Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PUASA

Disusun Oleh :
1. Muhamad Musa (1803030002)
2. Dimas Permana (1803030017)
3. Niko Aajaswana (1803030028)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
TEKNIK ELEKTRO
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini.
Makalah yang berjudul “ Puasa ” susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ibadah
Akhlak dan Muamalah.

Dengan membuat makalah ini kami sudah memenuhi kewajiban untuk membuat
tugas yang diberikan oleh dosen dan semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Demikian makalah ini kami buat apabila ada kesalahan dan kekurangan kami
mohon maaf dan bila ada benarnya semoga bermanfaat.

Purwokerto, 19 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………….…….....i
KATA PENGANTAR………………………………………………...….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………......…iii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………....1
1.1 Latar Belakang………………………………………....….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………...….1
1.3 Tujuan……………………………………………………..1
1.4 Manfaat……………………………………………………2
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………...3
2.1 Sejarah dan Hakikat Puasa…………………………..……4
2.2 Macam Macam Puasa…………………………….…….…5
2.3 Keutamaan Berpuasa……………………………….....…..6
2.4 Hikmah dan Fungsi Puasa …………………………....…..6
BAB 3 PENUTUP……………………………………………….……7
3.1 Kesimpulan………………………………………………..7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam agama islam mempunyai lima rukun islam salah satunya adalah puasa.
Karena puasa itu termasuk rukun islam, semua umat islam wajib melaksanakannya
namun pada kenyataannya banyak umat islam yang tidak melaksanakannya, karena
apa? Itu semua karena mereka tidak mengetahui manfaat dan hikmah puasa. Bahkan,
umat muslim juga masih banyak yang tidak mengetahui pengertian puasa, dan
bagaimana menjalankan puasa dengan baik dan benar. Puasa dapat dikatakan sebagai
ibadah yang istimewa dalam Islam. Keistimewaan itu antara lain terletak pada adanya
keterlibatan banyak aspek dalam diri manusia selama menjalankan ibadah puasa, baik
aspek yang bersifat jasmaniah maupun aspek yang bersifat ruhaniah, aspek emosional
dan aspek spiritual. Hal ini dapat dilihat dari aturan-aturan dalam melaksanakan ibadah
puasa. Jika dilihat hikmah-hikmah yang terdapat dalam pelaksanaan ibadah puasa
tersebut sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Pendidikan pada dasarnya
usaha untuk mengembangkan segala potensi dalam diri manusia, baik potensi jasmani
maupun potensi rohani.

1.2 Rumusan Masalah


1. Sejarah dan Hakikat Puasa?
2. Macam Macam Puasa?
3. Keutamaan Berpuasa?
4. Hikmah dan Fungsi Puasa?

1.3 Tujuan
1. Sejarah dan Hakikat Puasa.
2. Macam Macam Puasa.
3. Keutamaan Berpuasa.
4. Hikmah dan Fungsi Puasa.

1
1.4 Manfaat
1. Mengerti Sejarah dan Hakikat Puasa.
2. Mengerti Macam Macam Puasa.
3. Mengetahui Keutamaan Berpuasa.
4. Mengerti Hikmah dan Fungsi Puasa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Hakikat Puasa


Dalam sejaranya puasa sudah ada sejak zaman dulu, bukan hanya
ada pada zaman umat nabi Muhammad s.a.w saja. Menurut Surat Al-Baqarah ayat
35, Allah melarang Nabi Adam dan istrinya mendekati pohon, apalagi memakan
buahnya (Inilah pertamakali perintah puasa dalam arti “Menahan Diri” dari makan
buah larangan).

Dalam bahasa Arab Puasa disebut as-Shiyaam atau as-Shaum yang dalam
bahasa adalah menahan, menahan diri dari sesuatau perbuatan. Misalnya menahan
diri dari makan,berjalan,berbicara dan lain sebagainya.
Adapun arti puasa menurut istilah Syar’iah sebagai berikut :
1. Syeikh Muhammad Ali As-Shaubuny
Menahan diri dari makan, minum dan jima’ disertai niat sejak terbit fajar
hingga terbenmnya matahari. Dan kesempurnaanya dengan manjauhi hal
yang kotor dan perbuatan yang diharamkan.
2. Al-Ustadz Muh. Ali As-Sayis
Menahan diri dari kedaulatan dua syahwat perut dan farj, dengan niat sejak
terbit fajar hingga terbenam matahari.
3. Syeikh Muhammad bin Qosim Al-Ghazy
Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan, dengan niat yang ditentukan
sepanjang puasa.
4. Al-Imam Taqiyuddin Al-Husaini
Menahan diri dari dalam hal tertentu dari orang tertentu didalam waktu
yang tertentu pula dengan beberapa syarat.

3
2.2 Macam Macam Puasa

1. Puasa Fardlu (Wajib)


1. Puasa Ramadhan
Puasa yang kedudukanya paling tinggi dan mempunyai keutamaan tersendiri.
2. Puasa Kaffarat
Denda yang diwajibkan kepada orang yang membatalkan puasa ramadhanya
karna melakukan persetubuhan dengan istrinya disiang hari puasa.
3. Puasa nazar
Orang yang berjanji kepada dirinya sendiri untuk berpuasa.

2. Puasa Sunnah
1. Puasa Senin Kamis
“Amal amal kita ddiperlihatkan pada hari senin dan kamis, maka aku
akan suka kalau amal amalku diperlihatkan sedang dalam keadaan
berpuasa” (H.R. Ahmad, Abu Daud dan Abu Hurairah).
2. Puasa Ayyaumul Baidl
“Rasulullah menyuruh kami untuk berpuasa 3 hari baidl, yaitu tanggal
13,14,15 dalam sebulan” (H.R. Tirmidzi dan Annasale).
3. Puasa 6 Hari dalam bulan Syawal
“Barang siapa puasa bulan Ramadhan kemudian diikutinya puasa 6 hari
pada bulan syawal, adalah seperti puasa dalam setahun penuh” (H.R
Musalim).
4. Puasa Arrafah ( tanggal 9 Dzulhijah)
“Puasa hari Arrafah itu menghapus dosa 2 tahun, dosa tahun lalu dan
tahun yang akan datang” (H.R Jama’ah).
5. Puasa Tassu’a (tanggal 9 Muharram)
“Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan dating, niscaya saya akan
puasa tasu’a”(H.R Muslim).
6. Puasa Asyurah ( tanggal 10 Muharram)
“…Dan puasa Asyura itu menebus dosa tahun lalu” (H.R Muslim).

4
7. Puasa Daud
Yaitu sehari puasa dan sehari tidak.

3. Puasa Makruh

1. Puasa hari jum’at secara tersendiri.

2. Puasa awal tahun Qibthi.

3. Puasa hari perayaan besar yang keduanya disendirikan tanpa ada puasa
sebelumnya atau sesudahnya selama hal itu tidak bertepatan dengan
kebiasaan, maka puasa itu dimakruhkan menurut tiga kelompok imam
madzhab.

4. Puasa Haram

1. Puasa pada dua hari raya yakni Hari Raya Fitrah (Idul Fitri) dan hari
raya kurban (idul adha)

2. Tiga hari setelah hari raya kurban.

3. Puasa seorang wanita tanpa izin suaminya dengan melakukan puasa


sunnat, atau dengan tanpa kerelaan sang suami bila ia tidak memberikan
izin secara terang-terangan. Kecuali jika sang suami memang tidak
memerlukan istrinya, misalnya suami sedang pergi, atau sedang ihram,
atau sedang beri’tikaf.

5
2.3 Keutamaan Berpuasa

1. Puasa yang dikhususkan untuk Allah, maka akan langsung diberikan


pahala dan dilipatgandakanya.
2. Doa orang puasa tidak akan ditolak .
3. Puasa memberikan syafaat di hari kiamat, dimana ia akan berkata “wahai
Rabbku, aku telah menghindarkanya dari makanan dan syahwat disiang
hari, maka ijinkan aku memberikan syafaat kepadanya”.
4. Bau mulut orang berpuasa itu lebih harum disisi Allah daripada harumnya
minyak wangi kasturi.
5. Puasa adalah perisai dan benteng yang paling kuat dari api neraka.
6. Masuk surga yang ada pintu, disebut Rayan untuk orang orang yang
berpuasa, tidak seorangpun masuk lewat pintu itu selain mereka.

2.4 Hikmah dan Fungsi Puasa

1. Melatih Jiwa dan watak untuk memelihara amanah. Sebab, puasa adalah
amanat tuhan yang harus dipelihara dan harus dikerjakan.
2. Menempa jiwa supaya mempunyai kekuatan dan daya tahan yang tangguh
dalam menanggung derita.
3. Mengurangkan dan mengendalikan sifat rakus dan tamak terhadap makan
dan minum.
4. Mengurangi hawa nafsu keduniaan yang sering membuat manusia lupa
dengan tujuan hidupnya.
5. Menanamkan kasih sayang terhadap fakir miskin,anak yatim,dan orang
yang hidupnya melarat.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Puasa adalah menahan, menahan diri dari sesuatau perbuatan. Misalnya
menahan diri dari makan,berjalan,berbicara dan lain sebagainya. Dalam
sejarahnya puasa ada pertama kali saat nambi adam baru diciptakan. Ibadah puasa
ini sangat baik bagi manusia dan juga salah satu rukun islam. Dengan berpuasa
dapat melatih kita dari berbagai macam godaan hawa nafsu yang setiap hari
menggoda setiap manusia. Puasa sangat di anjurkan untuk di lakukan dengan
ikhlas karena allah agar setiap ibadah puasa kita mendapat pahala dan mendapat
sasaran yang diinginkan yaitu meningkatkan kualitas iman serta taqwa
berdasarkan Alquran dan sunnah.
 

Daftar Pustaka
A.Chodri Romli. 1985. Risalah Romadhon Hukum Hukum Puasa dan Hikmahnya.
Surabaya. Penerbit Fa Pustaka Progressif.

Syaikh Abdullah ash-Shalih & Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid. 2016. Khifa
Na’isyu Ramadhan wa Sab’un Mas’alah fi ash-Shiyam. Indonesia. Penerbit Yayasan Al-
Sofwa.

Prof. Dr. Azyumardi Azra Drs.Toto Suryana, M.Pd. Prof. Dr. H. Ishak Abdulhaq, M.pd. Dr.
H. Didin Hafidudin. 2002.Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Umum.
Indonesia. Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam,Departemen Agama Islam

Drs. Nasruddin Razak. 1971 M. Dienul Islam. Semarang. Penerbit Pt. Almaarif

Anda mungkin juga menyukai