Tugas 1 Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tugas 1 Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
NIM : 041606615
SEMESTER/KELAS : 5/A
MATA KULIAH : SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING : IBRAHIM MIFTHAFARIZ MIRZA, S.Ip, M.P.A
TUGAS : KE 1
JAWABAN
2. - Peran DPD
- Kedudukan
Berdasarkan pasal 246 UU nomor 17 tahun 2014 DPD terdiri atas wakil daerah
provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum (pemilu). Pasal 247 mengemukakan,
kedudukan DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai
lembaga negara.
- Hak DPD:
1. Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, dan pemekaran serta penggabungan
daerah, alat sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2. Ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, dan pemekaran serta penggabungan
daerah, alat sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pembahasan rancangan undang-
undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara dan rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi
daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
- Anggota DPD berhak:
1. Bertanya
2. Menyampaikan usul dan pendapat
3. Memilih dan dipilih
4. Membela diri
5. Imunitas
6. Protokoler; dan
7. Keuangan dan administratif.
- Peran DPD
Memberikan pendapat dan pertimbangan atas pemerintahan daerah tentang
berbagai kebijakan hukum dan tentang masalah hukum yang berkaitan dengan
kepentingan daerah dan kepentingan umum, memberikan masukan yang objektif
kepada pimpinan, pemerintah daerah, dan masyarakat mengenai pelaksanaan
pembangunan hukum dan saran-saran lain yang berkaitan dengan penyusunan
rancangan undang-undang di DPD; dan mengoordinasikan secara substansi dan
fungsional pusat perancangan kebijakan dan informasi hukum pusat-daerah (law center)
DPD.
Peran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam praktik penyelenggaraan negara
khususnya dalam bidang legislasi adalah mengajukan rancangan undang-undang
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan ikut serta membahas Rancangan Undang-
Undang pada bidang tertentu.
- Fungsi DPD
a. Pengajuan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, dan pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR;
b. Ikut dalam pembahasan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah;
c. Pemberian pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang tentang
anggaran pendapatan dan belanja negara dan rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama; serta
d. Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan
APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
3. Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan pengadilan guna
menegakkan hukum dan keadilan dan lembaga peradilan tertinggi yang berperan sebagai
penjaga utama konstitusi (Guardian of The Constitution). Sebagai penjaga konstitusi, MK
mempunyai empat kewenangan yang diatur dalam UUD 1945 dan UU No.24 Tahun 2003
tentang Mahkamah Konstitusi. Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa: MK
berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya terhadap Undang-
Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UndangUndang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Peran Mahkamah Konstitusi dalam sengketa politik ialah bahwa Mahkamah
Konstitusi merupakan lembaga yang menyelesaikan sengketa perselisihan hasil pemilu.
Dimana kewenangan ini dianggap sebagai puncak perselisihan hasil dalam setiap pemilu
maupun pemilihan kepala daerah. Putusan mengenai hal tersebut bersifat final dan tidak ada
upaya hukum yang dapat dilakukan. Itu artinya, keputusan MK merupakan keputusan
terakhir yang tidak bisa diganggu-gugat oleh partai politik, gabungan partai politik maupun
calon perseorangan. Karena itu apa pun keputusan yang dikeluarkan oleh MK harus diterima
oleh semua pihak. Sinilah letak kekuatan MK dalam memberikan putusan. Karena itu,
putusan yang keluar dari MK harus berlandaskan nilai-nilai keadilan, kejujuran, akuntabel,
dan demokratis. Selain putusan mengenai perselisihan hasil pemilihan umum, para pihak
yang terkait menggunakan jalan lain untuk memuluskan langkahnya dalam pemilu yaitu
melalui permohonan pengujian undang-undang (PUU) yang juga merupakan kewenangan
mahkamah konstitusi.
4. Pasal 24B UUD 1945 secara lugas menyebutkan bahwa Komisi Yudisial merupakan
lembaga negara yang bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan dalam
pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya.
Sumber referensi dari: Buku Materi Pokok ADPU4230 Edisi 2 Tentang Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Untuk Jawaban Nomor 1 halaman 2.64 dan
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/3TAHUN2004UU.HTM
Untuk Jawaban Nomor 2 halaman 2.38
Untuk Jawaban Nomor 3 halaman 2.49 dan
file:///C:/Users/user/Downloads/141-830-1-PB.pdf