Anda di halaman 1dari 20

Kekerasan Seksual dari

Perspektif Psikologi
Dr. Dewi Rosiana, M.Psi., Psikolog
Saya pernah dipaksa oleh pacar saya untuk
melakukan hubungan seksual, saya menolak dan dia
sangat marah dan melukai saya. Lalu dia
mengancam memutuskan hubungan.

Suatu saat dosen pembimbing saya mengajak saya


pergi makan siang.. Saya merasa suasana yang
tidak nyaman.. Dia berusaha menyentuh saya…
Saya menghindar, namun dia mengancam
memberikan nilai rendah.

Dulu, waktu saya kecil, saya mengalami peleceha


seksual oleh staf sekolah. Kejadian ini tidak perna
saya ceritakan dan tidak pernah terungkap. Mungki
saya tidak pernah sembuh dari trauma in
“saya disarankan untuk melaporkan kejadian
ini (kekerasan seksual yg saya alami) kepada
otoritas kampus, tapi saya terlalu takut"
- mahasiswi tahun ke-5
“saya mengalami kekerasa seksual, saya
hadapi dengan cara langsung menemui
pelaku dan menyuruh dia untuk tidak
melakukannya lagi"
- mahasiswa tahun ke-3
“saya disarankan oleh teman untuk menjauhi pelaku.
Selain dia, teman teman lainnya hanya bersimpati
tanpa memberi saran" - mahasiswi tahun ke-2
apa itu kekerasan
seksual?
Sexual Harassment Sexual Abuse
Rayuan seksual yang tidak Perilaku apa pun yang menekan
diinginkan, permintaan untuk atau memaksa seseorang untuk
bantuan seksual, dan perilaku melakukan sesuatu yang tidak
verbal atau fisik lainnya yang mereka inginkan secara seksual
bersifat seksual (Sandler dan (Anasthasia, 2020).
Shoop, 1997).
Ciri-Ciri
Sexual Harassment verbal : mengacu pada Sexual Abuse
komentar sugestif seksual, atau kalimat • penetrasi atau sentuhan eksternal dari
cabul atau menghina. bagian intim, seks oral, paparan tidak
• visual : serangan terhadap indera senonoh atau tindakan seksual lainnya
penglihatan (mengekspos atau menatap yang dilakukan di hadapan seseorang
bagian tubuh) dengan cara yang untuk kepuasan seksual
menyinggung atau tidak nyaman bagi • ancaman kekerasan dan kerusakan
korban. fisik
• fisik : memeluk, mencium atau disentuh
dengan cara apa pun yang tidak
diinginkan dan tidak nyaman.
(Association of Women for Action &
Research, 2021)
Faktor penyebab
Karakteristik pelaku yang dipengaruhi oleh :
• kepribadian impulsif yang menyebabkan adiksi
alkohol
• faktor perkembangan
• faktor individu
• faktor situasional
apa yang terjadi?
Karakteristik pelaku
individu yang memiliki kecenderungan melakukan
pelecehan seksual (Pryor, 1981):
• sulit berempati
• memiliki otoritas
• cenderung memusuhi orang lain
• mematuhi peran seks tradisional
• dapat beralibi untuk menutupi motifnya
Dua jenis pelecehan seksual di lembaga
Pendidikan (OCR, 1997)

pelecehan lingkungan
pelecehan quid pro
bermusuhan
Melibatkan permintaan Melibatkan pelecehan seksual
bantuan seksual. Umumnya yang begitu parah, persisten,
dilakukan oleh karyawan sehingga membatasi
sekolah dengan mengimingi kemampuan siswa dalam
imbalan kepada siswa. belajar.
Dampak psikologis korban
Emosi negatif & • merasa malu, marah, kurang percaya diri, takut, bingung
gangguan psikologis • depresi, ketakutan, kecemasan, spmatisasi, dan gangguan PTSD
• kesulitan dalam fungsi social & interpersonal
Relasi sosial
• ketidakpercayaan terhadap orang lain
• kecewa dengan pengalaman kuliah
Penyesuaian
akademis & • prestasi menurun
kemampuan • gangguan atensi yang berkelanjutan
belajar
(neuropsikologi) • terjadinya penurunan memori jangka pendek
• bermasalah dengan kemampuan kognitif terutama verbal

Bagaimana korban menjalani perkuliahan? Karir? Pernikahan?


apa yang bisa dilakukan?
prevensi
Melatih mahasiswa peka & Melatih keterampilan
berani melindungi say no to sex
Bystander intervention : strategi sosial untuk Melatih keterampilan menolak
mencegah/menghentikan kekerasan/opresi melalui dan menghindari
keterlibatan individu/kelompok yang bersedia
untuk menangani situasi.

Deteksi potensi masalah Menyusun regulasi & membentuk satgas


Menjaring data dari mahasiswa baru bertujuan untuk mengurangi risiko
menggunakan angket/kuesioner mengenai terjadinya kekerasan seksual, intervensi
pengalaman mengalami, menyaksikan dan korban & menindak pelaku
melakukan kekerasan seksual
Edukasi Seksual
Kurikulum edukasi seksual bagi kelompok usia 15-18+
sebaiknya dilakukan mencakup 8 materi :
• Relasi/hubungan sosial
• Nilai/value, hak, budaya, & seksualitas
• Memahami gender
• Kekerasan seksual & cara mendapatkan keamanan
• Keterampilan untuk sehat & well being
• Anatomi tubuh manusia & perkembangannya
Nilai agama • Seksualitas & perilaku seksual
sebaiknya menjadi • Kesehatan seksual & reproduksi
bagian penting
edukasi seksual

Women, U. N., & UNICEF. (2018). International technical guidance on


sexuality education: an evidence-informed approach. UNESCO Publishing.
intervensi
✓ Program pemberian dukungan bagi survivor : meningkatkan
reaksi sosial positif & mengurangi reaksi sosial negatif
terhadap korban kekerasan seksual dan memberi dukungan
informal (Edwards, et. Al, 2020).
✓ Layanan kesehatan fisik serta mental dan konseling di
perguruan tinggi : intervensi psikologi untuk meningkatkan
penyesuaian akademis dan sosial.
✓ Pendampingan/konsultasi hukum.
daftar pustaka
Asberg, K., & Renk, K. (2013). Comparing incarcerated and college student women with histories of
childhood sexual abuse: The roles of abuse severity, support, and substance use. Psychological Trauma:
Theory, Research, Practice, and Policy, 5(2), 167–175.
Miller, E., Jones, K. A., McCauley, H. L., Rofey, D. L., Clark, D. B., Talis, J. M., ... & Abebe, K. Z. (2020). Cluster
randomized trial of a college health center sexual violence intervention. American journal of preventive
medicine, 59(1), 98-108.
McMahon, S., Burnham, J., & Banyard, V. L. (2020). Bystander intervention as a prevention strategy for
campus sexual violence: perceptions of historically minoritized college students. Prevention science, 21(6),
795-806.
Kaya, A., Le, T. P., Brady, J., & Iwamoto, D. (2020). Men who intervene to prevent sexual assault: A grounded
theory study on the role of masculinity in bystander intervention. Psychology of Men & Masculinities, 21(3),
463–478.
Edwards, K. M., Waterman, E. A., Ullman, S. E., Rodriguez, L. M., Dardis, C. M., & Dworkin, E. R. (2020). A
pilot evaluation of an intervention to improve social reactions to sexual and partner violence disclosures.
Journal of interpersonal violence, 0886260520934437.
Santelli, J. S., Grilo, S. A., Choo, T. H., Diaz, G., Walsh, K., Wall, M., ... & Mellins, C. A. (2018). Does sex
education before college protect students from sexual assault in college?. PloS one, 13(11), e0205951.
Coker, A. L., Cook-Craig, P. G., Williams, C. M., Fisher, B. S., Clear, E. R., Garcia, L. S., & Hegge, L. M. (2011).
Evaluation of Green Dot: An active bystander intervention to reduce sexual violence on college campuses.
Violence against women, 17(6), 777-796.
Ménard, K. S., Hall, G. C. N., Phung, A. H., Ghebrial, M. F. E., & Martin, L. (2003). Gender differences in
sexual harassment and coercion in college students: Developmental, individual, and situational determinants.
Journal of Interpersonal Violence, 18(10), 1222-1239.
Jumper, S. A. (1995). A meta-analysis of the relationship of child sexual abuse to adult psychological
adjustment. Child abuse & neglect, 19(6), 715-728.
Messman-Moore, T. L., Long, P. J., & Siegfried, N. J. (2000). The revictimization of child sexual abuse
survivors: An examination of the adjustment of college women with child sexual abuse, adult sexual assault,
and adult physical abuse. Child maltreatment, 5(1), 18-27.
Navalta, C. P., Polcari, A., Webster, D. M., Boghossian, A., & Teicher, M. H. (2006). Effects of childhood
sexual abuse on neuropsychological and cognitive function in college women. The Journal of neuropsychiatry
and clinical neurosciences, 18(1), 45-53.
Hill, C., & Silva, E. (2005). Drawing the line: Sexual harassment on campus. American Association of
University Women Educational Foundation, 1111 Sixteenth St. NW, Washington, DC 20036.
Women, U. N., & UNICEF. (2018). International technical guidance on sexuality education: an evidence-
informed approach. UNESCO Publishing.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai