Anda di halaman 1dari 21

Kasus

Ny. Y berusia 24 tahun dirawat di bangsal post partum rumah sakit X setelah melahirkan
anak pertamanya 12 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik: TD 110/70 mmHg, Nadi 100
x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 37 o C, Payudara: kenyal, ASI belum keluar, puting
kiri inverted (Terbalik), Abdomen: TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, terdapat striae dan
linea nigra, vesika urinari penuh (pasien takut buat air kecil karena ada jahitan) genitalia:
terdapat jahitan episiotomi, lokhea rubra. Bayi rewel, menangis saat disusui oleh ibunya,
tampak posisi menyusui tidak tepat, bayi menghisap tidak kuat, ibu tampak cemas, wajah
berkeringat, kesulitan saat merubah posisi, meringis menahan sakit, tidak ada yang menunggu
ibu saat di rumah sakit karena suaminya harus bekerja. Pasien ingin menunda kehamilan
berikutnya namun belum mengetahui metode KB yang tepat.

I. Pengkajian
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. Y
Umur : 24 Tahun
Diagnosa Medis : Post Partum G0P1A0
Tanggal Melahirkan : 27 April 2021 Pukul 10.00 WIB

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


-
3. KELUHAN UTAMA KLIEN
Pasien mengatakan nyeri setelah melahirkan.

4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ny. A dengan G0P1A0 saat dilakukan pengkajian tampak bayi rewel, menangis saat
disusui oleh ibunya, tampak posisi menyusui tidak tepat, bayi menghisap tidak kuat, tampak
cemas, wajah berkeringat, kesulitan saat merubah posisi, dan meringis menahan sakit.

5. RIWAYAT KESEHATAN MASALALU


Pasien mengatakan ini kehamilan pertama, selama hamil pasien mengatakan hanya
mengalami mula dan muntah pada awal kehamilan.
6. DATA UMUM KESEHATAN
Tinggi Badan : 160 cm
Berat badan sebelum hamil : 57 kg
Berat badan selama Hamil : 70 kg
Masalah kesehatan khusus : Tidak ada
Buang air besar : Belum BAB paska melahirkan
Frekuensi :
Konsistensi :
Buang air kecil : Belum BAK paska melahirkan
Frekuensi :-
Warna :-
Kebiasaan tidur : Tidur malam ± 6 jam, tidur siang ± 1 jam

7. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan di keluaraga tidak ada yang memiliki penyakit keturunan
seperti Dm , jantung , TBC, dan tidak ada riwayat anak kembar, distoria dll.
b. Riwayat Kesehatan Klien :
- Kebiasaan individu
Klien mengatakan dirinya tidak pernah mengkonsumsi alkhohol,
mengkonsumsi obat-obatan dan tidak pernah merokok. Ny Y mengatakan
selama hamil dirinya sering melakukan olahraga ringan seperti berjalan tanpa
alas kaki pada pagi hari.
- Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat kesehatan yang lain dimasalalu.
- Riwayat KB
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, karena
kelahiran saat ini adalah kelahiran anak pertama. Klien berencana
mengguakan alat kontrasepsi namun belum mengetahui metode KB yang
tepat.
8. RIWAYAT OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
a. Status obstetri
G0P1A0
b. Riwayat Menstruasi
1) Usia menarche : 14 Tahun
2) Siklus menstruasi : 20-28 hari
3) Disminore : Nyeri kram perut bagian bawah dihari pertama haid
4) Lama menstruasi : 5 – 7 hari
5) Periode menstruasi: Teratur
c. Riwayat perkawinan
1) Menikah berapa kali : 1 kali
2) Usia menikah : 22 Tahun
3) Lama perkawinan : 2 Tahun
4) Permasalahan dalam kehidupan seksual : -
d. Riwayat kehamilan dan persalinan masa lalu

Anak Cara PB/ Jenis Keadaan Usia Penolong


ke Lahir BB Kelamin Lahir Sekarang
1 spontan 2800 L Normal 1 hari Bidan
e. Kehamilan sekarang
HPHT : 20 Juli 2020
TP / HPL : 27 April 2021
Obat – obatan yang di konsumsi :
Klien mengatakan tidak ada obat khusus yang diminum selama kehamilan kecuali
vitamin untuk ibu hamil dan susu untuk ibu hamil
Dukungan Keluarga :
Klien mengatakan keluarga selalu memberikan dukungan dan support selama
proses kehamilan sampai saat ini
Riwayat KB :
Klien mengatakan belum pernah KB dikarenakan ini merupakan anak pertama
klien
9. PENGKAJIAN POLA FUNGSI
a. Persepsi terhadap kesehatan
Klien mengatakan ini merupakan anak pertamanya sehingga klien ingin perawatan
dan Kesehatan yang terbaik untuk klien dan anaknya, sehingga klien memastikan
akan rajin untuk cek up, imunisasi bayi, dll di pusat Kesehatan.
b. Pola bernafas
Tidak ada keluhan sesak nafas, RR : 20 x/menit,
c. Kebutuhan cairan dan elektrolit
Intake : Minum : ± 2500 ml, Infus : 500 ml
Output : Urine : ±1000 cc, Feses : 150cc, Blood/ darah : 250 cc
Balance cairan : 2500 – 1400 = 1100
d. Pola nutrisi dan metabolik
- A (Antropometri) :
BB : 70 kg
TB : 160 cm
IMT : 27,3
- Biochemical : -
- Clinis : klien mengeluh nyeri pada daerah vagina atau jalan lahir
- Diet : Klien mengatakan menjalankan diet yang sudah dianjurkan
e. Pola eliminasi
- BAB : Klien mengatakan belum BAB paska melahirkan
- BAK : Klien mengatakan belum BAK paska melahirkan, karena
takut jahitannya lepas
f. Pola Aktifitas dan latihan
Klien mengatakan selama hamil klien melakukan olahraga ringan seperti jalan
santai tanpa alas kaki di pagi atau sore hari
g. Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidur malam ± 6 jam dan tidur siang ± 1 jam dengan kualitas
tidak kurang nyenyak dikarenakan nyeri. Pasien tampak tidak segar karena harus
mengurus bayinya jika bayinya terbangun dan pasien masih merasa nyeri.
h. Pola peran berhubungan
Pasien berperan sebagai seorang istri dan ibu dari anaknya. Klien mengatakan
orang terdekat adalah suaminya yang selalu mendampingi. Klien mengatakan
selama ini hubungannya dengan anggota keluarga, tetangga, dan masyarakat di
sekitar baik.
i. Pola nilai dan kepercayaan
Klien merasa sangat bersyukur bayinya dapat lahir dengan selamat, sehingga klien
dan keluarga melakukan acara syukuran
j. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Saat di rumah sakit klien mengatakan merasa tidak nyaman karena adanya luka
dijalan lahir sehingga kesulitan untuk mengubah posisi,
k. Kebutuhan belajar
Klien mengatakan masih bingung tentang cara merawat bayinya, tetapi ada niat
baik untuk terus belajar
l. Kebutuhan personal hygiene
Klien mengatakan sejak dirawat di RS untuk kebutuhan personal hygiene belum
dilakukan karena tidak ada yang menunggu dan menemani di rumah sakit.
m. Kebutuhan pemenuhan ADL
Ketika di RS sesudah melahirkan belum dapat memenuhi kebutuhan ADL-nya
belum dapat melakukan secara mandiri.

10. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmentis
Glascow Coma Scala ( GCS ): E 4, M 6, V 5 = 15
Tanda – tanda Vital :
TD : 120 / 70 mmhg
N :90x / menit
RR : 20 x / menit
S : 37oC
a. Kepala dan Leher
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, distribusi rambut
rata, warna rambut hitam, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
keluhan.
b. Mata
Mata simetris antara kanan dan kiri, ukuran pupil ± 2 mm, konjungtiva tidak
anemis, fungsi penglihatan normal, tidak ada nyeri tekan pada daerah palpebra.
c. Hidung
Lubang hidung simetris, tidak ada kelainan pada tulang hidung, tidak terdapat lesi,
adasedikit sekret, tidak ada nyeri tekan pada daerah hidung dan tulang pipi,
fungsi penciuman normal.
d. Mulut
Mulut kurang bersih, tidak ada lesi, tidak ada tanda – tanda sianosis, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries pada gigi. Fungsi pengecapan baik. Pasien dapat
membedakan rasa asin, pahit, asam dan manis.
e. Telinga
Telinga kanan dan kiri simetris, tidak adanya lesi, fungsi pendengaran baik, klien
dapat mendengar, dan dapat berkomunikasi dengan baik.
f. Jantung
I : Ictu cordis tidak tampak
P : Ictu cordis teraba di IC VI
P : Redup
A : bunyi jantung I, II normal
g. Paru – Paru
I : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada retraksi otot
bantu pernafasan.
P : Taktil fremitus simetris antara kanan dan kiri.
P : Sonor
A : Suara nafas vesikuler, irama pernafasan teratur tidak ada suara
tambahan
h. Payudara
bersih, nipple menonjol, tidak ada pembengkakan, pigmentasi aerola lebih gelap,
asi belum keluar
i. Abdomen
Inspeksi :Tampak garis linea nigra dibawah pusar kebawah, tampak
adanya strea gravidarum.
Auskultasi : Bising usus + 16 x/menit
Palpasi : TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, vesika urinaria penuh
Perkusi : terdengar bunyi timpani
j. Genetalia
Terdapat luka jahit atau episiotomi, Ppv lokea rubra, bau khas dan jumlah cukup
Redness : Tampak kemerahan
Edema : Tidak ada
Ekimosis : Tidak ada
Discharge : Tidak ada
Approximate : tertutup
k. Ekstermitas
Ekstermitas atas :
Simetris, pergerakan normal, tonus otot dan kekuatan otot baik, tidak tampak
edema, tidak ada sindaktil, polidaktil, CRT < 2 detik
Ekstermitas bawah :
Simetris, pergerakan normal, tonus otot baik, kekuatan otot baik, tidak ada odema,
tidak ada varises, tidak ada sindaktil dan polidaktil.

11. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan diagnostik
c. Terapi
13. PROSES KEPERAWATAN
a. Analisa data

Hari/ Kemungkinan Masalah


No Data focus
tanggal penyebab keperawatan
1 DS: Post Partum Ketidaknyamanan
Ny. Y mengatakan kesulit untuk Pasca Partum
Kontraksi Uterus
merubah posisi dan mengeluh (D.0075)
Persalinan Normal
nyeri
DO: Jalan lahir atau
vagina terluka
- Kontaksi uterus
- TFU setinggi pusat
Nyeri
- Terdapat striae
- Linea nigra Episiotomi
- Vesika urinari penuh
(pasien takut buat air kecil Tidaknyamanan
pasca partum
karena ada jahitan)
- Terdapat Lokhea Rubra
- Terdapat episiotomi,
- Tampak meringis kesakitan
- TD : 110 / 70 mmHg
- N : 100x / menit
- RR : 20 x / menit
- S : 37oC
2. Perubahan Menyusui tidak
Psikologis
DS efektif (D.0029)
Ny. A megatakan cemas karena Belum ada
pengalaman menjadi
bayi menangis saat disusui dan bayi
orang tua
menghisap tidak kuat
Ibu cemas, Isapan
bayi tidak adekuat
DO :
- Payudara kenyal,
ASI tidak keluar
- ASI belum keluar
- Isapan bayi tidak adekuat Bayi rewel dan
menangis

Menyusui tidak
efektif
3. DS : Perubahan Psikologi Ansietas
Ny. Y mengatakan tidak ada yang (D.0080)
Taking In
menunggu dirumah sakit terutama Ketergantungan
suaminya dan Bayi rewel
Butuh Perlindungan
DO : dan kenyaman
- Bayi rewel dan menangis
- Tampak cemas Tidak Terpenuhi
- Wajah berkeringat
Ibu cemas, Bayi
rewel dan menangis

Perubahan fisik,
Wajah berkeringat

Ansietas

4. Taking Hold Defisit


Pengetahuan
Belajar mengenal
perawatan diri dan (D.0111)
bayi
DS :
Tidak terpenuhi,
Pasien mengatakan belum BAK belum ada
karena takut ada luka jahitan, pengalaman

Pasien belum mengetahui metode


KB yang tepat Kurang pengetahuan

DO :
- Kandung Kemih penuh Ibu terlihat cemas

- Ibu tampak cemas

Defisit
Pengetahuan

5.
Kontaksi Uterus
DS : - Risiko infeksi
DO : Post Partum (D.0142)
- Terdapat jahitan luka
Jalan lahir terluka
episiotomy
Nyeri
- Lochea rubra
- S : 37oC
Episiotomi

Perubahan fisiologis
pada
vagina dan perineum

Kerusakan integritas
jaringan

Adanya trauma
jaringan

Memungkinkan
masuk
mikroorganisme

Risiko Infeksi

b. Prioritas dignosa keperawatan


1. Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan kondisi pasca persalinan
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
3. Ansietas berhubungan dengan krisis maturasional
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
5. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit

c. Rencana keperawatan

NO SDKI SLKI SIKI


1. Ketidaknyamanan Status Kenyamanan Perawatan Pasca
Pasca Partum (D. 0075) Pascapartum (L.07061) Persalinan
Definisi: Definisi: (1.06205)
Perasaan tidak nyaman Perasaan nyaman yang Definisi:
yang berhubungan berhubungan dengan kondisi Mengidentifikasi
dengan kondisi setelah setelah melahirkan, dan merawat ibu
melahirkan. Setelah dilakukan Tindakan segera setelah
Penyebab: keperawatan selama 3x24 jam melahirkan sampai
1. Ketidaktepatan diharapkan status kenyamanan dengan enam
posisi pascapartum Kembali efektif minggu.
Kondisi klinis terkait: dengan kriteria hasil: Tindakan:
1. Kondisi pasca 1. Meringis menurun  Monitor tanda
persalinan 2. Luka episiotomy vital
menurun  Monitor keadaan
3. Kontraksi uterus lokea
menurun  Periksa perinium
4. Berkeringat menurun atau robekan
5. Merintih menurun  Monitor nyeri
6. Payudara bengkak  Identifikasi
menurun kemampuan ibu
7. Tekanan darah normal merawat bayi
8. Frekuensi nadi normal  Identifikasi
adanya masalah
psikologis ibu
postpartum
 Kosongkan
kandung kemih
sebelum
pemeriksaan
 Dukung ibu untuk
melakukan
ambulasi dini
 Berikan
kenyamanan pada
ibu
 Fasilitasi ibu
berkemih secara
normal
 Fasilitasi ikatan
ibu dan bayi
secara optimal
 Jelaskan
pemeriksaan pada
ibu dan bayi
secara rutin
 Ajarkan ibu
mengatasi nyeri
secara
nonfarmakologi
 Rujuk ke
konselor laktasi

2. Menyusui Tidak Status Menyusui (L.03029) Edukasi Menyusui


Efektif (D.0029) Definisi: (1.12393)
Definisi: Kemampuan memberikan ASI Definisi:
Kondisi dimana ibu dan secara langsung dari payudara Memberikan
bayi mengalami kepada bayi dan anak untuk informasi dan saran
ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan nutrisi. tentang menyusui
kesukaran pada proses Setelah dilakukan Tindakan yang dimulai dari
menyusui. keperawatan selama 3x24 jam antepartum,
Penyebab: diharap status menyusui dapat inpartum, dan
1. Anomali normal dengan kriteria hasil: postpartum.
payudara ibu 1. Perlekatan bayi pada Tindakan:
2. Ketidakadekuata payudara ibu meningkat  Identifikasi tujuan
n refleks 2. Kemampuan ibu atau keinginan
menghisap bayi memposisikan bayi untuk menyusui
dengan benar  Sediakan materi
meningkat dan media penkes
3. Pancaran ASI  Dukung ibu untuk
meningkat meningkatkan
4. Suplai ASI adekuat kepercayaan diri
meningkat dalam menyusui
5. Kepercayaan diri ibu  Libatkan system
meningkat dukungan
6. Hisapan bayi meningkat  Berikan konseling
7. Kecemasan maternal menyusui
menurun  Jelaskan manfaat
menyusui bagi
ibu dan bayi
 Ajarkan 4 posisi
menyusui dan
perlekatan dengan
benar
 Ajarkan
perawatan
payudara
postpartum
(memerah ASI,
pijat payudara,
pijat oksitosin)
3. Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas
Definisi: Definisi: (1.09314)
Kondisi emosi dan Kondisi emosi dan pengalaman Definisi:
pengalaman subjektif subjektif individu terhadap Meminimalkan
individu terhadap objek objek yang tidak jelas dan kondisi individu dan
yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi pengalaman
spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan subjektif terhadap
bahaya yang individu melakukan Tindakan objek yang tidak
memungkinkan individu untuk menghadapi ancaman. jelas dan spesifik
melakukan Tindakan Setelah dilakukan Tindakan akibat antisipasi
untuk menghadapi keperawatan selama 3x24 jam bahaya yang
ancaman. diharapkan ansietas dapat memungkinkan
Penyebab: teratasi dengan kriteria hasi: individu melakukan
1. Krisis situasional 1. verbalisasi kebingungan Tindakan untuk
Kondisi klinis terkait: menurun menghadapi
1. Hospitalisasi 2. perilaku kebingunan ancaman.
dan gelisah menurun Tindakan:
3. frekuensi pernapasan  identifikasi saat
menurun tingkat ansietas
4. frekuensi nadi menurun berubah
5. frekuensi darah  monitor tanda
menurun ansietas
6. tremor menurun  ciptakan suasana
7. pola tidur membaik terapeutik
 informasikan
secara factual
mengenai
diagnose
pengobatan dan
prognosis
 kolaborasi
pemberian obat
anti ansietas
4. Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi Keluarga
(D.0111) (L.12111) Berencana
Definisi: Definisi: (1.12381)
Ketiadaan atau Kecukupan informasi kognitif Definisi:
kurangnya informasi yang berkaitan dengan topik Memberikan
kognitif yang berkaitan tertentu. informasi dan
dengan topik tertentu. Setelah diberikan tindakan memfasilitasi ibu
Penyebab: keperawatan selama 3x24 jam dan asangan dalam
1. Kurang terpapar diharapkan pengetahuan penggunaan alat
informasi. meningkat, dengan kriteria kontrasepsi untuk
hasil: mengatur jarak
1. Perilaku sesuai anjuran kelahiran.
meningkat Tindakan:
2. Verbalisasi niat belajar  Identifikasi
meningkat pengetahuan
3. Kemampauan menjelaskan tentang alat
tentang pengetahuan suatu kontrasepsi
topik membaik  Sediakan materi
4. Perilaku sesuai dengan dan media
pengetahuan meningkat penkes
5. Persepsi yang keliru  Lakukan
terhadap masalah menurun penapisan ibu
6. Perilaku membaik dan pasangan
untuk
pengetahuan
alat kontasepsi
 Fasilitasi ibu
dan paangan
dalam
mengambil
keputusan
menggunakan
alat kontrasepsi
 Jelaskan metode
alat kontrasepsi
 Jelaskan
aktivitas
seksualitas
setelah
mengikuti
program KB
5. Resiko Infeksi (D.0142) Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi
Definisi: Definisi: (1.14539)
Beresiko mengalami Derajat infeksi berdasarkan Definisi:
peningkatan terserang obserfasi atau sumber Mengidentifikasi
organisme patogenik. informasi. dan menurunkan
Faktor resiko: Setelah dilakukan Tindakan resiko terserang
1. Peningkatan keperawatan selama 3x24 jam organisme
paparan diharapkan tingkat infeksi akan patogenik.
organisme Kembali normal dengan Tindakan:
patogen kriteria hasil:  Monitor tanda
1. Kebersihan tangan dan gejala
meningkat infeksi local dan
2. Kebersihan badan sistemik
meningkat  Cuci tangan
3. Demam menurun sebelum dan
4. Kemerahan menurun sesudah kontak
5. Nyeri menurun dengan pasien
6. Bengkak menurun dan lingkungan
7. Cairan berbau busuk pasien
menurun  Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
 Ajarkan cuci
tangan dengan
benar
 Ajarkan cara
memeriksa
kondisi luka
 Kolaborasi
pemberian
imunisasi

d. Implementasi

Hari/tanggal Dx Tindakan TTD


Selasa, 27 Ketidaknyamanan pasca 1. Memonitor tanda vital
April 2021 partum 2. Memonitor keadaan lokea
3. Memeriksa perinium atau
robekan
4. Memonitor nyeri
5. Mengidentifikasi kemampuan ibu
merawat bayi
6. Mengidentifikasi adanya masalah
psikologis ibu postpartum
7. Mengosongkan kandung kemih
sebelum pemeriksaan
8. Mendukung ibu untuk melakukan
ambulasi dini
9. Memerikan kenyamanan pada ibu
10. Memfaasilitasi ibu berkemih
secara normal
11. Memfasilitasi ikatan ibu dan bayi
secara optimal
Risiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik
2. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
3. Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
4. Mengajarkan cuci tangan dengan
benar
5. Mengajarkan cara memeriksa
kondisi luka
Ansietas 1. Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah,
dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
2. Monitor respons terhadap terapi
relaksasi
3. Anjurkan mengambil posisi
nyaman
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
5. Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi
Menyusui tidak efektif 1. Mengidentifikasi tujuan atau
keinginan untuk menyusui
2. Menyeediakan materi dan media
penkes
3. Mendukung ibu untuk
meningkatkan kepercayaan diri
dalam menyusui
4. Melibatkan system dukungan
5. Memberikan konseling menyusui
6. Menjelaskan manfaat menyusui
bagi ibu dan bayi

Defisit Pengetahuan 1. Mengidentifikasi pengetahuan


tentang alat kontrasepsi
2. Menyeediakan materi dan media
penkes
3. Melakukan penapisan ibu dan
pasangan untuk pengetahuan
alat kontasepsi
4. Memfasilitasi ibu dan paangan
dalam mengambil keputusan
menggunakan alat kontrasepsi
5. Menjelaskan metode alat
kontrasepsi
6. Menjelaskan aktivitas
seksualitas setelah mengikuti
program KB

e. Evaluasi

Hari/ Dx Perkembangan pasien TTD


Tanggal
Selasa, 27 Ketidaknyamanan pasca S : Ny. Y mengatakan nyeri dan sulit
April 2021 partum untuk merubah posisi
O:
- Terdapat jahitan episiotomi,
- Tampak meringis,
- Terdapat kontraksi uterus
- TD : 110 / 70 mmHg
- N : 100x / menit
- RR : 20 x / menit
- S : 37oC
A : Ketidaknyamanan pasca partum
P : lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda vital
2. Memonitor keadaan lokea
3. Memeriksa perinium atau robekan
4. Memonitor nyeri
5. Mengidentifikasi kemampuan ibu
merawat bayi
6. Mengidentifikasi adanya masalah
psikologis ibu postpartum

Risiko infeksi S:-


O:
- Terdapat jahitan episiotomi
- TD : 110/70 mmHg
- N : 100 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- S : 37°C
A : risiko infeksi
P : lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik
2. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
3. Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
4. Mengajarkan cuci tangan dengan
benar
Ansietas S : klien mengatakan merasa cemas Karen
ASI tidak keluar dan anaknya rewel.
O:
- Tampak cemas
- Gelisah
- Wajah berkeringat
A : ansietas
P : lanjutkan intervensi
1. Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah, dan
suhu sebelum dan sesudah latihan
2. Monitor respons terhadap terapi
relaksasi
3. Anjurkan mengambil posisi
nyaman
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam

Menyusui tidak efektif S:


- klien menggatakan melahirkan
anak yang pertama
- klien mengatakan ASI tidak keluar
O:
- Putting susu inverted
- Isapan bayi tidak adekuat
- Tampak posisi menyusui yang
tidak tepat
A : menyusui tidak efektif
P : lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi tujuan atau
keinginan untuk menyusui
2. Menyeediakan materi dan media
penkes
3. Mendukung ibu untuk
meningkatkan kepercayaan diri
dalam menyusui
4. Melibatkan system dukungan
5. Memberikan konseling menyusui
6. Menjelaskan manfaat menyusui
bagi ibu dan bayi

DS : klien mengatakan S:
bingung untuk memilih klien bingung memilh KB yang tepat
KB yang tepat O:
DO : G0P1A0 G0P1A0
A:
Defisit Pengetahuan
P : Intervensi lanjutan :
1. Mengidentifikasi pengetahuan
tentang alat kontrasepsi
2. Menyeediakan materi dan media
penkes
3. Melakukan penapisan ibu dan
pasangan untuk pengetahuan alat
kontasepsi
4. Memfasilitasi ibu dan paangan
dalam mengambil keputusan
menggunakan alat kontrasepsi
5. Menjelaskan metode alat kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai