DISUSUN OLEH :
HABIB SALAM AL HABSY (105721109021)
HAIRUN M NUR (105721109121)
NAVANTRY ROSYIDA (105721109221)
FITRIANTI NURTIKA (105721109321)
HASRIANTI (105721109421)
KELAS M21C
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
KATA PENGENTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul “Perkembangan Dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam” tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi mahasiswa pada umumunya kami
juga mengucapkan terimah kasih kepada Ibu Dr. Ir. Kasifah, M P.Selaku dosen mata kuliah
Ilmu Kealaman Dasar, karena sudah memberi bimbingan dan arahan kepada kami untuk
menyusun makalah tersebut, apabila ada beberapa kalimat yang belum sempurna mohon
untuk di maafkan, tujuan kita hanya untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................2
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
1.3 TUJUAN....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 METODE ILMIAH SEBAGAI DASAR IPA.........................................................3
2.2 PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.......................................12
2.3 RUANG LINGKUP IPA DAN PENGEMBANGANNYA..................................20
BAB III PENUTUP................................................................................................................25
3.2 KESIMPULAN........................................................................................................25
3.2 SARAN.....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia mengenal alam sejak lahir bahkan mulai saat di dalam kandungan janin
sudah berinteraksi dengan lingkungan di luar tubuh ibu yang mengandungnya. Manusia
mendapat rangsangan dari alam serta sekaligus berkomunikasi dan berinteraksi melalui panca
inderanya. Pengelaman yang diperolah manausia dari semua interakasi dan komunikasi
dengan alam itu kemudian akan melahirkan pengetahuan yaitu kumpulan fakta-fakta obyektif
(the bundle of facts).
Kumpulan fakta-fakta obyektif yang diperoleh manusia tersebut akan bertambah terus
dari waktu ke waktu karena dorongan rasa ingin tahu dan pemenuhan kabutuhan manusia.
Selanjutnya kumpulan fakta-fakta obyektif yang dimiliki maunusia baik sebagai individu
maupun kelompok tersebut melahirkan ilmu pengetahuan; dalam hal ini karena fakta-fakta
obyektif tersebut adlah segala bentuk rangsangan, informasi, interaksi yang berkaitan dengan
alam lingkungan tempat hidup manusia, maka ilmu pengetahualah ilmu tersebut disebut
sebagai ilmu pengetahuan alam. Namun demikian untuk memenuhi rasa ingin tahu dan
kebutuhan akan suatu acuan berpikir, seringkali manusia melahirkan pengetahuan yang tidak
berdasarkan fakta yang mampu diinderai oleh manusia dan lata bantu yang diciptakannya
yaitu mitos.
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang alam
yang tentunya tidak termasuk segala hal yang berkaitan dengan pengetahuan social atau
perikehidupan manusia.
IPA yang kita kenal sekarang dengan kompleksitas dan percabangan ilmu yang
demikian banyak, dimulai dari kesederhanaan yang merupakan tuntutan kebutuhan hidup dan
merupakan wujud dari perkembangan alam piker manusia.
1
1.1. LATAR BELAKANG
Dengan berkembang zaman pada era globalisasi dan saat ini mengharuskan
kita untuk pembaruan terkait ilmu pengetahuan menggunakan metode ilmiah, tau
penedektan merupakan cara memperoleh pengetahuan secara sistematis dan
terstandar serta mengunakan bukti-bukti yang di gunakan oleh oleh ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dan juga proses berfikir untuk memperoleh
penyelesaian. Metode ini menggunakan langkah-langkah sepaya mengemati gejala
atau perilaku yang menjadi perhatian untuk pengenalan masalah.
1.3. TUJUAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberi pengetahuan tentang metode ilmiah
sebagai dasar IPA, langkah-langkah metode ilmiah, sikap-sikap ilmiah, serta
perkembangan ilmu pengetahuan alam dan ruang lingkupnya. Penulisan ini
ditujukkan untuk umum atau semua kalangan agar mereka mengetahui ilmu
pengetahuan sebagai dasai IPA dan Perkembangan IPA.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Alam tumbuh dan berkembang dari buah olahan alam pikir
manusia yang mendasarkan pada fakta-fakta yang bisa dirasakan dan diterima oleh
indera manusia baik langsung maupun tidak langsung melalui alat bantu baik berupa
peralatan fisik (misalnya mikroskop dan alat laboratorium lainnya) maupun non fisik
misalnya berupa pedoman/kriteria atau gambaran imajinatif yang disusun berdasarkan
pengamatan fisik.
3
bersesusaian dengan gelombang elektromagnetik yang “dieksperikan” oleh eksistensi
makhluk halus tersebut, maka saat itu pengetahuan tentang makhluk halus tersebuat
bersifat ilmiah. Hal ini serupa denagn pemahaman tentang gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh hendphone yang kemudian bisa di
audiovisualisakan sehingga dengan jarak jauh tanpa tatap muka tapi manusia bisa
berkomunikasi.
Ilmu yang diciptakan manusia sebagai produk olah akal manusia tidaklah
muncul seketika atau dalam waktu pendek tapi melalui proses yang panjang. Pada
perkembangan selamjutnya ilmu itu disusun denagn menggunakan sistematika dan
metode tertenti dalam mensitesanya.
Perumusan Masalah
4
Gambar 1.1 Proses dalam Metode Ilmiah.
lmiah adalah proses pencapaian pengetahuan yang diperoleh melaui suatu
metode sistematis (metode ilmiah) yang melibatkan penggunaan fakta-fakta yang
dapat diinderai oleh manusia atau alat bantu yang dapat diterima oleh akal sehat;
dengan demikian pengetahuan dikatakan ilmiah jika memiliki ciri-ciri keilmuan
yaitu:
a. Rasional: masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia;
b. Empiris: dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera mereka;
c. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis. Proses yang
dilakukan dalam penelitian ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujuk teori,
mengemukakan.
d. hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
5
memecahkan masalah yang akan dihadapinya. Rumusan masalah dibuat untuk
memecahkan masalah dan pada dasarnya rumusan masalah berbentuk
pertanyaan yang harus di lihat kadar kebenrannya atau tidak dengan
menggunakan metode ilmiah. Dengan menggunakan percobaan berupa
metode ilmiah kita bisa mengetahui kebenaran dari objek yang akan
ditelitinya.
b. Menyusun kerangka berfikir
Menurut (Mutiara T, 2006) menyatakan bahwa Sebelum melakukan
rumusan hipotesis hendaknya untuk menyusun kerangka berfikir dengan
tujuan untuk mematangkan konsep yang akan digunakan dalam metode
ilmiah, yang harus kita siapkan alah mengumpulkan fakta-fakta yang berada
di tempat tersebut, mengumpulkan informasi yang rinci juga jelas.
c. Menyusun Hipotesis
6
sehingga dapat diperlihatkan kebenarannya dengan hasil diterima atau ditolak.
Hal tersebut diperoleh dengan cara menguji coba.
e. Penarikan kesimpulan
Rumusan masalah
7
Menyusun kerangka berfikir
Menyusun Hipotesis
Pengujian hipotesis
Benar?
Ya Tidak
Teori ilmiah
8
2. Sikap-sikap dalam metode ilmiah
Sikap ilmiah menurut (Gusmentari, 2014) dalam buku Burhanuddin Salam (2005:
38) menyatakan bahwa sikap ilmiah yakni sesuai cara berfikir tentang metode keilmuan,
sehingga mampu menimbulkan sikap menerima atau menolak dengan metode ilmiah.
Sikap positif harus dimiliki oleh seorang ilmuawan yang mampu menerima kebenaran
dengan cara berfikir dengan metode ilmiah.
Sikap-sikap dalam metode ilmiah menurut Brotowidjoyo (1985:33-34) dalam buku
(Haryanto, 2000) menyatakan bahwa jika orang yang mempunyai jiwa ilmiah
seharusnya wajib memiliki sikap ilmiah yakni : 1. Ingin tahu, 2. Kritis, 3. Terbuka, 4.
Menghargai karya orang lain, 5. Mampu mempertahankan kebenaran, 6.
Memplaningkan masa yang akan datang.
a. Sikap rasa ingin tahu yakni biasanya selalu terdapat banyak pertanyaan tentang
semua hal, seperti contoh, mengapa seperti ini? Apa saja yang terdapat
didalamnya? Bagaimana bisa memunculkan hasil seperti itu?
b. Sikap kritis yakni mengamati sesuatu lalu menyakan dan membenarkan juga
selalu mencari banyak sumber informasi dalam rana yang luas ataupun bisa
menyakan kepada siapapun sumber.
c. Sikap terbuka biasa ditandai dengan selalu menerima argumentasi dalam
berbagai sumber.
d. Sikap objektif adalah sikap yang dimunculkan tanpa ada rasa pribadi yang
diutarakan apa adanya.
e. Sikap menghargai karya orang lain yakni mampu menghargai karya-karya orang
lain yang diwujudkan dalam ucapan terima kasih.
f. Sikap mampu mempertahankan kebenaran yakni mampu membuktikan hasil
eksperimennya dengan fakta.
9
g. Sikap memplaning ke masa yang akan datang Mampu membuat rencana untuk
eksperimen selanjutkan dan mempunyai pandangan yang jauh.
10
berpikir tentang bagaimana hal itu bisa terjadi, kapan hal itu terjadi dan lain
sebagainya. Dengan meningkatnya daya pikir mereka, manusia mulai melakukan
eksperimen untuk mengetahui benar atau tidaknya mengenai pengetahuan yang
telah diperoleh.setelah mereka dapat memadukan antara penalaran dengan
eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam.
(Sumarna) Ilmu Pengetahuan Alam terus berkembang, sementara manusia
ingin mencoba mengetahui benda-benda alam disekitarnya yang tidak
diketahuinya. Oleh karena itu mereka terus menerus melakukan eksperimen untuk
menghasilkan ilmu yang mantap. Suatu himpunan ilmu dapat dikatakan sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam apabila memenuhi syarat berikut, yaitu pengumpulan
objek harus menggunakan metode keilmuan dan mempunyai manfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia. Diagram sederhana perkembangan IPA:
a. Lambat : Sampai abad 15 :berkembang mitos,logika,pseudo science.
b. Sedang :Awal IPA - sekarang, Heliosentrisme, Liberalisme, penemuan alat.
c. Cepat sampai abad 19 : ditemukannya mesin, revolusi industri, penemuan alat
penelitian yang lebih canggih.
d. Sangat cepat: mulai abad 20, IPA modern, alat riset canggih,telaah
mikroskopik,penemuaan anomali teori sebelumnya,konsep baru.
Untuk lebih mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan alam, berikut
pembahasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang dikenal manusia
dan cara berpikirnya dari zaman purba hingga zaman modern.
11
benda-benda langit seperti bintang -bintang di malam hari merupakan awal
perkembangan ilmu astronomi yang sangat berguna sebagai pedoman arah bagi
pelayaran di laut.
Pada zaman ini manusia telah mencapai kemampuan dasar untuk
perkembangan ilmu pengetahuan : membedakan macam – macam hal,
mengumpulkan berdasarkan kelompok, mendesain alat – alat bantu kerja,
meningkatkan efisiensi, dan sebagainya. Kemampuan dasar ini diperoleh untuk
bertahan hidup dan berhadapan dengan alam yang keras. Bukti kemajuan
teknologi dapat dilihat dari peninggalan di gua tempat tinggal mereka, alat
berburu, lumbung tempat penyimpanan makanan, dan cara – cara pengawetan
makanan secara sederhana untuk persediaan. Gambar di gua menunjukkan cara
mereka berkomunikasi dan juga kebudayaan serta seni berkomunikasi yang
mereka miliki.
b. Zaman Kuno (Surajiyo) menyatakan bahwa pada zaman ini manusia masih
mempunyai pemikiran yang terbatas baik dari segi peralatan maupun
pemikiran akibatnya pengamatan yang dilakukan kurang maksimal.
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sehari-hari dan diterima apa adanya,
tanpa ada usaha untuk mengetahui kebenaran dan asal usul dari segala
sesuatu. Pada zaman ini, manusia sudah mempunyai beberapa kemampuan
diantaranya adalah:
1. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
2. Kemampuan menemukan abjad dan bilangan alam, dengan demikian
pada zaman ini manusia sudah bisa berfikir secara abstraksi.
3. Menyusun kalender yang berdasarkan pengolahan hasil abstraksi yang
telah mereka lakukan.
4. Kemampuan utuk meramalkan suatu peristiwa berdasarkan peristiwa-
peristiwa yang sudah terjadi
12
4. Selanjutnya yang paling tinggi adalah penulisan menggunakan abjad.
13
tersebut yang akan menghasilkan beraneka ragam benda.
5. Aristoteles Ia merupakan filusuf dari Yunani dan murid dari Plato.
Pendapatnya tentang dasar terbentuknya benda ada 5 unsur yaitu, air api,
udara, tanah dan eter. Mengenai hal tersebut, ada unsure dasar yang
disebut dengan hule yang dapat berupa tanah,api,udara, dan air.
Perubahan tersebut terjadi apabila dalam keadaan dingin, lembab, panas
dan kering. Contohnya apabila hule dalam kondisi yang lembab dan panas
maka akan berbentuk udara. Jika dalam kondisi panas dan kering akan
berbentuk api dan bila kering dan dingin berbentuk tanah.
Aristoteles tidak percaya akan adanya ruang hampa, karena apabila
disuatu tempat tidak terdapat apapun (benda) maka akan terdapat sesuatu
yang immaterial, yaitu eter. Salah satu pemikirannya adalah pola pikir
untuk dapat memperoleh sesuatu kebenaran haruslah berdasarkan logika.
Dia juga sebagai orang pertama yang menyusun klasifikasi bintang yang
ada di muka bumi ini.
6. Archimedes Ia dikenal sebagai ilmuan yang ahli dibidang fisika,
matematika, astronomi, dan filsafat. Yang paling terkenal dari penemuan
beliau adalah hukum Archimedes, inti dari hukum tersebut adalah benda
yang tercelup (baik sebagian atau seluruhnya) maka akan mengalami gaya
keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan.
7. Anaximenes Ia berpemdapat bahwa prinsip dari segala benda adalah tak
terbatas. Prinsip tersebut adalah udara, hal ini dikarenakan udara yang
meliputi seluru alam dan menjadi kebutuhan dasar manusia untuk
bernafas. Pendapatnya tentang bumi adalah bumi itu datar dan melayang
diudara, bintang-bintang ditanam seperti paku yang ada didalam Kristal
dan bendabenda langit bergeak mengitari bumi seperti halnya topi yang
mengitari kepala kita. Ia juga berpendapat bahwa terjadinya gempa bumi
merupakan sebuah pertukaran keadaan bumi antara keadaan kering dan
basah.
8. Heraclitus Ia mengutarakan pendapatnya tentang sifat-sifat dan perubahan
alam semesta. Ia berpendapat bahwa alam semesta selalu mengalami
keadaan yang berubah-ubah, sesuatu yang dingin akan menjadi panas, dan
bisa sebaliknya. Pendapatnya kosmos terbentuk dari api, Hal ini
mengandung suatu pengertian bahwa kebenaran akan selalu berubah-
ubah.
d. Zaman Pertengahan (Dewiki & Hardini) menyatakan bahwa pada zaman ini,
ilmu berkembang pesat di Timur tengah yang dikuasai oleh bangsa arab.
Banyak peninggalan Yunani yang diterjemahkan kedalam bahasa arab dan
dibukukan untuk dijadikan sebagai acuan pada dunia Ialam dan Eropa. Pada
14
tahap ini metode eksperimen mulai dikembangkan sehingga memungkinkan
perluasan ilmu dibidang kedokteran, farmasi, astronomi, kimia dan biologi.
Tokoh-tokoh pada zaman ini adalah sebagai berikut:
1. Kwarizmi Ia merupakan ilmuan yang menghasilkan karya Al
JabarwalMukabala yang artinya mengutuhkan kembali dan perbandingan.
Memperkenalkan asas algorisme yang merupakan sistem hitungan nilai
angka menurut tempat dari kanan ke kiri, satuan, puluhan, ribuan dan
seterusnya. Dari system inilah bangsa Barat menyebutnya sebagai angka
Arab.
2. Ar-Razi Ia merupakan tokoh kedokteran dan Kimia, orang bangsa Barat
memanggilnya Razes. Dengan cara membedakan cacar air dan cacar
merah Ar-Razi berhasil menjadi orang pertama yang bisa mendiagnosa
penyakit cacar. Ia juga berhasil dalam banyak pengobatan berbagai
penyakit, diantaranya pemanasan saraf, penyakit kepala, dan
menyembuhkan patah tulang dengan menjadikan kayu sebagai pengikat.
Sebagai ilmuan yang ahli dibidang kimia ia juga berhasil menemukan air
raksa (mercury).
3. Ibnu Sina Ia merupakan tokoh yang ahli dalam bidang kedokteran, orang
Barat menjulukinya sebagai Avicenna. Dia ilmuan yang pertama kali
menunjukkan bahwa udara merupakan penyalur penyakit dan membantu
pengobatan penyakit saraf. Salah satu karyanya adalah Al-Qanun fi’ith
Thibb atau Pedoman Kedokteran merupakan buku terluas yang
dipergunakan dalam dunia Islam maupun Barat, seluruh karyanya
berjumlah 170 buah yang sebagian besar sudah diterjemahkan dalam
bahasa Latin.
4. Ibnu Baithar Ia merupakan tokoh dibidang tumbuhan, orang Barat
mengenalnya sebagai Alpetragius. Ia sering melakukan terapannya untuk
keperluan obat-obatan. Ilmumya memang sebagian berasal dari Yunani,
tetapi 1.400 ramuan obat yang telah dikemukakannya, sebanyak 300
ramuan merupakan temuannya sendiri dan 200 mupakan ramuan yang
terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Karyanya yang sangat terkenal adalah Al
Adwiyati’l Bashtithah yang artinya Ramuan Ramuan Sederhana, buku ini
dicetak dalam bahasa Latin dengan judul Simplicia (1758).
5. Al Ashama’I Ia merupakan seorang sarjana yang ahli dalam ilmu hewan.
Karyanya berjudul Al Hayawan yang bearti hewan. Di dalam buku
tersebut dipaparkan tentang singa, harimau, gajah, dan unggas. Ia meneliti
binatang-binatang tersebut dalam alamnya serta perpindahannya yang
berhubungan dengan musim.
6. Niarizi Ia merupakan ilmuan yang banyak menghasilkan buku tentang
cuaca, iklim dan bintang. Ia juga pernah membuat alat bantu tentang
15
bintang untuk mengetahui gerak benda-benda langit.
16
adalah perebedaan IPA klasik dengan IPA modern:
a. IPA Klasik (Harmoni) menyatakan bahwa klasik bersifat tradisional,
berdasarkan pengalaman atau naluri semata, memang didalamnya terdapat
beberapa kreasi namun hanya berdasarkan tiruan dari alam disekitar. Dalam
IPA klasik mempunyai proses teori dan eksperimen sama-sama meiliki
peran yang kuat. IPA klasik mempunyai kajian yang bersifat makroskopik,
yaitu berpusat pada hal-hal yang berskala besar, seperti dalam konsep
mekanika, termodinamika listrik, megnet, dan lain sebagainya. Jadi pada
IPA klasik ini semua pengetahuan diperoleh melalui penelitian yang bersifat
tradisional dikarenakan belum ditemukannya alat-alat yang canggih.
Penelitian yang dilakukan juga berskala sederhana dan belum rinci.
Sehingga hasilnya masih sederhana dan belum teliti. Berikut adalah cirri-ciri
IPA klasik:
1. Lebih mengutamakan eksperimen daripada teori, meskipun eksperimen
hanya bersifat sederhana dan tradisional.
2. Dapat mendiskripsikan gejala-gejala alam Contoh pada IPA klasik
adalah proses pembuatan tempe dengan ragi. Meskipun dalam proses
pembuatan hanya berdasarkan pengalaman belum disadari hal tersebut
termasuk kedalam ilmu mikrobiologi dan ilmu fisika
b. IPA Modern (Mas'ud & Paryono, 2008) menyatakan IPA modern lebih
menekankan pada teori daripada eksperimen. Konsep-konsep IPA modern
diturunkan dari system mikroskopis, yaitu sistem yang mempelajari dalam
skala kecil, seperti terjadinya radiasi benda hitam, spectrum atom, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini berarti pada IPA modern ini sudah
berkembangnya kemampuan manusia dalam memecahkan suatu hukum
alam, sehingga mereka dapat mempelajari dan menyimpulkan hal-hal yang
terkecil sekalipun contohnya atom. Sehingga mekanika klasik sudah mulai
tergeser dengan mekanika modern. Dari hasil eksperimen yang diperoleh
pada IPA klasik mulai di cari asalusulnya (menguji teori yang telah ada).
Kemudian muncul teori yang lebih kritis dan pasti tentang kealaman. IPA
modern diperoleh dari penelitian berulang kali dengan menggunakan meode
ilmiah. Sehingga daripengujian secara berulang-ulang tersebut, dapat
dihasilkan ilmu yang mantap, baik digunakan untuk terapan ataupun ilmu
murni. Contoh dari IPA modern adalah pengolahan jerami dan sampah
organik untuk dijadikan biogas dengan bantuan bakteri sehingga
menghasilkan CO2,CH4 dan gas H2S yang dapat digunakan sebagai
pengganti bahan bakar.
17
.3 RUANG LINGKUP IPA DAN PENGEMBANGANNYA
A. Klasifikasi IPA
Ilmu pengetahuan alam dibagi menjadi beberapa bidang utama yaitu:
1. Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk
sosial, yang selanjutnya dibagi atas:
Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.
Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke
suatu tujuan.
2. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial,
kebudayaan dan tingkah laku sosial.
3. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-
ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya.
4. Sejarah, pencatatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa,
negara atau individu.
5. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar-menukar barang
produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
6. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul
organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.
7. Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan
semua isinya.
8. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan
yang bersifat sementara, seperti bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik
kelistrikan, teknik nuklir.
9. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi kimia
organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini
dapat diciptakan seperti plastik, dan bahan peledak.
10. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
11. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
12. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan.
13. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup.
14. Anatomi, suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk
hidup.
18
15. Fisiologi, studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup.
16. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
17. Histologi, studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang
merupakan serentetan sel sejenis.
18. Palaentologi, studi tentang makhluk hidup masa lalu.
19. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, yaitu studi tentang bumi sebagai
salah satu anggota tata surya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa
lainnya.
20. Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi
dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan),
vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
21. Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang
meliputi bintang, planet, satelit dan lainnya. Manfaatnya dapat digunakan
dalam navigasi, kalendar dan waktu.
19
Ilmu pengetahuan berkembang setelah adanya pengamatan,
pengalaman, dan pemirikan manusia yang sangat terbatas. Sejalan dengan
waktu ilmu pengetahuan meningkat baik dalam bidang kajian maupun
kedalaman dan kompleksitasnya. Pada mulanya semua catatan-catatan
yang merupakan kumpulan pengetahuan disusun tanpa ada penggolongan
bidang ilmu. Pada perkembangan berikutnya, sejalan dengan meningkatnya
kompleksitas pengetahuan, maka para penulis atau “ilmuwan”
mengumpulkan catatan-catan/kutipan kutipan yang berguna tersebut dalam
kelompok-kelompok besar ilmu alam yaitu: anatomi (ilmu pengetahuan
tentang urai tubuh), botani (ilmu pengetahuan tentang tumbuhan), zoologi
(ilmu tentang hewan), astronomi (ilmu tentang perbintangan), mineralogi
(ilmu tentang pertambangan)
Di antara ketiga bidang ilmu IPA tersebut terdapat “irisan” kajian yaitu:
1. Kajian antara biologi dan kimia yaitu: biokimia yang terdiri dari
beberapa anak cabang ilmu sesuai kepentingan dan kebutuhan manusia.
2. Kajian antara kimia dan fisika yaitu: kimia koloid dan fisika koloid.
3. Kajian antara biologi dan fisika yaitu biofisika.
20
1. Sebagai bentuk bahasa atau sistem komunikasi yang dipakai oleh
manusia di seluruh dunia apapun Negara dan latar-belakang
budayanya.
2. Memiliki bidang di mana metode ilmiah dapat diterapkan; jadi jika
metode ilmiah tidak dapat diterapkan, maka ilmu tersebut bukanlah
IPA.
3. Memiliki tujuan mencari kebenaran dan menemukan fakta;
4. Bersifat bebas nilai; artinya kajian dan temuan dalam IPAtidak bisa
ditafsirkan berbeda berdasarkan latar-belakang manusianya
(pengguna/ilmuwan);
5. Bersifat relatif (tidak mutlak); jadi kajian dan/atau temuan dalam IPA
tidak memiliki kebenaran mutlak, tapi memiliki prinsip dedukto-
hipotetiko-verifikatif yaitu permasalahan didekati kemudian diduga
penyelesaian/jawaban pemecahannya dan selanjutnya diuji/diveifikasi
untuk mendapatkan kesimpulan. Sebagaimana dikemukakan Tutik
(2012) metode ilmiah yaitu logico-hypotetico-vrivicative hanya
berlaku untuk keilmuan yang bersifat deskriptif yaitu dalam rangka
menjelaskan hubungan sebab-akibat antara dua hal. Sedangkan sifat
keilmuan hukum adalah preskriptif; dengan demikian metode dan
prosedur penelitian dalam ilmu-ilmu alamiah dan ilmu-ilmu sosial
tidak dapat diterapkan untuk imu hukum.
IPA senantiasa berhubungan dengan bidang ilmu lain termasuk bidang non
IPA sejalan dengan perkembangan alam pikir manusia. Ekologi sebagai
cabang ilmu IPA berhubungan erat dengan kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial dan berpolitik dalam kehidupannya. Menurut Dharmawan
(2007) dalam dua dekade terakhir perkembangan bidang keilmuan ekologi
manusia, sosiologi lingkungan, dan ekologi politik sangat pesat;
transformasi ekologi manusia menjadi sosiologi-ekologi-manusia
(sosiologi lingkungan) telah mendorong munculnya ekologi politik sebagai
bidang keilmuan bau untuk melengkapi bidang-bidang keilmuan
sebelumnya.
21
BAB III
PENUTUP
.1 KESIMPULAN
.2 SARAN
22
Saran kami sebagai penulis ialah kita sebagai generasi muda penerus
bangsa seharusnya lebih meningkatkan ilmu pengetahauan yang kita miliki dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada demi kemajuan bangsa
indonesia. Kita juga sudah sepatutnya meneladani siakp-sikap ilmiah dalam IPA,
penerapan metode ilmiah juga sebaiknya kita terapkan dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu kita harus menguji kebenaran dari segala aspek baik yang kita lihat
maupun yang kita dengar dan harus sesuai dengan realita yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
helen.staff.gunadarma.ac.id. (n.d.). Metode Ilmiah. helen.staff.gunadarma.ac.id .
Samiha, Y. T. (2018). Standar Menilai Teori dalam Metode Ilmiah pada Kajian Filsafat
Ilmu . Medina-Te, Jurnal Studi Islam , 134.
Sastrahidayat, I. R. (n.d.). Metode Ilmiah
Sudjatinah. (2010). ilmu kealaman dasar. Semarang: Semarang University Press.
Sutarman, S. B. (2016). buku ajar ilmu kealaman dasar. Sidoarjo: UMSIDA PRESS.
Aristama, S. N. (n.d.). Sejarah Perkembangan Ilmu pada Masa Yunani Kuno. 1-4.
Chamisijatin, L., & Husamah. (2017). Malang: Media Nusa Creative.
Dewiki, M. d., & Hardini, M. I. (n.d.). Ilmu Aalamiah Dasar. Modul 1 , 147-149.
Djohar. (1985). SEJARAH PENDIDIKAN SAINS DAN IMPLIKASINYA BAGI
PENGEMBANGAN KONSEP BELAJAR-MENGAJAR IPA .
Harmoni, A. Pengantar IlmuAlamiah Dasar. Gunadarma.
Karim, A. (2014). Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Fikrah , 277-278.
Mas'ud, I., & Paryono, J. (2008). Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Rahayu, P., Mulyani, S., & Miswadi, S. (2012). PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
IPA TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
PROMBLEM BASE MELALUI LESSON STUDY .
Ratnawati, E., Rahayu, S., & Pryitno. (n.d.). PEMAHAMAN HAKIKAT
SAINS(NOS)MAHASISWA TAHUN KETIGA .
Sumarna. (n.d.). ILMU ALAMIAH DASAR(IAD) .
23
Surajiyo. (n.d.). Sejarah, Klafikasi dan Strategi Perkembangan. 2-3.
Sutarman, Sartika, S. B., & dkk. (2016). Buku Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Sidoarjo:
Poedjiadi Anna. 2010. Sains dan Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Drs. Hamdani, M.A. 2011. Filsafat Sains. Bandung: CV Pustaka Setia.
Wonorahardjo Surjani. 2009. Dasar – Dasar Sains. Jakarta: PT Indeks.
http://ghiovanidebrian.wordpress.com/tugas-kuliah/semester-2/ilmu-kealamandasar/bab-
iii-perkembangandan-pengembangan-ipa/
https://musdalifahyasin.wordpress.com/2012/05/22/ilmu-alamiah-dasar-perkembangan-
dan-pengembangan-ipa/
24