Jaringan kelenjar membentuk 15-25 lobus yang tersusun radier di sekitar puting dan
dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya, yang mengelilingi jaringan ikat
(stroma) di antara lobus-lobus. Drainase dari lobus menunju duktus laktiferus yang kemudian
berkumpul di ductus collectivus dan kemudian bermuara di puting. Jaringan ikat di banyak
tempat akan memadat membentuk pita-pita tegak lurus terhadap substansi lemak, mengikat
lapisan dalam dari fascia subkutan payudara. Pita ini disebut ligamentum Cooper yang
merupakan ligamentum suspensorium payudara.
Pembesaran payudara terjadi pada masa pubertas dengan bertambahnya jaringan
kelenjar dan deposit jaringan lemak. Saat siklus menstruasi terjadi perubahan-perubahan
berupa pembesaran vaskular, pembesaran kelenjar pada fase premenstruasi dan regresi
kelenjar saat fase pasca menstruasi. Selama kehamilan tua dan pasca persalinan payudara
mensekresi kolustrum, cairan susu cair kukuningan, selama sekitar 3-4 hari pasca persalinan.
Sekresi susu dimulai sebagai respon terhadap rangsangan penyedotan dari bayi. Setelah
menyapih kelenjar lambat laun beregresi dengan hilangnya jaringan kelenjar. Jaringan
kelenjar lambat laun menghilang pada menopause, sehingga payudara menjadi kecil dan
menggantung.
Pemeriksaan Payudara
Pemeriksaan payudara sebaiknya rutin dilakukan pada pasien wanita usia di atas 40
tahun. Pemeriksaan ini mengharuskan pasien membuka baju dan payudara dalam posisi
terbuka. Dokter laki-laki harus didampingi oleh perawat perempuan saat melakukan
pemeriksaan payudara.
Inspeksi
Saat melakukan inspeksi kedua payudara harus terbuka untuk agar dapat
dibandingkan kesimetrisannya. Pasien dalam posisi duduk dan pemeriksa berada di depan
pasien. Inspeksi dilakukan dengan posisi lengan pasien menggantung di samping badan,
pasien bertolak pinggang serta pasien mengangkat kedua lengannya ke atas. Teknik ini akan
mengencangkan ligament suspensorium, menonjolkan kontur payudara serta memastikan
setiap ketidaknormalan terlihat.
Palpasi
Palpasi dapat dilakukan dengan posisi duduk dan lengan menggantung di samping,
bertolak pinggang serta lengan diangkat ke atas. Palpasi pada posisi berbaring dilakukan
dengan tangan pada sisi payudara yang akan diperiksa diangkat dan diletakkan di belakang
kepala. Posisi ini akan membuat jaringan payudara tersebar merata.
Palpasi menggunakan sisi palmar jari II, III dan IV. Palpasi dengan tekanan ringan untuk
menilai massa yang superficial, tekanan sedang untuk menilai massa yang lebih dalam dan
tekanan lebih kuat untuk menilai massa yang dalam. Palpasi sistematis dari sentral ke perifer
(circular pattern), dari atas ke bawah, dan sebaliknya (vertical pattern) atau berurutan setiap
kuadran payudara. Palpasi juga harus meliputi daerah axillary tail yang masih merupakan
bagian payudara, yaitu dari kuadran lateral atas mengarah ke axilla. Intinya pada palpasi ini
tidak ada bagian payudara yang terlewatkan. Jika payudara terlalu besar atau menjumbai
maka dapat menggunakan tangan yang satu untuk menyangga pada batas bawah payudara
sedangkan tangan yang lain melakukan palpasi.
Konsistensi payudara bervariasi dari lembut hingga granular. Konsistensi ini juga
bervariasi sesuai siklus menstruasi; payudara teraba tegang dan nodular saat akhir siklus dan
selama menstruasi. Konsistensi simetris untuk kedua payudara, sehingga dengan
membandingkan konsistensi payudara satu dengan lainnya dapat mengetahui adanya kelainan.
Saat palpasi lakukan penilaian apakah terdapat nyeri tekan atau teraba adanya benjolan.
Benjolan atau massa harus dinilai bagaimana ukuran, permukaan, konsistensi serta
mobiltasnya apakah melekat pada jaringan sekitarnya atau dapat digerakkan.
Palpasi pada puting dilakukan dengan memegang puting menggunakan ibu jari elunjuk
dan ditekan dengan hati-hati untuk melihat apakah ada sekret yang keluar. Jika sekret keluar
perhatikan warnanya dan bila tersedia dapat disiapkan pemeriksaan usap sitologi atau pun
mikrobiologi.
SADARI
Kanker payudara merupakan jenis keganasan yang dapat dideteksi sejak awal. Hal ini
memberi keuntungan terapi dapat dilakukan segera dan komplikasi dapat dihindarkan.
Deteksi dini kanker payudara dilakukan dengan SADARI, yakni periksa payudara sendiri.
SADARI (Periksa payudara sendiri) sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin karena
sekitar 86% benjolan payudara ditemukan oleh individu yang bersangkutan. Pemeriksaan ini
sangat mudah dan tidak memerlukan biaya. Sebaiknya dikerjakan setiap bulan yakni pada
hari ke tujuh siklus menstruasi karena pada saat tersebut pengaruh hormon estrogen dan
progesteron sangat rendah dan jaringan kelenjar payudara dalam keadaan tidak bengkak,
sehingga mudah meraba adanya benjolan atau kelainan. SADARI dapat dilakukan dengan
inspeksi (melihat) dan palpasi (meraba) payudara
1. Inspeksi
Berdiri di depan cermin dengan bagian dada terbuka dan lengan di samping badan
Perhatikan payudara: bandingkan besar payudara kiri dan kanan, warna kulit,
perhatikan juga puting susu apakah ada kelainan atau tidak, bentuknya normal
atau tidak.
Lengan posisi tolak pinggang, ulangi pengamatan payudara seperti ketika lengan
disamping badan.
Angkat lengan dan letakkan di atas kepala: ulangi pengamatan payudara seperti
ketika lengan disamping badan.
Saat mengamati payudara penting diingat bahwa payudara kanan harus terlihat
sama dengan payudara kiri khususnya di daearah puting. Bila ada perbedaan
antara payudara kanan dan kiri patut dicurigai adanya kelainan.
2. Palpasi
Gunakan 3 jari (telunjuk, jari tengah dan jari manis) untuk meraba payudara
secara sistematis dari tengah ke arah tepi dan dari atas ke bawah.
Raba juga puting susu, apakah terdapat benjolan atau cairan yang keluar. Jangan
menekan puting terlalu keras.
Ketiak juga ikut diraba dan rasakan adanya benjolan atau tidak
Meraba payudara dapat juga dilakukan sambil berdiri, yang paling mudah adalah
saat mandi. Oleskan baby oil pada payudara agar tangan bisa meluncur dengan
licin saat meraba payudara. Rabalah payudara secara sistematis seperti
pemeriksaan saat berbaring.
Nama :
NPM :
Kelompok :
TTD :
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI.
0 1 2
1. Memberi salam dan mengucapkan basmallah
2. Membersihkan tangan dengan cairan antiseptik
3. Informed consent, meminta ijin pasien dan menjelaskan prosedur yang akan
dilakukan, pasien diminta membuka baju
4. Inspeksi dikerjakan pada posisi tegak dengan ekstremitas atas:
a. Menggantung di samping badan
b. Bertolak pinggang
c. Diangkat ke atas
5. Inspeksi: menilai kesimetrian payudara, skin atau papil dimpling, kemerahan
atau radang, ulkus, peau d’orange
6. Palpasi dikerjakan pada posisi tegak dengan ekstremitas atas:
a. Menggantung di samping badan
b. Bertolak pinggang
c. Diangkat ke atas
7. Pasien dipersilahkan berbaring, tangan pada sisi payudara yang akan diperiksa
diletakkan di belakang kepala
8. Palpasi menggunakan bagian volar dari ketiga jari tengah tangan (digiti II, III
dan IV)
9. Palpasi dengan tekanan ringan untuk menilai massa yang superficial, tekanan
sedang untuk menilai massa yang lebih dalam dan tekanan lebih kuat untuk
menilai massa yang dalam
10. Palpasi sistematis dari sentral ke perifer (circular pattern), dari atas ke bawah,
dan sebaliknya (vertical pattern) atau berurutan setiap kuadran payudara
termasuk axillary tail
11. Palpasi pada papilla mammae untuk mencari nipple discharge
12. Palpasi kelenjar getah bening axilla dilakukan pada posisi pasien duduk
berhadap-hadapan dengan pemeriksa
13. Axilla kanan pasien diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa, sementara tangan
kanan pemeriksa menyangga lengan bawah kanan pasien agar daerah axilla
menjadi rileks, begitu juga sebaliknya pada axilla kiri pasien
14. Melaporkan hasil pemeriksaan
15. Membersihkan tangan dengan cairan antiseptik
16. Mengucapkan hamdallah dan memberi salam
JUMLAH
Keterangan :
0 : tidak dilakukan sama sekali
1 : dilakukan tapi kurang sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Jakarta,............................... Mengetahui,
Penilai Koordinator Skills Lab
( ) ( )
I. INSPEKSI
1. Simetris
2. Warna kulit
3. Kelainan kulit (retraksi, peau d’orange)
4. Pelebaran pembuluh darah vena
5. Papilla mammae (retraksi)
6. Ulkus
7. Pergerakan dinding perut
II. PALPASI
1. Nyeri tekan
2. Bila teraba massa deskripsikan letak, ukuran, konsistensi, permukaan, mobilitas
dengan jaringan sekitar (perlekatan)
3. Papilla mammae: sekret, darah
4. Palpasi axilla: pembesaran kelenjar limfe deskripsikan jumlah, ukuran, konsistensi,
permukaan, mobilitas dengan jaringan sekitar (perlekatan)