Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4 PEKERJAAN PIPA
2.1.5 Pengujian
Setiap pipa dan fitting harus mampu terhadap pengujian tekanan hidrotastis
sebesaar 8 atm selama 1 jam pasa 20® C temperature air. Pipa-pipa dan fitting yang
bocor atau yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi harus diganti dengan yang baru.
Pengujian tekanan untuk seluruh pipa dan fittingnya harus disesuaikan dengan
persyaratan SII 0344-84 atau ISO 1167 – 19733 dan standar lain yang sama dan
maksimal setiap 500 m 1 x pengetesan.
2.1.6 Pemberian Tanda
Pada bagian luar setiap pipa dan fittingnya idberi tanda yang meliputi :
- Diameter nominal dalam mm
- Tebal dinding nominal dalam mm
- Klas pipa
- Nama pabrik pembuat/manufaktur
- Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaktur pembuatannya.
Setiap pipa lengkung (bend dan elbow) juga diberi tanda seperti tersebut diatas
termasuk besar sudut lengkungnya pada setiap sisi.
Tekanan Kerja
Semua tekanan harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 8
kg/cm3. tiap kaatup-katup kalau ditutup kedap terhadap tekanan yang bekerja pada
katup tersebut.
Jika tidak ditentukan lain, katup berukuran 50 mm dan yang lebih kecil
seluruhnya harus terbuat dari perunggu atau bahan – bahan yang bahan karat. Untuk
roda pemegangnya harus dari besi tempa. Katup – katup metalik yang disambung pada
pipa besi atau baja pada lapisan pemisahannya memakai katup dengan ukuran diameter
75 mm dan yang lebih besar harus diakhiri dengan ujung flange, jika tidak ditentukan
lain dalam gambar atau yang seperti diisyaratkan dalam ISO 2531. Semua alir katup
harus diberi perunggu atau stainless steel – Aisi type 304. Hubungan karet pada ulir
katup dengan klem pembungkusnya harus dihindari.
Pelumasan
Semua katup-katup dan ulir yang dioperasikan dengan aliran air penuh dilumasi
dari luar secara tersendiri.
Operator
Katup – katup harus disediakan lengkap dengan tangki pemegang, roda pemegang
rantai, magnetic operator dan sebagainya seperti yang ditunjukkan pada gambar –
pabrikasi (Shop drawing) kepada PPTK/Pemberi Tugas untuk disetujui. Gambar –
gambar tersebut harus mencakup :
Jenis, ukuran dan perpipaan katup-katup hendaknya sesuai yang ditunjukan dalam
gamabr pabrikasi. Semua Gate Valve yang dipergunakan dalam jalur hendaknya mampu
untuk tekanan kerja 120 M kolam air, double disc, badan besi tulang, bingkai tembaga,
gate valve tanpa tangkai pemutar sesuai dengan persyaratan AWWA C-500.
Pengakhiran ujung-ujung katup hendaknya mempunyai penyambung flange, kecuali
bila ditentukan lain dalam gambar. Flange untuk katup hendaknya sesuai dengan ANSI
B-16.1 untuk flange dan fitting, mur 2 inci persegi dan dalam setiap katup hendaknya
dilapisi atau dipoles dengan 2 (dua) lapisan aspal.
Katup udara dan ruang katupnya ditentukan sesuai dengan yang ditunjukan dalam
perencanaan. Pemasangan katup udara dilakukan dengan pemasangan hydrant tee
dengan diameter cabang 100 mm atau 75 mm sesuai dengan diameter katup udara
hendaknya dilengkapi dengan kkran penutup (Stack Cock) pada bagian bawahnya.
Ruang katup terbuat dari pasangan beton atau batu kali sedangkan tutup ruang
katup terbuat dari besi tuang yang dapat dibuka dan ditutup dengan aman dab muda.
Ruang katup ahrus dapat menahan tekanan sesuai dengan klasnya.
2.2.4 Katub - Katub Lain
Katup-katup lain seperti katup – katup diafrgma, katup bola dan sumbat harus
disesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan pada standart yang ada atau ketentuan-
ketentuan lain yang dapat diterima.
a. Jika tidak ditentukan, maka ukuran dan pelubangan dari semua flange pada
pekerjaan pipa harus sesuai denagn ketentuan-ketentuan SNI 0598-81.
b. Bagian leher dan bagian rata dari flange yang dilas SNI 372 sesuai dengan DIN
17-100 atau standar lain yang sama. Flange yang buntu harus ST 37.1. sesuai
standar yang sama.
c. Semua flange harus direncanakan sesuai dengan diameter nominal dalam mm,
nama pabrik pembuatnya atau merek dagang dan tahun pembuatnya.
Untuk dua pipa dari logam yang saling berhubungan, harus dilengkapi dengan
isolasi/penahan. Penahan hubungan flange harus cocok untuk tekanan kerja paling tidak
8 kg/cm3. Material penahan / insulasi dari polyhtyene stud-sleeves, 2 fauric reinforced
henolic washer dan 2 shell washer harus dilengkapi dengan kancing. Gasket harus
dengan muka yang penuh dan harus dilengkapi dengan kancing dan gasket harus
dengan muka yang penuh dan harus dari lembar-lembar paket dielektrik.
Baut, mur dan washer untuk hubungan / sambung flange harus terbuat dari baj
galvanis yang dipanaskan sesuai dengan ISO 1461. Baut dan mur harus sesuai dengan
ISO/R 898. Panjang ulir dari batas akhir mur dalam putaran baut harus sebanding, atau
paling tidak harus dama dengan diameter baut. Ukuran setiap flange perpipaan, fitting
dan accessoriesnya, dengan pengecualian untuk flange yang dipersyaratkan pada SII
0598-81 atau ISO 133- 1978.
Penyedia Jasa harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan
sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak, pengecualin untuk pemasangan
switc – gear tangan tinggi harus disesuaikan dengan persyaratan yang lain. Pondasi dan
atau peletakan dari semua peralatan dan material seperti pekerjaann sipil plat pondasi
dan sebagainya yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa. Jika ditentukan bahwa
untuk pemasangan baut angker dan sebagainya harus digrouting, maka Penyedia Jasa
harus bertanggung jawab terhadap ketepatan pemasangan harus teliti kembali letak
ketinggiannya. Dalam hal pekarjaan lantai dan sebagainya harus dilakukan pemotongan,
untuk mempersiapkan baut-baut pondasi seperti yang disediakan oleh Penyedia Jasa,
maka harus disetujui oleh PPTK/Pemberi Tugas.
5.2.4 Kedalaman Pipa.
Semua pipa harus dipasang kedalaman sebagai berikut :
D = 100 mm s/d 150 mm H = 50 cm
Dimana :
D = Diameter nominal pipa
H = Kedalaman Timbunan
5.3 Pengendalian dan persiapan Galian
5.3.1 Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakan pada lintasan dan
kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hatus dilakukan sesuai dengan pipa yang akan
dipasang seperti yangdiijinkan oleh PPTK / Pemberi Tugas. Galian harus dikeringkan
dan dijaga selama pelaksanaan, sehingga pekerjaan yang dikerjakan dalam galian dapat
aman dan efisien.
5.3.2 Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakan pipa dan sambungannya secara baik.
Timbunan harus ditempatkan seperti diisyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar
extra, jika diperlukan, seperti untuk memasang penyangga –penyangga galian dan
peralatan pipa.
5.3.3 Ruang Penyambungan
Ruang penyambuangan harus dibuat sesuai dengan kedalam yang dikehendaki,
untuk membuat dasar pipa yang rata dan seragam pada tanah serta padat untuk setiap
tempat diantara ruang penyambungan. Stiap bagian dasar galian yang diisyaratkan harus
diganti dengan bahan yang disetujui oleh PPTK.
5.3.11 Gangguan Pelayanan
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dari pipa baru ke pipa lama
harus dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dan tidak
terlalu lama menghentikan pipa dinas serta diusahakan agar daaerah pelayanan yang
terganggu seminimal mungkin dan harus ada ijin dari PDAM Setempat.
5.4 Pemasangan Pipa
5.4.4 Peletakan Pipa
Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa ketika pipa
diletakan pada waktu peralatan pipa berada dalam galian, letak akhiran spigot harus
tepat dengan bell dan dipasang dengan lintasan dan sudut yang benar. Pipa harus
diletakkan dengan benar dan timbunan harus dipadatkan, kecuali pada bagian bell.
5.4.5 Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk mendapatkan tee dan katup harus dikerjakan dengan
rapid an teliti tanpa menyebabkan kerusakan pipa dan lapisannya di ujung harus halus.
5.4.6 Arah Ujung Bell pada Pemasangan
Pipa harus dipasang pada akhiran bell yang menghadap kearah depan dari
pemasangan. Jika pipa diletakkan pada 10 derajat atau lebih besar, pemasangan dimulai
pada bagian atas dan diawali dengan akhir bell dari pipa yang bersudut.
5.5.1 Persyaratan Umum
Persyaratan umum ada bagian berikut, perlu diartikan bahwa “Bell” dan Spigot”
yang digunakan disini harus dianggap sebagai ujung-ujung bell dan spigot dan sebatang
pipa mechanical Joint.
5.6.2 Pembersihan
Bagian dalam pembersihan bell dan bagian luar spigot harus dibersihkan dari
minyak.,mpasir, lapisan yang berlebihan dan benda asin lainnya. Gasket karet yang
melingkar harus dipasang dan dimasukkan kedalam gasket pada bell socket. Lapisan
tipis minyak gasket atau pada akhiran spigot dari pipa atau keduanya. Minyak gasket
harus berasal dari persediaan yang diberik oleh pabrik dan disetujui oleh PPTK.
5.7.1 Persyaratan Umum
Katup dan perlengkapan pipa lainnya, harus diatur dan dipasang pada pipa seperti
yang diisyaratkan pada bagian sebelumnya mengenai pembersihan peletakan dan
penyambungan pipa.
5.7.2 Lokasi Katup
Lokasi katup dijalur pipa harus sesuai dengan ketentua dan pengharahan yang di
berikan oleh PPTK.
5.7.3 Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve
Chamber)
Bak katup permukaan tidak boleh mengoperasikan tekanan berdasarkan tegangan
terhadap katup. Harus terletak tepat ditengah dan melalui bagian mur katup dengan
tutup dengan tutup bak yang sesuai terhadap permukaan atau permukaan lainnya, sesuai
dengan pengarahan PPTK. Mur dari katup harus dapat dioperasikan dengan mudah
melalui lubang pembuka.
5.7.4 Pipa Pengurus
Cabang penguras tidak boleh disambung kesaluran pembuangan maupun, atau
kesaluran terendam, atau dipasang sedemikian sehingga menyebabkan balik ke system
distribusi.
5.8.2 Pengujian Tekanan
Sesudah pipa dipasang dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang
harus diuji terhadap tekanan hidrostatis.
5.8.6 Pengujian Kebocoran
Pengujian kebocoran dilakukan sesudah pengujian tekanan diselesaikan dengan
baik. Alat pengukuran dan peralatan untuk pengujian kebocoran ini disediakan oleh
Penyedia Jasa, peralatan pipa, sambungan-sambungan serta alat-alat lainnya yang
membantu pengerjaan pengujian ini. Lamanya waktu setiap pengujian kebocoran adalah
2 (dua) jam selama pengujian pipa harus beroperasi pada tekanan normal. Kebocoran
akan didefinisikan sebagai jumlah air yang harus disediakan pada pipa yang baru
dipasang untuk mengatur tekanan sesudah udara dalam pipa dikeluarkan dan pipa telah
diisi dengan air.
5.12 Pekerjaan Beton
Sesuai dengan syarat-syarat umum maupun khusus pada pekerjaan sipil.
5.15 Jembatan Pipa
Sesuai dengan syarat-syarat umum maupun khusus pada pekerjaan sipil. Untuk
pembuatan jembatan.
A. STANDARD
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Normalisasi Standard Indonesia. Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standard
Indonesia, maka dapat dipakai British Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau tidak
dicakup oleh Standard Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama. PPTK
akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan
untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan keputusan
PPTK dalam hal ini pasti dan menentukan.
B. PROGRAM PELAKSANAN DAN LAPORAN
1.6.1. Program Pelaksanaan
Kontraktor harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan Syarat-syarat
Kontrak dengan menggunakan CPM Network. Program tersebut harus dibuat dalamdua
bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
Mulai tanggal paling awal
Mulai tanggal paling akhir
Waktu yang diperlukan
Waktu float
Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan juga
kelonggran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.
1.6.4. Spesifikasi, Brosur Dan Data Yang Harus Disediakan Oleh Kontraktor
Kontraktor supaya menyerahkan kepada PPTK tiga set spesifikasi yang lengkap,
brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk mendapat persetujuan, dan harus
disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak
penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari Spesifikasi, brosur dan data
bagaimanapun juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggung jawab dan
hubungannya dengan Kontrak.
C. SURVEY DAN PENGUKURAN PEKERJAAN
1.7.1. Bench Marks
Tanda dasar untuk Proyek merupakan Bench mark yang terletak berdekatan
dengan Saluran Induk. Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan pada titik
tetap utama. Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada gambar yang
diberikan kepada Kontraktor sebagai referensi. Sebelum menggunakan suatu Bench
Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan,
Kontraktor perlu melakukan pengukuran pemeriksaan untuk kepuasan ia sendiri atas
ketelitiannya. Pemberi Tugas tidak akan bertanggung jawab atas ketelitian Bench Mark
yang lain begitu juga dengan titik referensinya.
Kontraktor perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk
kemudahannya, tetapi setiap Bench Mark sementara yang didirikan merupakan rencana
dan tempatnya disetujui oleh PPTK dan akan merupakan ketelitian yang berhubungan
dengan Bench Mark yang didirikan oleh PPTK.
D. PEKERJAAN SEMENTARA
1.8.1. Umum
Kontraktor akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, Spesifikasi
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan
sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara pelaksanaan pekerjaan bermaksud
untuk melaksanakan dilapangan. Pertama-tama diserahkan kepada PPTK untuk
mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi Umum. Apabila
Kontraktor bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara diluar daerah
lapangan seperti terlihat pada Gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung
oleh Kontraktor dan biayanya sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar volume
pekerjaan. Keterlambatan tidak akan meringankan Kontraktor terhadap tanggung jawab
untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak diberikan
perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.