Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, karunia, dan hidayahnya sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik baiknya.
Saya sadar bahwa tanpa bantuan dari segenap pihak, makalah ini tidak akan
terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing.
Saya juga menyadari bahwa dalam makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan dan keterbatasan. Maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran
bagi pembaca, agar saya dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat di peroleh manfaatnya dan menambah pengetahuan
Ahmad Thoriq
Aziz
Daftar Isi
Kata pengantar..............................................................................................................
Daftar isi........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan........................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan masalah........................................................................................
1.3 Tujuan masalah...........................................................................................
Bab II Pembahasan........................................................................................................
2.1 Pengertian Diabetes Mellitus......................................................................
2.2 Prinsip diet pada penderita diabetes melitus...............................................
2.3 Tujuan dan syarat diet.................................................................................
2.4 Pengaturan diet pada diabetesi secara umum..............................................
2.5 Pengaturan diet pada DM TIPE I................................................................
2.6 Pengaturan diet pada DM TIPE II...............................................................
2.7 Jenis diet Diabetes Mellitus .......................................................................
Bab III Penutup...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................
3.2 Referensi........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar manusia sering menyepelekan kesehatan mereka dari mulai
hal terkecil hingga akhinya mereka mendapatkan akibat yang kurang baik bahkan
merugikan diri sendiri, salah satu contohnya adalah terkena penyakit diabetes
mellitus.
Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai. Te
rapi diet merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan semua penderita diabe
tes dan sering mencakup pula penurunan berat badan.
Mengingat bahwa terapi diet merupakan bagian penting dalam
penatalaksanaan semua penderita diabetes maka kita perlu memahaminya, bukan
hanya untuk mereka yang telah terkena penyakit diabetes melitus akan tetapi bagi
mereka yang mempunyai tekad untuk menurunkan resiko terkena diabetes
mellitus.
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan sescorang atau suatu pop
ulasi penduduk Semua nutrien sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumb
er hidratarang (karbohidrat) harus dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimb
angi insulin yang ada. Ada dua jenis diet diabetes : diet bebas gula dan diet penuk
aran hidratarang. Jenis diet yang diterapkan pada seseorang penderita diabetes ter
gantung kepada beratnya penyakit , jenis pengobatan dan cara hidup penderitany
a..
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jenis penyakit diabetes millitus
2. Kebutuhan zat gizi pada penderita penyakit Diabetes millitus
3. Jenis diet pada penyakit diabetes millitus
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa saja jenis penyakit diabetes millitus
2. Mengerti kebutuhan zat gizi pada penderita dibetes millitus
3. Jenis diet apa saja pada penyakit dibetes millitus
BAB ll
PEMBAHASAN
Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan metabolisme kronik yang terjadi karena
berbagai penyebab, ditandai dengan konsentrasi glukosa darah melebihi normal, disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang diakibatkan oleh
kelainan sekresi hormon insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya Diabetes
Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Keadaan
hiperglikemia kronis dari diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
gangguan fungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan
pembuluh darah (ADA, 2012).
Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal dengan nama kencing manis merupakan
salah satu penyakit yang dapat menyerang dengan dampak merugikan, bahkan
membahayakan keselamatan kita. Penderita diabetes mellitus tidak hanya pada usia tua,
tetapi juga pada usia produktif, remaja, bahkan balita. Ia menjadi momok menakutkan
bagi pasien yang terdiagnosis diabetes mellitus, sebab mereka harus mengontrol ketat
pola makan untuk menghindari bahaya komplikasi, yang berarti mereka tidak lagi bebas
mengonsumsi semua jenis makanan yang mereka sukai (Khusnul khotimah, 2014).
Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari.
Penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10 kg) sudah terbukti dapat meningkatkan
kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat
diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan
peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal
lebih rendah dari asupan rata-rata sehari.
Komposisi makanan yang dianjurkan meliputi:
1) Karbohidrat
Rekomendasi ADA tahun 1994 lebih memfokuskan pada jumlah total karbohidrat
daripada jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa lebih liberal. Buah dan susu sudah terbukti
mempunyai respon glikemik yang lebih rendah dari pada sebagian besar tepung-tepungan.
Walaupun berbagai tepung-tepungan mempunyai respon glikemik yang berbeda, prioritas
hendaknya lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi daripada sumber
karbohidrat.
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:
a. 45-65% total asupan energi.
b. Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.
c. Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama berserat tinggi.
d. Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari ( 3-4 sdm).
e. Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari.
Penggunaan pemanis alternatif pada diabetesi, aman digunakan asal tidak melebihi batas
aman (Accepted Dialy Intake).
a. Fruktosa < 50 gr/hr, jika berlebih menyebabkan diare
b. Sorbitol < 30 gr, jika berlebih menyebabkan kembung, diare
c. Manitol < 20 gr/hr
d. Aspartam 0 mg/ kg BB?hr
e. Sakarin 1 gr/hr
f. Acesulfame K 15 mg/kg BB/hr
g. Siklamat 11 mg/kg BB/h
5) Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak
lebih dari 3000 mgr atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur, sedangkan bagi yang
menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mgr natrium perhari atau sama
dengan 6 gr/hari garam dapur. Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin dan
soda.
6) Alkohol
Anjuran penggunaan alkohol untuk orang dengan diabetes sama dengan masyarakat
umum. Dalam keadaan normal, kadar glukosa darah tidak terpengaruh oleh penggunaan
alkohol dalam jumlah sedang apabila diabetes terkendali dengan baik. Alkohol dapat
meningkatkan resiko hipoglikemia pada mereka yang menggunakan insulin atau
sulfonylurea. Karena itu sebaiknya hanya diminum pada saat makan. Bagi orang dengan
diabetes yang mempunyai masalah kesehatan lain seperti pancreatitis, dislipidemia, atau
neuropati mungkin perlu anjuran untuk mengurangi atau menghindari alkohol. Asupan kalori
dari alkohol diperhitungkan sebagai bagian dari asupan kalori total dan sebagai penukar
lemak (1 minuman alcohol sama dengan 2 penukar lemak).
7) Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
Komposisi energy adalah 45-65% dari karbohidrat, 10-20% dari protein dan 20-25% dari
lemak. Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang dengan
diabetes. Di antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang
besarnya 25-30 kalori/kg BB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa faktor
yaitu jenis kelamin, umur, aktivitas, kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi:
· BBI = 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg
· Bagi pria dengan TB di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm , rumus modifikasi
menjadi: BBI = (TB dalam cm – 100) x 1 kg
· BB Normal : bila BB ideal ± 10%
· Kurus : < BBI - 10%
· Gemuk : > BBI + 10%
Faktor-faktor penentu kebutuhan energi yaitu:
a. Jenis kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan pria 30 kkal/kg BB ideal
b. Umur
Pasien usia > 40 tahun , kebutuhan kalori :
· 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal
· 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal
· > 70 tahun dikurangi 20% dari energi basal
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh lebih tinggi daripada orang dewasa,
dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal/kg BB.
Umur 1 tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada anak-anak lebih
daripada 1 tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap tahunnya.
c. Aktifitas fisik atau pekerjaan
Kebutuhan kalori ditambah sesuai dengan intensitas aktifitas fisik
Penambahan kalori dari aktifitas fisik:
1) Keadaan istirahat : ditambah 10% dari kebutuhan basal
2) Keadaan aktifitas ringan: ditambahkan 20% dari kebutuhan basal
3) Keadaan aktifitas sedang: ditambahkan 30% dari kebutuhan basal
4) Keadaan aktifitas berat dan sangat berat: ditambahkan 40 & 50% dari kebutuhan
basal Jenis aktifitas dikelompokkan sebagai berikut :
Keadaan istirahat : berbaring di tempat tidur.
Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah tangga dan lain-
lain
Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak perang, .
Berat : petani, buruh, militer dalam keadaan latihan, penari, atlit.
Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi.
d. Berat badan
Bila gemuk: dikurangi 20-30% tergantung dari tingkat kegemukan.
Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat kekurusan
untuk menambah berat badan.
Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan
paling sedikit 1000-1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-
1600 kalori perhari untuk pria.
Pembagian makanan sejumlah kalori terhitung dibagi dalam 3 porsi besar
makan pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan
ringan (10 -15 % ). Untuk meningkatkan kepatuhan pasien, sejauh mungkin
perubahan dilakukan secara bertahap dan harus disesuaikan dengan
kebiasaan makan.
Penetapan diet ditentukan oleh keadaan pasien, jenis DM, dan program
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
VI 2100 62 53 319
Keterangan:
gemuk.
tanpa komplikasi.
komplikasi.
Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Mellitus dinyatakan dalam satuan penukar.
Tabel Jumlah bahan makanan sehari menurut Standar Diet DM dalam satuan penukar II
Standar Diet
Golongan
1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Bahan Makanan
Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal kkal kkal Kkal
Sayuran/ penukar A S S S S S S S S
Sayuran/ penukar B 2 2 2 2 2 2 2 2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Susu - - - - - - 1 1
Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 2 2 2 2 3 3 3
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Nilai Gizi Energi (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah bahan makanan penukar
II yaitu suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan dikelompokkan
berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang yang diberikan oleh
rumah sakit. Setiap kelompok bahan makanan mempunyai nilai gizi yang kurang lebih
sama. Menurut (Arisman dalam Apriyanti R., 2011) bahan makanan dikelompokkan
4 gr protein
40 gr karbohidrat
10 gr protein
6 gr lemak
6 gr protein
3 gr lemak
8 gr karbohidrat
d. Golongan 4 : Sayuran
1. Sayuran A
gambas (oyong), jamur kuping sedang, ketimun, jamur segar, lobak, selada dan
tomat.
2. Sayuran B
1 gr protein
5 gr karbohidrat
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam, labu siam, bit, buncis,
brokoli, genjer, jagung muda, kol, wortel, sawi, toge kacang hijau, terong,
3. Sayuran C
3 gr protein
10 gr karbohidrat
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam merah, daun katuk, daun
melinjo, daun papaya, daun singkong, toge kacang kedele, daun talas, melinjo,
nangka muda.
e. Golongan 5 : Buah-buahan
10 gr karbohidrat
f. Golongan 6 : Susu
1 Satuan Penukar = 110 kalori
7 gr protein
9 gr karbohidrat
7 gr lemak
g. Golongan 7 : Minyak
5 gr lemak
Keterangan :
Bh = buah Gr = gram
yaitu:
Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus IV adalah 1700 kalori dan
jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 275 gram, protein 55,5 gram dan lemak 36,5
gram.
Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus V adalah 1900 kalori dan
jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 299 gram, protein 60 gram dan lemak 48
gram.
BAB lII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan kategori yang ditandai oleh
kenaikan keadaan glukosa dalam darah atau hiperglikemia Diabetes Mellitus
adalah suatu kelainan metabolisme kronik yang terjadi karena berbagai penyebab,
ditandai dengan konsentrasi glukosa darah melebihi normal, disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang diakibatkan oleh
kelainan sekresi hormon insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang
ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau
keduanya. Prinsip pengaturan makan pada penderita diabetes hampir sama dengan
anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang
beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang
maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Hal yang sangat penting ditekankan adalah pola makan yang disiplin
dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah makanan atau terkenal dengan istilah
3 J. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar
sepanjang hari.
Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu
pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol
metabolik yang lebih baik. Sedangkan tujuan khusus yang diharapkan dari
pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus ini adalah: i.
Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan
keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat
hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus
memenuhi syarat sebagai berikut: • Jumlah energi diberikan sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, proses
pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita
Diabetes Mellitus adalah: a. Makanan dan minuman yang mengandung gula
murni seperti gula pasir/gula merah, susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup,
kue tart, jelly, dll.
B. Referensi
Cabral, D. C., & Florencia, T. (2019). GAMBARAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE
2 DALAM UPAYA PENGENDALIAN KADAR GLUKOSA DARAH DI RSUD UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG (Doctoral dissertation, Universitas Ngudi Waluyo).
Hestiana, D. W. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pengelolaan diet
pada pasien rawat jalan diabetes mellitus tipe 2 di Kota Semarang. JHE (Journal of Health
Education), 2(2), 137-145.
https://www.academia.edu/28793946/MAKALAH_DIET_PADA_PENYAKIT_GANGGUAN_ME
TABOLIC_Diabetes_Millitus
https://www.academia.edu/27178643/ANALISIS_PEMBERIAN_DIET_MAKANAN_
PADA_PASIEN_DIABETES_MELLITUS_DI_RSUD_LABUANG_BAJI