Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dimas Gilang Pratama

NIM : 19406244001
Kelas : 2019 B
Prodi : Pendidikan Sejarah
Mata Kuliah : Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan

Agresi Militer I :
Sejarah Singkat dan Militer Belanda NICA

Sejarah Singkat Agresi Militer I


68 Tahun lalu, 21 Juli 1947, Belanda melancarkan agresi militer pertamanya
terhadap Indonesia, Indonesia belum merdeka selama dua tahun. 1 Saat itu
diputuskan untuk menempuh jalur militer dengan dalih menjelaskan “Perjanjian
Lingarjati”, dengan keyakinan bahwa Indonesia adalah negara federal yang masih
berada di bawah kendali negara kincir angin. Pada saat yang sama, bagi Indonesia,
agresi militer Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati, yang merupakan perjanjian
yang diwakili oleh delegasi Sutan Syahrir dan Prof. Schermerhorn, Belanda
mengakui Indonesia sebagai fakta. Sebelum agresi ini, Van Moock mengeluarkan
ultimatum pada 15 Juli 1947. Dia meminta tentara Indonesia untuk mundur ke
tempat yang berjarak 10 kilometer dari perbatasan beberapa wilayah negara.
Pemimpin Republik Indonesia (RI) saat itu menolak permintaan Belanda. 2 Sebagai
kedok bagi dunia internasional, Belanda menyebut agresi militer ini sebagai operasi
polisi, kampanye yang dilakukan oleh penjajah Belanda untuk memulihkan masalah
keamanan, dan menyatakan bahwa operasi ini adalah urusan dalam negeri. Selain
itu, ia juga menyatakan bahwa tindakan yang bertujuan untuk merebut sumber daya
alam, terutama perkebunan kaya minyak, adalah urusan dalam negeri. Saat itu, Van
Moock menyatakan melalui siaran radio bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan
"Perjanjian Lingarjati". Pada saat yang sama, tentara Belanda siap pada saat itu,
dengan lebih dari 100.000 senjata modern, termasuk senjata berat yang
disumbangkan oleh tentara Inggris dan Australia.
1
Verelladevanka Adryamarthanino, Alasan Belanda Melancarkan Agresi Militer I di Indonesia,
(https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/27/140000679/alasan-belanda-melancarkan-agresi-
militer-i-di-indonesia?page=all), diakses pada tanggal 30 September 2021 pukul 09.13
2
Tim CNN Indonesia, Agresi Militer Belanda I: Sebab dan Kronologi Serangan,
(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210621143011-31-657277/agresi-militer-belanda-i-sebab-dan-
kronologi-serangan), diakses pada tanggal 1 Oktober 2021 pukul 10.23
Dalam agresi ini, selama agresi ini, Belanda mengerahkan dua pasukan
khusus, yaitu Korps Speciale Troepen (KST/pengembangan dari DST) dan pasukan
Kompi Penerjun Payung I (Unit Parasutis/ kesatuan terjun payung KNIL). Setelah
kembalinya dari pembantaian Westerling, mereka tidak pernah mengambil tindakan.
Tentara Belanda mulai menerobos, menyerang dan merebut daerah-daerah penting
di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang dikuasai oleh
Republik Indonesia (seperti kota-kota pelabuhan, perkebunan, dan daerah
pertambangan). Banyak orang menjadi korban. Sejauh ini, belum ada sumber pasti
yang menyebutkan jumlah korban akibat agresi tersebut. Pada hari kesembilan
invasi, sebuah pesawat yang membawa obat-obatan yang disumbangkan oleh
Palang Merah Malaya dari Singapura ditembak jatuh oleh Belanda. Akibatnya,
Komodor Muda Udara Mas Agustinus Adisucipto, Komodor Muda Udara
Abdulrachman Saleh, dan Perwira Muda Udara I Adisumarmo Wiryokusumo gugur. 3
Akibat dari rangkaian agresi Belanda tersebut, Pemerintah Republik
Indonesia secara resmi melaporkan kepada PBB tentang agresi militer Belanda
yang melanggar “Perjanjian Lingarjati” dan menimbulkan korban jiwa. 4 Inggris
bersuara dan tidak lagi menyetujui tindakan Belanda untuk mengambil solusi militer.
Atas permintaan India dan Australia, pada 31 Juli 1947, Dewan Keamanan PBB
memasukkan agenda agresi militer Belanda, yang kemudian mengeluarkan Resolusi
27 pada 1 Agustus 1947. Konflik harus dihentikan. Selanjutnya, Dewan Keamanan
PBB benar-benar mengakui keberadaan Republik Indonesia. Ini terbukti dalam
semua resolusi PBB sejak 1947. Dewan Keamanan PBB secara resmi
menggunakan nama Indonesia sebagai ganti Hindia Belanda. Selain itu, Dewan
Keamanan PBB sering menyebut konflik antara Republik Indonesia dan Belanda
sebagai " The Indonesian Question. “

Latar Belakang NICA


Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) adalah Pemerintahan Sipil
Hindia Belanda yang bertugas mengembalikan pemerintahan sipil dan hukum
3
Kristian Erdianto, 29 Juli 1947 dan Gugurnya Tiga Pahlawan AURI,
(https://nasional.kompas.com/read/2018/04/09/18362441/29-juli-1947-dan-gugurnya-tiga-pahlawan-auri?
page=all), diakses pada tanggal 2 Oktober 2021 pukul 13.49
4
Adara Primadia, Agresi Militer Belanda I dan Latar Belakangnya,
(https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/agresi-militer-belanda-1), diakses
pada tanggal 30 September 2021 pukul 12.32
pemerintah kolonial Hindia Belanda selepas kapitulasi pasukan pendudukan Jepang
di wilayah Hindia Belanda yang belakangan disebut Indonesia) seusai Perang Dunia
II atau Perang pasifik. NICA dibentuk di Australia pada 3 April 1944 dan awalnya
bertugas menghubungkan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di pengasingan
dengan Komando Tertinggi Sekutu di Wilayah Pasifik Barat Daya (SWPA/South
West Pacific Area).5 Badan tersebut terletak di Batalyon Kolumbia di Brisbane dan
pada awalnya berada di bawah struktur komando Pasukan Sekutu. Pada awal tahun
1944, Gubernur Hindia Belanda HJ Van Mook dan Panglima SWPA Jenderal
Douglas MacArthur dari Amerika Serikat sepakat untuk menyerahkan wilayah Hindia
Belanda yang diduduki pasukan Sekutu kepada warga sipil NICA. pemerintah.
Namun, karena penundaan politik oleh Departemen Luar Negeri AS, sebuah
perjanjian yang disebut "Perjanjian Urusan Sipil Van Moock-MacArthur" (Van Mook -
MacArthur Civil Affairs Agreement) ditandatangani pada 10 Desember 1944. Pada
bulan September 1945, utusan NICA pertama mendarat di Batavia (sekarang
Jakarta). Pada bulan Januari 1946, karena pemerintah Republik Indonesia secara
tegas menentang keberadaan staf NICA dan penggunaan nama Hindia Belanda
dalam badan tersebut, maka pada Januari 1946, namanya diubah menjadi AMACAB
(Allied Military Administration-Civil Affairs Branch). Setelah Inggris meninggalkan
Indonesia dan pembubaran SEAC pada Juni 1946, namanya diganti lagi menjadi
Tijdelijke Bestuursdienst (Temporary Administrative Service).
Tujuan Kedatangan NICA
Pada awalnya, kedatangan Sekutu disambut dengan sikap terbuka oleh
rakyat Indonesia. Namun setelah diketahui kedatangan Sekutu diboncengi oleh
NICA, rakyat Indonesia bersikap sebaliknya. Hal ini terjadi setelah Indonesia
mengetahui bahwa tujuan kedatangan NICA adalah untuk menegakkan kembali
kekuasaan kolonial Belanda. Situasi makin memburuk ketika NICA mempersenjatai
bekas tentara KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indische Leger) yang baru dibebaskan
dari tahanan Jepang. Alasan pasukan NICA yang membonceng pasukan Sekutu
mempersenjatai para tawanan perang Jepang adalah untuk menghadapi
perlawanan dari Indonesia. Setelah mempersenjatai tawanan Jepang, NICA dan
KNIL yang didukung Inggris (Sekutu) melancarkan provokasi dan melakukan teror
terhadap para pemimpin nasional.

5
Petrik Matanasi, NICA, (https://tirto.id/nica-bx7S), diakses pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 15.41
Referensi
Adryamarthanino. Verelladevanka. 2021. Alasan Belanda Melancarkan Agresi
Militer I di Indonesia.
(https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/27/140000679/alasan-belanda-
melancarkan-agresi-militer-i-di-indonesia?page=all). diakses pada tanggal 30
September 2021 pukul 09.13
Erdianto, Kristian. 2018. 29 Juli 1947 dan Gugurnya Tiga Pahlawan AURI.
(https://nasional.kompas.com/read/2018/04/09/18362441/29-juli-1947-dan-
gugurnya-tiga-pahlawan-auri?page=all). diakses pada tanggal 2 Oktober
2021 pukul 13.49
Petrik Matanasi. 2016. NICA. (https://tirto.id/nica-bx7S. diakses pada tanggal 01
Oktober 2021 pukul 15.41
Primadia. Adara. 2016. Agresi Militer Belanda I dan Latar Belakangnya.
(https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-
kemerdekaan/agresi-militer-belanda-1). diakses pada tanggal 30 September
2021 pukul 12.32
Tim CNN Indonesia.2021. Agresi Militer Belanda I: Sebab dan Kronologi Serangan.
(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210621143011-31-657277/agresi-
militer-belanda-i-sebab-dan-kronologi-serangan). diakses pada tanggal 1
Oktober 2021 pukul 10.23

Anda mungkin juga menyukai