Anda di halaman 1dari 16

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

Disusun oleh

1. Sakila Mujiasmi

2. Tri Sekar Ayu

3. Siti Ulifatul Kh

4. Sukma Suci Citra Dewi

5. Mika Melawati

KEBIDANAN 2020

POLITEKNIK MUHAMMADIYAH TEGAL


JL.MELATI NO. 27 KEJAMBON, (0283) 351081
TEGAL TIMUR, 52124 KOTA TEGAL

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia, rahmat, dan nikmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menylesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa terlimpah kepada
Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membimbing dan menjadi tauladan bagi seluruh
umatnya untuk menuju jalan yang lurus dan menuntun umatnya pada kesempurnaan
dalam menjalankan agama islam.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah biologi reproduksi yaitu membuat makalah yang berjudul “gizi seimbang pada ibu
hamil”. Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan terimakasih karena telah
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang telah mendo’akan, membiayai, mendukung dan

memberikan semangat sampai selesainya makalah ini.

2. Ibu Saadah H, SST.M.Kes selaku dosen mata kuliah askeb hamil

3. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis sampai tersusunnya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.
Penulis pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya
kepada penulis agar di kemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih sempurna
lagi.

Kamis, 8 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan masalah .....................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1pengertian gizi ..........................................................................................3


2.2pengaruh gizi pada kehamilan ..................................................................3
2.3kebutuhan gizi selama ibu hamil ..............................................................4
2.4akibat ibu hamil yang kekurangan gizi .....................................................9
2.5tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil.............................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................12

Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan
masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama dengan
ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui
pola makan yang baik dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan yang
bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana
para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil,
agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam
keadaan yang baik dan selama hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi
yang seimbang untuk peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap
mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti tambahan  protein minimal seperti zat besi,
kalsium, vitamin, asam folat dan energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan
masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat
mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan keguguran, abortus, cacat
bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah. Oleh  karena itu, perhatian terhadap gizi
dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting
dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil (Zulhaida. Com, 2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
di kandungnya, bila makan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan
lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil teelah buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau
bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan

1
kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklamasi.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa pengertian gizi?
1.2.2 Apa saja pengaruh gizi pada kehamilan?
1.2.3 Apa kebutuhan gizi selama ibu hamil?
1.2.4 Apa akibat ibu hamil yang kekurangan gizi?
1.2.5 Apa tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian gizi
1.3.2 Mengetahui pengaruh gizi pada kehamilan
1.3.3 Mengetahui kebutuhan gizi selama ibu hamil
1.3.4 Mengetahui akibat ibu hamil yang kekurangan gizi
1.3.5 Mengetahui tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi


Gizi berasal dari bahasa arab “Al-Gizzai” yang artinya makanan dan
manfaatnya untuk kesehatan. Pengertian gizi secara umum adalah zat yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki
jaringan tubuh.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena
itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4
bulan yang cukup mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan,
ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh
kembang bayi secara wajar dan sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan
terutama pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang banyak
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat  gizi pada jenis makanan
akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain, sehingga makanan yang
beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur bagi ibu hamil serta janin yang ada dalam kandungannya.

2.2 Pengaruh gizi pada kehamilan


Keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi status gizi ibu dan
bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu,
karena kebutuhan gizi janin berasal dari ibu. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu
mengalami kekurangan gizi, diantaranya adalah perdarahan, abortus, bayi lahir mati,
bayi lahir dengan berat rendah, kelainan kongenital, retardasi mental, dan lain
sebagainya. Penelitian yang pernah dilakukan terhadap 216 wanita hamil, menujukkan
bahwa ibu hamil dengan gizi kurang dan buruk dapat melahirkan bayi dengan kondisi
fisik kurang, beberapa bayi lahir meninggal, meninggal setelah beberapa hari lahir,
dan sebagian besar lahir dengan cacat bawaan (Pudjiadi, 2005).

3
Perempuan yang mengalami kekurangan gizi sebelum hamil atau selama
minggu pertama kehamilan memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi yang
mengalami kerusakan otak dan sumsum tulang karena pembentukan  sistem saraf
sangat peka pada 2-5 minggu pertama. Ketika seorang perempuan mengalami
kekurangan gizi pada trimester terakhir maka cenderung akan melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram), hal ini dikarenakan pada masa ini
janin akan tumbuh dengan sangat cepat dan terjadi penimbunan jaringan lemak
(Arisman, 2004).

2.3 Kebutuhan Gizi pada ibu hamil


Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung
karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan
meningkat selama ibu hamil, namun tidak smua kebutuhan nutrisi meningkat secara
propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan
menu selama hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya
dan janin yang di kandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut
rontok dan lain-lain (Purwita Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini
akan mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir
akan meninggal dunia. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
pendarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan.
Sebaliknya makanan yang berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang
berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi
( keracunan kehamilan ). Dan bila makan ibu kurang, kemudian di perbaiki setelah
bayi lahir kekurangan yang di alami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya di perbaiki.

4
Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk persiapan  ASI serta
tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil
adalah adanya penambahan berat badan ibu. Kebutuhan gizi ibu hamil pada setiap
trimester berbeda, hal ini disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin
serta kesehatan ibu. Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester pertama lebih
mengutamakan kualitas dari pada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini sedang
terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung dan organ reproduksi janin, selain itu
pada masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami mual muntah sehingga tidak
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan
kebutuhan dizi pada trimester II dan III, selain memperhatikan kualitas juga harus
terpenuhi secara kuantitas (Kasdu, 2006).
Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik
hewani maupun nabati, susu, sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian,
buah dan sayur yang tinggi kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta
buah dan sayur lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang cukup penting bagi ibu hamil :
1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Ibu hamil akan sangat membutuhkan
yang namanya kalori. Biasanya ibu hamil kebutuhan akan kalori semakin
meningkat. Kalori inilah yang dibutuhkan dalam perkembangan janin,
pembentukan plasenta, pembuluh darah dan jaringan yang baru. Ada sekitar 300
kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa kehamilannya.
2. Protein
Gizi yang tidak kalah pentingnya dan sangat diperlukan bagi ibu hamil adalah
zat protein. Ada sekitar 75 gram protein tiap harinya yang dibutuhkan oleh ibu
hamil, fungsinya untuk perkembangan jaringan pada janin. Pemenuhan protein
bersumber hewani lebih besar dari pada kebutuhan protein nabati, sehinggan
ikan, telur, daging, maupun susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan
tempe, tahu, kacang-kacangan. Hal ini disebabkan karena struktur protein hewani
lebih mudah dicerna daripada protein nabati.
3. Vitamin A

5
Fungsi dari Vitamin A untuk penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Dampak yang terjadi pada ibu hamil apabila kekurangan vitamin A
adalah bayi akan terlahir prematur yang memiliki berat rendah. Jadi vitamin A itu
sangat penting untuk gizi ibu hamil. Vitamin ini bisa diperoleh lewat sayur-
sayuran seperti wortel dan juga terdapat pada mentega, kuning telur maupun
susu. Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena
dapat menimbulkan cacat bawaan.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintesis DNA dan
memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel
sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber
vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju.
5. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu
perkembagan embrio dan juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang
belakang. Dampak yang terjadi apabila kekurangan asam folat adalah akan
mengakibatkan kelahiran prematur sehingga berat badan bayi lahir begitu rendah
begitu pula dengan pertumbuhan janinnya. Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam
folat yang dibutuhkan sekitar 600 mg dan ini bisa anda dapatkan dengan
mengkonsumsi kacang-kacangan, buncis, asparagus, brokoli, ragi, sayuran
berwarna hijau, jus jeruk dan roti gandum.
6. Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan
metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi,
tetani pada bayi baru lahir, dan osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D yang
utama adalah sinar matahari. Kekurangan vitamin D banyak terjadi pada ibu
hamil yang bermukim di daerah yang hanya sedikit bersentuhan dengan sinar
matahari.
Gizi ibu hamil yang diperlukan selanjutnya adalah zat besi. Untuk
memproduksi hemoglobin dibutuhkan zat sekitar 27 mg sehari selama masa
kehamilan. Hemoglobin sendiri merupakan protein di sel darah merah yang
mempunyai peranan penting yaitu menyalurkan oksigen keseluruh jaringan
tubuh. Kekurangan zat besi pada masa kehamilan akan mengalami kelelahan dan

6
rentan infeksi, bahkan juga dapat berisiko kelahiran prematur pada bayi. Zat besi
bisa kita dapatkan dari kacang-kacangan, ikan, daging merah ataupun binatang
unggas.
7. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut.
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami
hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf
sebagai akibat dari hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan
yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir meninggal, aborsi, serta
meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknya sebelum
atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Kebutuhan Yodium dapat dipenuhi
dengan mengonsumsi garam beryodium serta konsumsi bahan makanan yang
bersumber dari laut.
8. Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden.
Kalsium dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah
berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan
sekresi hormon. Kalsium juga sangat baik untuk menguatkan tulang dan gigi.
Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau
tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu,
prematurias, bahkan kematian. Diperlukan 1000 mg kalsium setiap harinya untuk
kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan kalsium saat hamil akan berdampak pada
ibunya, karena kalsium yang dibutuhkan oleh bayi terambil atau diserap dari
tulang ibu. 
9. Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain
memberikan rasa kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar
sistem pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari
sayuran, buah-buahan, serealia atau padi-padian, kacang-kacangan, gandum,
beras, dan olahannya (Kasdu, 2006).
10. Asam lemak Omega 3
Yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari eikosapentaenoat (EPA) dan asam
dekosahektaenoat (DHA). Asam lemak Omega 3 pada ibu hamil dan menyusui

7
ini berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf, mempengaruhi fungsi otak
untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus, mencegah
asterosklerosis dan penyakait jantung koroner serta penyembuahan penyakit
nefritis dan arthritis. Asam lemak omega 3 banyak terkandung pada ikan
salmon,telur,ikan sarden,ikan tuna,sayur bayam,dll.
11. Asam lemak omega 6
Yaitu asam lemak linolat (LNA), yang didalam tubuh .       dikonversi menjadi
asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan janin
bayi serta kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.dikonversi. Asam lemak omega 6
juga terkandung dalam ikan salmon,ikan tuna,telur,dan bayam.
14.      Vitamin B6 (Prtdoksin)
Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk mengurangi
keluhan mual-mual pada ibu hamil.Vitamin B6 dapat diperoleh dari
pisang,alpokat,semangka,bayam,brokoli,ikan tuna,ikan salmon,dan beras.
15.      Vitamin C (Asam Askorbat)
Jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan,
ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur
membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah serta kebutuhan
yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.Vitamin C dapat
diperoleh dari jeruk,paprika,cabe,bayam,dan kentang.
16.      Vitamin E
Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah,
dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.Vitamin E dapat diperoleh dari
biji bunga matahari,asparagus,lobak,minyak zaitun,dan daun bawang.
17.      Vitamin K

Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada


bayi.Vitamin K dapat diperoleh dari mentimun,kubis,minyak ikan,dan tomat.

18.      Fosfor
Berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kennaikan
metabolisme kalsium ibu.Fosfor dapat diperoleh dari daging kalkun,biji bunga
matahari,jagung,brokoli,dan kacang-kacangan.
19.    Natrium

8
Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat
cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu
hamil. natrium pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu
hamil cenderung menderita edema.Natrium dapat dipeoleh dari roti dan sereal.

2.4 Pedoman makan pada ibu hamil


Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran
yang biasa dilakukan :
a.     Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.
b.    Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa
pedih seperti terelaksasi.
c.    Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh hangat,
tapi tetap coba untuk sarapan.
d.   Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung
seperti sawi, kool, kubis dan lain-lain
e.    Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem,buah-buahan
yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.
f.    Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.
g.   Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.
h.   Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan yang
mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-kacangan, telur, ikan
dan daging.
i.    Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk
menyuplai vitamin (Syaifudin, 2009).
j.    Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan,
serta makanan yang sudah tidak segar
k.   Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang
ada dalam  kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
l.    Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi
m.  Mengunakan anekaragam makanan yang mengandung banyak nutrisi dengan
membeli dan memilih makanan yang segar dan bergizi.
n.  Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan laiin-lain.

9
2.5 Akibat kekurangan gizi pada ibu hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,
baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

2.6 Kecukupan gizi pada ibu hamil


Adapun tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul,2004)
1.     Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
2.     Postur tegak, tungkai dan lengan lurus
3.     Pencernaan nafsu makan baik
4.     Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
5.     Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
6.     Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental
stabil
7.     Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
8.     Tungkai kaki  tidak bengkak, normal.
9.     Keadaan umum Responsive dan gesit
10.   Rambut menkilat, kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal
11.   Kulit liciin, lembab dan seegar
12.   Muka dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar
13.   Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak

10
14.   Mulut tidak ada luka, selaput merah
15.   Ggusi merah normal, tidak ada pendarahan
16.   Lidah merah norrmal. Licin tidak ada luka
17.   Gigi tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus
dagu normall
18.   Mata bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan
19.   Kelenjar tidak ada pendarahan dan pembesaran
20.   Kuku keras dan kemerahan

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Keadaan ibu sebelum dan
selama hamil mempengaruhi status gizi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin
sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu, karena kebutuhan gizi janin berasal dari ibu. Bahan
pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi enam
kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu dan
olahannya, sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi
kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain.

12
Daftar pustaka

diya syavillanp.blogspot.com/.../makalah-pemenuhan-kebutuhan-gizi-ibu.htm .Diakses


pada tanggal 8 april 2021

hhalsyah.blogspot.com/2015/03/makalah-gizi-ibu-hamil.html. Diakses pada tanggal 8


april 2021

watisusilawati.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada


tanggal 8 april 2021

13

Anda mungkin juga menyukai