Anda di halaman 1dari 5

Tugas : PAK dalam Masyarakat Majemuk

Oleh : James Julius Umbu Tobu

BAB I

PENDAHULUAN

Kelompok anak usia remaja atau yang sering disapa anak muda sering dinilai nakal,
tidak taat, melawan dan memberontak. Oleh sebab itu kenakalan remaja telah menjadi
masalah umum baik di tingkat local maupun global. Kepentingan terhadap pembinaan atau
pendidikan remaja adalah hal yang sangat urgen untuk dilakukan. Dalam bab ini ada
beberapa hal penting yang perlu ditegaskan antara lain :

1. Remaja adalah manusia yang berharga di mata Tuhan yaitu berhak menerima
pendidikan dan pembinaan demi pertumbuhannya.
2. Umur atau usia remaja adalah masa yang potensial untuk upaya pendidikan dan
responsif terhadap pendidikan.
3. Masa remaja ini adalah masa yang sangat sensitif untuk mengambil keputusan dan
respon untuk percaya.
4. Masa-masa remaja adalah masa yang sangat energitif atau masa yang penuh dengan
kemampuan oleh terciptanya pendamaian besar di masanya.
5. Masa remaja adalah masa pemberontakan atau masa untuk melawan karena itu
seorang pendidik juga bertanggung jawab menyiapkan waktu dan pelayanan yang
baik dan benar. Cara menjalin dan membina komunikasi, mengenal dan menerima
mereka apa adanya dan mengembangkan kepribadian mereka menurut jalur
kebenaraan dan terlebih membantu mereka agar dapat melihat bagaimana Kristus
dapat mengontrol dan mengubah kehidupan mereka.
BAB II

CITRA PENDIDIKAN SECARA UMUM

Setiap orang memiliki kebutuhan. Begitu juga kaum remaja. Kebutuhan terkait dengan
sarana dan prasarana. Kebutuhan mempunyai tujuan yaitu ; sesuatu yang dapat ditargetkan
atau yang menjadi suatu suatu sasaran yang dicapai dalam suatu usaha untuk membentuk
karakter para remaja. Pentingnya sarana dan prasarana yang bakal mendukung karya
pendidikan juga merupakan kebutuhan. Mempersiapkan materi dan bahan ajar juga adalah
kebutuhan. Seorang pendidik harus mampu mempersiapkan diri sebelum mengajar atau
mendidik. Pendidik memerlukan media yang mendukung minat, sarana yang cukup dan
memiliki keahlian dalam bidang jasmani dan rohani. Perlunya penguasaan diri, kerendahan
diri, pembawaan diri yang baik dana benar juga merupakan kebutuhan anak remaja. Untuk
mencapai pada aspek kognitif, afektif, daan psikomotorik maka seorang pendidik harus
mampu menerapkan tujuan dari ketiga aspek tersebut.

Kepentingan dari tujuan yaitu menjadi pedoman dalam reaksi kegiatan, menentukan apa
yang harus dicapai, menolong untuk mempersiapkan materi dan metode, membimbing pada
tiap yang dikerjakan dan menolong agar mampu sehingga pendidik dan yang di didik maju
tahap demi tahap.

Anak remaja membutuhkan pendampingan yang melekat kepada diri mereka sehingga
mampu belajar tentang nilai-nilai dan kebajikan moral sebagai dampak dari proses interaksi
dengan lingkungan sekitar. Dalam hal ini lebih ditekankan kepada bagaimana membentuk
karakter anak remaja sehingga adanya kepedulian terhadap keluarga dan masyarakat serta di
dlam lingkungan pendidikan. Dalam bab ini diegaskan satu hal penting yakni perubahan
target yaitu perubahan yang diharapkan dapat dicapai antara lain pada pengalaman pertobatan
yang sejati dan benar, menjadi orang yang bertujuan dan memahami kehidupan yang benar
dan teratur.
BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAI SERI SELAMAT

Kemampuan intelektual seseorang tidak ditentukan oleh tingkat pendidikan.


Pertumbuhan itu merupakan proses perubahan ke arah yang lebih maju dan dewasa.
Pertumbuhan intelektual seseorang dapat membuatnya mampu berpikir reflektif dengan
banyak informasi, banyak pengalaman dan latihan memecahkan masalah, adanya kebebasan
berpikir yakni mampu menyusun hipotesis dan menjajaki setiap masalah secara keseluruhan
dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.

Hendaknya setiap remaja mengingat bahwa hikmat Allah jauh lebih tinggi dari pada
manusia yanag paling jenius atau berhikmat sekalipun. Allah mampu mewujudkan kehendak-
Nya melalui semua orang. Bertambah banyaknya informasi baru yang diterima oleh remaja,
memicu mereka untuk lebih pro aktif mencari tau hal-hal yang baru, bahkan timbul keinginan
untuk mengalami dan bahkan untuk mencobanya. Remaja mulai memikirkan rasa cinta,
keinginan seks, dan berhayal dengan dirinya sendiri. Dalam tahap ini remaja sesungguhnya
membutuhkan bimbingan atau arahan orang dewasa agar mendapatkan penjelasan yang benar
dan pengalaman yang lebih baik dan positif. Remaja sering berpikir bahwa orang dewasa
tidak memahami keinginannya, selalu menghalangi bahkan menganggap orang dewasa
sebagai musuhnya.

Tidak semua orang mampu untuk berpikir positif. Yang namamnya manusia selalu
cenderung berpikir yang negatif. Hal ini juga yang terjadi pada kehidupan remaja. Hal ini
dapat diatasi bila remaja selalu melatih pikirannya untuk berpikir yang positif dan menyadari
kehidupannya sebagai orang yang tidak sempurna.

Setiap remaja juga dapat berpikir secara proaktif, yang artinya bahwa
mempertimbangkan sesuatu karena setiap orang diberi kehendak bebas oleh Allah, memiliki
hati nurani, memiliki daya imajinasi yang kuat. Remaja harus mampu melatih dirinya untuk
mengharapakn, mencari, dan melaksanakan kemungkinan lain. Remaja mampu mencari
pendekatan lain, melakukan sesuatu sesuai norma, berpkir secara berpusat dan luas,
menyesuaikan diri, tidak kaku, serta memilki tingkat keahlian yang sesaui kebutuhan.
Para remaja juga mampu berpikir kritis yaitu mampu menganalisis, mengevaluasi
informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi.
Berpikir kritis tidak muda dilakukan oleh semua orang. Remaja mampu memberikan
argumentasi, membandingkan, mengklarifikasi mendeskripsikan dan menyusun serta
memberi alasan secara deduktif dan induktif. Berpikir kritis idak sama dengan berdebat atau
mengkritisi orang lain.
BAB IV

TINJAUAN UMUM MENGENAI PAK REMAJA DAN REMAJA

Para remaja sering kali mengalami kegagalan dan masalah lainnya seperti pergaulan
bebas, merokok, narkoba, miras, dan lain-lain. Sesungguhnya para remaja belum mengerti
dengan sesungguhnya tujuan hidup yang akan mereka capai. Pada masa remaja yang
diutamakan adalah kebutuhan. Kesulitan terbesar dalam diri anak remaja adalah merasa
bahwa mereka bukan lagi anak kecil sebab sudah cukup besar tetapi dipihak lain merasa
bahwa sudah cukup besar tetapi juga belum sepenuhnya menjadi dewasa. Oleh karena itu
dalam bab ini remaja sangat membutuhkn perhatian, pembinaan,dan pendidikan.

Pendidikan pada remaja atau kaum muda tidak terlepas dari etika dan kebudayaan
yang ada dalam masyarakat. Hal ini sangat penting karena terkadang anak-anak remaja atau
pemuda selalu mengalami kecenderungan yaitu pengasingan diri, yang pada umumnya
solider dengan kelompok namun ada yang hidup terasing oleh karena minder, rendah diri,
depresi atau stres atau kesepian, cemburu dan merasa tida berdaya terhadap orang lain. Ia
menilai diri berdasarkan penilaian orang lain, hal ini terjadi karena tidak memliki
pengetahuanndan pengalaman untuk membentuk gambaran yang positif tentang dirinya.

Anda mungkin juga menyukai