BAHASA INDONESIA
PENULIS:
TS-SEM1-F
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya bagi kita, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang pengaruh globalisasi
terhadap gaya bahasa di kalangan generasi milenial.
Kami berharap dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca. Makalah ini membahas tentang implikasi globalisasi
terhadap gaya bahasa milenial pada masa kini. Makalah ini ditulis sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah bahasa
Indonesia ibuk ELVINA A.SAIBI, Dra, M.Hum. Dalam upaya penyelesaian makalah
ini penulis telah mengerjakan dengan maksimal.
Oleh karena itu, penulis berharap agar tugas pembuatan makalah ini dapat
diterima dengan baik. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih atas orang-orang yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Pembuatan
makalah ini jauh dari kata sempurna dan kami mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jika kita mendengar kata globalisasi, tampaknya sudah tidak asing lagi
ditelinga kita, globalisasi merupakan proses penyatuan dalam segala aspek yang
terjadi akibat pertukaran informasi, pikiran, dan lain. Dalam proses terjadinya
globalisasi dapat memberikan dampak, diantaranya politik, ekonomi, sosial dan
budaya. Datangnya globalisasi tidak dapat ditolak, hampir semua hal dapat dengan
mudah masuk ke dalam bangsa Indonesia melalui teknologi, hal ini menyebabkan
seakan-akan seluruh dunia tidak ada batasannya.
Dengan adanya fenomena yang sering kita jumpai pada generasi milenial
tersebut, maka tidak heran jika gaya bahasa yang sesuai dengan EYD sudah hampir
jarang digunakan oleh generasi tersebut. Hal ini terjadi karena adanya arus globalisasi
1
yang sangat deras dalam bidang sosial dan budaya, serta hal ini juga tidak dapat
dicegah untuk masuk ke dalam bangsa Indonesia. Untuk itu, jika kita sudah
mengetahui hal tersebut, seharusnya kita sebagai generasi milenial harus pintar-pintar
untuk memfilter globalisasi yang masuk ke dalam bangsa ini, khususnya pada bidang
sosial dan budaya yang berkaitan dengan gaya bahasa yang digunakan dalam
keseharian.
Menurut latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
C. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan Umum : Untuk mengetahui implikasi globalisasi dalam bidang sosial dan
budaya, khususnya dalam hal kebahasaan.
2) Tujuan khusus :
a) Untuk mengetahui alasan globalisasi yang dapat berimplikasi pada gaya bahasa
generasi milenial
b) Untuk mengetahui proses implikasi dari globalisasi terhadap gaya bahasa generasi
milenial.
D. MANFAAT PENELITIAN
E. MANFAAT TEORITIS
2
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah referensi dan kajian tentang
pengaruh globalisasi terhadap gaya bahasa di kalangan generasi milenial.
1) Secara praktis hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis mengenai pengaruh globalisasi terhadap gaya bahasa di kalangan generasi
milenial
2) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan yang dapat
menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh globalisasi terhadap gaya
bahasa di kalangan generasi milenial.
3) Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pihak-pihak terkait, serta bagi
lembaga dan instansi pemerintah.
3
KAJIAN PUSTAKA
A. PENELITIAN SEBELUMNYA
4
kode bahasa. Pelanggaran ini disebabkan kurang sempurnanya penguasaan dan
pengetahuan terhadap kode. Kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang
mempelajari B2 (bahasa yang dipelajari siswa), tetapi juga dibuat siswa yang belajar
B1 (bahasa ibu).
Kesalahan ejaan termasuk dalam bidang kesalahan bahasa. Penelitian ini akan
mengkaji tentang kesalahan-kesalahan ejaan yang ditemukan pada status dan
komentar di media sosial. Kesalahan ejaan meliputi kesalahan pemakaian huruf
kapital dan penulisan .
B . TEORI
5
PEMBAHASAN
A.1 .TEKNOLOGI
Hal yang tidak dapat dipisahkan selain teknologi adalah lingkungan sosial, di
mana pada lingkungan sosial dapat dengan mudah seseorang untuk terpengaruh,
utamanya generasi milenial. Karena pada lingkungan sosial, kita setiap hari akan
berinteraksi dan menjadi tempat untuk menghabiskan waktu, ketika kita berada pada
lingkungan sosial yang terdiri dari orang-orang yang suka menggunakan gaya bahasa
gaul dan kekinian, maka kita pasti akan terpengaruh, meskipun pada awalnya kita
menggunakan gaya bahasa yang sesuai kaidah dalam berkomunikasi.
Meruntut sejarah bahasa gaul dalam [ CITATION Abd17 \l 18441 ] pada era
90-an, muncul fenomena bahasa gaul yang dipopulerkan oleh Debby Sahertian.
Kemudian pada tahun 2009 bahasa gaul ini berkembang menjadi bahasa alay yang
lebih kompleks lagi. Globalisasi membawa perkembangan teknologi yang semakin
6
canggih, khususnya dengan munculnya berbagai media sosial yang digunakan oleh
generasi milenial saat ini. Dalam era ini, bahasa alay atau bahasa gaul ini seketika
menjamur sebagai implikasi dari maraknya penggunaan jejaring sosial seperti halnya
instagram, twitter, facebook dan lain hal sebagainya [ CITATION Abd17 \l 18441 ].
Terkadang para remaja tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata yang diciptakan
yang merupakan bahasa gaul tersebut, mereka hanya menggunakannya begitu saja
karena bahasa itu sedang menjadi trend di kalangan masyarakat saat itu, khususnya
pada generasi milenial. Menurut Danandjaja dalam [ CITATION Abd17 \l 18441 ]
mengatakan bahwa bahasa gaul adalah salah satu bentuk (genre) folklore atau dapat
diartikan sebagai “ujaran rakyat” yang pada hakikatnya apa yang diucapkan oleh
masyarakat pada saat itu yang menjadi sebuah trend dan hanya untuk menambah
perbendaharaan kata.
7
bahasa asing, yang sering disebut bahasa gaul atau kekinian sebagai kosakata baru
yang banyak bermunculan untuk mengganti kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Misalnya “gue” yang berarti bahasa Betawi, digunakan untuk mengganti “saya”;
“loe” untuk mengganti kata “kamu”; “nyokap-bokap” untuk mengganti kata “ayah-
ibu” dan muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti “lebay”, “kamseupay” dan
muncul partikel-partikel seperti `sih` dan `dong` [ CITATION Nof19 \l 18441 ].
PENUTUP
A. KESIMPULAN
8
Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan dari dinamika
kehidupan. Globalisasi memberikan berbagai dampak yang sangat signifikan pada
perkembangan kehidupan manusia, khususnya dikalangan generasi milenial salah
satunya perkembangan bahasa yaitu bahasa Indonesia yakni banyaknya generasi
milenial yang menggunakan gaya bahasa gaul, kekinian atau mengikuti trend zaman
sekarang dalam komunikasi sehari-hari adalah penyimpangan dari penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan bahasa Indonesia. Kurangnya kesadaran untuk mencintai dan
menggunakan bahasa Indonesia di negeri sendiri akan berdampak lunturnya atau
hilangnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya pada masyarakat terutama di
kalangan milenial. Terlebih dengan maraknya penggunaan bahasa gaul di kalangan
artis pada media massa serta elektronik, membuat generasi milenial semakin sering
mencontohnya di kehidupan sehari-hari, hal ini terjadi karena sudah dianggap wajar,
jika remaja suka meniru hal-hal baru yang didapat secara mudah pada teknologi
melalui media massa.
B. SARAN
Agar generasi milenial menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan kaidah
kebahasaan, maka seharusnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
lebih memperhatikan mengenai urgensi penggunaan gaya bahasa yang sesuai dengan
kaidah, terutama pada penggunaan kata-kata serapan. Selain itu, generasi milenial
diharapkan dapat memahami aturan dalam penggunaan gaya bahasa yang sesuai
dengan kaidah kebahasaan, serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Daftar Pustaka
Nofitasari, Wahyuni, S., Rahaningmas, S. A., & Mahendra, M. I. (2019, 01 08). Penggunaan Bahasa
Indonesia Di Kalangan Generasi Milenial. INA-RXIV PAPERS , pp. 1-8.
9
Syukur, A. (2017, 02 01). Ragam Bahasa Gaul di Pasar dan Terminal Bojonegoro. EDU-KATA , pp. 79-
88.
1
0