Anda di halaman 1dari 8

Nama :Moch.

Davanna Rizki
Kelas :XII IBB 1
Absen :17
1.Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)

A.Fungsi kepolisian Fungsi kepolisian adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban


masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Fungsi kepolisian yang ada di masyarakat
menjadi aman, tenteram, tertib, damai, dan sejahtera. Fungsi kepolisian (POLRI) terkait erat
dengan Good Governance, yakni sebagai alat negara yang menjaga kamtibmas (keamanan dan
ketertiban masyarakat) yang bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta
menegakkan hukum yaitu sebagai salah satu fungsi pemerintahan hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyrakat yang diperoleh secara atributif melalui ketentuan
Undang-Undang (Pasal 30 UUD 1945 dan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
tentang POLRI).

B.Tugas Kepolisian

Tugas kepolisian dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu tugas represif dan tugas preventif.
Tugas represif ini adalah mirip dengan tugas kekuasaan eksekutife, yaitu menjalankan peraturan
atau perintah dari yang berkuasa apabila telah terjadi peristiwa pelanggaran hukum. Adapun
tugas preventif dari kepolisian menjaga dan mengawasi agar peraturan hukum tidak dilanggar
oleh siapa pun.

Tugas utama dari kepolisian adalah memelihara keamanan di dalam negeri. Dengan ini nampak
perbedaan dari tugas tentara yang terutama menjaga pertahanan negara yang pada hakikatnya
menunjuk pada kemungkinan ada serangan dari luar negeri. Sementara itu, dalam Undang-
Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13 dijelaskan bahwasannya
tugas pokok kepolisian adalah sebagai berikut

a) Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

b) Menegakkan hukum.

c) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Selanjutnya pada pasal 14 dijelaskan bahwasannya dalam melaksanakan tugas pokok


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas sebagai
berikut.
B.Kewenangan Polri

dalam KUHAP, Polri sebagai penyidik utama yang menangani setiap kejahatan secara umum
dalam rangka menciptakan keamanan dalam negeri, Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia, memiliki kewenangan sebagai berikut.

1. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.


2. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan.
3. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan.
4. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda
pengenal diri.
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
6. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.
7. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara.
8. Mengadakan penghentian penyidikan.
9. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
10. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di
tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah
atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.
11. Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta
menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada
penuntut umum.
12. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab, yaitu tindakan
penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan dengan syarat sebagai berikut: a) tidak
bertentangan dengan suatu aturan hukum; b) selaras dengan kewajiban hukum yang
mengharuskan tindakan tersebut dilakukan; c) harus patut, masuk akal, dan termasuk
dalam lingkungan jabatannya; d) pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang
memaksa; dan e) menghormati hak asasi manusia.

2.Peran Kejaksaan Republik Indonesia

FUNGSI :

1. Perumusan kebijaksanaan teknis dan kegiatan yustisial pidan umum berupa pemberian
bimbingan dan pembinaan dalam bidang tugasnya.
2. Perencaaan dan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan prapenuntutan, pemeriksaaan
tambahan, penuntutan dalam tindak pidan terhadap keamana negara dan ketertiban
umum, tindak pidana terhadap orang dan harta benda serta tindak pidana umum yang
diatur di dalam dan diluar kirab undang-undang hukum pidana.
3. Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan pelaksaan pengawasan terhadap
pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan hokum lainnya dalam perkara tindak
pidana umum serta pengadminitrasiannya.
4. Pembinaan kerja sama, pelaksanaan, koordinasi dan pemberian bimbingan serta petunjuk
teknis dalam penanganan perkara tindak pidana umum dengan instansi terkait
berdasarkan peraturann perundang-perundangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
jaksa agung.
5. Pemberian sarana, konsepsi, tentang pendapat dan/atau pertimbangan hukum jaksa agung
mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah hokum lainnya dalam kebijakan
penegakan hukum.
6. Pembinaan dan peningkatan kemampuan keterampilan dan intregitas aparat tindak pidana
umum di lingkungan kejaksaan.
7. Pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang tindak
pidana umum berdasarakan peraturan perundang-perundangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa Agung.

Tugas dan Wewenang Kejaksaan

Tugas dan wewenang Kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang, sebagai berikut.

Bidang Pidana

Di bidang pidana, kejaksaan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.

1. Melakukan penuntutan.
2. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
4. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang.
5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.

Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara

Di bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan melalui kuasa khusus, dapat bertindak, baik
di dalam maupun di luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

Bidang ketertiban dan ketenteraman umum

Di bidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan memiliki tugas dan wewenang sebagai
berikut.

1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.


2. Pengamanan kebijakan penegakan hukum.
3. Pengawasan peredaran barang cetakan.
4. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara.
5. Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama.
6. Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

3.Peran Pengadilan Negeri

Fungsi

sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan ialah
menerima, memeriksa dan memutuskan setiap perkara yang diajukan kepadanya, termasuk
didalamnya menyelesaikan perkara voluntair

Tugas

Tugas dan wewenang pengadilan negeri adalah memeriksa, memutus dan menyelesaikan


perkara pidana dan perdata di tingkat pertama. Hal lain yang menjadi tugas dan
kewenangannya, antara lain: Menyatakan sah atau tidaknya penangkapan, penahanan,
penghentian penyelidikan, atau penghentian tuntutan

wewenang

a. Pengadilan negeri bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan


perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.

b. Pengadilan negeri dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang


hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.

c. Selain tugas dan kewenangan tersebut di atas, Pengadilan Negeri dapat diserahi tugas dan

kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang

Proses peradilan di Negara Indonesia di antaranya sebagai berikut.

a. Penyelidikan
Merupakan suatu rangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwayang diduga sebai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya
penyidikan lebih lanjut.
b. Penyidikan
Suatu rangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti,
dengan bukti tersebut membuat terang tentang kejahatan atau pelanggaran yang terjadi
dan guna menemukan tersangkanya.
c. Penuntutan
Tindakan JPU untuk melimpahkan perkara pidana ke PN yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam hukum acara pidana dengan permintaan supaya diperiksa
oleh hakim di sidang pengadilan.
d. Sidang di pengadilan
e. Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari dua orang dengan materi
pembahasan yang telah disepakati bersama tentang pasal, tuntutan dan keputusan
hukuman bagi kesalahan seseorang melakukan kejahatan tindak pidana. Dalam
persidangan yang merupakan kasus pidana menggunakan ruangan. Saat persidangan baik
tersangka, pengunjung dan semuanya harus tertib dan harus mengikuti tata tertib dalam
persidangan. Tata tertib bagi orang yang hadir dalam persidangan, antara lain sebagai
berikut.
1) Duduk rapi dan sopan selama persidangan.
2) Dilarang makan dan minum di ruang sidang.
3) Dilarang membuat kegaduhan, baik di dalam maupun di luar ruang sidang.
4) Dilarang merokok baik di i ruang sidang maupun di dalam gedung pengadilan.
5) Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang. 6) Dilarang
membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali majelis hakim menghendakianak
tersebut menghadiri persidangan.
7) Membuang sampah pada tempatnya.
8) Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk apapun di dalam
gedung pengadilan tanpa adanya izin tertulis dari ketua pengadilan.
9)Guna melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun video recorder, dimohon
untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada majelis hakim.

4.Peranan Hakim

Fungsi

Untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan


Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.

Tugas dan wewenang

Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk


memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama.Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut:
1.Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar.

2.    Melantik presiden dan wakil presiden.


3.    Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-
undang dasar.

5.Peran Advokat dalam Penegakan Hukum

A.Fungsi Advokat adalah orang-orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa:
1. memberikan konsultasi hukum,
2. bantuan hukum,
3. menjalankan kuasa,
4. mewakili,
5. membela,
6. mendampingi, dan
7. melakukan tindakan hukum.

Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan
berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan, termasuk usaha
memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental mereka di depan hukum.

Tugas Advokat

Tugas advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan,
sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera disidangkan atau diputuskan perkaranya, dsb.

Hak dan Kewajiban Advokat

Dalam pelaksanaan tugasnya, pengacara bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran
dan tidak boleh memutarbalikkan peristiwa demi kepentingan kliennya agar kliennya menang
dan bebas. Oleh karena itu, sesuai Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003, seorang advokat
mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi undang-undang sebagai berikut.

Hak Advokat

Sesuai Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003, seorang advokat mempunyai hak dan
kewajiban yang dilindungi undang-undang. Adapun yang menjadi hak advokat adalah sebagai
berikut.

1. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada
kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan.
2. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan.
3. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan
tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang
pengadilan.
4. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya, baik dari instansi
pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan tersebut yang
diperlukan untuk pembelaan kepentingan kliennya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
5. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk perlindungan atas
berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap
penyadapan atas komunikasi elektronik advokat.
6. Advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam membela perkara klien oleh
pihak yang berwenang dan/atau masyarakat.

Kewajiban Advokat

Kewajiban yang harus dipatuhi oleh seorang advokat di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan perlakuan terhadap


klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang sosial
dan budaya.
2. Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya
karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.
3. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan kepentingan tugas
dan martabat profesinya.
4. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta pengabdian sedemikian rupa
sehingga merugikan profesi advokat atau mengurangi kebebasan dan kemerdekaan dalam
menjalankan tugas profesinya.
5. Advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan tugas profesi advokat selama
memangku jabatan.

6. Peran LP (Lembaga Pemasyarakatan)

Fungsi

Adapun fungsi Pemasyarakatan menurut KepMen NOMOR: M.01.PR.07.03 Tahun 1985 Pasal 2
seperti berikut ini.:

a) Melakukan pembinaan narapidana/anak didik.


b) Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja.
c) Melakukan bimbingan sosial/kerokhaniaan narapidana/anak didik.
d) Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS. e. Melakukan urusan tata
usaha dan rumah tangga.

Tugas dan wewenang

Tugas pokok, antara lain : melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik, melakukan
bimbingan sosial / kerohanian narapidana dan anak didik, Memberikan bimbingan,
mempersiapkan sarana dan hasil kerja, Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata
tertib lembaga pemasyarakatan.

7.Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisi Pemberantasan Korupsi disingkat KPK
adalah sebuah komisi yang dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI No. 30
Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Fungsi dan Tugas KPK

Tujuan dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, KPK mempunyai tugas sebagai berikut.

1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana


korupsi.
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Wewenang KPK

Untuk menyokong tugasnya, KPK memiliki beberapa wewenang sebagai berikut.

1. Mengoordinasi penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi.


2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi.
3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada
instansi terkait.
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindakan korupsi.
5. Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana korupsi.

Anda mungkin juga menyukai