Anda di halaman 1dari 16

MATA PELAJARAN 4

ALARM AND ANNOUNCIATOR


SYSTEM
4. Alarm and Announciator System

TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu


memahami dasar desain alarm dan announciator
system.

DURASI : 4 JP

PENYUSUN : 1. Djamhari

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... II


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... III
1. SYSTEM ALARM & ANNUNCIATOR................................................................................... 1
1.1. Panel Alarm Annunciator ............................................................................................ 1
2. COMPUTER BASED SYSTEM ............................................................................................ 2
2.1. Standard ..................................................................................................................... 3
2.2. Alarms & Events ......................................................................................................... 3
2.2.1. Alarm .......................................................................................................... 4
2.2.2. Event .......................................................................................................... 4
2.3. Configurasi & Attribut Alarm ........................................................................................ 5
2.3.1. Prioritas Alarm ............................................................................................ 5
2.3.2. Pembagian Area Pembangkit/Kategori ....................................................... 6
2.4. Operation .................................................................................................................... 6
2.5. Display........................................................................................................................ 6
2.5.1. Process Tayangan (Display) Grafis ............................................................. 7
2.5.2. Tayangan Kecenderungan dan Bar Charts ................................................. 8
2.5.3. Tayangan Tanda Bahaya (Alarm) ............................................................... 8
2.5.4. Face plates ................................................................................................. 9
2.5.5. Laporan dan Log Book yang Dicetak .......................................................... 9
3. ALARM MANAGEMENT .................................................................................................... 10
3.1. Design ...................................................................................................................... 10
3.2. Kharakteristik Alarm yang baik.................................................................................. 10
3.3. Teknik Management ................................................................................................. 11
3.3.1. Anti-Chatter............................................................................................... 11
3.3.2. Alarm Bersembunyi (Hiding) ..................................................................... 11
3.3.3. Shelving .................................................................................................... 12
3.3.4. Desain Suppression .................................................................................. 12

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lamp type alarm annunciator .................................................................................... 1


Gambar 2 Screen based alarm annunciator............................................................................... 3
Gambar 3 Contoh display grafis proses ..................................................................................... 7
Gambar 4 Trending display........................................................................................................ 8
Gambar 5 Display Alarm ............................................................................................................ 9
Gambar 6 Display faceplate ....................................................................................................... 9

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iii


ALARM AND ANNOUNCIATOR SYSTEM

1. SYSTEM ALARM & ANNUNCIATOR

Petunjuk desain memberikan suatu gambaran dari kumpulan alarm, system pelaporan dan
annunciator meliputi system alarm yang menggunakan model panel lampu alarm atau
menggunakan alarm annunsiator model system control modern dengan computer. Teknik
management alarm juga digunakan didalam Distributed Control Systems (DCS).

1.1. Panel Alarm Annunciator

Sebelum adanya system alarm dengan menggunakan computer tersebar luas maka system
alarm masih dengan menggunakan lampu indikasi annunciator larik pada control panel. Pesan
alarm message diukir pada jendela alarm dengan lampu dibelakangnya. Biasanya dipasang
selembar plastik dibelakang label ukiran agar ketika alarm telah active jendela menunjukkan
kalimat berwarna. Khususnya untuk jernih atau putih digunakan untuk status indikasi, hijau
untuk kondisi normal, kuning untuk peringatan dan merah untuk alarm.

Gambar 1 Lamp type alarm annunciator

Kekhususan operasi panels tersebut adalah:

Jika ada alarm yang pertama muncul akan berkedip untuk memberikan tanda bahaya kepada
operator bahwa alarm yang terbaru adalah alarm horn yang berbunyi.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


Menekan tombol “Acknowledge” pada panel akan menyebabkan lamp akan berhenti mengedip
dan tetap menyala, dan bunyi horn akan berhenti.

Jika kondisi alarm telah hilang menekan tombol “Reset” akan menyebabkan lampu akan mati.
Suatu ketika system terreset sendiri (self-resetting) begitu bahwa jika alarm hilang dan telah
diketemukan masalahnya maka lampu secara automatis mati.

Dikarenakan penggunaan panel alarm annunciator sangat mahal dan sangat penting adalah
membutuhkan ruangan untuk menempatkan control panel, dan banyak kombinasi alarm yang
ditunjukkan dari pada beberapa kondisi alarm dari pembangkit. Ketika suatu kombinasi alarm
muncul operator akan bertindak dan menganalisa untuk mencari fakta-fakta permasalahannya.

Hal lain yang harus diperhatikan oleh operator bahwa apabila ada muncul banyak alarm yang
dalam waktu hampir bersamaan harus mencatatnya dan mengurutkan yang mana alarm yang
muncul pertama kali dan setersnya.

Pada saat ini masih ada beberapa yang menggunakan panel alarm annunciator, yang datang
bersamaan dengan peralatan control panel utamanya seperti pada air compressor atau battery
charger. Bagaimanapun dengan ketersediaannya dan dengan biaya yang relative lebih rendah
dari dua atau tiga line LCD display maka dengan menggunakan lampu alarm adalah suatu hal
kemunduran.

2. COMPUTER BASED SYSTEM

Dengan telah dikenalnya system alarm annunciator berbasis computer maka kekurangan
tersebut diatas akan dapat teratasi dengan system alarm yang lebih murah dan mudah
didapatkanya. Dengan kelipatan jumlah alarm yang lebih banyak secara individual dapat
dihubungkan dengan wiring ke DCS dan menunjukkan pesan dengan arti yang lebih jelas pada
layar. (Sebagai catatan: dengan penggunaan DCS akan dibatasi dengan ukuran kemampuan
database oleh karena itu pesan-pesan akan terpelihara dan lebih jelas.) Waktu alarm dan
pencatatan akan lebih akurat dan sangat berguna untuk ketersediaan pencatatan.

Dengan hal tersebut bagaimanapun dengan electronic alarm dengan jumlah alarm yang lebih
banyak yang timbul ketika ada gangguan pembangkit dan pada saat tersebut operator bekerja
keras untuk memperhatikan dengan tepat apa yang telah terjadi. Akan kehilangan alarm yang
penting didalam alarm “flood” atau pada daftar alarm yang aktif yang sangat panjang. Oleh
karena itu concepts of alarm management dan “intelligent alarming” telah dikempangkan untuk
mengatasi permasalahan hal tersebut.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


Gambar 2 Screen based alarm annunciator

2.1. Standard

Standar international yang memberikan petunjuk didalam melaksanakan alarm management


dengan baik adalah EEMUA 191 dan ISA 18.2.

Standar EEMUA 191 adalah memperlihatkan faktor manusia dan faktor lainnya seperti
penggunaanya, keandalan, keamanan dan performance monitoring. Hal ini juga meliputi
“Abnormal Situation Management” dimana seperti dicontohkan pada halaman graphic,
kebanyakan adalah dengan warna tumpul (contohnya: abu-abu) dan suatu object akan hanya
display dengan warna terang apabila dalam kondisi tidak normal.

Standar ISA 18.2 mempertimbangkan pekerjaan didalam process management alarm dan
menetapkan suatu perputaran alarm (life cycle).

2.2. Alarms & Events

Dalam suatu DCS umumnya ada dua type dari kejadian yang diperlukan untuk dimonitoring
dan direcord yaitu adalah “alarms” dan “events” dan untuk menanganinya dari masing – masing
tersebut dapat di bagi didalam kategori yang berbeda sebagai berikut.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


2.2.1. Alarm

Alarm adalah suatu indikasi yang dipandang ada suatu kesalahan yang perlu diperhatian oleh
operator. Masing-masing alarm adalah didisplay serentak satu atau dua line dari kalimat pada
suatu Human-Machine Interface (HMI) layar alarm workstation. Biasanya alarm di display
didalam kira-kira terjadi dengan paling akhir dipuncak walaupun list dapat di sortir dengan
perintah lain dan disaring pada display pada bagian set. Pesan alarm akan hilang ketika alarm
dinyatakan telah diperbaikki dan akan hilang.

Dimanapun didunia ini mengidamkan bahwa didalam layar alarm display dalam keadaan bersih
dan tidak tampak menunjukkan adanya satupun alarm (blank). Pada kenyataan biasanya alarm
selalu muncul pada display dengan segala macam penyebabnya.

Alarm dapat dibagi dalam beberapa bagian:

 Alarm untuk Pembangkit atau Process : Alarm akan muncul pada peralatan didalam
monitoring

 Alarm untuk System : Alarm ini akan muncul yang ada


hubungannya dengan peralatan DCS itu
sendiri.

Hal tersebut diatas biasanya di display pada list terpisah. Alarm Pembangkit dibutuhkan
tindalkan operator dan mana kala alarm system peda umumnya operator akan memberi
tahukan kepada teknisi DCS untuk mendapatkan resolusinya.

Informasi tambahan bahwa alarm display dapat dipanggil “Alarm History” yang dapat diminta
kronologi list alarm dan hal ini tidak akan menghilang ketika sudah tidak ada alarm lagi.
Dilengkapi suatu recording dari semua yang termonitor, yang tidak termonitor dan yang telah
diakui bahwa alarm telah diperbaikki oleh operator. Alarm history harus disimpan untuk dua
tahun oleh DCS.

2.2.2. Event

Events adalah suatu pemikiran kejadian/peristiwa yang normal/biasa didalam pembangkit


seperti contohnya start pumpa atau penutupan valve. Tidak perlu adanya suatu tindakan oleh
operator. Event adalah termasuk suatu hasil tindakan control yang dilakukan oleh operator.

Masing-masing event display adalah satu baris kalimat didalam satu “event list” pada layar
workstation. Event list biasanya di display dapat perintah dari suatu kejadian. Event list
terhubungkan dengan alarm display adalah data-data yang sangat berguna untuk teknisi dan
supervisor untuk mempertimbangkan apakah permasalahannya jika pembangkit terjadi
kesalahan atau gangguan. Event list harus disimpan sekurang-kurangnya dua tahun didalam
DCS.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


Jenis event display lainnya adalah Sequence-of-Event (SOE) didalam daftar yang menunjukan
suatu kejadian tertentu adalah dari kejadian dengan suatu jangka waktu 1mS. List ini
digunakan untuk menentukan event “first out” didalam suatu kejadian trip ketika disana ada
banyak perubahan secara cepat didalam pembangkit.

2.3. Configurasi & Attribut Alarm

Display alarm dengan DCS sangat jauh lebih effective jika dibandingkan dengan display
window system lama, karena suatu jangkauan yang jauh lebih baik dengan perlengkapan
lambang alarm untuk dapat mengetahui ke suatu alarm point bila dibandingkan dengan hanya
pada alarm window berwarna model lama.

Alarm dan perlengkapan attribut diberikan pada waktu menyusun suatu system dan terdiri dari
pembuatan point alarm digital input (DI) yang tepat ketika on atau off, setting suatu delay jika
ada diantara titik perubahan dan alarm muncul on, dan setting batasan tinggi dan/atau batasan
rendah untuk analogue alarms. Penjelasan tambahan kecepatan perubahan alarm dapat di
ditetapkan untuk analogue, dan operator harus dapat membantu menentukan batasan alarm.
Configurasi setting alarm lainnya adalah terdiri dari:

2.3.1. Prioritas Alarm

Masing-masing alarm dapat ditentukan dengan beberapa prioritas dan pada umumnya suatu
DCS dibagi atas beberapa level prioritas, oleh karena itu harus ada suatu petunjuk yang jelas
untuk dapat membedakan diantara level yang sangat penting dan yang tidak, agar tidak
membingungkan operator.

Ada empat level Alarm sebagai berikut:

 Low : menggambarkan suatu permasalahan pemeliharaan yang dapat di


tentukan perbaikannya kepada orang yang tepat dan bekerja pada
jam dinasnya.

 Medium : menggambarkan suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh


petugas yang datang hadir pada jam dinas selanjutnya.

 High : alarm yang penyebabnya harus diselesaikan segera.

 Critical : kemampuan telah mendekati bahaya dari kehilangan pembebanan


atau pembangkitan rusak dan alarm yang penyebabnya perhatian yang
sangat segera.

Sebaiknya suatu list alarm yang ditunjukkan dari semua alarm yang ditunjukkan pada saat itu,
DCS dapat menambahkan list yang hanya menunjukkan satu data prioritas dari alarm.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


2.3.2. Pembagian Area Pembangkit/Kategori

Sudah menjadi kebiasaan untuk menentukan bagian-bagian dari pembangkit atau kategori
untuk masing-masing alarm. Contohnya adalah: “governor”, “turbine”, “HRSG”, “air
compressors”, dan “cooling towers”. Dapat juga berdasarkan daerah alarm display.

2.4. Operation

Alarm dapat disebabkan oleh:

 Apabila ada perubahan input digital DCS (salah satu terjadi on, terjadi off atau pada
kedua transisi)
 Suatu nilai analogue melampaui diatas batas high (H) atau sangat tinggi (HH).
 Suatu nilai analogue melampaui dibawah batas low (L) atau sangat rendah low (LL)
 Suatu status internal, dicontrol oleh logic DCS logic, dalam keadaan berubah.
 Suatu keadaan perubahan pada DCS seperti pada DCS module failure

Ketika suatu alarm timbul didalam list alarm pada display dan jika terbentuk suatu alarm suara
berisik. Ini dapat dengan suara bell diluar atau pengeras suara yang dikendalikan dari digital
output DCS, atau sebuah pengatur penerima suara yang masuk melalui pengeras suara pada
HMI workstation.

Biasanya operator meng acknowledge alarm dengan menekan suatu fungsi kunci pada
keyboard, dan suara audio akan berhenti dan kedip dari alarm pada layar akan berhenti.

Ketika suatu kondisi alarm hilang kalimat akan terhapus dari layar alarm (peralatan ini
permasalahanya telah teratasi) namun alarm tetap terdaftar pada layar history alarm.

Jika suatu alarm hilang sebelum di acknowledged kemudian pada baris akan tetap ngedip
namun status acronym pada baris alrm akan berubah.

Jika alarm muncul kembali sebelum alarm yang muncul pertama kali di acknowledge kemudian
ada baris baru akan ditambahkan pada layar alarm display, atau pada baris aslinya akan ada
pencetakan waktu yang diperbaharui untuk waktu alarm yang kedua muncul.

Didalam suatu kejadian alarm history display menunjukkan suatu seluruhnya history dari ketika
suatu alarm muncul on, menghilang off dan di acknowledge.

2.5. Display

List alarm biasanya merupakan roll multi-page display. Penunjukkan pada masing-masing baris
suatu alarm setidaknya meliputi sebagai berikut:

 Tanggal dan waktu timbulnya alarm


 Point tag
 Point keterangan peralatan – contoh. “Main Cooling Water Pump 1 Flow”
 Point state text – contoh. “Low”

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


 Suatu status misalnya seperti ACT untuk activated (bekerja)
 Suatu hubungan (a link), jika ketepatan, berhubungan dengan bagian pembangkit pada
layar graphics.

Warna text pada alarm adalah untuk menunjukkan prioritas alarm agar memudahkan untuk
mengetahui mana yang lebih penting dari dalam sepanjang list alarm tersebut.

Unacknowledge alarm pada layar biasanya ditunjukkan dengan mengedip atau attribute dari
beberapa graphic lainnya yang menetap ketika alarm telah acknowledged.

Dengan multiple page adalah sangat baik untuk ditetapkan untuk men display event dan alarm,
hal itu juga dapat digunakan untuk yang lainnya untuk beberapa dari sebagian besar penyebab
alarm akan di display pada puncak atau dasar dari dari masing-masing page graphic.

Akan di filter seperti sebagai contoh suatu jendela kecil dari alarm turbine yang sedang muncul
saat itu dapat di display pada page graphic yang menggambarkan turbine.

2.5.1. Process Tayangan (Display) Grafis

Pelopor dari tayangan (display) grafis proses adalah mimic panel yang menunjukkan proses
yang ditentukan. Kerugiannya adalah ia membutuhkan tempat yang luas.

Display CRT telah melakukan revolusi terhadap desain mimic. Dengan kapasitas penyimpanan
data yang hamper tidak terbatas, operator workstation dapat menyediakan display dari
skematis perpipaan untuk tiap system dalam plant dan pada tingkat detail yang berbeda.

Gambar 3 Contoh display grafis proses

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


2.5.2. Tayangan Kecenderungan dan Bar Charts

Bar-chart merupakan tiruan dari indikator analog konvensional, panel-mounted, pada layer
CRT (LCD). Mereka merepresentasikan indikasi dari variable-variabel mengenai operasi plant
(seperti tekanan dan beban unit) dan kondisi peralatan (tekanan minyak pelumas dan level
heater air pengisis ketel). Indikator tersebut berjenis vertical, horizontal atau melingkar,
semuanya dapat diduplikasikan di CRT display.

Tayangan kecenderungan (trend display) mungkin dianggap tiruan dari recorder strip chart
pada layar CRT.

Gambar 4 Trending display

2.5.3. Tayangan Tanda Bahaya (Alarm)

Alarm display (tayangan tanda bahaya) menunjukkan semua points, analog atau digital, yang
berada dalam keadaan bahaya dalam bentuk pesan tertulis dengan informasi terkait seperti
waktu terjadinya bahaya, status points, nilai variable, dan nilai set point bahaya. Pesan tersebut
biasanya ditayangkan pada layer CRT dalam urutan kejadian.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8


Gambar 5 Display Alarm

2.5.4. Face plates

Faceplates adalah display CRT yang menyamai conventional panel-mounted control stations.

Gambar 6 Display faceplate

2.5.5. Laporan dan Log Book yang Dicetak

Kemampuan dari DCS untuk menghasilkan logs dan laporan hampir tidak terbatas. Ia dapat
berupa:

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9


 Periodic Logs
 Trend Logs
 Sequence of Events (SOE) Log
 Post Trip Log
 Event Log

3. ALARM MANAGEMENT

Sesuai penjelasan system alarm berdasarkan computer tersebut diatas telah mengenalkan
permasalahan alarm yang sangat banyak, terutama ketika pembangkit mengalami gangguan
yang sangat serius. Operator dapat meninggalkan page alarm yang mencegahnya dari suatu
hilangnya gampar dari apa yang telah terjadi dan bagaimana untuk memperbaiki situasi itu.

Jalan keluar untuk mempersiapkan suatu desain alarm yang rasional dan menggunakan teknik
management alarm untuk mempermudah dan kejelasan suatu alarm.

3.1. Design

Pada awalnya dokumen philosophy suatu alarm harus dipersiapkan. Documen tujuan syatem-
alarm harus dapat bertemu dengan bekerjanya suatu process. Isi utamanya adalah meliputi
definisi alarm, peraturan dan pertanggungjawaban, basis pemrioritasan alarm, performance
monitoring, management perubahan,dan training.

Alarm yang dibutuhkan untuk masing-masing area dan dibutuhkan untuk dikenali dan disahkan
sesuai yang di butuhkan dan kewenangan dari seseorang siapa yang memunyai pengetahuan
yang mendalami dari pada process tersebut.

Alarm akan sangat bermanfaat apabila ada signal tanda bahaya, memberi tahukan dan
menunjukan kepada operator bahwa ada suatu kondisi yang tidak normal dan event didalam
pembangkit. Mereka juga memerlukan sesuatu kemanfaatannya dengan hal yang berkaitan,
dan mempunyai suatu tanggapan yang pasti.

3.2. Kharakteristik Alarm yang baik

 Keterkaitan : tidak palsu atau nilai operasi rendah.

 Unique : bukan duplikasi dari alarm lainnya.

 Timely : harus tidak muncul sejak waktu lama sebelum ada tanggapan
diperlukan atau telah terlambat mengerjakan sesuatu.

 Prioritised : untuk menunjukkan bahwa sangat penting agar operator dapat


berjanji dengan masalahnya didalam perintah yang dapat diterima

 Understandable : mempunyai suatu pesan yang jelas dan mudah dimengerti.

 Diagnostic : mengetahui permasalahan yang telah muncul.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 10


 Advisory : mengindikasikan bahwa diperlukan suatu tindakan

 Focusing : perhatian penyediaan drawing adalah suatu permasalahan yang


sangat penting.

System alaram didalam pengoperasian pembangkit harus mengikuti dokumen desain yang
meliputi data testing dari semua point alarm, memastikan semua data alarm dari selama dalam
commissioning pembangkit dan mentraining operator perihal alarm agar dapat meresponse
dengan benar.

Pada langkah selanjutnya performance system alarm harus dimonitor dan dibandingkan
terhadap sasaran dari philosophy alarm. Metrics seperti nomor dan type dari alarm yang timbul
per shift harus di urutkan untuk menentukan dan melihat system alarm yang didesain adalah
telah bekerja dengan benar.

3.3. Teknik Management

Teknik dan DCS keistimewaan perbaikkan performance system alarm adalah meliputi:

3.3.1. Anti-Chatter

Jika suatu input alarm input terus-menerus (dengan cepat terus-menerus on dan off) kemudian
alarm display dan alarm history display akan menjadi buntu dengan pengulangan alarm
message. Untuk mengatasi ini DCS input digital mempunyai suatu keistimewaan configurable
anti-chatter yang memberhentikan perubahan laporan dari suatu chattering DI dan hanya akan
melaporkan satu gangguan peralatan dari lapangan. Keistimewaan dari configurasi ini adalah
jumlah dari perubahan input yang ditetapkan suatu gangguan adalah diatas per second.

3.3.2. Alarm Bersembunyi (Hiding)

Kemampuan untuk menyembunyikan (melumpuhkan) individual alarm atau group alarm yang
berhubungan untuk mencegah suatu area pembangkit suatu jumlah besar dari alarm non-
operasi dari membanjiri satu yang asli. Sebagai contoh jika unit adalah keluar untuk
pemeliharaan kemudian disana akan dengan jelas sejumlah dari keaslian namun tidak
berhubungan alarm dalam hubungannya ke unit yang akan menunjukkan didalam list alarm.
Jika semua alarm untuk unit ini adalah disembunyikan kemudian mereka tidak mencampuri
dengan alarm yang sedang beroperasi.

Tentu hal ini akan dapat dimungkinkan untuk mendisply list dari semua alarm yang
disembunyikan sesuai yang masih ada didalam DCS begitu mereka dapat memungkinkan
beroperasi kembali.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 11


3.3.3. Shelving

Hal ini adalah suatu teknik dimana suatu alarm oleh operator dilumpuhkan untuk sementara
untuk mencegah gangguan suara alarm. Sebagai contoh jika suatu gangguan sensor
menyebabkan suatu input analog keluar daring range kemudian alarm dapat di tangguhkan
sampai permasalahanya dapat diselesaikan.

Sekali lagi hal ini akan dimungkinkan untuk mendisplay suatu list dari semua alarm yang
ditangguhkan begitu mereka dapat di track. Setting suatu batas waktu pada penangguhan
alarm juga akan dimungkinkan.

3.3.4. Desain Suppression

Desain suppression ini adalah suatu desain yang sangat ditekankan untuk suatu kondisi alarm.
Hal ini meliputi suatu alarm dengan dasar logic yang simple dan alarm dengan teknik yang
telah maju.

Sebagai contoh: Aliran air pendingin low akan dapat muncul alarm jika apa bila pompa yang
bersangkutan sedang beroperasi. Contoh lainnya: adalah jika ada suatu kegagalan yang
disebabkan banyak alarm selanjutnya maka kemudian kegagalan utamanya saja yang akan
dilaporkan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 12

Anda mungkin juga menyukai