Disusun Oleh :
NIM : P07134221010
2021/2022
I. HARI/TANGGAL
Jumat, 5 November 2021
III. TUJUAN
1. Mengetahui cara pembakuan HCl 0,1 N dengan Na2CO3.
2. Mengetahui normalitas HCl 0,1 N.
V. REAKSI
2HCl + Na2CO3 2NaCl + CO2 + H2O
1. Pembuatan Na2CO3
1) Ditimbang Na2CO3 1,3 gram
2) Dilarutkan dan dimasukkan dalam labu ukur 250 mL
3) Ditambahkan aquades hingga ½ bagian lalu dihomogenkan
4) Ditambahkan aquades hingga ¾ bagian lalu dihomogenkan
5) Ditambahkan aquades hingga mendekati tanda tera dan dinding dalam di atas
tanda tera dikeringkan
6) Aquades ditambahkan sampai tanda tera lalu dihomogenkan
Warna Larutan
Kuning Peach
3) Volume titrasi
Titrasi VOLUME
Ke - Sebelum Titrasi Sesudah Titrasi
1 0,95 31,30
2 0,97 31,35
3 0,53 30,93
2. Data perhitungan
1) Pembuatan Na2CO3 0,1N
miligram
miliEkivalen Na2CO3 ¿ 𝐵𝐸 = N × mL
BE
mg Na2CO3 = N × mL × BE
mg Na2CO3 = 0,1 N × 250 mL× 53 mg asam oksalat
= 1,325 gram
2) Konsentrasi Na2CO3 0,1N
Massa botol timbang : 20,0520 gram
±10% : 21,2220 – 21,4820 gram
Massa akhir : 21,2318 gram
Hasil akhir : 21,2318 – 20,0520
: 1,1798 gram
gram 1000
N Na2 CO 3= ×
BE 250
1,1798
= ×4
53
= 0,0890 N
3) Volume titrasi NaOH
Volume Titrasi = Volume setelah titrasi – volume sebelum titrasi
Volume Titrasi 1 = 31,30 mL – 0,95 mL
= 30,35 mL
Volume Titrasi 2 = 31,43 mL – 0,97 mL
= 30,46 mL
Volume Titrasi 3 = 30,93 mL – 0,53 mL
= 30,40 mL
4) Normalitas NaOH
Titrasi 1
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,0890 = 30,35 × N2
N2 = 0,0733
Titrasi 2
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,0890 = 30,46 × N2
N2 = 0.0730
Titrasi 3
V1 × N1 = V2 × N2
25 × 0,0890 = 30,40 × N2
N2 = 0.0732
5) Normalitas rata – rata
0,0733+0,0730+0,0732
N rata – rata =
3
= 0,0732
6) Rata – rata devisiasi
Devisiasi rata – rata =
IX. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini adalah penetapan kadar HCl dengan Na2CO3. HCl merupakan
asam kuat yang dibuat dengan cara mengencerkan HCl 37% dengan berat jenis 1,19
g/mL. Sedangkan Na2CO3 merupakan garam yang bersifat basa. Konsentrasi dari
Na2CO3 dapat dihitung langsung dengan penimbangan. Sebelum dilakukan
standarisasi, dibuat dahulu larutan Na2CO3 0,1 N dalam 250 mL dengan menimbang
padatan Na2CO3 sebanyak 1,3 gram. Toleransi penimbangan ±10% dari 1,3 gram
adalah 1,17 gram – 1,43 gram. Dari praktikum didapatkan hasil penimbangan
Na2CO3 sebanyak 1,1798 gram.
Normalitas Na2CO3 dihitung Sehingga didapatkan konsentrasi Na2CO3 sebesar
0,0890 N. HCl disiapkan dalam buret yang sudah dicek kebocorannya dan sudah
dibilas. Selama pengisian harus dipastikan pula tidak ada gelembung dalam buret
yang bisa mempengaruhi volume titrasi. Bagian dinding dalam buret yang tidak
terkena larutan dikeringkan sehingga menutup kemungkinan bertambahnya volume
akibat sisa larutan yang turun dari dinding. Volume awal HCl pada buret dicatat
setiap mengawali titrasi karena digunakan untuk menghitung volume titrasi. Na2CO3
dipipet 25 mL ke dalam erlenmeyer dengan pipet volume lalu ditambahkan aquadest
25 mL untuk memudahkan pengamatan. Indikator MO juga ditambahkan sebanyak 3
tetes. Setelah ditetesi indikator, larutan Na2CO3 menjadi berwarna kuning. Ini
menunjukkan larutan berada pada pH basa. Titrasi dilakukan sampai terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi peach. Indikator MO memiliki perubahan
warna pada pH 3,1-4,4 sedangkan titik ekuivalen antara HCl dan Na2CO3 berada
pada pH 5-6. Apabila telah terjadi perubahan warna, maka titik ekuivalen telah
terlewati dan titrasi harus segera dihentikan agar titik akhir tidak jauh dari titik
ekuivalen. Volume titrasi didapatkan degan cara volume akhir titrasi dikurangi
dengan volume awal titrasi.
Reaksi antara HCl dan Na2CO3 berlangsung sebagai berikut : 2HCl + Na2CO3
2NaCl + CO2 + H2O. Reaksi ini menghasilkan CO2 yang seharusnya dihilangkan
melalui pemanasan. Pemanasan dapat dilakukan setelah titrasi sampai berwarna
jingga, kemudian dididihkan kurang lebih 3 menit dengan memasangkan corong pada
mulut erlenmeyer. Pemasangan corong berguna untuk menangkap HCl agar tidak ikut
menjadi uap. Tetapi pada praktikum kali ini, pemanasan tidak dilakukan.
Dari tiga titrasi yang telah dilakukan, didapatkan volume titrasi 30,35 mL; 30,46
mL dan 30,40 mL. Normalitas HCl dari titrasi I, II, dan III secara berturut-turut
adalah 0,0733 N; 0,0730 N; 0,0732 N. Rata-rata dari normalitas HCl adalah sebesar
0,0732 N. Dapat dilihat dari perbedaan normalitas, titrasi kali ini cukup presisi karena
perbedaan volume titrasi tidak berbeda jauh sehingga konsentrasi HCl yang terhitung
juga berdekatan. Perhitungan dilanjutkan dengan mencari deviasi rata-rata relative.
Rata-rata deviasi dari ketiga titrasi adalah 0,0001 dan deviasi rata-rata relative dari
praktikum ini sebesar 1,1236. Semakin mendekati 0, maka tingkat presisi dari analisis
tersebut semakin baik.
X. KESIMPULAN
Standarisasi HCl dengan Na2CO3 0,0890 N telah dilakukan dengan rata – rata
normalitas NaOH sebesar 0,0732 N.
Mengetahui,
Isnaini Widayasih
NIM : P07134221010