Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN

KARAKTERISTIKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


BANK SYARIAH INDONESIA

Disusun oleh :

Nama : Ahmad Fadelsyah

NIM : 0502192130

Kelas : AKS VA

Matkul : METOPEL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
PRODI AKUNTANSI SYARIAH
2021
DAFTAR ISI

Halaman

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan...............................................................1-5


B. Identifikasi Masalah..............................................................................5-6
C. Pembatasan Masalah...............................................................................6
D. Perumusan Masalah................................................................................6
E. Tujuan Penelitian....................................................................................6
F. Manfaat Penelitian..................................................................................7

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Pembahasan Teori...........................................................................................7
B. Hasil Penelitian yang Relevan.........................................................................7
C. Kerangka Berpikir............................................................................................8
D. Hipotesis Penelitian........................................................................................8-9

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian............................................................................9-10


B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................10
C. Populasi, Sampel dan Sampling.....................................................................10-11
D. Metode Pengumpulan Data............................................................................11
E. Defenisi Operasional Variabel.......................................................................11
F. Instrumen Penelitian......................................................................................11-12
G. Teknik Penyajian Data...................................................................................12-13
H. Teknik Analisis Data.....................................................................................13
BAB I

A. Latar Belakang Permasalahan

Perkembangan bank syariah di Indonesia termasuk yang paling tinggi diantara


negara Islam Asia lainnya. Dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang besar dan
mayoritas muslim secara tidak langsung mendorong bank-bank syariah berkembang pesat
di Indonesia. Negara yang masyarakatnya mayoritas muslim ini lebih memilih bank
syari’ah karena sesuai dengan syariat Islam.

Bank umum syariah mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan bank
konvensional. Perbedaan perbankan syariah dan konvensional paling menonjol terlihat
dari penerapan sistem bunga. Pada bank konvensional, tingkat bunga merupakan
pengembalian yang dijaminkan oleh bank kepada deposan. Sementara pada bank syariah,
baik deposito maupun investasi tidak dijamin nilai modal dan tingkat pengembaliannya.
Beberapa peneliti memberikan pendapat bahwa deposan pada bank syariah adalah
pemilik modal yang sesungguhnya karena mereka mendapatkan dividen ketika bank
mendapat laba. Gagasan tersebut memperkuat argumen bahwa deposito pada bank
syariah harus diperlakukan seperti modal, namun praktek bank syariah saat ini
menyimpang dari versi yang ideal dan pada bagian yang penting. Hal tersebut adalah
pengembalian atas nilai modal dan deposito dijamin oleh bank syariah. Beberapa kasus
dilaksanakan secara eksplisit, yaitu diatur secara resmi oleh undang-undang dan
peraturan. Sedangkan secara implisit, didasarkan pada pemerintah, bank dan masyarakat.
Pemegang rekening bertindak sebagai kreditur bank syariah karena saldo pada rekening
saat ini adalah kewajiban non kontinjensi bank untuk membayar sesuai permintaan
pemegang rekening. Selain hal itu, adanya asimetris informasi dan perilaku penghindaran
risiko oleh investor menyebabkan adanya klaim kewajiban tetap pada neraca bank
syariah. Oleh karenanya, bank syariah harus beroperasi sesuai peraturan kecukupan
modal yang diatur, meskipun secara teoritis bank syariah sebaiknya beroperasi sesuai
dengan kepemilikan struktur modal berdasarkan ekuitas yang dimiliki (AlKayed dkk,
2014). Pemerintah di negara-negara barat mengemukakak pendapat bahwa bank syariah
sebaiknya memiliki lebih banyak modal karena bank syariah relatif baru dan asetnya
seringkali tidak likuid dan berjangka panjang (Zaher & Hassan, 2001)

1
2

Perusahaan akan dinilai baik jika memiliki kinerja yang baik. Menurut Stoner
(1996), kinerja ialah ukuran sejauh mana tingkat efisiensi dan tingkat efektifitas suatu
organisasi atau seorang manajer untuk mencapai tujuan. Ada beberapa cara mengukur
kinerja, diantaranya adalah dengan menggunakan Return on Equity (ROE).

Dalam bukunya “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”, Weston (1999)


menjelaskan bahwa Return on Equity (ROE) adalah rasio laba bersih setelah dikurangi
pajak dengan jumlah ekuitas saham biasa. ROE memperlihatkan sebaik apa perusahaan
mengelola modalnya dengan mengukur tingkat pengembalian atas investasi untuk
pemegang saham biasa.

Setiap perusahaan memiliki target ROE yang ingin dicapai. Dalam mencapai
target ROE, perusahaan akan melakukan bermacam teknik dan strategi. Salah satu yang
dapat dilaksanakan perusahaan untuk mencapai ROE yang diinginkan adalah dengan
mengatur struktur modal pada perusahaan. Menurut Brounen et al. (2006), struktur modal
adalah bagaimana perusahaan mengkombinasikan hutang dan ekuitas dalam mendanai
aktivitas operasinya. Bagi perusahaan finansial seperti perbankan, keputusan akan
struktur modal sangatlah penting. Bank meruapakan pelayanan di bidang jasa keuangan
yang diperuntukkan kepada semua elemen masyarakat, perusahaan-perusahaan bahkan
pemerintah. Fungsi bank inilah yang menjadikan struktur modalnya yang berbeda
dibanding perusahaan non finansial. Selain itu bank sangat sensitif terhadap perubahan
leverage, karena tingkat modal ekuitas mereka yang rendah terhadap total asetnya (Al-
Kayed dkk, 2014). Oleh karenanya mengharuskan bank untuk berhati-hati dalam
memutuskannya struktur modal bank tersebut.

Ketika menentukan struktur modal, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan oleh
bank. Diantaranya peraturan yang berlaku, kesehatan bank itu sendiri dan tingkat
pengembalian pada pemegang modal. Pemegang modal memberikan perhatian yang lebih
terhadap struktur modal pada bank. Hal tersebut dikarenakan struktur modal
mempengaruhi tingkat pengembalian investasi dan tingkat keamanan atas dana yang
mereka investasikan pada bank. Berdasarkan conventional wisdom menjelaskan bahwa
tingkat leverage yang tinggi akan memberikan pengembalian yang tinggi pula pada
3

pemegang modal. Namun dengan tingginya tingkat leverage bank dapat dikategorikan
sebagai bank yang berisiko. Hal ini menimbulkan situasi dilematis dan harus
mementingkan salah satu antara antara resiko modal dan pengembalian bagi bank dalam
menentukan struktur modal.

Bank harus menjaga rasio modal minimum pada tingkat yang ditentukan oleh
pemerintah. Namun bank konvensional cenderung mengganti modal dengan hutang untuk
memaksimalkan pengembalian mereka pada modal dan meningkatkan kepuasan investor
mereka. Hutang atau pada bank lebih tepatnya adalah deposito dan obligasi di dalamnya
terdapat beban bunga yang akan pajak perusahaan sehingga dapat meningkatkan tingkat
pengembalian modal.

Dalam penelitiannya pada tahun 2014, Al-Kayed et al. menyatakan bahwa sebagai
bank pendatang baru, bank-bank syariah menghadapi situasi trade-off antara keamanan
bank dengan pengembalian yang tinggi. Untuk menjaga keamanan bank dan
meningkatkan kekuatannya dan memperkecil tingkat pengembalian kepada investor bank
syariah dapat menggunakan modal yang tinggi. Atau dengan cara lain yaitu
meningkatkan dana bank menggunakan sumber dana yang murah seperti deposito dan
sumber modal hybrid yang lain seperti obligasi Islam karena dapat dikenai pajak obligasi,
sehingga akan meningkatkan kinerja.

Beberapa penelitian terdahulu menguji pengaruh struktur modal dengan kinerja


pada perbankan konvensional. Penelitian-penelitian tersebut dilaksanakan oleh Berger di
tahun 1995, Berger dan diPatti di 2002, Eriotis et al, di 2002, Hutchison dan Cox di 2006.
Namun didapatkan hasil yang berbeda-beda dari tiap penelitiannya.

Dalam penelitianya yang dilaksanakan oleh Berger (1995), ia meregresikan


capital-to-asset ratio dan ROE. Dengan menggunakan 14.862 sampel bank selam periode
1983-1989 ia menemukan pengaruh positif antara nilai buku CR dan ROE. Hasil ini
menunjukkan bahwa modal yang meningkat dapat mengurangi perkiraan biaya
kebangkrutan dan biaya bunga yang lebih rendah yang dapat mengurangi kerugian
pendapatan.
4

Penelitian yang ke dua yang dilaksanakan oleh Berger bersama diPatti (2002),
menggunakan pendekatan terbaru yaitu modal persamaan simultan dengan 7.320 sampel
bank di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1990-1995. Mereka menggunakan efisiensi
laba sebagai indikator kinerja perusahaan untuk mengukur biaya agensi. Hasil penelitian
menunjukkan penurunan rasio modal yang mengakibatkan kenaikan pada ROE.

Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Eriotis et al. (2002), dengan


menggunakan DER (Debt to Equity) sebagai indikator struktur modal dan profitabilitas
sebagai indikator kinerja. Menggunakan data panel pada berbagai industri pada tahun
1995-1996. Hasilnya menunjukkan ada dampak negatif dari DER yang kuat terhadap
profitabilitas.

Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Hutchison dan Cox (2006),


menggunakan periode 1983-1989 dan 1996-2002 dengan masing-masing sampel 87.928
dan 59.623. Mereka menemukan pengaruh positif antara leverage keuangan dengan ROE.

Terdapat penelitian-penelitian lain pada bank syariah meskipun tidak secara


langsung menguji pengaruh struktur modal dengan kinerja. Dalam penelitian yang
dilaksanakan oleh Abdel-Hameed (2003) meneliti faktor-faktor penentu kinerja bank
syariah. Dengan menggunakan karakteristik internal perbankan dan eksternal dalam
memprediksi profitabilitas dan efisiensi. Setelah mengontrol lingkungan ekonomi makro,
struktur pasar keuangan dam perpajakan hasil menunjukkan peningkatan rasio modal dan
pinjaman meningkatkan profitabilitas bank syariah.

Penelitian selanjutnya yang dilaksanakan oleh Abdel-Hameed bersama Kabir


(2003) menganalisi pengaruh karakteristik perbankan dan lingkungan keuangan secara
keseluruhan terhadap kinerja bank syariah. Menegaskan temuan sebelumnya, setelah
mengontrol lingkungan ekonomi makro, perpajakan dan struktur pasar keuangan hasil
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan rasio modal dan pinjaman meningkatkan
profitabilitas bank syariah. Hasil penelitian lainnya menemukan bahwa semakin besar
rasio equity-to-total-assets akan meningkatkan profit margin. Hasil ini berlawanan
dengan teori agensi dan prediksi model model milik Du Pont bahwa leverage yang tinggi
menghasilkan profit yang lebih besar.
5

Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Haron (2004) meneliti efek dari faktor-
faktor yang berperan terhadap profitabilitas bank syariah. Hasilnya, menunjukkan bahwa
likuiditas, total belanja, dana yang diinvestasikan yang untuk surat berharga syariah dan
rasio bagi hasil antara bank dan peminjam dana merupakan faktor-faktor internal sangat
berpengaruh dengan profitabilitas bank syariah. Faktor-faktor eksternal seperti ukuran,
pangsa pasar dan tingkat bunga juga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bank
syariah.

Penelitian yang dilaksanakan oleh Al-Kayed et al. (2014) menggunakan


karakteristik internal perbankan dan eksternal untuk menguji apakah struktur modal
mempengaruhi kinerja bank-bank syariah pada 85 bank syariah dari 19 negara periode
2003 sampai 2008. Kinerja bank syariah diukur menggunakan proksi ROE, ROA dan
Profit Margin. Karakteristik internal bank meliputi rasio modal, likuiditas, manajemen
penggunaan dana, ukuran dan risiko. Karakteristik eksternal meliputi faktor ekonomi
makro, inflasi, struktur pasar uang, perpajakan, efek pasar lokal. Hasil menunjukkan
terdapat pengaruh positif antara kinerja dengan manajemen dana dan risiko. Sedangkan
untuk karakteristik lainnya tidak mempunyaui pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
bank syariah.

Atas dasar penjelasan latar belakang serta hasil dari penelitian-penelitian yang
telah dilaksanakan, peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
struktur modal terhadap kinerja bank syariah disertai faktor-faktor internal dan eksternal
bank di Indonesia. Dilaksanakannya penelitian ini untuk menguji pengaruh struktur
modal beserta karakteristik internal maupun eksternal terhadap kinerja bank umum
syariah. Kinerja bank syariah diukur menggunaka ( Return on Equity).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, berikut identifikasi masalah yang dapat


diuraikan, diantaranya:
6

1. Semakin sengitnya persaingan di sektor keuangan akan berpengaruh terhadap


kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti
keterbatasan modal.
2. Keterbatasan modal menyebabkan bank syariah terbatas dalam hal kemampuan
pengembangan usaha dan pembukaan kantor cabang.
3. Pentingnya struktur modal bagi perbankan syariah, karena baik buruknya struktur
modal perbankan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansial
dan pendorong eksistensi operasionalnya.

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan lebih terarah maka perlu
adanya batasan penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka ruang
lingkup penelitain dibatasi pada hal-hal berikut ini:
1. Ruang lingkup penelitian ini hanya mencangkup Bank Umum Syariah yang
telah beroperasi di Indonesia, tidak menggunakan Unit Usaha Syariah
maupun Bank Pembiayaan Syariah.
2. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap struktur modal dibatasi pada
variabel-variabel yaitu :
a. Variabel dependen yaitu struktur modal dalam penelitian ini diproksikan
oleh Debt to Equity Ratio (DER)
b. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan oleh Return on
Equity (ROE).

D. Perumusan Masalah
1. Apa saja hal-hal yang memengaruhi struktur modal pada perbankan syariah ?
2. Bagaimana peningkatan kinerja karyawan padan perbankan syari’ah ?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa saja hal yang memengaruhi struktur modal pada
perbankan syari’ah
7

2. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kinerja karyawan perbankan


syari’ah

F. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan literatur dan bukti yang
empiris sebagai sumber referensi pada penelitian mendatang tentang
pengaruh struktur modal terhadap kinerja pada bank umum syariah
2. Manfaat Praktis
Bagi perusahaan perbankan syariah, diharapkan penelitian ini akan
menambah referensi dan informasi mengenai keputusan struktur modal pada
bank syariah.

BAB II
A. Pembahasan Teori
Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai acuan
dalam penelitian, juga membahas mengenai hasil-hasil penelitian terdahulu yang sejenis,
terdapat juga kerangka pemikiran, keterkaitan antar variabel penelitian, serta hipotesis
statistik.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Analisis dan interpretasi hasil temuan yang diperoleh selama proses penelitian.
Menjelaskan gambaran umum objek penelitian, analisis hasil pembahasan dan bertujuan
untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan penulis.
8

C. Kerangka Berpikir
Variabel independen (x)

Struktur Modal
diukur dengan :
Rasio Modal (CR) H1 (-)
Rasio Liabilitas (LONTA) H5 (+) Kinerja
Diukur dengan :
Karakteristik Bank
diukur dengan :
Return on Equity (ROE)
Rasio Aset non-produktif (NEATA) H2 (-)
Rasio Overhead (OVRHD) H3 (-)
Besaran Perusahaan (SIZE) H4 (-)

D. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Rasio Modal Terhadap Kinerja
Teori agensi menyatakan bahwa struktur modal disusun untuk
mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan (Bringham dan
Houston, 2006). Semakin besar tingkat imbal saham yang dipersyaratkan,
biaya modal ekuitas perusahaan akan meningkat, apabila biaya modal
ekuitas meningkat laba perusahaan menjadi menurun sehingga kinerja
perusahaan juga menurun. Hal ini dapat menyebabkan adanya konflik
kepentingan antara pemegang saham dengan manajer karena pemegang
saham menginginkan tingkat pengembalian pendanaan atau keuntungan
sebagai penyadia dana yang tinggi, hal tersebut dapat meningkatkan
biaya modal ekuitas yang mengurangi laba, sedangkan manager
menginginkan laba perusahaan yang tinggi untuk memperoleh bonus.
Hipotesis yang dapat dirumuskan sesuai uraian adalah sebagai berikut:
H1. Terdapat pengaruh negatif antara rasio modal terhadap kinerja.
9

2. Pengaruh Rasio Aset Non-Produktif terhadap Kinerja


Rasio aset non-produktif diharapkan berdampak negatif pada
kinerja karena aset tersebut tidak menghasilkan pendapatan apapun
atas bank (Al Kayed, 2014). Berdasarkan teori agensi, manajer
sebagai pihak yang menerima delegasi wewenang pengambilan
keputusan dari pemegang saham selaku prinsipal, dapat membuat
keputusan investasi yaitu keputusan untuk menyalurkan dana ke
investasi yang dapat memberikan imbal balik agar memperoleh
keuntungan yang tinggi. Bank sebaiknya mengurangi pembelian
aktiva non produktif karena aset non produktif tidak menghasilkan
pendapatan bagi bank dan lebih baik mengalokasinya pada
investasi yang menghasilkan pendapatan bagi bank. Sehingga
manajemen penggunaan dana dalam hal ini aset non produktif
diharapkan memiliki pengaruh yang negatif terhadap kinerja.
Perumusan hipotesis berdasarkan teori agensi adalah sebagai
berikut: H2. Terdapat pengaruh negatif antara rasio aset non-
produktif terhadap kinerja.

BAB III
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel dependen yang terdiri dari
kinerja karyawan bank yang diukur dengan returns on equity.
Variabel independen terdiri dari struktur modal dan karakteristik
bank; variabel struktur modal dapat diukur dengan rasio modal dan
rasio liabilitas; variabel karakteristik bank dapat diukur dengan aset
non-produktif, rasio overhead, dan rasio besaran perusahaan.
Variabel-variabel di atas digunakan untuk menguji ada tidaknya
10

pengaruh struktur modal dan karakteristik bank terhadap kinerja bank


syariah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 1 tahun tepatnya pada Tahun
2014 , meliputi persiapan dan pelaksanaan. Adapun seluruh
rangkaian penelitian ini bertempat Perbankan Syariah yang ada di
Indonesia.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa
benda hidup (biotik) maupun benda mati (abiotik), bisa berupa gejala
alam, nilai tes, atau peristiwa yang telah terjadi, sebagai sumber data
yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. (Warsito,
1992:49). Populasi dalam penelitian ini mencakup semua perbankan
syariah di Indonesia, baik BUS (Bank Syariah Umum), BPR Syariah
(Bank perkreditan Rakyat Syariah) maupun UUS (Unit Usaha
Syariah). Baik yang dimiliki oleh pihak swasta maupun yang dimiliki
oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sampel adalah wakil
populasi yang diteliti, (Arikunto, 2002:109). Sampel juga bermakna
bagian dari unsur-unsur pembentuk populasi yang terpilih dengan
memilah-milah bagian-bagian unsur populasi dengan maksud agar
hasil seleksi dapat merefleksikan seluruh karakteristik. Elemen
adalah subjek dimana penelitian dilakukan. Sampel yang digunakan
dalam penelitian kali ini menggunakan metode purposive sampling,
yaitu dalam penentuan sampelnya, peneliti menentukan sampel
secara sengaja dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu,
terutama pertimbangan dari sekelompok pakar atau ahli (expert)
dibidangnya (Sanusi, 2014). Adapun kriteria penentuan sampel
adalah sebagai berikut:
1. Perbankan Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI).
2. Perbankan Syariah yang konsisten menerbitkan laporan keuangan
3. Memiliki kelengkapan data berdasarkan variabel yang diteliti
11

Yang meliputi, Risiko, Kinerja Keuangan, Struktur Modal dan


Kinerja Sosial
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan dua metode dalam pengumpulan
data yaitu metode dokumentasi dan studi pustaka. Dokumentasi
merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari pencatatan
sumber atau publikasi lain (data sekunder). Metode ini dilakukan
dengan mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh
dari sumber data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari laporan keuangan (financial report) dan laporan
tahunan (annual report) bank syariah di Indonesia. Studi pustaka
merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian. Sebagai
contoh: jurnal ilmiah, buku buku, laporan penelitian, skripsi, tesis,
dan literatur lainnya yang dapat digunakan sebagai landasan teoritis.
E. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yakni variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
Variabel bebas yang tercermin pada nilai (X) antara lain, risiko (X1),
kinerja karyawan(X2), dan struktur modal (X3), sedangkan variabel
terikatnya adalah kinerja sosial bank syariah di Indonesia (Y).
F. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrumen
penelitian yang digunakan. Setiap penelitian selalu
dipertanyakan mengenai validitas alat yang digunakan. Suatu
12

alat pengukuran dikatakan valid jika alat itu dipakai untuk


mengukur sesuai dengan kegunaanya. Hasil penelitian yang
valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Jika pada tingkat signifikansi 5% nilai r tabel < r hitung
maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen valid.14
Dalam penelitian ini r tabel diproleh dari signifikansi yang
sebesar 0,05 atau 5% dan n=95, sehingga nilai r tabel adalah
0,202. Berikut adalah hasil dari uji validitas.
2. Uji Asumsi Klasik
Ada beberapa alat uji yang sering dilakukan dalam uji asumsi
klasik diantaranya adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas data dapat
dilakukan dengan menggunakan uji normalitas data dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov satu
arah. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu
data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan
menilai signifikannya, jika signifikan > 0,05 maka variabel
berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikan < 0,05 maka
variabel tidak berdistribusi normal.
G. Teknik Penyajian Data
1. Editing data adalah memeriksa kejelasan dan kelengkapan
pengisian instrument pengumpulan data.9 Dari berbagai data
yang telah dikumpulkan akan diteliti kembali untuk mengetahui
13

apakah data tersebut cukup akurat sehingga hal tersebut dapat


dipresentasikan dan dijelaskan dalam pemaparan penelitian ini.
2. Coding adalah proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap
pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data
menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam melakukan
pengkodean data, jawaban-jawaban responden diklasifikasikan
dengan memberikan kode tertentu berupa angka.
3. Tabulasi data adalah mencatat atau entri data ke dalam tabel
induk penelitian. Dengan memasukkan data dalam bentuk tabel
akan memudahkan kita dalam melakukan analisis.

H. Teknik Analisi Data


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Dilihat dari sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif. Analisis
deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai karakteristik
data yang berasal dari suatu sampel. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka penelitian deskriptif yang dimaksudkan adalah penelitian yang
menggambarkan
peristiwa yang terjadi di lapangan apa adanya dalam hal ini tentang
pengaruh variabel reputasi bank syariah, dan inovasi produk
tabungan terhadap keputusan menabung pada bank syariah.

Anda mungkin juga menyukai