Anda di halaman 1dari 22

GIZI BURUK

Oleh :
Hans Pangestu Simarmata 203307020012
Amalia Fajar 203307020013
Nursahfitri 203307020014
Al Annisa Fadhila Ainy 203307020055
Elza Fahliza Ismar 203307020079
Pembimbing :
dr. Khainir Akbar, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RSU Royal Prima Medan 2021
GIZI BURUK
A. GIZI BURUK
Menurut WHO (2013), gizi buruk dibedakan menurut umur anak :
• Usia <6 bulan dengan BB/PB (atau BB/TB) kurang dari -3 SD, atau edema bilateral bersifat pitting (tidak kembali saat kita telah ditekan).
• Usia 6-59 bulan: dengan BB/PB (atau BB/TB) kuranv darj -3 SD atau LiLA <11,5 cm, atau edema bilateral yang bersifag pitting.
Berdasarkan ada/tidaknya komplikasi, gizi buruk dikategorikan sebagai berikut.
1. Gizi buruk tanpa komplikasi, yang ditandai:
• Lingkar lengan atas (LiLA) < 11,5 cm untuk balita berusia 6-59 bulan;
• BB/PB (atau BB/TB) kurang dari -3 SD;
• Adanya edema bilateral dengan derajat +1 atau +2
2. Gizi buruk, dengan komplikasi, yang ditandai oleh hal tersebut di atas dan adanya satu atau lebih
komplikasi berikut (sama dengan tanda bahata pada MTBS):
• Anoreksia
• Dehidrasi berat (muntah terus-menerus, diare);
• Latergi atau penurunan kesadaran;
• Demam tinggi;
• Anemia berat.

B. GIZI KURANG
Gizi kurang ditandai oleh satu atau lebih hal-hal sebagai berikut.
1. LiLA berada diantara 11,5 cm sampai kurang dari 12,5 cm balita usia 6-59 bulan.
2. BB/PB (atau BB/TB) berada di antara -3 SD samoai kurang dari -2 SD.
Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
6 – 59 bulan

Menggunakan
LILA
GIZI BURUK

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
10 langkah Tata Laksana Anak Gizi Buruk

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
KGD <54mg/dl (< 3 mmol/L), jika tidak dapat diperiksa, anggap sebagai hipoglikemia :
• Sadar : Beri 50 Ml Larutan Glukosa 10% (1 Sendok Teh Munjung Gula Pasir Dalam 50 Cc Air) Secara Oral/NGT, Lanjutkan Dengan F75. 75 yang
pertama, atau modifikasinya, diberikan 2 jam sekali dalam 24 jam pertama, dilanjutkan setiap 2 - 3 jam, siang dan malam selama minimal dua
hari. Bila masih mendapat ASI teruskan pemberian ASI di luar jadwal pemberian F75.
• Tidak sadar : larutan glukosa 10% 5 cc/kg IV Bolus atau Larutan glukosa/gula pasir 50 cc NGT
*NB : Pantau dalam 30 menit, ulangi pemberian apabila masi hipogilkemia

Hipotermia (suhu aksilar kurang dari 36°C) sering ditemukan pada balita gizi buruk dan jika ditemukan bersama hipoglikemia menandakan adanya
infeksi berat.
Tatalaksana
• Tutup seluruh tubuh termasuk kepala menggunakan pakaian dan selimut WASPADAI HIPOTERMIA, BILA SUHU ANAK 36°C
• Gunakan pemanas/lampu (40 W, jarak 50 cm dari tubuh) atau metode kanguru

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
FASE STABILISASI

1. Jangan gunakan infus untuk rehidrasi, kecuali pada kasus dehidrasi berat dengan syok.
2. Beri ReSoMal secara oral atau melalui NGT, lakukan lebih lambat dari rehidrasi pada anak dengan gizi
baik:
• Beri 5 ml/kgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama;
• Selanjutnya, berikan ReSoMal 5 - 10 ml/kgBB/jam berselang-seling dengan F75 dengan jumlah yang
sama, setiap jam selama 10 jam. Jumlah yang diberikan tergantung volume muntah/ diare yang
terjadi dengan memperhatikan kemampuan anak.
2. Selanjutnya berikan F75 secara teratur setiap 2 jam.
3. Jika masih diare, beri ReSoMal setiap kali diare.
• Untuk usia < 2 tahun: 50 - 100 ml setiap buang air besar
• Usia ≥ 2 tahun: 100 - 200 ml setiap buang air besar.

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
FASE STABILISASI
Berikan kepada semua balita gizi buruk antibiotika dengan spektrum luas.
• Tanpa komplikasi :
Amoksisilin 15 mg/kg per 8 jam PO 5 hari
Bayi < 3 kg → 15 mg/kg per 12 jam PO 5 hari
• Komplikasi (+) :
1. Ampisilin 50 mg/kg per 6 jam IM/IV 2 hari lanjut Amoksisilin 15 mg/kg per 8 jam PO 5 hari + Gentamisin 7.5 mg/kg per 24 jam IM/IV 7 hari
2. Bayi < 3 kg → Ampisilin 50 mg/kg per 8 jam IM/IV 2 hari lanjut Amoksisilin 15 mg/kg per 12 jam PO 5 hari + Gentamisin 7.5 mg/kg per 24
jam IM/IV 7 hari
3. Imunisasi campak jika balita berusia ≥ 6 bulan dan belum pernah diimunisasi atau mendapatkan imunisasi campak sebelum usia 9 bulan.
Imunisasi ditunda bila balita dalam keadaan syok
4. Tangani infeksi bila ada, seperti malaria, TB, HIV, meningitis

Dosis vit A :
Berupa F75 dengan jumlah :
• < 6 bulan 50.000 IU
• Energi 80 - 100 kkal/kgBB/hari
• 6-11 bulan 100.000 IU
• Protein 1 - 1,5 g/kgBB/hari
• ≥ 12 bulan 200.000 IU
• Cairan 130 ml/kg BB/hari atau 100 ml/kg BB/hari
Asam folat (5mg hari ke-1 lalu 1 mg/hari)
Bila ditemukan edema berat (edema +++)
Multivitamin (vitamin B kompleks dan C )

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
FASE TRANSISI

• Tetap lanjutkan tatalaksana infeksinya


• jaga juga keseimbangan elektrolitnya
• Komplikasi medis teratasi • mikronutrien diberi sama seperti fase stabilisasi
• Tidak ada hipoglikemia • pemberian makanan dalam fase ini pemberian energi dinaikan
• Nafsu maskan pulih bertahap dari 100 kkal/kgBB menjadi 150 kkal/kgBB/hari dan protein
• Edema berkurang 2-3 g/kgBB disertai perubahan F75 ke F100, umumnya berlangsung
selama 3-7 hari (biasanya berat badan sudah naik).

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
FASE REHABILITASI

• Tetap lanjutkan tatalaksana infeksinya


• Pantau keseimbangan elektrolitnya (jika stabil bisa dihentikan)
• mikronutrien diberi semuanya termasuk Fe (3mg/kgBB)
• Energi 150 - 220 kkal/kgBB/hari dalam bentuk F100 atau RUTF,
bertahap ditambah sesuai BB, umumnya berlansung 2-4 minggu.
• Protein 4 - 6 g/kgBB/hari

Stimulasi diberikan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur


anak terhadap empat aspek kemampuan dasar anak yaitu
kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan
bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Stimulasi terstruktur dilakukan secara intensif setiap hari selama 15 -
30 menit.

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
FASE TINDAK LANJUT

• Pada fase tindak lanjut, pemberian makanan di rumah berupa makanan


keluarga dan PMT-P (energi 350 kkal dan protein 15 g).
• (kriteria sembuh = BB/TB -2 SD atau Lila > 12,5 cm dan tidak ada edema
bilateral)
• anjurkan kontrol teratur setelah pulang, 1x/minggu pada bulan pertama,
• 1x/2 minggu pada bulan kedua,
• selanjutnya 1x/bulan sampai 6 bulan atau lebih.
• Selain itu dianjurkan juga untuk melengkapi imunisasi dasar ataupun
ulangan sesuai program PPI (Program Pengembangan Imunisasi)

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
3 TANDA BAHAYA DAN TANDA PENTING

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
• O2 1-2 L/menit
• IV RLG 5% 15 cc/kg dalam 1 jam → catat frekuensi pulse & nafas per 10 menit
• D10% 5 cc/kg IV Bolus
• ReSoMal 5 cc/kg NGT
• Ampisilin 50 mg/kg IM/IV per 6 jam (selama 2 hari), lanjut amoksisilin 25-40 mg/kg/8 jam (5 hari PO) + Gentamisin 7.5
mg/kg/hari (7 hari IM/IV)

Di akhir 1 jam I, evaluasi nadi & RR Selesai transfusi berikan :


• F75/2 jam tanpa ReSoMal atau
• F75 + ASI selang-seling 1 jam

Membaik
Kualitas pulse ↑, Frek.Nadi Kualitas pulse ↓, frek. Nadi • Cairan IV diturunkan jadi 4
& nafas ↓ & RR tetap/↑ cc/kg (maintenance)
• Transfusi PRC/whole blood
10 cc/kg dalam 3 jam +
Furosemide 1 mg/kg IV pre-
• RLG 5% 15 cc/kg dalam 1 jam Curiga septik syok transfusi, stop semua
• ReSoMal diteruskan apabila cairan lain selama transfusi,
dehidrasi catat frekuensi pulse &
Tidak membaik →
nafas per 10 menit
Rujuk
Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
• Jangan segera cabut infus
• Berikan ReSoMal 5-10
cc/kg selang seling dengan • Bila diare/ muntah
F75 setiap 1 jam (selama berkurang dan balita
Diare (-) dapat menghabiskan
10 jam) hentikan ReSoMal, teruskan F75 sebagian besar F75
per 2 jam, catat denyut nadi & RR (80%), F75 dapat
per 1 jam diberikan setiap 3 jam,
Bila sudah rehidrasi jumlah sesuai tabel. Bila
tidak habis, sisanya
Bila masi menyusu beri ASI diantara berikan melalui NGT.
pemberian F75

• Bila tidak ada diare/


muntah dan balita dapat
menghabiskan F75,
pemberian F75 diubah
menjadi tiap 4 jam,
Diare (+)
jumlah sesuai tabel
ReSoMal per kali diare :
maka dapat masuk ke
- Anak < 2 tahun 50-100 cc/kg
fase transisi
- Anak ≥ 2 tahun 100-200 cc/kg
- Dan F75 per 2 jam

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
• Segera : D10% 5 cc/kg IV bolus lanjutkan Glukosa atau larutan gula pasir 10% 50 cc NGT
• ReSoMal 5 cc/kg per 30 menit oral/NGT
• catat frek.nadi & nafas per 30 menit

Memburuk (syok) Membaik


Diare (-)
hentikan ReSoMal,
teruskan F75 per 2
• Catat frek.nadi
Ke rencana 1 (tanpa pemberian jam
& nafas per 1
bolus glukosa)
jam
• Teruskan Bila masi menyusu beri ASI
Bila sudah rehidrasi diantara pemberian F75
ReSoMal 5-10
cc/kg selang-
seling F75 per
1 jam Diare (+)
ReSoMal per kali diare :
- Anak < 2 tahun 50-100 cc/kg
- Anak ≥ 2 tahun 100-200 cc/kg

• Bila diare/ muntah berkurang dan balita dapat menghabiskan sebagian besar F75, berikan F75 tiap 3 jam sesuai tabel.
• Bila tidak ada diare/ muntah dan balita dapat menghabiskan F75 per 3 jam, pemberian F75 diubah menjadi setiap 4 jam sesuai
tabel lalu lanjutkan ke fase transisi
• Segera : 50 cc glukosa atau larutan gula pasir 10% oral/NGT
• ReSoMal 5 cc/kg per 30 menit oral/NGT
• catat frek.nadi & nafas

Memburuk (syok) Membaik

• Catat frek.nadi & nafas per 1 jam Bila diare/ muntah berkurang
Ke rencana 1 (tanpa pemberian • Teruskan ReSoMal 5-10 cc/kg dan balita dapat menghabiskan
bolus glukosa) selang-seling F75 per 1 jam sebagian besar F75, berikan F75
tiap 3 jam sesuai table, dan bila
dapat dihabiskan, ubah
pemberian menjadi per 4 jam →
masuk fase transisi

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
- Segera : D10% 5 cc/kg IV bolus lanjutkan Glukosa atau larutan gula pasir 10% 50 cc NGT
- F75 per NGT ¼ dari jumlah sesuai tabel
- Catat frek.nadi & nafas per 30 menit

Belum sadar Sudah sadar

• Ulangi 2 jam kedua dengan • Catat frek.nadi & nafas per 1 jam Bila balita dapat
dosis yang sama seperti 2 jam • F75 per 2 jam oral/NGT, + ASI menghabiskan sebagian
pertama diantara F75 besar F75, berikan F75 tiap
• Cari penyebab lain letargis 3 jam sesuai table, dan bila
dapat dihabiskan, ubah
pemberian menjadi per 4
jam → masuk fase transisi

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
- Segera : Glukosa atau larutan gula pasir 10% 50 cc oral
- F75 per NGT ¼ dari jumlah sesuai tabel
- Catat frek.nadi & nafas per 30 menit

• F75 per 2 jam sesuai table F75 Bila balita dapat menghabiskan sebagian
besar F75, berikan F75 tiap 3 jam sesuai
table, dan bila dapat dihabiskan, ubah
pemberian menjadi per 4 jam → masuk
fase transisi

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
1. Anamnesis
• BB/PB atau BB/TB kurang dari -3 2. Pemeriksaan fisik :
SD, dan atau • Umum Sensorium & vital sign (RR, frek.pulse, Temp)
• LiLA kurang dari 11,5 cm, dan atau, • Khusus Head to toe
• Edema bilateral (+1 atau +2), dan 3. Pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
• Nafsu makan baik, dan 4. Antibiotik spektrum luas, diberi saat balita masuk rawat jalan walaupun tidak ada
• Tanpa komplikasi medis. tanda infeksi (amoksisilin 15 mg/kg PO setiap 8 jam selama 5 hari)
5. Paracetamol diberikan jika temperatur diatas 38 C, namun jika > 39 rujuk ke
rawat inap
6. Menghitung kebutuhan gizi :
• Energi 150 - 220 kkal/kgBB/hari
• Protein 4 - 6/kgBB/hari
• Cairan 150 - 200 ml/kgBB/hari
7. F100 terdiri dari 3 jenis : RUTF, F100 buatan sendiri, dan F100 yang dijual bebas di
pasaran

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5
Frekuensi Pemantauan dan penilaian kemajuan terapi dilakukan :
• Seminggu sekali selama BB/TB <-3SD
• 2 minggu sekali jika BB/TB -3SD sampai <-2 SD
• Setiap bulan jika Balita sudah mencapai status gizi baik (BB/TB ≥ -2 SD) maka pemantauan pertumbuhan
dilakukan secara rutin

Pada setiap kunjungan (seminggu sekali) dilakukan penilaian kemajuan yaitu :


- kenaikan berat badan cukup
- edema berkurang atau hilang
- kondisi klinis lainnya membaik
Untuk mengukur kemajuan, digunakan target kenaikan berat badan 50 g/kgBB/minggu atau minimal 5 g/kgBB/hari.

• Kurang yaitu bila kenaikan berat badan kurang dari 5 g/kgBB/hari, balita membutuhkan penilaian ulang lengkap;
• Cukup yaitu bila kenaikan berat badan 5-10 g/kgBB/hari), perlu diperiksa apakah target asupan terpenuhi, atau
mungkin ada infeksi yang tidak terdeteksi;
• Baik yaitu bila kenaikan berat badan lebih dari 10 g/kgBB/hari.
ATAU
• Kurang yaitu bila kenaikan berat badan kurang dari 50 g/kgBB/per minggu, maka balita membutuhkan penilaian
ulang lengkap;
• Baik yaitu bila kenaikan berat badan ≥ 50 g/kgBB/per minggu

Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Materi Inti 1, 2, 3, 4, Dan 5

Anda mungkin juga menyukai