JASMANI
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ABAD 2021
PENDIDIKAN JASMANI
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah -Nya kepada kami, sehingga Kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Guru Penjas di Abad 21”.
Makalah ini telah Kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka Kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata Kami berharap semoga makalah Guru Penjas di Abad 21
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang.pada abad ini,
ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia mampu diakses dengan
instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun. Komunikasi antar personal
dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di mana saja.
Namun demikian, pada abad ke-21 ini permasalahan yang dihadapi manusia
pada abad ini juga terletak pada tidak berdayanya manusia mencari sumber dan
penyebab permasalahannya secara tepat dan cepat. Di samping itu juga kapan
1
semua orang mempunyai banyak pilihan sebagai ladang kehidupannya, maka citra
profesi guru kian merosot didalam kehidupan sosial. Apalagi masyarakat makin
lama makin terarah kepada kehidupan materialistis, sehingga suatu profesi dinilai
sesuai nilai materinya. Oleh sebab itu tidak heran bila profesi guru termarjinalkan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga
pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya.
Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat
penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara
1. Dri Atmaka
Menurut Dri Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang
3
2. Husnul Khotimah
didik.
3. Ngalim Purwanto
sekelompok orang.
4. Mulyasa
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
Menurut Drs. M. Uzer Usman (1996:15), pengertian guru adalah setiap orang
yang berwenang dan bertugas dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru
adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik,
4
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Mengacu pada pengertian guru di atas, seorang pendidik atau guru memiliki tugas
dan tanggungjawab untuk mengajar, mendidik, melatih para peserta didik agar
menjadi individu yang berkualitas, baik dari sisi intelektual maupun akhlaknya.
kepada para murid. Dalam hal ini, fokus utama kegiatan mengajar adalah dalam
hal intelektual sehingg para murid mengetahui tentang materi dari suatu disiplin
ilmu.
Mendidik murid merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini, kegiatan mendidik adalah bertujuan untuk mengubah
Proses mendidik murid merupakan hal yang lebih sulit untuk dilakukan ketimbang
mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang guru harus dapat
menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya sehingga para murid dapat
memiliki karakter yang baik sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
5
3. Melatih Peserta Didik
Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para muridnya agar memiliki
keterampilan dan kecakapan dasar. Bila di sekolah umum para guru melatih murid
tentang keterampilan dan kecakapan dasar, maka di sekolah kejuruan para guru
Para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau keraguan dalam
mengarahkan anak didiknya agar tetap berada pada jalur yang tepat, dalam hal ini
Poin terakhir dari tugas seorang guru adalah untuk memberikan dorongan kepada
para muridnya agar berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang
diberikan seorang guru kepada muridnya bisa dengan berbagai cara, misalnya
memberikan hadiah.
Setelah memahami apa saja tugas dan tanggungjawab seorang guru, maka kita
akan mengerti apa saja peran guru bagi para muridnya. Adapun peran guru adalah
sebagai berikut;
6
2. Sebagai pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar memiliki
masyarakat.
5. Sebagai teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang
anak didiknya.
adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang
jasmani adalah tubuh atau badan (fisik). Namun yang dimaksud jasmani di sini
bukan hanya badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya), karena antara
7
jasmani dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan rohanai merupakan
satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruah.
pembentukan watak.
8
BAB III
PEMBAHASAN
kerja. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali
siswa menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna
mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan
hanya dengan melalui pola tradisional. Bill Gates, pendiri perusahaan Microsoft,
dalam Rose dan Nicholl (2002 : 17) menyatakan bahwa “Dalam dunia yang
berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar bisa beradaptasi”.
Hal ini menuntut kemampuan belajar yang lebih cepat untuk dapat menganalisis
setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif. Perlu adanya
informasi utama, namun karena semakin majunya teknologi maka siswa dapat
9
seharusnya tanggap dan mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan
tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah menerapkan peran guru sebagai
fasilitator dan katalisator. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gunawan (2006 : 165)
“Agar guru dapat mengikuti perkembangan zaman, guru harus dapat menjadi
yang sesuai dengan kondisi kelas dan berusaha mengarahkan siswa untuk
berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap proses serta hasil pembelajaran.
Sedangkan peran guru sebagai katalisator adalah guru membantu siswa dalam
akan proses pembelajaran serta membantu siswa untuk mengerti cara belajar yang
optimal. Dalam proses pembelajaran apabila guru dapat menerapkan kedua peran
melibatkan aktivitas fisik, demikian pula halnya dalam belajar smash. Salah satu
atau gaya mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru
untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang
diajarkan dapat dikuasai anak dengan baik. Metode mengajar yang sesuai dalam
10
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil adalah faktor gaya
mengajar guru bidang studi dalam proses pembelajaran, guru menjadi faktor yang
jasmani. Peran guru sangat mendukung dalam proses pembelajaran karena disini
guru sebagai fasilitator, pemberi materi dan sumber ilmu bagi siswa siswi
disekolah.
pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru aktif menjelaskan sedangkan
siswa bersifat pasif, hanya mendengarkan dan mencatat masih banyak diterapkan.
Hal ini tentu saja membosankan bagi siswa itu sendiri sehingga mereka akan sulit
tidak sedikitpun materi yang tersimpan dalam ingatan dan memori siswa. Jika hal
ini berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama maka minat, motivasi,
aktivitas, dan hasil belajar siswa yang juga menurun. Padahal guru sebagai tenaga
Selain faktor gaya mengajar guru yang kurang kreatif, dilihat dari sarana
prasarana juga dapat mempengaruhi hasil belajar servis bawah bola voli. Masalah
sarana prasarana disekolah tersebut memang menjadi kendala yang sangat rentan
11
Fasilitas olahraga yang dimiliki sekolah sangat minim dan sangat kurang
pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang siswa dan merupakan rangsangan
merupakan alat bantu dan sumber belajar dalam proses belajar mengajar sehingga
undang No 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 35, Yaitu
setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh
Jadi pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bilamana para tenaga
kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang
dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada pokok bahasan servis bawah bola
12
Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu,
tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu media
seperti gambar, video dan lain-lain. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran
tentu sukar diproses oleh siswa. Apalagi bagi siswa yang kurang menyukai bahan
pelajaran yang disampaikan itu. Pastilah siswa akan cepat merasa bosan dan lelah.
Mereka hanya akan mengkhayal dan berandai-andai saat melihat papan tulis dan
guru hanya memberikan ceramah kepada mereka. Hal ini sudah dapat pasti
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Namun, pada kenyataan sekarang ini masih
banyak guru yang belum menggunakan media sebagai alat bantu dan sumber
balajar.
Video dapat merangsang gairah dan motivasi belajar siswa karena adanya
unsur suara dan gambar yang bisa menarik perhatian siswa untuk belajar. Siswa
akan belajar lebih banyak dari pada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan
stimulus pandang atau hanya stimulus dengar. Siswa juga akan lebih tertantang
disajikan melalui media yang ditampilkan. Selain itu dengan melihat dan
mendengar siswa akan lebih mudah menyerap dan mengingat materi pelajaran
yang disajikan karena menurut Dale dalam Arsyad (1995) memperkirakan bahwa
pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar memiliki
indera lainnya.
13
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah
motivasi, minat, bakat, semangat, kondisi fisik, sarana atau media pembelajaran,
guru, metode atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, dan lain-lain.
menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan,
dan kinestetik (Belajar melalui aktivitas fisik atau bergerak dan berbuat atau
keterlibatan langsung).
segala bidang. Salah satu yang paling menonjol adalah bidang informasi dan
komunikasi. Hal ini seolah membuat dunia semakin sempit karena segala
informasi dari penjuru dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh
siapapun dan dimanapun. Di sisi lain pada abad 21 ini permasalahan yang
multikultural, kesenjangan mutu pendidikan, dan lain sebagainya. Era ini juga
14
ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di berbagai bidang antar negara dan
antar bangsa. Keseluruhan hal tersebut mengisyaratkan bahwa pada abad 21 ini
dibutuhkan persiapan yang matang dan mantap baik konsep maupun penerapan
untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul. Untuk itu, lembaga
pendidikan dan guru sebagai unsur yang paling dominan memiliki peran yang
tidak ringan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia pada abad 21.
orang tua dan masyarakat. Hal ini berimbas pada peningkatan tuntutan mutu
prestasi siswa. Sekolah didesak untuk unggul dan kompetitif serta dihadapkan
pada isu-isu seperti identitas, perbedaan, aturan, hukum, keadilan, modal sosial,
dan kualitas hidup. Berbagai perubahan atau krisis lingkungan yang terjadi
15
Pada abad 21 sekolah diperlakukan layaknya perusahaan yang menyediakan
produk (pembelajaran) kepada konsumen (siswa dan orang tua). Sekolah harus
sumber dana terutama dari pemerintah. Sekolah yang menyediakan ‘produk’ yang
laku di pasar dinilai lebih layak untuk berkembang, sedangkan sekolah yang
menyediakan ‘produk’ yang tidak laku akan ditinggalkan. Oleh sebab itu, sekolah
dan guru dituntut selalu memonitor kinerja sekolah untuk mengetahui mutu
Menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya, setiap
16
pekerjaan guru sehari-hari. Selain itu, menurut Lieberman (1996) strategi-strategi
guru abad 21, yang sangat penting untuk menciptakan pembelajaran profesional
pengembangan guru berbasis sekolah yang berbasis kasus di kelas, bersifat praktis
dan dipraktekkan di tingkat kelas maupun sekolah akan lebih bermakna dan
17
BAB IV
KESIMPULAN
mengajar. Dimana teknologi semkin canggih, sistem informasi semakin luas, tentu
hal ini akan mempermudah pengetahuan siswa akan sesuatu hal. Siswa hari ini
akan merasa senang belajar jika konsep belajarnya lebih menyenangkn dari
lingkungan bermainnya.
Apalagi bicara guru penjas. Tentu bukanlah hal mudah untuk seorang guru
penjas di abad 21 ini. Memang dari segi teknologi seperti sarana dan prasarana
belajar hari ini sudah lebih memadai walaupun belum merata, namun ada yang
lebih sulit dari sekedar kelengkapan sarana prasarana. Lingkungan bermain anak-
anak yang berbeda dengan lingkungan bermain zaman dulu, dimana hari ini anak-
anak lebih suka main gadget/android. Ini menjadi tantangan lebih dimana seorang
guru penjas harus mampu membuat daya Tarik agar siswa ingin terus bergerak,
senantiasa melakukan aktifitas fisik dimana hal ini menjadai kesadaran siswa akan
sebagai alternatif pembelajaran Penjas di setiap sekolah. Mulai dari sumber daya
manusia yang harus merata di setiap sekolah dan sarana prasarana yang memadai
pula di sekoklah.
18
Kurang lebihnya semoga makalah ini ada manfaatnya. Mohon maaf juga
atas segala kekuranganya. Semoga judul makalah ini bisa jadi bahan-bahan kajian
Terimakasih.
19
DAFTAR RUJUKAN
20