Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TITO JOKO SATRIO

NIM : 21140011

KELAS : D3 REFRAKSI OPTISI

MK : AGAMA ISLAM

Pandangan Islam:

Cloning:

Kloning terhadap manusia dengan cara bagaimanapun yang berakibat pada pelipatgandaan manusia
hukumnya adalah haram. 2. Kloning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan hukumnya boleh (mubah)
sepanjang dilakukan demi kemaslahatan dan/atau untuk menghindarkan kemudaratan (hal-hal negatif).

Aborsi:

hukumnya haram secara mutlak. Pendapat ini dinyatakan oleh sebagian besar fuqaha' Malikiyyah, Imam
al-Gazali, Ibn al-Jawzi, dan Ibn Hazm al-Zahiri. Pelakunya dapat dikenai sanksi yang disesuaikan dengan
akibat yang ditimbulkannya.

Bayi tabung:

Teknologi kedokteran modern semakin canggih. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya
menyatakan bahwa bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri yang sah hukumnya
mubah (boleh). Sebab, ini termasuk ikhtiar yang berdasarkan kaidah-kaidah agama.

Transplantasi Organ:

Salah satu keputusan dalam fatwa ini ialah seseorang tidak boleh memberikan atau menjual organ atau
jaringan tubuhnya kepada orang lain. ... Untuk itu, pengambilan dan transplantasi organ tubuh tanpa
adanya alasan yang dibenarkan secara syar'i hukumnya haram.

Euthanasia:

Baik dalam hukum positif maupun dalam kode etik kedokteran diatur bahwa melakukan euthanasia
tidaklah diperbolehkan. Bila dikaji dalam perspektif Hukum Islam, diatur bahwa euthanasia aktif adalah
perbuatan yang diharamkan dan diancam oleh Allah SWT dengan hukuman neraka bagi yang
melakukannya.

Aids:

Islam memandang bahwa HIV Aids bukanlah semata-mata persoalan kesehatan (medis) namun
merupakan buntut panjang dari persoalan perilaku. Sebab telah terbukti penyebab terbesar penularan
HIV Aids adalah perilaku seks bebas, baik itu zina dan homoseksual dan narkoba.
Inseminasi:

Hasil penelitian tentang Inseminasi buatan pada manusia adalah Menurut Hukum Islam Inseminasi
buatan pada manusia diperbolehkan, apabila sperma dan ovum dari pasangan suami-istri. Namun, jika
menggunakan sperma atau ovum donor atau orang lain, maka Hukum Islam mengharamkan.

DAKWAH DAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Hadis H.R Muslim

Dengan tangan jika tidak mampu dengan lisan (ucapan) dengan hati

Dalil Quran

Q.s Ali Imran 3 :104


ٰۤ ُ
َ‫ول ِٕٕىِكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْالخَ ي ِْر َويَأْ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
ِ ‫ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْنك‬
‫َر ۗ َوا‬

Aratinya: Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung.

Pengertian dakwah amar ma’ruf nahi munkar :

dalah perbuatan mengajak, menyeru, dan memanggil dalam hal kebaikan sesuai Al-Qur’an dan hadis.
Rasulullah Muhammad SAW dalam dakwah adalah selalu mengutamakan perilaku yang terpuji. Tutur
kata dan sikap yang santun selalu ditunjukkan Rasulullah SAW.

Tujuan dakwah adalah menegakkan amar makruf nahi mungkar agar umat manusia berada di jalan yang
benar dan diridai Allah SWT. Dakwah tentang kebaikan dalam Islam adalah diperuntukkan untuk seluruh
umat manusia di bumi. Dakwah adalah bentuk Rahmatan lil 'Alamin.

Nabi Muhammad SAW dalam menyerukan kebaikan dakwahnya menjadi rahmat bagi seluruh alam
semesta. Wujud dari dakwah adalah dalam Islam tak lain agar terwujud kebahagiaan serta
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Semua kebaikan tetap kembali kepada manusia.

2 macam dakwah:

Bil lisan : ceramah

dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah, khutbah, pidato,
diskusi, nasihat, dan lain- lain

Bil hal : tindakan


yakni kegiatan dakwah yang mengutamakan kemampuan kreativitas perilaku da'i secara luas atau yang
dikenal dengan action,approach atau perbuatan nyata. Misal menyantuni fakir miskin, menciptakan
lapangan pekerjaan, memberikan ketrampilan dan sebagainya.

Etika dalam berdakwah:

Anjuran dakwah:

baligh anni ayat : Sampaikan Ilmu Dariku Walau Satu Ayat

a. Bil hikmah
b. Mau izatul hasanah (nasehat yang baik)
c. Liswatun hasanah (contoh yang baik)
d. Mujadalah (diskusi)

Amal maruf nahi munkar : saling manasehati umtuk berbuat yang baik

Makruf : berbuat yang baik

Nahi: mencegah yang buruk

Etos kerja

firman dalam Q.S At-Taubah ayat 105 sebagai berikut,


۟ ُ‫َوقُ ِل ٱ ْعمل‬
ِ ‫وا فَ َسيَ َرى ٱهَّلل ُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُولُهۥُ َو ْٱل ُم ْؤ ِمنُونَ ۖ َو َستُ َر ُّدونَ إِلَ ٰى ٰ َعلِ ِم ْٱل َغ ْي‬
َ‫ب َوٱل َّش ٰهَ َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكم بِ َما ُكنتُ ْم تَ ْع َملُون‬ َ

Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."

Semangat beramal

Firman Allah: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)

Semangat berkerja

Prilaku mulia

1. dengan kerja keras pasti akan dapat sesuatu yang di inginkan

2. melakukan sesuatu dengan hal yang paling kecil, mulai dari diri sendiri dan dari sekarang

3. pantang menyerah dalam suatu pekerjaan


4. tidak bekeluh kesah sebelum memulai pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai