Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KARYA TULIS ILMIAH

PERGAULAN REMAJA MASA KINI

Disusun Oleh:

ANGGI FITRIANY AKAS

4521111027

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR

2021/2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penelitian

BAB II PEMBAHASAN MASALAH …………….2

2.1Pengertian Remaja
2.2Pergaulan Remaja Masa Kini
2.3Akibat Yang Ditimbulkan Remaja Masa Kini
2.4Jalan Keluar

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………….3

DAFTAR PUSTAKA …………………………….4


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa remaja sering dikenal dengan masa pemberontakan. Pada masa ini,seorang anak yang baru
mengalami pubertas sering kali mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan
pertemanannya.

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya.Banyak anak dibawah umur
yang sudah mengenal rokok, narkoba, free sex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Maka dari itu
remaja tersebut harus mendapatkan perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat
sekitar
.
Banyak kita baca di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang berprestasi
juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya sendiri,keluarga dan
masyarakat sekitar. Pada makalah ini saya akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan bebas
terhadap remaja

1.2 Rumusan Masalah

2.1 Apa pengertian remaja?


2.2 Bagaimana Pergaulan Remaja Masa Kini
2.3 Akibat Yang Timbul Dari Pergaulan Remaja Masa Kini?
2.4 Jalan Keluar Atau Usaha Yang Dapat Dilakukan Untuk Menghindari Dampak Negative Dari Pergaulan
Remaja Masa Kini?

1.3 Tujuan Penulisan

3.1 Mengetahui pengertian remaja


3.2 Mengetahui akibat dari pergaulan remaja masa kini
3.3 Mengetahui solusi untuk mengatasi dampak negative dari pergaulan remaja masa kini

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat Penulisan Ini yaitu , menjelaskan secara mendalam dan terperinci tentang pergaulan remaja masa kini.

1.5 Metode Penelitian


- Searching
- Browsing
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik
menurut (Hurlock, 1992).

Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan
tidak lagi memiliki status anak.

Selanjutnya, masa remaja adalah masa peralihan dari anak – anak menuju dewasa yang mencakup kematangan
mental, emosional, sosial dan fisik, menurut  (Hurlock, 1999, h. 206). Jadi dari beberapa definisi di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa Remaja (adolescence) adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa yang ditandai adanya aspek fisik, psikis, dan psikososial secara kronologis usia remaja bekisar
antara usia 12 sampai 21 tahun.

2.2 Pergaulan Remaja Masa Kini

Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar
baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak
terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah
para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas.

Menurut Program Manajer Dkap PMI Provinsi Riau Nofdianto seiring Kota Pekanbaru menuju kota
metropolitan, pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama
seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu.
Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. ‘’Banyak kasus remaja putri
yang hamil karena kecelakan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya,’’
kata cowok yang disapa Mareno ini pada Xpresi, Rabu (20/8) di ruang kerjanya.
Sejak berdirinya Dkap PMI tiga tahun lalu, kasus HIV dan hamil di luar nikah terus mengalami peningkatan.
Setiap bulan ada 10-20 kasus. Mereka yang sebagian besar kalangan pelajar dan mahasiswa ini datang untuk
melakukan konseling tanpa didampingi orang tua. ‘’Rata-rata mereka berusia 16-23. Bahkan ada yang berusia
14 tahun datang ke Dkap untuk konsultasi bahwa ia sudah hamil. Mereka yang melakukan konseling, ada datang
sendiri, ada juga dengan pasangannya. Sebagian besar orang tua mereka tidak tahu,’’ ujarnya.

Meskipun begitu, lanjutnya para remaja yang mengalami ‘kecelakaan’ ini tak boleh dijauhi dan dibenci. ‘’Kita
tidak pernah melarang mereka untuk melakukan hubungan seks, karena ketika dilarang atau kita menghakimi,
mereka akan menjauhi kita. Makanya, Dkap disini merupakan teman curhat mereka dan kita memberikan solusi
bersama. Seberat apapun masalahnya, kalau bersama bisa diatasi,’’ ungkapnya lagi.
Bukan hanya remaja nakal saja yang terjebak, anak baik pun bisa kena. ‘’Anak baik yang disebut anak rumah
pun ada yang mengalami ‘kecelakaan’,’’ ucapnya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan pancegahan dini dengan memberikan pengetahuan seks. ‘’Pendidikan seks
itu sangat penting sekali. Tapi, di masyarakat kita pendidikan seks itu masih dianggap tabu. Berdasarkan
pengamatan kami, banyaknya remaja yang terjebak seks bebas ini dikarenakan mereka belum mengetahui
tentang seks. Seks itu bukan hanya berhungan intim saja. Tapi, banyak sekali, bagaimana merawat organ vital,
mencegah HIV dan lainnya. Pelajari seks itu secara benar supaya kita bisa hidup benar,’’ tuturnya.

Di tempat terpisah, Ketua MUI Provinsi Riau Prof Dr H Mahdini MA mengatakan data yang ditemukan lebih
banyak lagi anak-anak yang melakukan seks bebas. Maka diperlukan pencegahan. ‘’Saya meminta semua
kalangan, baik para pendidik, orang tua, dan tokoh masyarakat agar memfungsikan tugas-tugas sosialnya,’’
pintanya.
Banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas, lanjutnya diindikasikan ada jaringan tertentu yang
menggiring anak-anak ke hal yang negatif. Oleh karena itu, MUI menghimbau untuk menutup tempat yang
berbau maksiat. ‘’Menutup tempat maksiat itu jauh lebih penting demi generasi muda,’’ sarannya.

Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong. Oleh sebab itu, sambungnya
pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh perilaku orang tua sangat berperan.

Ia berharap, semua sekolah-sekolah tanpa terkecuali memperkuat kembali kehidupan beragama. ‘’Kita harus
menanamkan nilai-nila agama sejak dini sehingga mereka memiliki kepribadian yang kuat,’’ katanya.

Hal yang sama juga diutarakan Drs Ali Anwar, kepala SMA 5 Pekanbaru. Menurutnya, akibat perkembangan
zaman, ketika agama tidak lagi menjadi pokok dalam kehidupan banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan
bebas. ‘’Solusinya, kuatkan lagi ajaran agama. Baik di sekolah maupun di rumah agama merupakan kebutuhan
pokok,’’ ucapnya. Selain itu, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. ‘’Orang tua dan anak harus selalu
berkomunikasi. Sehingga tahu persoalan anak,’’ ungkapnya.
2.3 Akibat Yang Ditimbulkan Remaja Masa Kini

Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan bebas yang merupakan
lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial,
agama dan kesehatan sebagai berikut :

1. Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si penzina,
hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.

2.Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat
ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.

3.Menurunnya tingkat kesehatan. Pergaulan bebas dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti HIV AIDS
dan banyaknya yang menggugurkan kandungan yang tentu saja membahayakan kesehatannya serta
mengkonsumsi obat-obat terlarang yang semua hal tersebut dapat menurunkan kesehatan.

4. Meregangkan Hubungan Keluarga. Pergaulan bebas dapat meregangkan hubungan antara keluarga karena
beberapa penyebab yang biasanya karena emosi meledak-ledak dan bahkan sampai rasa hormat kepada orang
tua akan dapat hilang. 

5.Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya.

6.Menurunnya Prestasi. Seorang dengan pergaulan bebas lebih cenderung bersenang-senang dan dapat
menghilangkan konsentrasi belajar akibat dari minuman keras dan narkoba. 

2.4 Jalan Keluar

Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat
secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup
nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang
melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki Cara Pandang


Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya
sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan
kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya
dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik
dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif.
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga
pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka
sendiri.

4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi


Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat,
untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan
komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.

5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan


Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan
“Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi
individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan
diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal
menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
serta norma bermasyarakat. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat
serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya,
memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini
merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
DAFTAR PUSTAKA

sumber
- Google.co.id
- https://www.ajnn.net/news/masa-remaja-masa-segalanya/index.html
- https://elitugasku.blogspot.com/2020/07/karya-tulis-ilmiah-pergaulan-bebas-pada.html
-https://www.kompasiana.com/nimahkhoirun/5e8453a2097f3679dc5c3642/pergaulan-bebas-pada-remaja

Anda mungkin juga menyukai