Helda Wahyunita - 20.200.0056..
Helda Wahyunita - 20.200.0056..
RESUME
LITERATUR SEKUNDER
DOSEN PENGAMPU :
WIYONO, S.IPI.
OLEH :
HELDA WAHYUNITA
20.200.0056
c. ABSTRAK
1. PENGERTIAN ABSTRAK
Ada beberapa pengertian abstrak, diantaranya :
- Pernyataan secara singkat tetapi akurat dari isi suatu dokumen, tanpa
menambah tafsiran/ kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak
tersebut dibuat (ANSI, 1979).
- Abstrak adalah penyajian isi dokumen secara singkat dan tepat, tanpa
menambahkan tafsiran/ kritik dan tanpa membedakan siapa penulis abstrak
tersebut. (Kamariah Tambunan, 1993).
- Ringkasan yang disajikan secara singkat dan jelas tentang bagian yang
memuat tujuan, cakupan,/jangkauan, dan temuan dari suatu artikel asli
(Maizal; Smit; Singer, 1971).
2. JENIS ABSTRAK
Abstrak dapat dibedakan menurut beberapa jenis :
Berdasarkan Tujuan dan Manfaatnya.
- Abstrak Indikatif Menguraikan secara singkat masalah yang terkandung
dalam dokumen lengkapnya. Abstrak ini hanya memberikan indikasi
sasaran dan cakupan dari tulisan sehingga pembaca dapat
mempertimbangkan perlu tidaknya tulisan asli dibaca. Abstrak ini
biasanya dibuat untuk dokumen yang berbentuk tinjauan yang luas,
laporan suatu oranganisasi, kumpulan data, laporan tanpa kesimpulan
khusus, atau monograf.
- Abstrak Informatif Abstrak ini merupakan miniatur dokumen dengan
menampilkan sebanyak mungkin data kuantitatif sehingga pembaca tidak
perlu membaca dokumen aslinya, kecuali jika ingin mendalaminya.
Abstrak informatif dari laporan penelitian biasanya memuat data-data
sebagai berikut:
1. Tujuan Tujuan utama dan jangkauan studi atau ulasan mengapa
dokumen ditulis perlu dikemukakan, kecuali jika sudah jelas
dikemukakan dalam judul dokumen.
2. Metodelogi Perlu diuraikan secara ringkas cara kerja untuk
mencapai tujuan penelitian. Digambarkan secara umum teknik
serta pendekatannya. Prinsip metodologi dasar, jangkauan operasi,
serta cara memperoleh data secara tepat yang perlu dijelaskan.
3. Hasil Menggambarkan temuan sesingkat dan seinformatif
mungkin. Temuan tersebut dapat berupa hasil penelitian secara
teoritis, kumpulan data, hubungan dan korelasi yang dicatat,
pengaruh yang diteliti, disebutnya. Bila hasil penelitian terlalu
banyak, prioritas utama yang dikemukakan adalah hasil penelitian/
pengujian baru, dan temuan yang penting.
4. Kesimpulan Kesimpulan harus merupakan gambaran dari hasil,
khususnya yang berkaitan dengan tujuan penelitian/ tujuan
penulisan dokumen, walaupun kadang- kadang sulit membedakan
antara hasil dan kesimpulan. Kesimpulan dan hasil dapat diikuti
dengan rekomendasi, evaluasi, penerapan, dan saran.
3. BAHAN
Bahan dokumen yang dapat dibuatkan abstraknya : artikel majalah,
laporan penelitian dan tesis, Tinjauan (Review), monografi, makalah
konferensi, dan paten. Panduan pembuatan abstrak dari berbagai bahan
dokumen tersebut sebagai berikut:
a. Majalah Buatlah abstrak indikatif pada setiap karangan ilmiah
dalam majalah. Jika artikel majalah berupa hasil penelitian, buatlah
abstrak informatif.
b. Laporan Penelitian dan Survei Buatlah abstrak informatif dalam
setiap terbitan laporan penelitian dan tesis.
c. Tinjauan (Review) Buatlah abstrak indikatif tentang sebuah
tinjauan. Cantumkan tingkat dan dalamnya perlukan, subjek, serta
periode info yang dicakup.
d. Monograf Buatlah abstrak indikatif untuk buku / monograf dengan
subjek yang homogen. Jika buku tersebut memuat topik yang
berbeda pada setiap bab, buatkan abstrak secara terpisah. Daftar isi
digunakan sebagai dasar dalam membuat abstrak.
e. Makalah Konferensi Abstrak tunggal sudah mencukupi untuk
konferensi dengan subjek yang homogen. Proseding (Kumpulan
Makalah) yang memuat topik yang berbeda, dan ditulis oleh
penulis yang berbeda pula, walaupun dalam yang berhubungan,
sebaiknya dibuatkan abstrak secara terpisah.
f. Paten Setiap paten/ aplikasinya harus dilengkapi dengan abstrak
sesuai dengan undang-undang dari negara yang menerbitkan paten
atau lembaga paten internasional.
4. ANOTASI
Beberapa pengertian Anotasi, sebagai berikut:
- Catatan yang dibuat oleh pengarang/ orang lain untuk menerangkan,
mengomentari, atau mengkritik teks karya sastra/ bahan tertulis lain.
(KBBI, 2002).
- Ulasan/ penjelasan singkat mengenai isi dokumen, atau berupa deskripsi
singkat, yang biasanya ditambahkan sebagai suatu catatan setelah sitasi
bibliografi. Anotasi pada umumnya terdiri dari satu/ dua kalimat penting,
terutama apabila judul dokumen kurang informatif (ISO 214-1976).
- Komentar, gambaran/ keterangan pendek tentang dokumen /isinya, yang
ditambahkan sebagai catatan stlh sitasi bibliografi. (Kamariah Tambunan,
1993: 41)
5. RESENSI
Dalam sebuah majalah/ surat kabar sering kita temukan salah satu halaman
yang menyajikan resensi buku. Resensi buku sering pula disebut dengan
istilah tinjauan buku, ulasan buku, penilaian buku, timbangan buku. Lebih
definitif lagi resensi buku adalah suatu tulisan khusus yang mengulas isi
suatu buku baru, yang dilakukan bukan oleh pengarangnya, dilengkapi
dengan komentar/kritik dari pembuat resensi, dengan tujuan promosi/
untuk kegiatan pendukung penelitian, serta untuk meningkatkan mutu isi
buku tersebut. Dalam membuat resensi buku, penulis resensi harus
memahami, menganalisis, dan menyeleksi bobot penulisan/karangan.
Penulis resensi juga harus mampu mengungkapkan kekurangan dan
kelebihan isi buku.
VI. ASPEK DALAM PENYUSUNAN LITERATUR SEKUNDER
Dalam penyusunan suatu jenis literatur Sekunder, misal Bibliografi perlu
diperhatikan beberapa aspek, antara lain:
a. Ruang lingkup subjek
b. Bentuk entri
c. Susunan entri
d. Sumber yang digunakan
e. Bentuk dan bahasa dari publikasi yang mencakup (buku, makalah, laporan,
artikel majalah, disebut)
f. Rentang waktu
g. Kriteria seleksi lain. Misalnya Pengarang Institusi, Perusahaan
h. Kelengkapan
i. Notasi
j. Indeks
VII. TEKNIK PENYUSUNAN LITERATUR SEKUNDER
1. TEKNIK PENYUSUNAN INDEKS
Pembuatan Indeks terdiri dari beberapa tahapan, sebagai berikut :
Pengamatan awal terhadap dokumen Kegiatan ini dilakukan untuk melihat
sekilas dokumen guna menetukan sifat isi/ tujuan dokumen (Komplek/
sederhana).
Analisis Subjek Pemilihan istilah-istilah penting yang dapat mewakili isi
dokumen
Penerjemahan Istilah Pengalihan istilah penting dari bahasa sehari-hari
(bebas) ke dalam bahasa dokumenter (kosakata terkendali).
Pengaturan deskriptif sesuai dengan ketentuan formal yang dianut
Pemilihan istilah /deskriptor (Pengindeksan) dapat dilakukan melalui :
o Melalui Judul walaupun menghasilkan sedikit deskriptor dan
biasanya bersifat umum.
o Melalui abstrak karena dapat menyediakan semua materi yang
diperlukan dan menghemat waktu.
o Melalui dokumen asli karena akan menghasilkan deskriptor yang
mendalam (Spesifik).
o Sebaiknya pengindeksan dilakuan berdasarkan dokumen.
2. TEKNIK PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI
Pembuatan bibliografi terdiri dari beberapa tahapan, antara lain :
1) Pengumpulan Bahan Pemilihan Bahan Pustaka (BP) yang akan dimuat,
kemudian diikuti dengan veritifikasi guna kelengkapan sebuah bibliografi.
2) Analisis Subjek
3) Analisis subjek dapat diartikan sebagai proses meneliti, mengkaji, dan
menyimpukan isi yang terkandung dalam dokumen. Subjek yang
menghasikan benar-benar mewakili isi dokumen.
4) Pembuata Deskriptif Bibliografi Pembuatan deskriptif didasarkan atas
ketentuan formal yang berlaku