Makalah Agama Katolik1
Makalah Agama Katolik1
OLEH:
NIM : 2122411310
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Yang Maha kuasa karena atas berkat dan
rahmatnya saya dapat membuat Makala sakramen imamat
Ucapan terimakasi kepada orang orang yang telah membantu saya dalam membuat Makala ini
Motivasi
Makala ini saya susun sesuai dengan referensi yang saya dapatkan dari internet yaitu geogle
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………2
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………….12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar mengenai “Sakramen Imamat”
hanya saja banyak yang belum mengetahui apa sebenarnya itu Sakramen Imamat.Apa yang
dimaksud dengan Sakramen Imamat? Bagaimna itu Sakramen Imamat? Siapa saja yang
menerima Sakramen Imamat? Ada banyak pertanyaan mengenai Sakramen Imamat yang timbul
dalam pikiran kita,maka dari itu saya membuat Makala ini selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Agama, juga sekaligus untuk memperkenalkan mengenai Sakramen Imamat kepada
pembaca.
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian dan makna Sakramen Imamat
B. Untuk mengetahui apa yang terjadi dalam tahbisn
C. Untuk mengetahui pemahaman Gereja mengenai Sakramen Imamat
D. Untuk mengetahui macam macam Sakramen Imamat
1.4 Metode
A. Menjelaskan secara detail mengenai Sakramen Imama
B. MemberIkan penjelasan yang gampang dimengerti pembaca
BAB II
PERMASALAHAN
Bagaimana cara menjadi seorang imam yang puncaknya adalah perolehan Sakramen
Imamat.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sakramen Imamat
Sakramen Imamat atau Tahbisan adalah suatu Sakramen dimana perutusan yang
dipercayakan Kristus kepada Rasul- rasulnya dilanjutkan sampai akhir zaman .Ada 3
struktur Sakramen tahbisan yaitu tahbisan diakonat (Diakon), presbiteral (Imam/pastor)
dan episkopat (Uskup).
Sakramen Imamat diterima oleh seseorang sekali dalam seumur hidup. Dengan
Sakramen ini maka seorang manusia diangkat untuk mengabdikan hidupnya sebagai
citra Kristus.Gereja menyatakan ini dengan berkata bahwa seorang Imam,berkat
Sakramen Tahbisan bertidak atas nama Kristus.Menjadi konfigurasi Kristus selaku
kepala gereja dan Imam agung,serta menganugerakan baginya kuasa,sebagai asisten
uskup setempat,untuk merayakan sakramen –sakramen dan kegiatan – kegiatan liturgy
lainnya teristimewa ekaristy . hanya Uskup yang boleeh melayani sakramen ini
Orng –orang yang berkeinginan menjadi imam di tuntut oleh hukum kanonik
[ kanon 1032 dalam kitab hukum kanonik] unttuk menjalani suatu program seminar yang
selain berisi studi filsafat dan teologi sampe lulus,juga mencakup suatu program formasi
yang meliputi pengarahan rohani bergagai ret-ret , pengalaman apostolate [semacam
kuliah kerja nyata]. Proses pendidikan sebagai daikon permanen diatur oleh knferensi
Wali Gereja [ konferensi uskup ] terkait : yaitu konferensi Wali Gereja Indonesia [ KWI
DI NEGARA INDONESIA ] .
Orang yang telah di tabiskan kemuddian akan memperoleh Gelar baik dalam
masyarakat maupun Agama , seperti Pendeta , Imam .
Seorang yang menerima tabisan suci melalui munpangan tangan Uskup mendapatkan
karunia Roh kudus yang memampukan dia untuk bertindak atas nama Gereja kristus . menjadi
imam tidak boleh disempitkan hanya sebagai pelayan . melalui tabisan suci , seorang imam
mendapatkan tugas perutusan untuk menguatkan iman saudara-saudaranya
Para imam perjanjian lama melihat tugasnya seebagai pengentra perkara urgawi
dan duniawi , antara Allah dan umatnya. Pada zaman perjanjian baru , kristus menjadi satu-
satunya pengantara Allah dan manusia
[ satu tim 2 : 5 ] dia menyempurnakan dan mengakiri imamat perjanjian lama . sesudah
kristus , imamat hanya ada di dalam dia ,dalam pengorbananya di kayu salib , dan melalui
panggilan serta perutusan yang datang dari nya .
Seorang imam katolik yang melayani sakramen beertindak bukan atas dasar kekuatan atau
kesempurnaan moralnya sendiri [ yang sayangnya selalu kurang sempurna ], namun
bertindak inpersona Christy [ nama kristus .] melalui tabisannhya, kuasa kristus yang
mengubah , menyembuhkan , dan menyelamatkan itu ditanamkan kepada para imam . karena
para imam tidak memiliki apa-apa dari miliknya sendiri , maka seorang imam terutama
adalah pelayanan
Uskup [ episkopat ]
Iman [ presbitera]
Daikon [ diakonat ]
1. Perjanjian Lama
Dalam perjanjian lama sering kali dilukiskan betapa berbahaya jika seorang
mendekati Allah.Dikatakan bahwa dengan memasuki wilayah ilahi berarti mati
(lih.kel 33:20 ).Saat Musa turun dari bukit penampakan Allah dan masi hidup,
umat Israel begitu terheran-heran, sehinga mereka pun berseruh, “hari ini kita
melihat Allah berbicra dengan manusia, dan ia masi hidup (ul. 5:24)
Seperti bangsa Yahudi kembali dari pembuangan Babel ke Yerusalem,ada
keluarga imam yang tidak dapat menunjukan surat asal- usulnya dengan jelas.
Oleh karena itu, maka mereka tidak dapat menjadi imam untuk selama-lamanya
(Ezr. 2:61-63: Neh. 7:63-66). Jadi dalam hal ini garis keturunan menjadi sebuah
syarat yang mutlak bagi mereka yang ingin menjadi imam. “Kamu akan
menjadi bagiku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” (kel 19:6).
2. Perjanjian Baru
Dalam perjanjian baru penumpangan tangan di kaitkan dengan penyembuhan,
Baptisan,dan pencurahan Roh Kudus untuk melakukan tugas pelayanan.Dalam
kis 8:18 bahwa Roh Kudus dicurahkan melalui para rasul dengan
menumpangkan tangan.Petrus dan Yohanes mengunjungi Samaria dan
penumpangan tangan-nya kepada orang-orang Samaria supaya mereka beroleh
Roh Kudus (kis 8:14-17).
Paulus dan Bernabas menempatkan para penetua /imam.Paulus dan Bernabas
menumpangkan tangan atas mereka pada permulaan perjalanan misi pertama
mereka (kis 13:3) ,dan Paulus menumpangkan tangan atas Timotius
(1 timotius 4:14 2 timotius 1:6).
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Sakramen imamat disebut juga “Sakramen tahbisan” atau “ sakramen penabisan”.Pada
dasarnya panggilan sebagai imam berlaku untuk semua orang yang sudah dibaptis,namun Tuhan
menunjuk orang-orang pilihan-nya untuk menjadi imam tertahbis (imam dan jabatan),Yesus
menunjuk secara khusus imam yang di tahbiskan untuk melanjutkan karya-nya di dunia ini
sampai akhir zaman,dan juga untuk melayani imam bersama.Marilah pada saat ini kita semua
berdoa,teristimewa bagi imam para paroki kita yang bekerja untuk melaksanakan karya
Allah,agar dengan Rahmat Tuhan mereka boleh memancarkan pribadi Kristus sendiri,atas nama
siapa mereka bertindak dalam merayakan sakramen-sakramen.Kita pun patut berdoa bagi para
imam yang telah meninggal karya pastoral aktif mereka,agar,jika mungkin,mereka kembali pada
panggilan mereka melaksanakan anugerah agung imamat yang mereka terima.
4.2 Saran
Makalah ini di buat untuk memberikn informasi mengenai sakramen imamat yaitu suatu
sakramen dimana perutusan yang di percayakan Kristus kepada rasul-rasul nya dilanjutkan
sampai akhir zaman,dalam gereja katolik.
Dengan dibuatnya makalah sakramen imamat dapat memberikan motivasi kepada generasi-
generasi muda katolik untuk mengikuti jenjang Kristus yaitu sebagai pelayan umat.
DAFTAR PUSTAKA
Beal,Jhon P.New c commentary on the code of law.New York:Paulist Press,2000.
Konsili Vatikan II , “Konstitusi Dogmatis tentang Gereja” (LG),dalam dokumen Konsili Vatikan
II,diterjemahkan oleh R.Harda Wiryana.Jakarta :Dokumentasi dan Penerangan KWI-Obor,1993.
Neoner,J-J.DUPUIS.The Christian Faith in the Doctrinal Documents of the Catholic
Church.India:Theological Publications,1981.
Cricthon,J.D.Perayaan Sakramen Tahbisan dan Pelantikan (Judul asli:Christian Celebration:The
Sacraments),diterjemahkan oleh Komisi Liturgi KWI.Yogyakarta:Kanisius,1990.