Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi

Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

EFEKTIVITAS IKLAN DENGAN ANALISIS AIDA (ATTENTION.


INTEREST, DESIRE DAN ACTION) STUDI PADA PENGGUNA SEPEDA
MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA SINGARAJA
Ida Ayu Pradnya Maha Dewi

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: pradnyaid5678@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) total nilai iklan sepeda motor merek Yamaha, dan
(2) efektivitas iklan sepeda motor merek Yamaha. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Sumber data penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
kepada responden yang berjumlah 130 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Singaraja.Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) total nilai iklan sepeda motor merek Yamaha berdasarkan dimensi
action 2.550, dimensi interest 2.463, dimensi desire 1.648 dan dimensi action 2.496. (2) Efektivitas iklan
sepeda motor merek Yamaha berada pada kategori istimewa dengan nilai masing-masing dimensi ,yaitu
dimensi attention 85%, dimensi interest 82%, dimensi desire 82% dan dimensi action 83%.

Kata Kunci : Analisis AIDA, Efektivitas Iklan

Abstract
This research is aimed to (1) total advertising value brand motorcycles Yamaha, and (2)
advertising effectiveness brand motorcycles Yamaha. The type of this research is descriptive qualitative.
The source of the data in this study are primary data. The primary data obtained by distributing
questionnaires to the respondents, amounting to 130 people. The research was conducted in Singaraja.
The data were collected by questionnaire and then that has been used was descriptive analysis. The
results showed that dimensional action 2.55, dimensional interest 2.463, dimensional desire 1.648 and
dimensional action 2.496 . (2) Advertising effectiveness Yamaha brand motorcycles that are in a special
category with the value of each dimension, the dimension of attention 85%, 82% interest dimension, the
dimension of desire 82% and 83% action dimension.

Keyword: AIDA Analysis, Advertising Effectiveness

1
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

PENDAHULUAN konsumen dalam hal dorongan kebutuhan,


Iklan merupakan salah satu media keinginan, motivasi dan pengaruh
komunikasi pemasaran yang berperan lingkungan sekitar.
penting dalam aktivitas ekonomi dalam Iklan ditujukan untuk mempengaruhi
upaya mengenalkan produk kepada perasaan, pengetahuan, kepercayaan,
konsumen. Iklan sebagai salah satu sarana sikap, dan citra konsumen yang berkaitan
pemasaran produk barang atau jasa harus dengan suatu produk atau merek. Meskipun
mampu tampil menarik dan persuasif. Iklan tidak secara langsung berdampak pada
merupakan alat promosi yang sangat pembelian, iklan menjadi saran untuk
efisien karena mempunyai daya bujuk membantu pemasaran yang efektif dalam
(persuasif) yang kuat. Iklan yang efisien menjalin komunikasi antara perusahaan
akan berhubungan dengan penghematan dan Iklan merupakan salah satu media
biaya yang dikeluarkan dalam pasang iklan. yang paling umum bagi perusahaan dalam
Sehingga keberhasilan dalam memilih dan melakukan komunikasi persuasif (daya
menentukan media iklan yang efisien ini bujuk) pada sasaran pembeli dan
akan bisa membantu tercapainya iklan yang masyarakat. Menurut Kotler (2005: 277)
tepat sasaran dengan biaya lebih rendah “Iklan adalah segala bentuk presentasi
dari biasanya. Iklan bertujuan untuk meraih nonpribadi dan promosi gagasan, barang,
pencapaian perspektif positif. Iklan atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus
merupakan sumber informasi konsumen dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang
dalam pengambilan keputusan pembelian. berbiaya efektif guna menyebarkan pesan,
Iklan tidak hanya sebagai media entah untuk membangun preferensi merek
penyadaran konsumen tentang suatu atau untuk mendidik orang.” Menurut
produk, tetapi mendorong konsumen untuk Krisyantono (2008:174) iklan adalah bentuk
membeli. Tujuan akhir dari sebuah iklan komunikasi nonpersonal yang menjual
bagi sebuah perusahaan adalah untuk pesan-pesan persuasif dari sponsor yang
mempengaruhi sikap, persepsi dalam jelas untuk mempengaruhi orang membeli
perilaku konsumen sehingga konsumen produk dengan membayar sejumlah biaya
berperilaku sesuai dengan yang diinginkan untuk media. Dan menurut Jefkins,
perusahaan yaitu membeli dan (2007:15). “Iklan sebagai salah satu sarana
menggunakan produknya (Jefkins, 2007). pemasaran produk barang atau jasa harus
Menurut Kotler (2005) keberadaan mampu tampil menarik dan persuasif”.
iklan sudah menjadi tuntutan yang tidak Berdasarkan pengertian iklan yang
dapat dihindari demi sebuah produk yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat
ditawarkan agar mendapat perhatian dalam disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu
kehidupan masyarakat. Representasi iklan proses komunikasi yang mempunyai
produk yang ditampilkan dalam berbagai kekuatan yang sangat penting sebagai alat
ruang dan media baik media cetak maupun pemasaran yang membantu menjual dan
elektronik, sebagian dari penanda verbal memberikan layanan serta gagasan atau
maupun nonverbal tidak memiliki hubungan ide melalui saluran tertentu dalam bentuk
antara produk barang atau jasa yang informasi yang persuasif.
dipasarkan. Interpretasi iklan lewat Dari sisi konsumen, iklan sendiri
berbagai media tersebut cenderung dipandang sebagai suatu media penyedia
membangun realitasnya dalam membangun informasi tentang kemampuan, harga,
nilai guna suatu produk. Nilai yang fungsi produk, maupun atribut lainnya yang
ditampilkan agar memperoleh respon yang berkaitan dengan suatu produk (Durianto,
kuat dari konsumen. Oleh karena itu, pihak 2003). Sebaik apapun kualitas suatu produk
pembuat iklan harus memperhatikan isi jika tidak diimbangi melalui informasi yang
pesan, struktur pesan, format pesan, dan tepat tentang kehadiran dan pengetahuan
sumber pesan iklan agar pesan yang terhadap produk tersebut di pasar, maka
disampaikan dalam iklan sampai pada minim peluang bagi produk tersebut untuk
konsumen dan mudah diingat, sehingga dapat dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen.
dapat mempengaruhi keputusan pembelian Dengan demikian, perusahaan harus

2
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

mampu mengelola media komunikasi produk yang akan merubah pikiran orang
pemasaran yang efektif dan efisien. untuk melakukan tindakan pembelian. Iklan
Menurut Durianto (2003), iklan jenis ini biasanya digunakan untuk merk
ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, yang siklus kehidupannya pada taraf
pengetahuan, kepercayaan, sikap, dan citra pertumbuhan (Grow Stage).Adapun
konsumen yang berkaitan dengan suatu kegunaan iklan jenis ini secara spesifik
produk atau merek. Meskipun tidak secara adalah sebagai berikut. (a) membentuk
langsung berdampak pada pembelian, iklan preferensi merk. (b) mendorong alih merk
menjadi saran untuk membantu pemasaran (brand swiching). (c) mengubah persepsi
yang efektif dalam menjalin komunikasi pembeli tantang atribut produk. (d)
antara perusahaan dan konsumen, dan membujuk pembeli untuk membeli
sebagai upaya perusahaan dalam sesegera mungkin. (e) Membujuk pembeli
menghadapi pesaing. untuk menerima kunjungan penjual. (3)
Aktivitas periklanan dilakukan oleh Periklanan yang mengingatkan digunakan
perusahaan dengan tujuan yang berbeda- untuk menyegarkan informasi yang pernah
beda tergantung kondisi perusahaan dan diterima masyarakat. Iklan ini sangat
persaingan pasar. Secara umun tujuan penting untuk produk yang sudah mapan.
periklanan mengacu pada keputusan Bentuk iklan jenis ini adalah iklan penguat
perusahaan tentang penetapan sasaran yang bertujuan meyakinkan pembeli
pasar, penentuan posisi pasar, dan sekarang bahwa mereka telah melakukan
marketing mix. tindakan pembelian yang benar. Umumnya
Menurut Kotler (2005: 277) tujuan iklan jenis ini digunakan pada fase
periklanan yang berkaitan dengan kedewasaan (maturity) suatu merk. Iklan
sasarannya dapat digolongkan sebagai jenis ini berguna untuk (a) mengingatkan
berikut. (1) Iklan untuk memberi informasi pembeli bahwa produk tersebut mungkin
(Informative) kepada khalayak tentang akan dibutuhkan dikemudian hari. (b)
seluk beluk suatu produk. Biasanya, iklan mengingatkan pembeli dimana mereka bisa
seperti ini dilakukan secara besar-besaran membeli produk yang bersangkutan. (c)
tahap awal peluncuran sebuah produk membuat pembeli tetap ingat produk yang
dengan tujuan membentuk permintaan awal. bersangkutan, meski tidak sedang musim.
Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk yang (d) mempertahankan kesadaran puncak
sebelumnya “tersembunyi” atau masih (top of mind).
berupa persepsi yang dapat diperjelas Menurut Martoyo (2002:4)
lewat iklan. Pada umumnya iklan jenis menyatakan bahwa “efektivitas adalah
Informative ini digunakan pada merk yang suatu kondisi atau keadaan dimana dalam
memiliki siklus kehidupan pada tahap memilih tujuan yang hendak dicapai dan
perkenalan (Introduction Stage). Secara saran atau peralatan yang digunakan,
spesifik, tujuan iklan Informative berguna disertai dengan kemampuan yang dimiliki
untuk berbagai hal berikut ini : (a) adalah tepat, sehingga tujuan yang
membentuk pasar suatu produk baru. (b) diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang
mengusulkan suatu kegunaan baru suatu memuaskan”. Efektivitas adalah
produk. (c) memberitahukan pasar tentang kemampuan melaksanakan tugas, fungsi
perubahan harga. (d) menjelaskan (operasi kegiatan program atau misi)
penggunaan suatu produk. (e) menjelaskan daripada suatu organisasi atau sejenisnya
pelayanan yang tersedia. (f) mengoreksi yang tidak adanya tekanan atau
kesan yang ada. (g) Mengurangi ketegangan diantara pelaksanaannya
kecemasan pembeli. (h) membangun citra (Kurniawan, 2005). Mengetahui efektivitas
perusahaan. (2) Periklanan untuk sebuah iklan merupakan sesuatu yang
membujuk (persuasive) dilakukan pada sangat penting, sebab untuk menghindari
tahap kompetitif. Tujuannya adalah kesalahan yang membawa konsekuensi
membentuk permintaan selektif produk kerugian finansial yang besar atau jika dari
tertentu. Dalam hal ini, perusahaan pengukuran efektifitas diketahui bahwa
melakukan persuasi secara tidak langsung iklan tersebut tidak berhasil membujuk
dengan memberi informasi kelebihan

3
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

segmen konsumen yang ditargetkan, maka iklan, maka dalam penelitian ini digunakan
metode lain dapat segera dipertimbangkan. metode AIDA untuk mengukur efektivitas
Efektivitas adalah kemampuan iklan.
melaksanakan tugas, fungsi (operasi Ada cara yang dipergunakan untuk
kegiatan program atau misi) daripada suatu menilai apakah iklan tersebut efektif atau
organisasi atau sejenisnya yang tidak tidak , menurut Durianto (2003) terdapat
adanya tekanan atau ketegangan diantara empat metode penilaian efektivitas iklan
pelaksanaannya (Kurniawan, 2005). yaitu metode EPIC (Empathy, Persuasion,
Menurut Martoyo (2002:4) menyatakan Impact dan Communication) bertujuan
bahwa “efektivitas adalah suatu kondisi untuk mengetahui dampak komunikasi iklan
atau keadaan dimana dalam memilih tujuan tersebut terhadap konsumen dalam
yang hendak dicapai dan saran atau mempengaruhi keputusan pembelian.
peralatan yang digunakan, disertai dengan Metode DRM (Direct Rating Method)
kemampuan yang dimiliki adalah tepat, disebut juga metode penentuan peringkat
sehingga tujuan yang diinginkan dapat langsung yang digunakan untuk menguji
dicapai dengan hasil yang memuaskan”. naskah iklan. Metode CRI (Customer
Berdasarkan pengertian efektivitas Response Index) adalah alat analisis yang
yang dikemukakan oleh para ahli di atas, digunakan untuk mengetahui respon
dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah konsumen pada suat periode waktu tertentu
suatu keadaan yang menunjukan kampanye iklan suatu merk, dalam bentuk
keberhasilan perusahaan dalam mencapai prosentase respon konsumen dalam
suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kuesioner. Metode AIDA (Attention, Interest,
sumber-sumber yang ada dengan ukuran Desire dan Action) digunakan untuk melihat
yang telah ditentukan sebelumnya. efek secara hierarki dari promosi produk
Mengetahui efektivitas sebuah iklan terhadap pangsa pasar potensial. Dari
merupakan sesuatu yang sangat penting, keempat metode pengukuran efektivitas
sebab untuk menghindari kesalahan yang iklan, maka dalam penelitian ini digunakan
membawa konsekuensi kerugian finansial metode AIDA untuk mengukur efektivitas
yang besar atau jika dari pengukuran iklan.
efektifitas diketahui bahwa iklan tersebut Berdasarkan data yang diperoleh dari
tidak berhasil membujuk segmen konsumen Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia
yang ditargetkan, maka metode lain dapat tahun 2012 sampai 2014 terlihat bahwa
segera dipertimbangkan. penjualan Yamaha mengalami fluktuasi.
Menurut Durianto (2003) terdapat Penjualan sepeda motor tahun 2012 merk
empat metode penilaian efektivitas iklan Honda sebesar 159.040, Yamaha sebesar
yaitu metode EPIC (Empathy, Persuasion, 227.263, Suzuki sebesar 13.753, Kawasaki
Impact dan Communication) bertujuan sebesar 9.256, dan Tvs sebesar 573.
untuk mengetahui dampak komunikasi iklan Penjualan sepeda motor tahun 2013 merk
tersebut terhadap konsumen dalam Honda tahun 2013 sebesar 366.223,
mempengaruhi keputusan pembelian. Yamaha sebesar 300.609, Suzuki sebesar
Metode DRM (Direct Rating Method) 11.530, Kawasaki sebesar 8.525 dan Tvs
disebut juga metode penentuan peringkat sebesar 510. Penjualan sepeda motor
langsung yang digunakan untuk menguji tahun 2014 merk Honda sebesar 380.101,
naskah iklan. Metode CRI (Customer Yamaha sebesar 222.142, Suzuki sebesar
Response Index) adalah alat analisis yang 12.543, Kawasaki sebesar 9.325 dan Tvs
digunakan untuk mengetahui respon sebesar 550. Jika dilihat dari segi iklan
konsumen pada suat periode waktu tertentu Yamaha merupakan iklan yang bagus,
kampanye iklan suatu merk, dalam bentuk tetapi kenapa penjulaan Yamaha
prosentase respon konsumen dalam mengalami fluktuasi sedangkan penjualan
kuesioner. Metode AIDA (Attention, Interest, Honda meningkat, apakah penggunaan
Desire dan Action) digunakan untuk melihat iklan efektif atau tidak untuk Yamaha
efek secara hierarki dari promosi produk sehingga meyebabkan penjualan Yamaha
terhadap pangsa pasar potensial. Dari fluktuasi.
keempat metode pengukuran efektivitas

4
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

Dari permasalahan diatas, peneliti desire dan action) pada pengguna sepeda
tertarik untuk meneliti “Efektivitas Iklan motor merek Yamaha di Singaraja. Dengan
dengan Analisis AIDA (attention, interest, demikian, hasil yang diharapkan dari
desire dan action) Studi pada Pengguna penelitian ini dapat memberikan gambaran
Sepeda Motor Yamaha”. tentang efektivitas iklan dengan model
Berdasarkan latar belakang yang AIDA pada pengguna sepeda motor
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat Yamaha di Singaraja.
dirumuskan masalah penelitian sebagai Definisi operasional variabel menurut
berikut. (1) Berapakah total nilai iklan Kotler (2005:277) “iklan adalah segala
sepeda motor Yamaha ditinjau dari analisis bentuk presentasi nonpribadi dan promosi
AIDA pada masyarakat pengguna sepeda gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor
motor merek Yamaha di kota Singaraja? (2) tertentu yang harus dibayar”. Menurut
Bagaimanakah efektivitas iklan sepeda Paulus (2011) model AIDA dipakai untuk
motor Yamaha ditinjau dari analisis AIDA melihat efek secara hierarki dari promosi
pada masyarakat pengguna sepeda motor produk terhadap pangsa pasar potensia.
merek Yamaha di kota Singaraja? Sesuai Suatu produk pertama-tama tidak dikenal,
dengan rumusan masalah yang telah lalu promosi bekerja agar pasar potensial
dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini yang dimaksud memberi perhatian
adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai (attention). Setelah itu diharapkan tertarik
berikut. (1) total nilai iklan sepeda motor (interest) pada produk lalu mempunyai
Yamaha ditinjau dari analisis AIDA pada sikap berhasrat (desire) untuk memiliki.
masyarakat pengguna sepeda motor merek Terakhir tahapan tindakan membeli (action)
Yamaha di kota Singaraja (2) efektivitas yang menjadi sasaran utama dalam
iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari promosi tadi. Dimensi efektivitas iklan ada
analisis AIDA pada masyarakat pengguna empat, pertama attention yaitu menarik
sepeda motor merek Yamaha di kota perhatian konsumen terhadap suatu produk
Singaraja. Hasil penelitian ini diharapkan yang ditawarkan, attention terdiri dari tiga
dapat memberikan manfaat, baik manfaat indikator (1) pesan yang disampaikan
teoritis maupun manfaat praktis. Manfaat dalam iklan (2) frekuensi penayangan iklan
teoritis dalam penelitian ini adalah Sebagai (3) visualisasi iklan . Kedua interest yaitu
sarana untuk mengembangkan ilmu untuk meningkatkan ketertarikan konsumen.
pengetahuan dan memberikan wawasan Biasanya dengan menjelaskan manfaat
baru bagi dunia pemasaran dan bisa atau keuntungan dari produk tersebut,
memberikan informasi bagi peneliti interest terdiri dari tiga indikator (1)
selanjutnya yang berhubungan dengan efektivitas media yang digunakan (2)
analisis AIDA. Dan manfaat praktis nya persepsi konsumen mengenai produk
adalah (1) bagi mahasiswa, hasil penelitian setelah iklan ditampilkan (3) kejelasan
ini diharapkan dapat memberikan pesan. Ketiga desire yaitu untuk
pengetahuan mengenai tahapan analisis meyakinkan konsumen agar mereka ingin
AIDA. (2) bagi lembaga Undiksha, hasil memiliki produk atau jasa yang ditawarkan,
penelitian ini diharapkan bisa menjadi sesuai dengan kebutuhan mereka, desire
bahan pertimbnagan bacaan ilmiah guna terdiri dari tiga indikator (1) perolehan
melengkapi kepustakaan Undiksha. (3) bagi informasi dari iklan (2) minat konsumen
perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan atas iklan (3) kepercayaan konsumen akan
bisa menjadi acuan untuk meningkatkan produk. Keempat action yaitu mengarahkan
strategi dalam periklanan sepeda motor konsumen agar mengambil aksi dalam
Yamaha. keputusan pembelian, action terdiri dari tiga
indikator (1) keyakinan unuk membeli
METODE produk (2) kecenderungan akan melakukan
Penelitian ini termasuk dalam pembelian (3) kesesuaian produk
penelitian deskriptif dengan pendekatan berdasarkan iklan.
kuantiatif. Data yang dicari dalam penelitian Penelitian ini dilakukan di Singaraja
ini yaitu data mengenai efektivitas iklan pada pengguna sepeda motor Yamaha.
dengan analisis AIDA (attention, interest, Data yang digunakan dalam penelitian ini

5
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

berdasarkan sumbernya adalah data primer Keterangan:


dan data sekunder. Data primer adalah n = banyak sampel yang diperlukan
hasil jawaban responden yang diperoleh z = tingkat keyakinan
dengan menggunakan kuesioner. moe = margin of error
Sebelum dilakukan analisis data,
terlebih dahulu akan dilakukan uji instrumen Dengan tingkat keyakinan sebesar
penelitian yaitu (1) Arikunto (2009) 95% atau Z = 1,96 dan tingkat kesalahan
menyatakan kuesioner adalah daftar maksimal sampel yang masih bisa
pertanyaan yang harus diisi oleh orang ditoleransi atau moe sebesar 10% maka
yang akan diukur (responden). Dengan jumlah sampel dapat ditentukan sebagai
kuesioner ini orang dapat dikethaui tentang perikut.
keadaan/data diri, pengalaman,
pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan
lain-lain. Untuk itu diperlukan data yang
valid dan reliabel.. (2) Menurut Arikunto
(2009), Reliabiltas menunjuk pada suatu n = 96,04
pengertian bahwa suatu instrument cukup n = 96 (dibulatkan)
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrument Berdasarkan perhitungan di atas, maka
tersebut sudah baik. sampel dalam penelitian ini sebanyak 96
Penelitian ini menggunakan analisis orang kemudian dibulatkan menjadi 100
data deskriptif dengan menjelaskan data- orang. Dalam penelitian ini jumlah sampel
data yang diperoleh melalui kuesioner yang digunakan sebnayk 100 orang yang
efektivitas iklan dengan analsiis AIDA dilakukan dengan teknik non probability
(attention, interest, desire dan action). sampling yaitu dengan sampling incidental.
Dalam pengisian jawaban kuesioner, Menurut Sugiyono (2009: 66) non
jawaban “sangat setuju” akan menunjukkan probability sampling adalah teknik
nilai 5, jawaban “setuju” akan menunjukkan pengambilan sampel yang tidak memberi
nilai 4, jawaban “ Cukup Setuju” akan peluang atau kesempatan sama bagi setiap
menunjukkan nilai 3, jawaban “ Tidak unsur atau anggota populasi untuk dipilih
Setuju” akan menunjukkan nilai 3, dan menjadi sampel. Selanjutnya Sugiyono
jawaban “Sangat Tidak Setuju” akan (2009: 67) menyatakan bahwa sampling
menunjukkan nilai 1. Data yang diperoleh incidental merupakan teknik penentuan
tersebut selanjutnya dianalisis dengan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
menghitung total jawaban secara manual. saja yang secara kebetulan atau incidental
Menurut Paulus (2011) , jika jawaban- bertemu dengan peneliti dapat digunakan
jawaban yang diperoleh memiliki rata-rata sebagai sampel, bila dipandang orang yang
nilai 0-20% berarti efektivitas iklan berada kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
pada kriteria “Buruk”, 21-40% berada pada data.
kriteria “Menengah”, 41-60% berada pada Untuk melakukan analisis data maka
kriteria “ Rata-rata”, 61-80% berada pada data yang diperoleh diringkas dan
kriteria “Baik” dan 81-100% berada pada dibandingkan dengan indikator-indikator
kriteria “Istimewa”. yang telah ditetapkan dalam kuesioner.
Populasi dalam penelitian ini adalah Perhitungan atas kuesioner dilaksanakan
seluruh pengguna sepeda motor Yamaha di dengan menggunakan analisis AIDA.
Kota Singaraja. Karena jumlah populasi Menurut Paulus (2011) metode analisis
tidak bisa dihitung jumlah yang pasti, maka AIDA menggunakan rumus sebagai berikut.
menurut Widiyanto (2005) dasar
prngambilan sampel yang digunakan
X= X 100%
adalah:
Keterangan :
X1 = Nilai pada tahap attention
X2 = Nilai pada tahap interest

6
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

X3 = nilai pada tahap desire Hasil penelitian mengenai total nilai


X4 = nilai pada tahap action iklan sepeda motor Yamaha yang ditinjau
Xn = nilai pada maisng-masing tahap dari model analisis AIDA pada pengguna
hierarki AIDA sepeda motor Yamaha di kota Singaraja
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Total nilai iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari model analisis
AIDA pada pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja
Total Nilai Penuh
No Dimensi Total Nilai
Harapan (Xn)

1 Attention 2.550 3.000

2 Interest 2.463 3.000

3 Desire 1.648 2.000

4 Action 2.496 3.000

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan 1. Tahap Attention


bahwa total nilai iklan sepeda motor X1=
Yamaha ditinjau dari model analisis AIDA
pada pengguna sepeda motor Yamaha di Persentase pada tahap attention,
kota Singaraja dapat dilihat dari empat menunjukkan bahwa 85%, responden
dimensi model analisis AIDA yaitu (1) sudah memperhatikan (attention) iklan
dimensi attention memiliki total nilai sebesar sepeda motor merk Yamaha.
2.550, (2) dimensi interest memiliki total 2. Tahap Interest
nilai sebesar 2.463, (3) dimensi desire
memiliki total nilai 1.648 dan (4) dimensi X2=
action memiliki total nilai sebesar 2.496. Persentase pada tahap interest,
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa 82% responden
total nilai penuh harapan pada dimensi menyatakan tertarik atau berminat ( interest)
attention, interest dan action sebesar 3.000 terhadap iklan sepeda motor merk Yamaha.
yang diperoleh dari Xn = 5 x 6 x 100 = 3. Tahap Desire
3.000 . Total nilai penuh harapan pada
tahap Xn adalah nilai jawaban kuesioner X3=
tertinggi yaitu 5, dikalikan dengan 6 butir
pertanyaan dari masing-masing tahap Persentase pada tahap desire,
model AIDA, lalu dikalikan jumlah respoden menunjukkan bahwa 82% responden
seluruhnya, yaitu sebanyak 100 orang. menyatakan berkeinginan (desire) untuk
menggunakan sepeda motor merk Yamaha.
Sedangkan total nilai penuh harapan pada
dimensi desire sebesar 2.000 yang 4. Tahap Action
diperoleh dari Xn = 5 x 4 x 100 = 2.000 .
X4=
Total nilai penuh pada tahap Xn adalah nilai
jawaban kuesioner tertinggi yaitu 5, Persentase pada tahap action,
dikalikan dengan 4 butir pertanyaan dari menunjukkan bahwa 83% responden telah
tahap model AIDA, lalu dikalikan jumlah benar-benar menggunakan (action) sepeda
respoden seluruhnya, yaitu sebanyak 100 motor merk Yamaha.
orang. Berikut ini adalah hasil perhitungan
yang dibagi dalam 4 tahap sebagai berikut,

7
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

Tabel 2. Efektivitas iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari model analisis AIDA pada
pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja

Total Nilai Efektivitas Kategori


Total
No Dimensi Penuh Harapan (%)
Nilai
(Xn)

1 Attention 2.550 3.000 85 Istimewa

2 Interest 2.463 3.000 82 Istimewa

3 Desire 1.648 2.000 82 Istimewa

4 Action 2.496 3.000 83 Istimewa

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan saat dimana pembeli sudah mulai ada


bahwa efektivitas iklan sepeda motor keinginan untuk melakukan pembelian.
Yamaha ditinjau dari model analisis AIDA Besarnya total nilai tersebut menunjukkan
pada pengguna sepeda motor Yamaha di bahwa pengguna Yamaha dapat
kota Singaraja, dimensi seluruhnya berada mengetahui informasi secara luas tentang
pada kategori istimewa. Dimensi attention sepeda motor merk Yamaha melalui iklan
memiliki nilai efektivitas 85% yang berada sehingga menumbuhkan minat untuk
pada rentang 80-100% , dimensi interest menggunakan sepeda motor merk Yamaha.
memiliki nilai efektivitas 82% yang berada Berdasarkan penelitian mengenai
pada rentang 80-100%, dimensi desire total nilai pengguna Yamaha di kota
memiliki nilai efektivitas 82% yang berada Singaraja, dimensi desire memiliki total nilai
pada rentang 80-100% dan dimensi action 1.684. Menurut Husein dimensi desire bisa
memiliki nilai efektivitas 83% yang berada diartikan tahap iklan dapat menggerakkan
pada rentang 80-100%. keinginan khalayak untuk memiliki dan
menikmati produk tersebut. Besarnya total
PEMBAHASAN nilai tersebut menunjukkan bahwa iklan
Berdasarkan hasil penelitian merk sepeda motor Yamaha yang
menunjukkan bahwa total nilai dengan ditayangkan dapat menimbulkan
analisis AIDA (Attention, interest, desire ketertarikan atau motivasi masyarakat
dan action) pada pengguna sepeda motor untuk memiliki sepeda motor merk Yamaha.
Yamaha berada pada kategori istimewa. Dari hasil penelitian mengenai total
Dari hasil penelitian mengenai total nilai pengguna yamaha di kota singaraja,
nilai pengguna Yamaha di kota Singaraja, dimensi action memiliki total nilai 2.496.
dimensi attention memiliki total nilai 2.550. Menurut Husein dimensi action pada tahap
Menurut Husein dimensi attention bisa ini hendaknya calon pembeli sudah dapat
diartikan sebagai tahap iklan yang mengambil keputusan. Besarnya total nilai
ditayangkan harus dapat menarik perhatian tersebut menunjukkan bahwa masyarakats
khalayak sasarannya. Besarnya total nilai melakukan pembelian sepeda motor merk
tersebut menunjukkan bahwa pengguna Yamaha setelah adanya iklan dan produk
Yamaha dapat memahami pesan iklan yang sepeda motor Yamaha yang dibeli sesuai
disampaikan melalui visualisasi iklan yang dengan iklan yang ditayangkan.
menarik sehingga dapat menarik perhatian Berdasarkan hasil penelitian
masyarakat menggunakan sepeda motor menunjukkan bahwa efektivitas iklan
merk Yamaha. dengan analisis AIDA (Attention, interest,
Hasil penelitian mengenai total nilai desire dan action) studi pada iklan
pengguna Yamaha di kota Singaraja, pengguna sepeda motor Yamaha pada
dimensi interest memiliki total nilai 2.463. masing-masing dimensi berada pada
Menurut Husein dimensi interest adalah kategori istimewa, dengan nilai efektivitas

8
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

masing-masing dimensi yaitu attention


sebesar 85 %, interest sebesar 82%, desire Durianto. 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan
sebesar 82% dan action sebesar 83%. Hal Yang Efektif. Jakarta: Gramedia
ini sesuai dengan yang dikatakan paulus Pustaka Utama.
(2011) bahwa jika nilai efektivitas mencapai
81-100 % dikategorikan istimewa. Hal ini Husein, Umar. 2005. Riset Pemasaran &
mencerminkan bahwa iklan secara Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
istimewa mampu menarik masyarakat untuk Gramedia Pustaka Utama.
menggunakan sepeda motor merk Yamaha.
Jefkins, Frank. 2007. Periklanan. Jakarta:
SIMPULAN DAN SARAN Erlangga.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2005.
uraian yang telah dibuat, maka dapat ditarik Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1.
simpulan sebagai berikut. (1) Total nilai edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta.
iklan sepeda motor pada pengguna sepeda
motor merek Yamaha dimensi attention Kriyantono. 2008. Teknik Praktis Riset
sebesar 2.550, interest 2.463, desire 1.648 Komunikasi. Jakarta: Pustaka Utama
dan action 2.469. (2) Efektivitas iklan Grafity
sepeda motor merek Yamaha berada pada
kategori istimewa dengan nilai masing- Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi
masing dimensi ,yaitu dimensi attention Pelayanan Publik. Yogyakarta:
85%, dimensi interest 82%, dimensi desire Pembahaman
82% dan dimensi action 83%.
Martoyo, S. 2002. Manajemen Sumber
SARAN Daya Manusia. Edisi 2, BFFE.
Berdasarkan simpulan tersebut, dapat Yogyakarta.
disarankan hal-hal sebagai berikut. (1) Bagi
Yamaha, penelitian ini diharapkan dapat Paulus, Lilik Kristianto. 2011. Psikologi
dijadikan evaluasi dan pertimbangan dalam Pemasaran . Jakarta : PT. BUKU
pembuatan iklan selanjutnya. (2) Bagi SERU.
kepentingan ilmiah dan peneliti lainnya,
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan Pedoman Penulisan Skripsi Dan Tugas
salah satu referensi bagi para peneliti Akhir Program Sarjana Dan Diploma 3
selanjutnya sebagai bahan untuk Universitas Pendidikan Ganesha
mendalami objek yang sejenis.
Siregar, Syofian. 2010. “Statistika Deskriptif
DAFTAR PUSTAKA untuk Penelitian.” Jakarta: PT
Arifin. 2012. Pengaruh Periklanan Terhadap Rajagrafindo Persada.
Keputuan Pembelian Konsumen
Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Stanton, William J. 1993. Prinsip
Makassar. Skripsi. Diajukan Kepada Pemasaran. Jakarta. PT: Gelora
Fakultas Ekonomi. Universitas Aksara Pratama
Hasanuddin. Makassar.
Sudjono , Anas. 2009. Pengantar Statistik
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: ANDI.
Brightayati. 2010. Efektivitas Iklan dengan
Menggunakan Analisis AIDA
Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Wijaya, Tomy. 2013. Metodologi Penelitian
Terhadap Iklan Pond’s Flawless White Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta:
Di Indomaret Karanganyar). Skripsi. Graha Ilmu.

9
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi
Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016

Widyatama, R. 2005. Pengantar Periklanan.


Jakarta: Buana Pustaka Indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai