Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EVAPORATOR

DI SUSUN OLEH:

Dandi Aditama (191010350130)


Algiffary Rakha Ratosila (191010350137)
Ilham Rizqi Ramadhan (191010350071)
Saniko Cahyono (191010350138)

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PAMULANG
2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

         Dalam dunia industri, terdapat berbagai jenis alat dengan fungsinya masing-masing
yang digunakan untuk mengolah suatu bahan baku menjadi produk yang diinginkan. Kali ini
kami akan membahas sedikit tentang alat yang disebut dengan evaporator, alat ini tentunya
sering ditemui pada industri yang mengolah suatu liquid seperti industri gula, susu bubuk dan
pengolahan minyak bumi.
    
         Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengubah keseluruhan
atau sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair menjadi uap sehingga hanya
menyisakan larutan yang lebih padat atau kental, proses yang terjadi di dalam evaporator
disebut dengan evaporasi. Pada dunia industri, manfaat dari alat ini ialah untuk pengentalan
awal cairan sebelum diolah lebih lanjut, pengurangan volume cairan dan untuk menurunkan
aktivitas air. 
        
          Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu
sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah
menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya
adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah
zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitupula,
evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan
walaupun uap itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporai, zat cair pekat itulah yang
merupakan produk  yang berharga dan uapnya biasanya dikonsentrasikan dan dibuang.

         Faktor dasar yang mempengaruhi laju penguapan adalah laju panas dipindahkan
kebahan cair, jumlah panas yang dibutuhkan untuk menguapkan setiap puond air, suhu
maksimum yang diperkenankan untuk bahan cair, tekanan pada saat penguapan terjadi,
perubahan yang lain terjadi didalam bahan selama proses penguapan berlangsung.

B.  Rumusan Masalah 


         Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan evaporator?

2. Apakah yang dimaksud dengan evaporasi?

3. Jenis- Jenis evaporator

4. Prinsip kerja evaporator

C. Tujuan Penulisan Makalah 

         Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengatahui apa yang dimaksud dengan evaporator

2. Untuk mengatahui apa yang dimaksud dengan evaporasi 

3. Untuk mengetahui jenis-jenis evaporator

4. Untuk mengetahui prinsip kerja evaporator 

D. Manfaat Penulisan Makalah

          Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu diharapkan pembaca maupun
penulis mampu memahami dan menarapkan apa yang menjadi inti dari pembahasan dalam
makalah ini. 
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaporator 
   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) evaporator adalah alat untuk
menguapkan cairan, misalnya menguapkan pelarut sehingga diperoleh larutan yang
lebih.  Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengubah
keseluruhan atau sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair menjadi uap
sehingga hanya menyisakan larutan yang lebih padat atau kental, proses yang terjadi di
dalam evaporator disebut dengan evaporasi. Pada dunia industri, manfaat dari alat ini
ialah untuk pengentalan awal cairan sebelum diolah lebih lanjut, pengurangan volume
cairan dan untuk menurunkan aktivitas air. Berikut ini adalah gambar evaporator pada
umumnya:

Gambar 2.1 Evaporator 


Menurut Gaman (1994), mekanisme kerja evaporator adalah steam yang dihasilkan
oleh alat pemindah panas, kemudian panas yang ada (steam) berpindah pada bahan atau
larutan sehingga suhu larutan akan naik sampai mencapai titik didih. Di dalam evaporator
terdapat 3 bagian, yaitu:
1.    Alat pemindah panas
Berfungsi untuk mnsuplai panas, baik panas sensibel (untuk menurunkan suhu) maupun
panas laten pada proses evaporasi. Sebagai medium pemanas umumnya digunakan uap jenuh.
2.      Alat pemisah
Berfungsi untuk memisahkan uap dari cairan yang dikentalkan.
3.      Alat pendingin
Berfungsi untuk mengkondnsasikan uap dan memisahkannya. Alat pendingin ini bisa
ditiadakan bila sistem bekerja pada tekanan atmosfer. 
B. Pengertian Evaporasi
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu
sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah
menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya
adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah
zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitupula,
evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan
walaupun uap itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporai, zat cair pekat itulah yang
merupakan produk  yang berharga dan uapnya biasanya dikonsentrasikan dan dibuang 
  Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan sehingga didapatkan
larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Panas dapat disuplai dengan berbagai cara,
diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada proses
pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan
gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4)
mengkondensasikan uapnya.  
Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke
dalam zat cair mendidih. Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari
pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen,
dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan
komponenkomponennya. Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang
dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. Disinilah letak
perbedaan antara evaporasi dan distilasi. 

C. Jenis-Jenis Evaporator 

Berikut ini adalah jenis-jenis evaporator serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing:
1. Evaporator Sirkulasi Alami/paksa
Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi yang terjadi akibat
perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator tabung, saat air mulai
mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai sirkulasi yang mengakibatkan
pemisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung pemanas.Jumlah evaporasi
bergantung dari perbedaan temperatur uap dengan larutan. Sering kali pendidihan
mengakibatkan sistem kering, Untuk menghidari hal ini dapat digunakan sirkulasi paksa,
yaitu dengan manambahkan pompa untuk meningkatkan tekanan dan sirkulasi sehingga
pendidihan tidak terjadi. 

2. Falling Film Evaporator


 Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket uap
(steam jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan
memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan
akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe ini
cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia,
makanan, dan fermentasi.
      

Gambar 2. 1. Falling Film Evaporato

3. Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator


    Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber
panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan menimbulkan
sirkulasi.

Gambar 2.3. Rising Film Evaporator


    
4. Plate Evaporator  
       Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan ditopangoleh
bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara plate. Uap mengalir secara co-
current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang
nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator jenis ini sering dipakai pada industri
susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk larutan kental dan
padatan.

Gambar 2.4. Plate Evaporator


    5. Multi- Effect Evaporator .
        Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak
tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri dari tujuh tahap,
bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi penghematan energi. Ada dua tipe
aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan
aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk menangani produk
yang sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.
    

Gambar 2.5. Multi-effect Evaporator


      6.  Single Effect Evaporator 
         Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah
ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas.
                

Gambar 2.6 Single-effect Evaporator

D. Prinsip Kerja  Oveporator 


Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk
menegevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari evaporasi itu
sendiri. Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang rendah
dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang memiliki titik
didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang lebih pekat dan
memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses evaporasi memiliki ketentuan, yaitu:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan 

          Berdasarkan dari pembahasan sebelumnya maka dapat diuraikan beberapa kesimpulan


berikut ini:

1. Evaporator adalah suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengubah keseluruhan atau
sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair menjadi uap sehingga hanya
menyisakan larutan yang lebih padat atau kental
2. Evaporasi adalah  suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi
3.  Jenis- jenis evaporator yaitu: evaporator sirkulasi Alami/paksa, filling film
evaporator, Rising Film Evaporator, Plate Oveporator, Mukti Effect Evaporator,
Single Effect Evaporator. 
4. Prinsip kerja evaporator ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan
untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih
yang rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut
yang memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan
yang lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi
B. Saran
         Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian
ilmiah serta ilmu pengetahun bagi para pembaca terkhususnya penulis. 

Anda mungkin juga menyukai