Anda di halaman 1dari 11

BIOLOGI UMUM

MAKALAH “ REPRODUKSI SEL TANAMAN PAKU DAN LUMUT”

Dosen Pengampuh : Helda Sabban, SP.,M.Sc

Di Susun oleh :

JASMAN MOLE
04312111011

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan karunianya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah
ini adalah “ Reproduksi sel tanaman paku dan lumut”.

Shalawat serta salam semoga tercurahkah kepada nabi besar kita Muhammad SAW.
Yang menjadi suri teladan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari ibu Helda Sabban, SP.,
M. Sc. Selain penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca
tentang “Reproduksi sel tanaman paku dan lumut”.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................2
C. Tujuan.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tumbuhan Lumut............................................3


B. Cara Hidup dan Habitat Lumut..........................................3
C. Daur Hidup Bryophyta (lumut)...........................................4
D. Reproduksi Tanaman Lumut.............................................4
E. Pengertian Tumbuhan paku...............................................5
F. Daur Hidup Pteridophyta (paku Pakuan)..........................5
G. Reproduksi Tanaman Paku.................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Reproduksi merupakan salah satu ciri dari Mahluk, di samping ciri ciri
seperti: respirasi, transportasi, pencernaan, ekskresi, koordinasi, dan iritabilitas.
Setiap Mahluk hidup memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi atau
proses perkembangbiakan. Secara umum reproduksi pada Mahluk hidup dapat di
bedakan menjadi dua macam, yaitu reproduksi seksual, ( secara perkawinan ) dan
reproduksi aseksual ( tanpa perkawinan ).
Pada reproduksi seksual menggunakan alat/organ seksual berupa sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina, sedangkan pada reproduksi aseksual, tidak
menggunakan alat/organ seksual, sehingga proses perkembangbiakan
menggunakan organ tubuh, seperti akar dan batang pada tumbuhan. Reproduksi
seksual disebut juga perkembangbiakan secara vegetatif. Reproduksi seksual
umumnya dilakukan oleh hewan tingkat tinggi dan sebagian tumbuhan sedangkan
reproduksi aseksual umumnya di lakukan hewan tingkat rendah dan sebagian
tumbuhan.
Reproduksi tumbuhan adalah proses di mana tumbuhan memperoleh
organisme baru yang sesuai induknya reproduksi pada tumbuhan bisa aseksual
atau seksual. Reproduksi aseksual melibatkan berbagai metode yang sangat
berbeda untuk menghasilkan tumbuhan baru yang identik. Reproduksi seksual
disisi lain tergantung pada serangkaian kompleks peristiwa seluler dasar yang
melibatkan kromosom dan gen. Reproduksi secara generatif ( kawin ) secara
vegetatif ( tidak kawin )

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah Pengertian Tumbuhan Lumut?
2. Bagaimanakah Cara Hidup dan Habitat Lumut?
3. Bagaimanakah Reproduksi Tumbuhan lumut?
4. Bagaimanakah Daur Hidup Tumbuhan Lumut?
5. Bagaimanakah Pengertian Tumbuhan paku
6. Bagaimanakah Reproduksi Tumbuhan paku?
7. Bagaimanakah Daur Hidup Tumbuhan Paku?

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengertian Tumbuhan Lumut
2. Mengetahui Cara Hidup dan Habitat Paku
3. Mengetahui Daur Hidup Tumbuhan Lumut
4. Mengetahui Reproduksi Tumbuhan Lumut
5. Mengetahui Pengertian Tumbuhan Paku
6. Mengetahui Daur Hidup Tumbuhan Paku
7. Mengetahui Reproduksi Tumbuhan Paku
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Lumut (Bryophyta) merupakan anggota kindom plantae (Tumbuhan).
Tumbuhan yang sederhana dan bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan antara
Thallaphyta atau tumbuhan bertalus (belum memiliki akar, batang, dan daun sejati)
dengan Cormophyta atau tumbuhan berkormus (sudah memiliki akar, batang dan
daun sejati) lumut juga di kenal sebagai moss.
Dalam skala evolusi lumut berada di antara ganggang hijau dan tumbuhan
pembuluh (Tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan antara ketiga
tumbuhan tersebut adalah ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil
A, B, dan pati sebagai cadangan makanan utama.
Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan
berpembuluh telah beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering dengan
mempunyai organ reproduksi (gametangium) dan sporangium, selalu terdiri dari
banyak sel (Multiseluler) dan di lindungi oleh lapisan sel sel mandul, zigotnya
berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium betina. Oleh
karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada umumnya merupakan tumbuhan
darat yang tidak seperti ganggang yang kebanyakan aquatik.
Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan pembuluh terutama karena lumut
(kecuali Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut air dan makanan. Selain
itu lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut melekat pada substrat dengan
menggunakan rizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan berpembuluh juga berbeda.
B. Cara Hidup dan Habitat Lumut
Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Sebagian besar lumut
merupakan tumbuhan terrestrial atau hidup di daratan. Lumut mudah di temukan,
terutama di tempat lembab (higrofit), di tanah, pula lumut yang hidup dia air
(hidrofit), misalnya Ricciocarpus natans, ditempat yang lembab dan teduh, lumut
tumbuh subur dan tampak sebagai hamparan hijau. Contohnya lumut gabut
( sphagnum) yang tumbuh di bioma tundra di daerah kutub utara.
C. Daur Hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Daur hidup tumbuhan lumut d awali dengan berkecambahnya spora yang jatuh
pada daerah yang tepat. Daerah yang tepat untuk tumbuhan lumut adalah daerah yang
lembah, terdapat nutrisi, dan mendapat pancaran sinar matahari. Spora kemudian
tumbuh menjadi tumbuhan lumut muda (protonema). Kemudian tumbuh menjadi
tumbuhan lumut dewasa (gametofit). Tahapan selanjutnya mengikuti daur hidup
tumbuhan lumut yang akan diulas secara singkat di bawah. Tumbuhan lumut dewasa
mempunyai alat kelamin jantan berasal dari anteredium dan mampu menghasilkan
spermatozoid. Selain itu tumbuhan lumut juga memiliki alat kelamin betina yang
berasal dari arkegonium sehingga mampu membentuk ovun (sel telur). Pelemburan
spermatozoid dan ovun dapat membentuk zigot, bakal tumbuhan lumut baru yang
bersifat diploid.

D. Reproduksi Tumbuhan Lumut


Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya, reproduksi
aseksualnya dengan spora haploid yang membentuk dalam sporofit, sedangkan
reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet baik. Gamet jantan maupun gamet
betina yang di bentuk dalam gametofit, ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai
berikut :
a. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan
bagian lebar, yang di sebut perut, bagian yang sempit di sebut leher.
b. Anteredium adalah gametangium jantan berbentuk bulat seperti gada. Dinding
anteredium terdiri dari selapis sel – sel yang mandul dan di dalamnya terdapat
sejumlah sel induk spermatozoid. Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung
secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang di sebut .

E. Pengertian Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan Paku merupakan kelompok Tumbuhan yang termaksud dalam
divisio Ptheriodophyta dan merupakan kelompok tumbuhan yang tumbuh menempel
pada pohon, kayu mati, kayu lupuk, sersah tanah dan batuan. Di dalam kehidupannya,
tumbuhan paku di pengaruhi oleh faktor lingkungan setiap jenis tumbuhan paku
memerlukan kondisi lingkungan abiotik untuk dapat hidup. Tumbuhan ini hidup subur
dan banyak di jumpai pada lingkungan yang lembab dan beriklim tropis.
F. Daur Hidup Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku di kelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan macam
spora yang di hasilkannya pengelompokan tersebut meliputih :
a. Tumbuhan paku Homospora
Tumbuhan paku homospora merupakan paku yang menghasilkan satu macam
spora saja. Secara singkat alur daur hidup tumbuhan paku meliputih spora masuk
keluar dari sporofit – protalium, protalium membentuk arkegonium dan anteridium –
sperma membuahi ovum. Dengan media air – terbentuk zigot – sperma (Paku dewasa)
– sporofit menghasilkan spora.
b. Tumbuhan Paku Heterospora
Tumbuhan Paku Heterospora mampu menghasilkan dua macam spora yang
memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Kedua spora yang di hasilkan pada
tumbuhan paku heterospora di sebut mikrospora dan makrospora. Mikrospora adalah
spora dengan ukuran kecil yang menjadi protalium jantan dan dapat menghasilkan sel
sperma melalui pembentukan anteridium, sedangkan makrospora adalah spora yang
memiliki ukuran lebih besar yang akan menjadi protalium betina dan akan
menghasilkan ovum.
c. Tumbuhan Paku Peralihan
Tumbuhan Paku Peralihan menghasilkan dua macam spora yang sama bentuk
dan ukurannya, tetapi memiliki jenis kelamin yang berbeda. Contohnya tumbuhan
paku peralihan adalah paku ekor kuda.

G. Reproduksi Tumbuhan Paku


Gametofit paku kawat adalah berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit
menghasilkan makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannya. Gametofit paku
kawat adalah yang uniseksual, yakni berisi anteridium saja atau arkegonium saja.
Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yakni berisi Anteridium dan
Arkegonium. Gametofit uniseksual diperoleh pada Selaginella. Selaginella ialah
tumbuhan paku Heterospora sementara gametofit biseksual di peroleh pada
Lycopodium. Lycopodium termaksud tumbuhan paku homospora. Berikut ini adalah
tahapannya :
 Karena pada tumbuhan paku lebih dominan fase sporofit, kita mulai dari
langkah sporofit
 Tumbuhan paku yang dewasa membentuk sporangium yang memiliki
kromosom 2 n atau diploid.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Lumut merupakan tumbuhan kingdom plantae (Tumbuhan). Tumbuhan yang
sederhana dan bisa di katakan sebagai bentuk peralihan antara Thallaphyta
atau tumbuhan bertalus.
2. Daur hidup tumbuhan lumut di awali dengan berkecambahnya spora yang
jatuh pada daerah yang tepat.
3. Reproduksi lumut bergantian antara seksual dan aseksual. Reproduksi
aseksualnya dengan spora haploid yang membentuk dalam sporofit.
Sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet baik.
4. Tumbuhan paku di kelompokkan menjadi 3 kelompok :
 Tumbuhan Paku Homospora
 Tumbuhan Paku Heterospora
 Tumbuhan Paku Peralihan
5. Gametofit paku kawat adalah berukuran kecil dan tidak berklorofil, gametofit
menghasilkan makanan dari jamur yang bersimbiosis
DAFTAR PUSTAKA

Habydiarama Reproduksi Tumbuhan


https : // WWW slidershart. Net, habibyatama / pert – 7- reproduksi tumbuhan
Hasan, M. Dan Ariyanti, N, S. 2004, mengenal Bryophyta (Lumut)
Http :// Erwinalien. Com /2014/06/bryophyta – lumat.html
Anonim, 1980. Jenis Paku Indonesia LIPI Bogor

Anda mungkin juga menyukai