Anda di halaman 1dari 16

Hukum Investasi Kelas A

PENANAMAN MODAL ASING DALAM


BENTUK KONTRAK KARYA DI INDONESIA
Anggota kelompok :
Vira Putri Pramashella (N0121474)

Arindya Ajeng Mustika (N0121416)

Dhea Ayu Indira Putri (N0121536)


Pengertian investasi dan investor

Penanaman Modal Asing atau yang biasa


disebut PMA adalah kegiatan menanam
modal, yang dilakukan oleh penanam modal
asing dan bertujuan agar dapat melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia.
Penanaman modal dapat menggunakan
modal asing seluruhnya atau bergabung
dengan modal dalam negeri. PMA juga
merupakan salah satu cara agar para
investor luar dapat berinvestasi dengan cara
membangun, membeli total atau
mengakuisisi perusahaan. Semua peraturan
mengenai PMA telah diatur dalam Undang
Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.
Bentuk penanaman modal asing (investasi) yang
berkembang di Indonesia
Penanaman Modal
Joint Venture
dengan Disc Rupiah

Penanaman Modal
Joint Enterprise dengan Kredit
Investasi

Kontrak Karya Sistem Bagi Hasil


Kontrak Karya
Pengertian Kontrak Karya adalah
kontrak antara Pemerintah dengan
Perusahaan Penanaman Modal asing
(berbentuk badan hukum Indonesia
dan berkedudukan di Indonesia) yang
memuat persyaratan teknis finansial
dan persyaratan lain untuk
melakukan kegiatan usaha.
Perjanjian kontrak karya
Kontrak yang berupa perjanjian antara pihak
pemerintah dengan pihak swasta asing/nasional pada
akhirnya akan mengacu pula pada pasal 1313
KUHperdata. Pasal ini mengatakan bahwa perjanjian
merupakan pengikatan antara satu pihak dengan pihak
lain. Ikatan ini menimbulkan hak dan kewajiban
hukum diantara keduanya.
Kontrak karya
pertambangan
Pada bidang pertambangan, kontrak
karya memiliki definisi tersendiri
yakni suatu perjanjian yang dibuat
antara Pemerintah dengan
Kontraktor Asing dengan
menggunakan sistem patungan
antara badan hukum domestik
untuk melaksanakan kegiatan
eksplorasi ataupun ekspoitasi di
bidang pertambangan.
Kontrak karya diatur dalam Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1967 tentang Pertambangan dimana
sebelumnya dimulai oleh Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang
menjadi pintu masuk investor asing untuk
menanamkan modalnya dalam bisnis
pertambangan. Dalam Pasal 8 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1967 disebutkan bahwa penanaman
modal asing di bidang pertambangan didasarkan
pada suatu kerja sama dengan pemerintah atas
dasar kontrak karya atau bentuk lain sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku.
Kontrak karya disingkat KK memilki
karakteristik yang khas yakni adanya
perlakuan khusus atau lex specialis yang
diberikan pemerintah terhadap pemegang KK Perlakuan khusus berupa lex specialis ini
Pertambangan. Perlakuan khusus di sini diberikan kepada investor sebagai bentuk
artinya segala ketentuan-ketentuan atau jaminan kepastian hukum karena investor
kesepakatan yang telah tercantum dalam telah menanamkan modalnya pada bidang
kontrak, tidak akan pernah berubah karena pertambangan yang beresiko tinggi dan
terjadinya perubahan peraturan memerlukan waktu persiapan lama
perundang-undangan yang berlaku umum (lex sebelum dapat berproduksi. Namun
generalis), dan apabila memang mau dilakukan demikian jangan sampai menjadi menabrak
perubahan (renegosiasi) maka perubahan aturan hukum dengan alasan lex specialis,
tersebut harus dilakukan berdasarkan sehingga dengan alasan memberikan
kesepakatan para pihak. jaminan kepada investor, maka ketentuan
hukum dapat dilanggar.
Hak dan Kewajiban para pihak dalam kontrak karya
Di dalam sebuah kontrak karya yang disusun oleh para pihak telah
diatur dan ditentukan tentang hak dan kewajiban para pihak.
Seperti yang sudah dijelaskan juga bahwa pihak-pihak yang
melakukan perjanjian adalah pihak Pemerintah Indonesia dan Pihak
Asing. Pihak Pemerintah Indonesia berhak atas royalty, pajak-pajak,
dan lain-lain. Kemudian kewajibannya adalah menjaga keamanan,
menjaga, dan melindungi investasi yang ditanamkan oleh pihak
investor.
HAK DAN KEWAJIBAN
INVESTOR
Hak Investor
a. Hak tunggal untuk mencari dan melakukan eksplorasi mineral di dalam wilayah
kontrak karya

b. Mengembangkan dan menambang secara baik setiap endapan mineral yang ditemukan
diwilayah pertambangan

c. Mengolah dan memurnikan, menyimpan, dan mengangkut dengan cara apapun semua
mineral yang dihasilkan

d. Memasarkan, menjual, atau melepaskansemua produksi di dalam maupun luar negeri

e. Melakukan semua operasi dan kegiatan lainnya yang mungkin perlu atau memudahkan
serta akan dilaksanakan dengan betul-betul memperhatikan persetuj
Kewajiban Investor
a. Menyetorkan iuran tetap untuk wilayah kontrak karya atau wilayah
pertambangan untuk eksploitasi/produksi tambahan atas mineral yang di
eksport

b. Menyetorkan pajak penghasilan atas segala jenis keuntungan atau yang


diperoleh perusahaan, penghasilan perseorangan

c. Pajak Penghasilan Nilai (PPN) atau pembelian dan barang-barang kena pajak,
menyetorkan kepada negara bea materai atas dokumen-dokumen yang sah,
menyerahkan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk wilayah kontrak karya,
menyetorkan ke pemerintah desa, menyetorkan pungutan administrasi
umum dan pembebanan untuk fasilitas atau jasa' dan menyetor pajak atas
pemindahan hak kepemilikan kendaraan bermotor dan kapal di Ind$nesia
Terdapat unsur-unsur yang melekat terutama dalam
kontrak karya pertambangan, yakni antara lain:

Terdapat sistem kontraktual Adanya Subjek hukum Terdapat objek

Berada di dalam bidang pertambangan umum Terdapat jangka waktu di dalam kontrak
Urgensi Kontrak Karya Kontrak Karya Merupakan Dokumen Perjanjian yang Sah
dalam Pertambangan Pada pelaksanaan kontrak sudah pasti terdapat banyak resiko yang
mungkin terjadi dan meninmbulkan adanya konflik, sehingga
diperlukan adanya legaliitas hukum yang ditunjukkan melalui
dokumen kontrak karya.

Adanya Kesepakatan yang Tertulis


Kesepakatan merupakan hal terpenting dalam adanya suatu kontrak
atau perjanjian diantara kedua belah pihak, dimana dalam kontrak
karya kesepakatan tersebut jelas harus dilakukan dalam bentuk tertulis

Kejelasan Penanggungjawab dan Batas Waktu Kontrak


Adanya kontrak karya memuat informasi tentang penanggungjawab
dan batas waktu kontrak penambangan yang dilakukan. Setiap batas
waktu kontrak habis, maka akan ada kebijakan yang bisa diambil,
menghentikan kontrak atau melanjutkannya.

Kejelasan wilayah Operasi


Di dalam kontrak karya, akan dicantumkan adanya kejelasan wilayah
operasi dimana hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya
penambangan yang tidak pada tempatnya.
PT. Freeport IndonesiaI merupakan
perusahaan Penanaman Modal Asing
(PMA) yang pertama kali mengusahakan
pertambangan mineral dengan
menggunakan pola Kontrak Karya (KK I)
yang ditandatangani April 1967 dan
KONTRAK KARYA berakhir 31 Januari 1993.
PT. FREEPORT
Pemerintah Indonesia menawarkan
INDONESIA kepada PT. Freeport untuk menyiapkan
kerangka kontrak. PT. Freeport
Indonesia kemudian menunjuk Bob
Duke selaku ahli hukum PT. Freeport
Indonesia untuk menyusun dokumen
kontrak yang untuk selanjutnya dikenal
dengan Kontrak Karya

Anda mungkin juga menyukai