RMK9 Kelompok11 Pengauditan2 2021
RMK9 Kelompok11 Pengauditan2 2021
PENGAUDITAN II C2
BAB 19
“PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL
& PENGEMBALIANNYA”
B. UTANG WESEL
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.
Biasanya wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu
tahun, tapi ada juga yang jangka waktunya lebih panjang. Wesel diterbitkan untuk
berbagai macam tujuan, dan properti atau aset lain dijadikan sebagai jaminan pinjaman,
seperti miosalnya sekuritas, piutang usaha, persediaan, dan aset tetap. Pembayaran
pokok pinjaman dan bunga wesel tersebut harus sesuai dengan persyaratan dalam
perjanjian kredit. Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan
bunga umumnya dilakukan pada saat hutang tersebut jatuh tempo, tetapi untuk
pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel biasanya mensyaratkan pembayaran bunga
bulanan atau setiap triwulanan.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan
bunganya sebagai bagian dari pengauditan siklus pembelian dan pembayaran karena
pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi karena transaksi jarang terjadi,
tidak ada transaksi modal yang dimasukkan dalam sampel oleh auditor untuk pengujian
pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Tujuan pengauditan atas utang wesel
adalah untuk menentukan:
a. Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.
b. Transaksi yang menyangkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
c. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga
telah ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan
tujuan audit saldo
d. Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait
memenuhi keempat tujuan audit penyajian.
PENGENDALIAN INTERNAL
Terdapat 4 pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :
1) Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu. Kewenangan
pemberian persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau
manajemen tingkat tinggi.
2) Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya. Pembayaran bunga periodik dan pembayaran
angsuran pokok pinjaman harus diawasi melalui siklus pembelian dan
pembayaran.
3) Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan
catatan pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh
pejabat yang ditunjuk.
4) Veritifikasi independen secara periodik. Secara periodik catatan detil wesel harus
direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang
diselenggarakan oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggung
jawab untuk menyelenggarakan catatan detil.
PROSEDUR ANALITIS
Tabel 19-2 Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan
Bunga
C. EKUITAS PEMILIK
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan
publik dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang
pemegang sahamnya biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal
selama satu periode jarang sekali terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas
pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau rugi
tahunan dan pembagian deviden (kalau ada) .
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering
terjadi perubahan individu yang memegang saham.
Pengujian akun-akun ekuitas pemilik dalam perseroan public, termasuk :
Modal saham biasa
Agio saham
Laba ditahan dan dividen yang bersangkutan
Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.
PENGAUDITAN DIVIDEN
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir,
kecuali apabila terdapat utang dividen .
Auditor bisa memeriksa keterjadian dividen yang telah dibukukan dengan memeriksa
otorisasi pada notulen rapat dewan komisaris tentang dividen per lembar saham dan
tanggal pembayaran dividen. Dalam melakukan hal tersebut, auditor harus waspada
terhadap kemungkinan tidak tercatatnya dividen yang telah diumumkan, terutama
beberapa waktu menjelang akhir tahun. Prosedur audit yang sangat berkaitan adalah
mereview arsip audit permanen untuk menentukan apakah terdapat pembatasan
pembayaran dividen dalam perjanjian obligasi atau provisi saham preferen .
Ketelitian pengumuman dividen dapat diaudit dengan melakukan rekalkulasi jumlah
berdasarkan dividen per lembar saham dikalikan dengan jumlah saham beredar .
apabilaa klien menggunakan agen transfer untuk mendistribusikan dividen , total
dividen dapat ditelusur ke jurnal pengeluaran kas ke agen tersebut dan juga
dikonfirmasi.