Anda di halaman 1dari 62

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 203.

12-084404
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PA : CAJ – 14.a

BUKU PETUNJUK ADMINISTRASI


tentang
PENYELENGGARAAN PENETAPAN DAN
PENEMPATAN JABATAN/KESATUAN
BINTARA DAN TAMTAMA
ANGKATAN DARAT

DISAHKAN DENGAN PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR PERKASAD/147/IX/2007 TANGGAL 28 SEPTEMBER 2007
DAFTAR ISI
Halaman

Peraturan Kasad Nomor Perkasad/ 147/IX/2007 tanggal 28 September


2007 tentang Buku Petunjuk Administrasi Penyelenggaraan Penetapan
dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama
Angkatan Darat ............................................................................ 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 4

1. Umum ………………………………………………….. 4
2. Maksud dan Tujuan …………………………………... 5
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ……………………….. 5
4. Landasan ………………………………………………. 5
5. Pengertian ……………………………………………... 6

BAB II KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN .................................... 6

6. Umum ………………………………………………….. 6
7. Sasaran ………………………………………………... 6
8. Prinsip-Prinsip Penempatan Jabatan ........................ 7
9. Ketentuan Administrasi ……………………………… 7

BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA .......................................... 12

10. Umum ………………………………………………….. 12


11. Organisasi Pelaksana .......…………………………... 13
12. Tugas dan Tanggung Jawab ………………………… 17

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................... 25

13. Umum ..................................................................... 25


14. Kegiatan Administrasi Penetapan dan Penempatan
Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama Lulusan
Dikma Tahap II dan Bintara Lulusan
Diktuk......................................................................... 25
15. Kegiatan Administrasi Penetapan dan Penempatan/
Pemindahan Jabatan ............................................... 28

i
Halaman

16. Kegiatan Administrasi Penetapan dan Pemindahan


Kesatuan ................................................................. 31

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ............................... 44

17. Umum ………………………………………………… 44


18. Pengawasan ………………………………………… 44
19. Pengendalian ………………………………………… 45

BAB VI PENUTUP

20. Keberhasilan ………………………………………… 46


21. Penyempurnaan ……………………………………… 46

SUBLAMPIRAN A : PENGERTIAN ........................................................ 47


SUBLAMPIRAN B : SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUJUKMIN
TENTANG PENYELENGGARAAN PENETAPAN
DAN PENEMPATAN JABATAN/KESATUAN
BINTARA DAN TAMTAMA ANGKATAN
DARAT................................................................... 50
SUBLAMPIRAN C : DAFTAR CONTOH FORMULIR …………............. 51
SPRIN POKJA : SURAT PERINTAH DIRAJENAD NOMOR
SPRIN/172/II/2007 TANGGAL 26 FEBRUARI
2007 TENTANG KELOMPOK KERJA
PENYUSUNAN/REVISI BUJUKMIN FUNGSI
AJEN TENTANG PENYELENGGARAAN
PENETAPAN JABATAN BINTARA DAN
TAMTAMA ANGKATAN DARAT

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor : Perkasad/147/IX/2007

tentang

BUKU PETUNJUK ADMINISTRASI


TENTANG PENYELENGGARAAN PENETAPAN DAN PENEMPATAN JABATAN/KESATUAN
BINTARA DAN TAMTAMA ANGKATAN DARAT

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT

Menimbang : 1. Bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak yang berupa Buku


Petunjuk Administrasi untuk digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi
Lembaga Pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.

2. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dikeluar -


kan Peraturan Kasad mengenai Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyelenggaraan Penetapan dan Penempatan Jabatan/Kesatuan
Bintara dan Tamtama Angkatan Darat.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/24/II/2006 tanggal


3 Februari 2006 tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Doktrin
TNI Angkatan Darat.

2. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/ / /2007 tanggal 2007


tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan dan
Penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk Angkatan Darat.
2

3. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/ / /2007 tanggal 2007


tentang Buku Petunjuk Administrasi Tulisan Dinas di Lingkungan
Angkatan Darat.

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/167/II/2007 tanggal 7


Februari 2007 tentang Perintah Penyusunan/Revisi Doktrin/Bujuk dan
Bujuklak Angkatan Darat TA. 2007.

2. Surat Perintah Dirajenad Nomor Sprin/172/II/2007 tanggal 26


Februari 2007 tentang Kelompok Kerja Penyusunan/Revisi Bujukmin
Fungsi Ajen tentang Penyelenggaraan Penetapan Jabatan Bintara
dan Tamtama Angkatan Darat.

3. Hasil perumusan Kelompok Kerja Penyusunan/Revisi Buku


Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Penetapan Jabatan
Bintara dan Tamtama Angkatan Darat.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Penetapan


dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama Angkatan
Darat, sebagaimana yang tercantum dalam lampiran Peraturan ini
dengan menggunakan kode PA : CAJ – 14.a

2. Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat sebagai Pembina materi


Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Penetapan dan
Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama Angkatan
Darat.

3. Peraturan lain yang bertentangan dengan materi Buku


Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Penetapan dan
Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama Angkatan Darat
ini dinyatakan tidak berlaku.
3

4. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 28 September 2007

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat

Cap/ttd

Cornel Simbolon
Distribusi : Letnan Jenderal TNI

A dan B Angkatan Darat

Tembusan :

1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Asrenum Panglima TNI
4. Dirjen Renhan Dephan RI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007

BUKU PETUNJUK ADMINISTRASI


tentang
PENYELENGGARAAN PENETAPAN DAN PENEMPATAN JABATAN/KESATUAN
BINTARA DAN TAMTAMA ANGKATAN DARAT

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Penggunaan personel merupakan salah satu aspek dari proses pembinaan


personel yang meliputi kegiatan kepangkatan, penempatan dalam jabatan dan
giliran penugasan yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan. Realisasi penempatan jabatan/kesatuan dilakukan melalui
proses penetapan jabatan/kesatuan untuk mendapatkan kepastian hukum atas
kedudukan seorang prajurit dikaitkan dengan kewajiban, hak, wewenang dan
tanggung jawabnya.

b. Penempatan dalam jabatan/kesatuan dilakukan karena prajurit yang


bersangkutan diperlukan dalam jabatan tersebut, baik untuk kepentingan organisasi
maupun bagi pengembangan kariernya. Yang lebih utama lagi penempatan dalam
jabatan/kesatuan merupakan wujud kepercayaan pimpinan dan kehormatan yang
diberikan oleh negara. Dengan demikian penempatan dalam suatu jabatan
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan prajurit, karena
dapat memberikan dorongan/motivasi untuk meningkatkan karier selanjutnya.

c. Untuk mewujudkan daya guna dan hasil guna yang optimal dalam
penyelenggaraan penetapan jabatan Bintara dan Tamtama Angkatan Darat
diperlukan pedoman dalam pelaksanaannya berupa buku petunjuk administrasi
(Bujukmin) tentang penyelenggaraan penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan
Bintara dan Tamtama Angkatan Darat.
5

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Buku petunjuk administrasi ini untuk memberikan petunjuk dan


penjelasan tentang tata cara penyelenggaraan penetapan dan penempatan
jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama Angkatan Darat.

b. Tujuan. Buku petunjuk administrasi ini sebagai pedoman dalam


penyelenggaraan penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan
Tamtama Angkatan Darat sehingga diperoleh kesamaan pemahaman dan tindakan
serta hasil dan daya guna yang maksimal.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Bujukmin ini menjelaskan tentang tata cara


penyelenggaraan penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan
Tamtama Angkatan Darat meliputi penetapan dan penempatan jabatan Bintara dan
Tamtama lulusan pendidikan pertama (Dikma) tahap II dan Bintara lulusan
pendidikan pembentukan (Diktuk Secaba Reg), penetapan dan
penempatan/pemindahan jabatan serta penetapan dan pemindahan kesatuan.

b. Tata urut. Bujukmin ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum Pelaksanaan.
3) Bab III Organisasi Penyelenggara.
4) Bab IV Pelaksanaan Kegiatan.
5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.
6) Bab VI Penutup.

4. Landasan.

a. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/1/II/2007 tanggal 20 Februari 2007


tentang Petunjuk Administrasi Umum TNI 2007.
6

b. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/19/IV/2005 tanggal 20 April 2005


tentang Petunjuk Dasar Pembinaan Personel dan Tenaga Manusia Tentara Nasional
Indonesia.
c. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/328/VI/1987 tanggal 4 Juni 1987
tentang Penugasan Personel Militer TNI AD.
d. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/431/VII/1999 tanggal 20 Juli 1999
tentang Pengesahan Berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyelenggaraan Penetapan Jabatan Bintara dan Tamtama di Lingkungan TNI AD.
e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/469/XII/2002 tanggal 16 Desember
2002 tentang Bujukbin Prajurit.
f. Surat Keputusan Dirajenad Nomor Skep/26-A/X/2003 tanggal 15 Oktober
2003 tentang Pengesahan Berlakunya Buku Petunjuk Induk Ajudan Jenderal.
g. Surat Keputusan Dirajenad Nomor Skep/28-A/X/2003 tanggal 15 Oktober
2003 tentang Pengesahan Berlakunya Naskah Sementara Buku Petunjuk
Pembinaan tentang Ajudan Jenderal.

5. Pengertian. (Sublampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

6. Umum. Penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan sangat penting untuk


memberikan jaminan kepastian hukum bagi yang bersangkutan dalam kaitan dengan
pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Untuk itu dalam penyelenggaraan penetapan dan
penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama harus berpedoman pada sasaran,
prinsip-prinsip dan ketentuan administrasi yang berlaku.

7. Sasaran.

a. Terwujudnya tertib administrasi personel dalam penyelenggaraan penetapan


jabatan Bintara dan Tamtama.
b. Tercapainya keseimbangan kekuatan Bintara dan Tamtama dalam organisasi
Angkatan Darat.
7

c. Bertambahnya pengalaman penugasan yang dapat meningkatkan wawasan


ilmu dan pengetahuan para Bintara dan Tamtama.

8. Prinsip-Prinsip Penempatan Jabatan.

a. Manfaat dan Berdaya Guna. Penyelenggaraan penempatan jabatan


Bintara dan Tamtama diarahkan untuk pemanfaatan dan pendayagunaan prajurit
yang sebesar-besarnya bagi kepentingan organisasi.

b. Tepat. Penempatan jabatan harus diarahkan pada jabatan yang tepat


sesuai keahliannya.

c. Adil. Penempatan jabatan harus menjamin setiap Bintara dan Tamtama


untuk memperoleh kesempatan yang sama secara adil dalam pembinaan kariernya
berdasarkan persyaratan yang berlaku.

d. Transparan dan Obyektif. Penyelenggaraan penempatan jabatan harus


didasarkan pada kebijaksanaan yang transparan dan obyektif sehingga dapat
diketahui dan dipahami oleh semua pihak sesuai dengan data dan keadaan yang
nyata.

9. Ketentuan Administrasi. Dalam penyelenggaraan penetapan dan penempatan


jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama terdapat ketentuan-ketentuan yang harus
dilaksanakan meliputi :

a. Penetapan dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama


Lulusan Pendidikan Pertama (Dikma) Tahap II dan Bintara Lulusan Pendidikan
Pembentukan (Diktuk).

1) Beberapa ketentuan yang perlu dilaksanakan sebagai berikut :


a) Penempatan personel dalam suatu jabatan harus mampu
mengembangkan potensi yang bersangkutan sehingga dapat
menunjang peningkatan/pengembangan karier selanjutnya.
b) Penempatan Bintara dan Tamtama dapat ditugaskan di dalam
maupun di luar organisasi Angkatan Darat sesuai kebutuhan baik
8

secara organik pasukan, staf, pelatih, peneliti, tenaga ahli/spesialis


maupun tugas lainnya.
c) Bintara dan Tamtama yang baru diangkat prioritas
penempatannya diarahkan di Satpur/Banpur sesuai dengan
kejuruan/spesialisasi/keahliannya. Hal ini dimaksudkan agar setiap
prajurit memiliki pengalaman dan kesempatan untuk mengembangkan
kariernya.
d) Penempatan Bintara Wanita (Kowad) dapat ditugaskan di dalam
maupun di luar organisasi Angkatan Darat sesuai dengan kebutuhan
organisasi dengan tetap memperhatikan kodrat kewanitaannya.

2) Persyaratan dan bahan administrasi.

a) Persyaratan. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah lulus


Dikma tahap II bagi Bintara/Tamtama PK dan lulus Diktuk Secaba
bagi Bintara reguler.
b) Bahan administrasi. Bahan administrasi yang harus
dilampirkan adalah nominatif usul dilengkapi dengan Keputusan
pengangkatan pertama.

3) Kewenangan. Wewenang dan tanggung jawab penetapan dan


penempatan jabatan Bintara dan Tamtama lulusan Dikma tahap II dan Bintara
lulusan Diktuk ada pada Kasad, dan pelaksanaannya didelegasikan kepada :

a) Danpussen/Dir sebagai Pembina Kesenjataan/Kecabangan


untuk penempatan jabatan Bintara lulusan Dikma tahap II serta
Tamtama lulusan Dikma tahap II kejuruan non Infanteri dan Bintara
lulusan Diktuk kejuruan non Infateri.
b) Pangdam untuk penempatan jabatan Bintara lulusan Diktuk
kejuruan Infanteri dan Tamtama lulusan Dikma tahap II kejuruan
Infanteri.
c) Dirajenad untuk penetapan jabatan Bintara dan Tamtama
lulusan Dikma tahap II dan Bintara lulusan Diktuk.
9

b. Penetapan dan Penempatan/Pemindahan Jabatan.

1) Ketentuan umum. Ketentuan umum yang harus dilaksanakan dalam


penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama sebagai berikut :

a) Setiap Satminkal harus memiliki dan memelihara peta jabatan


sesuai Tabel Organisasi Personel (TOP) dan Daftar Susunan Personel
dan Peralatan (DSPP).
b) Lama penugasan pada suatu jabatan berkisar antara 2 sampai
5 tahun, dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi dan
pembinaan karier prajurit.
c) Berdasarkan kebutuhan organisasi, Bintara dan Tamtama dapat
dialih tugaskan ke bidang lain setelah mendapatkan pendidikan
kejuruan yang sesuai dengan bidang kejuruan yang baru.
d) Penempatan/pemindahan jabatan di Satminkal diselenggarakan
melalui sidang Panitia Jabatan Satminkal (Panjabsat).
e) Dalam penempatan/pemindahan jabatan perlu dipertimbangkan
tingkat kejuruan/keterampilan/kepangkatan yang dipersyaratkan oleh
tugas/pekerjaan yang akan didudukinya.
f) Sarana pengendali yang harus dimiliki dan dipelihara Satminkal
untuk kepentingan pemindahan/penempatan dalam jabatan adalah :

(1) Peta Jabatan. Peta jabatan Satminkal yang harus


disusun dan dipelihara berdasarkan data yang lengkap dan
mutakhir.
(2) Data prajurit. Data prajurit sebagai kumpulan data yang
terdiri dari data pokok dan data lain yang sifatnya sebagai data
pelengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
(3) Klasifikasi prajurit. Klasifikasi prajurit ditentukan
berdasarkan sumber data yang lengkap, benar, dan mutakhir
meliputi : pangkat, pendidikan, riwayat jabatan/penugasan,
kondisi fisik, kondisi psikis, kondisi kesehatan, catatan prestasi
dan tingkat keterampilan, kejuruan dan jabatan, serta catatan
khusus.
10
10

(4) Penilaian. Penilaian harus dilaksanakan seobyektif


mungkin terhadap faktor yang dinilai dan sejauh mungkin
menghilangkan subyektifitas dari pejabat penilai.
(5) Panitia Jabatan Bintara dan Tamtama. Panitia Jabatan
Bintara dan Tamtama sebagai lembaga non struktural yang
bertugas dan bertanggungjawab dalam memberikan penilaian,
pertimbangan, dan keputusan penempatan jabatan Bintara dan
Tamtama agar tidak terjadi penyimpangan.

2) Ketentuan khusus. Ketentuan khusus yang harus dipenuhi adalah :

a) Bintara dan Tamtama yang akan ditempatkan/dipindahkan


dalam jabatan tidak terlibat pelanggaran hukum atau tidak sedang
dalam proses hukum.
b) Bintara dan Tamtama yang berprestasi lebih, bisa diberikan
percepatan pada suatu jabatan tertentu dengan tetap memperhatikan
batasan norma yang ada.
c) Bintara berpangkat Serma, Pelda dan Peltu dapat diangkat
dalam suatu jabatan dengan status sebagai Pejabat penuh, Pemangku
Sementara (PS), Pengganti Sementara (Pgs) dan atau Wakil
Sementara (WS).

3) Persyaratan dan bahan administrasi.

a) Persyaratan. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah lulus Uji


Terampil Perorangan Jabatan (UTPJ) dalam jabatan yang sedang
didudukinya.
b) Bahan administrasi. Surat usul penempatan/pemindahan dalam
jabatan dilampiri dengan :

(1) Daftar nominatif.


(2) Fotokopi Keputusan/Sprin jabatan terakhir.
11
11

4) Kewenangan. Wewenang dan tanggung jawab penetapan dan


penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama ada pada Kasad, dan
pelaksanaannya didelegasikan kepada Pangkotama/Kabalakpus.

c. Penetapan dan Pemindahan Kesatuan.

1) Ketentuan. Dalam penyelenggaraan pemindahan kesatuan terdapat


ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan sebagai berikut :

a) Telah memenuhi masa dinas minimal sesuai dengan


kebijaksanaan yang ditentukan Pangkotama/Kabalakpus.
b) Berdasarkan TOP dan DSPP, terdapat formasi jabatan yang
kosong di kesatuan yang dituju.
c) Pemindahan kesatuan harus lebih mengutamakan kepentingan
organisasi dari pada kepentingan pribadi/perorangan.
d) Pemindahan kesatuan harus mempertimbangkan kemungkinan
pengembangan karier yang bersangkutan berdasarkan peraturan yang
berlaku.
e) Khusus Bintara Wanita (Kowad) dapat mengajukan pemindahan
kesatuan dengan alasan mengikuti tugas suaminya.

2) Persyaratan dan bahan administrasi.

a) Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai berikut :

(1) Memiliki kondite dan prestasi kerja baik.


(2) Sehat jasmani dan rohani.
(3) Tidak terlibat atau tidak sedang dalam proses
penyelesaian hukum atau tindak pidana lainnya.
(4) Bersedia ditempatkan sesuai kebutuhan kesatuan yang
dituju.
(5) Telah mendapatkan persetujuan dari kesatuan yang
dituju (untuk pemindahan atas permohonan sendiri).
12
12

(6) Telah mendapatkan persetujuan dari kesatuan tempat


personel bertugas (untuk pemindahan dalam rangka pengisian
formasi organisasi).

b) Bahan Administrasi yang harus dilampirkan :

(1) Daftar nominatif


(2) Fotokopi surat persetujuan dari kesatuan yang dituju atau
dari kesatuan yang bersangkutan bertugas.
(3) Fotokopi Keputusan pengangkatan pertama.
(4) Surat permohonan pribadi untuk pindah kesatuan kepada
Pangkotama/Kabalakpus yang diketahui Dansatminkal.
(5) Surat persetujuan isteri/suami (untuk pemindahan
kesatuan atas permintaan sendiri).

3) Kewenangan. Wewenang dan tanggung jawab penetapan dan


pemindahan kesatuan Bintara dan Tamtama ada pada Kasad dan
pelaksanaannya didelegasikan kepada :

a) Dirajenad untuk penetapan dan pemindahan kesatuan antar


Kotama/Balakpus dan pemindahan kesatuan ke luar/ke dalam
organisasi Angkatan Darat.
b) Pangkotama/Kabalakpus untuk penetapan dan pemindahan
kesatuan dalam Kotama/Balakpus.

BAB III ORGANISASI


PENYELENGGARA

10. Umum. Untuk kelancaran pelaksanaan penetapan dan penempatan jabatan/


kesatuan Bintara dan Tamtama, dibentuk organisasi fungsional dan bersifat tidak tetap
dalam rangka memberikan saran pertimbangan kepada pimpinan sehingga keputusan
pimpinan dalam penempatan jabatan bagi Bintara atau Tamtama dapat dilaksanakan
secara bermanfaat dan berdaya guna, tepat, adil serta transparan dan obyektif.
13
13

11. Organisasi Pelaksana.

a. Penetapan dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama


Lulusan Dikma Tahap II dan Bintara Lulusan Diktuk.

1) Tingkat Pusat. Organisasi pelaksana penetapan jabatan/kesatuan


Bintara dan Tamtama lulusan Dikma tahap II dan Bintara lulusan Diktuk
diselenggarakan secara fungsional oleh Bagbinkar Subditbinminperspra
Ditajenad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Penempatan jabatan Bintara lulusan Dikma tahap II, Tamtama


lulusan Dikma tahap II kejuruan non Infanteri dan Bintara lulusan
Diktuk kejuruan non Infanteri.

(1) Nama organisasi pelaksana disebut Panitia Jabatan


Tingkat Balakpus berkedudukan di Mako Pussen/Dit.

(2) Susunan organisasi :

(a) Penanggung jawab : Dan/Dir.


(b) Ketua : Dirbinsen/Dirbincab/
Kasubditbincab.
(c) Sekretaris merangkap
Anggota : Kabagbinsat/Kabag Binman
Corps.
(d) Anggota : Pejabat lain yang diperlukan

b) Penempatan jabatan Bintara lulusan Diktuk kejuruan Infanteri


dan Tamtama lulusan Dikma tahap II kejuruan Infanteri.

(1) Nama organisasi pelaksana disebut Panitia Jabatan


Tingkat Kotama berkedudukan di Makodam.
14
14

(2) Susunan organisasi :

(a) Penanggung jawab : Pangdam.


(b) Ketua : Aspers Kasdam.
(c) Wakil Ketua : Kaajendam.
(d) Sekretaris merangkap
Anggota : Kasiminperspra Ajendam.
(e) Anggota : Pabandya Binkar Spersdam.
(f) Anggota : Pabandya Ops Sopsdam.
(g) Anggota : Pejabat lain yang diperlukan

b. Penetapan dan Penempatan/Pemindahan Jabatan.

1) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Tingkat Kotama.

(1) Nama organisasi pelaksana disebut Panitia Jabatan


Tingkat Kotama meliputi Kodiklatad/Kostrad/Kopassus/Kodam,
berkedudukan di Mako Kodiklatad/Kostrad/ Kopassus/Kodam.

(2) Susunan organisasi :

(a) Penanggung jawab : Pang/Dan


(b) Ketua : Aspers/Kabagpers Set
Kodiklatad
(c) Wakil Ketua : Kaajen
(d) Sekretaris merangkap
Anggota : Kasiminperspra Ajen
(e) Anggota : Pabandya Binkar/ Kasi
binkar
(f) Anggota : Pabandya Pam/ Kasipam
pers
15
15

(g) Anggota : Pabandya Ops Sopsdam/


Pabandya 1 Renminorg
(h) Anggota : Irkodiklat/Irkostrad/
Irkopassus/Irdam.
(i) Anggota : Pejabat lain yang diperlukan

b) Tingkat Balakpus.

(1) Nama organisasi pelaksana disebut Panitia Jabatan


Tingkat Balakpus meliputi Akmil/Seskoad/Secapa/Pus/
Dit/Dis/Itjenad/Denma Mabesad berkedudukan di Mako Akmil/
Seskoad/Secapa/Pussen/Dit/Dis/Itjenad/Denma Mabesad.

(2) Susunan organisasi :

(a) Penanggung jawab : Gub/Ir/Dan/Dir/Ka


(b) Ketua : Dirbinlem/Sesdit/Sekpus/
Ses Itjenad/Dandenma
(c) Sekretaris merangkap
Anggota : Kaajen/Kabagum Set Itjenad/
Kabagpers/Kasipers.
(d) Anggota : Kabagpam/Kasipam.
(e) Anggota : Pejabat lain yang diperlukan

3) Tingkat Satminkal.

a) Nama organisasi pelaksana disebut Panitia Jabatan Tingkat


Satminkal (Panjabsat) berkedudukan di Mako Satminkal.

b) Susunan organisasi :
(1) Penanggung jawab : Dan/Ka
(2) Ketua : Wadan/Waka
(3) Sekretaris merangkap
Anggota : Kasipers/Kasituud/Katuud
(4) Anggota : Para Kasi/Pasi
16
16

c. Penetapan dan Pemindahan Kesatuan. Organisasi pelaksana penetapan


dan pemindahan kesatuan Bintara dan Tamtama dilaksanakan secara fungsional
oleh organisasi struktural yang melaksanakan tugas pembinaan karier sesuai
kewenangannya.

1) Tingkat Pusat. Untuk penetapan dan pemindahan antar Kotama/


Balakpus dan pemindahan ke luar/ke dalam organisasi Angkatan Darat
diselenggarakan secara fungsional oleh Bagbinkar Subditbinminperspra
Ditajenad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Pemindahan antar Kotama/Balakpus dan ke luar/ke dalam


organisasi Angkatan Darat.

(1) Kodiklatad diselenggarakan oleh Ajen Kodiklatad.


(2) Kostrad/Kopassus/Kodam diselenggarakan oleh
Pabandya Binkar Spers Kostrad/Spers Kopassus/Spersdam.
(3) Akmil/Seskoad/Secapa/Pus/Dit/Dis/Itjen/DenmaMabesad
diselenggarakan oleh Dirbinlem/Ses/Sek/Dandenma Mabesad.

b) Pemindahan di dalam Kotama/Balakpus.

(1) Kodiklatad/Kostrad/Kopassus/Kodam/Akmil diselenggara-


kan oleh Ajen Kodiklatad/Ajen Kopassus/Ajendam/Ajen Akmil.
(2) Seskoad/Secapa/Pus/Dit/Dis/Itjenad/Denma Mabesad
diselenggarakan oleh Dirbinlem/Ses/Sek/Dandenma Mabesad.

3) Tingkat Satminkal. Pemindahan antar Kotama/Balakpus serta


pemindahan di dalam Kotama/Balakpus dan ke luar organisasi Angkatan
Darat, diselenggarakan oleh pejabat personel Satminkal.
17
17

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Penetapan dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama


Lulusan Dikma tahap II dan Bintara Lulusan Diktuk.

1) Tingkat Pusat. Kasubditbinminperspra Ditajenad berkewajiban


memberikan pertimbangan dan saran kepada Dirajenad tentang penetapan
jabatan Bintara dan Tamtama lulusan Dikma dan Bintara lulusan Diktuk.
Adapun tugas dan tanggung jawab tingkat pusat sebagai berikut :

a) Menghimpun dan meneliti data personel Bintara dan Tamtama


yang diusulkan Pangdam/Dan/Dir.
b) Menyusun daftar nominatif berdasarkan usul penempatan
jabatan.
c) Mengadakan koordinasi dengan satuan-satuan terkait.
d) Menerbitkan dan mendistribusikan keputusan penempatan
jabatan/kesatuan beserta salinan dan petikannya kepada pengusul.
e) Dirajenad dalam pelaksanaannya bertanggungjawab kepada
Kasad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus. Panjab tingkat Kotama/Balakpus


berkewajiban memberikan pertimbangan dan saran kepada
Pangkotama/Kabalakpus tentang penempatan jabatan Bintara dan Tamtama
lulusan Dikma tahap II dan Bintara lulusan Diktuk. Adapun tugas dan
tanggung jawab jabatan dalam kepanitiaan sebagai berikut :

a) Ketua.

(1) Mengendalikan kegiatan yang berhubungan dengan


penyelenggaraan sidang penempatan jabatan Bintara dan
Tamtama lulusan Dikma dan Bintara lulusan Diktuk
(2) Memimpin sidang penempatan jabatan tingkat Kotama/
Balakpus.
(3) Melaporkan hasil sidang kepada Pangkotama/
Kabalakpus.
18
18

(4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan tanggung


jawab kepada Pangkotama/Kabalakpus.

b) Wakil Ketua.

(1) Mewakili Ketua apabila berhalangan.


(2) Membantu Ketua dalam pelaksanaan tugas.
(3) Mengkoordinir penyelenggaraan sidang.
(4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua.

c) Sekretaris.

(1) Menghimpun dan meneliti data personel Bintara dan


Tamtama yang diperoleh dari lemdiknya masing masing.
(2) Menyusun daftar nominatif berdasarkan alokasi yang
ditentukan Komando atas.
(3) Merencanakan dan menyiapkan penyelenggaraan sidang
penempatan jabatan Bintara dan Tamtama lulusan Dikma tahap
II dan Bintara lulusan Diktuk.
(4) Menyusun laporan kegiatan pelaksanaan sidang.
(5) Membuat berita acara hasil sidang untuk dilaporkan
kepada ketua sidang dan disaksikan seluruh peserta sidang
pada akhir pelaksanaan sidang.
(6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua.

d) Anggota.

(1) Memberikan saran dan pendapat kepada Ketua dalam


sidang penempatan jabatan Bintara dan Tamtama.
(2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua dan atasannya.
19
19

b. Penetapan dan Penempatan/Pemindahan Jabatan.

1) Tingkat Kotama/Balakpus. Panjab tingkat Kotama/Balakpus


berkewajiban memberikan pertimbangan dan saran kepada
Pangkotama/Kabalakpus tentang penempatan/pemindahan jabatan Bintara
dan Tamtama. Adapun tugas dan tanggung jawab jabatan dalam kepanitiaan
sebagai berikut :

a) Ketua.

(1) Mengendalikan kegiatan yang berhubungan dengan


penyelenggaraan sidang penempatan/pemindahan jabatan
Bintara dan Tamtama.
(2) Memimpin sidang penempatan/pemindahan dalam
jabatan.
(3) Melaporkan hasil sidang kepada Pangkotama/
Kabalakpus.
(4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab kepada Pangkotama/Kabalakpus.

b) Wakil Ketua.

(1) Mewakili Ketua apabila berhalangan.


(2) Membantu Ketua dalam pelaksanaan tugas.
(3) Mengkoordinir penyelenggaraan sidang.
(4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua.

c) Sekretaris.

(1) Menghimpun dan meneliti data personel Bintara dan


Tamtama yang diusulkan oleh Dansatminkal.
(2) Menyusun daftar nominatif Bintara dan Tamtama
berdasarkan usul penempatan/pemindahan jabatan dari
Satminkal.
20
20

(3) Merencanakan dan menyiapkan penyelenggaraan sidang


penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama.
(4) Mengadakan koordinasi dengan satuan-satuan terkait.
(5) Menyusun laporan kegiatan pelaksanaan sidang.
(6) Membuat berita acara hasil sidang untuk dilaporkan
kepada ketua sidang dan disaksikan seluruh peserta sidang
pada akhir pelaksanaan sidang
(7) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua.

d) Anggota.

(1) Memberikan saran dan pendapat kepada Ketua dalam


sidang penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama.
(2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua dan atasannya.

2) Tingkat Satminkal. Panitia jabatan tingkat Satminkal berkewajiban


memberikan pertimbangan dan saran kepada Dansatminkal tentang
penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama. Adapun tugas dan
tanggung jawab jabatan dalam kepanitiaan sebagai berikut :

a) Ketua.

(1) Mengendalikan kegiatan yang berhubungan dengan


penyelenggaraan sidang penempatan/pemindahan dalam
jabatan Bintara dan Tamtama.
(2) Memimpin sidang penempatan/pemindahan jabatan.
(3) Melaporkan hasil sidang kepada Dansatminkal.
(4) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab kepada Dansatminkal.
21
21

b) Sekretaris.

(1) Menghimpun dan meneliti data personel Bintara dan


Tamtama yang akan diusulkan penempatan/pemindahan
jabatannya.
(2) Menyusun daftar nominatif Bintara dan Tamtama
(3) Merencanakan dan menyiapkan penyelenggaraan sidang
penempatan/pemindahan dalam jabatan Bintara dan Tamtama.
(4) Menyusun laporan kegiatan pelaksanaan sidang.
(5) Membuat berita acara hasil sidang untuk dilaporkan
kepada ketua sidang dan disaksikan seluruh peserta sidang
pada akhir pelaksanaan sidang.
(6) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua.

c) Anggota.

(1) Memberikan saran dan pendapat kepada Ketua dalam


sidang penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama.
(2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua.

c. Penetapan dan Pemindahan Kesatuan.

1) Penetapan dan pemindahan antar Kotama/Balakpus.

a) Tingkat Pusat. Kasubditbinminperspra Ditajenad berkewajiban


memberikan pertimbangan dan saran kepada Dirajenad tentang
penetapan pindah kesatuan Bintara dan Tamtama. Adapun tugas dan
tanggungjawabnya sebagai berikut :

(1) Menghimpun dan mempertimbangkan usul penetapan


pindah kesatuan dari Kotama/Balakpus.
(2) Memeriksa data personel.
22
22

(3) Menerbitkan dan mendistribusikan Keputusan


pemindahan kesatuan beserta salinan dan petikannya kepada
pengusul.
(4) Dalam pelaksanaannya, Dirajenad bertanggungjawab
kepada Kasad.

b) Tingkat Kotama/Balakpus. Penyelenggara tingkat Kotama/


Balakpus berkewajiban memberikan pertimbangan dan saran kepada
Pangkotama/Kabalakpus tentang pemindahan kesatuan Bintara dan
Tamtama di jajarannya. Adapun tugas dan tanggungjawabnya sebagai
berikut :

(1) Menghimpun dan mempertimbangkan usul pemindahan


dari Satminkal.
(2) Memeriksa data personel dan kelengkapan bahan
administrasi.
(3) Mengajukan permohonan persetujuan pemindahan
kepada Pangkotama/Kabalakpus.
(4) Memberikan tanggapan persetujuan pemindahan kepada
Pangkotama/Kabalakpus yang mengajukan permohonan.
(5) Mengajukan usul pemindahan kepada Kasad u.p.
Dirajenad.
(6) Mengeluarkan dan mendistribusikan sprinlak
pemindahan kepada Satminkal yang mengusulkan.
(7) Dalam pelaksanaannya, Pangkotama/Kabalakpus
bertanggungjawab kepada Kasad.

c) Tingkat Satminkal. Penyelenggara tingkat Satminkal


berkewajiban memberikan pertimbangan dan saran kepada
Dansatminkal tentang pemindahan kesatuan Bintara dan Tamtama di
satuannya. Adapun tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :

(1) Menghimpun dan mempertimbangkan permohonan


pindah kesatuan dari pemohon.
23
23

(2) Memeriksa data personel dan melengkapi bahan


administrasi yang diperlukan.
(3) Mengajukan usul pemindahan kepada Pangkotama/
Kabalakpus.
(4) Mengeluarkan sprinlak pemindahan untuk yang
bersangkutan.
(5) Dalam pelaksanaannya, Dansatminkal bertanggungjawab
kepada Pangkotama/Kabalakpus.

2) Penetapan dan pemindahan kesatuan di dalam Kotama/Balakpus.

a) Tingkat Kotama/Balakpus.

(1) Menghimpun dan mempertimbangkan usul penetapan


pindah kesatuan dari satminkal.
(2) Memeriksa data personel.
(3) Menerbitkan dan mendistribusikan Keputusan
pemindahan beserta salinan dan petikannya kepada pengusul.
(4) Dalam pelaksanaannya, Pangkotama/Kabalakpus
bertanggungjawab kepada Kasad.

b) Tingkat Satminkal.

(1) Menghimpun dan mempertimbangkan pengajuan pindah


kesatuan dari pemohon.
(2) Memeriksa data personel dan kelengkapan bahan
administrasi yang diperlukan.
(3) Mengajukan permohonan persetujuan pemindahan
kepada kesatuan yang dituju.
(4) Memberikan tanggapan persetujuan pemindahan kepada
kesatuan yang mengajukan permohonan.
(5) Mengajukan usul penetapan pindah kesatuan kepada
Pangkotama/Kabalakpus.
(6) Mengeluarkan sprinlak pemindahan untuk yang
bersangkutan.
24
24

(7) Dalam pelaksanaannya, Dansatminkal bertanggungjawab


kepada Pangkotama/Kabalakpus.

3) Penetapan dan pemindahan kesatuan ke luar/ke dalam organisasi


Angkatan Darat.

a) Tingkat Pusat.

(1) Menghimpun pemindahan dari Suad (Aspers Kasad).


(2) Memeriksa data personel.
(3) Menerbitkan dan mendistribusikan keputusan
pemindahan beserta salinan dan petikannya.
(4) Dalam pelaksanaannya, Dirajenad bertanggungjawab
kepada Kasad.

b) Tingkat Kotama/Balakpus.

(1) Menghimpun dan mempertimbangkan pemindahan yang


masuk ke Kotama/Balakpus dan usul pemindahan dari
Satminkal.
(2) Memeriksa data personel dan kelengkapan bahan
administrasi.
(3) Mengajukan usul pemindahan ke luar organisasi
Angkatan Darat kepada Kasad u.p. Aspers Kasad.
(4) Mengeluarkan dan mendistribusikan sprinlak
penempatan/pemindahan kepada Satminkal.
(5) Dalam pelaksanaannya, Pangkotama/Kabalakpus
bertanggungjawab kepada Kasad.

c) Tingkat Satminkal.

(1) Menghimpun dan mempertimbangkan penempatan


personel yang baru masuk Satminkal serta permohonan pindah
kesatuan dari anggota.
25
25

(2) Memeriksa data personel dan melengkapi bahan


administrasi yang diperlukan.
(3) Mengajukan usul pemindahan kepada
Pangkotama/Kabalakpus.
(4) Mengeluarkan sprinlak pemindahan untuk yang
bersangkutan.
(5) Dalam pelaksanaannya, Dansatminkal bertanggung
jawab kepada Pangkotama/Kabalakpus.

BAB IV PELAKSANAAN
KEGIATAN

13. Umum. Penyelenggaraan penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan


Bintara dan Tamtama merupakan penjabaran pola pembinaan personel serta merupakan
suatu proses kegiatan yang terencana, terarah dan berkesinambungan setelah Bintara dan
Tamtama yang bersangkutan dinyatakan lulus Dikma tahap II atau Bintara lulusan Diktuk,
pemindahan/penempatan dalam jabatan, dan pemindahan kesatuan, sehingga diperoleh
kepastian hukum. Dengan demikian, Bintara dan Tamtama yang telah mendapatkan
penetapan jabatan dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan keputusan
yang telah ditetapkan bagi dirinya.

14. Kegiatan Administrasi Penetapan dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara


dan Tamtama Lulusan Dikma tahap II dan Bintara Lulusan Diktuk.

a. Tingkat Pusat.

1) Tahap perencanaan.

a) Mempelajari peta jabatan dan alokasi penempatan yang


ditetapkan oleh Spersad.
b) Merencanakan kebutuhan administrasi penetapan jabatan/
kesatuan.
26
26

c) Merencanakan waktu untuk penyelesaian keputusan.

2) Tahap Persiapan. Untuk mendukung administrasi penempatan jabatan


Bintara dan Tamtama perlu persiapan sebagai berikut :

a) Memeriksa kebenaran data personel yang diusulkan


Kotama/Balakpus.
b) Melaksanakan koordinasi dengan kesatuan terkait.

3) Tahap pelaksanaan.

a) Melaksanakan pengetikan data personel.


b) Pencetakan data personel dan pemeriksaaan ulang kebenaran
data personel.
c) Pengajuan konsep/net konsep keputusan penempatan jabatan/
kesatuan.
d) Pembuatan salinan dan petikan keputusan penempatan
jabatan/kesatuan.
e) Mendistribusikan salinan kepada pengusul dan kepada
Pangkotama/Kabalakpus terkait.
f) Mendistribusikan petikan kepada yang terkait.

4) Tahap pengakhiran.

a) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


penetapan jabatan/kesatuan.
b) Membuat laporan pelaksanaan penetapan jabatan/kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Kasad.

b. Tingkat Kotama/Balakpus.

1) Tahap perencanaan.

a) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan dan alokasi


penempatan yang ditetapkan oleh Spersad.
27
27

b) Merencanakan kebutuhan Bintara dan Tamtama sesuai


kekurangan dalam TOP/DSPP.
c) Merencanakan waktu, tempat, dan susunan acara pelaksanaan
sidang penempatan jabatan Bintara dan Tamtama.
d) Merencanakan anggaran yang tersedia.
e) Koordinasi dengan satuan atasan dan satuan terkait.

2) Tahap Persiapan. Untuk mendukung administrasi Penempatan


jabatan Bintara dan Tamtama perlu persiapan sebagai berikut :

a) Membuat surat perintah kepanitiaan.


b) Memeriksa data personel Bintara dan Tamtama yang akan
ditempatkan.
c) Menyusun daftar nominatif sidang.
d) Menyiapkan surat undangan pelaksanaan sidang.
e) Menyiapkan laporan sidang.

3) Tahap pelaksanaan.

a) Melaksanakan sidang untuk menentukan penempatan jabatan.


b) Mengajukan usul penempatan jabatan sesuai hasil keputusan
sidang kepada Kasad u.p. Dirajenad, surat usul dilampiri daftar
nominatif.
c) Pangkotama/Kabalakpus setelah menerima Keputusan Kasad
tentang penetapan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama,
menindaklanjuti dengan menerbitkan surat perintah pelaksanaan.

4) Tahap pengakhiran.

a) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


penempatan jabatan Bintara dan Tamtama lulusan Dikma tahap II dan
Bintara lulusan Diktuk.
b) Membuat laporan pelaksanaan penempatan jabatan/kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Kasad.
28
28

15. Kegiatan Administrasi Penetapan dan Penempatan/Pemindahan Jabatan.

a. Tingkat Kotama/Balakpus.

1) Tahap perencanaan.

a) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan Bintara dan Tamtama.


b) Menghimpun/menyusun jumlah jabatan Bintara dan Tamtama
yang tersedia dalam TOP/DSPP.
c) Menerima dan menghimpun usul penempatan/pemindahan
jabatan dari Satminkal.
d) Merencanakan waktu, tempat, dan susunan acara dalam
pelaksanaan sidang.
e) Koordinasi dengan satuan atasan dan satuan terkait.
f) Merencanakan kebutuhan administrasi.

2) Tahap Persiapan.

a) Menghimpun dan meneliti data personel Bintara dan Tamtama


yang akan ditempatkan/dipindahkan jabatannya.
b) Menyusun daftar nominatif sidang pemindahan jabatan atas
dasar hasil penelitian data personel dan pertimbangan terhadap usul
Satminkal.
c) Menyiapkan laporan sidang.
d) Membuat surat perintah kepanitiaan dan undangan pelaksanaan
sidang.

3) Tahap pelaksanaan.

a) Panitia jabatan melaksanakan sidang untuk membahas dan


mempertimbangkan usul penempatan/pemindahan jabatan dari
Dansatminkal dalam rangka menentukan persetujuan/penolakan
terhadap usul tersebut.
b) Pangkotama/Kabalakpus a.n. Kasad menerbitkan keputusan
pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama.
29
29

c) Mendistribusikan salinan keputusan dan petikan :


(1) Salinan dikirimkan kepada Dirajenad u.p. Kasubditbin-
minperspra dan kepada Dansatminkal yang mengusulkan.
(2) Petikan, lembar 1 untuk yang bersangkutan, lembar ke 2
untuk Badan Pelaksana Pengurusan Dosir Kotama/Balakpus,
lembar ke 3 untuk Ditajenad u.p. Subditbinmindospers dan
lembar ke 4 untuk Badan Pelaksana Pengurusan Dosir
Satminkal.

4) Tahap pengakhiran.

a) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama.
b) Membuat laporan pelaksanaan penempatan/pemindahan
jabatan Bintara dan Tamtama kepada Pangkotama/Kabalakpus.

b. Tingkat Satminkal.

1) Tahap perencanaan.

a) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan Bintara dan Tamtama


yang tersedia sesuai TOP/DSPP Satminkal.
b) Mendata Bintara dan Tamtama yang direncanakan untuk
ditempatkan dalam jabatan atau dipindahkan dari jabatan.
c) Merencanakan waktu, tempat, dan susunan acara dalam
pelaksanaan sidang.
d) Koordinasi dengan satuan atasan dan satuan terkait.
e) Merencanakan kebutuhan administrasi.

2) Tahap Persiapan.

a) Menghimpun dan meneliti data personel Bintara dan Tamtama


yang akan ditempatkan/dipindahkan jabatannya.
b) Menyusun daftar nominatif sidang penempatan/pemindahan
jabatan.
30
30

c) Menyiapkan laporan sidang.


d) Membuat surat perintah kepanitiaan dan undangan pelaksanaan
sidang.

3) Tahap pelaksanaan.

a) Panitia jabatan melaksanakan sidang untuk membahas dan


mempertimbangkan rencana penempatan/pemindahan jabatan yang
diajukan dalam rangka menentukan persetujuan/penolakan terhadap
rencana tersebut.
b) Dansatminkal mengajukan usul penempatan/pemindahan
jabatan Bintara dan Tamtama kepada Pangkotama/Kabalakpus u.p.
Kaajen Kotama/Balakpus atau Sesdit/Sekdis/Sekpus Balakpus.
d) Setelah menerima keputusan penempatan/pemindahan jabatan
dari Pangkotama/Kabalakpus, Dansatminkal mengeluarkan surat
perintah pelaksanaan penempatan/pemindahan jabatan.
e) Mendistribusikan surat perintah pelaksanaan.

4) Tahap pengakhiran.

a) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama.
b) Membuat laporan pelaksanaan penempatan/pemindahan
jabatan Bintara dan Tamtama kepada Dansatminkal.

16. Kegiatan Administrasi Penetapan dan Pemindahan Kesatuan.

a. Penetapan dan Pemindahan Kesatuan Antar Kotama/Balakpus.

1) Tingkat Pusat.

a) Tahap perencanaan.

(1) Menghimpun usul penerbitan keputusan pemindahan


antar Kotama/Balakpus.
31
31

(2) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan


Kotama/Balakpus.
(3) Merencanakan kebutuhan administrasi.
(4) Merencanakan waktu untuk pelaksanaan.

b) Tahap persiapan.

(1) Memeriksa kebenaran data personel yang diusulkan


Kotama/Balakpus.
(2) Melaksanakan koordinasi dengan kesatuan terkait.
(3) Membuat daftar nominatif personel yang dipindahkan.
(4) Pencetakan data personel dan pemeriksaan ulang
kebenaran data personel.

c) Tahap pelaksanaan.

(1) Pengajuan konsep/net konsep keputusan pemindahan


kesatuan.
(2) Penerbitan salinan dan petikan keputusan pemindahan
kesatuan.
(3) Mendistribusikan salinan kepada pengusul dan kepada
Pangkotama/Kabalakpus terkait.
(4) Mendistribusikan petikan kepada yang terkait.

d) Tahap pengakhiran.

a) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


penetapan pemindahan kesatuan antar Kotama/Balakpus.
b) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Kasad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Tahap perencanaan.
32
32

(1) Menghimpun usul pemindahan kesatuan dari para


Dansatminkal.
(2) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan Satminkal
jajaran Kotama/Balakpus.
(3) Merencanakan kebutuhan administrasi.
(4) Merencanakan waktu untuk pelaksanaan.

b) Tahap persiapan.

(1) Meneliti dan mempertimbangkan usul pemindahan


kesatuan dari para Dansatminkal.
(2) Memeriksa kebenaran data personel yang diusulkan
Satminkal.
(3) Membuat konsep dan net konsep surat permohonan
persetujuan kepada Kotama/Balakpus yang dituju.
(4) Mengajukan permohonan persetujuan kepada
Pangkotama/ Kabalakpus yang dituju.

c) Tahap pelaksanaan.

(1) Setelah Pangkotama/Kabalakpus yang dituju


mengirimkankan surat persetujuan/penolakan kepada pemohon,
maka :
(a) Untuk yang disetujui, Pangkotama/Kabalakpus
mengajukan usul pemindahan kesatuan Bintara dan
Tamtama kepada Kasad u.p. Dirajenad dengan
melampirkan bahan administrasi sesuai ketentuan.
(b) Untuk yang ditolak, Pangkotama/Kabalakpus
menyampaikan pemberitahuan penolakannya kepada
Satminkal yang mengusulkan.

(2) Setelah menerima keputusan definitif pemindahan


kesatuan, Pangkotama/Kabalakpus selanjutnya menerbitkan
surat perintah pelaksanaan untuk disampaikan kepada
Satminkal yang mengusulkan.
33
33

d) Tahap pengakhiran.

(1) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


pemindahan kesatuan antar Kotama/Balakpus.
(2) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Kasad u.p. Dirajenad secara
periodik.

3) Tingkat Satminkal.

a) Tahap perencanaan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam


tahap perencanaan di tingkat Satminkal sebagai berikut :

(1) Mempelajari dan memeriksa TOP/DSPP Satuan.


(2) Merencanakan pemindahan anggota
(3) Menerima/menghimpun surat permohonan pindah
kesatuan dari anggota.
(4) Merencanakan waktu untuk pelaksanaan.

b) Tahap persiapan.

(1) Meneliti dan mempertimbangkan rencana pemindahan


anggota.
(2) Meneliti dan mempertimbangkan permohonan pindah
kesatuan dari anggota.
(3) Memeriksa kebenaran data personel yang memohon
pindah kesatuan.
(4) Membuat konsep surat usul pemindahan kesatuan.

c) Tahap pelaksanaan.

(1) Mengajukan usul pemindahan kesatuan kepada


Pangkotama/ Kabalakpus.
34
34

(2) Setelah menerima Sprin pemindahan dari Pangkotama/


Kabalakpus, selanjutnya Dansatminkal mengeluarkan surat
perintah pelaksanaan pemindahan.

d) Tahap pengakhiran.

(1) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


pemindahan kesatuan antar Kotama/Balakpus.
(2) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Pangkotama/Kabalakpus u.p.
Kaajen/Sekpus/Sesdit/Sekdis/Ses Itjenad/Dandenma Mabesad.

b. Penetapan dan Pemindahan Kesatuan di Dalam Kotama.

1) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Tahap perencanaan.

(1) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan Satminkal


jajaran Kotama/Balakpus.
(2) Menghimpun usul pemindahan kesatuan dari Satminkal.
(3) Merencanakan kebutuhan administrasi.
(4) Merencanakan waktu untuk pelaksanaan.

b) Tahap persiapan.

(1) Memeriksa kebenaran data personel yang diusulkan


Satminkal.
(2) Melaksanakan koordinasi dengan satuan terkait.
(3) Menyiapkan konsep keputusan pemindahan kesatuan.
(4) Pencetakan data personel dan pemeriksaan ulang
kebenaran data personel.
35
35

c) Tahap pelaksanaan.

(1) Pengajuan konsep keputusan pemindahan kesatuan.


(2) Setelah konsep mendapatkan persetujuan Pangkotama/
Kabalakpus, dilaksanakan proses penerbitan/pencetakan
keputusan, salinan dan petikannya.
(3) Mendistribusikan salinan dan petikan kepada pengusul
dan kepada Satminkal terkait.

d) Tahap pengakhiran.

(1) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


pemindahan kesatuan di dalam Kotama/Balakpus.
(2) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Kasad u.p. Dirajenad.

2) Tingkat Satminkal.

a) Tahap perencanaan.

(1) Mempelajari dan memeriksa TOP/DSPP Satuan.


(2) Merencanakan pemindahan personel sesuai kebutuhan.
(3) Menerima/menghimpun permohonan pindah kesatuan
yang diajukan anggota.
(4) Merencanakan waktu untuk pelaksanaan.

b) Tahap persiapan.

(1) Meneliti dan mempertimbangkan permohonan


pemindahan kesatuan yang diajukan anggota.
(2) Memeriksa kebenaran data personel yang akan
dipindahkan.
(3) Membuat konsep dan net konsep surat permohonan
persetujuan kepada Satminkal yang dituju.
36
36

(4) Mengajukan permohonan persetujuan kepada


Dansatminkal yang dituju.

c) Tahap pelaksanaan.

(1) Setelah Dansatminkal yang dituju mengirimkan


tanggapan persetujuan/penolakan kepada Satminkal pemohon,
maka :

(a) Untuk yang disetujui, Dansatminkal mengajukan


usul pemindahan kesatuan kepada Pangkotama/
Kabalakpus u.p. Kaajen Kotama/Sekpus/Sesdit/Sekdis/
Ses Itjenad/ Dandenma Mabesad dengan melampirkan
bahan administrasi sesuai ketentuan.
(b) Untuk yang ditolak, Dansatminkal menyampaikan
pemberitahuan penolakannya kepada anggota yang
mengajukan pindah kesatuan.

(2) Setelah menerima keputusan definitif pemindahan


kesatuan dari Pangkotama/Kabalakpus a.n. Kasad, selanjutnya
Dansatminkal menerbitkan surat perintah pelaksanaan.

d) Tahap pengakhiran.

(1) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


pemindahan kesatuan di dalam Kotama/Balakpus.
(2) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Pangkotama/Kabalakpus u.p.
Kaajen/Sekpus/Sesdit/Sekdis/Ses Itjenad/Dandenma Mabesad.

c. Penetapan dan Pemindahan Kesatuan Ke luar/Ke dalam Organisasi


Angkatan Darat.

1) Tingkat Pusat.
37
37

a) Spersad.

(1) Tahap perencanaan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam


tahap perencanaan di Spersad untuk pengurusan administrasi
pemindahan kesatuan ke luar/ke dalam organisasi Angkatan
Darat sebagai berikut :
(a) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.
i) Menerima/menghimpun usul pemindahan
kesatuan dari Kotama/Balakpus.
ii) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan
Kotama/Balakpus.

(b) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat


(penempatan jabatan).
i) Menerima usul pemindahan kesatuan dari
Spers Kasum TNI.
ii) Merencanakan penempatan jabatan sesuai
dengan peta jabatan di tingkat Kotama/Balakpus
jajaran Angkatan Darat.

(2) Tahap persiapan.

(a) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.


i) Meneliti dan mempertimbangkan usul
pemindahan kesatuan dari Kotama/Balakpus.
ii) Memeriksa kebenaran data personel.
iii) Membuat konsep dan net konsep surat
permohonan persetujuan pindah kesatuan kepada
Kasum TNI u.p. Aspers.

(b) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat.


i) Meneliti dan mempertimbangkan
penempatan personel sesuai dengan
kualifikasinya.
ii) Memeriksa kebenaran data personel.
38
38

iii) Membuat konsep dan net konsep surat


persetujuan kepada Mabes TNI.

(3) Tahap pelaksanaan.

(a) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.


i) Mengajukan permohonan pindah kesatuan
kepada Kasum TNI u.p. Aspers.
ii) Setelah menerima persetujuan dari Mabes
TNI, Aspers Kasad a.n. Kasad membuat surat
kepada Dirajenad untuk menerbitkan keputusan
pemindahan.

(b) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat.


Atas pertimbangan kebutuhan organisasi, Aspers Kasad
a.n. Kasad membuat surat kepada Dirajenad untuk
menerbitkan keputusan pemindahan.

(4) Tahap pengakhiran. Mengevaluasi pelaksanaan


penyelesaian administrasi pemindahan kesatuan ke luar/ke
dalam organisasi Angkatan Darat.

b) Ditajenad.

(1) Tahap perencanaan.

(a) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan


Kotama/Balakpus.
(b) Menerima surat dari Aspers Kasad tentang
penerbitan keputusan pemindahan kesatuan ke luar/ke
dalam organisasi Angkatan Darat.
(c) Merencanakan kebutuhan administrasi.
(d) Merencanakan waktu untuk pelaksanaan.
39
39

(2) Tahap persiapan.

(a) Mempersiapkan data personel yang diusulkan.


(b) Memeriksa kebenaran data personel.
(c) Koordinasi dengan kesatuan terkait.
(d) Membuat konsep/net konsep keputusan pindah
kesatuan.

(3) Tahap pelaksanaan.

(a) Pengajuan konsep/net konsep keputusan


pemindahan kesatuan.
(b) Penerbitan salinan dan petikan keputusan
pemindahan kesatuan.
(c) Mendistribusikan salinan dan petikan kepada
pengusul dan kepada Aspers Kasum TNI/Pangkotama/
Kabalakpus terkait.

4) Tahap pengakhiran.

(a) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian


administrasi pemindahan kesatuan ke luar/ke dalam
organisasi Angkatan Darat.
(b) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan
kesatuan Bintara dan Tamtama kepada Kasad.

2) Tingkat Kotama/Balakpus.

a) Tahap perencanaan.

(1) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.


(a) Menerima/menghimpun usul pemindahan
kesatuan dari para Dansatminkal.
(b) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan
Satminkal jajaran Kotama/Balakpus.
(c) Merencanakan kebutuhan administrasi.
40
40

(d) Merencanakan waktu pelaksanaan.

(2) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat.


(a) Menerima keputusan pemindahan kesatuan dari
Ditajenad a.n. Kasad.
(b) Mempelajari dan memeriksa peta jabatan
Satminkal jajaran Kotama/Balakpus.
(c) Merencanakan penempatan jabatan sesuai
dengan peta jabatan di tingkat Satminkal.

b) Tahap persiapan.

(1) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.


(a) Meneliti dan mempertimbangkan usul pemindahan
kesatuan dari Satminkal.
(b) Memeriksa kebenaran data personel.
(c) Membuat konsep dan net konsep surat
permohonan pindah kesatuan kepada Kasad u.p. Aspers.

(2) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat.


(a) Meneliti dan mempertimbangkan penempatan
personel sesuai dengan kualifikasinya.
(b) Memeriksa kebenaran data personel.
(c) Membuat konsep dan net konsep sprinlak
penempatan.

c) Tahap pelaksanaan.

(1) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.


(a) Mengajukan permohonan pindah kesatuan kepada
Kasad u.p. Aspers.
(b) Setelah menerima keputusan definitif pemindahan
kesatuan ke luar organisasi Angkatan Darat yang
diterbitkan Dirajenad a.n. Kasad, Pangkotama/
41
41

Kabalakpus selanjutnya menerbitkan sprinlak untuk


disampaikan kepada Satminkal yang mengusulkan.

(2) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat.


(a) Atas pertimbangan kebutuhan organisasi,
Pangkotama/Kabalakpus selanjutnya menerbitkan
sprinlak penempatan jabatan.
(b) Mendistribusikan sprinlak penempatan jabatan
kepada Satminkal terkait.

d) Tahap pengakhiran.

(1) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


pemindahan kesatuan ke luar/ke dalam organisasi Angkatan
Darat.
(2) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan kesatuan
Bintara dan Tamtama kepada Kasad u.p. Dirajenad.

3) Tingkat Satminkal.

a) Tahap perencanaan.

(1) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.


(a) Merencanakan pemindahan personel Satminkal.
(b) Menerima/menghimpun surat permohonan pindah
kesatuan dari anggota.
(c) Mempelajari dan memeriksa TOP/DSPP Satuan.

(2) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat


(Penempatan jabatan).
(a) Menerima surat perintah dari Pangkotama/
Kabalakpus tentang penempatan/pemindahan personel,
selanjutnya Dansatminkal menindaklanjuti dengan
menerbitkan sprinlak.
42
42

(b) Meneliti dan mempertimbangkan penempatan


personel sesuai dengan kualifikasinya.
(c) Merencanakan penempatan jabatan sesuai
dengan peta jabatan dan TOP/DSPP.

b) Tahap persiapan.

(1) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.

(a) Meneliti dan mempertimbangkan personel yang


akan pindah kesatuan.
(b) Memeriksa kebenaran data personel yang akan
pindah kesatuan.
(c) Membuat konsep surat usul pemindahan
kesatuan.

(2) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat.

(a) Memantau dan menilai kemampuan personel.


(b) Membuat konsep penempatan jabatan sesuai
dengan peta jabatan dan TOP/DSPP.

c) Tahap pelaksanaan.

(1) Pemindahan ke luar organisasi Angkatan Darat.

(a) Mengajukan usul pemindahan kesatuan kepada


Pangkotama/Kabalakpus.
(b) Setelah menerima sprin pemindahan dari
Pangkotama/Kabalakpus, selanjutnya Dansatminkal
mengeluarkan surat perintah pelaksanaannya.

(2) Pemindahan ke dalam organisasi Angkatan Darat.


Setelah satminkal menerima sprinlak untuk pemindahan dari
Pangkotama/Kabalakpus maka :
43
43

(a) Panitia jabatan tingkat Satminkal melaksanakan


sidang untuk membahas konsep penempatan jabatan.
(b) Mengajukan usul penempatan jabatan kepada
Pangkotama/Kabalakpus u.p. Kaajen/Sekpus/Sesdit/
Sekdis/Ses Itjenad/Dirbinlem/Dandenma Mabesad.
(c) Setelah menerima keputusan penempatan jabatan
dari Pangkotama/Kabalakpus, selanjutnya Dansatminkal
mengeluarkan surat perintah pelaksanaannya.

d) Tahap pengakhiran.

(1) Mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian administrasi


pemindahan kesatuan ke luar/ke dalam organisasi Angkatan
Darat.

(2) Membuat laporan pelaksanaan pemindahan kesatuan


Bintara dan Tamtama kepada Pangkotama/Kabalakpus u.p.
Kaajen/Sekpus/Sesdit/Sekdis/Ses Itjenad/Dandenma Mabesad.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

17. Umum. Pengawasan dan pengendalian administrasi penetapan dan


penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama di jajaran Angkatan Darat menjadi
tanggung jawab Dirajenad, Pangkotama/Kabalakpus dan Dansatminkal sesuai dengan
kewenangannya. Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan untuk menjamin
pelaksanaan penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama agar
berjalan sesuai rencana sehingga mencapai sasaran yang ditetapkan.

18. Pengawasan.

a. Tingkat Pusat. Dirajenad a.n. Kasad mengadakan pengawasan terhadap


penyelesaian administrasi penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan
Tamtama lulusan Dikma tahap II, Bintara lulusan Diktuk Secaba Reg, penetapan
44
44

pemindahan antar Kotama/Balakpus, serta penetapan dan pemindahan kesatuan


Bintara dan Tamtama ke luar/ke dalam organisasi Angkatan Darat.

b. Tingkat Kotama/Balakpus. Pangkotama/Kabalakpus mengadakan


pengawasan terhadap :

1) Penyelenggaraan penetapan jabatan Bintara dan Tamtama lulusan


Dikma tahap II, serta Bintara lulusan Diktuk untuk diusulkan penerbitan
keputusan (penetapan) jabatan/kesatuannya kepada Kasad u.p. Dirajenad.
2) Penyelenggaraan penetapan dan penempatan/pemindahan jabatan/
kesatuan Bintara dan Tamtama di dalam lingkungan Kotama/Balakpus yang
diusulkan oleh Satminkal/Satker di jajarannya.
3) Penyelenggaraan pemindahan kesatuan Bintara dan Tamtama antar
Kotama/Balakpus yang penetapannya diajukan kepada Kasad u.p. Dirajenad.

c. Tingkat Satminkal. Para Dansatminkal mengadakan pengawasan


terhadap pelaksanaan administrasi penempatan/pemindahan jabatan/kesatuan
Bintara dan Tamtama di satuannya yang diusulkan kepada Komando Atasannya.

19. Pengendalian. Kegiatan pengendalian dilaksanakan guna mencapai


penyelenggaraan penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama
yang optimal, maka sejalan dengan pengawasan perlu dilaksanakan kegiatan
pengendalian sebagai berikut :

a. Tingkat Pusat. Dirajenad atas nama Kasad mengendalikan


penyelenggaraan penetapan jabatan Bintara dan Tamtama lulusan Dikma tahap II,
Bintara lulusan Diktuk Secaba Reg dan pemindahan kesatuan Bintara dan Tamtama
antar Kotama/Balakpus yang diusulkan penempatannya oleh Pangkotama/
Kabalakpus serta pemindahan kesatuan ke luar/ke dalam organisasi Angkatan
Darat.

b. Tingkat Kotama/Balakpus. Para Pangkotama/Kabalakpus atas nama


Kasad mengendalikan :
45
45

1) Penyelenggaraan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama


lulusan Dikma tahap II, serta Bintara lulusan Diktuk Secaba Reg yang
penetapannya diajukan kepada Kasad u.p. Dirajenad.
2) Penyelenggaraan penempatan/pemindahan jabatan Bintara dan
Tamtama dalam lingkungan Kotama/Balakpus yang diusulkan
Satminkal/Saker di jajarannya.
3) Penyelenggaraan pemindahan kesatuan Bintara dan Tamtama antar
Kotama/Balakpus penetapannya diajukan kepada Kasad u.p. Dirajenad.

c. Tingkat Satminkal. Para Dansatminkal mengendalikan pelaksanaan


administrasi penempatan dan pemindahan jabatan Bintara dan Tamtama AD di
Satuannya yang diusulkan ke Komando Atasannya.

BAB VI
PENUTUP

20. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Buku
Petunjuk Administrasi Penetapan dan Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan
Tamtama AD ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan administrasi
penetapan dan penempatan jabatan/kesatuan Bintara dan Tamtama di lingkungan
Angkatan Darat.

21. Penyempurnaan. Hal-hal yang dinilai masih diperlukan akibat adanya tuntutan
perkembangan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Administrasi tentang Penetapan dan
Penempatan Jabatan/Kesatuan Bintara dan Tamtama Angkatan Darat ini, agar disarankan
kepada Kasad melalui Dirajenad sesuai dengan mekanisme umpan balik.

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dirajen

Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007

PENGERTIAN

1. Blangko. Blangko adalah sehelai kertas yang bentuk dan sistimatikanya telah
ditentukan, akan tetapi isi, maksud dan kegunaannya tidak ditegaskan, tergantung kepada
kebutuhannya.

2. Daftar Penilaian (Dapen). Daftar penilaian adalah merupakan sarana untuk


mengikuti perkembangan kemampuan profesional Bintara dan Tamtama. Ruang lingkup
penilaian meliputi kebulatan jati diri sebagai pejuang prajurit dan prajurit pejuang seperti :
kepribadian Sapta Marga, potensi dan prestasi kerja dalam menjalankan tugas dan
kewajiban serta perilaku hidup pada umumnya. Penilaian dilaksanakan oleh pejabat
penilai yang merupakan atasan langsung yang bersangkutan secara hierarki menurut
struktur jabatan di lingkungan Angkatan Darat atau jabatan yang telah ditentukan oleh
Kasad.

3. Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP) dan Tabel Organisasi dan
Personel (TOP). DSPP dan TOP adalah struktur jabatan yang menggambarkan
tentang susunan personel dan peralatan serta alokasi personel dari tiap-tiap unit kerja
organisasi di lingkungan TNI AD.

4. Data Prajurit. Data prajurit adalah data yang diperlukan untuk pengacaraan
Bintara dan Tamtama ataupun untuk keperluan lain dalam mengikuti perkembangan
karier Bintara dan Tamtama. Data tersebut terdiri dari data pokok dan data lain yang
sifatnya sebagai data pelengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, yang
meliputi : Nama, Pangkat, NRP, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Agama, Riwayat
Dikum/Dikmil/Kepangkatan, Kejuruan, Kecakapan Khusus, Riwayat Penugasan dan
Tanda Penghargaan.

5. Formulir. Formulir adalah sehelai kertas dengan ukuran tertentu yang terbagi
dalam lajur dan kolom, digunakan untuk merekam atau mencatat data/keterangan bidang
tertentu dan dilengkapi dengan petunjuk pemakaian/pengisian.
47

6. Giliran Daerah Penugasan (Tour of Area). Giliran daerah penugasan (Tour of


Area) adalah giliran penugasan seorang prajurit dari satu daerah ke daerah lain dengan
tujuan untuk memberikan pengalaman dan pengenalan tentang aspek sosial setiap
daerah.

7. Giliran Penugasan (Tour of Duty). Giliran penugasan (Tour of Duty) adalah


pengalihan tugas seorang prajurit dari satu jabatan ke jabatan yang lain untuk menambah
pengalaman dan pengetahuan.

8. Jabatan. Jabatan adalah sekelompok tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang
merupakan suatu keseluruhan, dimaksudkan suatu pekerjaan yang lazimnya diserahkan
dan dipertanggungjawabkan kepada seorang pegawai secara terus-menerus.

9. Klasifikasi Prajurit. Klasifikasi prajurit adalah penggambaran kemampuan


profesi/spesialisasi yang disusun dalam peringkat berdasarkan tingkat keterampilan,
pendidikan dan golongan pangkat sehingga dapat digunakan sebagai bahan
penyusunan kaderisasi dan pertimbangan karier selanjutnya atau untuk pertimbangan
pemisahan Bintara dan Tamtama.

10. Panitia Jabatan Bintara dan Tamtama. Panitia Jabatan Bintara dan Tamtama
adalah suatu badan non struktural yang dibentuk di lingkungan TNI AD dan bersifat tidak
tetap dengan tugas dan tanggung jawab antara lain memberikan penilaian, pertimbangan
dan keputusan layak tidaknya para Bintara dan Tamtama ditempatkan/diangkat dalam
jabatan tertentu.

11. Pejabat Penilai. Pejabat penilai adalah atasan langsung yang bersangkutan
secara hierarki menurut struktur jabatan di lingkungan Angkatan Darat atau jabatan yang
telah ditentukan oleh Kasad.

12. Pejabat Penuh. Pejabat penuh adalah bila yang bersangkutan telah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan untuk diangkat pada jabatan tersebut.

13. Pemangku Sementara (PS). Pemangku Sementara (PS) adalah bila yang
bersangkutan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk diangkatpada
jabatan tersebut, kecuali persyaratan MDDP minimal yang telah ditentukan. Status
sebagai Pemangku Sementara untuk suatu jabatan selama-lamanya 1 tahun, kemudian
48

harus ditinjau kembali guna penentuan lebih lanjut untuk diangkat dalam jabatan yang
sama sebagai pejabat penuh dan atau diangkat kembali dalam jabatan yang sama
sebagai Pemangku Sementara atau diangkat dalam jabatan lain.

14. Pendidikan Pertama (Dikma). Pendidikan pertama adalah pendidikan untuk


membentuk prajurit siswa menjadi anggota TNI yang ditempuh melalui pendidikan dasar
keprajuritan, dasar golongan yang meliputi kepangkatan, matra, dan
kecabangan/kejuruan.

15. Pendidikan Pembentukan (Diktuk). Pendidikan pembentukan yaitu pendidikan


untuk membentuk peserta didik menjadi Perwira atau Bintara yang ditempuh melalui
pendidikan dasar golongan Perwira/Bintara TNI, dengan tujuan agar memiliki sikap,
perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan kesamaptaan jasmani guna mendukung
pelaksanaan tugas sesuai dengan peranan dan golongan pangkat yang bersangkutan.

16. Penempatan Pertama. Penempatan Pertama adalah penempatan prajurit siswa


menjadi prajurit dilaksanakan setelah lulus pendidikan pertama yang diberi pangkat
Sersan Dua bagi Bintara dan Prajurit Dua bagi Tamtama, serta penempatan siswa
menjadi Bintara setelah pendidikan pembentukan yang diberi pangkat Sersan Dua.

17. Penetapan. Penetapan adalah hal yang berkaitan dengan suatu perbuatan atau
tindakan resmi dari seorang pejabat administrasi yang berlaku secara tetap untuk masa
waktu tertentu sebagai realisasi dari suatu keputusan atau kebijaksanaan pokok pimpinan
organisasi TNI AD.

18. Penetapan Dalam Jabatan. Penetapan dalam jabatan adalah suatu tindakan
resmi dalam administrasi personel yang mengakibatkan pengangkatan seorang prajurit
sesudah lulus pendidikan pertama tahap II dalam suatu jabatan/kesatuan, pengangkatan
prajurit dalam golongan jabatan yang lebih tinggi dalam suatu jabatan/kesatuan setelah
lulus pendidikan pembentukan, dan pengangkatan prajurit karier dalam suatu
jabatan/kesatuan baru.

19. Pengganti Sementara (Pgs). Pengganti Sementara (Pgs) adalah bila pejabat
definitif belum ada/belum datang dan atau masih dalam proses jabatan tersebut.
49

20. Penugasan Prajurit. Penugasan Prajurit adalah pemberian tugas kepada


seorang prajurit oleh pejabat yang berwenang yang mengakibatkan adanya wewenang
dan tanggung jawab.

21. Wakil Sementara (WS). Wakil sementara adalah bila tidak terdapat pejabat wakil
tetap dalam struktur organisasi. Sebagai pejabat wakil sementara dapat ditunjuk salah
seorang pejabat bawahan atau pejabat lain.

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dirajen

Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUJUKMIN


tentang
PENYELENGGARAAN PENETAPAN DAN PENEMPATAN DALAM JABATAN/KESATUAN
BINTARA DAN TAMTAMA ANGKATAN DARAT

BUJUKBIN
tentang
AJUDAN JENDERAL

BUJUKMIN
tentang PENYELENGGARAAN
PENETAPAN DAN PENEMPATAN
DALAM JABATAN/KESATUAN BINTARA
DAN
TAMTAMA ANGKATAN DARAT

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dirajen

Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/147/IX/2007
Tanggal 28 September 2007

DAFTAR CONTOH FORMULIR

NOMOR URAIAN CONTOH HALAMAN KETERANGAN


URUT NOMOR

1 2 3 4 5

1. Daftar Nominatif Usul Penempatan 1 51


Jabatan Bintara dan Tamtama
Prajurit Karier Lulusan Pendidikan
Pertama (Dikma) Tahap II/Bintara
Lulusan Pendidikan Pembentukan
(Diktuk).

2. Daftar Nominatif Pemindahan 2 52


Jabatan Bintara dan Tamtama

3. Permohonan Pindah Kesatuan. 3 53

4. Surat Persetujuan. 4 54

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dirajen

Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI
Contoh : 1

…………………………………………………….
…………………………………………………….

DAFTAR NOMINATIF PENEMPATAN JABATAN


BINTARA DAN TAMTAMA PK LULUSAN DIKMA TAHAP II/BINTARA LULUSAN DIKTUK

NOMOR NAMA PANGKAT SARAN PENEMPATAN JABATAN/KESATUAN


KET
URUT NRP
LAMA BARU
1 2 3 4 5 6

51
…………………………………………….
…………………………………………….
Contoh : 2
……………………………………………………..
……………………………………………………..

DAFTAR NOMINATIF PEMINDAHAN JABATAN BINTARA DAN TAMTAMA

PEJABAT LAMA PEJABAT BARU


INDEK
JABATAN
NOMOR PANGKAT
SESUAI NO, TGL KET.
URUT SESUAI PANGKAT PENGARAHAN PANGKAT JABATAN
TOP/DSPP NAMA KEP NAMA
TOP/DSPP TMT JABATAN TMT SEKARANG
TGL LHR KASAD TGL LHR
NRP SELANJUTNYA NRP TMT
NO URUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

52
…………………………………………….
…………………………………………….
54 Contoh : 3

Bandung, 2007

Perihal : Permohonan Pindah Kesatuan.

Kepada

Yth. ……………………..

di

……………………

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Pangkat/NRP :
Jabatan :
Kesatuan :
Alamat :

Dengan ini mengajukan permohonan pindah Kesatuan dari …………………


ke ……………….......................................................................................................

Adapun alasan Kami pindah satuan yaitu :

1. …………………………………………
2. ………………………………………...
3. …………………………………………

Demikian permohonan ini dibuat dengan sesungguhnya dan mohon


pertimbangan serta petunjuk lebih lanjut.

Mengetahui :

Komandan/Kepala Pemohon
55 Contoh : 4

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Pekerjaan :

Alamat :

Adalah Isteri/Suami dari :

Nama :

Pangkat :

NRP :

Jabatan :

Dengan ini menyetujui kepada Isteri/Suami saya untuk mengajukan pindah satuan
dari ……………......................................... ke ………………..................................................

Demikian persetujuan ini dibuat untuk bahan pertimbangan Dan/Ka.

Bandung, 2007

Mengetahui :

Komandan/Kepala Suami/Istri Pemohon


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL

SURAT PERINTAH
Nomor : Sprin/172/II/ 2007

Pertimbangan : Bahwa untuk melaksanakan tugas penyusunan dan merevisi Bujuk


fungsi Ajen Angkatan Darat perlu dikeluarkan Surat Perintah.

Dasar : 1. Keputusan Kasad Nomor Kep/18/XII/2001 tanggal 15 Desember 2001


tentang Pengesahan Berlakunya Doktrin TNI AD “Kartika Eka Paksi”.

2. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/24/II/2006 tanggal 3 Pebruari


2006 tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Doktrin TNI AD.

3. Surat Keputusan Dankodiklat TNI AD Nomor Skep/ 139 /V/2004


tanggal 19 Mei 2004 tentang Naskah Sementara Bujukmin tentang
Penyusunan dan Penerbitan Doktrin/Bujuk Angkatan Darat.

4. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/167/II/2007 tanggal 7 Pebruari


2007 tentang Perintah agar melaksanakan kegiatan menyusun/merevisi
Bujuk dan Bujuklak TNI AD yang diprogramkan pada program dan
anggaran TA. 2007.

DIPERINTAHKAN

Kepada : Nama, Pangkat/Gol, Korps, NRP/NIP dan Jabatan seperti terlampir.

Untuk : 1. Seterimanya Surat Perintah ini, di samping tugas dan tanggung jawab
jabatan sehari-hari ditunjuk sebagai Kelompok Kerja (Pokja)
Penyusunan/Revisi Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Penetapan Jabatan Bintara dan Tamtama (Gartapjab Ba/Ta).

2. Melaporkan pelaksanaan tugas ini kepada Dirajenad.

/ 3. Melaksanakan ...
2 Surat Perintah Dirajenad
Nomor Sprin/172/II/2007
Tanggal 26 Februari 2007

3. Melaksanakan perintah ini dengan penuh rasa tanggung jawab.

Selesai.

Dikeluarkan di Bandung
Pada tanggal 26 Februari 2007

Direktur Ajudan Jenderal

Cap/tertanda

Zubaidi
Tembusan : Brigadir Jenderal TNI

1. Kasad
2. Dankodiklat TNI AD
3. Irjenad
4. Para Asisten Kasad
5. Sesdit dan para Kasubditbin Ditajenad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Perintah Dirajenad
DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL Nomor Sprin/172/II/2007
Tanggal 26 Februari 2007

PERSONEL KELOMPOK KERJA PENYUSUNAN BUJUKMIN TENTANG


PENYELENGGARAAN PENETAPAN JABATAN BINTARA DAN TAMTAMA

PANGKAT /
CORPS/ JABATAN KET
NO NAMA
GOLONGAN ORGANIK POKJA
NRP/NIP
1 2 3 4 5 6

1 Zubaidi Brigjen TNI Dirajenad Penanggung


Jawab

2 Didi B. Setiawan, Kolonel Caj Wadirajenad Penasehat


SE,.M.M. 27509

3 Drs. Sarjadireja Kolonel Caj Kasubditbincab Ketua


28704 Ditajenad

4 S. Indrayanto, Kolonel Caj Kasubditbinminperspra Wakil Ketua


S.IP 28154 Ditajenad

5 Drs. Budiyanto Letkol Caj Kabagbinkar Ba/Ta Sekretaris


32205 Subditbinminperspra
Ditajenad

6 Dra. Tri Supeni Kolonel Caj Pa Ahli Minpers Anggota


(K) Ditajenad
32207
Anggota
7 Drs. Supiyardi Letkol Caj Kabagtap Subditbin-
31784 minperspra Ditajenad

8 R. Pudjo B. Letkol Caj Pa Ahli Musik Anggota


30333 Ditajenad

9 Firman Aidil Letkol Caj Kabagsisdur Subdit- Anggota


31349 bincab Ditajenad

10 Faisal Ahmadi, Letkol Caj Kabagdiklat Subdit- Anggota


S.IP 31783 bincab Ditajenad

11 Nurwahyuddin Letkol Caj Kabaglitbang Anggota


33887 Subditbincab
Ditajenad

/ 12. Drs. Syarif Hidajat . . .


4 Lampiran Surat Perintah Dirajenad
Nomor Sprin/172/II/2007
Tanggal 26 Februari 2007

1 2 3 4 5 6
12 Drs. Syarif Mayor Caj Kasiminkar Bag- Anggota
Hidajat 33645 binkar Ba/Ta
Subditbinminperspra
Ditajenad

13 Eri Budi Ikhsani, Kapten Caj Kaur Jab Bagbinkar Anggota


S.Sos. 11976021061274 Ba/Ta Subditbin-
miperspra Ditajenad

14 P. Totok Trijono Lettu Caj Kaur Angkat Bagtap Anggota


2920056340469 Subditbinminperspra
Ditajenad

15 Soesilawati Lettu Caj (K) Kaur Angkat Ba/Ta Anggota


2910139770970 Bagtap Subditbin-
minperspra Dit-
ajenad

16 Kanda O.R. Penata III/c Kaurminseldik Bag- Anggota


030148195 binkar Ba/Ta
Subditbinminperspra
Ditajenad

17 Nono Wiharna Penata Muda Tk Kaur KP Ba/Ta Anggota


III/b bagbinkar Ba/Ta
030179471 Subditbinminperspra
Ditajenad

18 Dewi Kania Penata Muda Penata Angkat Pa Anggota


Yusnita, S.Sos. III/a Bagtap Subditbin-
030191077 minperspra Dit-
ajenad

19 Agus Budi Pengatur II/c Op. Komputer Bag- Anggota


Martono 030229629 binkar Ba/Ta
Subditbinminperspra
Ditajenad

Direktur Ajudan Jenderal

Cap/tertanda

Zubaidi
Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai