Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL

Disusun Oleh:

FERRY MARCH AJI SAPUTRA (19.02.0292)

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN


PROGRAM STUDI TEKNIK REKAYASA OTOMOTIF
TEGAL
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Sistem
Kelistrikan Ac Mobil” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah “Sistem Pengkondisian Udara Kendaraan”. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Sistem Kelistrikan Ac
Mobil” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHSAN ..................................................................................................... 3

A. Sistem Kelistikan AC Mobil.................................................................................. 3

B. Komponen-Komponen Kelistrikan Sistem AC Mobil .......................................... 3

C. Cara Kerja Sistem Kontrol Pada AC ..................................................................... 8

D. Rangkaian Sistem Kelistrikan Mobil ..................................................................... 9

E. Diagnosa Kerusakan Sistem AC Mobil ............................................................... 12

BAB III PENUTUPAN .................................................................................................. 14

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14

B. Saran .................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, seiring dengan
kebutuhan manusian yang dimana memiliki tingkat kebutuhan yang berbedabeda
salah satunya yaitu Ac (air condisioner) pada kendraan. Mobil ber Ac adalah
kebutuhan dan dapat di bayangkan bagaimana rasanya berada di tengah kemacetan
lalu lintas dengan udara yang panas sementara Ac mobil tidak bekerja. Air
Conditioner (AC) Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi sebagai
penyejuk ruangan pada kabin kendaraan. pada dasarnya sistem kerja ac mobil adalah
sirkulasi udara, dimana komponen-komponen berfungsi saling berkaitan satu dengan
yang lainnya, dengan freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi itu sendiri. aliran
tersebut terus-menerus bersirkulasi selama mesin dihidupkan. Ac Lebih Banyak
digunakan di wilayah yang beriklim tropis dengan kondisi temperatur udara yang
relatif tinggi (panas). Untuk menghasilkan udara yang dingin di dalam kabin terdapat
beberapa komponen yang bekerja secara bersamaan untuk mendinginkan kabin, dan
dari beberapa komponen tersebut salibng berhubungan dengan satu rangkaian
kelistrikan Kelistrikan ac mobil merupakan komponen sistem yang penting dalam
kerja sistem ac mobil, seperti halnya dalam komponen kendaraan yang lainnya yang
dilengkapi dengan sistem kelistrikan, tujuannya untuk mempermudah kinerja
komponen. komponen sistem ac mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai
sistem pembantu untuk mengalirkan arus listrik dari komponen satu ke komponen
yang lainnya. Pada bab ini akan menerangkan tentang komponen-komponen apa saja
yang ada pada sistem kelistrikan ac mobil. Serta membahas tentang rangkaian
kelistrikan lengkap pada ac mobil.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Apa pengertian sistem kelistikan ac mobil?
2. Apa saja komponen-komponen kelistrikan sistem ac mobil?

1
3. Bagaimana cara kerja sistem control pada ac?
4. Bagaimana rangkaian sistem kelistrikan mobil
5. Apa diagnosa kerusakan sistem ac mobil?

C. Tujuan
Adapun tujuan, sebagai berikut:
1. Menjelaskan Pengertian Sistem Kelistrikan Ac Mobil
2. Menjelaskan Komponen-Komponen Kelistrikan Sistem Ac mobil
3. Mengetahui cara kerja sistem control pada ac
4. Untuk mengetahui rangkaian sistem kelistrikan mobil
5. Untuk mengetahui diagnosa kerusakan sistem ac mobil?

2
BAB II
PEMBAHSAN

A. Sistem Kelistikan AC Mobil


Kelistrikan ac mobil merupakan komponen sistem yang penting dalam kerja
sistem ac mobil, seperti halnya dalam komponen kendaraan yang lainnya yang
dilengkapi dengan sistem kelistrikan, tujuannya untuk mempermudah kinerja
komponen. komponen sistem ac mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai
sistem pembantu untuk mengalirkan arus listrik dari komponen satu ke komponen
yang lainnya. Sistem Kelistrikan Pada AC pada dasarnya berfungsi untuk mengatur
dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini mengatur beberapa
kerja dari sistem AC yaitu pada megnetic clutch pada kompresor serta pengaturan
kecepatan Blower. Pengaturan kecepatan udara pada blower akan mempengaruhi
kerja pendinginan sistem.

B. Komponen-Komponen Kelistrikan Sistem AC Mobil


Pada sistem kelistrikan ac mobil tentunya terdapat beberapa komponen yang
tidak luput dalam sistem kerjanya itu sendiri. Komponen-komponenya sendiri satu
dengan yang lainnya sangat berkaitan agar sistem Ac dapat bekerja. Berikut ini
merupakan komponen-komponen dalam sebuah kelistrikan pada Ac yang meliputi:
1. Baterai

3
Bateray pada mobil merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan
energi listrik dalam bentuk energi kimia. Baterai sendiri pada sistem kelistrikan
khususnya kelistrikan ac berfungsi sebagai mensuplai atau sumber energi listrik
bagi sistem AC saat beroperasi.

2. Sekring / Fuse

Fuse adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu
rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus
pendek (konsleting). Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau
terjadi hubungan arus pendek, maka secara otomatis sekering tersebut akan
memutuskan arus listrik dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen
yang lain.

3. Kunci kontak / saklar utama.

4
Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik pada
rangkaian atau mematikan dan menghidupkan/mengalirkan arus listrik ke sistem
sistem AC pada awal kendaraan hidup sebelum saklar blower aktif.

4. Kabel Penghubung

Kabel pada rangkaian sitem AC Mobil berfungsi untuk menghubungkan


komponen kelistrikan AC dengan sumber daya dan komponen yang lainnya.

5. Skalar Bower ( udara )

5
Berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan sistem AC setelah kunci kontak
aktif.dalam saklar ini terdapat tiga posisi saklar yaitu posisi 1,2 dan 3.sebagai urutan
pilihan kecepatan pendinginan atau udara dingin dihisap dari ruangan mobil dan
udara dingin dikeluarkan dalam sistem AC (evavorator).Pengaturan kecepatan dan
posisinya menggunakan prinsip tahan ( resistor ).

6. Saklar temperatur ( temp )

Berfungsi untuk menghidupkan / mengaktifkan termostat (pengatur suhu


ruangan mobil). Aliaran listrik didapat setelah saklar blower aktif sehingga bila
saklar blower belum aktif maka saklar temperatur juga belum bisa aktif. Alat ini
berfungsi memberikan sinyal kondisi temperature kabin ke kompresor secara
otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan mendeteksi suhu pada
evaporator. Jika thermostat rusak, evaporator bisa membeku karena pemutus arus
listrik tidak bekerja. Tanda-tanda kerusakannya antara lain keluarnya asap dari kisi-
kisi AC serta adanya tetesan air seperti embun yang keluar dari evaporator.
Thermostat juga berfungsi mengatur proses kerja kompresor AC. Pada thermostat
terdapat tabung indra panas yang berisi gas yang sangat peka terhadap perubahan
suhu. Tabung ini terpasang pada evaporator di bagian saluran angin keluar.

6
7. Relay.

Berfungsi sebagai saklar elektronik yang menghubungkan sumber arur dari


bateray untuk disalurkan ke unite kopling mangnet aktif dalam
kompresor.pemasangan relay bertujuan supaya kerja saklar untuk menghidupkan
kopling magnet tidak terlalu berat karena sistem tersebut membutuhkan arus yang
besar.
8. Kopling Magnet (Kompresor)

Berfungsi sebagai penghubung penggerak kompresor dari puli mesin yang


disalurkan memlalui sabuk / belt. Kopling magnet berfungsi memutus dan
menghubungkan kompresor dengan pully penggeraknya. Saat mesin mobil bekerja,
pulley berputar karena terhubung dengan mesin melalui belt. Pada saat ini
kompresor belum bekerja. Ketika system AC dihidupkan, amplifier memberikan
arus listrik ke koil stator sehingga timbul medan electromagnet yang akan menarik
pressure plate dan menekan permukaan pulley.

7
C. Cara Kerja Sistem Kontrol Pada AC
Sistem kontrol pada AC dipasang untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada kompresor atau bagian-bagian lain apabila terjadi kesalahan-kesalahan
dalam instalasi sistem AC. Sistem kontrol itu berupa sakelar yang bekerja
memutuskan aliran listrik ke kopling magnet, bila tekanan atau temperatur zat
pendingin terlalu tinggi atau tekanan zat pendingin terlalu rendah.
Dengan demikian kompresor tidak akan bekerja bila kesalahan-kesalahan
seperti di atas terjadi dalam sistem, maka kerusakan yang lebih besar akibat kesalahan
itu dapat di hindari.
1. Pengontrol tekanan tinggi

Komponen ini dipasang pada saluran tekanan tinggi atau pada filter/saringan
dalam keadaan normal kontak akan terhubung, bila tekanan zat pedingin sudah
melebihi kira-kira 23 bar kontak akan terbuka, aliran listrik ke kopling magnet
terputus/tidak bekerja.

2. Pengontrol tekanan rendah

8
Kontak akan memutuskan hubungan bila tekanan zat pendingin dalam sistem
kurang dari 1,5 bar, karena kebocoran atau pada waktu pengisian, volume yang
masih kurang, hal ini menyebabkan kompresor cepat panas. Pendinginan
kompresor juga dilakukan oleh zat pendingin yang kembali kesaluran hisap (S),
karena tekanan zat pendingin kecil, maka pendingin kompresor juga akan sedikit,
sementara kompresor terus bekerja, akan menimbulkan kerusakan karena panas.

3. Pengontrol temperatur
Tekanan dan temperatur akan selalu berkaitan, tekanan yang tinggi pada zat
pendingin akan mengakibatkan temperaturnya akan tinggi pula, biasanya sebagai
ganti pengontrol tekanan tinggi digunakan pengontrol temperatur, yang bekerja
berdasarkan temperatur, kontak akan memutuskan listrik ke kopling magnet bila
sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin.

Rangkaian sistem kontrol

Keterangan :
1. Relay 3. Pengontrol tekanan rendah
2. Pengontrl tekanan tinggi 4. Pengontrol temperatur

D. Rangkaian Sistem Kelistrikan Mobil


1. Kopling magnet & motor kipas pendingin kondensor

9
Kopling magnet yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan
poros kompresor dengan poros mesin, harus dapat bekerja berdasarkan temperatur
evaporator. Untuk itu pada evaporator dilengkapi dengan sakelar kontrol
temperatur (TERMOSTAT) yang bekerja memutus arus pengendali pada relai bila
evaporator sudah mencapai suhu tertentu kompresor tidak bekerja. Motor kipas
kondensor biasanya paralel dengan kopling magnet, bekerjanya juga diatur oleh
sakelar kontrol temperature.

2. Motor blower & pengatur putaran

Keterangan :
O - Motor mati
L - Motor putaran rendah
M - Motor putaran medium
H - Motor putaran tinggi

10
3. Rangkaian lengkap

Pada saat saklar AC di ON”kan maka arus mengalir dari positif batere menuju
sekering. Dari sekring fungsinya untuk membatasi besarnya arus yang masuk
untuk keperluan keamanan komponen dari rangkaian listrik dalam sistem AC.
Dari sekering kemudian arus mengalir menuju blower, pengaturan posisi blower
berdasarkan tombol pengaturan kecepatan perputaran blower. Pengaturan blower
pada prinsipnya mengatur besar kecinya tahanan resistor dalam rangkaian blower.
Semaki kecil pengaturan switch pada saklar blower berarti arus mengalir melalui
tahanan resistor yang paling besar sehingga arus yang mengalir dan memutarkan
lower kecil sehingga putaran blower menjadi kecil.Arus dari blower bercabang
dan mengalir dari rangkaian C menuju termostat dan menuju ke relay.
Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87 dan menuju ke
rangkaian magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan dengan
kompresor. Putaran mesin dari plat penekan akan menjadi saru dengan
kompresosr karena terikat oleh kekuatan magnet. Putaran mesin akan

11
ditransmisikan kekompresor sehingga kompresor mengalami proses kerja untuk
melakukan penghisapan dan penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas
secara konvekasi. Perpindahan panas yang meliputi pengembunan (kondensasi)
dan Proses Penguapan (evaporasi) ini yang mengakibatkan terjadinya proses
pendinginan AC. Kopling magnet akan aktif apabila blower sudah berputar, dan
jika blower tidak berputar maka magnetic clutch tidak akan bisa aktif.

E. Diagnosa Kerusakan Sistem AC Mobil


1. AC Dalam Keadaan Hidup Tapi Tidak Dingin
Apabila Anda menjumpai kasus yang seperti ini, misalnya saja AC mobil dalam
keadaan hidup namun tetap tidak bekerja dengan semestinya. Penyebab AC tidak dingin
sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti adanya kerusakan pada kompresor,
sekring, magnetic cludt, penyumbatan pada filter dryer, dan evaporator. Adapun cara
memperbaiki AC Mobil tidak dingin dengan kasus seperti ini, yaitu dengan memeriksa bagian
sekring atau fuse, kemudian periksa tekanan bagian refrigerant atau pendingin apakah
terdapat kebocoran. Jika terjadi kebocoran, maka Anda bisa mengetahui lokasi kebocoran dan
bisa memperbaikinya. Kemudian Anda bisa melakukan vacuum kemudian tambah oli, lalu
isi lagi menggunakan refrigerant baru. Selain memeriksa bagian refrigerant, Anda bisa
mengecek kompresor apabila rusak maka Anda bisa menggantinya atau memperbaikinya.
Selain itu, cara mengatasi AC mobil tidak dingin untuk kasus ini bisa dengan cara
membersihkan kotoran pada evaporator.
2. Switch AC Dengan Kondisi ON, Blower Tidak Hidup
Apabila Anda menjumpai kasus switch AC ON tapi blower tidak hidup, maka Anda
bisa melakukan cara memperbaiki AC mobil tidak dingin di siang hari dengan memeriksa
bagian komponen dari motor blower yang terdapat pada evaporator. Apabila terjadi
kerusakan maka Anda bisa memperbaiki atau mengganti bagian motor blower evaporator
tersebut. Selain itu, Anda bisa memeriksa bagian aliran listrik di blower evaporator tadi.
Apabila terjadi kabel yang putus atau switch blower rusak, harus segera memperbaikinya.

3. AC Mobil Yang Kurang Dingin


Apabila AC mobil Anda kurang dingin ketika dinyalakan maka Anda bisa
memperkirakan penyebabnya, seperti permasalahan pada kondensor, thermostat, kondensor
maupun evaporator yang terjadi kebocoran. Cara mengatasi AC mobil tidak dingin ini bisa

12
dengan cara memeriksa kondisi thermostat dan memeriksa bagian stelat. Apakah masih
berfungsi baik ataukah tidak. Apabila tidak berfungsi, maka Anda bisa mengganti bagian ini.
Selain itu, lihat bagian kondensor apakah tertutup oleh benda lain ataukah tidak. Hal ini bisa
saja terjadi karena benda lain seperti plastik bisa menyebabkan kondensor tidak maksimal
melepaskan kalor refrigant yang berasal dari kompresor.

4. Tidak Berfungsinya Kipas Kondensor


Apabila terjadi kasus kondensor AC pada mobil tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, maka akan mengakibatkan AC mobil menjadi tidak dingin. Hal ini dikarenakan
kalor yang dilepaskan oleh kondensor sendiri tidak bekerja maksimal. Adapun cara mengatasi
AC mobil tidak dingin pada kasus ini adalah dengan memeriksa bagian sekring, kabel,
konektor elektrik blower, dan socket kabel. Apabila ada yang rusak maka harus segera
memperbaikinya. Anda juga bisa memeriksa bagian relay pada motor kipas, jika ada
kerusakan maka Anda harus mengganti relay tersebut.

13
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Secara mendasar prinsip kerja AC adalah mensirkulasikan udara yang ada
didalam kabin mobil atau ruangan, dimana udara di dalam kabin atau ruangan yang
telah menyerap panas dari penumpang dihisap oleh blower untuk didinginkan pada
evaporator. Selanjutnya udara yang telah dingin akan kembali untuk menyerap panas.
Oleh sebab itulah kita merasa adanya udara dingin. Sedang konsep dari dari AC itu
sendiri yaitu: penguapan akan cepat apabila tekanan suatu obyek diturunkan dan
penguapan akan menyebabkan penyerapan panas. Komponen- komponen dalam AC
sebagai berikut: kompresor, kondensor, receiver drier, katub ekspansi, dan
evaporator. Komponen ini memiliki fungsi pendingin yang bekerja secara
berkesinambungan dan berproses bertingkat.

B. Saran
Apabila AC mengalami kerusakan maka udara dalam ruang tidak dingin,
keadaan ini menimbulkan berbagai permasalahan akan terjadi berbagai kemungkinan,
Apabila kaca mobil dibuka seperti masalah keamanan, debu dan asap kendaraan akan
masuk. Namun, jika ditutup ruangan dalam mobil akan terasa panas dan pengap.
Penyebab gangguan pada AC biasanya lantaran kurang perawatan, sehingga perlu
dilakukan berbagai tindakan perawatan AC mobil agar kerjanya tetap optimal

14
DAFTAR PUSTAKA

Buntarto. 2015. Sistem Kelistrikan Pada Mobil. Yogyakarta. Pustaka Baru Press
Handoko, J. 2008. Merawat dan Memperbaiki Sistem AC Mobil. Jakarta. PT.Kawan
Pustaka.
Hidayat, R, M dan Grummy, A,W. 2015. Rekayasa Trainer Sistem Ac Mobil Untuk
Memvariasikan Kapasitas Pendinginan (COP). Jurnal Rekayasa Mesin (JRM),
02/02, 46-51
Kurniawan, A dan Susanto, A. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Otomotif
Terhadap Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Universitas Muhammadiyah Purworejo Dalam Praktik Pengalaman Lapangan.
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif. 05/01 : 1-4.

Widjanarko, D. 2013. Buku Ajar Teknik Listrik dan Elektronika Otomotif. Fakultas
Teknik. Universitas Negeri Semarang.

15

Anda mungkin juga menyukai