Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

GANGGUAN KEPRIBADIAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah psikologi kepribadian
Dosen Pengampu : Bpk.Abdul Aziz Rusman Lc,M,si,PH

Disusun Oleh :
Dahniar Ritonga (0303203147)
Dasmara Sukma (0303201040)
Yeni Rahman Nst (0303201044)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TAARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, puji syukur kepada Allah SWT atas pertolongan Allah SWT, penulis
selesai menulis makalah berjudul “Budaya dan Kepribadian ” .Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Abdul Aziz Rusman LC, M.Si, PH
selaku dosen mata kuliah Psikologi Kepribadian.
Dalam penyusunan makalah ini penulis memang mendapatkan banyak sekali tantangan dan
hambatan namun dengan bantuan banyak individu hambatan tersebut dapat dilewati. Penulis telah
menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ditemukan dalam proses penulisan makalah ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini.Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih kurang
sempurna dalam susunan dan isinya. Maka dari itu penulis berharap kritik dari para pembaca dapat
membantu penulis dalam menyempurnakan makalah selanjutnya.semoga makalah ini dapat
membantu para pembaca untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan.

Medan, 17 November 2021


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI…........................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)
A. LATAR BELEKANG MASALAH………………...…………………………1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….1
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH…………………………………………1
BAB II (PPEMBAHASA)
A. Pengertian Gabgguan Kepribadian…………………………………………...
B. Penyebab Gangguan Kepribadian…………………………………………….
1. C. Gejala Gangguan Kepribadian…………………………………………
2. Gangguan kepribadian skizotipal…………………………………………
3. Gangguan kepribadian skizoid…………………………………………....
4. Gangguan kepribadian ambang…………………………………………...
5. Gangguan kepribadian antisosial………………………………………….
D. Pengobatan Gangguan Kepribadian………………………………………….
1. Berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi…....
2. berbagi cerita dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah..
3. Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap hari….
4. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol……………………………….
BAB III (PENUTUP)
A. Kesimpulan…………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………
Daftar pustaka…………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kepribadian merupakan kombinasi dari pikiran, emosi dan perilaku yang


membuat seseorang unik, berbeda satu sama lain. dan juga bagaimana seseorang
melihat diri sendiri. Karakter kepribadian secara mencolok membedakan diri
seseorang dengan orang lain. Sedangkan gangguan kepribadian merupakan istilah
umum untuk suatu jenis penyakit di mana cara berpikir, memahami situasi, dan
berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi. Dalam beberapa kasus,
kemungkinan penderita tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan
kepribadian karena cara berpikir dan berperilaku tampak alami bagi si penderita, dan
penderita mungkin menyalahkan orang lain atas keadaannya. Sehingga penderita
yang mengalami gangguan kepribadian yang akut saja yang ditindak lanjuti dan
diberi solusi penanganan oleh psikiater atau psikolog. Sedangkan orang awam yang
ingin mengetahui apakah kepribadian mereka mengalami gangguan, terkadang
mengalami kendala bagaimana solusi untuk bisa berkonsultasi tanpa harus menemui
seorang psikiater atau psikolog.
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian Gangguan Kepribadian


Gangguan kepribadian adalah salah satu jenis penyakit mental. Kondisi ini menyebabkan
penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. Penderita
gangguan kepribadian juga mengalami kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain.
Umumnya, gangguan kepribadian muncul pada usia remaja atau awal dewasa. Gangguan
kepribadian sering kali tidak disadari oleh penderitanya, tetapi sangat dirasakan oleh orang-orang
di sekitar penderita. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada lingkungan sosial, baik di rumah,
sekolah, bisnis, atau pekerjaan.

B. Penyebab Gangguan Kepribadian


Penyebab gangguan kepribadian belum diketahui secara pasti. Seperti kepribadian yang
normal, kepribadian yang tidak normal pun dibentuk oleh banyak faktor. Penyimpangan pada
faktor-faktor inilah yang dapat membentuk gangguan kepribadian.
Dua faktor utama yang dinilai sangat berperan besar dalam terbentuknya gangguan
kepribadian adalah gen yang diwariskan oleh orang tua (temperamen) dan lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya
gangguan kepribadian:
▪ Memiliki kelainan pada struktur otak atau komposisi kimia di dalam otak
▪ Menghabiskan masa kecil di dalam kehidupan keluarga yang tidak harmonis
Memiliki perasaan sering diabaikan sejak masa kanak-kanak
▪ Mengalami pelecehan sejak kanak-kanak, baik secara verbal maupun fisik
▪ Memiliki tingkat pendidikan yang rendah
▪ Menjalani hidup di tengah keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi
C.Gejala Gangguan Kepribadian
Berdasarkan jenisnya, gangguan kepribadian dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
gangguan kepribadian kelompok A, kelompok B, dan kelompok C.
Orang dengan gangguan kepribadian kelompok A umumnya memiliki pemikiran dan
perilaku yang aneh dan tidak wajar. Jenis-jenis dari gangguan kepribadian kelompok A antara lain:
▪ Gangguan kepribadian skizotipal
Pada jenis gangguan kepribadian ini, penderitanya memiliki kecemasaan atau rasa tidak
nyaman dalam situasi sosial, memiliki tingkah laku, cara bicara, dan gaya berpakaian yang tidak
wajar, serta suka berkhayal.
▪ Gangguan kepribadian skizoid
Jenis ini adalah gangguan kepribadian yang penderitanya bersifat dingin, suka menyendiri,
dan menghindari interaksi sosial atau hubungan yang dekat dengan orang lain.
▪ Gangguan kepribadian paranoid
Pada gangguan kepribadian paranoid, penderitanya memiliki kecurigaan dan rasa tidak
percaya terhadap orang lain secara berlebihan, termasuk pada pasangan.
Sementara itu, gangguan kepribadian kelompok B memiliki ciri-ciri pola pikir dan perilaku
yang tidak bisa diprediksi, serta perilaku yang cenderung dramatis dan emosional. Gangguan
pribadian kelompok B terdiri dari:
▪ Gangguan kepribadian ambang
Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan kepribadian yang penderitanya
berperilaku impulsif dan berisiko, memiliki emosi yang tidak stabil dan rapuh, dan juga memiliki
dorongan untuk menyakiti diri sendiri. Orang yang memiliki gangguan kepribadian ini juga
cenderung rentan mengalami identity crisis.
▪ Gangguan kepribadian antisosial
mengabaikan norma sosial yang berlaku, melanggar hukum, memiliki sikap kasar dan
agresif, dan tidak memiliki rasa simpati terhadap orang lain.
▪ Ganggian kepribadian narsistik
Pada gangguan kepribadian narsistik, penderitanya merasa yakin bahwa dirinya lebih
istimewa dibandingkan orang lain, cenderung arogan, dan selalu mengharapkan pujian dari orang
lain.
▪ Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik adalah gangguan kepribadian yang penderitanya terlalu
mencemaskan penampilan, cenderung dramatis dalam berbicara, dan selalu mencari perhatian.
Meski tiap jenisnya berbeda-beda, gangguan kepribadian kelompok C memiliki satu ciri
yang sama, yaitu rasa cemas dan ketakutan. Berikut ini adalah jenis gangguan kepribadian
kelompok C:
▪ Gangguan kepribadian dependen
Gangguan kepribadian dependen adalah gangguan kepribadian yang penderitanya sangat
bergantung pada orang lain dalam hal apa pun, tidak percaya diri dan merasa tidak bisa melakukan
apa-apa jika sendirian, dan tidak bisa membela diri.
▪ Gangguan kepribadian menghindar
Gangguan kepribadian ini disebut juga avoidant personality disorder. Gangguan
kepribadian jenis ini adalah gangguan kepribadian yang penderitanya menghindari kontak sosial,
terutama dalam kegiatan baru yang melibatkan orang asing, karena merasa takut tidak diterima
atau akan dipermalukan.
▪ Gangguan kepribadian obsesif kompulsif
Pada gangguan kepribadian obsesif kompulsif, penderitanya bisa dikatakan “gila kendali”,
sulit bekerja sama dengan orang lain karena standar yang terlalu tinggi, mudah cemas atau takut
jika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan aturannya atau keinginannya, dan keras kepala.
D.Pengobatan Gangguan Kepribadian
Terapi psikologis di bawah bimbingan psikiater adalah penanganan utama gangguan
kepribadian. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan
emosi serta pikirannya dengan lebih baik.
Beberapa jenis terapi psikologis yang bisa digunakan psikiater untuk menangani gangguan
kepribadian adalah:
• Terapi perilaku kognitif
Terapi ini bertujuan untuk mengubah cara berpikir dan perilaku pasien ke arah yang positif.
Terapi perilaku kognitif didasarkan kepada teori bahwa perilaku seseorang merupakan wujud dari
pikirannya. Artinya, jika seseorang berpikiran negatif, maka perilakunya pun akan negatif, begitu
pun sebaliknya.
• Terapi psikodinamik
Terapi ini bertujuan untuk mencari tahu dan membenahi segala bentuk penyimpangan yang
telah ada sejak masa kanak-kanak. Setelah diketahui, pasien akan diajarkan cara untuk menghadapi
masalah-masalah terkait penyimpangan tersebut secara mandiri.
• Terapi interpersonal
Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa kesehatan mental seseorang sangat dipengaruhi
oleh interaksi mereka dengan orang lain. Artinya, jika interaksi tersebut bermasalah, gangguan
kepribadian pun bisa terbentuk.
Selain terapi psikologis, beberapa metode pengobatan berikut ini juga bisa digunakan
untuk menangani gangguan kepribadian:
❖ Penggunaan obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan psikiatrik, seperti antidepresan, mood stabilizer, antipsikotik, dan
pereda cemas dapat membantu meredakan gejala-gejala yang dialami, khususnya jika gejala sudah
memasuki tingkat menengah atau parah.
❖ Perubahan gaya hidup
Menerapkan gaya hidup sehat, seperti rajin berolahraga dan selalu aktif dalam berbagai kegiatan
dapat membantu mengelola emosi dan menjauhkan diri dari depresi, stres, serta kecemasan.
❖ Komplikasi Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi,
maupun perilaku. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah:
1.Perasaan tidak bahagia dalam hidup
2.Produktivitas menurun
3.Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain
4.Terasingkan dari lingkungan sosial
5.Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
6.Keinginan untuk bunuh diri dan mencelakai orang lain
7.Terjerat masalah hukum dan keuangan
8.Pencegahan Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian tidak dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan untuk mengurangi risikonya, yaitu:
▪ Berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi
▪ Berbagi cerita dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah
▪ Berolahraga, makan teratur, dan mengelola stres dengan baik
▪ Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap hari
▪ Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
▪ Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dosis dan aturan pakai

`
DAFTAR PUSAKA
Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan. Pendekatan Ekologi Kaitannya
dengan Konsep diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung : Refika Aditama.
American Psychiatric Association, 1994. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorder (DSM-IV). Washington DC : Donelley and Sons Company.
Ardani, T.A. 2008. Psikiatri Islam. Malang : UIN- Malang Press.
Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Buku Kunjungan Pasien Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki. 2010. Sukoharjo
Calhoun, J.F. dan Acocella, J.R. 2007. Psikologi Tentang Penyesuaian dan
Hubungan Kemanusiaan. Edisi ke tiga. (Alih Bahasa oleh Satmoko). New York: McGraw- Hill.
Chaplin, J.P (Ed). 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Davidson, C.D. and Neale, M.J. 2009. Abnormal Psychology. Eleventh Edition.
New York: John Wiley and Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai