Anda di halaman 1dari 1

OVERVIEW STATISTIK MAKROEKONOMI

 Tujuan Penyusunan Statistik Ekstern : 1). Mengetahui peranan sektor eksternal dalam
perekonomian, 2). Mengetahui aliran sumber daya antar negara, 3). Mengetahui struktur
ekonomi dan perdagangan, 4). Mengetahui permasalahan utang luar negeri, 5). Mengetahui
perubahan posisi cadangan devisa suatu negara dan potensi tekanan nilai tukar Rupiah, 6).
Sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun anggaran devisa, 7). Sebagai sumber
data penyusunan statistik pendapatan nasional (national account).
 Transaksi Ekonomi: 1. Pertukaran barang/jasa dengan barang/jasa; 2. Pertukaran
barang/jasa dengan aset finansial (cash, saham, obligasi, dll); 3. Pertukaran aset finansial
dengan aset finansial; 4. Transfer (pemberian sumber daya riil/finansial tanpa imbalan,
misalnya hibah, pengiriman dana oleh TKI).
 Struktur NPI berdasarkan Analytical Presentation : I. Transaksi Berjalan (Current Account), II.
Transaksi Modal dan Finansial (Capital and Financial Account), III. Total, IV. Selisih
Perhitungan Bersih (Net Errors & Omissions), V. Neraca Keseluruhan (Overall Balance) (III +
IV), VI. Cadangan Devisa dan yang terkait (Reserves & Related Items).
 Struktur Posisi Investasi Internasional Indonesia: 1). Aset (Investasi Langsung, Investasi
Portofolio, Derivatif Finansial, Investasi Lainnya, Cadangan Devisa) 2). Kewajiban ( Investasi
Langsung, Investasi Portofolio, Derivatif Finansial, Investasi Lainnya)
 Perkembangan Terkini NPI dan PIII:
1. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2020 tetap terjaga sehingga
menopang stabilitas sektor eksternal perekonomian Indonesia.
2. Defisit Transaksi Berjalan Tw.I’20 lebih rendah dr Tw.IV’19 krn membaiknya neraca
perdagangan barang
3. TMF Tw.I’20 mencatat defisit terutama disebabkan defisit investasi portofolio
4. PI liabilities Tw.I’20 mencatat defisit seiring outflow dana asing dari pasar surat utang
pemerintah...
5. PII Indonesia pada akhir Tw.I’20 mencatat net kewajiban sebesar USD253,8 miliar (22,5%
PDB), turun USD85,6 miliar dari posisi akhir Tw.IV’19. Kewajiban Finansial Luar Negeri
(KFLN) turun 13,5% (qtq), lebih tinggi dr penurunan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN)
sebesar 2,9% (qtq)
6.  Penurunan KFLN utamanya didorong transaksi Inv. Portfolio (PI) sbs USD5,7 miliar,
sejalan dengan capital outflow yang terjadi pada periode laporan dampak ketidakpastian
global akibat pandemi Covid-19, serta faktor revaluasi negatif pd KFLN sbs USD97,3
miliar sejalan dengan penguatan USD terhadap rupiah dan pelemahan IHSG. Sementara
itu, penurunan AFLN terutama ditopang oleh transaksi penurunan aset Cadangan Devisa
(USD8,2 miliar). Selain itu, penurunan AFLN juga didorong oleh faktor revaluasi negatif
(USD6,1 miliar) sejalan dgn penurunan rerata indeks saham negara-negara penempatan
aset dan faktor penguatan USD thd beberapa mata uang utama.
 Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia: Pinjaman, Utang dagang, surat utang, kas dan
simppanan, utang lainnya.
 Cadangan Devisa: Cadangan devisa resmi bruto (gross official reserve assets) merupakan
aset eksternal yang tersedia dan berada di bawah kontrol otoritas moneter.
 Komponen cadangan devisa : Emas moneter (monetary gold), Special Drawing Rights (SDR),
Reserve Position in the Fund (RPF), Cadangan dalam valuta asing (reserves in foreign
exchange), Tagihan lainnya (other claims).

Anda mungkin juga menyukai