Anda di halaman 1dari 69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran :
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.1. Menganilisis perubahan materi dan pemisahan campuran dengan berbagai cara.
4.1. Melakukan pemisahan campuran melalui praktikum berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Indikator pada KD Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan terjadinya perubahan materi yang ada di lingkungan sekitar
3.1.2 Mengklasifikasi materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran

Indikator pada KD Keterampilan


4.1.1. Melakukan pemisahan dari beberapa campuran1 di laboratorium

D. Tujuan Pembelajaran
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1.1a. Menjelaskan pengertian materi dengan santun
1.1b. Membedakan perubahan fisika dan kimia terhadap materi dengan tepat
1.1c. Mengelompokkan beberapa perubahan materi ke dalam perubahan fisika dan kimia dengan
cermat
1.2. Mengelompokkan materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran dengan teliti dan benar
4. Disediakan alat dan bahan praktikum, dan dijelaskan prosedur percobaan, peserta didik secara
berkelompok dapat melakukan pemisahan campuran prosedur yang tepat dan tertib
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian materi dan sifatnya
 Sifat fisika dan sifat kimia materi
 Sifat intensif dan ekstensif
2. Perubahan materi
 Perubahan fiska
 Perubahan kimia
3. Klasifikasi materi
 Unsur
 Senyawa
 Campuran

F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelompok
3. Praktikum

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
Kegiatan Guru Kegiatan Guru
Pendahuluan ( 10 menit )
 Memberikan salam dan  Menjawab salam dari guru dan berdoa
mengajak siswa untuk berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
bersama sebelum memulai
pelajaran
 Melakukan absensi kehadiran
siswa  Mengemukakan pengetahuan siswa
 Apersepsi dengan menggali tentang ilmu kimia sesuai dengan
pengetahuan siswa tentang ilmu pertanyaan guru
kimia
 Memotivasi siswa dengan  Mendengarkan dan memperhatikan
menjelaskan manfaat dari penjelasan guru
belajar kimia
 Menyampaikan tujuan dari
pembelajaran
Kegiatan Inti ( 70 menit )
 Membagi siswa ke dalam  Membentuk kelompok sesuai arahan
beberapa kelompok guru
 Memberikan beberapa
pertanyaan tentang pengertian  Mencatat pertanyaan yang diberikan guru
materi, sifat materi, perubahan dan langsung mendiskusikannya dengan
materi, dan klasifikasi materi; kawan kelompok dan mencari
yang harus dicari jawabannya jawabannya dari buku serta
dengan diskusi dan membaca mencatatkannya dalam bentuk laporan
buku sumber, dan membuat diskusi
laporan hasil diskusinya  Menanyakan pada guru tentang hal-hal
 Memberikan kesempatan pada yang tidak dimengerti ketika membaca
siswa untuk bertanya jika ada buku sumber
hal-hal yang tidak dimengerti  Kelompok yang ditunjuk membacakan
 Menunjuk salah satu kelompok hasil diskusinya ke depan kelas, dan
untuk membacakan hasil kelompok lain menanggapinya serta
diskusinya ke depan kelas, dan menanyakan hal yang tidak dimengerti
kelompok lain untuk dari apa yang disampaikan kelompok
menanggapinya yang maju
 Meluruskan jawaban siswa yang
kurang benar ketika tanya jawab
antar kelompok
Penutup ( 10 menit )
 Memerintahkan ketua kelompok  Mengumpulkan laporan diskusi ke meja
untuk mengumpulkan laporan guru
diskusi ke meja guru
 Bersama siswa menarik
kesimpulan dari pembelajaran  Bersama guru menarik kesimpulan dari
 Menyampaikan kegiatan belajar pembelajaran
pada pertemuan berikutnya  Mendengarkan penjelasan guru dan
yaitu pemisahan campuran yang mencatat bahan praktikum yang harus
dilakukan di laboratoriumdan ddi bawa pada pertemuan berikutnya
menyampaikan daftar bahan yaitu tentang pemisahan campuran
praktikum yang diperlukan
untuk dibawakan
 Menyampaikan untuk langsung
masuk ruang laoratorium pada
pertemuan berikutnya
 Menutup pembelajaran dengan
memberikan salam  Menjawab salam guru

2. Pertemuan ke-2
Kegiatan Guru Kegiatan Guru
Pendahuluan ( 10 menit )
 Memberikan salam dan  Menjawab salam dari guru dan berdoa
mengajak siswa untuk berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
bersama sebelum memulai
pelajaran  Mengambil tempat duduk sesuai dengan
 Melakukan absensi kehadiran kelompok masing-masing
siswa dan menyuruh siswa
untuk duduk sesuai  Menjawab pertanyaan guru
kelompokknya
 Apersepsi dengan memberikan
pertanyaan tentang materi  Mengumpulkan bahan praktikum yang
pelajaran sebelumnya dibawa
 Menanyakan dan
mengumpulkan bahan
praktikum yang dibawakan oleh
siswa
 Menyampaikan tujuan dari
pembelajaran
Kegiatan Inti ( 70 menit )
 Mencatatkan dan menjelaskan  Mencatat dan mendengarkan penjelasan
prosedur percobaan yang akan prosedur percobaan yang akan dilakukan,
dilakukan serta bentuk laporan serta menanyakan hal yang belum
praktikum yang akan dibuat dimengerti
 Mempersiapkan alat bahan
praktikum bersama siswa  Mempersiapkan alat dan bahan
 Membimbing siswa dalam praktikum sesuai instruksi guru
melakukan percobaan  Melakukan percobaan pemisahan
pemisahan campuran campuran secara berkelompok
 Setelah selesai percobaan guru
memerintahkan siswa untuk  Membersihkan peralatan dan merapikan
membersihkan peralatan dan meja praktikum
merapikan kembali meja
praktikum
 Memerintahkan masing-masing  Membuat laporan hasil percobaan dan
kelompok untuk membuat mengumpulkannya ke meja guru
laporan hasil percobaan dan
mengumpulkannya ke meja  Mendengarkan penjelasan guru tentang
guru pemisahan campuran dan membuat
 Menjelaskan teori tentang catatan penting serta menanyakan hal
pemisahan campuran yang belum dimengerti
berdasarkan sifat fisika dan
kimianya
Penutup ( 10 menit )
 Bersama siswa menarik  Bersama guru menarik kesimpulan dari
kesimpulan dari percobaan yang pemisahan campuran
dilakukan
 Menyampaikan kegiatan belajar  Mendengarkan penjelasan guru
pada pertemuan berikutnya
yaitu lambing unsure dan
persamaan reaksi
 Menutup pembelajaran dengan  Menjawab salam guru
memberikan salam

H. Sumber belajar/ Bahan Ajar/ Alat/ Media


1. Sumber belajar
Buku teks Kimia SMK Kurikulum 2013
2. Bahan ajar
a. Bahan-bahan percobaan pemisahan campuran
b. Lembar kerja percobaan pemisahan campuran
3. Alat
Peralatan laboratorium untuk pemisahan campuran
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Laporan diskusi, laporan praktikum, dan tes tertulis
2. Instrumen penilaian :
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Besi adalah logam yang paling banyak penggunaannya, dari segi jumlah maupun
ragamnya. Hal itu terjadi karena besi mempunyai sifat-sifat yang baik, yaitu kuat dan
mudah dibentuk. Berbeda dengan kayu yang mudah terbaar, besi tahan api serta
mempunyai titik leleh yang relatif tinggi. Namun demikian, ada kelemahan dari besi,
yaitu mudah berkarat, khususnya dalam suasana lembab.
a. Diantara sifat-sifat besi yang dikemukakan diatas, manakah yang tergolong
i. Sifat fisika?
ii. Sifat kimia?
b. Sebutkan penggunaan utama besi
c. Sebutkan beberapa upaya yang dilakukan orang untuk mencegah perkaratan besi
 Sukrosa adalah suatu zat padat berbentuk butiran (granula) yang berwarna putih, mudah
larut dalam air, dan mempunyai rasa manis. Jika dipanaskan, warna kristal sukrosa mula-
mula berubah menjadi cokelat dan akhirnya menjadi hitam. Zat padat hitam ini tidak larut
dalam air dan tidak mempunyai rasa manis.
a. Dari uraian diatas, kemukakanlah
i. Sifat fisika sukrosa?
ii. Sifat kimia sukrosa?
b. Sebutkan satu perubahan fisika yang terjadi pada sukrosa. Jelaskan!
c. Sebutkan pula satu perubahan kimia yang terjadi pada sukrosa. Jelaskan jawabanmu!
d. Disebut apakah zat padat berwarna hitam yang terbentuk jika sukrosa dipanaskan?
2. Keterampilan
a. Tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi berbasis kimia
b. Eksperimen dalam percobaan klasifikasi materi yang dilakukan di rumah, yang dibuktikan
dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen bukti.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN KETERAMPILAN – 1

Indikator:
Siswa dapat menyusun tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi
berbasis kimia.

Aspek penilaian : Keterampilan


Judul kegiatan : Kimia dan peranannya
Tanggal Penilaian :
Kelas :

No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai


Siswa Kesesuaian isi Kelengkapa Susunan Ketepatan waktu
dengan tema n materi Kalimat penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN KETERAMPILAN – 2

Indikator :
Siswa dapat mengklasifikasi materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran.

Aspek penilaian : Keterampilan


Judul kegiatan : Klasifikasi
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Nama Kegiatan Hasil Laporan Presentasi
No Rancangan
Siswa penelitian akhir/produk akhir hasil
penelitian
(foto-foto) penelitian penelitian penelitian
1
2
3

Pedoman penilaian Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

Penilaian :

PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum

Mengetahui; Jepara, Juli


Kepala Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)-2

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi
4.2 Mengintegrasikan penulisan lambang unsure dan rumus kimia dengan persamaan reaksi kimia
berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada Pengetahuan
3.2.1 Menjelaskan lambang unsure dan rumus kimia
3.2.2 Menentukan rumus kimia senyawa yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia
2. Indikator KD pada Keterampilan
4.2.1 Mengklasifikasikan zat kimia ke dalam atom unsure, molekul unsure dan molekul senyawa
4.2.2 Mengidentifikasi suatu persamaan reaksi kimia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan dasar penulisan lambang unsur oleh Berzellius dengan santun
b. Menuliskan lambang unsur dengan teliti dan benar
c. Menuliskan rumus kimia senyawa dengan teliti dan benar
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan proses pembentukan hasil reaksi dari suatu reaksi kimia dengan cermat.
b. Menentukan rumus kimia senyawa yang dihasilkan dari suatu persamaan reaksi dengan tepat dan
teliti
3. Diberikan beberapa zat kimia yang berbeda, peserta didik dapat mengelompokkannya ke dalam atom
unsure, molekul unsure, dan molekul senyawa dengan teliti dan benar
4. Disajikan beberapa persamaan reaksi kimia, peserta didik dapat mengidentifikasi persamaan reaksi
yang benar dan salah serta dapat memperbaikinya

E. Materi Pembelajaran
1. Lambang Atom, Unsure dan Molekul
2. Persamaan Reaksi Kimia

F. Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi, Penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
 Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
 Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
 Melakukan absensi kehadiran siswa
 Menjelaskan tata cara belajar yang akan dilakukan

b. Kegiatan Inti (70 menit)


Kegiatan
Fase
Guru Siswa
Fase 1  Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus  Mendengarkan dan
Orientasi siswa dicapai siswa setelah proses pembelajaran memahami apa yang
pada mulai dari kompetensi inti, kompetensi dasar, dijelaskan oleh guru
permasalahan dan indikator
 Menjelaskan jenis kegiatan yang akan  Membuat catatan penting
dilakukan dalam proses pembelajaran agar dapat melaksanakan
 Memotivasi siswa agar aktif dalam mengikuti tugas belajar yang akan
dan melaksanakan tugas belajar yang akan diberikan oleh guru
diberikan oleh guru
Fase 2  Membagi siswa dalam kelompok yang tediri  Mengambil posisi sesuai
Mengorganisasi dari 5 orang perkelompok dengan kelompok yang
kan siswa untuk  Memberikan permasalahan berupa pertanyaan dibagikan guru
belajar yang harus dijawab tiap kelompok tentang  Mendengarkan dan
penulisan lambang atom, unsure dan molekul mencatat tugas yang
serta tata cara menuliskan persamaan reaksi diberikan guru
kimia  Menanyakan hal yang
 Menjelaskan bagaimana cara masing-masing belum dimengerti
kelompok menuliskan jawaban tentang
permasalahan yang diberikan
Fase 3  Membimbing siswa mengumpulkan informasi  Mengumpulkan informasi
Membimbing tentang lambang atom, unsure, dan molekul tentang lambang atom,
penyelidikan serta penulisan persamaan reaksi kimia dari unsure, dan molekul serta
individu dan berbagai sumber seperti buku, internet penulisan persamaan reaksi
kelompok  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk kimia dari berbagai sumber
bertanya tentang materi yang belum dipahami seperti buku, internet
baik dari penjelasan guru maupun sumber
yang dibaca siswa  Membuat catatan pribadi
dari informasi yang
dikumpulkan siswa
 Menanyakan materi yang
belum dipahami

c. Penutup (10 menit)


 Mengingatkan kembali tentang permasalahan yang harus diselesaikan siswa untuk dilanjutkan
pada pertemuan selanjutnya
 Mengingatkan siswa untuk belajar di rumah
 Memberi salam

2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
 Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
 Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
 Melakukan absensi kehadiran siswa
 Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok nya

b. Kegiatan Inti (70 menit)


Kegiatan
Fase
Guru Siswa
Fase 4  Menjelaskan jenis dan bentuk  Mendengarkan dan membuat
Mengembangkan laporan yang akan disusun setiap catatan tentang bentuk dan jenis
dan menyajikan kelompok laporan yang akan dibuat
hasil karya  Menugaskan siswa untuk  Menyusun laporan hasil diskusi
membuat laporan hasil diskusi kelompok sesuai dengan format
kelompok yang sudah diberikan

c. Penutup (10 menit)


 Mengingatkan kembali untuk menyelesaikan laporan kelompok dan akan dipresentasekan pada
pertemuan selanjutnya
 Mengingatkan siswa untuk belajar di rumah
 Memberi salam

3. Pertemuan Ketiga:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
 Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
 Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
 Melakukan absensi kehadiran siswa
 Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok nya

b. Kegiatan Inti (70 menit)


Kegiatan
Fase
Guru Siswa
Fase 4  Menunjuk satu kelompok untuk  Bagi kelompok yang ditunjuk
Mengembangkan mempresentasikan hasil berdiri untuk mempresentasikan
dan menyajikan diskusinya, sementara kelompok laporan hasil diskusinya
hasil karya lain ditugaskan untuk  Bagi kelompok yang tidak
(lanjutan) memperhatikan dan ditunjuk, menanggapi dan
menanggapinya menanyakan hal yang tidak
dipahami pada kelompok yang
maju
Fase 5  Menugaskan siswa untuk  Mengumpulkan laporan hasil
Menganalisa dan mengumpulkan laporan hasil diskusi kelompok
mengevaluasi diskusi yang dibuat tiap
proses pemecahan kelompok
masalah  Memberikan latihan sesuai  Mengerjakan latihan sesuai
indikator yang akan dicapai yaitu penugasan guru
menuliskan lambang unsure dan
rumus kimia senyawa, serta
menuliskan persamaan reaksi
kimia

c. Penutup (10 menit)


 Menyampaikan kesimpulan pembelajaran
 Memberikan tugas rumah sesuai dengan buku pegangan siswa
 Mengingatkan siswa untuk belajar di rumah
 Memberi salam
H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : zat kimia yang ada di sekolah
2. Alat : Whiteboard dan spidol
3. Bahan :-
4. Sumber Belajar : Febi Akbar. KIMIA Untuk SMK/MAK Kelas X. Penerbit: Arya Duta. Jakarta. 2008

Michael Purba. KIMIA Untuk SMK/MAK Kelas X. Penerbit: Erlangga. Jakarta.


2006
Unggul Sudarmo. KIMIA Untuk SMA Kelas X. Penerbit: Phibeta Aneka Gama.
Surakarta. 2007
I. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian : Pilihan Berganda dan Essay Tes

Soal dan penskoran

No
Soal Kunci Jawaban Penskoran
Soal
1 Jelaskan dasar penulisan Penulisan lambing unsure oleh Ditulis lengkap dan benar
lambang unsure oleh Berzellius: skornya 4
Berzellius ! 1. Lambang unsure diambil Ditulis tiga dan benar
dari huruf pertama nama skornya 3
unsure sesuai IUPAC Ditulis dua dan benar
2. Jika ada lebih dari satu skornya 2
unsure memiliki huruf Ditulis satu dan benar
pertama yang sama maka skornya 1
unsure pertamanya ditulis
satu huruf dan unsure
selanjutnya ditulis dengan
dua huruf
3. Jika ditulis dengan satu
huruf maka ditulis dengan
huruf kavital
4. Jika ditulis dengan dua
huruf, maka huruf pertama
huruf kavital, huruf kedua
huruf kecil

2 Lambang unsure dengan Kunci : e Skor = 1


nama Karbon, Kadmium,
dan Kalsium yang benar
adalah….
a. C, K, Kd
b. C, Ca, Cd
c. Ca, C, Kd
d. C, Kd, Ca
e. C, Cd, Ca
Kunci : d
3 Rumus kimia senyawa Skor = 1
dengan nama Natrium
Karbonat yang benar
adalah….
a. Na2SO4
b. Na2CO3
c. NaSO4
d. NaCO3
e. Na2CO2
1. NaOH dan HCl bereaksi
Jelaskan bagaimana proses dengan cara pemutusan Ditulis lengkap dan benar
4
terbentuknya NaCl dari ikatan pembentukan ion skornya 2
reaksi NaOH dengan HCl ! Na+, OH-, H+ dan Cl- Ditulis satu saja yang benar
2. ion Na+bergabung dengan skornya 1
Cl- dan H+ bergabung
dengan OH- sehingga
terbentuklah senyawa
NaCl dan H2O

H2SO4 (aq) + Na2CO3 (aq) →


5 Tuliskan persamaan reaksi As. sulfat Natrium Karbonat Dituliskan dengan lengkap
dari larutan Asam Sulfat H2CO3 (aq) + Na2SO4(aq) skor 4
dengan larutan Natrium as. karbonat Natrium Dituliskan tiga senyawa saja
Karbonat dengan hasil Sulfat dengan benar skor 3
reaksinya ! Dituliskan dua senyawa saja
dengan benar skor 2
Dituliskan satu senyawa saja
dengan benar skor 1
Atom unsure : C dan Fe
6 Diketahui zat kimia Kelima zat dikelompokkan
Molekul unsure : H2
berikut: dengan benar skor 5
Molekul senyawa : CO2 dan
H2, C, CO2, H2SO4, dan Fe Empat zat dikelompokkan
H2So4
Kelompokkanlah zat dengan benar skor 4
tersebut ke dalam atom Tiga zat dikelompokkan
unsure, molekul unsure dan dengan benar skor 3
molekul senyawa ! Dua zat dikelompokkan
dengan benar skor 2
Satu zat dikelompokkan
dengan benar skor 1

Reaksi tersebut masih salah


dan kurang lengkap, yaitu Disebutkan dua kesalahan
7 Perhatikan persamaan dan diperbaiki dengan benar
1. Na2CO3 tidak punya
reaksi berikut apakah skor 4
Fasa, seharusnya
sudah benar atau tidak ! Disebutkan dua kesalahan
fasanya (aq)
Jika masih salah dan satu diperbaiki dengan
perbaikilah dengan benar ! benar skor 3
2. NaSO4(aq) rumusnya
salah, seharusnya Disebutkan dua kesalahan
H2SO4 (aq) + Na2CO3 → Na2SO4(aq) dan tidak diperbaiki dengan
H2CO3 (aq) + NaSO4(aq) benar skor 2
Disebutkan satu kesalahan
dan diperbaiki dengan benar
skor 2
Disebutkan satu kesalahan
dan tidak diperbaiki dengan
benar skor 1
Skor Maksimum 21

Perhitungan Nilai siswa:

Skor perolehan
x 100
Nilai = skor maksimum

Mengetahui; Jepara, Juli


Kepala Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)-3

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit ( 5 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.3. Menganalisis struktur atom dansifat-sifat unsur dalam system periodic serta hubungannya
dengan ikatan kimia.
4.3. Mengintegrasikan proses pembentukan ikatan kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan
elektron valensi atom-atom penyusunnya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3.1 Mendeskripsikan gambar model atom dari teori Daltom sampai teori Bohr.
3.3.2 Menganalisis perbedaan struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum.
3.3.3 Menganalisis perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagram
orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital.
3.3.4 Menyimpulkan bahwa letak elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti, hanya dapat
memperkirakan posisi elektron tersebut menggunakan bilangan kuantum.
3.3.5 Membandingkan perkembangan tabel periodik unsure
3.3.6 Mengaitkan konfigurasi elektron dan diagram orbital dengan letak unsur dalam tabel periodik
dan sifat- sifat periodik unsure
3.3.7 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan
dengan unsur lain
3.3.8 Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
3.3.9 Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia
3.3.10 Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam menggunakan rumus lewis
3.3.11 Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan sehari-hari
4.3.1 Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital.
4.3.2 Mengaitkan konfigurasi elektron dengan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada).
4.3.3. Menggunakan data nomor atom untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik
4.3.4. Membandingkan besaran nilai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegatifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya
dalam tabel periodic
4.3.5. Menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
4.3.6. Membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam
4.3.7. Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa

D. Tujuan pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat mendeskripsikan gambar model atom dari teori Dalton sampai teori Bohr
2. Siswa dapat membandingkan struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum
3. Siswa dapat menjelaskan partikel dasar penyusun atom, isotop, isobar, isoton dan konfigurasi
elektron
4. Siswa dapat membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
5. Siswa dapat mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
6. Siswa dapat mengaitkan hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegatifan)
7. Siswa dapat membandingkan besaran nilai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegatifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya dalam
tabel periodic
8. Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain
9. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam menggunakan rumus lewis
10. Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan
sehari-hari
11. Siswa dapat menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
12. Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam

Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan jumlah proton, elektron, dan netron suatu atom unsur berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya.
2. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
3. Siswa dapat menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital.
4. Siswa dapat menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.
5. Siswa dapat menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
6. Siswa dapatmenggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan
gas mulia
7. Siswa dapat memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
E. Materi pembelajaran
Materi fakta
1. Model atom
Model atom mengalami perkembangan yang dimulai dari model atom Dalton hingga teori
mekanika kuantum.
2. Partikel- partikel penyusun atom
Atom terdiri dari inti atom berupa proton (partikel bermuatan postif) dan neutron (partikel
bermuatan netral) serta elektron (partikel bermuatan negatif) yang mengelilingi inti atom.
3. Sifat unsur
4. Tabel periodik unsure
5. Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
6. Sifat fisis senyawa
7. Sifat fisis senyawa berupa titik didih, titih leleh, kelarutan dalam air, dll. Sifat fisis senyawa
bergantung pada ikatan dalam senyawa dan gaya antarmolekul

Materi konsep
1. Nomor atom dan nomormassa
2. Isotop, isobar, isoton
3. Bilangan kuantum
Bilangan kuantum dirumuskan oleh Schrodinger untuk meramalkan keberadaan elektron.
4. Bentuk orbital.
Orbital merupakan daerah atau ruang disekitar inti dimana peluang (kebolehjadian) terbesar
elektron dapat ditemukan. Beberapa orbital diantaranya orbital s, p, d, dan f. keempat orbital
tersebut memiliki bentuk- bentuk orbital berbeda
5. Periode dan golongan
Periode dan golongan unsur dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya.Periode
merupakan nomor kulit terluar sedangkan golongan merupakan jumlah elektron valensinya.
6. Sifat periodik unsur
Dalam satu golongan/ periode, unsur- unsur memiliki sifat- sifat yang cenderung teratur.Sifat-
sifat periodik tersebut diantaranya jari- jari atom, keelektronegatifan, energi ionisasi, afinitas
elektron, titik didih dan titik leleh, dll.
7. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan gaya elektrostatik yang terjadi antara ion bermuatan positif (kation) dan ion
bermuatan negatif (anion)
8. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan elektron
bersama
9. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan
elektron bersama dimana pasangan elektron tersebut berasal dari salah satu unsur.
10. Ikatan logam
11. Kepolaran senyawa

Materi prinsip
1. Aufbau
Elektron mempunyai kecenderungan untuk menempati subkulit dengan tingkat energi lebih
rendah terlebih dahulu
2. Pauli
Larangan pauli menyatakan bahwa didalam satu atom tidak boleh terdapat dua elektron dengan
empat bilangan kuantum yang sama
3. Hund
Pada orbital yang memiliki tingkat energi sama, pengisian elektron dalam orbital dilakukan
dengan spin sejajar terlebih dahulu (setengah penuh).
4. Perkembangan sistem periodik unsur
Tabel periodik unsur mengalami perkembangan dimulai dari, pengelompokkan berdasarkan
logam dan nonlogam, triade dobereiner, teori oktaf newlands, sistem periodik Mendeleev, dan
sistem periodik modern.
Materi prosedur
1. Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron menyatakan susunan elektron pada atom.Elektron mengelilingi inti pada
lintasan/ kulit tertentu yang disebut kulit atau tingkat energi
2. Diagram orbital
3. Cara menentukan letak unsur berdasarkan konfigurasi electron
4. Langkah kerja percobaan kepolaran senyawa
5. Langkah- langkah meramalkan ikatan kimia

F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas dengan presentasi kelompok
3. Latihan soal
4. Studi kepustakaan/internet
5. Praktikum
6. Proyek (penugasan kelompok)

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi dan atom.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa rasa ingin tahu merupakan sumber dari segala
pengetahuan.Jangan takut berbuat salah (para ahli pun melakukan kesalahan, tetapi
melalui kesalahan yang mereka lakukan justru merupakan langkah pengembangan ilmu
pengetahuan). Dengan mempelajari struktur atom kita akan dapat memahami perbedaan
antara atom yang satu dari yang lainnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati model atom mulai dari teori atom Dalton sampai
mekanika kuantum
 Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar model atom (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang kelemahan dan kelebihan masing- masing model atom.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan model atom
dan struktur atom.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan model atom dan
struktur atom.
 Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan model atom.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:Konfigurasi elektron, bilangan kuantum dan diagram
orbital.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa letak elekron tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Dengan mempelajari bilangan kuantum, kita dapat memperkirakan letak elektron dalam
orbital.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru mendemonstrasikan cara menuliskan konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
bilangan kuantum.
 Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Guru memberikan siswa selembar kartu soal konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
bilangan kuantum.
 Eksplorasi: Siswasecara berpasangan (dengan teman sebangku) menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum dari kartu soal yang diberikan.
 Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan pemahamannya tentang konfigurasi
elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum melalui latihan soal pada buku teks
kimia.
 Guru memilih siswa secara acak untuk menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan dari jawaban tersebut.
 Secara klasikal siswa menyimpulkan pemahaman tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.(secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan konfigurasi elektron, diagram orbital,
dan bilangan kuantum.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem periodik unsur
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang tabel periodik unsur.
 Memotivasi: Guru memaparkanbahwa tabel periodik unsur banyak manfaatnya dalam
mempelajari sifat-sifat unsur. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak
unsur dalam sistem periodik
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar perkembangan tabel periodik unsur.
 Siswa secara individu menganalisa dasar pengelompokkan tabel periodik unsur (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individu diminta untuk mengemukakan hasil analisanya
mengenai dasar pengelompokkan tabel periodik unsur.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentanghubungan antara konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik, serta
sifat-sifat periodic unsure secara golongan dan periode.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan tabel periodik
unsur dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan tabel periodik unsur
dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, serta sifat-sifat
periodik unsur secara golongan dan periode.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat kartu unsur.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Ikatan Kimia

4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang ikatan kimia.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa kita tidak dapat menemukan unsur- unsur gas
mulia dalam bentuk senyawa sedangkan unsur- unsur lain seperti natrium hanya dapat
ditemukan dalam bentuk senyawa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru mengajak siswa untuk menganalisis hubungan kestabilan gas mulia dan konfigurasi
elektron unsur- unsur golongan gas mulia
 Siswa secara berkelompok melakukan analisis terhadap hubungan kestabilan gas mulia
dan konfigurasi elektron unsur- unsur golongan gas mulia (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa secara berkelompok melakukan diskusi tentang pembentukan ikatan ion, kovalen
dan kordinasi serta ikatan logam
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang aturan oktet dan struktur Lewis, serta pembentukan ikatan ion, kovalen,
koordinasi dan ikatan logam.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang aturan oktet/duplet dan
struktur Lewis.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan aturan oktet/duplet dan struktur
Lewis, dan pembentukan ikatan kimia dari berbagai unsur
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: sifat fisika senyawa dan kepolaran senyawa
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (10 menit)
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang kepolaran senyawa.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari kepolaran senyawa, kita
dapat menjelaskan penyebab minyak dan air tidak dapat bersatu.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum kepolaran senyawa.
 Guru mengajak siswa untuk mengamati larutan yang akan diuji kepolarannya (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis
praktikum kepolaran senyawa dengan cermat dan teliti
 Elaborasi: Guru menjelaskan/ mendemontrasikan cara menguji kepolaran senyawa.Siswa
dibimbing guru untuk praktik menguji kepolaran senyawa.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan praktikum kepolaran senyawa.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
praktikum kepolaran senyawa.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kepolaran senyawa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan kepolaran
senyawa
 Tindak lanjut: Penugasan portofolio berupa laporan tertulis hasil praktikum kepolaran
senyawa dan sifat fisika senyawa
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Hukum- Hukum Dasar Kimia

H. Sumber belajar/ Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013.
2. Bahan ajar
Bahan presentasi,gambar-gambar model atom, gambar perkembangan tabel periodik, grafik sifat-
sifat periodik unsur.
Bahan presentasi,modul percobaan kepolaran senyawa
3. Alat
Komputer/LCD, VCD/CD player, kartu soal
Perangkat praktikum kepolaran senyawa

I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Buatlah konfigurasi elektron dalam orbital dari unsur-unsur berikut (teori atom modern)
a. Na (Z = 11)
b. Fe (Z = 26)
c. Co (Z = 29)
 Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron: K = 2; L = 8; M = 18; N = 2. Salah satu
isotopnya mempunyai 35 neutron. Berapakah nomor atom dan nomor massa iotop itu?
 Ditentukan unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut:
P (5); Q (9); R (10); S (13); T (17)
Unsur manakah:
a. Yang mempunyai jari-jari atom terbesar. Jelaskan!
b. Yang mempunyai energi ionisasi terbesar. Jelaskan!
c. Yang mempunyai afinitas elektron terbesar. Jelaskan!
d. Yang paling mudah membentuk ion yang bermuatan +1? Jelaskan!
e. Yang mempunyai keelektronegatifan terbesar? Jelaskan!
 Gambarlah rumus elektron untuk setiap senyawa ion berikut:
a. MgF2 b. Na2S c. K2O d. AlN e. Mg3N2
 Nyatakan jenis ikatan kimia (kovalen atau ion) dalam zat-zat berikut:
a. NaH b. NH3 c. CCl4 d. MgCl2 e. C2H2 f. HCl
 Manakah yang diharapkan mempunyai titik didih lebih tinggi NH 3 atau BH3? Jelaskan !

2. Keterampilan
a. Peta konsep perkembangan model atom
b. Kartu unsur
c. Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan percobaan kepolaran
senyawa

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN KETERAMPILAN - 1

Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan model atom yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk
media informasi, misalnya peta konsep.

Aspek penilaian : Keterampilan


Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) perkembangan model atom.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai dalam peta konsep Skor Nilai
Nama Kesesuaian Model/Bentuk/ Ketepatan
No Kelompok Susunan
Siswa isi dengan Perpaduan waktu
Kalimat
tema warna penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN KETERAMPILAN – 2

Indikator :
Siswa dapat mengelompokkan unsur- unsur dengan sifat (wujud., rumus kimia, warna, dll) yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, seperti kartu unsur.

Aspek penilaian : Keterampilan


Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (kartu unsur) yang dilengkapi dengan sifat unsur.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai dalam kartu unsur Skor Nilai
Nama Kelom Kesesuaian Model/Bentuk/ Ketepatan
No Susunan
Siswa pok isi dengan Perpaduan waktu
Kalimat
tema warna penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN KETERAMPILAN - 3

Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui
kepolaran senyawa.

Aspek penilaian : Keterampilan


Judul kegiatan : Uji Kepolaran Senyawa
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai Skor Nilai


Kesesuaian Kontribusi
Nama Persiapan Laporan
No pelaksanaan dalam
Siswa alat dan Produk tertulis
dengan cara teman
bahan praktikum
kerja kelompok
1
2
3
Pedoman penilaian Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

Penilaian :

PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum

Mengetahui; Jepara, Juli


Kepala Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) - 4

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.5 Menerapkan hukum- hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia.
4.5 Menggunakan hukum- hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5.1 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-
hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
3.5.2 Menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol,
partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
3.5.3 Menghitung massa zat, volume, dan jumlah partikel jika diketahui jumlah molnya dan sebaliknya.
4.5.1 Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
4.5.2 Menyimpulkan data hasil percobaan pembuktian hukum Lavoisier
4.5.3 Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia

D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
2. Siswa dapat menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara
jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
3. Siswa dapat menghitung massa zat, volume dan jumlah partikel jika diketahui jumlah molnya
Keterampilan
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan pembuktian hukum Lavoisier
3. Siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia

E. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Atom
2. Massa zat
3. Reaksi kimia
Materi konsep
1. Massa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
2. Persamaan reaksi
3. Konsep Mol
4. Perhitungan kimia
5. Pereaksi pembatas
Materi prinsip
Hukum- hukum dasar kimia
Materi prosedur
1. Prosedur kerja untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Langkah-langkah perhitungan kimia

F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas
3. Observasi
4. Praktikum
5. Latihan soal

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi kimia.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa ilmu kimia mempelajari materi dan
perubahannya. Perubahan materi menjadi materi lain dapat lebih mudah dipelajari
dengan cara menuliskan persamaan reaksinya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati tabel periodik unsur.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap tabel periodik unsur (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Siswa melalukan studi pustaka untuk mengetahui massa atom relative (Ar) dan massa
molekul relative (Mr) suatu senyawa
 Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya tentang lambang atom
dan rumus kimia.
 Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menyetarakan
persamaan reaksi kimia.
 Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal penyetaraan persamaan reaksi dan penentuan
Ar atau Mr suatu senyawa
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pembahasan jawaban
tersebut.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan reaksi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan reaksi.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks..
 Rencana pembelajaran selanjutnya : Praktikum Hukum dasar kimia
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum dasar kimia.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa hukum dasar kimia penting untuk dipelajari
karena penulisan rumus kimia, reaksi kimia, perhitungan zat- zat yang terlibat dalam
reaksi sangat berkaitan dengan hukum kimia.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum pembuktian hukum
Lavoisier.
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji modul praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis
praktikum pembuktian hukum Lavoisier dengan cermat dan teliti
 Elaborasi: Siswa dibimbing guru untuk melakukan praktikum pembuktian hukum
Lavoisier.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan model atom.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hukum Lavoisier.
 Tindak lanjut: Siswa secara berkelompok diberikan penugasan portofolio berupa
laporan tertulis hasil praktikum pembuktian hukum Lavoisier dan membuat peta konsep
mengenai hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, hukum
Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: stoikiometri (perhitungan kimia)
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang konsep mol
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dalam suatu eksperimen sangat penting untuk
mengetahui jumlah kuantitatif dari senyawa yang direaksikan agar menghasilkan
sejumlah produk yang diinginkan. Sehingga, kita perlu mempelajari stoikiometri reaksi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang stoikiometrireaksi
 Siswa secara individu mengkaji literatur tentang stoikiometrireaksi (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
 Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menghitung kuantitas
suatu zat, pereaksi pembatas, dan senyawa hidrat.
 Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal perhitungan kuantitas suatu zat, pereaksi
pembatas, dan senyawa hidrat.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pembahasan jawaban
tersebut.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
 Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang stoikiometri reaksi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan stoikiometri reaksi.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya : Larutan Asam Basa dan perhitungan pHnya

H. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013.
2. Bahan ajar
Bahan presentasi,lembar kerja pembuktian hukum Lavoisier
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Perangkat praktikum

I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Jumlah partikel yang terdapat dalam 10 liter gas nitrogen adalah 3,01 x 10 23. Pada keadaan
yang sama, berapa jumlah partikel yang terdapat dalam 30 liter gas amonia?
 Analisis cuplikan garam dapur dari dua tempat yang berbeda menghasilkan data sebagai
berikut:
Massa garam Massa natrium Massa klorin
Cuplikan
(gram) (gram) (gram)
I 0,2925 0,1150 0,1775
II 1,775 0,690 1,065
Apakah hukum Proust berlaku pada data percobaan tersebut?
 Aluminium dapat bereaksi dengan belerang membentuk aluminium sulfida (Al 2S3). Pada
suatu percobaan, direaksikan 10 gram aluminium dan 10 gram belerang. (Ar Al = 27; S = 32)
a. Tulis persamaan setara untuk reaksi tersebut.
b. Tentukan pereaksi pembatasnya.
c. Tentukan massa aluminium sulfida yang terbentuk.
d. Tentukan massa pereaksi yang bersisa
 Pembakaran sempurna 5 liter (T,P) campuran gas metana (CH 4) dan etana (C2H6)
menghasilkan 7 liter karbon dioksida (T,P). hitung volum metana dalam campuran tersebut.
2. Keterampilan
a. Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan praktikum pembuktian
hukum Lavoisier
b. Peta konsep tentang hukum dasar kimia

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN KETERAMPILAN


Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
membuktikan hukum Lavoisier.

Aspek penilaian : Keterampilan


Judul kegiatan : Hukum Lavoisier
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Nama Persiapan Kesesuaian Kontribusi Laporan
No
Siswa alat dan pelaksanaan dalam teman Produk tertulis
bahan dengan cara kerja kelompok praktikum
1
2
3
Pedoman penilaian Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
Penilaian :

PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
Mengetahui; Jepara, Juli
Kepala Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) - 5

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3. 6 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari
4. 6 Membandingkan sifat-sifat larutan melalui praktikum berdasarkan sifat asam basa dan pH larutan
(asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3. 6.1 Menjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis
3. 6.2 Mengelompokkan asam dan basa ke dalam asam kuat dan asam lemah, basa kuat an basa
lemah
4. 6.1 Menentukan sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator melalui percobaan
4. 6.2 Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan studi pustaka, diharapkan siswa dapat:
(1) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Arhenius.
(2) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(3) Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(4) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
(5) Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
(6) Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.

E. Materi Ajar :
o Konsep asam dan basa
1) Teori asam basa Arhenius
o Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+.Asam Arhenius dirumuskan sebagai HxZ
dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ(aq) → xH+ (aq) + Zx- (aq)
Contoh : HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (aq)
o Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh suatu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion
negative yang terbentuk dari asam setelah melepskan ion H+ disebut ion sisa asam.
o Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH_) dirumuskan sebagai
M(OH)x (aq) → Mz+ (aq) + xOH-(aq)
2.Teori asam basa Bronsted-Lowry
o Asam adalah spesi yang memberikan proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima
proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
o Asam Bronsted-Lowry = donor proton
o Basa Bronsted -Lowry = akseptor proton
o Contoh : HCl(benzene) + NH3(benzene) → NH4Cl(s)
Asam basa
NH4+(aq) + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+
Asam Basa Basa Asam
2-
HSO4-(aq) + CO3 (aq) → SO4 (aq) + HCO3-(aq)
2-

Asam Basa Basa Asam

3. Teori asam basa Lewis


o Gilbert N. Lewis memberikan pengertian asam dan basa berdsarkan serah terima pasangan
electron sebagai berikut :
Asam : akseptor pasangan electron
Basa : donor pasangan electron
Contoh : H3N + H+ → NH4+
NH3 adalah suatu basa karena memberi pasangan electron, sedangkan H+ adalah asam karena
menerima pasangan electron.

4. Sifat larutan asam dan basa


o Untuk menunjukkan sifat asam dan basa dapat menggunakan indicator, seperti lakmus.Sifat asam dan
basa dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
o Sifat asam o Sifat basa
- Asam mempunyai rasa asam dan dapat - Basa mempunyai rasa pahit ,terasa
bersifat korosif licin seperti sabun, dan dapat merusak
kulit
- Larutan asam akan mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah - Larutan basa akan mengubah warna
kertas lakmus merah menjadi biru.
- Larutan asam merupakan larutan
elektroit karena dapat terurai menjadi - Larutan basa merupakan larutan
ion-ionnya dalam pelarut air elektrolit karena dapat terurai menjadi
ion-ionnya dalam pelarut air.
Derajat keasaman pH
Menurut Sorenson,nilai pH dapat dirumuskan : pH = -log [H+]
Dengan cara yang sama, konsep pH dapat diterapkan untuk konsentrasi OH dan Kw.
pOH = - log [OH-]
pKw = - log Kw
Dalam larutan asam, pH < 7
Dalam larutan basa, pH > 7
Dalam larutan netral pH = 7
Contoh :1. Berapakah pH larutan jika konsentrasi ion H + sebesar :
a. 1x103 b. 5x10-6 (diketahui log 2= 0,3)
+ -3
Jawab: a. [H ] =1x10
pH = -log (1x10-6)
= 3
b. [H+] = -log (5x10-6)
pH = 6-log5
= 6-log10/2=6 – (log 10-log 2)
= 5+log2
= 5,3
5. Derajat ionisasi tetapan asam dan tetapan basa
Asam dan basa merupakan zat elektrolit .Oleh karena itu, asam dan basa dapat dibedakan menjadi
asam kuat dan asam lemah, serta basa kuat dan basa lemah.Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh
tingkat ionisasi /dissosiasinya, yakni banyak sedikitnya ion H+ dan ion OH- yang dilepas oleh asam
dan basa, yang dinyatakan oleh derajat ionisasi, α.
α = jumlah mol zat yang terionisasi
jumlah mol yang dilarutkan
Untuk asam dan basa kuat; α mendekati 1 dan dapat dinyakan α = 1
Untuk asam dan basa lemah ; 0 < α < 1
Disamping itu, kekuatan asam dan basa dapat dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya, yang disebut
tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb).

6. Aplikasi konsep pH dalam pencemaran


Nilai pH dapat di gunakan parameter kualitas air telah kita ketahui bahwa pH air murni adalah7 namun
demikian. Air alam jarang mempunyai pH tepat7 air hujan misalnya cenderung mempunyai pH kurang
dari 7 hal itu terjadi karena karbon dioksida yang terdapat diudara dapat larut dalam air hujan
membentuk asam karbonat air hujan dinyatakan sebagai hujan asam jika pH-nya kurang dari 5,6
secara umum, pH minimum dan maksimum air bersih adalah 6,5 dan 8,5.

F. Metode Pembelajaran
Praktikum, Diskusi, Tanya jawab dan penugasan.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi asam basa yang akan diajarkan dengan
menyebutkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang akan dicapai.
Aperseps : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan teori asam
basa
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari teori asam basa dan penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam bentuk
media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan komunikasi, serta
alat bahan praktikum
Kegiatan Inti (70 menit)
Tatap Muka
- Membimbing dan mengarahkan siswa dalam pemahaman tentang teori asam basa Arhenius,
Bronsted Lowry, dan Lewis.
- Siswa mencari informasi dari buku tentang teori asam basa Arhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis
- Siswa menanyakan pada guru tentang hal yang belum dipahami
Tugas Terstruktur
- Siswa berlatih menentukan pasangan asam basa dari ketiga teori asam basa.
Penutup (10 menit)
- Siswa menyimpulkan teori asam basa bersama guru
- Siswa mencatat tugas rumah yang diberikan oleh guru
- Guru menyampaikan pelajaran selanjutnya : Praktikum Indikator asam basa dan penentuanya

Latihan 1
1.Tuliskan reaksi ionisasi dari asam/basa berikut:
a. asam nitrat b. barium hidroksida
2.Tentukan sifat setiap spesi,asam atau basa menurut Bronsted Lowry:
a. CH3COOH(aq) + H2SO4(aq) CH3COOH2+(aq) + HSO4-(aq)
b. CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
3.Manakah diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam basa Lewis?
a. NH3 + BF3 → H3N:BF3
b. Ca + S → Ca2+ + S2-

Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi indikator asam basa dan penentuannya
melalui percobaan
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang indikator asam basa
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari indikator asam basa
Kegiatan Inti (70 menit)
Tatap muka
- Guru mengarahkan dan membimbing siswa merancang dan melakukan percobaan untuk
mengidentifikasi asam dan basa dengan berbagai indicator (indicator alam dan indicator kimia)
melalui kerja kelompok di laboratorium.

Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan untuk mengidentifikasikan asam dan basa dengan berbagai indikator
(indikator alam dan indikator kimia).
- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya ke depan dan kelompok lain
memperhaikan serta menanyakan hal yang kurang dipahami
- Melakukan tanya jawab tentang sifat asam basa

Penutup (10 menit)


 Masing-masing kelompok mengumpulkan laporan hasil percobaannya ke meja guru
 Siswa menyimpulkan sifat asam atau basa dari suatu larutan berdasarkan uji coba dengan berbagai
indikator
 Menyampaikan pelajaran selanjutnya: Menghitung pH larutan asam basa

Latihan 2
1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indicator kertas lakmus merah(LM) dan lakmus
biru (LB).Tentukan sifat larutan apakah asam, basa, atau netral.Tentukan pula pH-nya apakah < 7, >7, ═
7.
Larutan yang diuji LM LB Sifat larutan pH
A Merah Biru …….. …….
B Merah Merah …….. …….
C Biru Biru …….. …….
D merah merah ……... ……..
2. Suatu larutan tidak mengubah warna indicator kertas lakmus merah. Apakah dapat disimpulkan bahwa
larutan itu bersifat asam/ jelaskan jawabmu.
3. Suatu indicator menghasilkan warna biru dalam air kapur dan warna kuning dalam asam cuka. Bagaimana
warna indicator itu dalam:
a. air jeruk
b. air sabun
Jelaskan jawabanmu !

Pertemuan 3
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi perhitungan pH larutan secara teori
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang hubungan pH dengan sifat asam basa larutan
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari perhitungan pH larutan

Kegiatan Inti (70 menit)


Tatap muka
- Melalui diskusi kelas guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam menghitung pH larutan yang
bersifat asam kuat dan lemah, basa kuat dan lemah dan derajat ionisasi larutan berdasarkan data
konsentrasinya
Tugas terstruktur
- Siswa mengerjakan soal soal kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan α dan tetapan
asam atau basa.
- Siswa mengerjakan soal soal menghitung pH dari asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa
lemah dan derajat ionisasi larutan.
Penutup (10 menit)
- Melakukan tanya jawab tentang perhitungan pH larutan.
- Siswa bersama guru menyimpulkan cara menghitung pH larutan.
- Mengingatkan siswa supaya belajar di rumah untuk menghadapi ujian semester ganjil

H . Alat / Bahan / Sumber Belajar :


Buku Kimia; LKS, dan alat bahan percobaan indikator asam basa

I. Penilaian
1.Tehnik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes tertulis
 Essay test
2. Bentuk Instrumen
- Performans/kinerja
- Laporan

Nilai Keterampilan/unjuk kerja pada praktikum indikator asam-basa


Nama Kriteria Penilaian Keterampilan Jumlah Bobot Nilai
Siswa
K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6

Keterangan: K-1 = merancang alat dan bahan percobaan dengan benar


K-2 = melaksanakan percobaan dengan cermat dan benar
K-3 = menggunakan alat dan bahan benar
K-4 = melakukan pengamatan dengan cermat dan benar
K-5 = menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan benar
K-6 = Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas mandiri
Rentang Skor : 1.Kurang. 2. Cukup. 3. Baik. 4. Amat baik.
Jumlah skor maksimum = 42
Nilai = Jumlah skor hasil pengamatan dibagi jumlah skor seluruhnya dikali 100
3. Soal / instrumen
No Soal Kunci Skor
Jawaban
Jelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius.
1. terlampir 2
Jelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry
2. terlampir 2
Sebutkan fungsi setiap spesi, sebagai asam atau basa , pada reaksi
3. terlampir 4
asam basa berikut.
a. S2- + H2O ═ HS- + OH-
b. CH3NH2 + HCl ═ CH3NH3+ + Cl
Manakah diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam basa
4. terlampir 5
Lewis?
a. NH3 + BF3 → H3N:BF3
b. Ca + S → Ca2+ + S2-
5. 1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indicator terlampir 8
kertas lakmus merah(LM) dan lakmus biru (LB).Tentukan sifat larutan
apakah asam, basa, atau netral.Tentukan pula pH-nya apakah < 7, >7,
═ 7.
Larutan Lakmus Lakmus Sifat pH
yang Merah Biru larutan
diuji
A Merah Biru …….. …….
B Merah Merah …….. …….
C Biru Biru …….. …….
D
merah merah ……... ……..
Bagaimana hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam ?
6. terlampir 10
Susunlah asam-asam dalam tabel 5.3 di bawah menurut kekuatannya,
mulai dari asam yang terlemah.
Tetapan ionisasi suatu asam adalah 1 x 10-5, berapa persen asam itu
7. terlampir 14
mengion dalam larutan yang konsentrasinya:
a. 0,1 M b. 0,01M
Basa LOH dan MOH mempunyai tetapan ionisasi (Kb) berturut-turut 2
8. terlampir 10
x 10-5 dan 1 x 10 -7.Basa manakah yang lebih kuat
Tentukanlah pH masing-masing larutan berikut:
9. terlampir 15
a. HCOOH 0,01 M (Ka = 1,8 x 10-4)
b. Amonia 0,1 M (Kb = 1 x 10 -5)
Tentukanlah pH masing-masing larutan berikut:
10. terlampir 10
a. KOH 0,02 M
b. HCl 0,1 M
Kunci jawaban
1. Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+.
Basa ialah zat yang dalam air melepaskan ion OH -
2. Asam : zat yang mendonorkan proton.
Basa : zat yang menerima proton

3. a. S2- + H2O  HS- + OH-


Basa asam asam basa

b. CH3NH2 + HCl  CH3NH3+ + Cl-


basa asam asam basa
b. CH3NH2 + HCl  CH3NH3+ + Cl-
basa asam asam basa
4 NH3 + BF3 → H3N:BF3
Basa asam
Ca + S → Ca2+ + S2-
Basa asam
5.Hasil pengujian berbagai larutan
Larutan yg Lakmus merah Lakmus biru Sifat larutan pH
diuji
A MERAH BIRU NETRAL =7
B MERAH MERAH ASAM <7
C BIRU BIRU BASA >7
D MERAH MERAH ASAM <7

6. Hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam adalah berbanding lurus
Semakin tinggi nilai tetapan ionisasinya ( Ka ), maka tingkat keasaman semakin kuat. Tingginya nilai
Ka menandakan bahwa asam tersebut terionisasi sempurna. Asam yang terionisasi sempurna adalah
asam yang kuat.
Urutan berdasarkan kekuatan asam :
Fenol
Asam Sianida
Asam Asetat
Asam Benzoat makin kuat
Asam Format
Asam Fluorida
7. a). Untuk keadaan pada larutan 0,1 M :

Ka 1×10−5
α = √ M =
Dalam bentuk prosentase = 0,01 x 100%
√ 0,1 = 0,01

= 1%
b). Untuk keadaan pada larutan 0,01 M :

Ka 1×10−5
α = √ M = √ 0,01
Dalam bentuk prosentase = 3,16 × 10-2 × 100%
= 3,16 × 10-2

= 3,16%
-5
8. Kb LOH = 2 x 10
Kb MOH = 1 x 10-7
Makin besar nilai Kb, makin kuat basa tersebut. Jadi, LOH adalah basa yang lebih
kuat daripada MOH.
9. a) Reaksi = HCOOH  H+ + HCOO-
[ H+ ] = √ Ka×M
= √ 1,8×10−4×0,01
= 1,34 x 10-3 M
pH = -log [ H+ ]
= -log ( 1,34 x 10-3)
= 2,87

b) Reaksi = HF  H+ + F-
[ H+ ] = M×α
= 0,1 × 0,08
= 0,008 M
pH = -log ( 0,008 )
= 2,10

10.a. Reaksi : KOH  K+ + OH- valensi basa = 1


[OH-] = M × valensi basa
= 0,02 × 1 = 0,02 M
pOH = -log [OH-] = -log 0,02
= 1,70
pH = 14 – pOH = 14 – 1,70 = 12,30

Penilaian :

PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum

Mengetahui; Tapsel, Juli 2017


Kepala MGMP KIMIA SMK TAPSEL Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) - 6

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.7. Mentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi oksidasi dan reduksi.
4.7. Membandingkan antara reaksi oksidasi dengan reduksi berdasarkan hasil perhitungan bilangan
oksidasinya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.7.1 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
3.7.2 Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
4.7.1 Menentukan zat yang teroksidasi, tereduksi, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam suatu reaksi
redoks
4.7.2 Menentukan oksidator dan reduktor dari suatu reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasinya

D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
2. Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan zat yang teroksidasi, tereduksi, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam
suatu reaksi redoks
2. Siswa dapat menentukan oksidator dan reduktor dari suatu reaksi redoks berdasarkan bilangan
oksidasi

E. Materi Pembelajaran
Materi konsep
1. Reaksi oksidasi – reduksi
2. Oksidator dan reduktor
3. Bilangan oksidasi
Materi prinsip
1. Aturan penentuan bilangan oksidasi

F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Observasi
3. Diskusi kelas

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi reduksi dan oksidasi.
 Memotivasi: Guru memaparkanbeberapa contoh reaksi reduksi dan oksidasi dalam
kehidupan sehari- hari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar- gambar contoh reaksi reduksi-oksidasi
dalam dalam kehidupan
 Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi, serta ketentuan nilai-nilai bilangan
oksidasi unsur dalam senyawa
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
 Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: reaksi oksidasi reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bilangan oksidasi.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari bilangan oksidasi, kita dapat
membedakan reaksi reduksi dan oksidasi
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
 Guru menjelaskan tentang bilangan oksidasi dengan media power point pembelajaran
 Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh persamaan reaksi reduksi-oksidasi untuk
menentukan reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi

 Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk berlatih menentukan bilangan oksidasi
atom dalam molekul atau ion.
 Siswa didudukkan secara berkelompok (sesuai kelompok praktikum) melakukan
permainan yang bertujuan untuk melatih kemampuan menentukan bilangan oksidasi serta
kerja sama antar siswa.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengerjakan kartu soal yang diberikan dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya secepat mungkin.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan penentuan bilangan oksidasi.
 Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang
oksidator dan reduktor.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
penentuan bilangan oksidasi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bilangan oksidasi dan redoks
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bilangan oksidasi dan redoks
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Hidrokarbon

H. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013.
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, kartu soal
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player

I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam senyawa-senyawa berikut :
a. KClO
b. KClO3
c. NaCl
d. NaClO4
e. AgClO3
 Tentukan zat-zat dari reaksi dibawah ini yang bertindak sebagai oksidator, reduktor,
hasil oksidasi, dan hasil reduksi.
a. MnO2 + 2HBr → MnBr2 + Br2 + H2O
b. 2KClO3→ 2KCl + 3O2
c. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
d. Cu2O + CO → 2Cu + CO2
e. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
 Isilah tabel berikut ini:
Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa
K+ NO2-
K+ NO3-
Mg2+ P3-
Ca2+ O2-
Fe3+ O2-

2. Keterampilan
Peta konsep perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN KETERAMPILAN

Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi yang dikomunikasikan
dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep.

Aspek penilaian : Keterampilan


Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Nama Kesesuaian Model/Bentuk/ Ketepatan
No Kelompok Susunan Skor Nilai
Siswa isi dengan Perpaduan waktu
Kalimat
tema warna penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

Penilaian :

PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum

Mengetahui; Tapsel, Juli 2017


Kepala MGMP KIMIA SMK TAPSEL Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 7

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.9. Menganalisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak pembakaran senyawa hidrokarbon
terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mencegahnya.
4.9. Mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
berdasarkan hasil analisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.9.1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dan memberi nama
3.9.2. Menuliskan reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon
3.9.3. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon pada lingkungan dan kesehatan
4.9.1. Membedakan reaksi yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna
4.9.2. Mengatasi dampak pembakaran pada lingkungan dan kesehatan

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan menggali informasi diharapkan siswa dapat:
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
2. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna.
3. Menuliskan reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon
4. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon pada lingkungan dan kesehatan
5. Membedakan reaksi yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna
6. Mengatasi dampak pembakaran pada lingkungan dankesehatan
E. Materi Pembelajaran
Alkana, Alkena dan Alkuna
1. Alkana
a) Rumus umum alkana ( CnH2n + 2 )
b) Deret Homolog alkana

Jumlah atom C Rumus Molekul Nama


1 CH4 metana
2 C 2H6 etana
3 C 3H8 propana
4 C 4H10 butana
5 C 5H12 pentana
6 C 6H14 heksana
7 C 7H16 heptana
8 C 8H18 oktana
9 C 9H20 nonana
10 C 10H22 dekana

c) Tata nama alkana


Aturan penamaan menurut IUPAC alkana bercabang
1. Memilih ratai induk yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak
2. Penomoran, dimulai dari salah satu ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil
3. Penulisan nama dimulai dengan nama cabang sesuai dengan urutan abjad diakhiri dengan
nama induk antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma antara angka
dengan huruf dipisahkan dengan tanda jedah
2. Alkena
a. Rumus umum alkena ( CnH2n )
Nama alkena diturunkan dari nama alkana sesuai dengan jumlah atom karbonnya dengan
mengganti akhiran ana menjadi -ena. Contoh:
C 2H4 : etena
C 3H6 : propena
C 4H8 : butena
3. Alkuna
a. Rumus umum alkena ( CnH2n-2 )
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana sesuai dengan jumlah atom karbonnya dengan
mengganti akhiran ana menjadi -una. Contoh:
C 2H2 : etuna
C 3H4 : propuna
C 4H6 : butuna
Reaksi Hidrokarbon
1. Reaksi Substitusi (penggantian)
2. Reaksi Adisi (pemutusan ikatan rangkap)
3. Reaksi Eliminasi (pelepasan gugus/pembentukan ikatan rangkap)
4. Reaksi Oksidasi (pembakaran)

F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Latihan

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
 Pembukaan
 Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
 Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
 Apresiasi materi hidro karbon
2. Kegiatan Inti 70 menit
 Guru memberikan pembahasan teori hidro karbon, pemberian
nama senyawa alkana, alkena dan alkuna yang didiskusikan secara
berkelompok
 Guru membimbing siswa dalam menggambarkan struktur
hidrokarbon dan memberikan contoh penamaannya
 Tanya jawab cara pemberian nama alkana, alkena dan alkuna
melalui diskusi kelas, dimana satu kelompok membacakan hasil
diskusinya ke depan kelas
 Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dan
dikumpulkan ke meja guru bila sudah selesai

3. Kegiatan Akhir 10 menit


 Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang
klasifikasi senyawa hidrokarbon
 Memberi tugas mencatat barang-barang yang dipergunakan
sehari-hari yang mengandung unsur C dan H khususnya yang
tergolong ke dalam senyawa hidrokarbon dan dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya
 Menyampaikan materi selanjutnya : Reaksi Hidrokarbon

Pertemuan 2
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
 Pembukaan
 Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
 Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
 Mengumpulkan tugas di rumah
 Apresiasi tata nama alkana, alkena dan alkuna
2. Kegiatan Inti 70 menit
 Guru memberikan menjelaskan tentang reaksi-reaksi hidrokarbon
yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna yang meliputi
substitusi, adisi dan eliminasi
 Guru memberikan perbedaan reaksi yang terjadi pada alkana,
alkena dan alkuna serta meramalkan hasil reaksinya dan
menggambarkan struktur rantai karbonnya
 Siswa memperhatikan penjelasan guru sambil menanyakan hal
yang belum dimengerti
 Siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang diberika guru yang
dikerjakan secara individu kemudian mengumpulkan ke meja guru
untuk dikoreksi bersama
3. Kegiatan Akhir 10 menit
 Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang
reaksi substitusi, adisi dan eliminasi
 Mengingatkan siswa untuk membahas soal-soal di buku yang
berhubungan dengan reaksi hidrokarbon
 Menyampaikan materi selanjutnya : Reaksi pembakaran
hidrokarbon dan dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan
Pertemuan 3
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
 Pembukaan
 Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
 Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
 Apresiasi materi reaksi substitusi, adisi dan alkuna, serta materi
dampak pembakaran hidrokabon
2. Kegiatan Inti 70 menit
 Siswa di bagi dalam beberapa kelompok
 Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang reaksi pembakaran
hidrokarbon, serta dampak yang dapat ditimbulkannya bagi
lingkungan dan juga kesehatan, dan bagaimana cara mengatasinya
 Masing-masing kelompok mencari jawaban atas pertanyaan yang
diberikan guru melalui studi pustaka dan menggali informasi dari
berbagai sumber
 Salah satu kelompok yang ditunjuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas
 Kelompok lain memperhatikan dan member tangapan ataupun
pertanyaan
 Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusinya ke
meja guru
3. Kegiatan Akhir 10 menit
 Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang
dampak pembakaran senyawa hidrokarbon
 Memberi tugas pada siswa untuk mengumpulkan beberapa
peristiwa yang merupakan dampak dari pembakaran senyawa
hidrokarbon secara cara mengatasinya, yang terjadi pada 5 atau 10
tahun terakhir
 Menyampaikan materi selanjutnya : Makromolekul

H. Sumber dan media pembelajaran


 Buku cetak pegangan siswa dan guru
 Bahan-bahan/produk hidrokarbon

I. Penilaian
1. Pengetahuan : Tertulis
Bentuk instrument: Laporan kelompok dan tes pilihan berganda
Butir Soal
1. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah alkana. Rumus umum alkana adalah…
a. CnH2n+1 d. CnH2n-2
b. CnH2n+2 e. CnH2n-1
c. CnH2n
2. Suatu senyawa mempunyai rumus struktur sebagai berikut:
CH3 – CH2 – CH(CH3) – C (CH3)2 – CH3
Nama senyawa tersebut adalah…
a. 3,4,4-trimetilpeatana
b. 3,4,4-trimetilbutana
c. 2,2,3-trimetilpentana
d. 3-metil-4-etilpentana
e. 2-etil-4-metilbutana
3. Senyawa pentana dengan 2-metilbutana merupakan dua senyawa yang saling berisometri…
a. Rantai d. Polimeri
b. Posisi e. Gugus fungsi
c. Metameri
4. Tata nama senyawa alkana di bawah ini adalah tata nama yang dibenarkan menurut IUPAC,
kecuali…
a. 2-metilbutana
b. 3-metilbutana
c. 2-metil-3-etilheksana
d. 2,2-dimetilheksana
e. 2,2,3,3-tetrametilheksana
5. Jumlah isomeri senyawa heptana adalah…
a. 7 d. 10
b. 8 e. 11
c. 9

Jawaban :
No Jawaban skor
1. B. CnH2n + 2 1

2. C. 2,2,3- trimetil butana 1


.
3.. A. Rantai 1

4. B. 3-metil butana 1

5. E. 5 1

2. Keterampilan : Presentasi hasil diskusi


Instrumen
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Nama
No Sistematika Bahasa Bahasa Penguasaan
Siswa Kerjasama
laporan Tulisan Penyampaian materi
1
2
3
Pedoman Penskoran Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

Penilaian :

PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum

Mengetahui; Tapsel, Juli 2017


Kepala MGMP KIMIA SMK TAPSEL Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) - 8

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 3 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis senyawa makromolekul (Karbohidrat, Protein, dan Lipid)
4.8 Mengintegrasikan sifat-sifat senyawa makromolekul (karbohidrat, protein, dan lipid)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.8.1. Menggolongkan karbohidrat menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida
3.8.2. Menggolongkan protein berdasarkan asam amino esensial dan non esensial
3.8.3. Menggolongkan lemak menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh
3.8.4. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein dan lemak
4.8.1 Mengelompokkan karbohidrat, protein dan lemak berdasarkan monomer dan fungsinya

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi pustaka dan mengali informasi, diharapkan siswa dapat:
1. Menggolongkan karbohidrat menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida
2. Menggolongkan protein berdasarkan asam amino esensial dan non esensial
3. Menggolongkan lemak menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh
4. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein dan lemak
2. Dibeberikan beberapa nama karbohidrat, protein, dan lemak untuk dikelompokkan siswa ke dalam jenis
karbohidrat monosakarida-disakarida-polisakarida, protein esensial-non esensial, lemak jenuh-tidak jenuh
berdasarkan monomer dan fungsinya.
E. Materi Pembelajaran
1. Karbohidrat
 Penggolongan Karbohidrat
 Kegunaan Karbohidrat
2. Protein
 Penggolongan Protein
 Kegunaan Protein
3. Lemak
 Penggolongan Lemak
 Kegunaan Lemak

F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Kegiatan Awal (10 menit)
 Memberikan salam
 Melakukan absensi kehadiran siswa
 Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
 Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
B. Kegiatan Inti (70 menit)
 Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
 Guru memberikan pertanyaan tentang Karbohidrat, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
 Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
 Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang
disampaikan guru
 Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil
diskusinya tentang karbohidrat
 Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
 Guru memberi tambahan penjelasan tentang karbohidrat jika ada pelajaran yang kurang
dalam diskusi kelompok

C. Kegiatan Akhir (10 menit)


 Mengumpulkan laporan hasil diskusi kelompok siswa
 Menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran
 Menyampaikan pelajaran selanjutnya: Protein
Pertemuan 2
A. Kegiatan Awal (10 menit)
 Memberikan salam
 Melakukan absensi kehadiran siswa
 Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
 Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
B. Kegiatan Inti (70 menit)
 Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
 Guru memberikan pertanyaan tentang protein, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
 Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
 Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang
disampaikan guru
 Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil
diskusinya tentang Protein
 Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
 Guru memberi tambahan penjelasan tentang protein jika ada pelajaran yang kurang dalam
diskusi kelompok

C. Kegiatan Akhir (10 menit)


 Mengumpulkan laporan hasil diskusi kelompok siswa
 Menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran
 Menyampaikan pelajaran selanjutnya: Lemak

Pertemuan 3
A. Kegiatan Awal (10 menit)
 Memberikan salam
 Melakukan absensi kehadiran siswa
 Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
 Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
B. Kegiatan Inti (70 menit)
 Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
 Guru memberikan pertanyaan tentang Lemak, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
 Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
 Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang
disampaikan guru
 Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil
diskusinya tentang lemak
 Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
 Guru memberi tambahan penjelasan tentang lemak jika ada pelajaran yang kurang dalam
diskusi kelompok

C. Kegiatan Akhir (10 menit)


 Mengumpulkan laporan hasil diskusi kelompok siswa
 Menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran
 Menyampaikan pelajaran selanjutnya: Laju Reaksi

G. Peralatan/Media Pendukung :
 Molymod atau rantai senyawa karbon

H. Bahan/Sumber Belajar :
 Buku Kimia Kelas X SMK
 Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Internet

I. Jenis dan Alat Evaluasi :


• Latihan soal dari pemanfaatan LKS dalam pembelajaran
• Tugas kelompok laporan hasil diskusi dan presentasi
• Tes tertulis
1. Instrumen test tertulis
Contoh soal:
1. Tuliskan penggolongan karbohidrat dan contohnya !
Jawab : Karbohidrat digolongkan menjadi:
a. Monosakarida, contoh : Glukosa, fruktosa dan galaktosa
b. Disakarida, contoh : maltose, sukrosa dan laktosa
c. Polisakarida, contoh : amilosa, amilopektin
2. Tuliskan manfaat dari karbohidrat !
Jawab: Karbohidrat dimanfaatkan sebagai sumber utama energi bagi makhluk hidup
3. Jelaskan 3 kegunaan dari protein !
Jawab: Kegunaan protein adalah:
a. sebagai zat pembangun untuk pertumbuhan,
b. sebagai pengganti sel yang rusak,
c. sebagai sumber energi
4. Jelaskan reaksi pembentukan lemak !
Jawab: Lemak terbentuk melalui reaksi esterifikasi, yaitu reaksi antara asam lemak dengan gliserol,
dimana 3 asam lemak terikat pada tiga gugus alkohol
5. Jelaskan perbedaan lemak jenuh dan tidak jenuh !
Jawab: Lemak jenuh merupakan lemak yang terbentuk dari asam lemak jenuh seperti asam palmitat,
asam strearat, asam laurat dengan gliserol, sedangkan asam lemak tidak jenuh merupakan lemak
yang terbentuk dari asam lemak tidak jenuh seperti asam palmitoleat, asam oleat, asam linoleat, asam
linolenat dengan gliserol.

2. Keterampilan : Presentasi hasil diskusi


Instrumen
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Nama
No Sistematika Bahasa Bahasa Penguasaan
Siswa Kerjasama
laporan Tulisan Penyampaian materi
1
2
3
Pedoman Penskoran Keterampilan : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

Penilaian :

PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum

Mengetahui; Tapsel, Juli 2017


Kepala MGMP KIMIA SMK TAPSEL Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 9

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.9 Mengevalusi laju reaksi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya
4.10 Mengitegrasikan antara laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. Menghitung konsentrasi larutan
Deskriptor:
a. Menghitung konsentrasi larutan dalam satuan molaritas berdasarkan massa zat dan volume larutan
yang dibuat
b. Menghitung massa dari larutan yang diketahui molaritasnya
c. Menghitung volume larutan molaritas tertentu yang diketahui massanya
d. Menghitung molaritas larutan yang diencerkan dengan volume tertentu
e. Menghitung molaritas larutan hasil pencampuran dari dua larutan yang sejenis yang berbeda
molaritasnya dengan volume tertentu
2. Menjelaskan pengertian laju reaksi
Deskriptor:
a. Menuliskan rumusan laju reaksi
b. Membandingkan laju reaksi antar zat reaktan dengan zat produk berdasarkan persamaan reaksi kimia
3. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh,
suhu dan katalis)
Deskriptor:
a. Membandingkan laju reaksi dari beberapa larutan dengan konsentrasi yang berbeda-beda
b. Menyatakan hubungan konsentrasi dengan laju reaksi
c. Membandingkan luas permukaan bidang sentuh zat berupa serbuk dan kepingan dan
membandingkan laju reaksi dari kedua zat tersebut
d. Menyatakan hubungan luas bidang sentuh dengan laju reaksi
e. Membandingkan laju reaksi dari beberapa reaksi yang berlangsung pada suhu yang berbeda
f. Menyatakan hubungan suhu dengan laju reaksi
g. Membandingkan laju reaksi dari reaksi yang ditambah katalis dengan yang tidak ditambah katalis
h. Menyatakan hubungan katalis dengan laju reaksi
i. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4. Menentukan orde reaksi
Deskriptor:
a. Menentukan orde reaksi berdasarkan data percobaan
b. Menuliskan persamaan laju reaksi berdasarkan data percobaan
c. Menentukan orde reaksi berdasarkan persamaan laju reaksi
5. Menentukan persamaan laju reaksi
Deskriptor:
a. Menuliskan persamaan laju berdasarkan data percobaan berdasarkan perbedaan konsentrasi
b. Menentukan laju reaksi berdasarkan persamaan laju reaksi
c. Menentukan satuan tetapan laju reaksi sesuai orde reaksi

D. Materi Pembelajaran :
 Konsentrasi larutan (kemolaran)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 Teori tumbukan
 Orde reaksi
 Persamaan laju reaksi

E. Model Pembelajaran :
 Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan praktikum

Skenario Pembelajaran :
Perilaku
Fase Waktu
Guru Siswa
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Fase 1  Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan 40
Orientasi siswa pembelajaran yang harus memahami apa yang menit
kepada masalah dicapai siswa setelah proses dijelaskan oleh guru
pembelajaran mulai dari
standar kompetensi,  Mendengarkan
kompetensi dasar, dan penjelasan guru dan
indicator membuat catatan
 Menjelaskan jenis kegiatan penting agar dapat
yang akan dilakukan dalam melaksanakan tugas
proses pembelajaran yaitu belajar yang
berupa praktikum diberikan oleh guru
 Menjelaskan peralatan/
media yang akan digunakan
dalam melaksanakan
praktikum
 Memotivasi siswa agar aktif
dalam mengikuti dan
melaksanakan tugas belajar
yang akan diberikan oleh
guru
Fase 2  Membagi siswa dalam 5  Mengambil posisi 50
Mengorganisasi kelompok (tediri dari 6 orang sesuai dengan menit
kan siswa untuk perkelompok) kelompok yang
belajar  Menjelaskan prosedur dibagikan guru
praktikum dan, apa yang  Mendengarkan dan
harus diamati dalam mencatat serta
praktikum memahami prosedur
 Menjelaskan format table yang dijelaskan guru
pengamatan yang harus diisi agar dapat mengambil
oleh tiap kelompok data yang diharapkan
praktikum, dan data apa yang dari praktikum
harus dicatat  Mencatat tugas yang
 Menugaskan siswa untuk diberikan oleh guru
mengumpulkan informasi
tentang molaritas larutan,
laju reaksi, faktor-faktor
yang mempengaruhinya, dan
hubungannya dengan teori
tumbukan
Pertemuan II (2 x 45 menit)
Fase 3  Menugaskan siswa untuk  Mempersiapkan alat 90
Membimbing mempersiapkan alat dan dan bahan yang akan menit
penyelidikan bahan yang akan digunakan digunakan masing-
individu dan masing-masing kelompok masing kelompok
kelompok dalam praktikum, serta dalam praktikum,
lembar pengamatan yang serta lembar
akan diisi pengamatan yang
 Membimbing siswa akan diisi
melaksanakan praktikum  Melaksanakan
untuk mendapatkan praktikum sesuai
penjelasan dan pemecahan prosedur yang sudah
masalah yang sudah disusun dijelaskan
sebelumnya  Membuat catatan data
pengamatan yang
sesuai dengan format
yang dibuat
Pertemuan III (2 x 45 menit)
Fase 4  Menjelaskan jenis dan  Mendengarkan dan 90
Mengembangk bentuk laporan yang akan membuat catatan menit
an dan disusun setiap kelompok tentang bentuk dan
menyajikan dan bagaimana susunannya jenis laporan
hasil karya praktikum yang akan
 Menugaskan siswa untuk dibuat
membuat laporan hasil  Menyusun laporan
praktikum hasil praktikum
 Menunjuk satu kelompok  Bagi kelompok yang
untuk mempresentasikan ditunjuk maju ke
hasil praktikumnya, depan kelas untuk
sementara kelompok lain mempresentasekan
ditugaskan untuk laporan hasil
memperhatikan dan praktikumnya
menanggapinya  Bagi kelompok yang
tidak ditunjuk
menanggapi dan
menanyakan hal yang
tidak dipahami pada
kelompok yang maju

Pertemuan IV (2 x 45 menit)
Fase 5  Menugasukan siswa untuk  Mengumpulkan 90
Menganalisa mengumpulkan laporan laporan praktikum ke menit
dan praktikum yang dibuat tiap meja guru
mengevaluasi kelompok
proses  Memberikan latihan sesuai  Mengerjakan latihan
pemecahan indikator yang akan dicapai sesuai penugasan
masalah
 Menyampaikan kesimpulan guru
dari pembelajaran  Memperhatikan dan
mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru

F. Penilaian :
Aspek yang dinilai:
Pengetahuan : Pemahaman materi pembelajaran mengenai pengertian laju reaksi, perhitungan
konsentrasi larutan, factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, menuliskan persamaan
laju reaksi dan orde reaksi
Psikomotor : Unjuk kerja (Keaktifan dan ketepatan) dalam melakukan praktikum sesuai dengan
prosedur yang diberikan

Bentuk instrumen:
 Lembar kerja siswa (terlampir)
 Tes pilihan berganda

G. Peralatan/Media Pendukung :
 Alat dan bahan praktikum di laboratorium

H. Bahan/Sumber Belajar :
 Buku cetak siswa KIMIA Kelas X SMK
 LKS siswa
LEMBAR KERJA SISWA I
PEMBUATAN LARUTAN, PENGENCERAN DAN PENCAMPURAN

A. Tujuan Percobaan:
Membuat larutan dan melakukan pengenceran dan pencampuran larutan dengan molaritas tertentu

B. Alat dan Bahan:


Alat dan bahan Ukuran/satuan Jumlah
Labu ukur 250 ml 2
Pipet ukur 50 ml 1
Botol aquades (semprot) - 1
Neraca Analitis - 1
Corong kaca Kecil 1
Kristal NaCl gram 4,39 gram
Aquades Secukupnya -

C. Prosedur Kerja

1. Pembuatan 250 ml larutan NaCl 0,3 M dari Kristal NaCl

 Timbang sebanyak 4,39 gram Kristal NaCl dengan menggunakan neraca analitis

 NaCl tersebut dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml

 Tambahkan akuades sedikit terlebih dahulu, kemudian labu takar dikocok agar NaCl larut

 Setelah NaCl larut semua, kemudian tambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai garis tanda
250 ml dengan menggunakan botol semprot akuades. Larutan yang diperoleh adalah larutan
NaCl 0,3 M sebanyak 250 ml

2. Pengenceran larutan NaCl 0,3 M menjadi larutan NaCl 0,03 M

 Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam labu ukur yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)

 Selanjutnya ke dalam labu ukur ditambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai tanda 250 ml
dan sambil digojlok sampai homogeny. Larutan yang diperoleh adalah larutan NaCl 0,03 M
sebanyak 250 ml.

3. Pencampuran larutan NaCl 0,3 M dengan larutan NaCl 0,03 M

 Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)

 Ke dalam gelas yang sama ditambahkan 25 ml larutan NaCl 0,03 M.

D. Pertanyaan dan Tugas

1. Dapatkah labu ukur, labu didih, beaker gelas dan Erlenmeyer digunakan untuk membuat larutan ?
beri alasannya !

2. Jelaskan bagaimana caranya membuat larutan asam sulfat 0,1 M sebanyak 1 liter dari larutan asam
sulfat 6 M ?

3. Tentukan molaritas dari larutan NaCl yang dicampurkan pada prosedur 3 di atas !
LEMBAR KERJA SISWA II
PENGARUH KONSENTRASI DAN LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH TERHADAP LAJU
REAKSI

A. Tujuan Percobaan:
Menyelidiki pengaruh konsentrasi dan luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi pada reaksi
antara kulit telur dengan larutan asam klorida.

B. Alat dan Bahan:


Alat dan bahan Ukuran/satuan Jumlah
Tabung reaksi 10 ml (sedang) 5
Gelas ukur 10 ml 1
Alat pengukur waktu - 1
Kulit telur Kepingan dan tepung 1
Asam klorida Konsentrasi beda @ 5 ml

C. Prosedur dan Pengamatan percobaan


Pengaruh konsentrasi
1. Siapkan tiga tabung reaksi (beri label 1, 2, dan 3).
2. Kedalam ketiga tabung reaksi masukkan masing-masing 5 ml asam klorida yang berbeda molaritas
3. Masukkan tepung kulit telur dengan ukuran yang sama ke dalam ketiga tabung reaksi
4. Catat waktu yang diperlukan sampai gelembung gas tidak dihasilkan lagi

Pengaruh luas bidang sentuh


1. Siapkan dua tabung reaksi (beri label 1, dan 2).
2. Kedalam dua tabung reaksi masukkan masing-masing 5 ml asam klorida dengan konsentrasi yang sama
3. Masukkan dalam tabung 1 tepung kulit telur dan tabung 2 kepingan kulit telur.
4. Catat waktu yang diperlukan sampai gelembung gas tidak dihasilkan lagi

D. Tabel Pengamatan
Pengaruh konsentrasi
Kulit telur Asam klorida Waktu (detik)
1M
Tepung 2M
3M

Pengaruh luas bidang sentuh


Kulit telur Asam klorida Waktu (detik)
Tepung
2M
Kepingan

E. Tugas dan Pertanyaan


1. Buatlah grafik hubungan antara konsentrasi asam klorida dengan 1/t !
2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi asam klorida terhadap laju reaksi ?
3. Manakah luas bidang sentuh yang paling besar antara kepingan atau tepung kulit telur ?
4. Bagaimana pengaruh luas bidang sentuh terhadap laju reaksi ?
LEMBAR KERJA SISWA III
PENGARUH SUHU DAN KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh suhu dan katalis terhadap laju reaksi

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan Ukuran/satuan Jumlah
Tabung reaksi 10 ml (kecil) 2
Gelas ukur 50 ml 1
Gelas kimia 100 ml 2
Alat pengukur waktu - 1
H2O2 5% 75 ml
NaCl 0,1 M 3 ml
FeCl3 0,1 M 3 ml
Asam klorida 1M 10 ml

C. Prosedur dan Pengamatan Percobaan


Pengaruh suhu
1. Siapkan dua tabung reaksi (beri label 1, dan 2).
2. Kedalam kedua tabung reaksi masukkan masing-masing 5 ml asam klorida yang sama molaritasnya
3. Masukkan tepung kulit telur dengan ukuran yang sama ke dalam kedua tabung reaksi
4. Tabung 1 dipanaskan dengan lampu spritus, dan tabung tidak dipanaskan
5. Catat waktu yang diperlukan sampai gelembung gas tidak dihasilkan lagi

Pengaruh katalis
1. Siapkan dua gelas kimia (beri label 1, dan 2).
2. Kedalam dua gelas kimia masukkan masing-masing 30 ml H 2O2
3. Masukkan dalam gelas 1 3 ml NaCl dan gelas 2 ditambahkan dengan 3 ml FeCl 3, sedangkan gelas 3
dibiarkan.
4. Dengan waktu yang sama amati gelas mana yang menghasilkan gelembung gas yang paling banyak

D. Tabel Pengamatan
Pengaruh suhu
Kulit telur Asam klorida Waktu (detik)
1M
Tepung
1M

Pengaruh katalis
Larutan Katalis Waktu (detik) Gelembung gas
NaCl
H2O2 FeCl3
-

E. Pertanyaan dan Hasil Percobaan


1. Pada gelas kimia manakah terjadi peruraian H 2O2 ?
2. Bandingkan warna larutan FeCl3 dengan warna larutan dalam gelas (2) setelah reaksi selesai.
Menurutmu, apakah FeCl3 telah berubah menjadi zat lain ?
3. Bagaimana perubahan warna larutan dalam gelas (2) selama reaksi berlangsung ? Menurutmu apakah
FeCl3 terlibat dalam reaksi ?
4. Ada yang mendefenisikan katalisator sebagai zat yang mempercepat reaksi, tetapi zat itu ikut bereaksi.
Menurutmu apakah defenisi ini sudah benar ? Jelaskan !
5. Zat yang manakah yang merupakan katalis pada reaksi penguraian H 2O2 ?
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini !
Nilai Keterampilan/ Unjuk Kerja
Nama Siswa Kriteria Penilaian Keterampilan Jumlah Nilai
Bobot
K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6

Keterangan K-1 = merancang alat dan bahan percobaan dengan benar


K-2 = melaksanakan percobaan dengan cermat dan benar
K-3 = menggunakan alat dan bahan denar
K-4 = melakukan pengamatan dengan cermat dan benar
K-5 = menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan benar
K-6 = Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas mandiri
Rentang Skor : 1.Kurang.
2. Cukup.
3. Baik.
4. Amat baik.
Jumlah skor maksimum = 24
Nilai = Jumlah skor hasil pengamatan dibagi jumlah skor seluruhnya dikali 100

3. Test Tertulis / remedial

ULANGAN HARIAN
1. Larutan NaOH ( Mr=40) 1 molar terbuat dari 40 gram NaOH dengan :
a. 960 ml air d. Air hingga volume larutan 1 liter
b. 960 gram air e. Air hingga massa larutan 1000 gram
c. 1 liter air
2. Kedalam aluminium sulfat ,Al2(SO4)3 sebanyak 3,42 gram ditambahkan air sehingga volume larutan
menjadi 2 liter. Konsentrasi molaritas larutan adalah :
( Ar Al=27, S=32, O=16 )
a. 0,5 M b. 0,1 M c. 0,05 M d. 0,01 M e. 0,005 M
3. Massa asam oksalat , H2C2O4.2H2O yang diperlukan untuk membuat 100 ml asam oksalat 0,1 M adalah :
( Ar H = 1, C = 12, O = 16 )
a. 1,26 gram b. 3,15 gram c. 6,30 gram d. 12,60 gram e. 31,50 gram
4. Untuk mengubah 100 ml larutan H2SO4 0.5 M menjadi 0,2 M diperlukan air sebanyak :
a. 100 ml b. 150 ml c. 200 ml d. 250 ml e. 500ml
5. Kemolaran asam nitrat pekat 63 % dengan massa jenis 1,3 Kg/L adalah:
( Ar N =14, H = 1, O = 16 )
a. 6,3 mol/L b. 6,5 mol/L c. 10 mol/L d. 13 mol/L e. 1,3 mol/L
6. Peruraian H2O2 dapat berlangsung menurut reaksi :
2 H2O2(l) → 2 H2O(l) + O 2 (g)
Untuk itu dilakukan percobaan ;
No Awal reaksi Proses reaksi Akhir reaksi Keterangan
1. H2O2 tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Lambat
2. H2O2 + NaCl Tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Lambat
3. H2O2 + FeCl3 jingga Coklat muda Jingga Cepat
4. H2O2 + CoCl2 merah muda Hijau- coklat Merah muda Cepat
Dari data percobaan diatas peran katalis dalam proses reaksi adalah
a. tidak ikut bereaksi dalam proses reaksi
b. ikut bereaksi dan tidak dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi
c. ikut bereaksi dan dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi
d. ikut bereaksi dan warna berubah tetap reaksi berlangsung
e. tidak ikut bereaksi dan warna berubah selama reaksi berlangsung
7. Natrium bereaksi hebat dengan air pada suhu kamar sedangkan besi tidak. Hal ini memperlihat bahwa laju
reaksi bergantung pada :
a. suhu d. katalisator
b. jenis pereaksi e. luas permukaan sentuh
c. keadaan reaksi
8. Diantara pasanngan reaksi berikut, yang diharapkan bereaksi paling cepat adalah :
a. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 300 C
b. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M + 10 ml air pada 300 C
c. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 400 C
d. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 400 C
e. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M + 10 ml air pada 400 C

Untuk soal 9 dan 10 menggunakan data berikut :


Data hasil percobaan untuk reaksi A + B→ Hasil
Percobaan Massa/bentuk zat A Konsentrasi B Waktu Suhu (0 C)
(mol/L) (detik)
1. 5 gram serbuk 0,1 2 25
2 5 gram larutan 0,1 3 25
3 5 gram padat 0,1 5 25
4 5 gram larutan 0,2 1.5 25
5 5 gram larutan 0,1 1.5 35
9. Pada percobaan 1 dan 3 , laju reaksi dipengaruhi oleh faktor :
a. luas permukaan d. Konsentrasi
b. sifat-sifat e. katalis
e. suhu

10. Berdasarkan percobaan 2 dan 5 maka untuk kenaikan suhu sebesar 10 0 C, laju reaksi akan :
a. sama dengan semula d. menjadi lebih lambat b
b. menjadi dua kali lebih cepat dari semula e. menjadi setengah kali lebih cepat
c. menjaddi empat kali lebih cepat dari semula

Kunci Jawaban
1. d 6. c
2. e 7. a
3. a 8. d
4. b 9. a
5. d 10. b

Skor masing masing soal = 1


Jumlah maksimum skor = 10
Nilai Pengetahuan = jumlah skor yang diperoleh / 10 X 100

Mengetahui; Tapsel, Juli 2017


Kepala MGMP KIMIA SMK TAPSEL Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) - 10

Nama Sekolah : MGMP KIMIA SMK TAPSEL


Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/2
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metaPengetahuan sesuai dengan bidang dan lingkup kajianKimiapada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.10 Menganalisis pembuatan berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita
4.10 Mengembangkan pembuatan berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di
sekitar kita

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (effek
Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan)
2. Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
3. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi,
koagulasi)
4. Menjelaskan koloid liofob dan liofil
5. Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
(1) Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan
effek Tyndall
(2) Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan
homogen/heterogen.
(3) Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan
penyaringan.
(4) Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
(5) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid effek Tyndall
(6) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid gerak Brown.
(7) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid dialisis.
(8) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid elektroforesis,
(9) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid emulsi
(10) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid koagulasi
(11) Menjelaskan koloid liofob dan liofil
(12) Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik..
(13) Mendeskripsikan peranan koloid di industri makanan.
(14) Mendeskripsikan peranan koloid di industri farmasi.

E. Materi Ajar
: Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid
merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat didispersikan ke dalam suatu media yang homogeny. Ukuran
zat yang didispersikan berkisar dari 1 nm - 1µm.
Campuran dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Perbandingannya dapat kita lihat
dalam table berikut.

Larutan Koloid Suspensi


(Dispersi molekuler) (Dispersi koloid) Dispensi Kasar)
Contoh: larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan Contoh: Campuran tepung
air terigu dengan air.
1) Homogen, tak dapat 1) Secara makroskopis 1) Heterogen
dibedakan walaupun bersifat homogeny
menggunakan tetapi heterogen jika
mikroskop ultra. diamati dengan
mikroskop ultra.
2) Partikelnya berdimensi
2) Semua partikelnya antara 1nm-100nm . 2) Salah satu atau semua
berdimensi ( panjang, dimensi partikelnya
lebar, atau tebal) lebih besar dari 100nm
kurang dari 1 nm.
3) Dua fase. 3) Dua fase
3) Satu fase
4) Pada umumnya stabil. 4) Tidak stabil
4) Stabil
5) Tidak dapat disaring 5) Dapat disaring.
5) Tidak dapat disaring. kecuali dengan
penyaring ultra.

1.Jenis-Jenis Koloid
Penggolongan system koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya tersebut.
Berdasarkan fase terdispersinya, system koloid dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sol (fase terdispersi
berupa zat padat), emulsi (fase terdispersi berupa zat cair), dan buih (fase terdispersi berupa gas).Selanjutnya
, sol, emulsi, dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya, seperti pada table berikut:
No Fase Fase Nama Contoh
. Terdispersisa Pendispersi
1. Padat Gas Aerosol padatAsap (smoke), debu di udara
2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat
3. Padat Padat Sol Padat Gelas berwarna, intan hitam
4. Cair Gas Aerosol Kabut (fog) dan awan
5. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan
6. Cair Padat Emulsi Padat Jeli, mutiara
7. Gas Cair Buih Buih sabun, krim kocok
8. Gas Padat Buih Karet busa, batu apung, stirofoam.
2. Sifat-Sifat Koloid
1).Efek Tyndal, yaitu sifat penghamburan cahaya.
2).Gerak Brrown, yaitu gerak zig- zag yang terus menerus.
Gerak merupakan salah satu factor yang menstabilkan koloid, sehingga tidak mengalami sedimentasi.
3). Muatan Koloid
a. Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Halini menunjukkan bahwa partikel koloid tersebut
bermuatan. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis.Koloid bermuatan negative
akan bergerak ke anode (elektro positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode
(elektroda negatif). Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan.
b. Adsorpsi
Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap berbagai macam zat pada permukaannya. Penyerapan pada
permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan koloid terjadi karena adsorsi ion-ion tertentu. Muatan koloid terjadi
kerena adsorpsi ion-ion tertentu.
4. Koagulasi,yaitu penggumpalan system koloid.
Koagulasi koloid karena penambahn elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan negative akan
menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarikion negative (anion).Ion-
ion tersebut akan membetuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung lapisan kedua ini terlalu dekat maka
selubung ini akan menetralkan muatan koloid, sehingga terjadi koagulasi.
5). Koloid Pelindung
Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambah koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid
pelindung ini akan menmbungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok.
6). Dialisis
Ion –ion pengganggu dalam koloid dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialysis. Dalam
proses ini system koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong ini dimasukkan ke dalam
suatu bejana yang berisi air mengalir. Kantong koloid terbuat dari selaput semipermiabel, yaitu selaput yang
dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan partikel
koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.
7). Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid yang medium dispersinya cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.Suatu koloid disebut
koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan
mediumnya.Liofil berarti suka cairan. Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik menarik
tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti takut cairan. Jika medium disperse yang dipakai adalah
air, maka kedua jenis koloid di atas disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Perbandingan sifat sol hidrofil dengan sol hidrofob.
Sol Hidrofil Sol Hidrofob
Mengadsorsi mediumnya Tidak mengadsorbsi mediumnya
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relative Hanya stabil pada konsentrasi kecil
besar.
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan
Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
elektrolit
Viskositas hamper sama dengan mediumnya
Viskositas lebih besar daripada mediumnya
Tidak reversible
Bersifat reversible
Efek Tyndal lebih jelas
Efek Tyndal lemah

3. Koloid dalam Kehidupan Sehari;hari


Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di alam (tanah air, udara), industry,
kedokteran, system hidup dan kedokteran.Di industry ,aplikasi koloid untuk produksi cukup luas. Hal ini
disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang
tidak dapat saling melarutkan secara homogeny dan bersifat stabil untuk produksi skala besar.
Contoh aplikasi kimia koloid dalam industry.
Jenis Industri Contoh Aplikasi
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat Cat
Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen
Industri pertanian Pestisida dan insektisida
Industri farmasi Minyak ikan, penisilin untuk suntikan

F. Metode Pembelajaran
Percobaan, diskusi,Tanya jawab dan penugasan.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2x45)
Kegiatan awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi system koloid yang akan diajarkan dengan
menyebutkan,standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang akan dicapai.
Apersepsi : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan mengenai
system koloid.
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari system koloid dan penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam bentuk
media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan komunikasi.

Kegiatan Inti (70 menit)


Tatap Muka
- Melakukan questioning dengan menunjukkan 3 jenis larutan yang berbeda ukuran partikelnya.

Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan pengelompokan berbagai sistem koloid.
Tugas Mandiri Tidak Berstruktur
- Membuat laporan percobaan

Kegiatan Akhir (10 menit)


-Siswa menyimpulkan pengelompokan koloid.
Kegiatan Mandiri Tak terstruktur
- Menuliskan jenis jenis koloid yang dijumpai dalam kehidupan sehari hari.

Pertemuan 2 (2x45’)
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi jenis koloid dengan menyebutkan indicator yang
akan dicapai
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang jenis koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari jenis koloid.
Kegiatan Inti (70 menit)
Tatap muka
-Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengidentifikasi serta mengklasifikasikan jenis dan sifat
koloid dari data percobaan

Tugas terstruktur
-Mengidentifikasika jenis dan sifat koloid dari data percobaan.

Kegiatan akhir (10 menit)


- Melakukan tanya jawab tentang jenis koloid.
- Siswa menyimpulkan tentang jenis koloid..

Tugas mandiri tidak terstruktur


- Mengidentifikasi peranan koloid di industry kosmetik, makanan, farmasi, dan membuatnya dalam
bentuk table (daftar) secara individu di rumah.

Pertemuan 3 (2x45’)
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi sifat-sifat koloid.
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang sifat sifat-sifat koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari sifat-sifat larutan koloid..

Kegiatan Inti (70 menit)


Tatap muka
- Membimbing siswa dalam melakukan percobaan sifat sifat koloid mengenai efek Tyndall dan
Koagulasi.
Tugas terstruktur
-Melakukan percobaan sifat sifat koloid mengenai efek Tyndall dan Koagulasi.
Kegiatan akhir (10 menit)
- Menyimpulkan sifat sifat koloid.
Tugas mandiri tidak terstruktur
- Membuat laporan hasil praktikum.
H. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Buku Kimia; Bahan-bahan sekitar
I. Penilaian
1.Tehnik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes tertulis
2.Bentuk Instrumen
-Performans (kinerja dan sikap)
-Laporan
-Uraian

Nilai Keterampilan (UNJUK KERJA)


Nama Kriteria Penilaian Keterampilan Jumlah Nilai
Bobot
K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6

Keterangan K-1 = merancang alat dan bahan percobaan dengan benar


K-2 = melaksanakan percobaan dengan cermat dan benar
K-3 = menggunakan alat dan bahan benar
K-4 = melakukan pengamatan dengan cermat dan benar
K-5 = menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan benar
K-6 = Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas mandiri
Rentang Skor : 1.Kurang.
2. Cukup.
3. Baik.
4. Amat baik.
Jumlah skor maksimum = 24
Nilai = Jumlah skor hasil pengamatan dibagi jumlah skor seluruhnya dikali 100

3. Soal / instrumen
No Soal Kunci Skor
Jawaban
Sebutkan 5 perbedaan larutan, koloid, dan suspensi. ..
1. 5
Nyatakan jenis koloid berikut ( tergolong sol, emulsi, atau yang
2. 5
lainnya).:a. kabut b. lem kanji c. cat d. tinta e.mutiara
f . batu apung g. air susu
Apa yang dimaksud dengan efek tyndal.
3. 2
Bagaimana cara menunjukkan muatan dari suatu koloid.
4. 5
Jelaskan mengapa koloid mengalami koagulasi pada penambahan
5. 5
elektrolit.
Jelaskan perbedaan antara koloid hidropil dan koloid hidrofob.
6. 10
Jelaskan fungsi koloid pelindung
7. 3
Jelaskan cara kerja alat dialisator.
8. 5
Sebutkan 5 beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari;hari.
9. 5
Apa penyebab gerak brown?Jelaskan .
10.. 5

Kunci Jawaban
1.
Larutan Koloid Suspensi
(Dispersi molekuler) (Dispersi koloid) Dispensi Kasar)
Contoh: larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan Contoh: Campuran tepung
air terigu dengan air.
a.Homogen, tak dapat a. Secara makroskopis a. Heterogen
dibedakan walaupun bersifat homogeny tetapi
menggunakan mikroskop heterogen jika diamati
ultra. dengan mikroskop ultra.
b. Partikelnya berdimensi b. Salah satu atau semua
antara 1nm-100nm . dimensi partikelnya
b. Semua partikelnya
lebih besar dari 100nm
berdimensi ( panjang,
lebar, atau tebal) kurang c. Dua fase
c. Dua fase.
dari 1 nm.
d. Pada umumnya stabil. d. Tidak stabil
c. Satu fase
e. Dapat disaring.
e. Tidak dapat disaring
d Stabil
kecuali dengan penyaring
e.Tidak dapat disaring. ultra.

2.
Contoh Jenis koloid
a. Kabut Aerosol
b. Lem kanji Emulsi padat
c. Cat Sol
d. Tinta Sol
e. Mutiara Emulsi padat
f. Batu apung Buih padat
g. Air susu Emulsi

3. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya dapat diamati dari
samping.
4. Partikel koloid mendapatkan muatannya dengan cara menyerap ion atau muatan listrik pada
permukaannya.
5. Penambahan larutan elektrolit pada sistem koloid akan menetralkan muatan koloid sehingga kestabilan
koloid berkurang dan terjadi koagulasi.

7. Koloid Hidrofil Koloid Hidrofob


Mengadsorpsi mediumnya. Tidak mengadsorpsi mediumnya.
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif Hanya stabil pada konsentrasi kecil.
besar.
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan Mudah menggumpal pada penambahan
elektrolit. elektrolit.
Viskositas lebih besar daripada mediumnya. Viskositas hampir sama dengan mediumnya.
Bersifat reversible. Tidak reversible.
Efek Tyndall lemah. Efek Tyndall lebih jelas.
Fungsi koloid pelindung adalah untuk menstabilkan suatu sistem koloid
8. Pemurnian darah dilakukan dengan menggunakan alat dialisator. Pemurnian dilakukan dengan
memasukkan darah ke dalam alat dialisator yang berisi dialisat yang mengalir. Dalam dialisator terdapat
selaput semipermeable, yaitu selaput yang dapat melewatkan air dan molekul-molekul sederhana seperti
urea, tapi menahan butir-butir darah. Dengan demikian air dan molekul sederhana tersebut tersebut
keluar dari alat dialisator dan hanyut bersama dialisat

9. Beberapa contoh koloid :


sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega.

10. Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium
terhadap partikel koloid.

Nilai = Skor Perolehan x 100


50

Mengetahui; Tapsel, Juli 2017


Kepala MGMP KIMIA SMK TAPSEL Guru Mata Pelajaran

_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai