Anda di halaman 1dari 26

STRUKTUR KRISTAL

PADATAN
STRUKTUR ATOM
 Setiap atom terdiri dari inti yang sangat kecil
yang terdiri dari proton dan neutron, dan di
kelilingi oleh elektron yang bergerak.
 Elektron dan proton mempunyai muatan listrik
yang besarnya 1,60 x 10-19 C dengan tanda
negatif untuk elektron dan positif untuk proton
sedangkan neutron tidak bermuatan listrik.
 Massa partikel-partikel sub atom ini sangat kecil:
proton dan neutron mempunyai massa kira-kira
sama yaitu 1,67 x 10-27 kg, dan lebih besar dari
elektron yang massanya 9,11 x 10-31 kg.
 Berat atom dari unsur atau berat
molekul dari senyawa bisa
dijelaskan
berdasarkan sma per atom
(molekul) atau massa per mol
material.

Satu mol zat terdiri dari 6,023 x


1023 atom atau molekul (bilangan
Avogadro).
IKATAN ATOM PADA BAHAN PADAT
1. IKATAN PRIMER
a. Ikatan ion
b. Ikatan kovalen
c. Ikatan logam

2. IKATAN SEKUNDER / VAN DER WAALS


IKATAN ION
 Ikatan antara dua atom yang berlainan
muatan yaitu positif dan negatif.
contoh: NaCl
 Atom cenderung mengikuti sifat pada gas
mulia, yaitu ada 8 elektron terluar/valensi.
 Na dengan satu elektron terluar dan Cl
dengan tujuh elektron terluar akan
cenderung membentuk ikatan ion.
IKATAN ION
IKATAN KOVALEN

 Ikatan antara dua atom yang saling


meminjamkan elektronnya valensinya untuk
menjadi lebih stabil.
contoh: CH4, H2O
 C memiliki 4 elektron valensi dan H memiliki 1
elektron valensi akan bergabung memenuhi
syarat 2n2
IKATAN KOVALEN
IKATAN LOGAM
 Material logam mempunyai satu, dua atau
paling banyak tiga elektron valensi.
 Dengan model ini, elektron valensi tidak
terikat kepada atom tertentu pada bahan
padat namun lebih kurang ia akan bebas
hanyut/bergerak melewati keseluruhan
logam.
 Elektron ini bisa dianggap dimiliki oleh
logam secara keseluruhan, atau membentuk
“lautan elektron” atau “awan elektron.
IKATAN LOGAM
IKATAN VAN DER WAALS

 Ikatan sekunder, van der Waals atau fisik


adalah lemah jika dibandingkan dengan
ikatan primer atau kimia.
 energi ikat biasanya dalam kisaran 10 kJ/mol
(0,1 ev/atom).
 Ikatan sekunder timbul antara semua atom
atau molekul, tapi keberadaannya tidak jelas
jika salah satu dari ketiga jenis ikatan primer
ada.
MOLEKUL

 Molekul bisa didefinisikan sebagai sebuah


kelompok atom yang terikat bersama-sama
oleh ikatan primer yang kuat.

 Keseluruhan spesimen padat yang terikat


dengan ikatan logam dan ion bisa dianggap
sebagai molekul tunggal.
KRISTAL
 Material kristal adalah material padat
dimana atom-atomnya tersusun dalam
susunan yang berulang dan periodik pada
dimensi yang besar.
 Pada material kristal , atom atom berada
pada kondisi “keteraturan jarak panjang”.
 Pada material non-kristal atau amorfus,
keteraturan atom jarak panjang tidak muncul.
 Space lattice adalah kerangka 3 dimensi yang
merupakan garis imajener yang ditarik dari
susunan aton atau inti atom tetangga.

 Unit cell / sel satuan merupakan bagian


terkecil dari space lattice.
SEL SATUAN
SEL SATUAN DALAM SPACE LATTICE
SISTEM KRISTAL:

 Jika dilihat dari geometri sel satuan, kristal


mempunyaitujuh kombinasi geometri yang
berbeda.
1. Triclinic
2. Monoclinic
3. Orthochombic
4. Rhombohedral
5. Hexagonal
6. Tetragonal
7. Cubic
STRUKTUR KRISTAL LOGAM

 Pada sebagian besar logam, struktur kristal


yang dijumpai adalah:
1. Kubus pusat sisi, FCC (face-centered cubic),
2. Kubus pusat ruang, BCC (bodycentered
cubic) dan
3. Tumpukan padat heksagonal, HCP
(hexagonal closepacked).
FCC

Contoh logam: tembaga, aluminium, perak dan


emas.
BCC

Contoh logam: Besi, baja.


HCP

Contoh logam: cadmium, magnesium, titanium


dan seng.
RUMUS-RUMUS:
Pada struktur FCC: sisi kubus a dan jari-jari atom R
dihubungkan dengan persamaan:

Fraksi volume bola padat di dalam sel satuan atau


disebut faktor penumpukan atom, FP dirumuskan:

Pada struktur BCC panjang sel satuan dirumuskan:


SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai