Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mata Kuliah: Model dan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam


Dosen Pengampu: Badrul Arifin M.PdI

DISUSUN OLEH:
Muhammad As'ad
Miftahul Alim

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTUTUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM MALANG
2021-2022
Kata Pengantar

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan banyak limpahan rahmatnya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw nabi akhir zaman yang
kelak kita nantikan syafaatnya di hari kiamat.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk membimbing para pembaca khususnya guru atau
calon guru dalam mengetahui cara mengelola kelas yang efektif agar bisa terciptanya suasana
belajar yang kondusif, sehingga para peserta didik bisa mengoptimalkan kemampuannya
dalam belajar dengan baik. Makalah yang berjudul “Model dan strategi pembelajaran
Pendidikan agama Islam” ini diharapkan bisa dilakukan oleh para guru dengan menimbang
keadaan yang sesuai dengan kelas tempat guru tersebut mengajar.
Terima kasih kepada Bapak dosen kami yang mengarahkan kami untuk bisa menyelesaikan
makalah ini. Dan terima kasih pula atas kerja sama teman-teman sekelompok sehingga kami
bisa sama-sama menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
mungkin masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan penulisan maupun materi. Oleh
karena itu, kami sebagai penulis meminta kritik dan saran para pembaca agar tercapainya
kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca
dan bisa direalisasikan dalam kehidupan pendidikan saat ini maupun dimasa yang akan
datang.

Gondang Legi, 28 November 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran seorang guru pada pendekatan pengelolaan kelas sangat penting, khususnya
dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip,
guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan
pengelolaan kelas. Tugas sekaligus masalah pertama yakni pengajaran, dimaksudkan
segala usaha membantu murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya,
masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan
ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi
belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan.
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan
berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan guru
tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan murid baik secara berkelompok
maupun secara individual.
Oleh karena itu, makalah ini disusun sedemikian rupa untuk mengatasi masalah
pokok yang akan dihadapi guru tersebut. Dalam makalah ini, membahas tentang
model dan strategi pembelajaran. Diharapkan dengan membaca makalah ini, bisa
menambah wawasan dan bisa membantu para pembaca merealisasikannya ke
kehidupan nyata sesuai dengan kondisi kelas dan peserta didik sehingga bisa terwujud
pembelajaran yang kondusif dan prestasi yang cemerlang.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan model-model strategi pembelajaran
2. Pengertian dan macam-macam model pembelajaran
C. Tujuan
1. memahami pengertian dan model-model strategi pembelajaran
2. Memahami pengertian dan macam-macam model pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan model-model strategi pembelajaran
1. Pengertian strategi pembelajaran
Istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai
cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular education goal. Jadi strategi
pembelajaran sebagai sebuah perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. pengertian
strategi pembelajaran menurut para ahli
a. Sanjaya, Wina (207) pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sifat pola umum maksudnya
macam dan urutan perbuatan yang dimaksud nampak dipergunakan
dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam
peristiwa belajar. Sehingga strategi menunjuk kepada karakteristik
abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa
belajar-mengajar.
b. Kemp (1995): Mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
c. Kozma (Sanjaya, 2007): Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
d. Gerlach dan Ely (1990): Strategi merupakan cara-cara yang dipilih
untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu. Selanjutnya mereka menjabarkan bahwa strategi
pembelajaran dimaksudkan meliputi sifat, lingkup, dan urutan
kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik.
e. Gropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998): Strategi
pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka
menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai
oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekkan
f. .Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007): Strategi Pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau
tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran bukan hanya sebatas pada prosedur atau tahapan
kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau
paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta
didik.
g. Raka Joni (1980): Pola umum perbuatan guru siswa didalam
perwujudan kegiatan belajar-mengajar yang menunjuk kepada
karakteristik abstrak dari pada rentetan perbuatan guru-siswa tersebut
h. J.R David (Wina Senjaya, 2008): Dalam strategi pembelajaran
terkandung makna perencanaan. Strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
i. Miarso (2004) dalam Bukunya Warsita (2008: 266): Strategi
pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan
sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan.
2. macam-macam strategi pembelajaran
Dalam kurikulum 2013 strategi pembelajaran atau model pembelajaran ada 5
a. Strategi discovery Learning (DL) (Menyingkap Pembelajaran)
Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan
dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
mengorganisasi sendiri
b. Strategi inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan Pembelajaran)
Strategi Inkuiri Learning didefinisikan oleh Piaget (Sund dan
Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi
bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin
melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan
simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri,
menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang
lain.
c. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran berbasis
masalah)
Strategi Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran
yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan
masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).
d. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis proyek)
Strategi Project Based Learning adalah pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
e. Strategi Saintifik Learning (SL) ( Pembelajaran Ilmiah)
Strategi Saintifik Learning adalah Proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
B. pengertian dan macam-macam model pembelajaran
1. Pengertian model pembelajaran
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta
segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung
dalam proses belajar mengajar.
Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan
dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk
kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.
Joyce & Weil (dalam Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
2. Macam-macam model pembelajaran
a. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
b. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
c. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
d. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery Learning)
e. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
f. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) mengasumsikan bahwa


secara natural pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan
seseorang melalui pencarian hubungan masuk akal dan bermanfaat. Melalui
pemaduan materi yang dipelajari dengan pengalaman keseharian siswa akan
menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam. Siswa akan mampu
menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah baru dan
belum pernah dihadapinya dengan peningkatan pengalaman dan pengetahuannya.
Siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya yang akan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan memadukan materi pelajaran yang telah diterimanya di
sekolah.
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) merupakan satu konsepsi
pengajaran dan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan bahan subjek yang
dipelajari dengan situasi dunia sebenarnya dan memotivasikan pembelajar untuk
membuat kaitan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan harian mereka
sebagai ahli keluarga, warga masyarakat, dan pekerja.

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) adalah sebuah sistem


belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila
mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka
menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi
baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya
(Elaine B. Johnson, 2007:14).

Dalam Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning), ada delapan


komponen yang harus ditempuh, yaitu: (1) Membuat keterkaitan-keterkaitan yang
bermakna, (2) melakukan pekerjaan yang berarti, (3) melakukan pembelajaran yang
diatur sendiri, (4) bekerja sama, (5) berpikir kritis dan kreatif, (6) membantu individu
untuk tumbuh dan berkembang, (7) mencapai standar yang tinggi, dan (8)
menggunakan penilaian otentik (Elaine B. Johnson, 2007: 65-66).

Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Pembelajaran Kontekstual


(Contextual Teaching Learning) adalah mempraktikkan konsep belajar yang
mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata siswa. Siswa secara
bersama-sama membentuk suatu sistem yang memungkinkan mereka melihat makna
di dalamnya.

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) merupakan konsep belajar


yang membantu para guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran berlangsung alamiah dalam
bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru
kepada siswa. Proses pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan meraka (Sanjaya, 2005:109).

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning) menekankan kepada proses keterlibatan
siswa untuk menemukan materi. Artinya, proses belajar diorientasikan pada proses
pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks Pembelajaran Kontekstual
(Contextual Teaching Learning) tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima
pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah proses mencari dan menemukan sendiri
materi pelajaran.

Kedua, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) mendorong agar


siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata. Artinya, siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab
dengan dapat mengkorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata,
materi yang dipelajarinya itu akan bermakna secara fungsional dan tertanam erat
dalam memori siswa sehingga tidak akan mudah terlupakan.

Ketiga, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) mendorong siswa


untuk dapat menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan. Artinya, Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning) tidak hanya mengharapkan siswa dapat
memahami materi yang dipelajarinya, tetapi bagaimana materi itu dapat mewarnai
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) tidak untuk ditumpuk di
otak dan kemudian dilupakan, tetapi sebagai bekal bagi mereka dalam kehidupan
nyata.
Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan
pendekatan Kontekstual:

1. Dalam Pembelajaran Kontekstual/Contextual Teaching Learning pembelajaran


merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activing
knowledge). Artinya, apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan
yang sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan yang akan diperoleh
siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2. Pembelajaran yang kontekstual adalah pembelajaran dalam rangka
memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge).
Pengetahuan baru itu dapat diperoleh dengan cara deduktif. Artinya,
pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan kemudian
memperhatikan detailnya.
3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) berarti pengetahuan
yang diperoleh bukan untuk dihafal, melainkan untuk dipahami dan diyakini.
4. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).
Artinya, pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat
diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan
pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan
dan penyempurnaan strategi.

Hernowo (2005:93) menawarkan langkah-langkah praktis menggunakan strategi


pebelajaran Kontekstual/Contextual Teaching Learning.
1. Kaitkan setiap mata pelajaran dengan seorang tokoh yang sukses dalam
menerapkan mata pelajaran tersebut.
2. Kisahkan terlebih dahulu riwayat hidup sang tokoh atau temukan cara-cara
sukses yang ditempuh sang tokoh dalam menerapkan ilmu yang dimilikinya.
3. Rumuskan dan tunjukkan manfaat yang jelas dan spesifik kepada anak didik
berkaitan dengan ilmu (mata pelajaran) yang diajarkan kepada mereka.
4. Upayakan agar ilmu-ilmu yang dipelajari di sekolah dapat memotivasi anak
didik untuk mengulang dan mengaitkannya dengan kehidupan keseharian
mereka.
5. Berikan kebebasan kepada setiap anak didik untuk mengkonstruksi ilmu yang
diterimanya secara subjektif sehingga anak didik dapat menemukan sendiri
cara belajar alamiah yang cocok dengan dirinya.
6. Galilah kekayaan emosi yang ada pada diri setiap anak didik dan biarkan
mereka mengekspresikannya dengan bebas.
7. Bimbing mereka untuk menggunakan emosi dalam setiap pembelajaran
sehingga anak didik penuh arti (tidak sia-sia dalam belajar di sekolah).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak sekali pengertian mengenai strategi pembelajaran secara garis besar
pengertian strategi pembelajaran adalah sebagai sebuah perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
kemudian strategi pembelajaran setidaknya ada lima 1. Strategi discovery Learning
(DL) (Menyingkap Pembelajaran) 2. Strategi inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan
Pembelajaran) 3. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran berbasis
masalah) 4. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis proyek) 5.
Strategi Saintifik Learning (SL) ( Pembelajaran Ilmiah)
Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan
dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk
kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya. Kemudian
model pembelajaran setidaknya terbagi menjadi lima : Model Pembelajaran Langsung
(Direct Instruction), Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), Model
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Model Pembelajaran
Penemuan Terbimbing (Discovery Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning)
Daftar pustaka

Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan,(Jakarta:Prenada Media Group,2013)
Daryanto,Model Pembelajaran Inovatif,(Yogyakarta:Gava Media,2012)
https://iainpspblog.blogspot.com/2019/01/makalah-model�pembelajaran.html?m=1
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-model-pembelajaran�menurut-para-ahli-bes
erta-ciri-dan-contohnya-1vFWkJ68iIV
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/strategi�pembelajaran.html
https://wwpembelajarwesi.sch.id/blog/dummy-data-6
https://yudikustiana.wordpress.com/kurikulum-2013/macam-macam-model-pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai