4 Opini
4 Opini
Bujang
Padek
Larangan Pesta hanya 2 Minggu
Sasudah tu buliah baralek liak tapi musti patuhi
prokes dan jaan lupo pasan ibu........................!
Karyawan 94 Rumah Makan Sudah Diswab
Nan negatif hasilnyo bisa karajo baliak kalau nan
Kontroversi Omnibus Law
dari Perspektif Kesehatan
positif isolasi dulu sampai cegak......................!
Anggota AJP bakal Diswab
Iko tamasuk syaraik nan harus dipatuhi, gunonyo
untuk kito basamo juo......................................!
UNDANG-Undang Cipta Kerja Adila Kasni Astiena aya kesehatan”. Merujuk pada defi-
atau Omnibus Law bercita-cita un- nisi ini, dukun bayi dan paranormal
TAJUK RENCANA tuk memberikan kemudahan beru-
saha, berinvestasi dan mempercepat
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas bukanlah tenaga kesehatan karena
tidak berlatarbelakang pendidikan
proyek strategis nasional. Sejak dis- formal kesehatan dan bukan peng-
ahkan 5 Oktober 2020, publik masih abdi di bidang kesehatan.
Ancaman Pilkada Minimalis “terperangah” dengan butir-butir Ketujuh, Istilah “pengobatan al-
PAK, Bu, tanggal 9 Desember nanti pilih siapa? Kalimat pasal yang diatur, sehingga kritik, Menyandingkan paranormal sebagai tenaga kesehatan tentu sangat ternatif” tidak ada di dalam UU-Kes,
pembuka obrolan semacam itu mulai sering terdengar di protes dan demo masih berlangsung tidak tepat dan seolah-olah menformalkan dukun dan paranormal kecuali “pengobatan tradisional”,
masyarakat. Ada yang diucapkan antartetannga. Ada juga sampai saat ini. Kontroversi Omni- yaitu pelayanan kesehatan yang di-
yang diucapkan tim sukses calon kepala daerah kepada para bus Law, tidak hanya menyangkut menjadi tenaga kesehatan. Jika tidak dijelaskan ke masyarakat, hal ini dasarkan pada pengalaman empiris
calon pemilih. Sialnya, tak sedikit para calon pemilih yang kebijakan investasi dan tenaga ker- dapat menyebabkan kebingungan, apalagi jika sampai masyarakat dan keterampilan turun temurun
tidak tahu hendak memilih siapa. ja, tapi juga kesehatan. Undang-un- lebih mempercayai upaya dukun dan paranormal dibandingkan upaya yang dapat dipertanggungjawabkan
dang merupakan salah satu produk dan diterapkan sesuai dengan nor-
Lalu, sang tim sukses pun melanjutkan ucapannya. “Pi-
hukum tertinggi yang menjadi acuan
yang dilakukan tenaga kesehatan, maka cita-cita pembangunan ma yang berlaku di masyarakat. Se-
lih nomor ini saja (sambil mengacungkan beberapa jari).
Nanti ada kompensasinya loh”. Tidak disebutkan kompen- dan legalitas keberadaan hal yang kesehatan akan jauh panggang dari api. dangkan “paranormal” menurut
sasi yang dimaksud. Yang jelas, pasti tidak jauh-jauh dari diaturnya, sehingga setiap kata men- KBBI adalah “tidak dapat dijelaskan
politik uang. jadi penting untuk diperhatikan. erapi, 4) bidan dan dukun bayi, 5) kan istilah “paramedis”. secara ilmiah” atau “orang yang
Pilkada Serentak 2020 memang terancam menjadi pesta Tulisan ini berfokus pada tenaga paramedis dan perawat, 6) jasa ru- Istilah ini memang pernah ada mempunyai kemampuan dalam
demokrasi paling minimalis. Pandemi Covid-19 membuat kesehatan, yang sempat membuat mah sakit, rumah bersalin, klinik dalam UU No 18 Tahun 1964 tentang memahami, mengetahui, dan mem-
semua aktivitas serba dibatasi. Kampanye tatap muka yang “geger” publik ketika istilah “dukun kesehatan, laboratorium kesehatan Wajib Kerja Para-Medis, yaitu tena- percayai hal-hal yang tidak dapat
sejatinya menjadi andalan sosialisasi calon kepala daerah bayi” dan “paranormal” masuk ke dan sanatorium, 7) psikolog dan ga kesehatan sarjana muda, menen- dijelaskan secara ilmiah”. Hal ini
kini tak terlihat gebyar. Pengetahuan calon pemilih tentang dalam ranah medis. Dalam UU No psikiater dan 8) pengobatan alterna- gah dan rendah yang bekerja di sungguhlah sangat paradoks, karena
calon kepala daerah pun menjadi minim. Jangankan pro- 36 Tahun 2009 tentang kesehatan tif, termasuk yang dilakukan paran- bawah pengawasan dokter, namun pelayanan kesehatan harus dapat
gram, visi dan misi. Identitas sang calon pemimpin itu pun (UU-Kes) dinyatakan bahwa cita- ormal. telah dicabut. Dengan berkembang- dipertangungjawabkan secara ilmi-
bisa-bisa tak dikenal. cita pembangunan kesehatan ad- Walaupun konteks pasal ini ad- nya profesi, perawat bukanlah pem- ah sesuaikeilmuan dan teknologi ter-
Sudah menjadi kultur masyarakat Indonesia, karakter alah meningkatkan derajat keseha- alah perpajakan, namun menimbul- bantu dokter, tetapi merupakan mi- kini dan berbasis bukti (evidence
pemilih dalam pemilu adalah pasif. Jangan pernah berharap tan masyarakat setinggi-tingginya kan kontroversi berdasarkan Un- tra sesama tenaga kesehatan, seh- based). Menyandingkan paranormal
mayoritas pemilih dengan sukarela mencari informasi ten- melalui peningkatan kesadaran, ke- dang-Undang No 36 Tahun 2009 ten- ingga istilah ini sudah tidak relevan. sebagai tenaga kesehatan tentu san-
tang para calon kepala daerah. Semua selalu dimulai dari mauan dan kemampuan hidup se- tang Kesehatan (UU-Kes) dan No 36 Keempat, pengulangan “psiki- gat tidak tepat dan seolah-olah men-
penyelenggara dan peserta pilkada. Merekalah yang proak- hat. Kesehatan adalah hak asasi yang Tahun 2014 tentang tenaga keseha- ater” setelah psikolog. Psikiater formalkan dukun dan paranormal
tif bersosialisasi sedangkan calon pemilih tinggal menim- wajib dijamin pemerintah melalui tan (UU-Nakes). Pertama, dalam merupakan bagian dari dokter spe- menjadi tenaga kesehatan. Jika tidak
bang-nimbang informasi yang dipaksakan masuk ke otakn- pelayanan kesehatan yang bertang- pengkategorian tenaga kesehatan, silis kedokteran jiwa yang telah dis- dijelaskan ke masyarakat, hal ini da-
ya. gung jawab dan sesuai perkemban- istilah medis mutlak hanya milik ebutkan sebelumnya pada “dokter, pat menyebabkan kebingungan,
Kondisi itu harus benar-benar dipahami penyelenggara gan ilmu pengetahuan dan teknolo- dokter dan dokter gigi, baik umum dokter gigi dan spesialis”. Ini meru- apalagi jika sampai masyarakat leb-
dan para kontestan pilkada 2020. Perang baliho yang berisi gi kesehatan. Tenaga kesehatan me- maupun spesialis. Jadi “jasa pelay- pakan salah satu bentuk ambiguitas ih mempercayai upaya dukun dan
wajah kandidat plus nomor urut jelas tidak cukup. Dibutuh- mainkan peranan yang amat krusial, anan kesehatan medis” sebagaima- dan kemubaziran. Kelima, tidak paranormal dibandingkan upaya
kan upaya yang lebih keras agar para calon kepala daerah sehingga wajib menjalani pendidi- na uraian Omnibus Law, tidak layak memasukkan jasa pelayanan tenaga yang dilakukan tenaga kesehatan,
tersebut lebih dikenal publik. kan dan pelatihan di bidang keseha- disematkan kepada tenaga selain kesehatan lain sebagaimana yang maka cita-cita pembangunan kese-
Debat calon kepala daerah yang dimulai sejak awal No- tan, sertifikasi, registrasi, perizinan, dokter dan dokter gigi. Kedua, dok- diatur UU-Nakes, seperti tenaga ke- hatan akan jauh panggang dari api.
vember ini sebenarnya bisa menjadi harapan agar para kan- pembinaan, pengawasan dan pe- ter hewan tidak dapat dikelompok- farmasian dan lainnya, padahal Pasal kontroversi ini sebenarnya
didat lebih dikenal. Sayang, adu program dan visi misi itu mantauan sesuai UU. Lalu bagaim- kan dalam tenaga medis, walaupun sama-sama bertugas menyehatkan persis sama dan kemungkinan copy-
terkesan asal terlaksana. Sosialisasi tentang jam pelaksan- ana keterkaitannya dengan Omnibus sama-sama ada kata “dokter”-nya, masyarakat. Keenam, memasukkan paste dari pasal 4A UU No 42 Tahun
aan dan stasiun televisi yang menyiarkan sangat minim. Law yang saat ini ramai diperbin- karena mengacu pada pelayanan “dukun bayi” dan “paranormal” 2009 tentang pajak, namun mengin-
Tiba-tiba saja, acara debat pertama sudah berlangsung den- cangkan? hewan yang seharusnya diatur dalam pelayanan kesehatan medis. gat adanya aturan dan UU tentang
gan klaim sukses. Apanya yang sukses? Dalam Omnibus Law dinyatakan dalam kategorisasi jasa lainnya. Ke- Menurut UU-Nakes, tenaga keseha- kesehatan, seharusnya kesalahan ini
Kampanye lewat media sosial pun terkesan salah starte- bahwa jasa layanan yang tidak tiga, penggunaan istilah “paramedis”. tan adalah “setiap orang yang meng- tidak terulang. Kajian akademis yang
gi. Pernah terbayang profil, program, visi dan misi calon ke- dikenai pajak adalah pelayanan Menurut Kamus Besar Bahasa Indo- abdikan diri dalam bidang keseha- teliti perlu diterapkan sebelum men-
pala daerah berseliweran di grup-grup aplikasi percakapan kesehatan medis dengan 8 kategori nesia (KBBI), paramedis adalah or- tan serta memiliki pengetahuan geluarkan UU yang sangat krusial
warga. Ternyata tidak ada. Atau, para kandidat memiliki link yaitu 1) dokter umum, dokter spesia- ang yang bekerja di lingkungan kese- dan/atau keterampilan melalui pen- seperti Omnibus Law, sehingga
kanal YouTube tentang mereka yang proaktif disebar ke lis dan dokter gigi, 2) dokter hewan, hatan sebagai pembantu dokter didikan di bidang kesehatan yang kekeliruan ini tidak terjadi lagi di
masyarakat tanpa melanggar aturan kampanye. Sepertinya 3) Ahli kesehatan seperti akupunk- (seperti perawat). Mengacu pada untuk jenis tertentu memerlukan masa mendatang. Wallahu’alam
yang itu juga susah ditemukan. Waktu yang tersisa dalam tur, ahli gigi, ahli gizi dan ahli fisiot- UU-kes dan UU-Nakestidak ditemu- kewenangan untuk melakukan up- bishawab. (*)
hitungan hari jangan disia-siakan lagi. Bikin terobosan agar