Davanna Rizki
Kelas :XII IBB 1
Absen :17
1.Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
B.Tugas Kepolisian
Tugas kepolisian dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu tugas represif dan tugas preventif.
Tugas represif ini adalah mirip dengan tugas kekuasaan eksekutife, yaitu menjalankan peraturan
atau perintah dari yang berkuasa apabila telah terjadi peristiwa pelanggaran hukum. Adapun
tugas preventif dari kepolisian menjaga dan mengawasi agar peraturan hukum tidak dilanggar
oleh siapa pun.
Tugas utama dari kepolisian adalah memelihara keamanan di dalam negeri. Dengan ini nampak
perbedaan dari tugas tentara yang terutama menjaga pertahanan negara yang pada hakikatnya
menunjuk pada kemungkinan ada serangan dari luar negeri. Sementara itu, dalam Undang-
Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 13 dijelaskan bahwasannya
tugas pokok kepolisian adalah sebagai berikut
b) Menegakkan hukum.
dalam KUHAP, Polri sebagai penyidik utama yang menangani setiap kejahatan secara umum
dalam rangka menciptakan keamanan dalam negeri, Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia, memiliki kewenangan sebagai berikut.
FUNGSI :
1. Perumusan kebijaksanaan teknis dan kegiatan yustisial pidan umum berupa pemberian
bimbingan dan pembinaan dalam bidang tugasnya.
2. Perencaaan dan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan prapenuntutan, pemeriksaaan
tambahan, penuntutan dalam tindak pidan terhadap keamana negara dan ketertiban
umum, tindak pidana terhadap orang dan harta benda serta tindak pidana umum yang
diatur di dalam dan diluar kirab undang-undang hukum pidana.
3. Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan pelaksaan pengawasan terhadap
pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan hokum lainnya dalam perkara tindak
pidana umum serta pengadminitrasiannya.
4. Pembinaan kerja sama, pelaksanaan, koordinasi dan pemberian bimbingan serta petunjuk
teknis dalam penanganan perkara tindak pidana umum dengan instansi terkait
berdasarkan peraturann perundang-perundangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
jaksa agung.
5. Pemberian sarana, konsepsi, tentang pendapat dan/atau pertimbangan hukum jaksa agung
mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah hokum lainnya dalam kebijakan
penegakan hukum.
6. Pembinaan dan peningkatan kemampuan keterampilan dan intregitas aparat tindak pidana
umum di lingkungan kejaksaan.
7. Pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang tindak
pidana umum berdasarakan peraturan perundang-perundangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa Agung.
Tugas dan wewenang Kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang, sebagai berikut.
Bidang Pidana
1. Melakukan penuntutan.
2. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
4. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang.
5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
Di bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan melalui kuasa khusus, dapat bertindak, baik
di dalam maupun di luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
Di bidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan memiliki tugas dan wewenang sebagai
berikut.
Fungsi
sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan ialah
menerima, memeriksa dan memutuskan setiap perkara yang diajukan kepadanya, termasuk
didalamnya menyelesaikan perkara voluntair
Tugas
wewenang
c. Selain tugas dan kewenangan tersebut di atas, Pengadilan Negeri dapat diserahi tugas dan
a. Penyelidikan
Merupakan suatu rangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwayang diduga sebai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya
penyidikan lebih lanjut.
b. Penyidikan
Suatu rangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti,
dengan bukti tersebut membuat terang tentang kejahatan atau pelanggaran yang terjadi
dan guna menemukan tersangkanya.
c. Penuntutan
Tindakan JPU untuk melimpahkan perkara pidana ke PN yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam hukum acara pidana dengan permintaan supaya diperiksa
oleh hakim di sidang pengadilan.
d. Sidang di pengadilan
e. Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari dua orang dengan materi
pembahasan yang telah disepakati bersama tentang pasal, tuntutan dan keputusan
hukuman bagi kesalahan seseorang melakukan kejahatan tindak pidana. Dalam
persidangan yang merupakan kasus pidana menggunakan ruangan. Saat persidangan baik
tersangka, pengunjung dan semuanya harus tertib dan harus mengikuti tata tertib dalam
persidangan. Tata tertib bagi orang yang hadir dalam persidangan, antara lain sebagai
berikut.
1) Duduk rapi dan sopan selama persidangan.
2) Dilarang makan dan minum di ruang sidang.
3) Dilarang membuat kegaduhan, baik di dalam maupun di luar ruang sidang.
4) Dilarang merokok baik di i ruang sidang maupun di dalam gedung pengadilan.
5) Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang. 6) Dilarang
membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali majelis hakim menghendakianak
tersebut menghadiri persidangan.
7) Membuang sampah pada tempatnya.
8) Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk apapun di dalam
gedung pengadilan tanpa adanya izin tertulis dari ketua pengadilan.
9)Guna melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun video recorder, dimohon
untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada majelis hakim.
4.Peranan Hakim
Fungsi
A.Fungsi Advokat adalah orang-orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa:
1. memberikan konsultasi hukum,
2. bantuan hukum,
3. menjalankan kuasa,
4. mewakili,
5. membela,
6. mendampingi, dan
7. melakukan tindakan hukum.
Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan
berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan, termasuk usaha
memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental mereka di depan hukum.
Tugas Advokat
Tugas advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan,
sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera disidangkan atau diputuskan perkaranya, dsb.
Dalam pelaksanaan tugasnya, pengacara bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran
dan tidak boleh memutarbalikkan peristiwa demi kepentingan kliennya agar kliennya menang
dan bebas. Oleh karena itu, sesuai Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003, seorang advokat
mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi undang-undang sebagai berikut.
Hak Advokat
Sesuai Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003, seorang advokat mempunyai hak dan
kewajiban yang dilindungi undang-undang. Adapun yang menjadi hak advokat adalah sebagai
berikut.
1. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada
kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan.
2. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan.
3. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan
tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang
pengadilan.
4. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya, baik dari instansi
pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan tersebut yang
diperlukan untuk pembelaan kepentingan kliennya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
5. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk perlindungan atas
berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap
penyadapan atas komunikasi elektronik advokat.
6. Advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam membela perkara klien oleh
pihak yang berwenang dan/atau masyarakat.
Kewajiban Advokat
Kewajiban yang harus dipatuhi oleh seorang advokat di antaranya adalah sebagai berikut.
Fungsi
Adapun fungsi Pemasyarakatan menurut KepMen NOMOR: M.01.PR.07.03 Tahun 1985 Pasal 2
seperti berikut ini.:
Tugas pokok, antara lain : melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik, melakukan
bimbingan sosial / kerohanian narapidana dan anak didik, Memberikan bimbingan,
mempersiapkan sarana dan hasil kerja, Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata
tertib lembaga pemasyarakatan.
Tujuan dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, KPK mempunyai tugas sebagai berikut.
Wewenang KPK