Anda di halaman 1dari 10

PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING

Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

4. KOORDINASI SETTING PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

4.1 Rele Pembangkit Kelompok 1 (21G, 51G/51V , 51GT dan 51NGT )

4.1.1 Relai Jarak (Distance Relay atau 21G)


Jika jangkauan impedansi arah depan yang dipilih adalah impedansi
maksimum (Zfmak), maka diperlukaan koordinasi waktu antara impedansi
generator (21G) dengan proteksi busbar, proteksi gagal kerja PMT (circuit
breaker failure/CBF), dan waktu zone-2 impedansi saluran (21), sehingga
dibutuhkan waktu ditunda sampai 700 millisecond. Hal tersebut didasarkan
pada “Grid Code”, yang menyatakan bahwa :

 CBF akan bekerja pada : 200 msec.  tCBF < 250 msec.
 Waktu tunda distance relay zone-2 adalah : 400 msec.
 Beda waktu tunda (t) adalah : 300 msec.

Z1f + t(700ms)

Z1b Z1f

ZL
G
GT

21

Gambar 4.1 Zona proteksi rele distance

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 30


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

Contoh

1. Koordinasi 21G Suralaya Steam Power Plant dan 21 Line

2
TA
x

TB
x
1
TC
x

0 4
0 2000 4000 6000 8000 1 10
x
3 3 3
za = 2.78 10 zab = 5.848 10 zabc = 8.91 10
Generator
Unit#1-4 SRLYA GNDUL CIBNG

Catatan : Impedansi (X) /100 (dalam Ohm)

2. 21G Drajat-2 Steam Power Plant dan 21 Line

3.0

TA x
2
TB x

TC x

0 0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
0 x Zmax

3 3 3
Gen. Traf. za  2.977  10 zab  3.017  10 zabc  3.662  10
Unit#1 DRAJAT2 DRAJAT1 KAMOJANG

Catatan : Impedansi (X) /100 (dalam Ohm)

Gambar 4.2 Contoh zona koordinator proteksi distance generator dan line

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 31


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

4.1.2 Relai Arus Lebih Generator (Generator Over Current Relay atau 51G)

Waktu tunda relai 51G sekitar 700 msec dengan pembagian waktu sesuai
dengan grid code sbb :

 CBF akan bekerja pada : 200 msec.  tCBF < 250 msec.
 Waktu tunda distance relay zone-2 adalah : 400 msec.
 Beda waktu tunda (t) adalah 300 msec.
3
1 10
1000

Waktu (detik) I2f150

100

Ifmaks 2ph

10

tO1 i

tO3 i

T13 i

50/51 GT Drajat #2

zone-2 distance relay

0.1

0.01 0.01
3 4
10 100 1 10 1 10
10 i 4

Gambar 4.3 Kurva koordinasi distance rele dan

4.1.3 Relai Arus Lebih Trafo Generator (Generator Transformer Over Current Relay
atau 51GT)

Waktu tunda relai 51G sekitar 700 msec dengan pembagian waktu sesuai
dengan grid code sbb :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 32


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

 CBF akan bekerja pada : 200 msec  tCBF < 250 msec.
 Waktu tunda distance relay zone-2 adalah : 400 msec.
 Beda waktu tunda (t) adalah 300 msec.

4.1.4 Relai Gangguan Tanah sisi Netral Tegangan Tinggi Trafo Generator (Generator
Transformer Netral Ground Relay atau 51NGT)
Waktu tunda relai 51G sekitar 600-700 msec dengan pembagian waktu sesuai
dengan grid code sbb :

 CBF akan bekerja pada : 200 msec.  tCBF < 250 msec.
 Waktu tunda distance relay zone-2 adalah : 400 msec.
 Beda waktu tunda (t) adalah 300 msec.
Waktu (detik)
3
1 10
1000
I1f150
Ifmaks 1ph-G dari
masing-masing unit

Kurva ketahanan
Trafo thp HS

100

10

tG1 x Ground Time O/C Drajat #2


Netral Time O/C Drajat #2
tGN1 x

tG3 x

T13 x

Zone-2 distance relay

0.1

0.01 0.01
3 4
10 100 1 10 1 10
10 x 4
Arus gangguan (A)
1  10

Gambar 4.4 Kurva koordinasi distance rele dan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 33


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

4.2 Rele Pembangkit Kelompok 2 (81, 24 atau 59/81)

4.2.1 Relai Frekuensi Kurang (Under Frequence Relay atau 81)


 Untuk batas operasi normal (sesuai grid code) 49.5 Hz < f < 50.5 Hz
relai 81 tidak boleh pick-up.

 Pada 47.5 Hz < f < 49.5 Hz relai 81G harus dipastikan tidak bekerja
seketika (instantenous). Pada range frekuensi tersebut relai boleh trip
dengan waktu tunda. Lamanya waktu tunda sangat tergantung dari
kemampuan (capability) peralatan pembangkit (seperti turbin), namun
agar koordinasi dapat berhasil sukses maka diharapkan setting waktu
tunda harus dapat mendukung keberhasilan pola operasi yang disebut
dalam butir 4.2.a).2.

 Pada frekuensi < 47.5 Hz relai 81G boleh trip seketika ataupun dengan
waktu tunda tergantung jenis dan kapasitas pembangkitnya.

Hz
51,50

50,20
50,00 Normal Operation 50 + 0,2 Hz
49,80
Excursion, + 0,5 Hz, brown-out
49,50 Df/dt, - 1,2 Hz/s, Load shedding 4, 6, 7 stage (1950 MW)
49,30 Df/dt, - 0,8 Hz/s, Load shedding 6, 7 stage (1500 MW)
Load shedding scheme A & B, freq 49.50 Hz (250 MW-500 MW)
Df/dt, - 0,7 Hz/s, Load shedding 7 stage (850 MW)
49,10
49,00

Load shedding 1 – 6 stage, freq 49,00 - 48,50 (2550 MW)

Load shedding 7 (850 MW)


48,40
48,30
Islanding Operation, 48.30 – 48.00 Hz

48,00

Host load of generator

47,50

Gambar 4.5 Batang frekuensi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 34


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

Range frekuensi berdasarkan Standar IEC 34.3.


Waktu yang diijinkan (saat under operasi) pada frekuensi
abnormal :
Frekuensi (Hz) Waktu Operasi yang diijinkan
Total min per tahun Setiap saat (sec)
51.0 – 51.5 30 30
50.5 – 51.0 > 180 > 180
48.5 – 50.5 CONTINUOUS
48.0 – 48.5 300 300
47.5 – 48.0 60 60
47.0 – 47.5 10 20

PLN P3B Requirement :


Time delay UFR/OFR adalah minimum dari setengah time delay setiap
saat

4.2.2 Relai Eksitasi Lebih (Over Excitation Relay atau 24 atau 59/81)
Setting dinyatakan dalan V/Hz per unit. Tegangan maksimum pada batas
operasi normal = 1.1 pu, sedangkan frekuensi terendah = 47.5 Hz (atau
47.5/50 pu) :

1. Relai diharapkan tidak trip pada nilai V/Hz < 1.1 pu.

2. Relai dapat trip seketika pada nilai V/Hz > 1.1 pu.

Koordinasi setting relai diperlukan hanya jika komando trip dari relai tidak
dikontrol oleh posisi PMT.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 35


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

Contoh Setting relay 24 pada PLTGU Cilegon

Generator over exicitation capability


Uf (Us/fs) 1.25 1.19 1.15 1.12 1.1 1.09 1.08 1.07 1.05
t (s) 5 7.5 10 15 20 30 45 60 ~

Setting relay 24
Uf (Us/fs) 1.15 1.15 1.15 1.15 1.15 1.13 1.1 1.09
Contoh
t (s) Setting
2 relay
5 247 pada10
PLTGU
17Cilegon
20 30 40

Uf (Us/fs) 1.075
KURVA 1.072 GENERATOR
KETAHANAN 1.065 1.065 1.065
& SETTING 1.065
RELAY 1.065
24 G TERHADAP
t (s) 50GANGGUAN
60 OVER80EXCITATION
90 TERHADAP
100 WAKTU
200 600

59/81 G Charc vs TG Over Exc Limit


1.25

1.2
Ratio of term V to freq (pu)

1.15

1.1

1.05

Time (sec)
0.95
2 5 7 10 20 30 40 50 60 70 80 100 200 600
Setting Capability

4.3 Rele Pembangkit Kelompok 3 (78 dan 40)

4.3.1 Relai Lepas - Sinkron (relai Out Of Step atau Pole Slipping atau relai 78)
Karakteristik yang dievaluasi :

 Jangkauan relai v/s lokus impedansi saat terjadi swing ( f (Eg/Es).

 Jangkauan relai arah belakang v/s lokus impedansi saat terjadi swing
dengan slip rendah ( <1 %).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 36


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

 Setting waktu yang cukup (dinyatakan dalam Z) agar relai bekerja benar
pada saat terjadi swing dengan slip besar ( 10 - 50 % ).

 Sudut tegangan antara dua sistem saat perintah trip diberikan ke PMT
generator.

 Fluktuasi tegangan pada titik sambungan bersama dengan pembangit


terdekat.

Contoh : Paiton 2 x 610 MW


2.0 2

XL
k Locus Impedansi pada
X
0,k Eg/Es=1,2
X
2,k
Jangkauan Outside Forward
X
3,k 78 G
X
4,k

X
5,k Jangkauan Inside Forward
X7
78 G
1,y

X7
2,y
Locus Impedansi pada
X7
0 Eg/Es=1,0
3,y

X7
4,y Locus Impedansi pada
X7
5,y
Eg/Es=0,8
X7
6,y

Xup1
y Jangkauan Inside Reverse
Xup2
y
78 G
Xlo1
y
Jangkauan Outside Reverse
78G
Xlo2
y
o Paiton 5&6 + Paiton PLN
2.0 2 MVA Sc =11.793
2 0 2
2 RL , R ,R ,R ,R ,R
k 0 , k 2 , k 3 , k 4, k 5, k
, R7
1, y
, R7
2, y
, R7
3,y
, R7
4,y
, R7
5,y
, R7
6,y
, Rup1 , Rup2 , Rlo1 , Rlo2
y y y y
2 o Slip = 10

Gambar 4.6. Contoh koordinasi relay out of step

4.3.2 Relai arus medan hilang (Loss of Field , relai 40)


Karakteristik relay 40 yang dievaluasi

 Jangkauan minimum relai ada sumbu - j (biasa disebut off set).

 Jangkauan maksimum relai pada sumbu - j ( disebut off set + diameter).

 Waktu kerja relai (dilakukan evaluasi bila jangkauan kedepan melebihi


generator ).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 37


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

Gambar 4.7 Contoh koordinasi relay 40G : Suralaya 4 x 400 MW + 3 x 600 MW

Gambar 4.8 contoh koordinasi rele 78G dan 40G

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 38


PT PLN (Persero) KOORDINASI SETTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN

4.4 Rele Pembangkit Kelompok 4 (proteksi untuk trafo Start-up)

4.4.1 Relai Gangguan Tanah sisi Tegangan Tinggi (Ground Fault Relay 51N/ST)
4.4.1.1 Trafo Start up dengan belitan delta (YnynOD)

1. Waktu kerja rele proteksi cadangan IBT 500/150 kV adalah 1.5


detik.

2. Untuk gangguan di bus 150 kV dan 1 detik untuk SUTT 150 kV


di bus 150 kV, sedangkan waktu kerja relai B 51 N/ST minimum
lebih dari 1 detik dengan delay waktu + 300 msec.

4.4.1.2 Trafo Start up dengan belitan Ynyn


Waktu kerja rele proteksi cadangan IBT 500/150 kV adalah 1.5
detik untuk gangguan di bus 150 kV dan 1 detik untuk SUTT 150
kV di bus 150 kV, sedangkan waktu kerja relai B 51 N/ST minimum
lebih dari 1 detik dengan delay waktu + 300 millisecond untuk total
beban maksimum motor-motor yang tersambung ke trafo start-up

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 39

Anda mungkin juga menyukai