Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UNSUR- UNSUR DALAM KEGIATAN KONSELING KELOMPOK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling Kelompok

Dosen Pengampu: Drajat Edy Kurniawan, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Aida Nur Asyifa 19144200045
2. Roni Gunawan Wijaya 19144200037
3. Denny Puteri Pratiwi 19144200048

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling
di sekolah. Layanan konseling kelompok secara terpadu dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling disekolah. Sebagai kegiatan, layanan konseling kelompok
merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan
memanfaatkan dinamika kelompok. Setiap sekolah harus membuat perencanaan program
yang merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan dan
konseling. Perencanaan tersebut berisi bidang-bidang layanan, jenis layanan yang
dialokasikan menurut waktu, pembagian tugas para pelaksana dan sarana/prasarana untuk
mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.Berbagai jenis layanan dan
kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap
sasaran layanan, yaitu peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta
didik ada bermacam-macam jenis layanan, yaitu layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling perorangan
dan konseling kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pemimpin kelompok dari keseling kelompok ?
2. Apa saja tugas dari pemimpin kelompok?
3. Apa itu ketrampilan teknik konselor kelompok?
4. Apa saja gaya kepemimpinan kelompok?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pemimpin kelompok dari keseling kelompok
2. Untuk mengetahui tugas dari pemimpin kelompok
3. Untuk mengetahui pengeryian ketrampilan teknik koselor kelompok
4. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan kelompok
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pemimpin kelompok


Pemimpin kelompok merupakan komponen yang penting dalam suatu kelompok.
Pemimpin dan kelompok sangat erat kaitannya. Pemimpin sangat berhubungan dengan
aktivitas kelompok (Gardner,1990:80). Sudah ratusan riset yang dilakukan untuk
mengidentifikasi personal atau profesional yang berkenaan dengan kepemimpinan (Johnson
& Johnson,1991; Napier Gershenfels,1989). Meskipun beberapa karakteristiknya berkaitan
dengan kepemimpinan kelompok (misalnya kepedulian,keterbukaan, kekuatan,kesadaran,
keramahan, fleksibelitas, dan sensitivitas) telah ditunjukkan,namun masih banyak dimensi
yang tidak diketahui. Buktinya, kepemimpinan barangkali"'salah satu tenomena yang paling
sering diobservasi dan sedikit dipahami di bumi ini" (Burns, 1978:2). Namun demikian,
peran seorang pemimpin itu penting bagi keseluruhan fungsi kelompok. Sebuah kelompok
merupakan cerminan pemimpinannya. Sebuah kelompok menggambarkan definisi dari
pemimpinnya. Hanya akan ada hasil yang bagus sesuai pemimpinnya, hasil yang bagus
sesuai keterampilannya dan hasil yang bagus sesuai diri pemimpin itu sendiri (Bates,
Johnson & Blaker, 1982:73). Banyak persoalan sekitar pemimpin dan kepemimpinan
kelompok. Sebagian diantaranya berhubungan dengan gaya dan substansinya; Sedangkan
yang lainnya tersentral ke kepribadian. Ada tipe-tipe yang Derbeda dari pemimpin, seperti
juga ada tipe yang berbeda pada kelompokan kecocokan seorang individu terhadap
kelompok tertentu tergantung banyak faktor yang kompleks dan saling berkaitan. Cara
seorang pemimpin fungsi di dalam sebuah kelompok bisa benar-benar tidak sesuai pada
yang lain (Forsyth, 1990; Kottler, 1994). Contohnya seorang pemimpin transformasio
(misalnya orang yang memperkuat anggota kelompok dan membagi kekuatan kepada
mereka dalam bekerja untuk perbaharui sebuah kelompok).
1. Siapakah Pemimpin Kelompok?

Pada bagian terdahulu telah disinggung bahwa siapapun dalam peranan yang
membantu, yang mengajar atau yang dalam kedudukan sebagai pengawas, sebagai
konselor mungkin ingin atau dikehendaki memimpin kelompok Dalam profesi atau
jabatan apapun yang disandangnya, akan memimpin kelompok. Pemimpin kelompok
dalam menjalankan profesinya, seseorang selain sebagai profesional, dia juga sebagal
pribadi. Karena itu, pemimpin kelompok tentunya dilihat sebaga pribadi dan sebagai
profesional dalam proses kelompok (Corey.1981:85)

a. Pemimpin Kelompok Sebagal Pribadi

Pemimpin-pemimpin yang menggunakan teknik-teknik kelompok tidak


dapat dipisahkan dari ciri-ciri pribadi pemimpin. Pemimpin yang lebih
memperhatikan pada teknik-teknik dan tidak memberikan cukup perhatian akan
pengaruh mereka sendiri yang sangat kuat sebagai pribadi akan menghadapi
resiko menjadi teknisi belaka. Pemimpin kelompok memiliki pengaruh pada
proses kelompok bukan hanya lewat penggunaan kemahiran teknik-teknik
kelompok tetapi juga melalui ciri-ciri dan perilaku perilaku pribadi mereka. Jadi
pemimpin yang menghubungkan keberhasilan atau kegagalan dari sebagian besar
kelompok, semata-mata kepada ciri cirl peserta atau kepada teknik-teknik spesifik
yang digunakan untuk menggerakan semangat kelompok, variabel-variabel
peserta dan teknik teknik, barulah beberapa faktor yang menentukan hasil-hasil
kegiatan kelompok.

Pemimpin-pemimpin kelompok dapat memperluas pengetahuan teoritis


dan praktis tentang dinamika kelompok dan menjadi terampil dalam teknik
diagnostik dan prosedur-prosedur, namun tidak efektif dalam merangsang
pertumbuhan dan perubahan anggota-anggota kelompok mereka. Pemimpin-
pemimpin membawa ke setiap kelompok kualitas kualitas pribadi, nilai-nilai, dan
pengalaman-pengalaman hidup mereka. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan
meningkatkan peranan anggota, pemimpin perlu hidup berorientasikan
pertumbuhan kehidupan mereka sendiri. Untuk membantu mengembangkan
kejujuran memeriksa diri di antara orang lain, pemimpin-pemimpin perlu
memiliki keberanian untuk terlibat dalam menilai diri mereka sendiri. Secara
singkat, kelompok paling efektif ditemukan dalam jenis kehidupan anggota-
anggota kelompok yang melihat pemimpin mendemonstrasikan anggota-anggota
kelompok dan bukan dengan kata-kata pemimpin yang mereka dengar. Tentu saja
tidak tepat mengatakan bahwa pemimpin-pemimpin

kelompok yang dirinya diaktualisasikan, harus berhasil mengatasi semua


masalah mereka, Persoalan pokok bukanlah apakah pemimpin-pemimpin
memecahkan atau tidak mempunyai masalah pribadi tetapi apakah mereka mau
melakukan usaha yang sungguh-sungguh menentukan arah bagi anggota-anggota
kelompok yang mendorong untuk berkembang. Yang lebih penting daripada hasil
akhir adalah kemauan untuk secara terus menerus marangsang diri sendiri melihat
apakah kehidpan seseorang mencerminkan lai-nilai yang berlaku. Kunci
keberhasilan sebagai pemimpin kelompok adalah komitmen terhadap perjuangan
yang tidak pernah berakhir menuju pembentukan mahluk manusia yang lebih
efektif (Corey, 1981:85-86).

b. Pemimpin Kelompok sebagai Seorang Profesional

Pada bagian terdahulu telah ditekankan pentingnya kepribadian dan


kerakteristik pemimpin kelompok dan hal penting bahwa kepemimpinan yang
efektif bukan hanya persoalan penggunaan teknik-teknik dengan cara yang mahir.
Bagaimanapun ciri-ciri positip pribadi adalah tidak cukup, dan bahwa akan
menimbulkan kekeliruan dengan menganggap bahwa seseorang dengan kualitas
pribadi tertentu dan suatu keinginan untuk membantu akan menjadi pemimpin
kelompok yang efektif. Keberhasilan kepemimpinan menghendaki keterampilan-
keterampilan kepemimpinan kelompok yang spesifik dan penampilan yang sesuai
pada fungsi-fungsi tertentu. Sebagaimana sebagian besar keterampilan,
keterampilan keterampilan kepemimpinan perlu dipelajari dan dipraktekkan,
walaupun mereka tidak dapat dipisahkan dari kepribadian pemimpin (Carey,
1981:99).
2. Kualifikasi Pemimpin Kelompok

a. Pertimbangan Etis dan Legal Pemimpin Kelompok

Ada banyak persoalan etika, beberapa merupakan bagian dan peraturan/undang-


undang (legal), yang pemimpin kelompok harus menyadarinya. Beberapa persoalan
etika dapat ditangani dengan penggunaan pertimbangan profesional yang baik.
Sementara yang lain memiliki beberapa hal yang bisa dijadikan contoh (precedent)
dari manapemimpin kelompok perlu menyadarinya. Standard etika bagi profesional
yang memimpin telah banyak ditetapkan oleh sejumlah organisasi profesional.
Pemimpin hendaknya mengenal akan standar-standar paling relevan akan
keanggotaan profesionalnya dan harus memanfaatkan yang kesempatan untuk
membahas dengan teman-teman sejawatnya atau para pengawas atas implikasi-
implikasi dari standar-standar itu.

Persoalan-persoalan atau hal-hal berikut nampaknya memiliki relevansi yang


paling luas terhadap pekerjaan konselor-konselor, agensi agensi psikologi, pekerja-
pekerja sosial, konselor-konselor sekolah, dan konselor-konselor rehabilitasi dalam
praktek mereka sehari-hari. Beberapa, namun tidak semua, dari persoalan-persoalan
ini secara langsung mencerminkan pandangan yang dianut sekarang tentang
perilaku-perilaku yang etis bagi pemimpin kelompok. Sementara itu, banyak dari
prinsip prinsip ini, yang menyinggung secara langsung atas pertumbuhan pribadi,
sharing, konseling, dan kelompok terapi, semuanya cocok bagi yang memimpin jenis
kelompok tertentu.

B. Tugas pemimpin kelompok.


Floyed D. Ruch, mengemukakan tiga pembagian besar mengenai tugas seorang pemimpin
dalam kelompok. Ketiga kelompok penggolongan tugas tersebut adalah :
1. Menentukan struktur dari suatu situasi tertentu (structuring the situation), yaitu :
a. Menjelaskan hal-hal yang sulit kepada para anggota
b. Membedakan hal-hal atas dasar urutan kepentingannya (order of priority).
c. Memusatkan perhatian pada tujuan yang ingin dicapai.
d. Membantu menunjukan hal-hal yang harus lebih dahulu dicapai oleh para anggota.
e. Membantu para anggota untuk mencapai kebutuhan masing-masing dalam rangka
kerja kelompok.
2. Mengadakan pengawasan atas perilaku para anggota dalam kelompok (controling
group behaviour), yang dilakukan dengan cara :
a. Mengatasi penyimpangan atau penyelewengan para anggota.
b. Memberikan hadiah atau hukuman bilamana dipandang perlu.
c. Menjaga pengalahgunaan kepentingan kelompok oleh individu-individu tertentu
dan juga sebaliknya.
3. Menjadi juru bicara kelompok ke pihak luar, seperti dengan jalan :
a. Menyatakan dan menerangkan kebutuhan kelompok kepada dunia luar, antara lain
mengenai sikap, pengharapan dan kehawatiran dari kelompoknya.
b. Pendek kata, berbicara keluar untuk kepentingan dan atas nama kelompoknya.
Fungsi-fungsi pemimpin tersebut diatas dipelajari dan diajarkan. Dewasa ini
sering dijumpai latihan kepemimpinan (leadership training) untuk berbagai
macam kelompok, termasuk kelompok mahasiswa.

C. Keterampilan teknis konselor kelompok.


a. Mendengarkan Secara Aktif (Active Listening)Menjadi seorang konselor yang
memiliki keterampilanmendengarkan secara aktif berarti memberikanperhatian yang
total terhadap pembicara dan sensitiveterhadap apa yang dikomunikasikannya baik
secaraverbal maupun non verbal. Menjadi pemimpinkelompok yang terampil harus
mampu menangkap1syaral yang tidak tampak yang dikemukakan olehanggota melalui
gaya bicara mereka. posisi tubuh,gerakan, kualitas suara dan kelakuannya.
b. Menyatakan Kembali (Restating) Menyatakan kembali memiliki makna bahwa
konselor harus terampil menuangkan kembali sesuatu yang dibicarakan dibicarakan
dalam kata -kata yang berbeda berbeda supaya lebih jelas baik untuk pembicara
maupun kelompok. Restating ini memiliki nilai ganda, yang pertama mengatakan pada
partisipan bahwa isu-isu yang mereka kemukakan didengar, kedua membantu mereka
melihat lebih jelas perasaan danpemikiran mereka tentang isu-isu ini.
c. Mengklarifikasi (Clarifying) Keterampilan ini merupakan keterampilan konselor
dalam menjawab kebingungan dan aspek-aspek yang tidak jelas dari suatu pesan yang
terfokus pada isu -isu pokok dan membantu konseli untuk mengorganisasikan isi yang
menjadi konflik perasaan konseli. Konselor membantu konseli untuk memilah dan
memilih pesan yang penting dan menghilangkan pesan-pesan yang tidak penting. yang
membingungkan perasaannya.
d. Merangkum (Summarizing)Merangkum merupakan keterampilan dalam
mengumpulkan elemen-elemen penting secara bersamaan dari suatu interaksi atau
bagian dari sesi. Keterampilan ini berguna terutam pada saat pergantian dari satu topik
ke topik yang lain. Meringkas secara khusus diperlulan ketika konselor hendak
mengakhiri suatu
e. Bertanya (Questioning) Keterampilan bertanya bertujuan untuk menggalidan
mengarahkan konseli tentang apa yang dialami, dirasakan, sehingga dapat menggali
perasaan konseli dengan lebih mendalam dan bagaimana dia harus berbuat Selanjutnya
f. Menafsirkan (Interpreting) Konselor menawarkan bantuan pada konseli untuk
memberi penjelasan tentang perilaku, perasaan dan pemikiran konseli, dengan
menawarkan hipotesis tentatif tentang pola-pola perilaku tertentu, menafsirkan,
membantu individu untuk melihat perspektif dan alternatif yang baru
g. Mengkonfrontasi (Confronting) Keterampilan mengkonfrontasi dapat menjadi cara
yang kuat menantang anggota untuk jujur melihat dirinya sendiri. Keterampilan ini
untuk mendorong konseli melihat potensi-potensi yang dimilikinya dan
memanfaatkannya secara optimal dan untuk memahami hal-hal yang bertentangan
dalamdirinya.
h. Memberikan Dukungan (Supporting) Memberikan dukungan berarti memberikan
dorongan dan penguatan kepada anggota kelompok, khususnya ketika mereka
mengungkap informasi pribadi, ketika mereka menyelidiki perasaan yang
menyakitkan, dan ketika mereka mengambil resiko. Konselor dapat memberikan
memberikan dukungan sepenuhnya padasaat yang tepat..
i. Merefleksi Perasaasaan (Reflecting Feelings) Merupakan keterampilan untuk
merespon esensi pembicaraan konseli. Maksudnya bahwa konseli mengetahui bahwa
dirinya didengar dan difahami. Refleksi sangat tergantung pada atensi, minat,
pemahaman pemahaman serta respek untuk individu. Apabila refleksi dilakukan
dengan baik maka bisa membantu kontak dan keterlibatan lebih lanjut
j. Berempati (Empathizing) Berempati secara efektif, seorang konselor perlu kepedulian
dan respek kepada anggota kelompok.
k. Memberi Saran (Sugesting) Memberi saran/nasihat merupakan satu bentuk intervensi
yang dirancang untuk membantu anggota kelompok dalam alternatif tentang arah
berpikir atau bertindak.

D. Gaya kepemimpinan kelompok


a. rait Theories of Leadership Teori ini mengatakan seorang pemimpin adalah dilahirkan
dan tidak dibuat. Ciri-ciri pemimpin menurut teori ini adalah : memiliki intelegensi lebih
dari pada yang lain, kematangan sosial dan pengetahuan luas, memiliki motivasi sendiri
dan dorongan partisipasi, sikap untuk menyakinkan hubungan dengan orang lain.
b. Group and Exchange Theories of Leadership Seseorang dapat menjalankan perannya
sebagai pemimpin apabila ia dapat memenuhi harapan kelompok untuk mencapai tujuan
kelompok serta memberikan hadiah (reward) untuk hal-hal lain.
c. Fleder Contingency Model of Leadership Teori ini mengatakan adanya hubungan antara
gaya kepemimpinan dengan situasi yang menguntungkan dalam kelompok.
d. Path Goal Leadership Theory Teori ini mengatakan ada pengaruh dari tingkah laku
pemimpin yang dapat memotivasi bawahan, kepuasan kerja, serta aktivitas bawahan.
Menurut Robert Hause menerangkan bahwa gaya kepemimpinan meliputi hal berikut:
1. Directive leadership/gaya otoriter : pemimpin berfungsi sebagai petunjuk terhadap
anggota kelompok sehingga sehingga pemimpin kurang bisa berpartisipasi penuh.
2. Supportive leadership : pemimpin memiliki sifat ramah, mudah mengadakan
pendekatan, serta memperhatikan kesadaran kemanusiaan yang tinggi kepada
kelompoknya.
3. Participative leadership : pemimpin tidak hanya meminta dan menggunakan
saransaran anggota, tapi juga membuat keputusan dalam rangka pemecahan
persoalan yang ada dalam kelompok.
4. Achievement oriented leadership :pemimpin menanamkan kesadaran akan
tantangan tujuan kelompok untuk anggota-anggota kelompok dan menunjukkan
sikap pada anggota bahwa dapat mencapai tujuan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari tiga orang atau lebih.
Kelompok memiliki hubungan yang intensif diantara satu sama lainnya. Setiap anggota
kelompok memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda-beda, kebutuhan yang berbeda-
beda yang harus diseimbangkan anatar satu dengan yang lainnya agar kelompok dapat
berjalan dengan efektif. Disini pemimpin dalam kelompok merupakan hal yang sangat
penting karena tanpa adanya pemimpin kelompok tidak dapat mencapai tujuan kelompok
secara efektif. Sudah ratusan riset yang dilakukan untuk mengidentifikasi personal atau
profesional yang berkenaan dengan kepemimpinan (Johnson & Johnson,1991; Napier
Gershenfels,1989).
Kepemimpinan demokratis mempunyai pengaruh yang baik terhadap anggota yang lain,
bertanggung jawab, ,minat bekerja, dan kualitas pekerjaan yang lebih tinggi disbanding bila
dipimpin oleh pemimpin yang menggunakan tipe otoriter.
Gaya kepemimpinan permanen dan situasional Gaya kepemimpinan permanen bila :
memiliki prestasi yang tinggi, mengetahui apa kebutuhan kelompoknya, memiliki
kecakapan, memiliki kemampuan dalam pekerjaannya. Gaya kepemimpinan situasional
bila : aktif berpartisipasi dalam setiap persoalan yang muncul dalam kelompok,
menunjukkan ketergantungan dari anggota kelompok lainnya, memiliki ketegasan, lancar
dalam mengemukakan pendapat, memiliki sikap yakin akan dirinya sendiri, populer di
dalam lingkungan kelompoknya. Perbedaan kepemimpinan situasional dengan
kepemimpinan permanen adalah kepemimpinan situasional memiliki ikatan psikologis
dengan anggota kelompok, sedangkan faktor prestasi nomor dua. Kepemimpinan permanen
membutuhkan faktor prestasi untuk memperoleh dukungan anggota kelompok.

B. Saran
Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi dengan
peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu tentangbimbingan dan
konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk calon/guru BK harus
sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Yayu Zuliantini.2015.Ketrampilan yang Harus Dimiliki oleh Konselor kelompok. Terdapat
dalam: https://www.slideshare.net/yayuzuliantini25/keterampilan-yang-harus-dimiliki-
oleh-konselor-kelompok-dalam. Di akses pada tanggal 10 oktober 2021.

Muhammad kosim sirodjudin.2020. kepemimpinan kelompok. Terdapat dalam:


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-
MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/KEPEMIMPINAN_KELOMPOKx.pdf.di akses
pada tanggal 10 oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai