Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


“PERHITUNGAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS DAN PENYAJIAN”

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Thoriq Aziz


NIM : 112019030067
Prodi : S1 Ilmu Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, karunia, dan hidayahnya sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik baiknya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperrawatan


Medikal Bedah II dengan judul “PERHITUNGAN DIET.PASIEN DIABETES
MELLITUS DAN PENYAJIAN".

Saya sadar bahwa tanpa bantuan dari segenap pihak, makalah ini tidak akan
terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing.

Saya juga menyadari bahwa dalam makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan dan keterbatasan. Maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran
bagi pembaca, agar saya dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat di peroleh manfaatnya dan menambah pengetahuan

Kudus, 6 April 2021

Ahmad Thoriq
Aziz
Daftar Isi

Kata pengantar..............................................................................................................
Daftar isi........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan........................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan masalah........................................................................................
1.3 Tujuan masalah...........................................................................................
Bab II Pembahasan........................................................................................................
2.1 Pengertian Diabetes Mellitus......................................................................
2.2 Prinsip diet pada penderita diabetes melitus...............................................
2.3 Tujuan dan syarat diet.................................................................................
2.4 Pengaturan diet pada diabetesi secara umum..............................................
2.5 Pengaturan diet pada DM TIPE I................................................................
2.6 Pengaturan diet pada DM TIPE II...............................................................
2.7 Jenis diet Diabetes Mellitus .......................................................................
Bab III Penutup...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................
3.2 Referensi........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar manusia sering menyepelekan kesehatan mereka dari mulai
hal terkecil hingga akhinya mereka mendapatkan akibat yang kurang baik bahkan
merugikan diri sendiri, salah satu contohnya adalah terkena penyakit diabetes
mellitus.
Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai. Te
rapi diet merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan semua penderita diabe
tes dan sering mencakup pula penurunan berat badan.
Mengingat bahwa terapi diet merupakan bagian penting dalam
penatalaksanaan semua penderita diabetes maka kita perlu memahaminya, bukan
hanya untuk mereka yang telah terkena penyakit diabetes melitus akan tetapi bagi
mereka yang mempunyai tekad untuk menurunkan resiko terkena diabetes
mellitus.
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan sescorang atau suatu pop
ulasi penduduk Semua nutrien sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumb
er hidratarang (karbohidrat) harus dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimb
angi insulin yang ada. Ada dua jenis diet diabetes : diet bebas gula dan diet penuk
aran hidratarang. Jenis diet yang diterapkan pada seseorang penderita diabetes ter
gantung kepada beratnya penyakit , jenis pengobatan dan cara hidup penderitany
a..

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jenis penyakit diabetes millitus
2. Kebutuhan zat gizi pada penderita penyakit Diabetes millitus
3. Jenis diet pada penyakit diabetes millitus

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa saja jenis penyakit diabetes millitus
2. Mengerti kebutuhan zat gizi pada penderita dibetes millitus
3. Jenis diet apa saja pada penyakit dibetes millitus
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diabetes Mellitus (DM)


Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat Diabetes
Mellitus merupakan sekelompok kelainan kategori yang ditandai oleh kenaikan keadaan
glukosa dalam darah atau hiperglikemia

Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan metabolisme kronik yang terjadi karena
berbagai penyebab, ditandai dengan konsentrasi glukosa darah melebihi normal, disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang diakibatkan oleh
kelainan sekresi hormon insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya Diabetes
Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Keadaan
hiperglikemia kronis dari diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
gangguan fungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan
pembuluh darah (ADA, 2012).

Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal dengan nama kencing manis merupakan
salah satu penyakit yang dapat menyerang dengan dampak merugikan, bahkan
membahayakan keselamatan kita. Penderita diabetes mellitus tidak hanya pada usia tua,
tetapi juga pada usia produktif, remaja, bahkan balita. Ia menjadi momok menakutkan
bagi pasien yang terdiagnosis diabetes mellitus, sebab mereka harus mengontrol ketat
pola makan untuk menghindari bahaya komplikasi, yang berarti mereka tidak lagi bebas
mengonsumsi semua jenis makanan yang mereka sukai (Khusnul khotimah, 2014).

B. Prinsip diet pada penderita diabetes mellitus


Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat
sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Menjadi diabetisi
sering segera dikaitkan dengan tidak boleh makan gula. Memang benar guna menaikkan
gula darah namun perlu diketahui bahwa semua makanan juga menaikkan gula darah.
Pengaturan makan (diet) merupakan komponen utama keberhasilan pengelolaan
Diabetes Mellitus, akan tetapi mempunyai kendala yang sangat besar yaitu kepatuhan
seseorang untuk menjalaninya. Prinsip pengaturan makan pada penderita diabetes hampir
sama dengan anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang
beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah
sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat penting
ditekankan adalah pola makan yang disiplin dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah
makanan atau terkenal dengan istilah 3 J. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa
sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari.

C. Tujuan dan syarat diet


Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu
pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik
yang lebih baik.
Sedangkan tujuan khusus yang diharapkan dari pengaturan diet pada penderita diabetes
mellitus ini adalah:
i. Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan
asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik
oral dan tingkat aktifitas.
ii. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
iii. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat
badan yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan
yang normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik
selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan
memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan
dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan
diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan.
iv. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek,
masalah yang berhubungan dengan kelainan jasmani dan komplikasi kronik diabetes
seperti : penyakit ginjal, neuropati automik, hipertensi dan penyakit jantung.
v. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
 Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin,
tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
 Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
menggunakannya, yaitu berkisar 60 – 70% dari total konsumsi. Makanan/minuman
yang mengandung gula dibatasi, dan digunakan jenis karbohidrat
kompleks/makanan yang berserat.
 Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi
(nilai cernanya tinggi).
 Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
 Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus
adalah:
1. Sumber Karbohidrat kompleks
Seperti beras/nasi, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkue, makaroni,
mie, bihun, roti, dan biskuit.
2. Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal 2x/minggu.
3. Sayuran
Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna hijau
seperti bayam, kangkung, daun singkong, dll.
4. Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang
sudah ditentukan.
Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus
adalah:
a. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula
merah, susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
b. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh).
c. Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan, dll.

D. Pengaturan diet pada diabetesi secara umum

Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari.
Penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10 kg) sudah terbukti dapat meningkatkan
kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat
diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan
peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal
lebih rendah dari asupan rata-rata sehari.
Komposisi makanan yang dianjurkan meliputi:
1) Karbohidrat
Rekomendasi ADA tahun 1994 lebih memfokuskan pada jumlah total karbohidrat
daripada jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa lebih liberal. Buah dan susu sudah terbukti
mempunyai respon glikemik yang lebih rendah dari pada sebagian besar tepung-tepungan.
Walaupun berbagai tepung-tepungan mempunyai respon glikemik yang berbeda, prioritas
hendaknya lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi daripada sumber
karbohidrat.
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:
a. 45-65% total asupan energi.
b. Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.
c. Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama berserat tinggi.
d. Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari ( 3-4 sdm).
e. Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari.
Penggunaan pemanis alternatif pada diabetesi, aman digunakan asal tidak melebihi batas
aman (Accepted Dialy Intake).
a. Fruktosa < 50 gr/hr, jika berlebih menyebabkan diare
b. Sorbitol < 30 gr, jika berlebih menyebabkan kembung, diare
c. Manitol < 20 gr/hr
d. Aspartam 0 mg/ kg BB?hr
e. Sakarin 1 gr/hr
f. Acesulfame K 15 mg/kg BB/hr
g. Siklamat 11 mg/kg BB/h

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan sukrosa sebagai bagian dari


perencanaan makan tidak memperburuk kontrol glukosa darah pada individu dengan diabetes
tipe 1 dan 2. Sukrosa dari makanan harus diperhitungkan sebagai pengganti karbohidrat
makanan lain dan tidak hanya dengan menambahkannya pada perencanaan makan. Dalam
melakukan subtitusi ini kandungan zat gizi dari makanan-makanan manis yang pekat dan
kandugan zat gizi lain dari makanan yang mengandung sukrosa harus dipertimbangkan,
seperti lemak yang sering ada bersama sukrosa dalam makanan.
Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih kecil daripada sukrosa dan kebanyakan
karbohidrat jenis tepung-tepungan. Dalam hal ini fruktosa dapat memberikan keuntungan
sebagai bahan pemanis pada diet diabetes. Namun pengaruhnya dalam jumlah besar (20%
energi) potensial merugikan pada kolesterol dan LDL. Penderita disiplemia hendaknya
menghindari mengkonsumsi fruktosa dalam jumlah besar, namun tidak ada alasan untuk
menghindari makanan seperti buah-buahan dan sayuran yang mengandung fruktosa alami
maupun konsumsi sejumlah sedang makanan yang mengandung pemanis fruktosa.
Sorbitol, manitol, dan xylitol adalah gula alkohol biasa mengandung 7 kalori/gram
menghasilkan respon glikemik lebih rendah daripada sukrosa dan karbohidrat lain.
Penggunaan pemanis tersebut secara berlebihan dapat mempunyai pengaruh laksatif. Sakarin,
aspartame adalah pemanis tak bergizi yang dapat diterima sebagai pemanis pada semua
penderita DM.
2) Serat
Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang
yang tidak diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 gr serat makanan dari berbagai
sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 gr/1000 kalori/ hari
dengan mengutamakan serat larut air.
3) Protein
Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2006 kebutuhan protein
untuk diabetisi 15%-20% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg berat
badan perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa
dan 65% hendaknya bernilai biologic tinggi.
Sumber protein yang baik adalah ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
produk susu rendah lemak, kacang-kacangan dan tahu-tempe.
4) Total lemak
Anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi. lemak jenuh < 7%
kebutuhan energi dan lemak tidak jenuh ganda <10 300="" asupan="" dari="" dibatasi=""

energi="" hendaknya="" jenuh="" kebutuhan="" kolesterol="" lebih="" lemak=""


makanan="" mg="" perhari.="" sedangkan="" selebihnya="" span="" tidak="" tunggal.="">
Apabila peningkatan LDL merupakan masalah utama, dapat diikuti anjuran diet
disiplin diet dislipidemia. Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
adalah untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

5) Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak
lebih dari 3000 mgr atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur, sedangkan bagi yang
menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mgr natrium perhari atau sama
dengan 6 gr/hari garam dapur. Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin dan
soda.

6) Alkohol
Anjuran penggunaan alkohol untuk orang dengan diabetes sama dengan masyarakat
umum. Dalam keadaan normal, kadar glukosa darah tidak terpengaruh oleh penggunaan
alkohol dalam jumlah sedang apabila diabetes terkendali dengan baik. Alkohol dapat
meningkatkan resiko hipoglikemia pada mereka yang menggunakan insulin atau
sulfonylurea. Karena itu sebaiknya hanya diminum pada saat makan. Bagi orang dengan
diabetes yang mempunyai masalah kesehatan lain seperti pancreatitis, dislipidemia, atau
neuropati mungkin perlu anjuran untuk mengurangi atau menghindari alkohol. Asupan kalori
dari alkohol diperhitungkan sebagai bagian dari asupan kalori total dan sebagai penukar
lemak (1 minuman alcohol sama dengan 2 penukar lemak).

7) Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
Komposisi energy adalah 45-65% dari karbohidrat, 10-20% dari protein dan 20-25% dari
lemak. Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang dengan
diabetes. Di antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang
besarnya 25-30 kalori/kg BB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa faktor
yaitu jenis kelamin, umur, aktivitas, kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi:
· BBI = 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg
· Bagi pria dengan TB di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm , rumus modifikasi
menjadi: BBI = (TB dalam cm – 100) x 1 kg
· BB Normal : bila BB ideal ± 10%
· Kurus : < BBI - 10%
· Gemuk : > BBI + 10%
Faktor-faktor penentu kebutuhan energi yaitu:
a. Jenis kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan pria 30 kkal/kg BB ideal
b. Umur
Pasien usia > 40 tahun , kebutuhan kalori :
· 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal
· 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal
· > 70 tahun dikurangi 20% dari energi basal
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh lebih tinggi daripada orang dewasa,
dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal/kg BB.
Umur 1 tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada anak-anak lebih
daripada 1 tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap tahunnya.
c. Aktifitas fisik atau pekerjaan
Kebutuhan kalori ditambah sesuai dengan intensitas aktifitas fisik
Penambahan kalori dari aktifitas fisik:
1) Keadaan istirahat : ditambah 10% dari kebutuhan basal
2) Keadaan aktifitas ringan: ditambahkan 20% dari kebutuhan basal
3) Keadaan aktifitas sedang: ditambahkan 30% dari kebutuhan basal
4) Keadaan aktifitas berat dan sangat berat: ditambahkan 40 & 50% dari kebutuhan
basal Jenis aktifitas dikelompokkan sebagai berikut :
 Keadaan istirahat : berbaring di tempat tidur.
 Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah tangga dan lain-
lain
 Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak perang, .
 Berat : petani, buruh, militer dalam keadaan latihan, penari, atlit.
 Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi.
d. Berat badan
 Bila gemuk: dikurangi 20-30% tergantung dari tingkat kegemukan.
 Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat kekurusan
untuk menambah berat badan.
 Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan
paling sedikit 1000-1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-
1600 kalori perhari untuk pria.
Pembagian makanan sejumlah kalori terhitung dibagi dalam 3 porsi besar
makan pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan
ringan (10 -15 % ). Untuk meningkatkan kepatuhan pasien, sejauh mungkin
perubahan dilakukan secara bertahap dan harus disesuaikan dengan
kebiasaan makan.

E. Pengaturan makanan pada DM TIPE I


Waktu pemberian makanan untuk penderita yang medapat insulin
jenis intermediate atau long acting harus disesuaikan dengan waktu saat
insulin bekerja. Bila makanan terlambat diberikan, maka saat insulin bekerja,
tidak ada makanan atau makanan kurang dari seharusnya, sehingga terjadi
hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal).Gejala-gejala
hipoglikemia antara lain gemetar, berkeringat, lelah, lapar, gampang
tersinggung, bingung, detak jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri
kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir, bahkan bisa
kejang-kejang atau pingsan.
Sebaliknya bila makanan terlalu banyak, tidak sesuai dengan jumlah insulin
yang diberikan, maka akan terjadi hiperglikemia (kadar gula darah lebih dari
normal). Seringkali, menu makanan yang tepat dan waktu makan yang teratur
dapat mencegah problem-problem tersebut.

F. Pengaturan makanan pada DM tipe II


Pada penderita DM tipe II, pengaturan makanan merupakan hal yang sangat
penting. Bila hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang
diharapkan, diperlukan obat-obat hipoglikemia OAD (oral anti-diabetic)
atau insulin.
Mayoritas penderita DM tipe II mengalami obesitas, oleh karena itu
tujuan utama dari pengaturan makanan adalah menurunkan berat badan ke berat
badan ideal. Untuk itu penderita diberi diet rendah kalori atau rendah energi.
Dengan diet rendah kalori, pada umumnya keadaaan hiperglikemia dapat
diperbaiki. Pada beberapa penderita, pengurangan jumlah total energi waktu
puasa dapat menormalkan kadar glukosa
Penderita DM tipe II yang kurus tidak memerlukan pembatasan
jumlah energi yang ketat. Akan tetapi, semua penderita diabetes tipe II harus
mengurangi lemak dan kolesterol serta meningkatkan rasio asam lemak tak
jenuh dengan asam lemak jenuh.

G. Jenis Diet Diabetes Mellitus

Diet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan DM dikontrol

berdasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai

pedoman dipakai 8 jenis diet DM sebagaimana dapat dilihat pada Tabel.

Penetapan diet ditentukan oleh keadaan pasien, jenis DM, dan program

pengobatan secara keseluruhan.

Tabel Jenis Diet DM menurut kandungan energi, protein, lemak, dan


karbohidrat
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Jenis Diet
(kkal) (g) (g) (g)

I 1100 43 30 172

II 1300 45 35 192

III 1500 51.5 36.5 235

IV 1700 55.5 36.5 275


V 1900 60 48 299

VI 2100 62 53 319

VII 2300 73 59 369

VIII 2500 80 62 396

Sumber : Almatsier, 2013.

Keterangan:

a. Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu

gemuk.

b. Jenis diet IV s/d V diberikan kepada penderita diabetes

tanpa komplikasi.

c. Jenis diet VI s/d VIII diberikan kepada penderita kurus,

diabetes remaja (juvenile diabetes) atau diabetes dengan

komplikasi.

Tabel Contoh Menu Berdasarkan Daftar Bahan Makanan Penukar


Kebutuhan Bahan Makanan Dalam Penukar Diet 1700 Kalori
SEHARI PAGI SIANG SORE SNACK
(P) (P) (P) (P) (P)
Nasi/penukar 5 1 2 2 -
Ikan/penukar            2 - 1 1 -
Daging/penukar 1 1 - - -
Tempe/penukar 2½ - 1 1 -
Sayuran A S S S S -
Sayuran B 2 - 1 1 -
Buah/penukar 4 - 1 1 2
Minyak/penukar 4 1 2 1 -
Tabel CONTOH MENU DM 1700 KALORI
Waktu B. makanan KEBUTUHAN CONTOH MENU
Penukar BAHAN
PAGI Roti Iris (1P) Roti panggang
Margarin ½ sdm (1P) Margarin
Telur 1 btr (1P) Telur rebus
Teh panas
10.00 Pisang 1 buah (1P) pisang
SIANG Nasi 1 ½ gelas (2P) Nasi
Udang 5 ekor (1P) Oseng-oseng
Tahu 1 potong (1P) Udang, tahu, cabe
ijo
Minyak 1 sdm (2P) Urap syuran
Sayuran 1 gelas (1P)
Kelapa 5 sdm (1P)
Jeruk 1 buah (1P) Jeruk
16.00 Duku 16 buah (1P) duku
MALAM Nasi 1 ½ gelas (2P) Nasi
Ayam 1 potong (1P)
Kacang merah 2 sdm (1P) Sop+k.merah
Sayuran 1 gelas (1P) Tumis sayuran
Minyak ½ sdm (1P)
Apel malang 1 buah (1P) apel
1. Bahan Makanan Sehari

Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Mellitus dinyatakan dalam satuan penukar.

Tabel Jumlah bahan makanan sehari menurut Standar Diet DM dalam satuan penukar II

Standar Diet
Golongan
1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Bahan Makanan
Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal kkal kkal Kkal

Nasi atau penukar 21/2 3 4 5 51/2 6 7 71/2

Ikan atau penukar 2 2 2 2 2 2 2 2

Daging atau penukar 1 1 1 1 1 1 1 1

Tempe atau penukar 2 2 21/2 21/2 3 3 3 5

Sayuran/ penukar A S S S S S S S S

Sayuran/ penukar B 2 2 2 2 2 2 2 2

Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4

Susu atau penukar - - - - - - 1 1

Minyak atau penukar 3 4 4 4 6 7 7 7


Tabel Pembagian makanan sehari tiap Standar Diet DM dan Nilai Gizi dalam satuan penukar II
Energi (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500

Pagi Nasi 1/2 1 1 1 11/2 11/2 11/2 2

Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1

Tempe - - 1/2 1/2 1 1 1 1

Sayuran A S S S S S S S S

Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2

Pukul 10:00 Buah 1 1 1 1 1 1 1 1

Susu - - - - - - 1 1

Siang Nasi 1 1 2 2 2 21/2 3 3

Daging 1 1 1 1 1 1 1 1

Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2

Sayuran A S S S S S S S S

Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1

Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 2 2 2 2 3 3 3

Pukul 16:00 Buah 1 1 1 1 1 1 1 1

Malam Nasi 1 1 1 2 2 2 21/2 21/2

Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1

Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2

Sayuran A S S S S S S S S

Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1

Buah 1 1 1 1 1 1 1 1

Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2

Nilai Gizi Energi (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500

Protein (g) 43 45 51.1 55.5 60 62 73 80

Lemak (g) 30 35 36.5 36.5 48 53 59 62

KH (g) 172 192 235 275 299 319 369 396

Sumber : Almatsier, 2013.


a. Daftar Bahan Makanan Penukar

Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah bahan makanan penukar

II yaitu suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan dikelompokkan

berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang yang diberikan oleh

rumah sakit. Setiap kelompok bahan makanan mempunyai nilai gizi yang kurang lebih

sama. Menurut (Arisman dalam Apriyanti R., 2011) bahan makanan dikelompokkan

menjadi 7 bagian yaitu:

a. Golongan 1 : Bahan Makanan Sumber Karbohidrat

1 Satuan Penukar = 175 kalori

4 gr protein

40 gr karbohidrat

Tabel Makanan Penukar dari Sumber Karbohidrat

Bahan Makanan URT Berat (gr)

Nasi ½ gls 100

Nasi tim 1 gls 200

Bubur beras 2 gls 400

Nasi jagung ½ gls 100

Talas 1 bj bsr 200

Ubi 1 bj sdg 150


b.
Roti putih 4 iris 80
Golongan 2 :

Bahan Makanan Sumber Protein Hewani

1 Satuan Penukar = 95 kalori

10 gr protein

6 gr lemak

Tabel Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani


Bahan Makanan URT Berat (gr)
Daging sapi 1 ptg sdg 50
Daging ayam 1 ptg sdg 50
Telur ayam 2 btr 60
Ikan segar 1 ptg sdg 50
Udang basah 0 gls 50

c. Golongan 3 : Bahan Makanan Sumber Protein Nabati

1 Satuan Penukar = 80 kalori

6 gr protein

3 gr lemak

8 gr karbohidrat

Tabel Makanan Penukar dari Sumber Protein Nabati

Bahan Makanan URT Berat (gr)


Kacang hijau 20 sdm 25
Kacang kedele 20 sdm 25
Kacang merah 20 sdm 25
Oncom 2 ptg sdg 50
Tahu 1 bj bsr 100
Tempe 2 ptg sdg 50

d. Golongan 4 : Sayuran

1. Sayuran A

Bebas dimakan, kandungan kalori dapat diabaikan, sumbernya dari

gambas (oyong), jamur kuping sedang, ketimun, jamur segar, lobak, selada dan

tomat.

2. Sayuran B

1 Satuan Penukar ± 1 gls

(100 gr) = 25 kalori

1 gr protein

5 gr karbohidrat
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam, labu siam, bit, buncis,

brokoli, genjer, jagung muda, kol, wortel, sawi, toge kacang hijau, terong,

kangkung, kacang panjang, pare, rebung, papaya muda.

3. Sayuran C

1 Satuan Penukar ± 1 gls

(100 gr) = 50 kalori

3 gr protein

10 gr karbohidrat

Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam merah, daun katuk, daun

melinjo, daun papaya, daun singkong, toge kacang kedele, daun talas, melinjo,

nangka muda.

e. Golongan 5 : Buah-buahan

1 Satuan Penukar = 40 kalori

10 gr karbohidrat

Tabel. Makanan Penukar dari Sumber Buah-buahan

Bahan Makanan URT Berat (gr)


Alpukat 1 bh bsr 50
Apel 1 bh bsr 75
Belimbing 1 bh bsr 125
Duku 15 bh 75
Jambu air 2 bh sdg 100
Jambu biji 1 bh sdg 100
Jeruk manis 1 bh bsr 100
Mangga 1 bh sdg 50
Nanas 1/6 bh sdg 75
Papaya 1 ptg sdg 100
Pir 1 bh 100
Pisang ambon 1 bh sdg 75
Pisang raja 2 bh kcl 50
Semangka 1 ptg sdg 150

f. Golongan 6 : Susu
1 Satuan Penukar = 110 kalori

7 gr protein

9 gr karbohidrat

7 gr lemak

Tabel Makanan Penukar dari Sumber Susu

Bahan Makanan URT Berat (gr)


Susu sapi 1 gls 200
Susu kambing 1 gls 150
Susu kental manis 1 gls 100
Tepung susu skim 4 sdm 20
Yoghurt 1 gls 200

g. Golongan 7 : Minyak

1 Satuan Penukar = 45 kalori

5 gr lemak

Tabel Makanan Penukar dari Sumber Minyak

Bahan Makanan URT Berat (gr)


Minyak goreng 1 sdm 5
Minyak ikan 1 sdm 5
Margarin 1 sdm 5
Kelapa 1 ptg kcl 30
Kelapa parut 5 sdm 30
Lemak sapi 1 ptg kcl 5

Keterangan :

Bh = buah Gr = gram

Bj = biji Kcl = kecil

Btg = batang Ptg = potong

Btr = butir Sdg = sedang

Bsr = besar Sdm = sendok makan

Gls = gelas (240 ml) Sdt = sendok the

b. Standar Jenis Diet Untuk Penderita Diabetes Mellitus


Standar jenis diet pada penderita diabetes mellitus yang rawat inap ada dua jenis

yaitu:

1) Jenis diet diabetes mellitus IV (1700 kalori)

Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus IV adalah 1700 kalori dan

jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 275 gram, protein 55,5 gram dan lemak 36,5

gram.

2) Jenis diet diabetes mellitus V (1900 kalori)

Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus V adalah 1900 kalori dan

jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 299 gram, protein 60 gram dan lemak 48

gram.
BAB lII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan kategori yang ditandai oleh
kenaikan keadaan glukosa dalam darah atau hiperglikemia Diabetes Mellitus
adalah suatu kelainan metabolisme kronik yang terjadi karena berbagai penyebab,
ditandai dengan konsentrasi glukosa darah melebihi normal, disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang diakibatkan oleh
kelainan sekresi hormon insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang
ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau
keduanya. Prinsip pengaturan makan pada penderita diabetes hampir sama dengan
anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang
beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang
maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Hal yang sangat penting ditekankan adalah pola makan yang disiplin
dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah makanan atau terkenal dengan istilah
3 J. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar
sepanjang hari.
Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu
pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol
metabolik yang lebih baik. Sedangkan tujuan khusus yang diharapkan dari
pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus ini adalah: i.
Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan
keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat
hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus
memenuhi syarat sebagai berikut: • Jumlah energi diberikan sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, proses
pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita
Diabetes Mellitus adalah: a. Makanan dan minuman yang mengandung gula
murni seperti gula pasir/gula merah, susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup,
kue tart, jelly, dll.
B. Referensi
 Cabral, D. C., & Florencia, T. (2019). GAMBARAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE
2 DALAM UPAYA PENGENDALIAN KADAR GLUKOSA DARAH DI RSUD UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG (Doctoral dissertation, Universitas Ngudi Waluyo).
 Hestiana, D. W. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pengelolaan diet
pada pasien rawat jalan diabetes mellitus tipe 2 di Kota Semarang. JHE (Journal of Health
Education), 2(2), 137-145.
 https://www.academia.edu/28793946/MAKALAH_DIET_PADA_PENYAKIT_GANGGUAN_ME
TABOLIC_Diabetes_Millitus
 https://www.academia.edu/27178643/ANALISIS_PEMBERIAN_DIET_MAKANAN_
PADA_PASIEN_DIABETES_MELLITUS_DI_RSUD_LABUANG_BAJI

Anda mungkin juga menyukai