PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya setiap pekerjaan pembangunan bangunan sipil, selalu berkaitan dengan
masalah pekerjaan tanah. Pekerjaan tanah ini dilakukan mulai dari menggali, menggusur,
memindahkan, memadatkan dan pengelolaan untuk mendapatkan spesifikasi tanah yang diharapkan
atau yang ditentukan. Kadang kala kegiatan pekerjaan tanah mempunyai porsi yang cukup besar.
Hal ini dapat terjadi pada proyek pembangunan bendungan, pembangunan jalan baru, pembukaan
lahan untuk lokasi hunian atau perkebunan, irigasi dan lain sebagainya.
Setiap pekerjaan pembangunan sipil apabila diperhitungkan masalah efisiensi waktu dan
efektifitas kegiatan pada proyek yang berskala besar, maka perlu dilakukan dengan cara mekanis
atau dengan menggunakan bantuan tenaga mesin atau peralatan.
Untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektifitas pekerjaan perlu dilakukan perencanaan
secara cermat dan teliti yang dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian, pengalaman yang baik
dan memiliki kemampuan manajerial. Sasaran utama proyek adalah bagaimana dapat melakukan
efisiensi terhadap :
1. Biaya (B)
2. mutu, (M)
3. dan waktu (W)
Seiring dengan perkembangannya di era modern ini manusia dituntut dalam menyelesaikan
suatu tugas untuk mencapai tujuannya secara cepat dan tepat dimana persaingan pada jasa konstruksi
semakin ketat dan sulit jika tidak mengikuti jaman dan teknolgi tinggi, karena dituntut untuk lebih
cepat dalam mengerjakan proyek pembangunan.
Dalam dunia jasa konstruksi yang dilakukan, dituntut untuk dapat mencapai target produksi
yang diinginkan, oleh sebab itu dibutuhkan teknologi yang dapat membantu dalam mencapai target
produksi yang diinginkan.
Pemindahan tanah mekanis adalah segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan
kegiatan penggalian (digging), pemuatan (loading), pengangkutan (hauling), penimbunan
(dumping), perataan (spreading and levelling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan
dengan menggunakan alat-alat mekanis (alat-alat berat). Oleh karena itu peralatan mekanis yang
telah diciptakan dapat membantu dan mempermudah dalam setiap aspek pekerjaan yang dilakukan.
2.1 Umum
Mencari jumlah alat berat secara umum bertujuan untuk mempersiapkan alat – alat
yang akan digunakan sebelum pelaksanaan proyek dimulai, sehingga pada saat
pelaksanaan proyek akan lebih mudah, guna mencapai hasil yang efisien.
Produktifitas alat-alat berat merupakan salah satu hal yang penting dalam mencari
jumlah alat berat. Oleh karena itu untuk mendapatkan produktifitas dari masing-masing
alat berat tersebut diperlukan pengidentifikasian masalah yang ada. Dalam hal ini
pengidentifikasian masalah tersebut memerlukan data dari lokasi yang ditinjau.
2.2 Produktivitas
Produktifitas alat berat adalah batas kemampuan alat berat untuk bekerja.
Hubungan antara tenaga yang dibutuhkan, tenaga yang tersedia dan tenaga yang dapat
dimanfaatkan adalah sangat penting diketahui, karena kita dapat menentukan berapa
kapasitas alat yang harus kita pilih untuk suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan
sangat berpengaruh pada produktifitas suatu alat berat.
R
Gambar 2.1 Menetukan Tahanan Gelinding
Kusrin, 2008
Lunak
Pecahan (A) 1.00 1.70 1.31
Batuan keras
(A) 1.00 1.75 1.40
Keterangan :
A = Tanah Asli ; B = Tanah Lepas ; C = Tanah Padat
2.7 Produksi Alat Berat
Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat, ada satu
hal yang sangat penting bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat. Biasanya
kapasitas dari suatu mesin konstruksi dinyatakan dalam m3/jam atau cuYd/jam. Produksi
didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan persiklus waktu dan jumlah siklus
dalam satu jam, misalnya :
Q = q x N x E = q x 60 x E
Cm
Keterangan :
E = Efisiensi Kerja
Sekali Sekali
Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus
diambil dengan memperhitungkan semua hal tersebut dibawah ini :
a. Apakah alat sesuai dengan topografi yang bersangkutan.
b. Kondisi dalam pengaruh lingkungan seperti ukuran medan dan
peralatan, cuaca saat pelaksanaan dan penerangan pada tempat dan
waktu yang diperlukan.
c. Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antar peralatan dan mesin.
d. Metode operasional dan perencanaan persiapan.
e. Pengalaman dan kepandaian operator dan pengawasan untuk
pekerjaan. Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam pelaksanaan
pemeliharaan peralatan.
a. Penggantian pelumas dan gemuk secara teratur.
b. Kondisi peralatan pemotong ( blade, bucket, bowl, dsb ).
c. Persediaan suku-suku cadang yang sering diperlukan dalam peralatan
yang bersangkutan.
2.1. Alat Berat Yang Dipergunakan
2.9.1 Excavator
Excavator adalah alat yang berfungsi sebagai penggali, maupun
pemuat tanah tanpa harus banyak berpindah tempat dengan menggunakan
tenaga power take off dari mesin yang dimilikinya.
Keuntungan excavator ini dibanding dengan dragline dan clamshell
ialah karena excavator dapat menggali sambil mengatur dalamnya galian
yang lebih baik, karena kekakuan konstruksinya. Excavator ini lebih
menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan memuat hasil
galian ke dalam truk.
Kapasitas excavator, dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
1. Jenis material tanah
2. Kedalaman galian
3. Persyaratan teknis galian
4. Sudut putaran bucket
5. Kondisi mesin excavator
6. Kondisi lapangan kerja
• Produksi Excavator
Untuk menghitung produksi excavator, faktor yang mempengaruhi
adalah kapasistas bucket, dalam galian, jenis material, sudut swing, dan
keadaan medan. Produksi excavator secara umum dapat ditentukan dengan
rumus :
q x 3600 x E
Q =
Cm
q = ql x k
Banyaknya tanah yang dapat dikeruk ke dalam bucket tergantung dari tipe dan
keadaan tanah saat pelaksanaan. Perbedaan ini diperhitungkan melalui suatu
perkalian dengan faktor-faktor seperti tercantum di bawah ini
0 m - 2m 6 9 15 28
2 m - 4m 7 11 17 28
4m – lebih 8 13 19 30
45o-90o 4-7
90o-180o 5-8
Untuk beberapa jenis pemuatan tanah, factor bucket dapat dilihat pada
tabel:
Keuntungan
o Lebih lincah dalam operasi
o Kecepatan tinggi
o Berkurangnya produksi tidak terlalu terasa bila salah satu truk ada yang
mogok atau rusak.
o Mudah menyesuaikan banyaknya truk dengan produksi alat gali atau alat
pemuat.
Kerugian
o Alat gali sulit mengisi muatan
o Waktu hilang banyak, karena banyaknya truk yang digunakan
o Pengemudi atau operator banyak
o Menimbulkan bahaya yang besar bila truk banyak menunggu ditempat
gali atau jalan angkut untuk menunggu giliran.
o Biaya investasi dan pemiliharaan besar
B. Truk Besar
Keuntungan
o Jumlah sedikit sehingga biaya investasi dan pemeliharaan kecil
o Pengemudi atau operator sedikit
o Baik untuk angkut jarak jauh, bahaya berkumpulnya truk disatu tempat
dapat dihindari.
o Pemuatan dari alat gali lebih mudah sehingga waktu hilang kecil
o Bahan baker biasanya relative kecil
o Memperkecil frekuensi menunggu ditempat
gali Kerugian
o Biaya angkut besar, waktu muat besar khususnya bila alat gali ukurannya
kecil
o Muatan yang besar akan cepat merusak jalan angkut, sehingga
pemeliharaan jalan angkut besar
o Sulit menentukan keadaan yang seimbang antara jumlah truk dengan
produksi alat gali
o Suku cadang mungkin sulit didapatkan dipasaran
o Ukuran yang besar kemungkinan akan kesulitan melewati jalan umum.
q x 60 x E
Q =
Cm
30 50 20 40 20 40
http://miningforce.blogspot.com/2020/04/perhitungan-produksi-dump-truck.html?m=1
Menurut alat geraknya, bulldozer dibagi dalam dua tipe, ialah dengan roda
rantai (crawler tractor doze) dan dengan roda ban (wheel tractor doze ).
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://web.ipb.ac.id/
60 Cm
Q = q x N x E = qx xE
a. Produksi persiklus
Untuk pekerjaan penggusuran, produksi persiklus adalah
sebagai berikut :
q = L x H2 x a
https://id.scribd.com/doc/107085073/Menghitung-Kapasitas-Produksi-Sebuah-Bulldozer
Kecepatan maju berkisar antara 3-5 km/jam dan kecepatan mundur antara 5-7 km.
Waktu yang diperlukan untuk ganti perseneling.
Mesin gerak langsung
1. Dengan tongkat tunggal 0.10 menit
2. Dengan tongkat ganda 0.20 menit
W x V x H x 1000 x E
Q =
N
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jom.unpak.ac.id/index.php
Jenis Kecepatan
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jom.unpak.ac.id/index.php
Biaya Kepemilikan
Biaya Kepemilikan terdiri dari :
1. Biaya penyusutan per jam :
Nilai penyusutan (Rp.)
Biaya penyusutan per jam =
3. Biaya asuransi :
Biaya Operasi
Biaya Operasi terdiri dari :
4. Biaya Operator
5. Biaya Pembantu Operator.
METODE PELAKSANAAN
3.1 Data- Data
Suatu proyek jalan menghubungkan 2 (dua) buah kota di Jawa Barat dengan
gambar penampang memanjang pada lampiran I, untuk menghindari
kelongsoran maka diperlukan pemotongan/galian pada lereng bukit dari sta
4+700 sampai sta 4+975 dengan gambar penampang galian seperti pada
lampiran II. Tanah hasil galian pada pekerjaan jalan tersebut akan digunakan
untuk pekerjaan reklamasi dengan jark angkut 30 Km.
Diketahui data data teknis lainnya sebagai berikut :
a. Backhoe
b. Dumptruck
Lain – Lain :
a. Upah operator : Rp. 28.000
b. Upah Pembantu operator : Rp. 26.000
c. Bahan bakar solar : Rp. 8.000
d. Minyak Pelumas : Rp. 25.000
Rencana Perhitungan
Teknis Biaya K & O
Penentuan (Rp./Jam)
Cara Pemetuan
Pelaksanaan tipe dan jenis Biaya persatuan
Renc. dari alat- alat Produksi (Rp/m2;
Pelaksanaa alternatif- berat dan Perhtungan Rp/m3)
alternatif Peralatan Kapasitas/ Alat
(m2/jam;
m3/jam) Biaya Utama
(Prime Cost)
3.2 Perbandingan Pelaksanaan Pekerjaan