MANAJEMEN RESIKO
A. Resiko
Sasaran yang harus dicanangkan di dalam manajemen adalah “Zero accident”, baik
yang berupa kecelakaan parah (severe) maupun kecelakaan yang sering (frequent).
Prinsip 7: The key person
Kunci efektivitas untuk manajemen keselamatan kerja adalah adanya personal yang
mempunyai accountability yang pasti/jelas, dan sebaliknya, adanya penanggung
jawab yang jelas untuk setiap prosedur keselamatan kerja.
Bacalah beberapa kasus yang dibagikan kepada anda. Lebih baik kiranya bila anda
memiliki sendiri kasus yang anda anggap baik untuk di ulas. Kasus tersebut dapat
berasal dari media massa atau media ilmiah. Lalu cobalah temukan dan ulas
kesalahan-kesalahan yang terjadi secara lugas dan sistematis. Buatlah juga
rekomendasi kepada perusahaan dan pihak-pihak yang anda anggap perlu agar
kesalahan serupa tidak terulang lagi di tempat lain.
C. Risk Assessment
Di dalam suatu perusahaan, pengukuran bahaya harus dipandang sebagai suatu
proses dan bukan suatu kegiatan sesaat. Proses ini mencakup mengumpulkan,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi ekonomi dan ilmiah yang akan
digunakan dalam penyusunan kebijakan, pembuatan keputusan dan manajemen
bahaya. Pada industri petrokimia, pengukuran bahaya dilakukan guna
memanfaatkan suatu proses dan bahan petrokimia dan menghindarkan bahaya yang
dikandungnya.
Ada beberapa langkah dalam proses pengukuran bahaya. Umumnya langkah-
langkah tersebut mengikuti prosedur standard berikut (Gambar Risk1):
1. Identifikasi hazard:
Hal ini mencakup pengenalan keberadaan kondisi atau bahan yang memiliki
potensi berbahaya.
2. Perhitungan hazard
a. Menetapkan batasan dari sistem: hal ini mencakup analisa sistem teknologi
yang mengandung hazard. Hal ini dapat mencakup penjelasan setiap
langkah dari siklus aliran kimia, termasuk ekstraksi, pemrosesan,
penggunaan dan pembuangan. Dalam kondisi yang lain, bagaimanapun
juga, hanya satu langkah dalam siklus aliran yang akan dievaluasi.
Pilihannya akan bergantung pada pilihan manajemen resiko yang
dipertimbangkan.
b. Evaluasi jalur lingkungan: Hal ini mencakup penjabaran perjalanan bahan
kimia mulai dari titik release-nya sampai ke titik yang berdampak pada
manusia atau ekosistem seperti emisi, konsentrasi, eksposur dan dosis.
Langkah ini mencakup evaluasi setiap langkah dalam siklus aliran
teknologi.
3. Karakterisasi Risk:
Ditahap ini, derajat bahaya per unit eksposur, yaitu hubungan antara dosis-
respons, ditetapkan. Seringkali data kuantitaif dosis-respon tidak tersedia. Jika
demikian, keterkaitan yang kurang langsung antara dosis dan respons terpaksa
digunakan untuk memperkirakan bahaya yang dapat timbul. Penggunaan
indikasi yang sudah dilakukan oleh industri lain mungkin dapat membantu.
4. Evaluasi Risk:
Keberadaan eksposur dan resiko bahaya dapat dievaluasi.