Anda di halaman 1dari 33

PENULISAN KARANGAN KARYA ILMIAH

MAKALAH INI DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI

TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :
HERIYAWAN HUTAGALUNG, S.pd., M.pd

DISUSUN OLEH :

1. KRISTOPEL TAMBUNAN 2161201093


2. SRI WAHYU ARYANI MALAYU 2161201189
3. DODY NAINGGOLAN 2161201248
4. REPINA YANTI SINAMBELA 2161201154
5. SHEHA MUTIAH SYAH DHARMA WANGSA 2161201181
6. RINA ANJELA 2161201161
7. RUHUT EFENDI 2161201171

STIE AL-WASHLIYAH
SIBOLGA TAPANULI TENGAH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa

menyelesaikan makalah “Penulisan Karangan Karya Ilmiah”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah

ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat

dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan baik dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam

makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerika saran dan

kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan

manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Sibolga , 13 November 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

i
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR …………………………………..……….….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………..……....….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………...…..……….. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………...……..…….… 3

1.3 Tujuan Penulisan ………….………………………...…...….......…. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian karangan karya ilmiah …………….……………..…….. 5

2.2 Jenis karangan karya ilmiah ……………….…………………….… 8

2.3 Manfaat karangan karya ilmiah ………….……………………...… 10

2.4 Sikap karangan ilmiah ………………..………………………...…. 12

2.5 Waktu yang diperlukan untuk penyusunan karangan ilmiah …....… 13

2.6 Langkah-langkah penyusunan karangan ilmiah ………….…......… 16

2.7 Tata tertib karangan karya ilmiah ……………………………….… 20

2.8 Format penulisan karangan karya ilmiah ………………………..… 23

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ………………………………...…………………...……. 28

3.2 Saran ………………………………………………………………. 28

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau

kegiatan komunikatif anatara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah

dihasilkan. Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada

pembaca untuk dipahami. Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-

usulan yang benar berupa pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang

ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan.

Menulis bagi banyak orang memang sangat tidak mudah. Bagi sebagian

orang lagi justru terjadi sebaliknya, Selain dipengaruhi oleh banyak sedikitnya

sumber bacaan yang dicerna oleh seseorang, menulis terutama yang bersifat

ilmiah, sangat dikendalai oleh aturan-aturan penulisan yang sifatnya cenderung

konvensional dan berlaku universal.

Dalam makalah ini, akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan

ilmiah. Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang

disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah.

Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang

dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik

berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan

1
dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran

perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.

Penulisan skripsi oleh mahasiswa pada umumnya selalu dituntut

kecermatan untuk menghasilkan sebuah skripsi yang berkualitas. Skripsi

yang berkualitas tentu harus memenuhi ciri-ciri keilmiahan sebuah karya

tulis ilmiah. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini

adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana,

padat, objektif, dan logis. Akan tetapi, selama ini pula belum ada bukti-

bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai

secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis

tersebut. Hal ini kemudian menjadi sesuatu yang perlu ditindak lanjut

sehingga ciri keilmiahan sebuah teks tidak hanya dipahami secara naluri,

akan tetapi didasarkan pada data atau teori tertentu.

Berdasarkan pada pemikiran tersebut, linguistik sistemik

fungsional memandang teks sebagai sebuah objek kajian untuk

menemukan makna keilmiahan sebuah karya ilmiah atau teks akademik.

Dengan kata lain, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan

fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis

dengan metodologi yang tepat. Dalam ruang lingkup perguruan tinggi,

karya ilmiah disebut juga sebagai teks akademik. Lalu apa saja ciri-ciri

dari karangan ilmiah tersebut, serta jenis karangan apa saja yang termasuk

dalam golongan karangan ilmiah tersebut.

2
1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di

atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai :  

1. Apakah Pengertian dari Karangan Karya Ilmiah ?

2. Apa saja jenis-jenis dari Karangan Karya Ilmiah ?

3. Apa saja manfaat dari Karangan Karya Ilmiah ?

4. Bagaimana teknik langkah-langkah menyusun Karangan Karya Ilmiah ?

5. Bagaimana Kode etik dalam penyusunan Karangan Karya Ilmiah ?

3
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah penulisan di atas, maka tujuan

penulisan ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian dari karangan ilmiah,

2. Mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah,

3. Mengetahui manfaat, sikap, dan waktu yang diperlukan untuk penyusunan

karangan ilmiah, dan

4. Mengetahui langkah-langkah penyusunan karangan ilmiah, tata tertib, dan

format penulisan karangan ilmiah.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KARANGAN ILMIAH

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada

pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam

keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula

dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan

yang teratur.

Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh

sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,

penelitian dalam bidang tertentu ,disusun menurut metode tertentu dengan

sistematika yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggungjawabkan

kebenarannya.

5
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah :

 Memberi penjelasan

 Member komentar atau penilaian

 Memberi saran

 Menyampaikan sanggahan

 Membuktikan hipotesa

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat

dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur

penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah,

sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif

dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah,

karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Pengertian Karya Ilmiah menurut Para Ahli

1. Brotowidjoyo

Menurut Brotowodjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu

pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan

metodologi penulisan yang baik dan benar.

2. Eko Susilo M

Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun

karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari

6
berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu

tertentu, yang disusun dengan menggunakan metode tertentu dengan

memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat

dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

3. Jones

Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan

untuk masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah

tinggi.

4. Hery Firman

Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan

yang dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian

yang telah dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika

keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.

5. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi

Menurut Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi, pengertian karya

ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil

penelitian yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang

bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu permasalahan.

7
2.2 JENIS KARANGAN ILMIAH

Beberapa jenis karya ilmiah yang paling banyak diterbitkan oleh manusia

adalah sebagai berikut :

1. Makalah

Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang

penyelesaianya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan. Karya

ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah

biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.

2. Artikel

Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan

karya ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah

peristiwa ataupun masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut pandang

ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untuk

dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan

memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang

berlaku.

3. Skripsi

8
Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk bisa

mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis

dengan mengacu ataupun berdasarkan teori yang telah diterbitkan sebelumnya.

4. Kertas Kerja

Kertas Kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah,

namun dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta

dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh

ilmuwan.

5. Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam

kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan

jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau S3. Sistematika penulisannya pun sama

dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi

yang bersangkutan.

6. Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program

studi S2 atau Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan

skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang

dilakukan individu yang bersangkutan.

9
7. Disertasi

Disertasi atau Ph.D thesis diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau

meraih gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan oleh

penulis berdasarkan dengan data dan fakta yang sahih atau valid dengan analisis

yang terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan

orisinal.

2.3 Manfaat Karangan Ilmiah

Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari karya tulis ilmiah, di antaranya

sebagaiberikut:

a. Penulis dapat melatih mengembangkan kemampuan membaca secara

lebih efektif, sebab untuk menulis karya ilmiah harus mencari dulu teori-

teori.

b. Penulis dapat melatih menggabungkan hasil bacaan mengenai teori-teori

tentang penelitian dari berbagai macam sumber.

c. Mengenalkan penulis dalam kegiatan kepustakaan.

d. Melatih penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam pengorganisasian

dan juga menyajikan fakta secara jelas serta secara sistematis.

e. Hasil karya digunakan sebagai rujukan penelitian lanjutan bila ada

seseorang yang hendak membuat penelitian selanjutnya.

10
f. Membentuk budaya akademik pada pendidikan secara lebih baik bagi

penulis.

g. Memperluas wawasan ilmu pengetahuan.

h. Penulis memperoleh kepuasan dari segi intelektual.

i. Kepuasan yang berhubungan dengan penyajian gagasan atau ide sehingga

menghasilkan suatu pengetahuan baru.

j. Dapat mengembangkan kemampuan diri dalam hal menulis, dengan terus

belajar dan dilatih secara terus-menerus maka akan meningkatkan kualitas

Sebagai sarana pengembangan pemikiran.

k. Dukungan ini sebagai pembiasaan diri untuk membedakan dan menyadari

antara gagasan atau pemikiran dengan segala hal tentang dunia nyata,

tentang peristiwa di sekitar, bahkan tentang berbagai keadaan atau kondisi

apa pun.

l. Sarana untuk mengorganisasi, menyimpan, dan mensintesiskan gagasan.

Dengan cara menulis, kita dapat lebih mampu untuk berfokus hanya pada

segala pemikiran kita, juga menemukan saling behubungannya antarmateri

antara gagasan dan informasi yang ditulis. Semua hal itu akan

menimbulkan banyak pertanyaan baru yang berbobot atau berharga untuk

dijawab dan dapat membantu kita untuk menemukan cara yang baru dalam

penyelesaian masalahnya.

11
m. Sebagai sarana membantu kesenjangan antara pemahaman atau logika.

Melalui tulisan, kita mampu menemukan adanya hambatan, kesulitan, atau

pun kekurangan pengetahuan kita tentang berbagai macam konsep atau

teori. Dengan adanya temuan kekurangan atau kesulitan itu,

memungkinkan kita untuk menyadari kemudian menemukan jalan sendiri

untuk dapat memahami suatu permasalahan, teori, maupun konsep.

Setidaknya, kita dapat menyadari

n. adanya berbagai macam isu yang seharusnya dipikirkan dan mengkaji

dengan melalui pembacaan berulang berbagai macam teori baru. Sebagai

sarana membantu mengungkap sikap terhadap permasalahan. Melalui

tulisan, kita bisa mendapatkan kejelasan posisi atau kedudukan kita di

tengah permasalahan yang sedang dikaji. Melalui ini, memungkinkan kita

untuk melihat secara objektif kekuatan dan kelemahan dari berbagai

macam perspektif yang berlainan atau berbeda-beda.

o. Sebagai sarana untuk berkomunikasi. Melalui tulisan ini kita bisa menata

berbagai macam informasi yang adakalanya berlawanan, berserakan, atau

pun berlawanan. Selain itu juga bisa menyusun kategori, konsep, dan

mengorganisasikannya dengan berbagai konsep yang masih simpang siur

sehingga menjadi pola yang mudah untuk dimengerti. Kata-kata sebagai

lambang atau simbol dari emosi atau pemikiran yang bisa digunakan untuk

menyampaikan emosi tersebut, pikiran, dan bisa memotivasi tindakan.

Serta dengan tulisan pula akhirnya dapat menyampaikan berbagai

pemikiran, gagasan.

12
p. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat luas sebab karya ilmiah dapat

dijadikan acuan atau referensi selain itu dapat memperluas wawasan

terhadap berbagai perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.

2.4 SIFAT KARANGAN ILMIAH

Berbeda dengan tulisan fiksi (novel, puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat

formal sehingga harus memenuhi syarat.Beberapa syarat tersebut adalah sebagai

berikut:

 Lugas dan tidak emosional Maksudnya adalah karya ilmiah hanya

mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak

mebuaat tafsiran (interprestasi) sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada

batasan (definisi) oprasional pengertian suatu istilah, konsep, atau

variabel.

 Logis

Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun

berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan

pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-

khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.

 Efektif

Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu

kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.

13
 Efisien

Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting

dan mudah dipahami. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

2.5 WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK PENYUSUNAN KARANGAN

ILMIAH

Lama cepatnya waktu yang dibutuhkan untuk menulis sebuah artikel

ilmiah tergantung jenis metode artikel ilmiah itu sendiri. Ada yang memakai jenis

kualitatif berupa kajian literatur, wawancara, observasi dan juga ada kuantitatif

berupa mengolah angka untuk menguji teori, hubungan antar variabel, dll. Selain

itu, juga tergantung dengan keahlian penulis. Semakin penulis terbiasa dalam

menulis artikel ilmiah, maka semakin cepat pula artikel ilmiah tersebut selesai.

Dan yang paling penting adalah niat.

Diantara 2 metode tersebut, yang paling memakan banyak waktu adalah

jenis artikel ilmiah yang menggunakan metode kuantitatif. Karena selain

menyebarkan angket, juga harus mengolah data. Tiap data diberi skor, setelah

diberi skor data diinput kembali untuk dimasukkan kedalam rumus lalu baru

dianalisis. untuk menggunakan metode kuantitatif harus sangat hati-hati. Karena

jika ada data yang hilang, hal tersebut akan mempengaruhi hasil saat kita

menganalisis nanti.

Beda lagi dengan metode kualitatif, menurut pengalaman saya pribadi,

pada artikel ilmiah yang menggunakan metode ini dalam pengerjaannya tidak

14
memakan banyak waktu. Apalagi saat kita menggunakan teknik pengumpulan

data berupa studi literatur. Jika literatur-literatur yang kita pakai untuk artikel

ilmiah sudah lengkap, maka pengerjaannya juga tidak membutuhkan banyak

waktu. Nah, yang paling penting adalah NIAT.

Seberapa rumit penelitian yang kita lakukan untuk menulis artikel ilmiah,

tapi jika ada niat yang besar, maka artikel ilmiah tersebut akan selesai dengan

waktu yang cukup. Tapi, seberapa mudah artikel ilmiah yang kita buat, bila kita

tidak ada niat untuk mengerjakannya, maka artikel ilmiah tersebut akan nganggur

begitu saja, dan hal itu akan memakan banyak waktu juga.

Berikut merupakan hal-hal yang harus dilakukan agar saat membuat artikel

ilmiah tidak memakan banyak waktu, yaitu :

1. Niat. Tanpa ada niat, kita tidak bisa mengubah diri kita sendiri.

Jangan menunda-nunda, karena dengan tidak menunda sebuah

tugas menjadikan kita lebih produktif. Cari motivasi yang

membangun niat kita.

2. Timeline. Membuat timeline, seperti minggu ke-1 sudah selesai

abstrak, minggu ke-2 selesai pendahuluan, dst.

15
3. Deadline. Membuat deadline sendiri. Misal batas akhir

submit/pengumpulan artikel ilmiah bulan November, maka kita

membuat deadline artikel ilmiah tersebut harus selesai pada

bulan Oktober.

4. Istirahat yang cukup.

5. Work in silence.

Jika sudah ada niat, jangan ragu-ragu untuk langsung membuat artikel ilmiah.

Dengan menulis artikel ilmiah, selain memperluas cakrawala ilmu pengetahuan,

kita juga akan mendapatkan kepuasan intelektual.

2.6 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

1. Membuat Judul Karya Ilmiah

Langkah pertama dalam membuat karya ilmiah adalah membuat judul,

judul yang diambil harus konkrit, tidak bias atau meluas serta menggambarkan ide

dari hasil karya tulis ilmiah yang kita buat, untuk itu kita perlu menentukan tema

terdahulu sebelum kita membuat judul karya tulis ilmiah.

16
2. Memberikan isi latar belakang yang bagus

Latar belakang masalah sudah menjadi bagian utama penelitian, yang

bertujuan supaya yang membaca memiliki pemahaman awal mengenai ulasan

karya ilmiah yang kita buat, dalam isi latar belakang berkaitan dengan esensi

idealist masalah, fakta masalah, data, analisis, solusi serta (state of the arts)

penelitian terdahulu yang memperkuat masalah yang perlu dilakukan.

3. Membuat rumusan masalah

Rumusan masalah menjadi bagian terpenting dari penelitian yang

melingkupi apa yang mau di teliti serta dikaji dari karya ilmiah yang kita buat,

yang merumuskan masalah ialah dengan menghadapkan sebuah hal yang ideal

terhadap realitas yang terjadi di lapangan, maka yang harus diperhatikan ialah

memperhatikan apa yang mau dibuat serta dilakukan untuk dipecahkan

masalahnya.

Pada rumusan masalah kata Tanya yang lain efektif ialah dengan tiga hal

yang paling penting untuk merumuskan masalah tersebut ialah apa, mengapa dan

bagaimana, tiga kata tersebut sudah mewakili apa yang mau dicari serta

dibongkar.

4. Membuat pembahasan yang sederhana dan sesuai dengan variabel judul

Untuk karya ilmiah yang perlu dipersiapkan penulis adalah memberikan

analisis bahasan yang dilakukan untuk memperkuat argumentasi dan diskusi

ilmiah yang dilakukan yang kita buat, caranya dengan menerapkan beberapa hal

17
ideal dengan fakta yang pastinya ada beberapa faktor yang mempengaruhi

maupun menghalanginya.

5. Membuat kesimpulan

Cara membuat karya tulis ilmiah yang paling akhir dan terpenting adanya

kesimpulan yang diberikan untuk membuat pembaca memahami maksud dari apa

yang diteliti maupun dibuat dari tulisan, sehingga paham akan tujuan karya yang

ditulis tersebut.

Sistematika penulisan karya ilmiah 

1. Bagian pembuka

Adapun bagian pembuka yang ada didalam karya ilmiah terdiri dari:

sampul, halaman judul, dan juga halaman pengesahan, dan juga ada

abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, kata pengantar serta daftar isi.

2. Bagian Isi

Pada sistematika pembuatan karya tulis ilmiah pada bagian isi harus

terdiri dari pendahuluan, adanya latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah dan pembahasan, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, sistematika penulisan dan siginifikasinya serta metode yang

digunakan diantaranya: Pendahuluan (latar belakang masalah,

18
perumusan masalah, pembahasan atau pembatasan masalah, tujuan dari

penelitian, manfaat penelitian, kajian teori atau tinjauan Kepustakaan,

pembahasan teori, kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan,

pengajuan hipotesis).

3. Pembahasan

Untuk isi pada bagian pembahasan karya tulis ilmiah harus

mencantumkan kajian teori atau tinjauan pustaka yang disesuaikan

dengan variabel yang dikaji serta dijelaskan untuk memberikan

argumentasi keilmuan dan kerangka pemikiran serta pengajuan

hipotesis masalah yang diteliti. Melihat hal itu maka dalam pembahasan

haruslah dijelaskan secara terperinci dan jelas serta perlu

memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah baku sesuai aturan serta

memenuhi unsure ke-ilmiahan.

4. Metodologi penelitian

Metodologi ilmiah merupakan alat analisis atau pisau analisis yang

bekerja dalam penelitian yang digunakan untuk melakukan kinerja

penelitian yang dilakukan, pada tahapan metodologi ini kita perlu

mencantumkan waktu & tempat objek penelitian, bagaimana metode

dan rancangan penelitian, apa saja populasi & sampel-nya berapa

jumlahnya, serta bagaimana instrument penelitian dan pengumpulan

data dan analisis reduksi data yang akan dilakukan dalam penelitian,

19
sehingga jelas arah tujuan serta maksud dari penelitian yang Anda

lakukan tersebut.

Adapun yang perlu ada pada metodologi penelitiannya: (waktu serta

tempat penelitian. metode dan rancangan penelitian, populasi dan

sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data, hasil

penelitian, jabaran variabel penelitian, hasil penelitian, pengajuan

hipotesis, diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang

hasil yang didapatnya).

5. Hasil Penelitian

Pada bagian hasil penelitian peneliti harus menyertakan jabaran variable

penelitian, bagaimana hasil penelitian, pengajuan hipotesisnya, tentang

tanggapan diskusi penelitian yang diberikan, memberikan pandangan teoritis

terkait hasil yang sudah didapatkan kemudian melakukan memberikan

kesimpulan mengenai apa telah didapat dari hasil meneliti tersebut.

6. Bagian Penutup

Adapun bagian penutup dalam karya tulis ilmiah, adanya bab akhir

penutup yang berisikan kesimpulan dan saran serta implikasi penelitian yang

didapat.

20
7. Bagian Penunjang

Pada bagian penunjang yang ada dalam karya ilmiah adalah adanya

lampiran, seperti daftar pustaka, lampiran instrument penelitian, dan

juga daftar table, daftar gambar, daftar bagan yang bisa memberikan

penjelasan pada pembaca karya tulis ilmiah Anda.

2.7 TATA TERTIB KARANGAN ILMIAH

1. Cover Depan / Sampul Depan

2. Judul

3. Daftar Isi

4. Bab I Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang

dilakukan. Ada banyak poin penting yang dipaparkan dalan pendahuluan.

Yaitu, latar belakang masalah yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil

sebagai judul utama dalam KTI ( Karya Tulis Ilmiah ) tersebut.

Menceritakan latar belakang masalah yang diambil menjadi poin penting.

Sehingga, dalam pengambilan solusi dalam pelitian tersebut terarah.Selain itu

terdapat tujuan dari permasalahan yang dilakukan yang umumnya berupa

solusi terkait permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut.

21
Dengan adanya tujuan tersebut artinya KTI ( Karya Tulis Ilmiah ) tersebut.

Terdapat batasan yang harus dikerjakan yang menjaganya tidak keluar dari inti

utama dalam penelitian yang dilakukan.

Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait

penelitian yang akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan memilih topik,

uraian singkat terkait masalah yang diambil, pembahasan terkait ruang lingkup,

dan solusi yang diberikan.

5. BAB II Isi / Landasan Teori

Sementara pada bagian bab II adalah penulisan landasan teori dan tinjauan

pustaka. Di sini Anda bisa menuliskan referensi apa saja yang Anda gunakan

untuk menunjang penelitian Anda. Landasan teori juga harus ditulis secara

terstruktur sesuai dengan tahapan

6. BAB III Pembahasan Ujian Hasil Penelitian

Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan

penelitian yang dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian

pendahuluan. Dalam bagian inti pembahasan dalam karya tulis ilmiah

diuraikan terkait landasan teori yang mendukung penelitian yang dilakukan.

Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang

melakukan bidang studi yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan.

Bahkan, bisa membuat landasan teori baru jika benar-benar studi penelitian

dalan karya tulis ilmiah merupakan studi yang unik dan menarik.

22
Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini

memberikan pokok-pokok yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah

penelitian ini menggunakan rumus khusus atau berupa kuesioner studi

lapangan perlu dipaparkan dengan jelas. Sehingga, data yang akan ditampilkan

dalam studi penelitian ini jelas dan gamblang.

7. BAB IV Penutup

Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian

karya tulis ilmiah yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu

memberi solusi terhadap permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu

loncatan awal untuk penelitian lanjutan pun harus dipaparkan.

Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian

ini juga perlu memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya

untuk karya tulis ilmiah tersebut.

Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis

ilmiah yang mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda.

Pada bagian terdapat kesimpulan, dan saran. Pada bagian kesimpulan, berisi

tentang kesimpulan penelitian. Biasanya jawaban dari rumusan masalah.

23
8. Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan

ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya ketika

Anda ingin menulis karya ilmiah yang bisa berupa artikel, makalah, atau

presentasi Anda harus membuat daftar pustaka atau mudahnya itu harus

mencantumkan sumber rujukan penelitian.

Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah

atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat

dipercaya alias hoaks.

2.8 FORMAT PENULISAN KARANGAN ILMIAH

1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas

Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan

yaitu font, spasi, dan ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya

ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah diketik dengan aturan: Kertas A4, jenis font

Times New Roman, Ukuran font 12 px, dan Spasi 1.

2. Ukuran Margins

Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong.

Untuk ukuran margins ini adalah sebagai berikut:

24
Top (atas) = 3 cm

Bottom (bawah) = 4 cm

Lef (Kiri) = 3 cm

Right (Kanan) = 4 cm

3. Bab dan Subbab

Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah

ini berbeda dengan penulisan bab dan subbab pada penulisan skripsi pada

umumnya. Pada penulisan karya ilmiah, bab dan subbab ditulis dengan

menggunakan sistem numeral (1….a….).

Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana

bab ditulis dengan menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk

penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan sistem numeral (1….a….).

Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penulisan skripsi dengan

karya ilmiah berbeda. Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini:

Tulisan di-Bold

Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama halnya

menulis judul-judul pada umumnya. Seperti contoh: Tata Cara Penulisan Karya

Ilmiah.Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata

hubung di-, ke-, dari, tetap ditulis huruf kecil. Di dalam subbab sendiri terdapat

anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan penulisan sebagai berikut:

25
 Anak subbab ditulis dengan style font italic,

 Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf awal setiap

kata ditulis kapital (besar), kecuali untuk kata preposisi, kata hubung, kata

sambung, dan kata tugas.

4. Jarak Antar Bab

Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan

jarakm halaman alias memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru.

Namun, berbeda halnya dalam penulisan karya ilmiah.

Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti

halaman baru, melainkan diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru. Sedangkan

untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5

spasi. Dan untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di

bawah subbab.

5. Judul Artikel

Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang

penelitian dalam penelitian karya ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel.

Pada judul artikel cara penulisannya adalah sebagai berikut:

 Menggunakan huruf kapital (besar) semua,

 Tulisan di-Bold,

 Masih menggunakan jenis font Times New Roman,

 Posisi judul berada di tengah halaman alias di-center (Ctrl+E),

26
 Jangan menggunakan garis bawah atau style font Underline.

6. Penulisan Paragraf

Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga

terdapat aturan-aturan penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea

baru diketik ke dalam atau menjorok sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar

1,25 cm.

7. Penulisan Struktur Lain

Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah

ini ditulis yang letaknya tepat di bawah judul artikel. Penulisannya pun diberikan

jarak antara judul artikel dengan penulisan nama-nama penulis dan alamat

institusi dengan jarak 1,5 spasi. Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam

penulisan karya ilmiah.

 Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata

pengantar menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut

kanan bawah (i, ii, iii, dst);

 Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman

dengan menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di

pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas;

 Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana

terdapat judul tabel dengan menggunakan penomoran sesuai pemunculan

tabel dari awal, dan untuk penulisan judul tabel ini diletakan di atas tabel

27
bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab (1, 2, 3,

dst);

 Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga

dimungkinkan menggunakan beberapa gambar maupun grafik ataupun

foto sebagai penunjang penulisan karya ilmiah. Bahwa dalam gambar juga

terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar

ini diletakkan di bawah gambar;

 Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan

gambar yang terdapat warna. Kalaupun menggunakan gambar yang

berwarna, sebaiknya jangan terlalu menggunakan warna yang dapat

menimbulkan gelap ketika di copy.

28
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan materi yang telah dipaparkan diatas, maka kami dapat


menyimpulkan bahwa pada umumnya, Karangan ilmiah merupakan karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi penulisan
yang baik dan benar. Dimana dalam penulisan karangan ilmiah ini ditemukan ciri
khas yaitu bersifat objektif, sistematis, logis, tidak persuasif, tidak argumentatif,
tidak emotif, dan tidak melebih-lebihkan sesuatu. Adapun beberapa jenis karangan
yang termasuk karangan ilmiah yaitu makalah, skripsi, kertas kerja, disertasi dan
tesis. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan
keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi
kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.

3.2 SARAN

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi

pembahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan

karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami

peroleh hubungannya dengan makalah ini. Kami banyak berharap kepada pada

pembaca memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi

sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Sekian penutup dari kami, semoga dapat diterima dihati dan kami

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat D.,1985, Penulisan Karangan llmiah, Jakarta:

Akademika.

http://www.academic.ibs.ac.id/admin/download/METODE%20PENULISAN.pdf

Darmodjo, Hendro, 1985, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Karunika.

Suriasumantri, Jujun S., 1986, Pedoman Penulisan llmiah, Jakarta: Fakultas

Pascasarjana IKIP Jakarta.

https://id.scribd.com/document/361829216/Makalah-Karya-Ilmiah

https://sevima.com/10-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti-yang-baik-benar

https://www..slideshare.net/fiqhrimp/makalah-tentang-karya-ilmiah

http://www.othe.org/ilmu-pengetahuan/bahasa-indonesia/278/ciri-ciri-dan-syarat-

karangan-ilmiah/

30

Anda mungkin juga menyukai