12-084404
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PA : CAJ – 14.a
LAMPIRAN
1. Umum ………………………………………………….. 4
2. Maksud dan Tujuan …………………………………... 5
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ……………………….. 5
4. Landasan ………………………………………………. 5
5. Pengertian ……………………………………………... 6
6. Umum ………………………………………………….. 6
7. Sasaran ………………………………………………... 6
8. Prinsip-Prinsip Penempatan Jabatan ........................ 7
9. Ketentuan Administrasi ……………………………… 7
i
Halaman
BAB VI PENUTUP
ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 28 September 2007
Cap/ttd
Cornel Simbolon
Distribusi : Letnan Jenderal TNI
Tembusan :
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Asrenum Panglima TNI
4. Dirjen Renhan Dephan RI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
c. Untuk mewujudkan daya guna dan hasil guna yang optimal dalam
penyelenggaraan penetapan jabatan Bintara dan Tamtama Angkatan Darat
diperlukan pedoman dalam pelaksanaannya berupa buku petunjuk administrasi
(Bujukmin) tentang penyelenggaraan penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan
Bintara dan Tamtama Angkatan Darat.
5
b. Tata urut. Bujukmin ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum Pelaksanaan.
3) Bab III Organisasi Penyelenggara.
4) Bab IV Pelaksanaan Kegiatan.
5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.
6) Bab VI Penutup.
4. Landasan.
BAB II
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN
7. Sasaran.
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
1) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) Tingkat Kotama.
b) Tingkat Balakpus.
3) Tingkat Satminkal.
b) Susunan organisasi :
(1) Penanggung jawab : Dan/Ka
(2) Ketua : Wadan/Waka
(3) Sekretaris merangkap
Anggota : Kasipers/Kasituud/Katuud
(4) Anggota : Para Kasi/Pasi
16
16
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) Ketua.
b) Wakil Ketua.
c) Sekretaris.
d) Anggota.
a) Ketua.
b) Wakil Ketua.
c) Sekretaris.
d) Anggota.
a) Ketua.
b) Sekretaris.
c) Anggota.
a) Tingkat Kotama/Balakpus.
b) Tingkat Satminkal.
a) Tingkat Pusat.
b) Tingkat Kotama/Balakpus.
c) Tingkat Satminkal.
BAB IV PELAKSANAAN
KEGIATAN
a. Tingkat Pusat.
1) Tahap perencanaan.
3) Tahap pelaksanaan.
4) Tahap pengakhiran.
b. Tingkat Kotama/Balakpus.
1) Tahap perencanaan.
3) Tahap pelaksanaan.
4) Tahap pengakhiran.
a. Tingkat Kotama/Balakpus.
1) Tahap perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
3) Tahap pelaksanaan.
4) Tahap pengakhiran.
b. Tingkat Satminkal.
1) Tahap perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
3) Tahap pelaksanaan.
4) Tahap pengakhiran.
1) Tingkat Pusat.
a) Tahap perencanaan.
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) Tahap perencanaan.
32
32
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
3) Tingkat Satminkal.
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
1) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) Tahap perencanaan.
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
2) Tingkat Satminkal.
a) Tahap perencanaan.
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
1) Tingkat Pusat.
37
37
a) Spersad.
b) Ditajenad.
4) Tahap pengakhiran.
2) Tingkat Kotama/Balakpus.
a) Tahap perencanaan.
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
3) Tingkat Satminkal.
a) Tahap perencanaan.
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
18. Pengawasan.
BAB VI
PENUTUP
20. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Buku
Petunjuk Administrasi Penetapan dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan
Tamtama AD ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan administrasi
penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama di lingkungan
Angkatan Darat.
21. Penyempurnaan. Hal-hal yang dinilai masih diperlukan akibat adanya tuntutan
perkembangan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Administrasi tentang Penetapan dan
Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama Angkatan Darat ini, agar disarankan
kepada Kasad melalui Dirajenad sesuai dengan mekanisme umpan balik.
Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007
PENGERTIAN
1. Blangko. Blangko adalah sehelai kertas yang bentuk dan sistimatikanya telah
ditentukan, akan tetapi isi, maksud dan kegunaannya tidak ditegaskan, tergantung kepada
kebutuhannya.
3. Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP) dan Tabel Organisasi dan
Personel (TOP). DSPP dan TOP adalah struktur jabatan yang menggambarkan
tentang susunan personel dan peralatan serta alokasi personel dari tiap-tiap unit kerja
organisasi di lingkungan TNI AD.
4. Data Prajurit. Data prajurit adalah data yang diperlukan untuk pengacaraan
Bintara dan Tamtama ataupun untuk keperluan lain dalam mengikuti perkembangan
karier Bintara dan Tamtama. Data tersebut terdiri dari data pokok dan data lain yang
sifatnya sebagai data pelengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, yang
meliputi : Nama, Pangkat, NRP, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Agama, Riwayat
Dikum/Dikmil/Kepangkatan, Kejuruan, Kecakapan Khusus, Riwayat Penugasan dan
Tanda Penghargaan.
5. Formulir. Formulir adalah sehelai kertas dengan ukuran tertentu yang terbagi
dalam lajur dan kolom, digunakan untuk merekam atau mencatat data/keterangan bidang
tertentu dan dilengkapi dengan petunjuk pemakaian/pengisian.
47
8. Jabatan. Jabatan adalah sekelompok tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang
merupakan suatu keseluruhan, dimaksudkan suatu pekerjaan yang lazimnya diserahkan
dan dipertanggungjawabkan kepada seorang pegawai secara terus-menerus.
10. Panitia Jabatan Bintara dan Tamtama. Panitia Jabatan Bintara dan Tamtama
adalah suatu badan non struktural yang dibentuk di lingkungan TNI AD dan bersifat tidak
tetap dengan tugas dan tanggung jawab antara lain memberikan penilaian, pertimbangan
dan keputusan layak tidaknya para Bintara dan Tamtama ditempatkan/diangkat dalam
jabatan tertentu.
11. Pejabat Penilai. Pejabat penilai adalah atasan langsung yang bersangkutan
secara hierarki menurut struktur jabatan di lingkungan Angkatan Darat atau jabatan yang
telah ditentukan oleh Kasad.
12. Pejabat Penuh. Pejabat penuh adalah bila yang bersangkutan telah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan untuk diangkat pada jabatan tersebut.
13. Pemangku Sementara (PS). Pemangku Sementara (PS) adalah bila yang
bersangkutan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk diangkatpada
jabatan tersebut, kecuali persyaratan MDDP minimal yang telah ditentukan. Status
sebagai Pemangku Sementara untuk suatu jabatan selama-lamanya 1 tahun, kemudian
48
harus ditinjau kembali guna penentuan lebih lanjut untuk diangkat dalam jabatan yang
sama sebagai pejabat penuh dan atau diangkat kembali dalam jabatan yang sama
sebagai Pemangku Sementara atau diangkat dalam jabatan lain.
17. Penetapan. Penetapan adalah hal yang berkaitan dengan suatu perbuatan atau
tindakan resmi dari seorang pejabat administrasi yang berlaku secara tetap untuk masa
waktu tertentu sebagai realisasi dari suatu keputusan atau kebijaksanaan pokok pimpinan
organisasi TNI AD.
18. Penetapan Dalam Jabatan. Penetapan dalam jabatan adalah suatu tindakan
resmi dalam administrasi personel yang mengakibatkan pengangkatan seorang prajurit
sesudah lulus pendidikan pertama tahap II dalam suatu jabatan/kesatuan, pengangkatan
prajurit dalam golongan jabatan yang lebih tinggi dalam suatu jabatan/kesatuan setelah
lulus pendidikan pembentukan, dan pengangkatan prajurit karier dalam suatu
jabatan/kesatuan baru.
19. Pengganti Sementara (Pgs). Pengganti Sementara (Pgs) adalah bila pejabat
definitif belum ada/belum datang dan atau masih dalam proses jabatan tersebut.
49
21. Wakil Sementara (WS). Wakil sementara adalah bila tidak terdapat pejabat wakil
tetap dalam struktur organisasi. Sebagai pejabat wakil sementara dapat ditunjuk salah
seorang pejabat bawahan atau pejabat lain.
Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007
BUJUKBIN
tentang
AJUDAN JENDERAL
BUJUKMIN
tentang PENYELENGGARAAN
PENETAPAN DAN PENEMPATAN
DALAM JABATAN/KESATUAN BINTARA
DAN
TAMTAMA ANGKATAN DARAT
Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007
1 2 3 4 5
4. Surat Persetujuan. 4 54
Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
Contoh : 1
…………………………………………………….
…………………………………………………….
51
…………………………………………….
…………………………………………….
Contoh : 2
……………………………………………………..
……………………………………………………..
52
…………………………………………….
…………………………………………….
54 Contoh : 3
Bandung, 2007
Kepada
Yth. ……………………..
di
……………………
Nama :
Pangkat/NRP :
Jabatan :
Kesatuan :
Alamat :
1. …………………………………………
2. ………………………………………...
3. …………………………………………
Mengetahui :
Komandan/Kepala Pemohon
55 Contoh : 4
SURAT PERSETUJUAN
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Nama :
Pangkat :
NRP :
Jabatan :
Dengan ini menyetujui kepada Isteri/Suami saya untuk mengajukan pindah satuan
dari ……………......................................... ke ………………..................................................
Bandung, 2007
Mengetahui :
SURAT PERINTAH
Nomor : Sprin/172/II/ 2007
DIPERINTAHKAN
Untuk : 1. Seterimanya Surat Perintah ini, di samping tugas dan tanggung jawab
jabatan sehari-hari ditunjuk sebagai Kelompok Kerja (Pokja)
Penyusunan/Revisi Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Penetapan Jabatan Bintara dan Tamtama (Gartapjab Ba/Ta).
/ 3. Melaksanakan ...
2 Surat Perintah Dirajenad
Nomor Sprin/172/II/2007
Tanggal 26 Februari 2007
Selesai.
Dikeluarkan di Bandung
Pada tanggal 26 Februari 2007
Cap/tertanda
Zubaidi
Tembusan : Brigadir Jenderal TNI
1. Kasad
2. Dankodiklat TNI AD
3. Irjenad
4. Para Asisten Kasad
5. Sesdit dan para Kasubditbin Ditajenad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Perintah Dirajenad
DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL Nomor Sprin/172/II/2007
Tanggal 26 Februari 2007
PANGKAT /
CORPS/ JABATAN KET
NO NAMA
GOLONGAN ORGANIK POKJA
NRP/NIP
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
12 Drs. Syarif Mayor Caj Kasiminkar Bag- Anggota
Hidajat 33645 binkar Ba/Ta
Subditbinminperspra
Ditajenad
Cap/tertanda
Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI