Anda di halaman 1dari 2

URAIAN PENANGANAN KONDISI DARURAT PENGELOLAAN IPAL

RSUD SIMO

1. Tata cara apabila Transfer Pump Tidak Beroperasional :


1) Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump dalam kondisi auto.
2) Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
3) Cek otomatis pompa, mungkin ada kerusakan, segera lakukan perbaikan/ penggantian.
4) Cek air limbah dalam equalisasi, mungkin tinggi air masih belum pada level pelampung otomatis.
5) Cek pompa, mungkin ada kerusakan lakukan pemasangan pompa cadangan.

2. Tata cara apabila Pond Pump Tidak Beroperasional :


1) Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump dalam kondisi auto.
2) Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
3) Cek timer pompa, mungkin ada kerusakan, segera lakukan perbaikan/penggantian.
4) Cek air dalam kolam, bila air dalam kolam habis/tidak ada, matikan pompa kolam/ pond pump
secara manual karena kalau tidak dimatikan pompa akan rusak.
5) Bila ada kerusakan pompa, ganti dengan pompa cadangan.

3. Tata cara apabila Dosing Pump Tidak Beroperasional :


1) Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump dalam kondisi auto, karena
operasional dosing pump mengikuti operasional transfer pump.
2) Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
3) Cek air larutan kaporit dalam feeder, mungkin kering, segera lakukan pengisian ulang.
4) Cek velve dosing pump, ada kemungkinan tersumbat, lakukan pembersihan.
5) Bila sudah banyak endapan kaporit, pada feeder/ tangki kaporit, lakukan pembersihan.
6) Cek dosing pump, mungkin ada kerusakan, lakukan perbaikan dosing pump.

4. Tata cara apabila Air Supplier Tidak Beroperasional :


1) Cek panel control IPAL, pastikan sweet control transfer pump dalam kondisi auto.
2) Cek panel control, mungkin tidak ada aliran listrik.
3) Cek otomatis timer air supplier.
4) Cek air supplier, mungkin ada kerusakan segera lakukan perbaikan/ penggantian.

5. Tata cara apabila Timbul Busa :


1) Busa timbul saat IPAL pertama kali dioperasionalkan atau IPAL habis mati lama karena bakteri
pengurai belum maksimal.
2) Bila timbul foam atau bau, akan direduksi oleh pipa defoaming.
3) Busa/ bau yang timbul tidak akan lama, karena setelah IPAL beroperasional 1-2 hari busa/ bau
kaan hilang.

6. Tata cara apabila Timbul Bau :


IPAL dibuat tertutup sehingga kecil kemungkinan terjadi bau, dan apabila timbul bau
kemungkinan karena ada pipa/ mur baut yang tidak pas/ kurang keras menutupnya.
7. Tata cara apabila Effluent IPAL mengecil :
1) Cek transfer pump, mungkin tidak beroperasional (air dalam tangki anaerobic processor habis).
2) Cek velve stop kran drain, mungkin ada posisi yang terbuka.
3) Cek velve stop kran sirkulasi (kran pengatur debit), mungkin berubah settingannya.
4) Cek air di unit biofilter, unit post clarifier, mungkin belum terisi penuh.
5) Cek pompa, mungkin ada kerusakan lakukan pemasangan pompa cadangan.

8. Tata cara apabila Mutu Effluent IPAL Keruh dan Bau :


1) Tunggu dan amati output selama 1-2 hari karena hal ini bisa juga terjadi karena sumber limbah
tercemar bahan kimia yang beracun/ tidak ada supply oksigen dalam biofilter, sehingga bakteri
pengurai yang sudah ada di biofilter terganggu/ mati.

2) Apabila bahan kimia yang tumpah tidak terlalu banyak biasanya dalam waktu 1-2 hari akan terjadi
recovery bakteri pengurai dalam biofilter dan output air limbah mulai membaik.

3) Hal lain yang menyebabkan hasil effluent IPAL keruh dan bau :
 Mungkin ada bahan kimia dari lab yang dibuang dalam volume besar, atau bahan kimia lain
(kandungan detergent) yang dibuang berlebihan.
 Mungkin air supply/ jet ejector tidak beroperasional.
 Mungkin ada perubahan setting stop kran air supply/ jet ejector (kembalikan setting pada setting
awal).
 Mungin ada perubahan setting stop kran sirkulasi pada transfer pump (kembalikan setting pada
setting awal).

9. Tata cara apabila terjadi kebuntuan pada saluran air limbah dikarenakan benda padat (plastik, bungkus
sampo/ sabun, pembalut, kain, sarung tangan, dll) :
Deteksi dari kontrol point yang terpasang di titik saluran air limbah, cek bagian mana pada pipa
saluran air limbah yang tersumbat/ buntu, kemudian masukkan selang air dari pompa untuk
mendorong benda penyebab buntu dalam pipa.

10. Tata cara pertolongan Pertama :


Apabila kontak dengan Mata :
 Bilas dengan air sebanyak – banyaknya apabila terjadi iritasi, maka segera bawa kedokter.
Apabila kontak dengan Kulit :
 Bilas bagian kulit yang terkena air limbah dengan sabun dan air.
 Cucilah terlebih dahulu pakaian yang sudah terkontaminasi tersebut sebelum dipakai.
Apabila kontak dengan Mulut :
 Apabila tertelan, usahakan jangan dimuntahkan (kecuali ada instruksi dari petugas
medis), tetapi berikan minum 8 gelas air putih dan segera hubungi dokter.
Apabila kontak dengan Hidung :
 Apabila terhirup, maka bawalah ketempat lapang yang banyak udara segarnya. Disitu akan
mendapatkan pernafasan yang baik. Tetapi jika terjadi iritasi pernafasan, pusing, mual dan
pingsan, maka segera hubungi dokter.

11. Tata cara apabila terjadi kebakaran :


Siapkan media pemadam kebakaran: berupa APAR

Gunakan prosedur khusus penggunaan APAR yang ada di RSI : TATS (Tarik kunci pengaman,
Arahkan kedasar api, Tekan gagang, Sapukan dari sisi ke sisi).

Anda mungkin juga menyukai