3 Orang Sukses Karena Bekerja Dan 3 Orang Sukses Karena Wirausaha
3 Orang Sukses Karena Bekerja Dan 3 Orang Sukses Karena Wirausaha
Dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.
1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40,
1980)
1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia.
3. Tantohwi Yahya
Tantowi lahir dan tumbuh di Dusun Indra Laya, Kabupaten Ogan Komering Ilir
Palembang. Ayahnya H.M. Yahya Matusin, seorang kyai yang berprofesi sebagai
pedagang kacamata dan ibunya Hj. Komariah Yahya, seorang tokoh partai Ketua Umum
DPP PPP (1989-1994) di Palembang, mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, meski
tinggal jauh dari kota, pria kelahiran 29 Oktober 1960 ini sudah menyimpan cita-cita ingin
menjadi orang sukses.
Selepas tamat STM pada tahun 1979, pria yang menjalani pendidikan dasar hingga
lanjutan atas di kampung halamannya ini berangkat ke Pulau Jawa, persisnya ke kota
pelajar Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Namun niatnya untuk
kuliah terganjal ijazah STM-nya. Saat itu, lulusan STM tidak diperbolehkan melanjutkan
kuliah ke universitas karena dipersiapkan untuk langsung bekerja.
Ditolak di Universitas, tidak mebuat niat Tantowi untuk kuliah berhenti. Ia kemudian
mengambil program D-I di Akademi Pariwisata Indonesia Wakil Presiden Republik
Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Setelah mengantongi ijazah diploma satu pada tahun
1982, ia kemudian hijrah ke Jakartadan pekerja di Hotel Borobudur sebagai resepsionis.
Dalam perjalanannya, Tantowi sering berpindah-pindah pekerjaan karena ia merasa
tidak ada tantangan di tempatnya bekerja. Selain di Hotel Borobudur, ia pernah bekerja di
Hotel Hilton. HIngga suatu ketika pada tahun 1987, Wakil ndirektur PT BASF Indonesia
menawarkan pekerjaan padanya. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sejak bekerja di
BASF, Tantowi mulai mengenal dunia hiburan. Di BASF, ia mewakili karirnya sebagai
promotion officer. Dalam dua tahun, ia sudah menempati posisi sebagai pro,otion manager,
sebuah posisi yang seharusnya diduduki lulusan S1 atau S2.
Setelah tujuh tahun bekerja di perusahaan pita rekaman tersebut, pada tahun 1994,
Tantowi keluar dari BASF dan kebetulan bersamaan dengan itu, produksi pita kaset di
BASF ditutup seiring dengan munculnya teknologi baru berupa disc.
Nama Tantowi mulai dikenal masyarakat saat membawakan acara kuis Gita Remaja di
stasiun TVRI pada tahun 1989. Selama lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak
menerima tawaran menjadi MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya
semakin berkibar tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional "Who Wants to Be a
Millionaire" yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006. Ia juga pernah
menjadi presenter acara "Are You Smarter Than a 5th Grader?" dan pemandu acara musik
country di stasiun MetroTV. Kerja kerasnya di dunia presenter dihadiahi penghargaan The
Most Favourite Television Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards tahun 2003, 2004,
dan 2005.
Sebagai figur publik yang dikenal suka membaca, ia kemudian didaulat menjadi Duta
Baca Indonesia (DBI) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun
2006. Dengan penyematan gelar tersebut, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-
Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006 ini bertugas meningkatkan kesadaran membaca
masyarakat Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dengan melakukan kegiatan
kampanye di bebagai media, baik cetak maupun elektronik. Terpilihnya Tantowi sebagai
Duta Baca Indonesia tidaklah salah. Sedari kecil, ia sudah dididik untuk suka membaca.
Tantowi sudah biasa melahap dua harian koran nasional Pelita dan Merdeka yang dibeli
ibunya.
Itulah sebabnya, dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia itu, ia
selalu menuturkan pengalamannya bahwa kesuksesannya itu adalah berkat dorongan
ibunya. Di dalam misinya menghimbau masyarakat untuk meningkatkan minat membaca,
ia membuat semboyan "Ibuku Sebagai Perpustakaan Pertamaku". Menurutnya, peranan
keluarga sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Orangtua harus dapat
menyediakan kebutuhan bahan bacaan bagi anaknya. Dan figur ibu menurutnya, harus bisa
memberikan teladan membaca di lingkungan keluarganya.
Setelah sukses di dunia hiburan, sejak tahun 2009, Anggota DPR RI (2009-2014,
Presenter. Tantowi Yahya berkiprah sebagai politisi Senayan. Pada Pemilu 2009, ia terpilih
menjadi angota DPR RI (2009-2014) mewakili Partai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar
dari daerah pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sebagai
anggota dewan, ia duduk di Komisi I yang salah satunya menangani bidang pertahanan dan
keamanan.
2) Hendy Setiono
Jatuh bangun sempat dirasakan oleh Hendy Setiono saat memulai bisnisnya. Hendy
merintis usaha bidang kuliner kebab turki, kuliner asli timur tengah itu di modifikasi
sedemikian rupa agar rasanya cocok sama lidah orang indonesia.
Saat mulai usaha kuliner ini Hendy sempat di tipu oleh karyawannya sendiri, pernah juga
di tinggal oleh karyawannya sehingga dia dan istrinya harus terjun langsung untuk
berjualan.
Berkat kerja keras dan usahanya Hendy berhasil mengembangkan jaringan bisnisnya
keseluruh Indonesia. Tidak hanya itu Hendy dinobatkan sebagai pengusaha sukses se Asia
under 25 oleh majalah Business Wekk International pada tahun 2006.
3) Bob Sadino
Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang
pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah
pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering
terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu
dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19
tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain
sudah dianggap hidup mapan.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes
miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di
Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama
tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia
memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan
mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu
ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak
punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya
ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang
dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang
dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob
memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa
berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor.
Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama
orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan
Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun
mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi
pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang
berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia
selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku
dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia
lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga
ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih,
arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu
menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri
sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem
Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan
kekuatan.
Mendeskripsikan karakter yang dimiliiki pada orang-orang tersebut yang ingin anda miliki
Beberapa karakter yang ingin saya miliki dari beberapa karakter yang dimiliki pada orang-orang
tersebut adalah:
1. Komitmen
Komitmen adalah janji yang dilakukan terhadap diri sendiri. Komitmen menandakan saya serius
terhadap hidup dan impian saya. Komitmen juga berarti saya siap untuk melakukan semua upaya
yang dibutuhkan untuk mencapai impian saya, tidak peduli apa pun yang saya akan hadapi di
depan.
2. Perkecil ego
Semua orang pada dasarnya egois. Sikap tersebut memang dibutuhkan untuk dapat bertahan
hidup di dunia ini. Namun, ego yang dimanjakan begitu saja malah akan menghancurkan diri
saya sendiri. Oleh karenanya, pikirkan kepentingan yang lain juga sebelum saya mengambil
keputusan.
3. Percaya diri
Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk terus maju dengan kemampuan yang ada.
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya.
Karakteristik kematangan seseorang dilihat dari rasa tanggung jawabnya yang tinggi, objektif,
kritis, dan tidak tergantung orang lain. Emosional pun stabil, tidak mudah tersinggung, dan naik
pitam.
Apapun profesi yang dilakoni seseorang, dapat dipastikan akan selalu ada tantangan dan cobaan
yang harus dihadapi. Begitu pula dengan profesi wirausahawan. Halangan teknis maupun non-
teknis akan selalu ditemui wirausahawan setiap harinya. Untuk bertahan dalam situasi sulit,
dibutuhkan ketahanan mental yang kuat. Pebisnis diharapkan tidak larut dalam kesedihan yang
terlalu dalam jika bisnisnya sedang terguncang. Hal yang lebih penting yang harus dilakukan
pebisnis adalah mencari solusi dari permasalahan tersebut dan yakin bahwa guncangan yang
menerpa bisnisnya akan berlalu.
Selalu akan ada ilmu yang bisa dipelajari di dunia ini, bahkan sampai akhir hayat saya nanti.
Jangan pernah menutup diri akan perubahan dan nasihat orang lain, karena siapa tahu dari 2 hal
tersebut saya akan mendapatkan pelajaran hidup yang berharga.
Memulai sesuatu, apapun itu, bukanlah sesuatu yang gampang. Kendala dan masalah pasti
dihadapi oleh orang yang baru akan memulai sebuah kegiatan. Hal ini juga berlaku dalam bisnis
pribadi. Membuka bisnis pribadi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, calon
wirausahawan harus memiliki kemauan yang keras agar dapat menghadapi kendala dan masalah
di masa-masa awal bisnisnya.