ABSTRACT: The purpose of this study is to describe the influence of YouTube on language acquisition
in 3-4 years old toddler which having speech delay (late in speaking). This is based on the technology
with features that are equipped with YouTube will further facilitate the social life of humans especially
for children who are still in the language acquisition stage. YouTube has become an interesting medium
and has a role in the process of acquiring children's language, especially for children who have speech
delay. This study uses a qualitative descriptive study that presents a discussion presented in the form of
narrative descriptions. Respondents of this study are H who are in phonological and syntactic phases.
Based on the results of the study it can be concluded that social media Youtube has a significant effect on
language acquisition specifically for children who are having a speech delay. The amount of vocabulary
in Youtube can influence the acquisition of the respondent's language. However, beyond this, due to
external factors, respondents have difficulty for receiving positive stimulus from YouTube.
KEYWORDS: YouTube; Speech delay; language acquisition.
manusia bahwa bisa berkomunikasi sejumlah gambar atau video dengan suara.
dengan mudah apabila kedua subjek Banyaknya jumlah video di Youtube
berada di dalam jarak yang cukup jauh. tergantung dengan banyaknya para
Setelah penemuan telepon Oleh Alexander pengirim video ke Youtube, siapa saja
Grahambell, maka komunikasi dengan bisa mengaksesnya, bahkan sekarang,
orang yang berjarak jauh tidak pernah anak-anak dengan mudahnya mengakses
dirisaukan lagi, karena dengan memiliki tanpa perlu bimbingan orang dewasa.
alat bernama telepon, manusia sudah bisa Pengaruh sosial media ini berimbas
mengutarakan maksud. tidak hanya bagi mereka yang sudah
Apabila disebutkan, masih dewasa, melainkan anak-anak. Apabila
banyak lagi pengaruh globalisasi terhadap berlebihan, pengaruh negatif bukan tidak
hidup manusia, dan mungkin apabila mungkin merambas pada diri anak-anak.
teknologi-teknologi itu ditiadakan Tapi, positifnya, kerapkali ditemukan
sekarang, kehidupan manusia pasti akan anak-anak yang cenderung pintar karena
berubah seratus persen, karena saat ini sering menonton dan meniru apa yang ada
manusia hidup dalam ketergantungan pada di Youtube, maka penulisan ini akan
teknologi-teknologi canggih. Sedikit melihat pengaruh-pengaruh yang timbul
sekali mereka yang dengan sukarela dengan penggunaan sosial media Youtube
menggunakan benda-benda konvensional terhadap anak-anak.
dengan alasan hanya mempersulit keadaan Tulisan ini merupakan sebuah kajian
yang sudah jelas sudah dipermudah. Psikolinguistik. Psikolinguistik adalah
Sebelumnya, sudah telaah mengenai produksi (sintesis) dan
dipaparkan bahwa arus globalisasi seperti rekognisi (analisis) (Lyons dalam
telepon sudah membawa pengaruh besar Nuryani, 2013, hlm. 6). Psikolinguistik
terhadap hidup manusia, bahkan saat ini adalah suatu ilmu yang meneliti
telepon sudah banyak bertransformasi bagaimana sebenarnya para pembicara
mulai dari segi bentuk dan cara atau pemakai bahasa membentuk atau
penggunaan. Saat ini telepon sudah tidak membangun atau mengerti kalimat-
lagi digunakan dengan satu fungsi kalimat bahasa tersebut. (Bach dalam
melainkan multifungsi. Nuryani, 2013, hlm.6).
Fitur-fitur terbaru di dalam telepon Salah satu bidang penelitian
diperbanyak, maka makin mudah saja psikoliguistik adalah pemerolehan bahasa
hidup manusia. Meskipun kecanggihan pada anak. Pemerolehan bahasa (language
telepon utamanya adalah bisa acquisition) adalah proses penguasaan
mendekatkan sesuatu yang dasarnya jauh. bahasa yang dilakukan oleh anak secara
Maka, dari sini dimulailah muncul natural pada waktu dia belajar bahasa
pengaruh-pengaruh dari canggihnya ibunya (native language). (Dardjowidjojo,
telepon tersebut, yaitu mempersempit 2003, hlm. 225). Pemerolehan bahasa
kehidupan sosial manusia. Meskipun selalu di dapat seorang anak apapun
kehidupan sosial manusia bisa digantikan keadaan anak tersebut, salah satunya
dengan ecanggihan telepon tapi hasilnya adalah anak-anak yang memiliki
tentu berbeda, tidak akan sama. gangguan berbahasa.
Dalam fitur telepon, bisa ditemui Gangguan keterlambatan bicara
aplikasi-aplikasi penunjang kehidupan adalah istilah yang dipergunakan untuk
sosial manusia, salah satunya Youtube. mendeskripsikan adanya hambatan pada
Pengertian Youtube telah kita pahami kemampuan bicara dan perkembangan
bersama sebagai salah satu alat bahasa pada anak-anak, tanpa disertai
komunikasi yang di dalamnya berisi
banyak kata (3-5 tahun) ditandai dengan pengetahuan dari apa yang ia lihat dan
kemampuan seorang anak membuat dengar —dalam hal ini sosial media
kalimat pertanyaan negatif, kalimat Youtube— maka sesuatu yang baru
majemuk dan berbagai bentuk kalimat. apabila sosial media Youtube dapat
dalam anak berusia empat tahun, tidak mempengaruhi pemerolehan bahasa
muncul dalam diri H, yaitu seperti tuturan anak-anak yang memiliki riwayat
yang mulai panjang dan tata bahasanya keterlambatan berbicara (speech delay).
lebih teratur. Dia tidak hanya Penelitian mengenai pemerolehan
menggunakan dua kata, tetapi tiga atau bahasa pada anak-anak sudah banyak
lebih. Pada usia 3-4 tahun tuturan anak dilakukan, seperti yang dilakukan oleh
mulai panjang dan tata bahasanya teratur. Tati Hernawati dengan penelitiannya
(Ingram dalam Nuryani, 2013, hlm. 91- yang berjudul “Pengembangan
94). Kemampuan Berbahasa dan Berbicara
Pemerolehan bahasa anak dibagi Anak Tunarungu”, Tati menemukan
menjadi beberapa tataran kebahasaan, bahwa kemampuan berbahasa seorang
yaitu 1) Fase Fonologis (0-2 tahun), pada anak tunarungu dapat dikembangkan
tahap ini anak bermain dengan bunyi- berdasarkan pemerolehan bahasanya
bunyi bahasa dan mulai mengoceh sampai dengan cara mendengar dan bentuk
menyebutkan kata-kata sederhana 2) Fase visualisasi. (Hernawati, 2007)
Sintaksis (2-7 tahun), pada tahap ini anak Lalu penelitian mengenai
menunjukkan kesadaran gramatis dan pemerolehan bahasa juga dilakukan
berbicara menggunakan kalimat 3) Fase oleh Prima Gusti Yanti dengan judul
Semantik (7-11 tahun), pada tahap ini “Pemerolehan Bahasa Anak: Kajian
anak dapat membedakan kata sebagai Aspek Fonologi Pada Anak Usia 2 - 2,5
simbol dan konsep yang terkandung Tahun”, penelitian menunjukkan bahwa
dalam kata. (Zuchdi dan Budiash dalam narasumber (TPM) telah menguasai
Nuryani, 2013, hlm. 107) fonem [a], [i], [u], [e], [o], [∂], [є], dan
Tahapan perkembangan berbicara [Ο], Bunyi vokal rangkap, huruf
pada anak yang normal dikenali dengan 1) konsonan, TPM melakukan pola
usia 12-15 bulan; kalimat belum jelas, dia substitusi untuk mengucapkan fonem-
mulai mengucapkan beberapa patah kata fonem yang belum dikuasainya, seperti
tapi tidak jelas 2) usia 16-17 bulan; anak fonem [f], [v], [z], dan [x]. Munculnya
sudah dapat menguasai 7-20 kata berbagai variasi dalam pemerolehan
termasuk kata yang baru di dapatnya 3) fonologi TPM sebagian besar
usia 18 bulan; anak sudah dapat disebabkan oleh belum sempurnanya
merangkai dua kata menjadi kalimat alat ucap TPM. (Yanti, 2016).
sederhana 4) usia 21030 bulan; anak Sejauh ini, penelitian mengenai
sudah mencapai lebih dari 50 kata 5) usia pemerolehan bahasa dengan media
36 bulan, anak sudah bisa menguasai 250 sebuah kecanggihan teknologi yaitu
kata dan membentuk kalimat yang terdiri Youtube dan subjek penelitiannya
dari tiga kata.(Subyantoro, 2013, hlm. adalah anak yang mengalami
262). keterlambatan berbicara belum
Bukan sesuatu yang mustahil dilakukan, maka dengan adanya tulisan
apabila seorang anak mendapatkan ini, diharapkan dapat menambah
pengetahuan baru mengenai referensi dalam dunia kajian
perbendaharan kata lewat sosial media psikolinguistik dan akan muncul
Youtube, seperti orang dewasa, anak- kembali penelitian-penelitian yang
anakpun pandai menyerap informasi dan lebih relevan.
“popo’, terdapat pelesapan fonem /c/, dan bermain dengan bunyi-bunyi bahasa dan
/t/, dan pengulangan fonem /p/ dan /o/. mulai mengoceh. H sudah ada pada tahap
Penggandaan rangkaian kata ini sintaksis yaitu rentang usia 2-7 tahun yang
biasanya muncul pada tahap pralinguistik ditandai dengan kesadaran gramatis dan
yaitu usia 0-12 bulan, penggandaan ini berbicara menggunakan kalimat.).
disebut dengan masa conical. (Nuryani, Dalam transkip (bagian peristiwa 3),
2013, p. 92). Sedangkan pada tahap satu- H menunjukkan sebuah sikap di mana ia
kata yaitu usia 12-18 bulan, biasanya bayi mengetahui sebuah konteks, saat M
mudah mengucapkan konsonan /b/, /p/, bertanya “H pernah naik kereta nggak?”
/m/, ini seperti yang dilakukan oleh H, ia jawaban dari H adalah “Hayu”, ini
mudah melafalkan fonem /p/ menunjukan sesungguhnya ia tidak juga
dibandingkan fonem-fonem lain. bisa dikatakan belum sampai pada tingkat
Upaya memahami makna kata yang sintaksis.
diucapkan anak pada masa satu kata (12- Dengan melihat data yang ada,
18 bulan) tidak mudah, kadangkali orang sesungguhnya, H merupakan anak yang
tua atau orang lain perlu memperhatikan cerdas dan cepat tanggap, namun ia
aktivitas anak dan unsur-unsur kurang dalam hal mendengar, ia
nonlinguistik lainnya seperti gerak, cenderung lebih mudah menangkap
isyarat, ekspresi, dan benda yang ditunjuk informasi dengan cara melihat dan
si anak. meniru. Apabila memperoleh sesuatu
Pada peristiwa 1, saat H melihat lewat pendengaran cenderung tidak
seekor kucing di dekatnya, ia berusaha digubris dan malah membuat dirinya
memberi tahu tentang apa yang ia lihat, kelihatan tidak nyaman. Berdasarkan
namun karena tidak bisa menyebutkannya faktor-faktor penyebab gangguan
dengan lancar, maka ia menggunakan berbahasa speech delay yang sudah
sebuah isyarat dengan berusaha meniru disebutkan sebelumnya, H bukanlah
suara binatang kucing yang ia dengar, seorang anak yang memiliki penyebab
yaitu “au...au...” (miau/miaw). Sampai speech delay dengan alasan retardasi
sini, sudah dapat terlihat bahwa si mental, karena menurut pengakuan orang
narasumber /H memang mengalami tua nya, H tidak memiliki riwayat
keterlambatan dalam berbicara, apa yang penyakit berat atau penyakit turunan.
seharusnya muncul saat masa-masa bayi Begitu pula dengan penyakit
muncul pula di dalam diri H sebagai anak kesulitan mendengar, meskipun ia
berusia empat tahun, dan apa yang kesulitan dalam memperoleh suatu
seharusnya ada di dalam anak berusia informasi dalam media audio-visual
empat tahun, tidak muncul dalam diri H, seperti penelitian di atas, itu tidak bisa
yaitu seperti tuturan yang mulai panjang dibenarkan karena H merupakan anak
dan tata bahasanya lebih teratur. Dia tidak yang mudah paham, meniru dan kerapkali
hanya menggunakan dua kata, tetapi tiga mengikuti apa yang orang lain katakan.
atau lebih. Menurut pengakuan dari orang tuanya, ia
Dalam transkip di atas, sudah juga tidak pernah mengalami infeksi atau
terlihat dengan jelas bahwa H masih penyakit turunan dekat bagian telinga,
dalam kesulitan pada fase pelafalan dan maka alasan ini kurang berterima dengan
bunyi. Ia banyak mengeluarkan bunyi- diri H.
bunyi kurang jelas yang menghasilkan Namun, kemungkinan lain seperti
makna-makna yang kabur. Fase ini gangguan pada otot bicara perlu
disebut fase fonologis yaitu pada usia 0-2 dipertimbangkan. Ciri-ciri mengenai
tahun, yaitu tahap di saat anak-anak penyebab ini dapat dikenali dengan cara H
merespon video dari Youtube di atas. H Responden H sedang berada dalam dua
melafalkan bicara tak jelas dan tak (2) fase pemerolehan bahasa yaitu 1)
berujung sempurna, otaknya sudah pralinguistik; di mana ia menggandakan
memerintahkan dan memberikan stimulus sejumlah kata yang dalam fase
untuk menjawab dengan benar tapi yang pralinguistik disebut conical 2) Tahap
keluar dari mulutnya seringkali tak jelas. satu-kata. Pada tahap ini H dominan
Seperti pelafalan kata “kereta” yang dalam pelafalan /b/, /p/ dan /m/
diucapkan menjadi “ntaa”, kucing jadi dibandingkan sejumlah konsonan lain.
“au”, “ayam” menjadi “yap”, lalu di luar Selain itu, dalam pelafalan dan
pengambilan data, H seringkali membunyikan suatu kata responden
mengomentari sesuatu dengan cenderung belum jelas, tetapi secara
menggumamkan sejumlah kata-kata yang sintaksis, ia dengan sadar mengerti sebuah
tidak dapat dijelaskan maknanya. konteks percakapan dan memiliki
Secara kognitif, H termasuk anak kesinambungan dalam penyampaiannya.
yang pintar dan cakap. Ia dengan Dari analisis tersebut, kemungkinan
mudahnya memasukan sebuah puzzle ke besar penyebab H mengalami gangguan
tempat utuhnya yang pada dasarya berbahasa ialah 1) gangguan otot bicara
memiliki sebuah kemampuan yang berkaitan langsung dengan saraf 2)
menganalisis dan penggunaan pola pikir, kurangnya interaksi dan komunikasi
dan dari sini juga terlihat bahwa peran dengan orang tua.
orang tua juga membuat pengaruh Banyaknya perbendaharaan kata
terhadap penyebab gangguan berbicara yang ada di dalam media Youtube bisa
pada H. Sepupu H bercerita, H diajarkan mempengaruhi H, jika H memiliki
menyusun puzzle. Namun, kadang orang kesadaran berkomunikasi dan mendengar
tuanya membiarkan anaknya menonton yang baik, namun sejauh ini, akibat kedua
televisi berjam-jam, dan tontonannya pun faktor di atas, H mengalami kesulitan
film-film bisu, yang minim sekali suara. dalam menerima sejumlah stimulus positif
Ia pun seringkali dilarang keluar rumah, dari media Youtube. Tapi, apabila ini
karena dianggap nakal. Maka, terdapat segera dibicarakan oleh ahli dan adanya
dua faktor yang menjadi penyebab perubahan positif yakni kesadaran orang
munculnya gangguan berbahasa,yaitu tua dan lingkungan, tentu H akan menjadi
faktor 1) dalam tubuh, yakni gangguan pribadi yang lebih baik.
pada otot berbicara yang berkaitan dengan
gangguan neurologis atau saraf dan dan 2) DAFTAR PUSTAKA
luar tubuh, faktor orang tua, seperti Dardjowidjojo, Soenjono. (2010).
interaksi dan komunikasi. Psikolinguistik: Pengantar
Pemahaman Bahasa Manusia.
KESIMPULAN Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Berdasarkan analisis yang telah Hernawati. (2007). “Pengembangan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Kemampuan Berbahasa dan
sosial media Youtube memiliki pengaruh Berbicara Anak Tunarungu”. Jurnal
yang signifikan terhadap pemerolehan JASSI anakku Vol. 7 No.1 Juni 2007
bahasa anak usia 3-4 tahun. Demikian hlm 101-110.
juga pada anak yang mengalami speech Lestari, Asti Ramadhani Endah. (2018).
delay. Media sosial youtube dapat Kesadaran Fonologis pada Anak
digunakan sebagai media untuk membantu Usia 3 Tahun, dalam Fon: Jurnal
anak-anak yang mengalami keterlambatan Pendidikan Bahasa dan Sastra
bicara untuk mengenalkan kosa kata.