Anda di halaman 1dari 4

Indonesia adalah negara berkembang dengan jumlah penduduk 267 juta jiwa pada

tahun 2019. Angka tersebut akan semakin meningkat tiap tahunnya. Penyebaran
penduduknya dari Sabang hingga Merauke. Ini tentunya akan membuat Indonesia
sangat padat. Dengan banyaknya pulau yang Indonesia miliki, akan mengakibatkan
kepadatan penduduk yang berbeda-beda.

Sekitar 70 persen penduduk Indonesia berdiam di pulau Jawa, sedangkan 30 persen


tersebar di pulau-pulau lainnya. Dengan ketimpangan jumlah yang sangat signifikan
ini, banyak membuat perbedaan kehidupan di tiap daerah. Mulai dari aspek
pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dll. Salah satu aspek yang paling menonjol
adalah pemahaman masyarakat tentang teknologi.

Saat ini teknologi sudah berkembang pesat dan mau tidak mau masyarakat harus
beradaptasi dengan perkembangan zaman. Teknologi informasi dan komunikasi
selalu mengalami perubahan dan pembaharuan yang seakan tidak ada ujungnya.

Dalam kegiatan kita sehari-hari pun tanpa kita sadari ditunjang oleh kecanggihan
teknologi. Mulai dari hal kecil sampai besar, kita sebenarnya sangat bergantung
pada teknonologi. Bahkan saat ini sudah banyak benda-benda baik benda
kebutuhan rumah tangga, kebutuhan sekolah, pekerjaan, yang semuanya serba
digital dan berteknologi wireless. 

Gagap Teknologi(GapTek) adalah kata populer yang ditujukan untuk orang-orang


yang belum familiar dengan dunia internet, kecanggihan teknologi, dl.

Jika diterjemahkan dari singkatannya, bisa kita bayangkan jika berbicara dengan
orang gagap, setengah mati kita berkomunikasi dengannya. Sama hal nya dengan
gagap teknologi, kita seakan tertinggal dengan orang lain dan tidak paham apapun
soal teknologi.

Banyak kerugian yang didapat jika masyarakat masih gagap akan teknologi karena
dunia akan terus berkembang dan teknologi pun akan semakin canggih. Salah satu
penyebab Indonesia menjadi negara berkembang, bukan negara maju adalah masih
banyak masyarakat yang belum bisa memaksimalkan penggunaan teknologi.

Bahkan di kota-kota besar masih banyak masyarakat yang masih gaptek. Mulai dari
remaja, usia produktif, dan yang paling mendominasi adalah lansia masih belum
paham akan teknologi saat ini. Hal yang paling sederhana adalah penggunaan
smartphone, banyak usia lanjut yang belum bisa atau bahkan tidak mengetahui
kegunaan dan cara penggunannya.

Paragraph ke 3

Kita sebagai generasi muda, haruslah memperkenalkan kecanggihan teknologi


mulai dari hal yang paling sederhana kepada orang-orang terdekat yang masih
gaptek. Jika semua masyarakat melek akan teknologi dan informasi, tidak
menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi negara maju.

Salah satu penyebab masyarakat masih gaptek adalah tidak meratanya


penyebaran penduduk. Di kota besar, penduduknya akan lebih cepat menangkap
perubahan dari segi apapun, bisa menerima dan beradaptasi.

Sedangkan masyarakat yang tinggal di kota kecil atau di pedalaman, yang jauh
akan gemerlapnya dunia pasti tidak akan merasakan kecanggihan teknologi.
Mereka masih menerapkan hidup tradisional, semua aspek kehidupan tidak ada
yang menggunakan teknologi. Akibat yang ditimbulkan jika masyarakat masih
gaptek adalah penyebaran informasi apapun itu akan terkendala, tidak bisa
melihat dunia luar, pikiran juga sempit .

Tugas negara saat ini adalah menyamaratakan penggunaan teknologi dari Sabang
hingga Merauke. Selain memudahkan dalam berkomunikasi, tidak gagap akan
teknologi juga akan memudahkan masyarakat dalam menunjang kehidupan
mereka. Hidup juga akan semakin praktis. Cara paling sederhana yang bisa
pemerintah lakukan adalah sering mengadakan penyuluhan tentang teknologi di
tiap daerah.

Dengan begitu, masyarakat akan perlahan mengerti dan paham akan teknologi.
Setelah mereka mengerti, pemerintah diharapkan juga memfasilitasi dengan
memberikan smartphone gratis bagi masyarakat yang mengikuti penyuluhan dan
belum mempunyai smartphone. Pemerintah bisa bekerja sama dengan
perusahaan smartphone agar keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan.

Di era revolusi industri 4.0 ini, harus didukung oleh Sumber Daya Manusia(SDM)
yang berkualitas, kreatif, inovatif dan mempunyai daya saing yang tinggi. Semua
tingkatan masyarakat harus menguasai teknologi. Di masa depan, teknologi akan
semakin lebih canggih dibandingkan sekarang, jika masyarakat sampai saat ini
masih gaptek, bagaimana hidup mereka di masa depan yang akan semakin
tertinggal.

Selain itu, masyarakat juga harus sadar bahwa persaingan ekonomi tidak hanya
dengan negara sendiri, namun juga dengan negara lain. Jika mereka tidak
menguasai teknologi, maka secara otomatis akan tergeser oleh pesaing dari
negara lain yang lebih menguasai teknologi.

Saat ini yang hal yang paling tepat dilakukan adalah terlebih dahulu menyadarkan
masyarakat akan pentingnya menguasai teknologi karena masih banyak
masyarakat yang menolak kehadiran teknologi dengan alasan tidak bisa
menggunakannya dengan baik. Merubah cara pandang masyarakat menjadi poin
utama dalam menyadarkan mereka untuk bisa menerima kehadiran teknologi
informasi.

Masyarakat harus melihat potensi diri meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini. Diharapkan jika masyarakat
menguasai teknologi infomasi, semua aspek kehidupan akan semakin maju dan
membaik.

Paragraph 2

Teori :

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Masyarakat yang Gagap
Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/farihatunnisa/5dfd9344097f365adb0f5b22/masyar
akat-yang-gagap-teknologi-di-era-revolusi-industri-4-o?page=all#section1

Menurut Ruliana (2014:22-23), dalam proses komunikasi organisasi ada beberapa


komponen komunikasi yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaannya
pada komunikasi organisasi, yaitu: 1. Jalur komunikasi internal, eksternal, atas-
bawah, bawah-atas, horizontal, serta jaringan

2. Induksi, orientasi tersembunyi dari para karyawan, kebijakan dan prosedur,


serta keuntungan para karyawan

3. Saluran, antara lain media elektronik, media cetak, tatap muka

4. Rapat, antara lain briefing, rapat staf, rapat proyek, dengar pendapat umum

5. Wawancara, antara lain seleksi, tampilan kerja dan promosi karir

Menurut Ruliana (2014:22-23), dalam proses komunikasi organisasi ada beberapa


komponen komunikasi yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaannya
pada komunikasi organisasi, yaitu:

1. Jalur komunikasi internal, eksternal, atas-bawah, bawah-atas, horizontal, serta


jaringan

2. Induksi, orientasi tersembunyi dari para karyawan, kebijakan dan prosedur,


serta keuntungan para karyawan

3. Saluran, antara lain media elektronik, media cetak, tatap muka

4. Rapat, antara lain briefing, rapat staf, rapat proyek, dengar pendapat umum

5. Wawancara, antara lain seleksi, tampilan kerja dan promosi karir

Metode penelitian :
Essai ini menggunakan metode penelitian kualitatif. menurut Sugiyono (2019:18)
metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari generalisasi. 43 44 Jadi dapat disimpulkan bahwa
penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode yang menggambarkan suatu
fenomena melalui deskripsi dalam bentuk kalimat dan bahasa yang menggunakan
metode alamiah metode yang digunakan yaitu dengan cara wawancara dengan
masyarakat di daerah yang bersangkutan secara lebih rinci.

Anda mungkin juga menyukai