Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK OPERASI LEPAS PANTAI, PERALATAN

DAN INSTALASI

Dosen Pengampu :
Syamsul

Disusun Oleh :
Aldi Revaldie – (14.11.106.701501.1398)
Angga Maytian F. – (14.11.106.701501.1468)
Emannuel Natalio Bunga – (14.11.106.701501.1454)
Shelvi Olivia Sari – (14.11.106.701501.1486)

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2016

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Yang
mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Lepas
Pantai, mengetahui Teknik Operasi Pemboran Lepas Pantai, Peralatan & Instalasinya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, serta sumber
yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata


Kuliah Lepas Pantai, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
kami dan juga para pembaca lainnya.

Balikpapan, 21 Oktober 2016

Penulis

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 2


DAFTAR ISI

COVER……………………….………………….……………………...…….…… 1
KATA PENGANTAR…………...………………………...………...…….......…... 2
DAFTAR ISI ………..……………………….…...……………………….......…… 3

BAB I – PENDAHULUAN ……………………….………………….……………. 4


1.1 Latar Belakang …………………….…………………………………………… 4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………...……………. 5
1.3 Maksud dan Tujuan…………………………………………………………….. 5

BAB II – DASAR TEORI………….………………………………….....………… 6


2.1 Peraturan Perundang-undangan Mengenai Operasi Lepas Pantai……………... 7

BAB III – PEMBAHASAN…………………….…………………………………… 8


3.1 Wamp Barge…………………….………………………………………………. 8
3.2 Drillship…………………….…………………………………………………… 8
3.3 Jack Up Rig…………………….……………………………………………….. 9
3.4 Bit Sub…………………….…………………………………………………….. 11
3.5 Float Sub…………………….………………………………………………….. 13
3.6 Stabilizer…………………….………………………………………………….. 14
3.7 Kelly Sever Sub…………………….…………………………………………… 14
3.8 Lower Kellt Cock…………………….…………………………………………. 15
3.9 Upper Kelly Cock…………………….………………………………………… 16

BAB IV – PENUTUP………………………………………………………………. 17
4.1 Kesimpulan…………………….……………………………………………….. 17
4.2 Saran…………………….……………………………………………………… 18

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….……………... 19

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 3


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan bakar minyak di Indonesia merupakan salah satu produk yang banyak
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka konsumsi
bahan bakar minyak yang dibutuhkan semakin meningkat.

Pada umumnya minyak bumi ditemukan di daerah-daerah terpencil yang tidak


dihuni atau sukar didatangi oleh manusia, seperti di hutan rimba, rawa- rawa, padang
pasir dan daerah perairan atau lepas pantai.

Dari wilayah yang terpencil itu minyak mentah di dapatkan melalui sumur
minyak hasil dari pengeboran dan selanjutnya minyak mentah dialirkan ke kilang
minyak untuk diolah menjadi produk yang berguna seperti bensin, kerosin, minyak
diesel dan lain-lain.

Pada sistem pengeboran lepas pantai memiliki sistem yang tidak jauh berbeda
dengan sistem yang ada didarat, karena kondisi lingkungan darat dan laut sangat
berbeda maka metode operasi pengeboran lepas pantai membutuhkan teknologi yang
baru dan biaya operasi yang mahal. Peralatan mutlak yang harus ada dalam operasi
pengeboran lepas pantai adalah sebuah strutur anjungan (platform) sebagai tempat
untuk meletakkan peralatan pemboran dan produksi.Sekarang ini berbagai macam
anjungan telah dibuat, seperti anjungan permanen (fixed) yang berdiri diatas kaki- kaki
beton bertulang. Jenis ini umumnya digunakan pada laut dangkal dan pada lapangan
pengembangan sehingga dapat sekaligus menjadi anjungan pemboran dan produksi .

Ada berbagai hambatan alam yang harus diatasi saat pengoperasian unit lepas
pantai. Hambatan tersebut antara lain : angin, ombak, arus dan badai. Khusus untuk
unit terapung yang amat peka terhadap pengaruh kondisi laut, maka harus disediakan
peralatan khusus, yaitu peralatan peredam gerak oscilsi vertikal akibat ombak dan
peralatan pengendalian posisi pada unit terapung. Untuk pengendalian posisi pada unit
terapung dikenal dengan mooring system dan sistem pengendalian posisi dinamik
.Sedangkan untuk mengatasi gerak vertikal keatas dan kebawah umumnya digunakan
Drill String Compensator (DSC).

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 4


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan


rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa itu Teknologi Lepas Pantai ?
2. Bagaimana cara pengeboran minyak offshore ?

 Apa itu Teknologi Lepas


Pantai ?
 Bagaimana cara
pengeboran minyak offshore
?
1.3 Maksud dan Tujuan

Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari


dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Ada pun tujuan
penulisan makalah, sebagai berikut :
1. Mengetahui macam-macam rig offshore.
2. Untuk memenuhi tugas kuliah teknologi lepas pantai.
3. Untuk mengetahui sistem pengeboran minyak offshore.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 5


BAB II

DASAR TEORI

Sistem peralatan pemboran lepas pantai pada prinsipnya adalah


merupakan perkembangan dari sistem peralatan pemboran darat, maka metode operasi 
lepas pantai membutuhkan teknologi yang baru dan biaya operasi yang mahal, karenak
ondisi lingkungan laut berbeda dengan kondisi lingkungan darat.
Peralatan mutlak yang harus ada dalam operasi pemboran lepas pantai
adalahsebuah strutur anjungan (platform) sebagai tempat untuk meletakkan
peralatan pemboran dan produksi. Berbagai macam anjungan telah dibuat, seperti anju
ngan permanen (fixed) yang terdiri diatas kaki-kaki beton bertulang.
Jenis ini umumnyadigunakan pada laut dangkal dan pada lapangan pengembangan
sehingga dapatsekaligus menjadi anjungan pemboran dan produksi.
Berbagai hambatan alam yang harus diatasi bagi pengoperasian unit
lepas pantai. Hambatan tersebut antara lain : angin, ombak, arus dan badai. Khusus
untuk unit terapung yang amat peka terhadap pengaruh kondisi laut, maka
menciptakan peralatan khusus, yaitu peralatan peredam gerak oscilsi vertikal akibat o
mbak dan peralatan pengendalian posisi pada unit terapung. Untuk pengendalian posisi 
padaunit terapung dikenal dengan mooring system dan sistem pengendalian
posisidinamik . Sedangkan untuk mengatasi gerak vertikal keatas dan kebawah
umumnyadigunakan Drill String Compensator (DSC).
Operasi pemboran lepas pantai dimulai dari pengembangan
teknologi pemboran darat dengan menggunakan casing conduktor yang ditanam atau
dibor dandisemen, kemudian meningkat dengan digunakan mud-line suspention
system, danterus meningkat dengan menggunakan riser system. Penggunaan BOP

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 6


konventionalterus dimodifikasi agar mampu beroperasi di bawah air. Kondisi
lingkungan laut berpengaruh terhadap pemilihan jenis platform.

1.1 Peraturan Perundang-undangan Mengenai Operasi Lepas Pantai

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. PP No. 17 Tahun 1974 tentang Pengawasan pelaksanaan eksplorasi dan
eksploitasi minyak dan gas bumi di daerah lepas pantai.
3. PP No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan
Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
4. PERMEN Energi dan Sumber Daya Mineral No. 45 Tahun 2006 tentang
pengelolaan lumpur bor, limbah lumpur dan serbuk bor pada kegiatan
pengeboran minyak dan gas bumi.
5. UUNo. 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi Negara.
6. UU No. 44 Prp. Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 7


BAB III

PEMBAHASAN

Operasi pengeboran lepas pantai dimulai dari pengembangan teknologi


pengeboran darat dengan menggunakan casing conduktor yang ditanam atau dibor
dan disemen, kemudian meningkat dengan digunakan mud-line proses
pengeboran/lokasi pengeboran, jenis driiling rig tersebut antara lain adalah :

3.1 Swamp Barge Rig


Merupakan driiling rig yang digunakan untuk kedalaman 7 - 15 ft (laut
dangkal) Cara kerjanya adalah dengan memobilisasi rig ke lokasi sumur,
kemudian rig ditenggelamkan dengan cara mengisi ballast tanknya dengan air.
Setelah rig duduk di dasar dan spud cannya tertanam di dasar laut, baru proses
pengeboran bisa dimulai. Untuk mencegah rig terdesak arus laut yang terkadang
kuat, biasanya posisi rig distabilkan dulu dengan cara mengikatkan rig pada
tiang - tiang pancang di sekitarnya, karena apabila tidak stabil dan posisi rig
tergeser oleh arus, hal ini bisa menjadi masalah yang serius. Swamp Barge
ditunjukkan pada Gambar.1.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 8


Gambar 1. Swamp Barge (Tender Barge Rig)

3.2 Drillships (floater)


Untuk laut dalam (>250 ft), digunakan drillships (floater) atau semi-
submersible. Drilling rig tipe floaters biasanya dipakai untuk mengebor sumur-
sumur explorasi karena praktis rig jenis ini tidak bisa melekat pada platform
untuk mengebor sumur- sumur development. Rig jenis ini, biasanya dilengkapi
dengan 8 anchor/jangkar, yang tersebar di sekeliling rig.

Gambar 2. Drilling Ship (Floater)

3.3 Jack-up Rig


Digunakan untuk kedalaman 15 - 250 ft, jack-up rig biasanya berkaki 3
atau 4, dan ada yang tipe independent legs dengan spud can di masing - masing
leg atau ada juga yang non-independent leg dengan tipe "mat foundation" seperti
fondasi telapak. Kaki rig dengan tipe mat foundation ini biasanya dipakai di
kawasan laut yang mempunyai soft seabed (dasar laut yang lembut sehingga
dengan kaki rig tipe mat tertanam tidak terlalu dalam). Rig tipe jack up bisa

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 9


digunakan untuk mengebor sumur - sumur explorasi maupun development
(pengembangan). Jackup rig adalah platform yang dapat mengapung dan
mempunyai tiga atau empat kaki yang dapat dinaik-turunkan.Untuk dapat
dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut.
Kemudian badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga
bentuknya menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat
ke tempat lain, semua kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan
rig mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa
kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi jackup rig adalah antara 5m
sampai 200m. Jack up rig merupakan salah satu offshore rig yang mempunyai
kemampuan untuk berelevasi sesuai dengan kedalaman laut tempat dia
malakukan pengeboran. Ciri utama rig ini adalah adanya menara yang terbuat
dari baja yang digunakan untuk menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur.
Dengan tiga atau ada juga yang empat kaki yang dimiliki maka Jack Up Rig
mempunyai tingkat kestabilan dalam operasi yang tinggi dibandingkan dengan
offshore drilling yang lain seperti drill ship, semisubmersible, barge drilling, dll.
Jack up rig pada umumnya terdiri atas lima lantai :
 Main deck berhubungan dengan lantai utama di mana terdapat fasilitas-
fasilitas umum seperti ruang makan, ruang rekreasi, dan poliklinik.
 Di bawah lantai utama adalah pusat utilitas. Di sini terdapat generator untuk
mensuplai seluruh kebutuhan listrik. Terdapat juga mesin penggerak utama
kapal yang biasa dipakai waktu berlayar, juga terdapat tempat untuk
pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air tawar yang diperoleh dari
penyulingan air laut.
 Di atas lantai utama adalah lantai satu. Di sini terdapat kamar-kamar tidur
yang dilengkapi juga dengan kamar mandi.Hampir seluruh pekerja tidur di
lantai satu ini.
 Di atas lantai satu adalah lantai dua. Di sini ruangan kantor utama berada,
tempat staff pimpinan dan karyawan biasa melakukan meeting. Di sini juga
tempat kegiatan-kegiatan administrasi dilakukan sehingga ruangan ini
dilengkapi dengan mesin fax, fotocopy, telepon.
 Lantai tiga adalah tempat nahkoda kapal bekerja. Di mana seluruh kegiatan
dapat dipa ntau. Di lantai tiga ini jug a terdapat halipad yang memungkinkan
untuk didarati halikopter dalam kondisi darurat.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 10


Gambar 3. Jack Up Rig

Jack up memiliki Struktur utama/main structure yang penting dalam melakukan


operasinya. Main structure yang terdapat pada jack up adalah :
- Leg : cylindrical atau trussed
- Spudcan : Sepatu leg yang nantinya akan masuk dan menyentuh sea bed
sebagai pondasi jack up.
- Cantilever : Tempat drilling dioperasikan, dapat bergerak kearah X and Y
- Hull : berisi beberapa tanki yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
compartment untuk memasang beberpa equiptment dan machinery untuk
drilling operation.
- Accomodation atau living quarter dimana para pekerja akan bekerja dan tempat
istirahat dengan berbagai macam fasilitas.
- Helli deck : Deck untuk menempatkan halikopter.

Gambar 4. Struktur Jack Up Rig

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 11


Pengeboran lepas pantai terdiri atas serangkaian sistim peralatan pengeboran,
diantaranya adalah drilling stringatau sering disebut rangkaian pengeboran, yaitu
serangkaian peralatan yang disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk batang bor,
seluruh peralatan ini mempunyai lubang dibagian dalamnya yang memungkinkan
untuk melakukan sirkulasi fluida atau mud. Bagian ujung terbawah dari rangkaian
pemboran adalah pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus
batuan, sehingga lubang bor bertambah dalam.

Gambar 5. Drilling string

Diatas pahat bor disambung dengan beberapa buah drill colar, yaitu pipa
penyambung terdalam susunan rangkaian pemboran, untuk memungkinkan pencapain
kedalaman tertentu, makin dalam lubang bor makin banyak jumlah drill pipe yang
dibutuhkan. Diatas drill pipe disambung dengan pipa kelly, yang bertugas meneruskan
gerakan dari rotary table untuk memutar seluruh rangkaian pengeboran.

Gambar 6. Drill Pipe

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 12


Diatas kelly disambung dengan swivel yaitu sebuah alat yang berfungsi sebagai
tempat perpindahan gerakan putar dan gerakan diam dari sistem sirku lasi, fluida
pemboran melalui pipa bertekanan tinggi, bagian atas dari kelly terdapat bail untuk
dikaitkan ke hook supaya memungkinkan turun ke seluruh rangkaian pemboran
Selain drilling string yg merupakan salah satu peralatan pengeboran juga terdapat
peralatan – peralatan lain yg dibutuhkan untuk melaksanakan proses pengeboran pada
Offshore.

Gambar 7. Peralatan Pengeboran

Peralatan lain tersebut diantaranya adalah :

3.4 Bit Sub


Merupakan bagian ujung terbawah dari rangkaian pengboran, bit sub
adalah pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus batuan,
sehingga lubang bor bertambah dalam. Diatas pahat bor disambung dengan
beberapa buah drill colar, yaitu pipa penyambung terdalam susunan rangkaian
pengeboran, untuk memungkinkan pencapain kedalaman tertentu, makin dalam
lubang bor makin banyak jumlah drill pipe yang dibutuhkan.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 13


Gambar 8. Bit sub

3.5 Float Sub


Adalah sub penyambung yang dipasang bit sub dan drill colar, berfungsi
untuk menutup semburan /tekanan formasi kedalam rangkaian pemboran secara
otomatis. Float Sub ditunjukkan seperti Gambar .9.

Gambar 9. Float Sub

3.6 Stabilizer
Adalah alat yang dipasang pada susunan drill colar, yang berfungsi untuk
menstabilkan arah lubang bor dan mengurangi kemungkinan terjepitnya
rangkaian pengeboran yang diakibatkan oleh differensial pressure.

Stabilizer digunakan sebagai bottom hole assembly untuk menjaga


kestabilan bit dan drill collar dalam lubang bor selama berlangsung operasi
pengeboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 14


- Untuk meningkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan
memberikan WOB (Weight of Bit) yang lebih besar pada drill collar sehingga
meningkatkan laju pemboran (penetration rate)
- Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada
sambungan drill collar.
- Untuk mencegah terjadinya well sticking. Stabilizer dapat menahan
permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh dinding lubang bor.

Gambar 10. Stabilizer

3.7 Kelly Saver Sub


Yaitu alat yang dipasang dibagian ujung bawah kelly, berfungsi untuk
melindungi ulir kelly agar tidak cepat rusak. Kelly merupakan rangkaian pipa
bor yang paling atas dimana bentuk irisan luarnya dapat berbentuk segitiga,
segiempat, segienam.Kelly ini dimasukkan ke dalam kelly bushing. Kelly
bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar ke kelly
dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak
dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rathole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini
kelly bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 15



Gambar 11. Kelly

Kelly adalah suatu pipa baja yang sangat kuat dan tebal, badanya berbentuk segi-
segi, memungkinkan dapat diangkat naik turun dan diputar oleh rotary table.
Fungsi dari kelly adalah :
- Penghubung antara swivel dan rangkaian pemboran untuk dapat menaikan,
menurunkan, dan memutar
- Meneruskan tenaga gerak putar dari rotari table ke rangkaian pemboran
- Memungkinkan rangkaian pemboran bergerak turun sambil berputar selama
pemboran.
- Sebagai sarana penerus aliran sirkulasi cairan pemboran atau fluida dari
swivel menuju ke rangkaian dibawahnya.

3.8 Lower kelly cock


Adalah alat yang dipasang antara kelly dan kelly saver sub, befungsi
untuk alat penutup semburan /tekanan dari dalam pipa pada saat posisi kelly
diatas rotary table. Lower kelly cock disebut juga kelly valve, dipasang di bawah
kelly dan dipakai bila upper kelly cock rusak dan adakalanya untuk mencegah
lumpur dari kelly berjatuhan saat melepas kelly.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 16


3.9 Upper Kelly Cock
Adalah alat yang dipasang diantara kellydan swivel, berfungsi untuk
menutup semburan/tekanan dari dalam pipa saat kelly down. Upper kelly cock
disebut juga upper kelly valve atau disebut kelly cock saja. Ia dipasang diantara
kelly joint dan swivel dan memiliki ulir kiri. Fungsi dari kelly cock adalah untuk
mengisolasi lumpur dari drill stem dengan swivel, rotary hose dan stand pipe
bila terjadi kebocoran atau untuk mencegah pecahnya peralatan tersebut karena
tekanan dari sumur yang tinggi. Dengan adanya kelly cock memungkinkan
untuk mereparasi dan mengganti peralatan di swivel dan lain-lain pada saat
sumur ada tekanan atau sedang terjad kick. Kelly cock harus memiliki tekanan
kerja sama atau lebih besar dari blowout preventer yang dipakai dan harus
mempunyai diameter pembukaan sama dengan kelly. Kelly cock umumnya
tersedia dengan tekanan kerja 5.000 dan 10.000 Psi dan mampu menahan berat
string. Untuk mengoperasikan kelly cock diperlukan wrench (kunci) tertentu dan
disarankan dioperasikan buka tutup dan diuji secara periodik untuk mencegah
kemacetan dan kebocoran.

Gambar 13. Upper Kelly Cock

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 17


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pengeboran lepas pantai dilakukan untuk mendapatkan minyak mentah


melalui sumur minyak.Sarana yang harus ada dalam operasi pemboran lepas
pantai adalah sebuah struktur anjungan (plat form) sebagai tempat untuk
meletakkan peralatan pengeboran. Dikenal dua macam anjungan, yaitu
anjungan permanen (fixed) yang berdiri diatas kaki- kaki beton bertulang, dan
anjungan tidak tetap seperti swamp barge, drilling ship (floater) dan jack up
rig.

Jackup Rig ini merupakan salah satu offshore rig yang mempunyai
kemampuan untuk berelevasi sesuai dengan kedalaman laut tempat dilakukan
pengeboran.

Peralatan pengeboran adalah serangkaian peralatan yang disusun


sedemikian rupa, sehingga menyerupai batang bor, dan seluruh peralatan ini
mempunyai lubang bagian dalamnya yang memungkinkan untuk melakukan
sirkulasi fluida atau mud. Bagian ujung terbawah dari rangkaian pemboran
adalah pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus
batuan, sehingga lubang bor bertambah dalam. Diatas pahat bor disambung
dengan beberapa buah drill colar, yaitu pipa penyambung terdalam susunan
rangkaian pemboran, untuk memungkinkan pencapain kedalaman tertentu,
makin dalam lubang bor makin banyak jumlah drill pipe yang dibutuhkan.
Diatas drill pipe disambung dengan pipa kelly, yang bertugas meneruskan
gerakan dari rotary table untuk memutar seluruh rangkaian pengeboran.

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 18


4.2 Saran

Pengeboran minyak tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan


disamping adanya dampak positif bagi kehidupan, maka dapat disarankan agar
tidak memperparah dampak terhadap lingkungan baik pengeborannya sendiri
maupun hasil pengeborannya :

1. Menghemat energy semaksimal mungkin karena SDA tersebut jika tidak


dihemat maka lama kelamaan akan habis
2. Menggunakan transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip
ramah lingkungan
3. Menjaga hutan tetap lestari
4. Memproduksi bensin bebas timbal (Pb)
5. Memproduksi bioetanol dan biodiesel
6. Mengembangkan mobil listrik
7. Mengembangkan mobil hibrida

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 19


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta.

Egel, Jeffrey, 1993, Kamus Istilah Teknik Perkapalan, Arikha Media Cipta,
Jakarta.

Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November, 1981, Kamus Istilah
Perkapalan, Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November,
Surabaya.

PT. Biro Klasifikasi Indonesia, 2002, Peraturan Klasifikasi dan Survey Jilid I,
PT.Biro Klasifikasi Indonesia, Jakarta.

Raswari, 1984.Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan.Universitas Indonesia


Press. Jakarta.

GEMA TEKNOLOGI Vol. 16 No. 3 Periode April 2011 - Oktober 2011

Teknik Operasi Pengeboran Lepas Pantai, Peralatan, dan Instalasinya Page 20

Anda mungkin juga menyukai