Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN

1. Akuntansi Sebagai Sains. Akuntansi didefinisikan dengan jelas sehingga

membentuk seperangkat pengetahuan yang utuh sehingga dapat diajarkan

melalui institusi pendidikan. Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka

akuntansi akan banyak membahas gejala akuntansi seperti kenapa perusahaan

menggunakan metode akuntansi tertentu, faktor apa saja yang mendorong

manajemen memanipulasi laba, apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran

mempengaruhi kinerja manajer devisi, dan lain-lain.

Akuntansi sebagai teknologi. Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan

untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bermanfaat dan pengertian teknologi

sendiri tidak hanya fisik (hard technology) tetapi juga teknolgi lunak (soft

tecnology). Teknologi sendiri bisa diartikan sebagai sains terapan, sedangkan

akuntansi juga merupakan sains terapan. Akuntansi dipandang sebagai

teknologi karena akuntansi merupakan alat institusi sosial untuk menyediakan

pedoman pengukuran dan metode untuk mengendalikan kegiatan dan prilaku

pengambilan keputusan ekonomik yang dominan dalam lingkup organisasi,

perusahaan ataupun lembaga pemerintahan (negara).

Kedua karakteristik akuntansi di atas (akuntansi sebagai sains dan teknologi)

dapat memeberikan impilkasi terhadap pengertian teori akuntansi positif dan

normative, penlaran deduktif dan induktif, serta sasaran teori akuntansi.

(1) Implikasi terhadap pengertian teori akuntansi positif dan normative.

Seperti yang kita ketahui, teori normatif (normative theory) menggunakan

pertimbangan nilai sedangkan teori positif (descriptive theory) berupaya

menemukan hubungan-hubungan yang sebenarnya terjadi. Seperti yang kita

ketahui, perkembangan teori akuntansi saat ini berkembang dari akuntansi


normative menuju teori akuntansi positif. Hal ini disebabkan karena

ketidakpuasan terhadap teori-teori yang bersifat normative.

Munculnya karakteristik akuntansi sebagai sains dan teknologi tidak terlepas

dari perkembangan akuntansi positif. Hal ini dikarenakan bahwa sains dan

teknologi merupakan hasil pengembangan dari upaya-upaya dalam

menemukan hubungan-hubungan di dalam akuntansi itu sendiri.

(2) Implikasi terhadap penalaran deduktif dan induktif. Metode penalaran

deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan tujuan dan

postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan

landasan bagi penerapan yang konkret dan praktis. Sedangkan proses

induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan

pengukuran yang terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari

pendekatan deduktif, karena pendekatan deduktif memberikan petunjuk

pemilihan data yang akan ditelaah.

Akuntansi sebagai sains dan teknologi sangat memberikan dampak terhadap

pola penalaran dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akuntansi

sebagai sains lebih mendekatkan pada penalaran induktif. Fenomena

akuntansi yang menjadi perhatian adalah keputusan atau perilaku pihak

(manusia) yang berkepentingan dengan akuntansi. Menggunakan metoda

yang diemulasi dari metoda ilmiah dalam ilmu alam dengan sasaran menguji

kebenaran pernyataan/penjelasan secara ilmiah.

Sedangankan akuntansi sebagai teknologi lebih mendekatkan pada

penalaran deduktif. Teknologi dapat menjadi hal logis yang melandasi praktik

akuntansi. Proses penalaran untuk menjustifikasi kelayakan praktik atau

prinsip akuntansi tertentu. Teknologi melekat pada perekayasaan pelaporan


keuangan. Hasil perekayasaan didokumentasi dalam bentuk rerangka

konseptual.

(3) Implikasi terhadap sasaran teori akuntansi. Sasaran teori akuntansi dari

sudut pandang sains, merupakan penjelasan atau penalaran untuk

menunjukkan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena akuntansi

seperti apa adanya sesuai fakta (fakta sebagai sasaran). Sedangkan sasaran

teori akuntansi dari sudut pandang teknologi, merupakan penjelasan atau

penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi paling

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (nilai sebagai sasaran).

2. Teori akuntansi pragmatik adalah teori akuntansi yang berkepentingan untuk

mengukur pengaruh dan kebermanfaatan informasi akuntansi terhadap perilaku

pemakai. Teori ini memberi penalaran mengapa informasi berpengaruh terhadap

perilaku pemakai, termasuk pasar modal. Suatu pesan atau kejadian, contohnya

seperti pengumuman laba dikatakan mengandung informasi kalau pesan

tersebut menyebabkan perubahan keyakinan penerima (misalnya pasar modal)

dan memicu tindakan tertentu. Hal ini akan memberikan refleksi dalam

perubahan harga atau volume saham di pasar modal. Perubahan harga atau

volume saham yang diamati memberi bukti adanya kebermanfaatan informasi.

3. Jawaban:

(a) Letak kesalahan pada penalaran pertama adalah kalimat kedua yang

merupakan stratagem, karena di Jawa Timur bukan hanya ada Kota

Surabaya.
(b) Letak kesalahan pada penalaran kedua merupakan pernyataan, karena

seharusnya plagiarisme merupakan penjelas setelah pernyataan bahwa

dosen harus dipertahankan karena tidak ada manusia yang sempurna

(c) Letak kesalahan pada penalaran ketiga adalah stratagem, yaitu

mempengaruhi seseorang menggunakan data selain data yang valid.

4. Jawaban:

(a) Standar akuntansi yang dijadikan kriteria dan dinyatakan dalam laporan

auditor secara ekspilist, dikhawatirkan kewajarannya tidak bersifat substantif

karena hanya berfokus pada kewajaran-kewajaran formal yang terkkandung

dalam standar akuntansi tersebut. Artinya standard akuntansi akan dijadikan

standard kunci dan ada kemungkinan akuntan atau auditor hanya akan

memenuhi standard kunci tersebut untuk ketentuan kewajaran. Dapat terjadi

hal-hal penting yang tidak diatur dalam standard akuntansi tidak

dipertimbangkan secara seksama atau bahkan diabaikan.

(b) International Financial Reporting Standards (IFRS) maknanya tidak setara

atau selevel dengan International Generally Accepted Accounting Principles

(International GAAP) karena memiliki makna dan tujuan yang berbeda.

Tujuan dari US GAAP adalah memastikan bahwa laporan keuangan yang

konsisten dan transparan pada setiap organisasi. Tidak ada standard dari US

GAAP yang bersifat universal dan belum dapat menyesuaikan standard

akuntansi di setiap negara. Sedangkan tujuan IFRS adalah untuk

menyediakan kerangka penyusunan dan pelaporan akuntansi yang bersifat

universal yang dapat digunakan untuk berbagai macam kluster bisnis dan

industry.
5. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan mereka adalah untuk

mengomunikasikan kondisi operasional perusahaan mereka kepada para

stakeholder tanpa harus melihat fisik perusahaan. Setiap laporan keuangan yang

dibuat diharapkan dapat mencerminkan kondisi perusahaan ditinjau dari sudut

pandang keuangan.

Terdapat proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur

dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang

pencapaian tujuan negara, yaitu:

(1) Penentuan konsep dasar atau postulat. Menggambarkan karakteristik unit-

unit usaha (entitas pelapor) dan lingkungannya

(2) Penetapan tujuan pelaporan. Penetapan tujuan pelaporan ini diturunkan

dari pernyataan postulat.

(3) Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan. Evaluasi tentang

kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai) dan kemampuan

pemakai untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi

yang disajikan.

(4) Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan. Diperoleh dari

penilaian dalam proses evaluasi.

(5) Penentuan cara penyampaian informasi. Evaluasi tentang pengukuran dan

proses penyajian untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan

dan lingkungannya.

(6) Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan. Penentuan dan evaluasi

terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta

lingkungannya.
(7) Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep.

Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general propositions)

yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman

umum dalam menyusun standar akuntansi.

(8) Penetapan standar akuntansi dan perencanaan sistem akuntansi dalam

rangka penetapan standar. Perancangbangunan struktur dan format sistem

informasi akuntansi (prosedur, metode, dan teknik) untuk menciptakan,

menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan

standar atau prinsip akuntansi berterima umum.

Anda mungkin juga menyukai