Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI KULIAH

PENGAUDITAN II C2

BAB 19
“PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL
& PENGEMBALIANNYA”

Disusun Oleh Kelompok 11 :


1. Nadia Tita Holyana S. (31005)
2. Marcelino Tegar W. (31006)
3. Gisela Alfredanaftali A. P. (31009)
4. Devi Anggraeni (31011)

STIE YKPN YOGYAKARTA


2021
A. AKUN-AKUN DALAM SIKLUS
Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada
tipeoperasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai.
Karakteristik yangunik dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya
memegaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun dalam siklus ini. Siklus ini
biasanya mencakup akun-akun :
 Utang wesel  Kas di bank
 Utang kontrak  Modal saham biasa
 Utang hipotik  Modal saham-preferen
 Utang obligasi  Agio saham
 Beban Bunga  Modal sumbangan
 Utang bunga  Laba ditahan
 Laba ditahan disisihkan  Utang dividen
 Saham dibeli kembali  Modal pemilik (perseorangan)
 Dividen diumumkan  Modal sekutu (persekutuan)
A. AKUN-AKUN DALAM SIKLUS
Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada
tipeoperasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai. Karakteristik
yangunik dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya memegaruhi bagaimana
auditor memeriksa
 Utang Wesel  Kas di Bank
 Utang Kontrak  Modal Sahm – Biasa
 Utang Hipotik  Modal Saham – Preferen
 Utang Obligasi  Agio Saham
 Beban Bunga  Modal Sumbangan
 Utang bunga  Laba Ditahan
 Laba Ditahan Disisihkan  Utang Dividen
 Saham Dibeli Kembali  Modal Pemilik (Perseorangan)
 Dividen Diumumkan  Modal Sekutu (Persekutuan)

B. UTANG WESEL
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.
Biasanya wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu
tahun, tapi ada juga yang jangka waktunya lebih panjang. Wesel diterbitkan untuk
berbagai macam tujuan, dan properti atau aset lain dijadikan sebagai jaminan pinjaman,
seperti miosalnya sekuritas, piutang usaha, persediaan, dan aset tetap. Pembayaran
pokok pinjaman dan bunga wesel tersebut harus sesuai dengan persyaratan dalam
perjanjian kredit. Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan
bunga umumnya dilakukan pada saat hutang tersebut jatuh tempo, tetapi untuk
pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel biasanya mensyaratkan pembayaran bunga
bulanan atau setiap triwulanan.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan
bunganya sebagai bagian dari pengauditan siklus pembelian dan pembayaran karena
pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi karena transaksi jarang terjadi,
tidak ada transaksi modal yang dimasukkan dalam sampel oleh auditor untuk pengujian
pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Tujuan pengauditan atas utang wesel
adalah untuk menentukan:
a. Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.
b. Transaksi yang menyangkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
c. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga
telah ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan
tujuan audit saldo
d. Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait
memenuhi keempat tujuan audit penyajian.

PENGENDALIAN INTERNAL
Terdapat 4 pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :
1) Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu. Kewenangan
pemberian persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau
manajemen tingkat tinggi.
2) Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya. Pembayaran bunga periodik dan pembayaran
angsuran pokok pinjaman harus diawasi melalui siklus pembelian dan
pembayaran.
3) Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan
catatan pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh
pejabat yang ditunjuk.
4) Veritifikasi independen secara periodik. Secara periodik catatan detil wesel harus
direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang
diselenggarakan oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggung
jawab untuk menyelenggarakan catatan detil.

PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI


Pengujian atas transaksi-transaksi wesel bayar akan mencakup penerbitan wesel serta
pelunasan kembali pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian audit ini menjadi bagian
dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penerimaan
kas dan pengeluaran kas. Pengujian tambahan atas pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi biasanya dilakukan sebagai bagian dari pengujian saldo
karena masing-masing transaksi memiliki materialitas yang tinggi. Pengujian
pengendalian untuk wesel bayar dan bunga terkait harus menekankan pada pengujian
empat pengendalian internal yang telah dibahas di atas.
Sebagai tambahan, seorang auditor harus melakukan verifikasi pencatatan yang akurat
terhadap bukti penerimaan dari pencairan wesel dan pembayaran pokok dan bunga.
Prosedur analitik Prosedur analitis sangat penting dalam wesel bayar karena pengujian
transaksi beban bunga dan utang bunga dapat dihilangkan jika hasilnya
menguntungkan. Auditor perlu mengadakan suatu prediksi independen atas biaya
bunga, menggunakan rata-rata wesel bayar yang beredar dan rata-rata tibgkat bunga
agar auditor dapat mengevaluasi kewajaran beban bunga dan menguji bila ada bunga
yang tidak diakui. Contoh prosedur analitis untuk wesel bayar dan akun-akun bunga
yang berhubungan.

PROSEDUR ANALITIS

PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO


Metodologi untuk mendesain pengujian perincian atas saldo dalam siklus akuisis modal
dan pembayaran kembali sama yang diaplikasikan pada akun lainnya. Dalam
menentukan pengujian perincian saldo untuk wesel bayar, auditor mempertimbangkan
resiko bisnis, salah saji yang dapat diterima, resiko bawaan, resiko pengendalian, hasil
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dan hasil prosedur
analitis. Auditor seringkali menetapkan salah saji yang dapat diterima pada tingkat
rendah karena mereka hampir selalu dapat mengaudit saldo akun dan transaksi yang
memengaruhi saldo wesel bayar secara keseluruhan. Khususnya, mereka juga
menetapkan resiko bawaan pada tingkat rendah karena menilaiakun yang benar
biasanya mudah ditentukan. Auditor biasanya paling memerhatikan dalam tujuan
kelengkapan untuk saldo wesel bayar dan pengungkapan wesel bayar seperti jaminan
dan batasan wesel bayar.
Adapun tiga tujuan audit terkait saldo yang terpenting dalam wesel bayar adalah:
1. Wesel bayar yang ada telah dimasukkan (kelengkapan)
2. Wesel bayar di dalam skedul dibukukan secara akurat (keakuratan)
3. Wesel bayar disajikan dan diungkapkan secara semestinya (penyajian dan
pengungkapan)
Oleh karena siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali itu biasanya terdiri dari
hanya sedikit transaksi, maka resiko pengendalian dan hasil pengujian substantif atas
transaksi menjadi tidak terlalu penting dalam mendesain pengujian perincian saldo akun
seperti wesel bayar. Untuk kebanyakan transaksi dalam siklus, pertimbangan utama
auditor adalah bahwa setiap transaksi telah diotorisasi dengan benar. 

Tabel 19-2 Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan
Bunga
C. EKUITAS PEMILIK         
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan
publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan  tertutup yang
pemegang sahamnya biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal
selama satu periode jarang sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas
pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi
tahunan dan pembagian deviden (kalau ada) .
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering
terjadi perubahan individu yang memegang saham.
Pengujian akun-akun ekuitas pemilik dalam perseroan public, termasuk :
 Modal saham biasa
 Agio saham
 Laba ditahan dan dividen yang bersangkutan

Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.

Otorisasi Transaksi Secara Tepat


Contoh Transaksi yang biasanya memerlukan Otorisasi Khusus :
 Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang
diterbitkan (apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang
akan diterbitkan, nilai per saham, preferensi saham yang bukan saham
biasa, dan tanggal penerbitan.
 Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau
saham preferen, saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar
untuk saham-saham tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan
komisaris.
 Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk
dividen (apakah dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per
lembar saham, dan tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.

Pembukuan Dan Pemisahan Tugas Yang Tepat


Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang
beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
- Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
- Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki
saham perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
- Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar
pada suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan
sertifikat saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu Master File ini
juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.

Registrar Independen Dan Agen Transfer Saham


Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah memastikan bahwa saham diterbitkan
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar
perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris apabila terjadi
perubahan dalam pemilikan saham. Registrar bertanggung jawab untuk
menandatangani semua sertifikat saham baru yang diterbitkan dan memastikan
bahwa
sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan tidak berlaku. Sebelum
sertifikat pengganti diterbitkan.

Pengauditan Modal Saham Dan Agio Saham


Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham
dan agio saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah
dicatat dengan tepat (tuujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian )
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat
tujuan penyajian dan pengungkapan).
Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan pengujian substantive
golongan transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detil saldo
dan pengungkapan yang bersangkutan.

Transaksi Yang Terjadi Telah Di Bukukan


Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien menggunakan
registrar independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan konfirmasi kepada
mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi
yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi itu telah terjadi

Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi Dan Dicatat


Dengan Tepat
Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut
penerbitan modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara tunai,
merger dengan perusahaan lain lewat pertukaran saham, saham donasi, dan
pembelian kembali saham.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara
tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah
transaksi yang tercatat dipembukuan ke penerimaan kas.

MODAL SAHAM DISAJIKAN DAN DIUNGKAPKAN DENGAN TEPAT


Sumber terpenting untuk menentukan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan
aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran dasar perusahaan, notulen
rapat dewan komisarin dan analisis auditor tentang transaksi modal saham.

PENGAUDITAN DIVIDEN
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir,
kecuali apabila terdapat utang dividen .
Auditor bisa memeriksa keterjadian dividen yang telah dibukukan dengan memeriksa
otorisasi pada notulen rapat dewan komisaris tentang dividen per lembar saham dan
tanggal pembayaran dividen. Dalam melakukan hal tersebut, auditor harus waspada
terhadap kemungkinan tidak tercatatnya dividen yang telah diumumkan, terutama
beberapa waktu menjelang akhir tahun. Prosedur audit yang sangat berkaitan adalah
mereview arsip audit permanen untuk menentukan apakah terdapat pembatasan
pembayaran dividen dalam perjanjian obligasi atau provisi saham preferen .
Ketelitian pengumuman dividen dapat diaudit dengan melakukan rekalkulasi jumlah
berdasarkan dividen per lembar saham dikalikan dengan jumlah saham beredar .
apabilaa klien menggunakan agen transfer untuk mendistribusikan dividen , total
dividen dapat ditelusur ke jurnal pengeluaran kas ke agen tersebut dan juga
dikonfirmasi.

PENGAUDITAN LABA DITAHAN.


Pada kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi yang menyangkut laba ditahan
hanyalah pecatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan
pengumuman dividen. Perubahan lain dalam laba ditahan bias berupa koreksi laba
tahun yang lalu, penyesuaian tahun yang lalu yang didebetkan atau dikreditkan
langsung ke laba ditahan, dan penetapan atau penghentian
penyisihan (appropriation) laba ditahan. Untuk memulai pengauditan atas laba
ditahan, auditor pertama-tama menganalisis laba yang ditahan selama periode yang
diaudit.

Anda mungkin juga menyukai