NIM : 0502192130
KELAS : AKUNTANSI SYARI’AH 4A
UAS TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI
1. Pada hakikatnya ekonomi Islam merupakan suatu ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-
nilai islam
Adapun Ekonomi Islam dalam bahasa arab disebut al Iqtishad al Islami, Surah An-
Nahl ayat 9 yang artinya Allahlah yang menerangkan jalan yang lurus dan di
antaranya ada (jalan) yang menyimpang. Jika Dia menghendaki, tentu Dia memberi
petunjuk kamu semua (ke jalan yang benar). Tafsir Jalalain (Dan hak bagi Allah
menerangkan jalan yang lurus) hak bagi Allah menjelaskannya (dan di antara jalan-
jalan) tersebut (ada yang bengkok) menyimpang dari jalan yang lurus. (Dan jika Dia
menghendaki) untuk memberi petunjuk kepada kalian (niscaya Dia memberi petunjuk
kepada kalian) ke jalan yang lurus (semuanya) sehingga kalian semua mendapat
petunjuk ke jalan yang lurus itu atas kehendak kalian sendiri.
2. Kita tidak boleh mengikuti langkah setan maknanya manusia tidak boleh mengikuti
langkah-langkah setan yg buruk dan keji karena setan adalah musuh yang nyata
bagi kita karena dalam aktivitas ekonomi sering kali manusia dibuat dosa oleh
hasutan setan contohnya dipasar sering terjadi praktek riba Allah berfirman dalam
surat Al-Baqarah ayat 275, “dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan
riba”. dan dalam salah satu hadits dikatakan bahwa “Tempat yang paling dicintai
Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar”. Dalam
Surah Al-Baqarah ayat 168, “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal
dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” Dalam tafsir jalalain
menjelaskan ayat ini turun tentang orang-orang yang mengharamkan sebagian jenis
unta/sawaib yang dihalalkan, (Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dari apa-
apa yang terdapat di muka bumi) halal menjadi 'hal' (lagi baik) sifat yang
memperkuat, yang berarti enak atau lezat, (dan janganlah kamu ikuti langkah-
langkah) atau jalan-jalan (setan) dan rayuannya (sesungguhnya ia menjadi musuh
yang nyata bagimu) artinya jelas dan terang permusuhannya itu. Para ulama
berpendapat Mengikuti langkah-langkah setan menjadi pangkal dari kesengsaraan
dan penderitaan.