Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Hak Asasi Manusia Di Indonesia
( RESUME HAM )
OLEH
2010117554
2 D PAGI
FAKULTAS HUKUM
PONTIANAK
HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi yaitu hak yang bersifat asasi artinya hak yang dimiliki manusia menurut
kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga bersifat suci. (Prof. Mr.
Koentjoro) Sedangkan G.J Wolhoff mengatakan hak-hak asasi manusia adalah sejumlah
hak yang seakan-akan berakar dalam tabiat setiap pribadi manusia, justru karena
kemanusiaannya yang tidak dapat dicabut oleh siapapun karena bila dicabut akan hilang
kemanusiaannya. (Darmodiharjo, 1990 : hal 173)
Jadi hak asasi dapat dikatakan sebagai hak dasar yang dimiliki oleh pribadi manusia yang
merupakan anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir, sehingga hak asasi itu tidak dapat
dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.
Secara mendasar hak asasi manusia itu antara lain hak untuk hidup, hak untuk merdeka,
hak untuk memiliki sesuatu. Hak asasi tidak dapat dituntut pelaksanaannya secara
mutlak, karena penuntutan pelaksanaan hak asasi manusia secara mutlak berarti
melanggar hak asasi yang sama dari orng lain.
Menurut sejarah, asal mula hak asasi manusia itu dari Inggris. Tonggak pertama
kemenangan hak asasi ialah pada tahun 1215 dengan lahirnya Magna Charta. Pada abad
XII Inggris dipimpin oleh Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana, kemudian
digantikan oleh Raja Jhon Lackland, bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat dan
bangsawan. Akibat kesewenang-wenangan Raja terjadilah pemberontakan dari para
Baron (bangsawan) . Penyelesaiannya adalah perjanjian antar raja dengan bangsawan
yang dikenal dengan Magna Charta 15 Juni 1215 yang berintikan menghilangkan hak
kekuasaan absolutisme Raja.
Isi Magna Charta tersebut adalah :
1) Raja beserta keturunannya, berjanji menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan
Gereja di Inggris.
2) Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak
sebagai berikut :
a. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak
penduduk.
b. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan sanksi yang
sah.
c. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah
tanpa perlindungan negara dan hukum sebagai dasar tindakannya
d. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukun sudah terlanjur ditahan, raja
berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
Perkembangan berikutnya adalah ditanda tanganinya Petition of Right Tahun 1628
oleh Raja Charles I diparlemen yang terdiri dari utusan rakyat (the House of Commons),
mengisyaratkan bahwa perjuangan hak-hak asasi berkorelasi erat dengan perkembangan
demokrasi. Dimana dokumen tersebut berisi tentang penuntutan hak-hak yaitu :
1) Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
2) Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara dirumahnya.
Pada tahun 1689 Raja willem II di Britania raya Menandatangani Bill of Right, yang
merupakan undang-undang. Disini mulai timbul pandangan yang intinya bahwa manusia
semua sama dimuka hukum. Pandangan tersebut memperkuat timbulnya negara hukum
dan demokrasi, serta melahirkan asas persamaan dan hak kebebasan untuk
mewujudkannya.
Lengkapnya Isi Bill of Right adalah Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen
Kebebasan berbicara dan mengeluarkan berpendapat
Pajak, UU, pembentukan tentara harus seizin parlemen
Hak WN untuk memeluk agama yang ia yakini
Parlemen berhak merubah keputusan Raja
Perkembangan hak asasi manusia selanjutnya dipengaruhi oleh pemikiran John Locke
(1623- 1704) dan J.J Rousseau. Karena John Locke merupakan peletak dari dasar teori
Trias Politica Montesqiueu, dan bersama-sama dengan Thomas Hobbea dan J.J Rousseau
menciptakan teori perjanjian masyarakat. Perbedaan teori Thomas Hobbes melahirkan
monarkhi absolut, sedangkan teori John Locke menghasilkan monarkhi konstitusional.
(Trianto, Cs, 2007 : hal. 263)
Menurut Thomas Habbes, hak asasi manusia merupakan jalan pintas terhadap situasi
hommo homini lupus bellum omminium omnes yaitu situasi yang mendorog
terbentuknya perjanjian masyarakat dalam mana rakyat menyerahkan hak – haknya pada
penguasa, inilah penyebb terbentuknya monarkhi absolut. Sedangkan Jhon Lhocke
berpendapat bahwa tidaklah absolut manusia menyerahkan hak – hak yang berkaitan
dengan perjanjian Negara semata dan sisanya tetap berada dalam diri individu yaiyu hak
milik, hak hidup. Sehingga pendapat Jhon Locke ini dijadikan landasan bagi pengakuan
HAM. Seperti Declaration of Independent USA tnaggal 4 Juli 1774 yang disusun oleh
Thomas Jefferson dan disetujui Conggres sebagai wakil 13 Negara baru yang bersatu.
Setelah perang dunia II berakhir, timbul keinginan untuk merumuskan hak asasi
manusia dalam suatu naskah dalam Internasional. Pada tanggal 10 Desember 1948
berhasil dirumuskan pernyataan sedunia tentanghak asasi manusia ( Universal
Declaration of Human Rights )oleh Negara – negara yang tergabung dalam PBB di Paris
Perancis.
Dalam didang PBB XXI tanggal 16 Desember 1966 telah pula diputuskan untuk
disyahkan 3 traktat Internasional yang menyangkut hak asasi manusia Yaitu :
Secara International HAM di atur dal Universal Declaratoinof Human Rights tanggal
10 Desember 1948,namun secara nasional HAM diatur dalam ;
I. UUD 1945
HAM dalam UUD1945 sangat dipengaruhi oleh HAM yang dimuat dalam
pembukaan konstitusi Perancis yang dikenal dengan : “La Declaration des Drots
de homme et du citoyen”(hak asasi manusia dan warga negara )
TAP MPR ini mengaturmacam – macam hak warga Negara dan pda waktu
amandemen II UUD 1945,materi Tap MPR ini diadopsi kedalam 28 A sampai
28 JUUD 1945.
Adapun Materi dalam Tap MPR nomor XVIItahun 98 tersebut yaitu :
1. Hak hidup : berhak
mempertahankan hidup
mencari kehidupan
2. Hak berkeluaga dan melanjutkan keturunan.
berhak membentuk keluarga
berhak melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang syah
3. Hak mengembangkan diri
pemenuhan kebutuhan dasar
perlindungan,kasih sayang, Pendidikan
pengembangan iptek
memajukan diri secara kolektif
4. Hak Keadilan
imbalan kerja yang layak
status perlakukan hukum yang adil
kepastian hukum
warga negara
Kesempatan kerja
5. Hak kemerdekaan
memeluk agama
menyatakan pendapat
memilih pendidikan
memilih pekerjaan
memiliki kewarganegaraan
bebas tinggal diman saja
bebas berkumpul berserikat
bebas mengeluarkan pendapat
6. Hak kebebasan atas informasi
bebas berkomunikasi
bebas memperoleh informasi
bebas pengiriman informasi
7. Hak keamanan
perlindunga dari ancaman
perlindungan diri dan keluarga
suaka politik
bebas dari penyksaan
8. Hak kesejahteraan
hidup sejahtera lahir batin
lingkungan yang sehat
tempat tinggal yang layak
kemudahan perlakuan
punya hak milik pribadi
pekerjaan yang layak
hidup yang layak
UU No.39 tahun 1999 ini merupakanpenjabaran lebih lanjut dari Tap MPR No.
XVIItahun 1998.
1. Hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara maka 25 tahun
minimal 10 tahun terhadap kejahatan :
membunuh anggota kelompok
penderita pisik,mental yang berat
menciptakan kondisi yang berakibat musnahnya kelompok
tindakan pemaksaan pencegahan lahiran dalam kelompok
memindahkan anak – anak kekelompok lain secara paksa
pembunuhan berencana
pemusnahan
pengusiran secara paksa
kejahatan apartheid
Bandikanlah jenis hukum terhadap pelanggaran HAM berat denga KUHP sbb : Pasal
10 KUHP tentang saksi pidana :
1. Pidana pokok :
Pidana mati atau
Pindana penjara atau
Seumur hidup, atau
Penjara maks. 20 tahun minimal 1 hari atau
Pidana kurungan maks. 1 tahun 4 bulan, minimal 1 hari
Pidana denda
2. Pidana tambahan :
Pencabutan hak tertentu
Penyitaan barang – barang tertentu
Pengumuman putusanhakim
Catatan :
Kejahatan yang dilakukan oleh anak buah, sementara komandonya tidak berbuat
padahal ia tahu kejahatan tersebut, maka komando harus bertanggung jawab secara
pidana .
Tugas penyelidikan adanya indikasi pelanggaran HAM berat dilakukan oleh Comnas
HAM,
Dalam waktu 7 hari hasil penyelidikan KOMNAS HAM tersebut harus di sampaikan
kepada jaksa agung selaku penyidik untuk diperoses lebih lanjut Jadi dalam
pelanggaran HAM berat yang melakukan penyelidikan adalah KOMNAS HAM dan
bukan POLRI.
Pada dasarnya yang disebut hak asasi manusia adalah kebebasan setiap warga negara
beraktifitas sesuai hak yang ia miliki tentunya dalam mlaksanakan kebesaran hak
tersebut tentu tidak melanggarhak orang lain pada setip negara pada dasarnya
pelasanaan HAM disesuaikan dengan kepentingan negara tersebut di Indonesia pun
pelaksanaan HAMada batasnya dengan tujuan melindungi hak warga negaranya dan
negaranya.
Pembatasan HAM di Indonesia antara lain :
1. Orang asing dibatasi hak – haknya di Indonesia
2. Orang asing bekerja di Indonesia dibatasi jangka waktunya
3. Pengeluaran pendapat pada dasarnya bebas, dalam artian tidak menyerang
Pemerintah atau hak orang lain semuanya