Anda di halaman 1dari 2

KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)

Mengapa Harus Imunisasi???


Agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit yang sejenis dengan vaksin yang
diberikan. Imunisasi adalah cara memberikan kekebalan aktif yang bersifat jangka panjang,
mudah dan murah dengan cara memberikan vaksin

Apakah KIPI itu ??


- Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Sangat jarang terjadi
- Suatu Kejadian (Medik) sakit dan kematian yang terjadi setelah menerima imunisasi yang
diduga disebabkan oleh imunisasi
- Terjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi (dapat lebih lama)

BCG
disuntikkan, IC,bag luar lengan atas, 0,05ml
Kontraindikasi : Penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita leukemia,
penderita yang menjalani pengobatan steroid jangka panjang, penderita infeksi HIV).

Reaksi yang mungkin terjadi:

1.  Reaksi lokal : 1-2 minggu setelah


penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil
yang teraba keras. Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustula (gelembung berisi
nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini akhirnya
sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan jaringan
parut disertai nyeri tekan maupun demam, yang akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan.

2. Reaksi regional :

pembesaran kelenjar getah bening


ketiak atau leher, tanpa
DPT
Disuntikan secara IM , 1/3 bagian paha sebelah luar, dengan dosis 0.5ml
Kontraindikasi : penderita gangguan sistem kekebalan, riwayat kejang demam sebelumnya
perlu hati-hati

Reaksi yang mungkin terjadi:


 1-2 hari setelah mendapatkan suntikan
DPT, mungkin bisa terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau
pembengkakan di tempat penyuntikan. Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa
diberikan asetaminofen (atau ibuprofen). menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai
yang bersangkutan. Jika setelah vaksinasi anak mengalami demam tinggi, reaksi alergi,atau
kejang,maka sebaiknya untuk selanjutnya diberikan vaksin DT

 Untuk mengurangi nyeri juga bisadiberikan kompres hangat atau


POLIO
Diteteskan melalui mulut 2 tetes, vial dengan droper
Kontra indikasi pemberian vaksin polio :
- Diare berat
- Gangguan kekebalan (karena obat imunosupresan, kemoterapi, kortikosteroid)
- Kehamilan
Reaksi yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejang-kejang.

CAMPAK
Disuntikkan SC 1/3 bagian tengah tungkai bwh/lengan atas
Kontraindikasi :
- Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38 Celsius
- Gangguan sistem kekebalan
- Pemakaian obat imunosupresan
- Alergi terhadap protein telur
- Hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
- wanita hamil

Reaksi yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare, konjungtivitis dan gejala
kataral serta ensefalitis (jarang)

HEPATITIS B
Disuntikkan secara IM 1/3 bagian tengah tungkai bawah bagian luar, 0.5ml
Kontra indikasi :
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Tidak boleh diberikan kepada penderita
infeksi berat yang disertai kejang. Tetapi vaksinasi dapat diberikan kepada penderita infeksi
ringan.

Reaksi yang mungkin terjadi : Efek lokal (nyeri di tempat suntikan) dan sistemis
(demam ringan, lesu, perasaan tidak enak pada saluran pencernaan) yang akan hilang dalam
beberapa hari.

Anda mungkin juga menyukai