Ketua :
Ns. Maryana, S.SiT.,S.Psi.,M.Kep
NIP. 197504072002121002
Anggota 1 :
Sari Candra Dewi, SKM., M.Kep.
NIP. 197708131999032001
ABSTRAK
Latar Belakang: Sebanyak 20.097 pasien di wilayah Kabupaten Sleman
didiagnosis mengidap penyakit Diabetes Melitus (DM). Dalam usaha pengobatan
diabetes, dibutuhkan motivasi yang baik dari pasien. Keyakinan diri atau efikasi
diri akan mengatur dan melakukan perilaku dalam menunjang kesembuhan.
Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan salah satu
terapi yang mampu menciptakan kondisi emosi yang positif dan pikiran yang
tenang sehingga muncul pemikiran yang tepat untuk memutuskan sikap dalam
membantu proses kesembuhan.
Tujuan: Diketahuinya pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
terhadap terhadap efikasi diri pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja
puskesmas seyegan kabupaten sleman yogyakarta”.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan quasi experimental dengan desain
penelitian prepost test with control group design. Responden akan diberikan
perlakuan pretest dan posttest dengan skala pengukuran DM-SES, pada kelompok
intervensi akan dilakukan pemberian terapi SEFT. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 40 responden kelompok intervesi dan 40 responden kelompok kontrol.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Pengumpulan data pada bulan Juli – Agustus 2020.
Hasil: Hasil pengumpulan data diolah menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann
Whitney. Hasil uji Wilcoxon pada kelompok intervensi didapatkan p=0,000
(p<0,05) dan pada kelompok kontrol didapatkan p=0,000 (p<0,05). Pada uji Mann
Whitney didapatkan p=0,003 (p<0,05), sehingga Ha diterima.
Kesimpulan: Pemberian Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
berpengaruh terhadap peningkatan efikasi diri pada pasien DM tipe II.
Kata kunci : Efikasi diri, DM tipe II, Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT).
1,2)
Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
THE EFFECT OF SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE
(SEFT) FOR SELF EFFICATION OF PATIENTS WITH DM-TYPE 2 AT
THE WORKING AREA OF PUSKESMAS SEYEGAN
SLEMAN YOGYAKARTA
ABSTRACT
Background: A total of 20,097 patients in Sleman Regency were diagnosed with
Diabetes Mellitus (DM). In an effort to treat diabetes, it takes good motivation
from patients. Self-confidence or self-efficacy will regulate and carry out
behaviors in support of healing. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
is a therapy that is able to create positive emotional conditions and a calm mind so
that the right thoughts emerge to decide the attitude in helping the healing process.
Objectives: To determine the effect of Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT) on self effication’s patient with DM type II at the working area of
Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta.
Methods: The research used quasy experimental with prepost test with control
group design. The patients is given pre test and post test treatment with DM-SES
scale, in the intervention group will be done Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) therapy. The samples of this research are 40 respondents of
intervention group and 40 respondents of control group. This reasearch uses
purposive sampling technique. The data is collected between July until August
2020.
Results: The result of the collected data were processed using Wilcoxon test and
Mann Whitney test. The result of Wilcoxon test in the intervention group obtained
p=0.000 (p <0.05) and in the control group obtained p=0.000 (p <0.05). the result
of Mann Whitney test obtained p=0.003 (p <0.05), so the Ha is accepted.
Conclusion: Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) has the effect on
increasing self effication in patients with DM type II.
Keywords: self effication, DM type II, Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT)
1,2)
Lecturer Department of Nursing Polytechnic of the Ministry of Health of
Yogyakarta
1
laku sesorang yang diarahkan untuk kualitas hidup pasien DM. Selain itu,
pikiran, perasaan, dan motivasi diri tahunn 2016 sejumlah 1520 orang.
seseorang untuk bertindak. Salah satu Tujuan umum dari penelitian ini
2. Umur
21 – 30 tahun 5 12,5 Berdasarkan tabel 3, tingkat efikasi
31 – 40 tahun 2 5 diri pada kelompok intervensi
41 – 50 tahun 4 10 sebelum diberikan terapi Spiritual
51 – 60 tahun 15 37,5
Emotional Freedom Technique
61 – 70 tahun 14 35
(SEFT) sebagian besar memiliki
3. Tingkat Pendidikan
SD 15 37,5 efikasi tingkat kurang 40% dan
SLTP 20 50 setelah diberikan terapi terapi
SMA 3 7,5 Spiritual Emotional Freedom
Perguruan tinggi 2 5 Technique (SEFT) sebagian besar
4. Jenis Pekerjaan memiliki tingkat efikasi yang baik
Petani 4 10 sejumlah 55%.
Karyawan Swasta 3 7,5
IRT 11 27,5
Buruh 14 35 Tabel 4. Tingkat Efikasi Sebelum &
PNS 5 12,5 Sesudah diberikan Modul DM pada
Tidak Bekerja 3 7,5 kelompok kontrol.
Jumlah 40 100 Tingkat Pre Post
Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil No
efikasi f % f %
bahwa responden pada kelompok 1 Kurang 16 40 6 15
2 Cukup 15 37,5 19 47,5
kontrol sebagian besar merupakan 3 Baik 9 22,5 15 37,5
perempuan 70%, mayoritas Total 40 100 40 100
Berdasarkan tabel 4, tingkat efikasi
merupakan kelompok pra lansia (51 –
diri pada kelompok kontrol sebelum
60 tahun) 37,5 %, rata-rata diberikan modul DM sebagian besar
merupakan lulusan SLTP 50%, dan memiliki efikasi kurang 40% dan
setelah diberikan modul DM sebagian
rata-rata memiliki pekerjaan sebagai
besar memiliki efikasi tingkat sedang
buruh 35%. 3=47,5%.
hal ini menggambarkan tingkat social ikhlas, syukur, dan pasrah kepada
ekonomi yang rendah sehingga Tuhan Yang Maha Esa.
pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Selain itu, Spiritual Emotional
maupun pengobatan kurang
tercukupi, serta dengan pendidikan Freedom Technique (SEFT) berfokus
yang rendah berdampak pada pada pemberian ketukan ringan yang
kemampuan kognitif klien.7
tepat di titi-titik meridian tubuh,
3. Analisis beda rerata tingkat
berdoa secara khusu’ kepada tuhan
efikasi diri pada kelompok
Yang Maha Esa, dan mengucap “Ya
intervensi & kelompok kontrol
Allah.. Saya pasrah.. Saya ikhlas…
Berdasarkan hasil analisis
Saya serahkan semua kesembuhan ini
menggunakan uji statistik Mann
kepada-Mu..”.6
Whitney didapatkan hasil p=0,003
Hasil penelitian ini
(p<0,05) yang artinya terdapat
memaparkan bahwa responden yang
perbedaan peningkatan rerata tingkat
diberikan terapi Spiritual Emotional
efikasi diri yang bermakna antara
Freedom Technique (SEFT) selama
kelompok intervensi dengan
10 – 15 menit tiap satu kali
kelompok kontrol. Hal ini
pemberian terapi.
menunjukkan bahwa pemberian
Kesimpulan
terapi Spiritual Emotional Freedom
Berdasarkan hasil penelitian dan
Technique (SEFT) dapat digunakan
pembahasan dapat disimpulkan :
sebagai salah satu teknik untuk
1. Ada pengaruh pemberian terapi
meningkatkan efikasi diri pada pasien
Spiritual Emotional Freedom
DM Tipe 2.
Technique (SEFT) terhadap
Terapi Spiritual Emotional
efikasi diri pasien DM tipe II di
Freedom Technique (SEFT)
wilayah kerja Puskesmas
merupakan salah satu terapi yang
Seyegan.
menggabungkan teknik akupuntur,
2. Ada perbedaan tingkat efikasi
akupresur, energi psikologi dan
diri pasien DM tipe II pada pre
spiritual yang dapat memberikan
test dan post test kelompok
amplifying effect sehingga dapat
intervensi. Pada kelompok
memberikan relaksasi maksimal yang
intervensi terjadi peningkatan
menciptakan suasana rileks, tenang,
7
http://repository.poltekkesjogja.ac.
id/handle/123456789/75718
diakses pada 27 September 2019.
10. Benjamin, J.S., Virginia, J.S.,
2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis
Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
11. Purwanti. 2014. Hubungan
Motivasi Dengan Efikasi Diri
Pasien DM Tipe 2
Dalam Melakukan Perawatan
Kaki di Wilayah Kerja
Puskesmas
Ponorogo Utara. ISSN 1858-
3385.
http://www.jurnal.stikesaisyiyah.
ac.id. Diakses pada tanggal 26
September 2019 Pukul 20.12
Wib.