(RPP)
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Kimia
Bidang Keahlian : Agribisnis
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran :
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )
D. Tujuan Pembelajaran
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1.1a. Menjelaskan pengertian materi dengan santun
1.1b. Membedakan perubahan fisika dan kimia terhadap materi dengan tepat
1.1c. Mengelompokkan beberapa perubahan materi ke dalam perubahan fisika dan kimia dengan
cermat
1.2. Mengelompokkan materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran dengan teliti dan benar
4. Disediakan alat dan bahan praktikum, dan dijelaskan prosedur percobaan, peserta didik secara
berkelompok dapat melakukan pemisahan campuran prosedur yang tepat dan tertib
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian materi dan sifatnya
Sifat fisika dan sifat kimia materi
Sifat intensif dan ekstensif
2. Perubahan materi
Perubahan fiska
Perubahan kimia
3. Klasifikasi materi
Unsur
Senyawa
Campuran
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelompok
3. Praktikum
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
Kegiatan Guru Kegiatan Guru
Pendahuluan ( 10 menit )
Memberikan salam dan Menjawab salam dari guru dan berdoa
mengajak siswa untuk berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
bersama sebelum memulai
pelajaran
Melakukan absensi kehadiran
siswa Mengemukakan pengetahuan siswa
Apersepsi dengan menggali tentang ilmu kimia sesuai dengan
pengetahuan siswa tentang ilmu pertanyaan guru
kimia
Memotivasi siswa dengan Mendengarkan dan memperhatikan
menjelaskan manfaat dari penjelasan guru
belajar kimia
Menyampaikan tujuan dari
pembelajaran
Kegiatan Inti ( 70 menit )
Membagi siswa ke dalam Membentuk kelompok sesuai arahan
beberapa kelompok guru
Memberikan beberapa
pertanyaan tentang pengertian Mencatat pertanyaan yang diberikan guru
materi, sifat materi, perubahan dan langsung mendiskusikannya dengan
materi, dan klasifikasi materi; kawan kelompok dan mencari
yang harus dicari jawabannya jawabannya dari buku serta
dengan diskusi dan membaca mencatatkannya dalam bentuk laporan
buku sumber, dan membuat diskusi
laporan hasil diskusinya Menanyakan pada guru tentang hal-hal
Memberikan kesempatan pada yang tidak dimengerti ketika membaca
siswa untuk bertanya jika ada buku sumber
hal-hal yang tidak dimengerti Kelompok yang ditunjuk membacakan
Menunjuk salah satu kelompok hasil diskusinya ke depan kelas, dan
untuk membacakan hasil kelompok lain menanggapinya serta
diskusinya ke depan kelas, dan menanyakan hal yang tidak dimengerti
kelompok lain untuk dari apa yang disampaikan kelompok
menanggapinya yang maju
Meluruskan jawaban siswa yang
kurang benar ketika tanya jawab
antar kelompok
Penutup ( 10 menit )
Memerintahkan ketua kelompok Mengumpulkan laporan diskusi ke meja
untuk mengumpulkan laporan guru
diskusi ke meja guru
Bersama siswa menarik
kesimpulan dari pembelajaran Bersama guru menarik kesimpulan dari
Menyampaikan kegiatan belajar pembelajaran
pada pertemuan berikutnya Mendengarkan penjelasan guru dan
yaitu pemisahan campuran yang mencatat bahan praktikum yang harus
dilakukan di laboratoriumdan ddi bawa pada pertemuan berikutnya
menyampaikan daftar bahan yaitu tentang pemisahan campuran
praktikum yang diperlukan
untuk dibawakan
Menyampaikan untuk langsung
masuk ruang laoratorium pada
pertemuan berikutnya
Menutup pembelajaran dengan
memberikan salam Menjawab salam guru
2. Pertemuan ke-2
Kegiatan Guru Kegiatan Guru
Pendahuluan ( 10 menit )
Memberikan salam dan Menjawab salam dari guru dan berdoa
mengajak siswa untuk berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
bersama sebelum memulai
pelajaran Mengambil tempat duduk sesuai dengan
Melakukan absensi kehadiran kelompok masing-masing
siswa dan menyuruh siswa
untuk duduk sesuai Menjawab pertanyaan guru
kelompokknya
Apersepsi dengan memberikan
pertanyaan tentang materi Mengumpulkan bahan praktikum yang
pelajaran sebelumnya dibawa
Menanyakan dan
mengumpulkan bahan
praktikum yang dibawakan oleh
siswa
Menyampaikan tujuan dari
pembelajaran
Kegiatan Inti ( 70 menit )
Mencatatkan dan menjelaskan Mencatat dan mendengarkan penjelasan
prosedur percobaan yang akan prosedur percobaan yang akan dilakukan,
dilakukan serta bentuk laporan serta menanyakan hal yang belum
praktikum yang akan dibuat dimengerti
Mempersiapkan alat bahan
praktikum bersama siswa Mempersiapkan alat dan bahan
Membimbing siswa dalam praktikum sesuai instruksi guru
melakukan percobaan Melakukan percobaan pemisahan
pemisahan campuran campuran secara berkelompok
Setelah selesai percobaan guru
memerintahkan siswa untuk Membersihkan peralatan dan merapikan
membersihkan peralatan dan meja praktikum
merapikan kembali meja
praktikum
Memerintahkan masing-masing Membuat laporan hasil percobaan dan
kelompok untuk membuat mengumpulkannya ke meja guru
laporan hasil percobaan dan
mengumpulkannya ke meja Mendengarkan penjelasan guru tentang
guru pemisahan campuran dan membuat
Menjelaskan teori tentang catatan penting serta menanyakan hal
pemisahan campuran yang belum dimengerti
berdasarkan sifat fisika dan
kimianya
Penutup ( 10 menit )
Bersama siswa menarik Bersama guru menarik kesimpulan dari
kesimpulan dari percobaan yang pemisahan campuran
dilakukan
Menyampaikan kegiatan belajar Mendengarkan penjelasan guru
pada pertemuan berikutnya
yaitu lambing unsure dan
persamaan reaksi
Menutup pembelajaran dengan Menjawab salam guru
memberikan salam
Indikator:
Siswa dapat menyusun tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi
berbasis kimia.
Indikator :
Siswa dapat mengklasifikasi materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)-2
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi
4.2 Mengintegrasikan penulisan lambang unsure dan rumus kimia dengan persamaan reaksi kimia
berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada Pengetahuan
3.2.1 Menjelaskan lambang unsure dan rumus kimia
3.2.2 Menentukan rumus kimia senyawa yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia
2. Indikator KD pada Keterampilan
4.2.1 Mengklasifikasikan zat kimia ke dalam atom unsure, molekul unsure dan molekul senyawa
4.2.2 Mengidentifikasi suatu persamaan reaksi kimia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan dasar penulisan lambang unsur oleh Berzellius dengan santun
b. Menuliskan lambang unsur dengan teliti dan benar
c. Menuliskan rumus kimia senyawa dengan teliti dan benar
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan proses pembentukan hasil reaksi dari suatu reaksi kimia dengan cermat.
b. Menentukan rumus kimia senyawa yang dihasilkan dari suatu persamaan reaksi dengan tepat dan
teliti
3. Diberikan beberapa zat kimia yang berbeda, peserta didik dapat mengelompokkannya ke dalam atom
unsure, molekul unsure, dan molekul senyawa dengan teliti dan benar
4. Disajikan beberapa persamaan reaksi kimia, peserta didik dapat mengidentifikasi persamaan reaksi
yang benar dan salah serta dapat memperbaikinya
E. Materi Pembelajaran
1. Lambang Atom, Unsure dan Molekul
2. Persamaan Reaksi Kimia
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Menjelaskan tata cara belajar yang akan dilakukan
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok nya
3. Pertemuan Ketiga:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok nya
No
Soal Kunci Jawaban Penskoran
Soal
1 Jelaskan dasar penulisan Penulisan lambing unsure oleh Ditulis lengkap dan benar
lambang unsure oleh Berzellius: skornya 4
Berzellius ! 1. Lambang unsure diambil Ditulis tiga dan benar
dari huruf pertama nama skornya 3
unsure sesuai IUPAC Ditulis dua dan benar
2. Jika ada lebih dari satu skornya 2
unsure memiliki huruf Ditulis satu dan benar
pertama yang sama maka skornya 1
unsure pertamanya ditulis
satu huruf dan unsure
selanjutnya ditulis dengan
dua huruf
3. Jika ditulis dengan satu
huruf maka ditulis dengan
huruf kavital
4. Jika ditulis dengan dua
huruf, maka huruf pertama
huruf kavital, huruf kedua
huruf kecil
Skor perolehan
x 100
Nilai = skor maksimum
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
D. Tujuan pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat mendeskripsikan gambar model atom dari teori Dalton sampai teori Bohr
2. Siswa dapat membandingkan struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum
3. Siswa dapat menjelaskan partikel dasar penyusun atom, isotop, isobar, isoton dan konfigurasi
elektron
4. Siswa dapat membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
5. Siswa dapat mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
6. Siswa dapat mengaitkan hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegatifan)
7. Siswa dapat membandingkan besaran nilai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegatifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya dalam
tabel periodic
8. Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain
9. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam menggunakan rumus lewis
10. Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan
sehari-hari
11. Siswa dapat menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
12. Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam
Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan jumlah proton, elektron, dan netron suatu atom unsur berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya.
2. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
3. Siswa dapat menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital.
4. Siswa dapat menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.
5. Siswa dapat menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
6. Siswa dapatmenggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan
gas mulia
7. Siswa dapat memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
E. Materi pembelajaran
Materi fakta
1. Model atom
Model atom mengalami perkembangan yang dimulai dari model atom Dalton hingga teori
mekanika kuantum.
2. Partikel- partikel penyusun atom
Atom terdiri dari inti atom berupa proton (partikel bermuatan postif) dan neutron (partikel
bermuatan netral) serta elektron (partikel bermuatan negatif) yang mengelilingi inti atom.
3. Sifat unsur
4. Tabel periodik unsure
5. Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
6. Sifat fisis senyawa
7. Sifat fisis senyawa berupa titik didih, titih leleh, kelarutan dalam air, dll. Sifat fisis senyawa
bergantung pada ikatan dalam senyawa dan gaya antarmolekul
Materi konsep
1. Nomor atom dan nomormassa
2. Isotop, isobar, isoton
3. Bilangan kuantum
Bilangan kuantum dirumuskan oleh Schrodinger untuk meramalkan keberadaan elektron.
4. Bentuk orbital.
Orbital merupakan daerah atau ruang disekitar inti dimana peluang (kebolehjadian) terbesar
elektron dapat ditemukan. Beberapa orbital diantaranya orbital s, p, d, dan f. keempat orbital
tersebut memiliki bentuk- bentuk orbital berbeda
5. Periode dan golongan
Periode dan golongan unsur dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya.Periode
merupakan nomor kulit terluar sedangkan golongan merupakan jumlah elektron valensinya.
6. Sifat periodik unsur
Dalam satu golongan/ periode, unsur- unsur memiliki sifat- sifat yang cenderung teratur.Sifat-
sifat periodik tersebut diantaranya jari- jari atom, keelektronegatifan, energi ionisasi, afinitas
elektron, titik didih dan titik leleh, dll.
7. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan gaya elektrostatik yang terjadi antara ion bermuatan positif (kation) dan ion
bermuatan negatif (anion)
8. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan elektron
bersama
9. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan
elektron bersama dimana pasangan elektron tersebut berasal dari salah satu unsur.
10. Ikatan logam
11. Kepolaran senyawa
Materi prinsip
1. Aufbau
Elektron mempunyai kecenderungan untuk menempati subkulit dengan tingkat energi lebih
rendah terlebih dahulu
2. Pauli
Larangan pauli menyatakan bahwa didalam satu atom tidak boleh terdapat dua elektron dengan
empat bilangan kuantum yang sama
3. Hund
Pada orbital yang memiliki tingkat energi sama, pengisian elektron dalam orbital dilakukan
dengan spin sejajar terlebih dahulu (setengah penuh).
4. Perkembangan sistem periodik unsur
Tabel periodik unsur mengalami perkembangan dimulai dari, pengelompokkan berdasarkan
logam dan nonlogam, triade dobereiner, teori oktaf newlands, sistem periodik Mendeleev, dan
sistem periodik modern.
Materi prosedur
1. Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron menyatakan susunan elektron pada atom.Elektron mengelilingi inti pada
lintasan/ kulit tertentu yang disebut kulit atau tingkat energi
2. Diagram orbital
3. Cara menentukan letak unsur berdasarkan konfigurasi electron
4. Langkah kerja percobaan kepolaran senyawa
5. Langkah- langkah meramalkan ikatan kimia
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas dengan presentasi kelompok
3. Latihan soal
4. Studi kepustakaan/internet
5. Praktikum
6. Proyek (penugasan kelompok)
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi dan atom.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa rasa ingin tahu merupakan sumber dari segala
pengetahuan.Jangan takut berbuat salah (para ahli pun melakukan kesalahan, tetapi
melalui kesalahan yang mereka lakukan justru merupakan langkah pengembangan ilmu
pengetahuan). Dengan mempelajari struktur atom kita akan dapat memahami perbedaan
antara atom yang satu dari yang lainnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati model atom mulai dari teori atom Dalton sampai
mekanika kuantum
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar model atom (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang kelemahan dan kelebihan masing- masing model atom.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan model atom
dan struktur atom.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan model atom dan
struktur atom.
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan model atom.
Rencana pembelajaran selanjutnya:Konfigurasi elektron, bilangan kuantum dan diagram
orbital.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa letak elekron tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Dengan mempelajari bilangan kuantum, kita dapat memperkirakan letak elektron dalam
orbital.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mendemonstrasikan cara menuliskan konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
bilangan kuantum.
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Guru memberikan siswa selembar kartu soal konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
bilangan kuantum.
Eksplorasi: Siswasecara berpasangan (dengan teman sebangku) menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum dari kartu soal yang diberikan.
Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan pemahamannya tentang konfigurasi
elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum melalui latihan soal pada buku teks
kimia.
Guru memilih siswa secara acak untuk menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan dari jawaban tersebut.
Secara klasikal siswa menyimpulkan pemahaman tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan konfigurasi elektron, diagram orbital,
dan bilangan kuantum.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem periodik unsur
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang tabel periodik unsur.
Memotivasi: Guru memaparkanbahwa tabel periodik unsur banyak manfaatnya dalam
mempelajari sifat-sifat unsur. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak
unsur dalam sistem periodik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar perkembangan tabel periodik unsur.
Siswa secara individu menganalisa dasar pengelompokkan tabel periodik unsur (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individu diminta untuk mengemukakan hasil analisanya
mengenai dasar pengelompokkan tabel periodik unsur.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentanghubungan antara konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel periodik, serta
sifat-sifat periodic unsure secara golongan dan periode.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan tabel periodik
unsur dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan tabel periodik unsur
dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, serta sifat-sifat
periodik unsur secara golongan dan periode.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat kartu unsur.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Ikatan Kimia
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang ikatan kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa kita tidak dapat menemukan unsur- unsur gas
mulia dalam bentuk senyawa sedangkan unsur- unsur lain seperti natrium hanya dapat
ditemukan dalam bentuk senyawa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis hubungan kestabilan gas mulia dan konfigurasi
elektron unsur- unsur golongan gas mulia
Siswa secara berkelompok melakukan analisis terhadap hubungan kestabilan gas mulia
dan konfigurasi elektron unsur- unsur golongan gas mulia (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa secara berkelompok melakukan diskusi tentang pembentukan ikatan ion, kovalen
dan kordinasi serta ikatan logam
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang aturan oktet dan struktur Lewis, serta pembentukan ikatan ion, kovalen,
koordinasi dan ikatan logam.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang aturan oktet/duplet dan
struktur Lewis.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan aturan oktet/duplet dan struktur
Lewis, dan pembentukan ikatan kimia dari berbagai unsur
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: sifat fisika senyawa dan kepolaran senyawa
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (10 menit)
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang kepolaran senyawa.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari kepolaran senyawa, kita
dapat menjelaskan penyebab minyak dan air tidak dapat bersatu.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum kepolaran senyawa.
Guru mengajak siswa untuk mengamati larutan yang akan diuji kepolarannya (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis
praktikum kepolaran senyawa dengan cermat dan teliti
Elaborasi: Guru menjelaskan/ mendemontrasikan cara menguji kepolaran senyawa.Siswa
dibimbing guru untuk praktik menguji kepolaran senyawa.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan praktikum kepolaran senyawa.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
praktikum kepolaran senyawa.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kepolaran senyawa.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan kepolaran
senyawa
Tindak lanjut: Penugasan portofolio berupa laporan tertulis hasil praktikum kepolaran
senyawa dan sifat fisika senyawa
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hukum- Hukum Dasar Kimia
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Buatlah konfigurasi elektron dalam orbital dari unsur-unsur berikut (teori atom modern)
a. Na (Z = 11)
b. Fe (Z = 26)
c. Co (Z = 29)
Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron: K = 2; L = 8; M = 18; N = 2. Salah satu
isotopnya mempunyai 35 neutron. Berapakah nomor atom dan nomor massa iotop itu?
Ditentukan unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut:
P (5); Q (9); R (10); S (13); T (17)
Unsur manakah:
a. Yang mempunyai jari-jari atom terbesar. Jelaskan!
b. Yang mempunyai energi ionisasi terbesar. Jelaskan!
c. Yang mempunyai afinitas elektron terbesar. Jelaskan!
d. Yang paling mudah membentuk ion yang bermuatan +1? Jelaskan!
e. Yang mempunyai keelektronegatifan terbesar? Jelaskan!
Gambarlah rumus elektron untuk setiap senyawa ion berikut:
a. MgF2 b. Na2S c. K2O d. AlN e. Mg3N2
Nyatakan jenis ikatan kimia (kovalen atau ion) dalam zat-zat berikut:
a. NaH b. NH3 c. CCl4 d. MgCl2 e. C2H2 f. HCl
Manakah yang diharapkan mempunyai titik didih lebih tinggi NH 3 atau BH3? Jelaskan !
2. Keterampilan
a. Peta konsep perkembangan model atom
b. Kartu unsur
c. Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan percobaan kepolaran
senyawa
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan model atom yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk
media informasi, misalnya peta konsep.
Indikator :
Siswa dapat mengelompokkan unsur- unsur dengan sifat (wujud., rumus kimia, warna, dll) yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, seperti kartu unsur.
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui
kepolaran senyawa.
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
(RPP) - 4
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
2. Siswa dapat menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara
jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
3. Siswa dapat menghitung massa zat, volume dan jumlah partikel jika diketahui jumlah molnya
Keterampilan
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan pembuktian hukum Lavoisier
3. Siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia
E. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Atom
2. Massa zat
3. Reaksi kimia
Materi konsep
1. Massa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
2. Persamaan reaksi
3. Konsep Mol
4. Perhitungan kimia
5. Pereaksi pembatas
Materi prinsip
Hukum- hukum dasar kimia
Materi prosedur
1. Prosedur kerja untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Langkah-langkah perhitungan kimia
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas
3. Observasi
4. Praktikum
5. Latihan soal
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa ilmu kimia mempelajari materi dan
perubahannya. Perubahan materi menjadi materi lain dapat lebih mudah dipelajari
dengan cara menuliskan persamaan reaksinya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati tabel periodik unsur.
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap tabel periodik unsur (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Siswa melalukan studi pustaka untuk mengetahui massa atom relative (Ar) dan massa
molekul relative (Mr) suatu senyawa
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya tentang lambang atom
dan rumus kimia.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menyetarakan
persamaan reaksi kimia.
Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal penyetaraan persamaan reaksi dan penentuan
Ar atau Mr suatu senyawa
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pembahasan jawaban
tersebut.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks..
Rencana pembelajaran selanjutnya : Praktikum Hukum dasar kimia
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum dasar kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa hukum dasar kimia penting untuk dipelajari
karena penulisan rumus kimia, reaksi kimia, perhitungan zat- zat yang terlibat dalam
reaksi sangat berkaitan dengan hukum kimia.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum pembuktian hukum
Lavoisier.
Guru mengajak siswa untuk mengkaji modul praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis
praktikum pembuktian hukum Lavoisier dengan cermat dan teliti
Elaborasi: Siswa dibimbing guru untuk melakukan praktikum pembuktian hukum
Lavoisier.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
praktikum pembuktian hukum Lavoisier.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan model atom.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hukum Lavoisier.
Tindak lanjut: Siswa secara berkelompok diberikan penugasan portofolio berupa
laporan tertulis hasil praktikum pembuktian hukum Lavoisier dan membuat peta konsep
mengenai hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, hukum
Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro).
Rencana pembelajaran selanjutnya: stoikiometri (perhitungan kimia)
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang konsep mol
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dalam suatu eksperimen sangat penting untuk
mengetahui jumlah kuantitatif dari senyawa yang direaksikan agar menghasilkan
sejumlah produk yang diinginkan. Sehingga, kita perlu mempelajari stoikiometri reaksi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang stoikiometrireaksi
Siswa secara individu mengkaji literatur tentang stoikiometrireaksi (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menghitung kuantitas
suatu zat, pereaksi pembatas, dan senyawa hidrat.
Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal perhitungan kuantitas suatu zat, pereaksi
pembatas, dan senyawa hidrat.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pembahasan jawaban
tersebut.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang stoikiometri reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan stoikiometri reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya : Larutan Asam Basa dan perhitungan pHnya
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Jumlah partikel yang terdapat dalam 10 liter gas nitrogen adalah 3,01 x 10 23. Pada keadaan
yang sama, berapa jumlah partikel yang terdapat dalam 30 liter gas amonia?
Analisis cuplikan garam dapur dari dua tempat yang berbeda menghasilkan data sebagai
berikut:
Massa garam Massa natrium Massa klorin
Cuplikan
(gram) (gram) (gram)
I 0,2925 0,1150 0,1775
II 1,775 0,690 1,065
Apakah hukum Proust berlaku pada data percobaan tersebut?
Aluminium dapat bereaksi dengan belerang membentuk aluminium sulfida (Al 2S3). Pada
suatu percobaan, direaksikan 10 gram aluminium dan 10 gram belerang. (Ar Al = 27; S = 32)
a. Tulis persamaan setara untuk reaksi tersebut.
b. Tentukan pereaksi pembatasnya.
c. Tentukan massa aluminium sulfida yang terbentuk.
d. Tentukan massa pereaksi yang bersisa
Pembakaran sempurna 5 liter (T,P) campuran gas metana (CH 4) dan etana (C2H6)
menghasilkan 7 liter karbon dioksida (T,P). hitung volum metana dalam campuran tersebut.
2. Keterampilan
a. Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan praktikum pembuktian
hukum Lavoisier
b. Peta konsep tentang hukum dasar kimia
PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
Mengetahui; Jepara, Juli
Kepala Guru Mata Pelajaran
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan studi pustaka, diharapkan siswa dapat:
(1) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Arhenius.
(2) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(3) Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(4) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
(5) Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
(6) Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.
E. Materi Ajar :
o Konsep asam dan basa
1) Teori asam basa Arhenius
o Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+.Asam Arhenius dirumuskan sebagai HxZ
dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ(aq) → xH+ (aq) + Zx- (aq)
Contoh : HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (aq)
o Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh suatu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion
negative yang terbentuk dari asam setelah melepskan ion H+ disebut ion sisa asam.
o Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH_) dirumuskan sebagai
M(OH)x (aq) → Mz+ (aq) + xOH-(aq)
2.Teori asam basa Bronsted-Lowry
o Asam adalah spesi yang memberikan proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima
proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
o Asam Bronsted-Lowry = donor proton
o Basa Bronsted -Lowry = akseptor proton
o Contoh : HCl(benzene) + NH3(benzene) → NH4Cl(s)
Asam basa
NH4+(aq) + H2O(l) → NH3(aq) + H3O+
Asam Basa Basa Asam
2-
HSO4-(aq) + CO3 (aq) → SO4 (aq) + HCO3-(aq)
2-
F. Metode Pembelajaran
Praktikum, Diskusi, Tanya jawab dan penugasan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi asam basa yang akan diajarkan dengan
menyebutkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang akan dicapai.
Aperseps : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan teori asam
basa
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari teori asam basa dan penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam bentuk
media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan komunikasi, serta
alat bahan praktikum
Kegiatan Inti (70 menit)
Tatap Muka
- Membimbing dan mengarahkan siswa dalam pemahaman tentang teori asam basa Arhenius,
Bronsted Lowry, dan Lewis.
- Siswa mencari informasi dari buku tentang teori asam basa Arhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis
- Siswa menanyakan pada guru tentang hal yang belum dipahami
Tugas Terstruktur
- Siswa berlatih menentukan pasangan asam basa dari ketiga teori asam basa.
Penutup (10 menit)
- Siswa menyimpulkan teori asam basa bersama guru
- Siswa mencatat tugas rumah yang diberikan oleh guru
- Guru menyampaikan pelajaran selanjutnya : Praktikum Indikator asam basa dan penentuanya
Latihan 1
1.Tuliskan reaksi ionisasi dari asam/basa berikut:
a. asam nitrat b. barium hidroksida
2.Tentukan sifat setiap spesi,asam atau basa menurut Bronsted Lowry:
a. CH3COOH(aq) + H2SO4(aq) CH3COOH2+(aq) + HSO4-(aq)
b. CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
3.Manakah diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam basa Lewis?
a. NH3 + BF3 → H3N:BF3
b. Ca + S → Ca2+ + S2-
Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi indikator asam basa dan penentuannya
melalui percobaan
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang indikator asam basa
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari indikator asam basa
Kegiatan Inti (70 menit)
Tatap muka
- Guru mengarahkan dan membimbing siswa merancang dan melakukan percobaan untuk
mengidentifikasi asam dan basa dengan berbagai indicator (indicator alam dan indicator kimia)
melalui kerja kelompok di laboratorium.
Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan untuk mengidentifikasikan asam dan basa dengan berbagai indikator
(indikator alam dan indikator kimia).
- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya ke depan dan kelompok lain
memperhaikan serta menanyakan hal yang kurang dipahami
- Melakukan tanya jawab tentang sifat asam basa
Latihan 2
1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indicator kertas lakmus merah(LM) dan lakmus
biru (LB).Tentukan sifat larutan apakah asam, basa, atau netral.Tentukan pula pH-nya apakah < 7, >7, ═
7.
Larutan yang diuji LM LB Sifat larutan pH
A Merah Biru …….. …….
B Merah Merah …….. …….
C Biru Biru …….. …….
D merah merah ……... ……..
2. Suatu larutan tidak mengubah warna indicator kertas lakmus merah. Apakah dapat disimpulkan bahwa
larutan itu bersifat asam/ jelaskan jawabmu.
3. Suatu indicator menghasilkan warna biru dalam air kapur dan warna kuning dalam asam cuka. Bagaimana
warna indicator itu dalam:
a. air jeruk
b. air sabun
Jelaskan jawabanmu !
Pertemuan 3
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi perhitungan pH larutan secara teori
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang hubungan pH dengan sifat asam basa larutan
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari perhitungan pH larutan
I. Penilaian
1.Tehnik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes tertulis
Essay test
2. Bentuk Instrumen
- Performans/kinerja
- Laporan
6. Hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam adalah berbanding lurus
Semakin tinggi nilai tetapan ionisasinya ( Ka ), maka tingkat keasaman semakin kuat. Tingginya nilai
Ka menandakan bahwa asam tersebut terionisasi sempurna. Asam yang terionisasi sempurna adalah
asam yang kuat.
Urutan berdasarkan kekuatan asam :
Fenol
Asam Sianida
Asam Asetat
Asam Benzoat makin kuat
Asam Format
Asam Fluorida
7. a). Untuk keadaan pada larutan 0,1 M :
Ka 1×10−5
α = √ M =
Dalam bentuk prosentase = 0,01 x 100%
√ 0,1 = 0,01
= 1%
b). Untuk keadaan pada larutan 0,01 M :
Ka 1×10−5
α = √ M = √ 0,01
Dalam bentuk prosentase = 3,16 × 10-2 × 100%
= 3,16 × 10-2
= 3,16%
-5
8. Kb LOH = 2 x 10
Kb MOH = 1 x 10-7
Makin besar nilai Kb, makin kuat basa tersebut. Jadi, LOH adalah basa yang lebih
kuat daripada MOH.
9. a) Reaksi = HCOOH H+ + HCOO-
[ H+ ] = √ Ka×M
= √ 1,8×10−4×0,01
= 1,34 x 10-3 M
pH = -log [ H+ ]
= -log ( 1,34 x 10-3)
= 2,87
b) Reaksi = HF H+ + F-
[ H+ ] = M×α
= 0,1 × 0,08
= 0,008 M
pH = -log ( 0,008 )
= 2,10
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 6
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
2. Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan zat yang teroksidasi, tereduksi, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam
suatu reaksi redoks
2. Siswa dapat menentukan oksidator dan reduktor dari suatu reaksi redoks berdasarkan bilangan
oksidasi
E. Materi Pembelajaran
Materi konsep
1. Reaksi oksidasi – reduksi
2. Oksidator dan reduktor
3. Bilangan oksidasi
Materi prinsip
1. Aturan penentuan bilangan oksidasi
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Observasi
3. Diskusi kelas
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi reduksi dan oksidasi.
Memotivasi: Guru memaparkanbeberapa contoh reaksi reduksi dan oksidasi dalam
kehidupan sehari- hari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar- gambar contoh reaksi reduksi-oksidasi
dalam dalam kehidupan
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi, serta ketentuan nilai-nilai bilangan
oksidasi unsur dalam senyawa
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi.
Rencana pembelajaran selanjutnya: reaksi oksidasi reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bilangan oksidasi.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari bilangan oksidasi, kita dapat
membedakan reaksi reduksi dan oksidasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru menjelaskan tentang bilangan oksidasi dengan media power point pembelajaran
Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh persamaan reaksi reduksi-oksidasi untuk
menentukan reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk berlatih menentukan bilangan oksidasi
atom dalam molekul atau ion.
Siswa didudukkan secara berkelompok (sesuai kelompok praktikum) melakukan
permainan yang bertujuan untuk melatih kemampuan menentukan bilangan oksidasi serta
kerja sama antar siswa.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengerjakan kartu soal yang diberikan dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya secepat mungkin.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan penentuan bilangan oksidasi.
Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang
oksidator dan reduktor.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
penentuan bilangan oksidasi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bilangan oksidasi dan redoks
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bilangan oksidasi dan redoks
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hidrokarbon
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam senyawa-senyawa berikut :
a. KClO
b. KClO3
c. NaCl
d. NaClO4
e. AgClO3
Tentukan zat-zat dari reaksi dibawah ini yang bertindak sebagai oksidator, reduktor,
hasil oksidasi, dan hasil reduksi.
a. MnO2 + 2HBr → MnBr2 + Br2 + H2O
b. 2KClO3→ 2KCl + 3O2
c. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
d. Cu2O + CO → 2Cu + CO2
e. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
Isilah tabel berikut ini:
Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa
K+ NO2-
K+ NO3-
Mg2+ P3-
Ca2+ O2-
Fe3+ O2-
2. Keterampilan
Peta konsep perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi yang dikomunikasikan
dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep.
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 7
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan menggali informasi diharapkan siswa dapat:
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
2. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna.
3. Menuliskan reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon
4. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon pada lingkungan dan kesehatan
5. Membedakan reaksi yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna
6. Mengatasi dampak pembakaran pada lingkungan dankesehatan
E. Materi Pembelajaran
Alkana, Alkena dan Alkuna
1. Alkana
a) Rumus umum alkana ( CnH2n + 2 )
b) Deret Homolog alkana
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Latihan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Apresiasi materi hidro karbon
2. Kegiatan Inti 70 menit
Guru memberikan pembahasan teori hidro karbon, pemberian
nama senyawa alkana, alkena dan alkuna yang didiskusikan secara
berkelompok
Guru membimbing siswa dalam menggambarkan struktur
hidrokarbon dan memberikan contoh penamaannya
Tanya jawab cara pemberian nama alkana, alkena dan alkuna
melalui diskusi kelas, dimana satu kelompok membacakan hasil
diskusinya ke depan kelas
Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dan
dikumpulkan ke meja guru bila sudah selesai
Pertemuan 2
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Mengumpulkan tugas di rumah
Apresiasi tata nama alkana, alkena dan alkuna
2. Kegiatan Inti 70 menit
Guru memberikan menjelaskan tentang reaksi-reaksi hidrokarbon
yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna yang meliputi
substitusi, adisi dan eliminasi
Guru memberikan perbedaan reaksi yang terjadi pada alkana,
alkena dan alkuna serta meramalkan hasil reaksinya dan
menggambarkan struktur rantai karbonnya
Siswa memperhatikan penjelasan guru sambil menanyakan hal
yang belum dimengerti
Siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang diberika guru yang
dikerjakan secara individu kemudian mengumpulkan ke meja guru
untuk dikoreksi bersama
3. Kegiatan Akhir 10 menit
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang
reaksi substitusi, adisi dan eliminasi
Mengingatkan siswa untuk membahas soal-soal di buku yang
berhubungan dengan reaksi hidrokarbon
Menyampaikan materi selanjutnya : Reaksi pembakaran
hidrokarbon dan dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan
Pertemuan 3
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Apresiasi materi reaksi substitusi, adisi dan alkuna, serta materi
dampak pembakaran hidrokabon
2. Kegiatan Inti 70 menit
Siswa di bagi dalam beberapa kelompok
Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang reaksi pembakaran
hidrokarbon, serta dampak yang dapat ditimbulkannya bagi
lingkungan dan juga kesehatan, dan bagaimana cara mengatasinya
Masing-masing kelompok mencari jawaban atas pertanyaan yang
diberikan guru melalui studi pustaka dan menggali informasi dari
berbagai sumber
Salah satu kelompok yang ditunjuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas
Kelompok lain memperhatikan dan member tangapan ataupun
pertanyaan
Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusinya ke
meja guru
3. Kegiatan Akhir 10 menit
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang
dampak pembakaran senyawa hidrokarbon
Memberi tugas pada siswa untuk mengumpulkan beberapa
peristiwa yang merupakan dampak dari pembakaran senyawa
hidrokarbon secara cara mengatasinya, yang terjadi pada 5 atau 10
tahun terakhir
Menyampaikan materi selanjutnya : Makromolekul
I. Penilaian
1. Pengetahuan : Tertulis
Bentuk instrument: Laporan kelompok dan tes pilihan berganda
Butir Soal
1. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah alkana. Rumus umum alkana adalah…
a. CnH2n+1 d. CnH2n-2
b. CnH2n+2 e. CnH2n-1
c. CnH2n
2. Suatu senyawa mempunyai rumus struktur sebagai berikut:
CH3 – CH2 – CH(CH3) – C (CH3)2 – CH3
Nama senyawa tersebut adalah…
a. 3,4,4-trimetilpeatana
b. 3,4,4-trimetilbutana
c. 2,2,3-trimetilpentana
d. 3-metil-4-etilpentana
e. 2-etil-4-metilbutana
3. Senyawa pentana dengan 2-metilbutana merupakan dua senyawa yang saling berisometri…
a. Rantai d. Polimeri
b. Posisi e. Gugus fungsi
c. Metameri
4. Tata nama senyawa alkana di bawah ini adalah tata nama yang dibenarkan menurut IUPAC,
kecuali…
a. 2-metilbutana
b. 3-metilbutana
c. 2-metil-3-etilheksana
d. 2,2-dimetilheksana
e. 2,2,3,3-tetrametilheksana
5. Jumlah isomeri senyawa heptana adalah…
a. 7 d. 10
b. 8 e. 11
c. 9
Jawaban :
No Jawaban skor
1. B. CnH2n + 2 1
4. B. 3-metil butana 1
5. E. 5 1
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 8
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi pustaka dan mengali informasi, diharapkan siswa dapat:
1. Menggolongkan karbohidrat menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida
2. Menggolongkan protein berdasarkan asam amino esensial dan non esensial
3. Menggolongkan lemak menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh
4. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein dan lemak
2. Dibeberikan beberapa nama karbohidrat, protein, dan lemak untuk dikelompokkan siswa ke dalam jenis
karbohidrat monosakarida-disakarida-polisakarida, protein esensial-non esensial, lemak jenuh-tidak jenuh
berdasarkan monomer dan fungsinya.
E. Materi Pembelajaran
1. Karbohidrat
Penggolongan Karbohidrat
Kegunaan Karbohidrat
2. Protein
Penggolongan Protein
Kegunaan Protein
3. Lemak
Penggolongan Lemak
Kegunaan Lemak
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
B. Kegiatan Inti (70 menit)
Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
Guru memberikan pertanyaan tentang Karbohidrat, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang
disampaikan guru
Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil
diskusinya tentang karbohidrat
Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
Guru memberi tambahan penjelasan tentang karbohidrat jika ada pelajaran yang kurang
dalam diskusi kelompok
Pertemuan 3
A. Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
B. Kegiatan Inti (70 menit)
Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
Guru memberikan pertanyaan tentang Lemak, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang
disampaikan guru
Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil
diskusinya tentang lemak
Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
Guru memberi tambahan penjelasan tentang lemak jika ada pelajaran yang kurang dalam
diskusi kelompok
G. Peralatan/Media Pendukung :
Molymod atau rantai senyawa karbon
H. Bahan/Sumber Belajar :
Buku Kimia Kelas X SMK
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Internet
Penilaian :
PerolehanSkor
Nilai = x 100
SkorMaksimum
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 9
D. Materi Pembelajaran :
Konsentrasi larutan (kemolaran)
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan
Orde reaksi
Persamaan laju reaksi
E. Model Pembelajaran :
Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan praktikum
Skenario Pembelajaran :
Perilaku
Fase Waktu
Guru Siswa
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Fase 1 Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan 40
Orientasi siswa pembelajaran yang harus memahami apa yang menit
kepada masalah dicapai siswa setelah proses dijelaskan oleh guru
pembelajaran mulai dari
standar kompetensi, Mendengarkan
kompetensi dasar, dan penjelasan guru dan
indicator membuat catatan
Menjelaskan jenis kegiatan penting agar dapat
yang akan dilakukan dalam melaksanakan tugas
proses pembelajaran yaitu belajar yang
berupa praktikum diberikan oleh guru
Menjelaskan peralatan/
media yang akan digunakan
dalam melaksanakan
praktikum
Memotivasi siswa agar aktif
dalam mengikuti dan
melaksanakan tugas belajar
yang akan diberikan oleh
guru
Fase 2 Membagi siswa dalam 5 Mengambil posisi 50
Mengorganisasi kelompok (tediri dari 6 orang sesuai dengan menit
kan siswa untuk perkelompok) kelompok yang
belajar Menjelaskan prosedur dibagikan guru
praktikum dan, apa yang Mendengarkan dan
harus diamati dalam mencatat serta
praktikum memahami prosedur
Menjelaskan format table yang dijelaskan guru
pengamatan yang harus diisi agar dapat mengambil
oleh tiap kelompok data yang diharapkan
praktikum, dan data apa yang dari praktikum
harus dicatat Mencatat tugas yang
Menugaskan siswa untuk diberikan oleh guru
mengumpulkan informasi
tentang molaritas larutan,
laju reaksi, faktor-faktor
yang mempengaruhinya, dan
hubungannya dengan teori
tumbukan
Pertemuan II (2 x 45 menit)
Fase 3 Menugaskan siswa untuk Mempersiapkan alat 90
Membimbing mempersiapkan alat dan dan bahan yang akan menit
penyelidikan bahan yang akan digunakan digunakan masing-
individu dan masing-masing kelompok masing kelompok
kelompok dalam praktikum, serta dalam praktikum,
lembar pengamatan yang serta lembar
akan diisi pengamatan yang
Membimbing siswa akan diisi
melaksanakan praktikum Melaksanakan
untuk mendapatkan praktikum sesuai
penjelasan dan pemecahan prosedur yang sudah
masalah yang sudah disusun dijelaskan
sebelumnya Membuat catatan data
pengamatan yang
sesuai dengan format
yang dibuat
Pertemuan III (2 x 45 menit)
Fase 4 Menjelaskan jenis dan Mendengarkan dan 90
Mengembangk bentuk laporan yang akan membuat catatan menit
an dan disusun setiap kelompok tentang bentuk dan
menyajikan dan bagaimana susunannya jenis laporan
hasil karya praktikum yang akan
Menugaskan siswa untuk dibuat
membuat laporan hasil Menyusun laporan
praktikum hasil praktikum
Menunjuk satu kelompok Bagi kelompok yang
untuk mempresentasikan ditunjuk maju ke
hasil praktikumnya, depan kelas untuk
sementara kelompok lain mempresentasekan
ditugaskan untuk laporan hasil
memperhatikan dan praktikumnya
menanggapinya Bagi kelompok yang
tidak ditunjuk
menanggapi dan
menanyakan hal yang
tidak dipahami pada
kelompok yang maju
Pertemuan IV (2 x 45 menit)
Fase 5 Menugasukan siswa untuk Mengumpulkan 90
Menganalisa mengumpulkan laporan laporan praktikum ke menit
dan praktikum yang dibuat tiap meja guru
mengevaluasi kelompok
proses Memberikan latihan sesuai Mengerjakan latihan
pemecahan indikator yang akan dicapai sesuai penugasan
masalah
Menyampaikan kesimpulan guru
dari pembelajaran Memperhatikan dan
mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru
F. Penilaian :
Aspek yang dinilai:
Pengetahuan : Pemahaman materi pembelajaran mengenai pengertian laju reaksi, perhitungan
konsentrasi larutan, factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, menuliskan persamaan
laju reaksi dan orde reaksi
Psikomotor : Unjuk kerja (Keaktifan dan ketepatan) dalam melakukan praktikum sesuai dengan
prosedur yang diberikan
Bentuk instrumen:
Lembar kerja siswa (terlampir)
Tes pilihan berganda
G. Peralatan/Media Pendukung :
Alat dan bahan praktikum di laboratorium
H. Bahan/Sumber Belajar :
Buku cetak siswa KIMIA Kelas X SMK
LKS siswa
LEMBAR KERJA SISWA I
PEMBUATAN LARUTAN, PENGENCERAN DAN PENCAMPURAN
A. Tujuan Percobaan:
Membuat larutan dan melakukan pengenceran dan pencampuran larutan dengan molaritas tertentu
C. Prosedur Kerja
Timbang sebanyak 4,39 gram Kristal NaCl dengan menggunakan neraca analitis
Tambahkan akuades sedikit terlebih dahulu, kemudian labu takar dikocok agar NaCl larut
Setelah NaCl larut semua, kemudian tambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai garis tanda
250 ml dengan menggunakan botol semprot akuades. Larutan yang diperoleh adalah larutan
NaCl 0,3 M sebanyak 250 ml
Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam labu ukur yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)
Selanjutnya ke dalam labu ukur ditambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai tanda 250 ml
dan sambil digojlok sampai homogeny. Larutan yang diperoleh adalah larutan NaCl 0,03 M
sebanyak 250 ml.
Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)
1. Dapatkah labu ukur, labu didih, beaker gelas dan Erlenmeyer digunakan untuk membuat larutan ?
beri alasannya !
2. Jelaskan bagaimana caranya membuat larutan asam sulfat 0,1 M sebanyak 1 liter dari larutan asam
sulfat 6 M ?
3. Tentukan molaritas dari larutan NaCl yang dicampurkan pada prosedur 3 di atas !
LEMBAR KERJA SISWA II
PENGARUH KONSENTRASI DAN LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH TERHADAP LAJU
REAKSI
A. Tujuan Percobaan:
Menyelidiki pengaruh konsentrasi dan luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi pada reaksi
antara kulit telur dengan larutan asam klorida.
D. Tabel Pengamatan
Pengaruh konsentrasi
Kulit telur Asam klorida Waktu (detik)
1M
Tepung 2M
3M
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh suhu dan katalis terhadap laju reaksi
Pengaruh katalis
1. Siapkan dua gelas kimia (beri label 1, dan 2).
2. Kedalam dua gelas kimia masukkan masing-masing 30 ml H 2O2
3. Masukkan dalam gelas 1 3 ml NaCl dan gelas 2 ditambahkan dengan 3 ml FeCl 3, sedangkan gelas 3
dibiarkan.
4. Dengan waktu yang sama amati gelas mana yang menghasilkan gelembung gas yang paling banyak
D. Tabel Pengamatan
Pengaruh suhu
Kulit telur Asam klorida Waktu (detik)
1M
Tepung
1M
Pengaruh katalis
Larutan Katalis Waktu (detik) Gelembung gas
NaCl
H2O2 FeCl3
-
ULANGAN HARIAN
1. Larutan NaOH ( Mr=40) 1 molar terbuat dari 40 gram NaOH dengan :
a. 960 ml air d. Air hingga volume larutan 1 liter
b. 960 gram air e. Air hingga massa larutan 1000 gram
c. 1 liter air
2. Kedalam aluminium sulfat ,Al2(SO4)3 sebanyak 3,42 gram ditambahkan air sehingga volume larutan
menjadi 2 liter. Konsentrasi molaritas larutan adalah :
( Ar Al=27, S=32, O=16 )
a. 0,5 M b. 0,1 M c. 0,05 M d. 0,01 M e. 0,005 M
3. Massa asam oksalat , H2C2O4.2H2O yang diperlukan untuk membuat 100 ml asam oksalat 0,1 M adalah :
( Ar H = 1, C = 12, O = 16 )
a. 1,26 gram b. 3,15 gram c. 6,30 gram d. 12,60 gram e. 31,50 gram
4. Untuk mengubah 100 ml larutan H2SO4 0.5 M menjadi 0,2 M diperlukan air sebanyak :
a. 100 ml b. 150 ml c. 200 ml d. 250 ml e. 500ml
5. Kemolaran asam nitrat pekat 63 % dengan massa jenis 1,3 Kg/L adalah:
( Ar N =14, H = 1, O = 16 )
a. 6,3 mol/L b. 6,5 mol/L c. 10 mol/L d. 13 mol/L e. 1,3 mol/L
6. Peruraian H2O2 dapat berlangsung menurut reaksi :
2 H2O2(l) → 2 H2O(l) + O 2 (g)
Untuk itu dilakukan percobaan ;
No Awal reaksi Proses reaksi Akhir reaksi Keterangan
1. H2O2 tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Lambat
2. H2O2 + NaCl Tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Lambat
3. H2O2 + FeCl3 jingga Coklat muda Jingga Cepat
4. H2O2 + CoCl2 merah muda Hijau- coklat Merah muda Cepat
Dari data percobaan diatas peran katalis dalam proses reaksi adalah
a. tidak ikut bereaksi dalam proses reaksi
b. ikut bereaksi dan tidak dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi
c. ikut bereaksi dan dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi
d. ikut bereaksi dan warna berubah tetap reaksi berlangsung
e. tidak ikut bereaksi dan warna berubah selama reaksi berlangsung
7. Natrium bereaksi hebat dengan air pada suhu kamar sedangkan besi tidak. Hal ini memperlihat bahwa laju
reaksi bergantung pada :
a. suhu d. katalisator
b. jenis pereaksi e. luas permukaan sentuh
c. keadaan reaksi
8. Diantara pasanngan reaksi berikut, yang diharapkan bereaksi paling cepat adalah :
a. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 300 C
b. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M + 10 ml air pada 300 C
c. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 400 C
d. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 400 C
e. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M + 10 ml air pada 400 C
10. Berdasarkan percobaan 2 dan 5 maka untuk kenaikan suhu sebesar 10 0 C, laju reaksi akan :
a. sama dengan semula d. menjadi lebih lambat b
b. menjadi dua kali lebih cepat dari semula e. menjadi setengah kali lebih cepat
c. menjaddi empat kali lebih cepat dari semula
Kunci Jawaban
1. d 6. c
2. e 7. a
3. a 8. d
4. b 9. a
5. d 10. b
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) - 10
E. Materi Ajar
: Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid
merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat didispersikan ke dalam suatu media yang homogeny. Ukuran
zat yang didispersikan berkisar dari 1 nm - 1µm.
Campuran dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Perbandingannya dapat kita lihat
dalam table berikut.
1.Jenis-Jenis Koloid
Penggolongan system koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya tersebut.
Berdasarkan fase terdispersinya, system koloid dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sol (fase terdispersi
berupa zat padat), emulsi (fase terdispersi berupa zat cair), dan buih (fase terdispersi berupa gas).Selanjutnya
, sol, emulsi, dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya, seperti pada table berikut:
No Fase Fase Nama Contoh
. Terdispersisa Pendispersi
1. Padat Gas Aerosol padatAsap (smoke), debu di udara
2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat
3. Padat Padat Sol Padat Gelas berwarna, intan hitam
4. Cair Gas Aerosol Kabut (fog) dan awan
5. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan
6. Cair Padat Emulsi Padat Jeli, mutiara
7. Gas Cair Buih Buih sabun, krim kocok
8. Gas Padat Buih Karet busa, batu apung, stirofoam.
2. Sifat-Sifat Koloid
1).Efek Tyndal, yaitu sifat penghamburan cahaya.
2).Gerak Brrown, yaitu gerak zig- zag yang terus menerus.
Gerak merupakan salah satu factor yang menstabilkan koloid, sehingga tidak mengalami sedimentasi.
3). Muatan Koloid
a. Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Halini menunjukkan bahwa partikel koloid tersebut
bermuatan. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis.Koloid bermuatan negative
akan bergerak ke anode (elektro positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode
(elektroda negatif). Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan.
b. Adsorpsi
Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap berbagai macam zat pada permukaannya. Penyerapan pada
permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan koloid terjadi karena adsorsi ion-ion tertentu. Muatan koloid terjadi
kerena adsorpsi ion-ion tertentu.
4. Koagulasi,yaitu penggumpalan system koloid.
Koagulasi koloid karena penambahn elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan negative akan
menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarikion negative (anion).Ion-
ion tersebut akan membetuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung lapisan kedua ini terlalu dekat maka
selubung ini akan menetralkan muatan koloid, sehingga terjadi koagulasi.
5). Koloid Pelindung
Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambah koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid
pelindung ini akan menmbungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok.
6). Dialisis
Ion –ion pengganggu dalam koloid dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialysis. Dalam
proses ini system koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong ini dimasukkan ke dalam
suatu bejana yang berisi air mengalir. Kantong koloid terbuat dari selaput semipermiabel, yaitu selaput yang
dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan partikel
koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.
7). Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid yang medium dispersinya cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.Suatu koloid disebut
koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan
mediumnya.Liofil berarti suka cairan. Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik menarik
tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti takut cairan. Jika medium disperse yang dipakai adalah
air, maka kedua jenis koloid di atas disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Perbandingan sifat sol hidrofil dengan sol hidrofob.
Sol Hidrofil Sol Hidrofob
Mengadsorsi mediumnya Tidak mengadsorbsi mediumnya
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relative Hanya stabil pada konsentrasi kecil
besar.
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan
Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
elektrolit
Viskositas hamper sama dengan mediumnya
Viskositas lebih besar daripada mediumnya
Tidak reversible
Bersifat reversible
Efek Tyndal lebih jelas
Efek Tyndal lemah
F. Metode Pembelajaran
Percobaan, diskusi,Tanya jawab dan penugasan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2x45)
Kegiatan awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi system koloid yang akan diajarkan dengan
menyebutkan,standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang akan dicapai.
Apersepsi : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan mengenai
system koloid.
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari system koloid dan penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam bentuk
media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan komunikasi.
Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan pengelompokan berbagai sistem koloid.
Tugas Mandiri Tidak Berstruktur
- Membuat laporan percobaan
Pertemuan 2 (2x45’)
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi jenis koloid dengan menyebutkan indicator yang
akan dicapai
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang jenis koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari jenis koloid.
Kegiatan Inti (70 menit)
Tatap muka
-Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengidentifikasi serta mengklasifikasikan jenis dan sifat
koloid dari data percobaan
Tugas terstruktur
-Mengidentifikasika jenis dan sifat koloid dari data percobaan.
Pertemuan 3 (2x45’)
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi sifat-sifat koloid.
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang sifat sifat-sifat koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari sifat-sifat larutan koloid..
3. Soal / instrumen
No Soal Kunci Skor
Jawaban
Sebutkan 5 perbedaan larutan, koloid, dan suspensi. ..
1. 5
Nyatakan jenis koloid berikut ( tergolong sol, emulsi, atau yang
2. 5
lainnya).:a. kabut b. lem kanji c. cat d. tinta e.mutiara
f . batu apung g. air susu
Apa yang dimaksud dengan efek tyndal.
3. 2
Bagaimana cara menunjukkan muatan dari suatu koloid.
4. 5
Jelaskan mengapa koloid mengalami koagulasi pada penambahan
5. 5
elektrolit.
Jelaskan perbedaan antara koloid hidropil dan koloid hidrofob.
6. 10
Jelaskan fungsi koloid pelindung
7. 3
Jelaskan cara kerja alat dialisator.
8. 5
Sebutkan 5 beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari;hari.
9. 5
Apa penyebab gerak brown?Jelaskan .
10.. 5
Kunci Jawaban
1.
Larutan Koloid Suspensi
(Dispersi molekuler) (Dispersi koloid) Dispensi Kasar)
Contoh: larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan Contoh: Campuran tepung
air terigu dengan air.
a.Homogen, tak dapat a. Secara makroskopis a. Heterogen
dibedakan walaupun bersifat homogeny tetapi
menggunakan mikroskop heterogen jika diamati
ultra. dengan mikroskop ultra.
b. Partikelnya berdimensi b. Salah satu atau semua
antara 1nm-100nm . dimensi partikelnya
b. Semua partikelnya
lebih besar dari 100nm
berdimensi ( panjang,
lebar, atau tebal) kurang c. Dua fase
c. Dua fase.
dari 1 nm.
d. Pada umumnya stabil. d. Tidak stabil
c. Satu fase
e. Dapat disaring.
e. Tidak dapat disaring
d Stabil
kecuali dengan penyaring
e.Tidak dapat disaring. ultra.
2.
Contoh Jenis koloid
a. Kabut Aerosol
b. Lem kanji Emulsi padat
c. Cat Sol
d. Tinta Sol
e. Mutiara Emulsi padat
f. Batu apung Buih padat
g. Air susu Emulsi
3. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya dapat diamati dari
samping.
4. Partikel koloid mendapatkan muatannya dengan cara menyerap ion atau muatan listrik pada
permukaannya.
5. Penambahan larutan elektrolit pada sistem koloid akan menetralkan muatan koloid sehingga kestabilan
koloid berkurang dan terjadi koagulasi.
10. Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium
terhadap partikel koloid.
_______________________________________ _______________________________
NIP. NIP.